RINGKASAN KASUS
II. MASALAH
1. Bagaimana strategi operasi INSEAD, terutama strategi lokasi fasilitas, tetap selaras
dengan misi dan nilai inti, yang ditandai dengan slogan "sekolah bisnis untuk dunia?”
2. Di lokasi-lokasi keputusan di kampus Asia, apa strategi fokus dari INSEAD? Mengapa
Chicago Booth membuat keputusan lokasi yang sama, tapi Harvard dan NYU pergi ke
tempat lain di Asia?
3. Di eropa, INSEAD memilih lokasi di Fontainebleau, sebuah kota kecil, bukan kota
metropolitan Paris. Di Asia, INSEAD memilih Singapura, bukan kota Asia besar seperti
Hong Kong, Shanghai, atau Tokyo. Di Timur Tengah, INSEAD memilih Abu Dhabi,
bukan Dubai, trade-off yang bagaimana yang memang dibutuhkan saat memilih lokasi?
4. Bagaimana sebaiknya INSEAD mengatasi koordinasi di seluruh perbatasan untuk
mempertahankan aliansi dan kemitraan di Eropa, Asia dan Amerika Utara?
III. PEMBAHASAN
1. Strategi operasi INSEAD sudah sesuai dengan prioritas strategi perusahaan yang telah
diakui dengan begitu tujuan perusahaan akan tercapai dengan baik, dengan diimbangi
strategi operasi yang baik perusahaan dapat mencapai kompetensi sampai periode
tertentu (perlunya pembaruan strategi operasi yang baru agar mampu bersaing), dan
1
menyatukan strategi operasi dengan perusahaan sangat penting agar tujuan perusahaan
tidak diragukan lagi. Seperti halnya yang dikutip oleh Hayes dan Schmenner (1978)
bahwa “Manufaktur berfungsi dengan baik bila fasilitas, teknologi dan kebijakannya
sesuai dengan prioritas strategi perusahaan yang telah diakui”, peneliti berpendapat
bahwa strategi operasi dapat memimpin perusahaan sampai batas tertentu, dan kapasitas
operasional dapat menentukan bisnis strategi untuk mencapai kompetensi.
2. INSEAD fokus pada produk atau layanan dan lokasi karena fokus pada kisaran sempit
yaitu produk atau layanan di satu atau beberapa lokasi. Sesuai dengan pemikiran
Skinner (1974) bahwa sebuah pabrik yang berfokus pada campuran produk yang sempit
untuk ceruk pasar tertentu akan mengungguli pabrik konvensional yang mencoba misi
yang lebih luas. INSEAD membuka 2 kampus utama di Asia dan membuka satu cabang
di Eropa, karena adanya kemerosotan ekonomi di Malaysia dan tidak adanya keterikatan
dengan perusahaan tertentu, INSEAD mempertimbangkan dua belas lokasi yang ada di
seluruh Asia-Pasifik, lalu memilih Singapura, INSEAD memperoleh akses ke sumber
pendidikan Prancis karena bermitra yaitu menjadi anggota asosiasi dari Sorbonne
University di Yayasan Prancis Chicago dengan mengambil keputusan yang sama karena
mereka ingin mengembangkan program prestisiusnya.
3. Trade off yang dihadapi INSEAD untuk pemilihan lokasi kampus yaitu strategis
fleksibitas dimana akan mengorbankan kompetensi berbasis efisiensi (Kogut, 1985).
Seperti halnya INSEAD harus mengorbankan kesempatan untuk masuk secara langsung
ke Negara-negara Asia dengan perekonomian yang lebih besar seperti China, Jepang,
dan India, karena INSEAD lebih memilih Singapura, yang merupakan sebuah
lingkungan Internasioal, sebagai kampus yang berlokasi di Asia. Trade off yang dialami
INSEAD sangat relevan dengan operasi global dimana INSEAD menggunakan strategi
global yang cenderung meningkatkan tingkat sentralisasi dan mengalihkan kekuasaan
dari anak perusahaan ke kantor pusat (Ghoshal, 1987).
2
a. Centralization dalam pengambilan keputusan, jadi INSEAD menerapkan
pengambilan keputusan dari perusahaan inti tanpa campur tangan dengan anak
perusahaan, sehingga keputusan itu murni dari sentral bukan dari desentral,
kemudian baru dihasilkan keputusan tersebut disebar ke setiap anak perusaahn agar
tujuan INSEAD sama dengan anak perusahaan. Hal ini sesuai dengan koordinasi
mekanisme yang paling umum untuk perusahaan multinasional berdasarkan
pemikiran Martinez and Jarillo (1989).
b. Melalalui koordinasi planning, untuk menentukan strategi lokasi anak perusahaan
yang akan didirikan di suatu Negara atau daerah tersebut.
c. Melalui koordinasi formalisasi dan strandarisasi, yaitu penerapan formalisasi
terhadap seluruh anak perusahaan agar sesuai dengan standarisasi INSEAD, agar
INSEAD lebih mudah dalam mengatur setiap kegiatan anak perusahaan agar
sejalan.