Anda di halaman 1dari 13

METODE PENGUMPULAN DATA: PENGANTAR DAN WAWANCARA

I. Sumber Data
Data dapat diperoleh dari dua macam sumber yaitu
1. Sumber Data Primer
Data primer (primary data) mengacu pada informasi yang diperoleh langsung oleh
peneliti terkait dengan variabel ketertarikan untuk tujuan tertentu dari studi. Individu
memberikan informasi ketika diwawancara diberikan kuisioner, atau diobservasi.
Wawancara mendalam terhadap kelompok atau kelompok focus merupakan sumber
lain yang kaya akan data primer
- Kelompok Fokus, biasanya terdiri atas 8 hingga 10 anggota dengan seorang
moderator yang memimpin diskusi selama kira-kira 2 jam mengenai suatu topik,
konsep, atau produk tertentu. Anggota biasanya dipilih erdasarkan keahlian
mereka pada topik yang digali informasinya. Kelompok fokus relatif tidak mahal
dan dapat menghasilkan data yang dapat diandalkan dalam waktu singkat.
Kelompok fokus digunakan untuk studi eksploratif, memuat generalisasi
berdasarkan informasi yang diperoleh dari kelompok focus, dan melakukan survey
sampel.
- Panel, merupakan sumber informasi utama untuk tujuan penelitian. Berbeda
dengan kelompok fokus yang bertemu satu kali, kelompok panel bertemu lebih
dari satu kali. Studi panel sangat berguna untuk kasus yang di mana pengaruh
intervensi atau perubahan tertentu akan dipelajari selama suatu periode waktu.
Panel dapat termasuk panel statis jika anggota yang sama berada dalam panel
tersebut selama periode waktu yang lama. Sedangkan jika anggota panel berubah
dari waktu ke waktu maka panel tersebut termasuk panel dinamis. Selain itu ada
juga teknik Delphi, yaitu metode peramalan yang menggunakan panel para ahli
yan dipilih secara teliti dengan cara yang sistematis atau lebih.
- Ukuran Umum, berasal dari sumber primer yang tidak melibatkan orang-orang.
Salah satu contohnya adalah kerusakan jurnal-jurnal di perpustakaan yang
memberikan indikasi yang baik terkait kepopuleran jurnal-jurnal tersebut
2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber sumber yang
sudah ada. Terdapat beberapa sumber data sekunder, termasuk buku dan majalah,
publikasi pemerintah, media, laporan tahunan perusahaan, termasuk rencana yang

1
disusun untuk atau oleh anggota organisasi, kalender kerja eksekutif dan pidato yang
disampaikan, dsb. Kelebihan mencari sumber data sekunder adalah penghematan
waktu dan biaya untuk mendapatkan informasi. Akan tetapi, data sekunder sebagai
satu sumber informasi memiliki kekurangan karena dapat menjadi usang atau
digantikan dengan yang baru.
II. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan bagian integral dari desain penelitian.
Wawancara, observasi terhadap individu dan peristiwa, dan pemberian kuisioner
meupakan tiga metode utama pengumpulan datadalam penelitian survey. Tes proyektif
dan teknik motivasional lain juga terkadang digunakan untuk mendapatkan variabel.
Wawancara memiliki kelebihan terkait fleksibilitas dalam hal mengadaptasi,
mengadopsi, dan mengubah pertanyaan ketika peneliti melanjutkan wawancara, kuisioner
memiliki kelebihan dalam memperoleh data secara lebih efisien terkait waktu, energy,
dan biaya. Metode pengumpulan data umum seperti ekstraksi dari dokumen perusahaan
memiliki kelebihan dalam hal akurasi
III. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data yang efektif, terutama selama
penelitian tahap eksploratif. Terdapat beberapa jenis wawancara yaitu
1. Wawancara Terstruktur dan Wawancara Tidak Terstruktur. Wawancara terstruktur
adalah wawancara yang dilakukan ketika sejak awal diketahui informasi apa yang
diperlukan. Pewawancara memiliki daftar pertanyaan yang direncanakan untuk
ditanyakan kepada responden. Pertanyaan tersebut fokus pada faktor-faktor yang
diketahui selama wawancara tidak terstruktur dan dianggap relevan dengan masalah.
Sedangkan wawancara tidak terstruktur yaitu pewawancara tidak memasuki situasi
wawancara dengan rangkaian yang akan diberikan kepada responen. Tujuan
wawancara tidak terstruktur adalah mengetahui beberapa isu pendahuluan, sehingga
peneliti dapat menentukan variabel yang memerlukan investigasi mendalam lebih
lanjut.
2. Wawancara Tatap Muka dan Wawancara Telepon. Kebanyakan wawancara tidak
terstruktur dalam penelitian bisnis sering kali dilakukan dengan tatap muka,
wawancara terstruktur dapat dilakukan dengan tatap muka atau melalui telepon,
tergantung pada tingkat kerumitan persoalan yang terlibat, kemungkinan durasi
wawancara, kenyamanan kedua pihak, dan wialayah geografis yang tercakup dalam
survey. Wawancara telepon adalah wawancara yang paling tepat jika informasi dari

2
banyak responden yang tersebar di wilayah geografis yang luas harus segera
diperoleh, dan kemungkinan durasi setiap wawancara adalah 10 menit kurang.
3. Wawancara dengan Bantuan Komputer. Pertanyaan pada wawancara dengan banuan
komputer (CAI) ditampilkan pada layar kompiter dan pewawancara dapat
memasukkan jawaban responden secara langusng ke dalam komputer. Terdapat dua
jenis program wawancara dengan bantuan komputer: wawancara telepon dengan
bantuan komputer (CATI-computer-assisted telephone interviewing) dan wawancara
personal dengan bantuan komputer (CAPI-computer-assisted personal interviewing)
IV. Metode Proyektif
Ide atau pemikiran tertentu yang tidak dapat dengan mudah diungkapkan dengankata-
kata taau yangtetap berada dalam pikiran responden selalu dapay diungkap melalui
penelitian motivasional. Teknik yang lazim untuk mendapatkan data semacam itu adalah
asosisasi kata, thematic apperception test, uji inkblot, dsb.
Teknik asosiasi kata, seperti meminta responden dengan cepat mengasosiasikan
sebuah kata dengan hal pertama yang muncul di pikiran mereka. Thematic apperception
test, yaitu meminta responden untuk merangkai cerita di sekitar gambar yang
ditunjukkan. Dan uji inkblot menggunakan noda tinta berwarna yang diinterpretasikan
oleh responden yang menjelaskan apa yang mereka lihat dalam beragam pola dan warna
tersebut.

3
METODE PENGUMPULAN DATA: OBSERVASI

Sebuah teknik yang berguna dan alami untuk mengumpulkan data tentang tindakan
dan perilaku adalah observasi. Pengamatan meliputi keterlibatan langsung ke "lapangan"
yaitu pabrik, supermarket, ruang tunggu, kantor, atau ruang perdagangan untuk melihat apa
yang dilakukan pekerja, konsumen, atau keseharian pedagang, dan menjelaskan,
menganalisis, dan menafsirkan apa yang telah dilihat. Metode observasi yang paling cocok
untuk penelitian yang membutuhkan laporan non-self-data deskriptif; yaitu ketika perilaku
akan diperiksa tanpa langsung meminta responden itu sendiri. Data pengamatan yang kaya
dan tidak tercemar oleh kerancuan laporan dari diri peneliti. Namun, metode observasi juga
memakan waktu dan sulit dalam beberapa hal yang akan dibahas nantinya.

I. Definisi dan Tujuan Observasi


Observasi melibatkan kegiatan melihat, mencatat, menganalisis dan
menginterperetasikan perilaku, tindakan, atau peristiwa secara terencara. Hal tersebut
dapat dibedakan berdasarkan kontrol, partisipan, struktur, dan kerahasiaan
II. Empat Dimensi Utama yang Menggolongkan Jenis Observasi
a. Studi observasional terkendali dibandingkan yang tidak terkendali
Studi Observasional dikatakan sangat terkontrol ketika situasi atau kondisi
dimanipulasi atau direncanakan oleh peneliti. Observasi terkontrol dapat dilakukan di
dalam laboratorium atau di lapangan. Observasi tidak terkontroladalah teknik
observasi yangtidak berusaha untuk mengontrol, memanipulasi, atau memengaruhi
situasi. Peristiwa terjadi secara alami dan peneliti mengamati peristiwa tersebut tanpa
melakukan intervensi terhadap situasi kehidupan nyata.
b. Observasi Partisipan versus Observasi Nonpartisipan
Dalam observasi nonpartisipan, peneliti tidak pernah secara langsung terlibat dalam
tindakan dari pelaku, namun mengamati mereka dari luar jangkauan visual pelaku
misalnya melalui kamera. Observasi partisipan adalah pendekatan dimana peneliti
mengumpulkan data dengan berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dari
kelompok atau organisasi yang diteliti.
c. Studi Observasional Terstruktur versus Tidak Terstruktur
Studi observasional terstruktur adalah ketika pengamat memiliki rangkaian kategori
kegiatan atau fenomena yang direncanakan akan diteliti. Observasi terstruktur secara

4
umum bersifat kuantitatif. Pada awal studi, terdapat kemungkinan bahwa peneliti
tidak memiliki ide yang jelas dari aspek-aspek tertentu yang membutuhkan
fokus/perhatian. Studi seperti itu akan menjadi studi observasional tidka terstruktur.
Studi observasional tidak terstruktur diklaim sebagai ciri dari penelitian kualitatif.
Observasi tidak terstruktur pada akhirnya dapat menghasilkan rangakaian hipotesis
tentatif yang diuji dalam penelitian berikutnya yang bersifat deduktif.
d. Observasi Tersembunyi versus Observasi Tidak Tersembunyi
Kerahasiaan observasi berkaitan dengan apakah anggota dari kelompok sisal yang
diteliti diberitahu bahwa mereka sedang diinvestigasi, Kelebihan utama dari
observasi tersmebunyi adalah bahwa subjek penelitian tidak terpengaruh dengan
kesadaran bahwa mereka sedang diamati. Observasi tidak tersembunyi bersifat lebih
jelas, sehingga dapat mengubah kebenaran dari perilaku yang diteliti.
III. Dua Pendeketan Penting Untuk Observasi
1. Observasi partisipan
- Pengantar
Karakteristik utama dari observasi partisipan adalah bahwa peneliti
mengumpulkan data dengan berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dari
kelompok atau organisasi yang diteliti. Hal ini memungkinkan peneliti untuk
belajar tentang kegiatan kelompok yang diteliti secara alami dari sudut pandang
orang yang diamati melalui pengamatan dan berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Observasi partisipan menggabungkan proses partisipasi dan observasi. Meskipun
demikian, observasi partisipan harus dibedakan dari kedua pengamatan murni dan
partisipasi murni. Observasi murni berusaha untuk menghilangkan peneliti dari
tindakan dan perilaku yang diamati; peneliti tidak pernah terlibat langsung dalam
tindakan dan perilaku kelompok yang diteliti. Partisipasi murni digambarkan
sebagai "Going Native" yaitu peneliti menjadi begitu terlibat dengan kelompok
yang diteliti yang akhirnya setiap objektivitas dan penelitian yang menarik akan
hilang. Penggabungan kedua hal tersebut yaitu observasi partisipan telah berhasil
digunakan oleh banyak peneliti yang terlibat dalam penelitian bisnis. Peneliti
dapat melakukannya pada kadar yang yang berbeda.
- Aspek pengamatan pada observasi partisipan
Selama berpartisipasi, peneliti harus mengamati dan mencatat, dan pada tahap
berikutnya menganalisis perilaku, tindakan, interaksi, peristiwa, dan sejenisnya.
Memulai dengan aobservasi partisipan dan menjadi bagian dari kelompok sosial

5
bukanlah tanpa kesulitan. Ada beberapa isu yang harus diatasi. Ini termasuk
memilih "situs" (departemen tertentu, unit bisnis, pabrik, supermarket, dll),
mendapatkan izin, pemilihan informan kunci, dan mengakrabkan diri dengan
pengaturan penelitian
- Apa yang akan diamati
Data yang dikumpulkan selama pengamatan deskriptif memberikan cerita atau
narasi awal laporan yang dapat berfungsi sebagai dasar untuk pengembangan
serangkaian konsep, teori, atau bahkan kerangka kerja konseptual. Pengembangan
konsep, teori, dan kerangka kerja konseptual difasilitasi oleh fokus yang lebih
besar melalui observasi terfokus dan selektif. Observasi terfokus menekankan
pengamatan (sering didukung oleh wawancara) di mana peneliti akan
berkonsentrasi pada jenis perasaan, emosi, tindakan, kegiatan, dan / atau peristiwa
tertentu dan mencari tema yang muncul. Akhirnya, dalam pengamatan selektif
peneliti berfokus pada berbagai jenis tindakan, kegiatan, atau acara dan mencari
keteraturan di dalamnya, sementara terbuka untuk variasi atau pengecualian dari
pola yang muncul.
2. Observasi terstruktur
- Pengenalan
Observasi terstruktur bersifat fokus, seperti yang terlihat pada fenomena selektif
yang telah ditentukan. Fokus pengamatan terstruktur terpecah menjadi potongan-
potongan kecil dari informasi dikelola (seperti informasi tentang perilaku,
tindakan, interaksi, atau peristiwa). Ada berbagai tingkat struktur dalam
pengamatan terstruktur. Misalnya, peneliti mungkin telah memutuskan kategori
observasi dengan cara yang agak tepat dan berdiri sendiri dari awal (pengamatan
sangat terstruktur) atau mulai dengan rencana rinci apa dan bagaimana yang akan
diamati, tapi mengumpulkan data dalam waktu yang kurang sistematis atau cara
yang telah ditentukan (observasi semi-terstruktur).
- Penggunaan skema pengkodean pada observasi terstruktur
Skema pengkodean berisi kategori yang dimaksudkan untuk merekam apa yang
diamati. Skema tersebut dibuat dalam berbagai format dan bentuk. Beberapa dari
kode tersebut adalah sangat sederhana; kode tersebut hanya memungkinkan
peneliti untuk mencatat apakah peristiwa tertentu telah terjadi atau tidak. Skema
lain yang lebih kompleks; mereka termasuk beberapa kategori, rentang waktu, dan
sejenisnya. Jenis skema pengkodean yang akan Anda gunakan tergantung pada

6
informasi yang ingin Anda kumpulkan. Sekali lagi, pertanyaan penelitian studi
Anda berfungsi sebagai titik awal untuk pengembangan skema pengkodean.

IV. Kelebihan dan Kekurangan Observasi

Salah satu kelebihan utama observasi adalah bersifat langsung. Observasi


membuat peneliti dapat mengumpulkan data perilaku tanpa mengajukan pertanyaan,
ornag-orang dapat diamati dari lingkungan kerja alami mereka. Kelebihan lain dari
observasi adalah memungkinkan untuk mengamati kelompok individu tertentu. Secara
umum, data yang diperoleh melalui observasi kejadian ketika hal tersebut terjadi secara
alami lebih reliable dan bebas dari bias responden.

Kekurangan dari studi observasi yaitu reaktivitas. Reaktivitas dapat menjadi


ancaraman utama terhadap validitas temuan dari studi observasi, karena orang-orang
yang diamati mungkin menunjukkan perilaku yang berbeda selama waktu studi
tersebut.

7
METODE PENGUMPULAN DATA: KUESIONER

I. Jenis Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data berupa sepaket pertanyaan yang dijawab oleh
responden dan hasilnya direkam atau dikumpulkan oleh peneliti. Kuesioner umumnya dirancang
untuk mengumpulkan sejumlah besar data kuantitatif. Kuisioner dapat diberikan secara pribadi,
dikirim ke responden, atau didistribusikan secara elektronik.
1. Kuesioner yang diberikan secara langsung. Ketika survei terbatas pada area lokal, cara
yang baik untuk mengumpulkan data adalah mengelola kuesioner secara pribadi. Keuntungan
utama dari ini adalah bahwa peneliti atau anggota tim peneliti dapat mengumpulkan semua
tanggapan yang diselesaikan dalam waktu singkat. Pemberian kuesioner kepada sejumlah
besar individu pada saat yang sama lebih murah dan menghabiskan waktu yang kurang dari
wawancara
2. Kuesioner melalui surat dan elektronik. Keuntungan utama dari kuesioner elektronik dan
email adalah bahwa daerah geografis yang luas dapat tercakup dalam survei. Namun, tingkat
pengembalian kuesioner tersebut biasanya rendah. Tingkat respon 30% dianggap diterima.
Kelemahan lain dari kuesioner elektronik dan mail adalah bahwa keraguan responden
mungkin tidak bisa diklarifikasi.
II. Pedoman Desain Kuesioner

Prinsip-prinsip desain kuesioner harus fokus pada tiga bagian. Ketiganya adalah isu penting
dalam desain kuesioner karena hal tersebut dapat meminimalkan kerancuan dalam penelitian.
Prinsip-prinsip tersebut yaitu
1. Prinsip penyusunan kata. Prinsip penyusunan kata merujuk pada faktor-faktor seperti a)
Ketepatan isi pertanyaan; b) Bagaimana pertanyaan disampaikan dan tingkat pemahaman
bahasa yang digunakan; c) Jenis dan bentuk pertanyaan yang diajukan; d) Urutan pertanyaan;
dan e) Data pribadi yang dicari dari responden.
2. Prinsip pengukuran kata. Seperti halnya terdapat pedoman yang harus diikuti untuk
memastikan bahwa kata-kata dari kuesioner sudah tepat untuk meminimalkan kerancuan,
sehingga juga ada beberapa prinsip pengukuran yang harus diikuti untuk memastikan bahwa
data yang dikumpulkan sesuai untuk menguji hipotesis. Pengukuran mengacu pada skala dan
teknik skala yang digunakan dalam mengukur konsep, serta penilaian keandalan dan validitas
dari langkah-langkah yang digunakan.

8
3. Review desain kuesioner. Untuk meminimalkan kerancuan responden dan kesalahan
pengukuran, semua prinsip yang dibahas harus diikuti dengan hati-hati. Ketika instrumen
yang divalidasi digunakan, temuan studi ini bermanfaat bagi komunitas ilmiah karena
hasilnya dapat direplikasi dan menambah teori dasar yang telah ada.

III. Dimensi Survei Internasional


Para peneliti yang terlibat dalam penelitian lintas budaya berusaha untuk melacak persamaan
dan perbedaan dalam respon perilaku dan sikap karyawan di berbagai tingkatan dalam budaya
yang berbeda. Ketika data dikumpulkan, seseorang harus memperhatikan alat ukur dan bagaimana
data dikumpulkan, selain menjadi peka terhadap perbedaan budaya dalam penggunaan istilah
tertentu. Survei juga harus disesuaikan dengan budaya yang berbeda.
1. Persoalan tertentu dalam instrumentasi untuk penelitian lintas budaya. Karena bahasa
yang berbeda yang diucapkan di negara yang berbeda, penting untuk memastikan bahwa
terjemahan dari instrumen untuk bahasa lokal cocok dan akurat dengan bahasa asli.
Kesetaraan idiomatik juga bisa menjadi masalah, di mana beberapa idiom yang unik untuk
satu bahasa tidak tidak dapat untuk terjemahan ke bahasa lain. Kesetaraan konseptual, dimana
makna dari kata-kata tertentu bisa berbeda dalam budaya yang berbeda
2. Persoalan dalam pengumpulan data. Setidaknya tiga isu penting pengumpulan data bagi
lintas budaya yaitu kesetaraan respon, waktu pengumpulan data, dan status individu yang
dikumpulkan datanya. Kesetaraan respon dipastikan dengan mengadopsi prosedur
pengumpulan data yang seragam dalam budaya yang berbeda. Waktu data lintas budaya yang
dikumpulkan juga penting untuk perbandingan lintas budaya. Pengumpulan data harus
diselesaikan dalam jangka waktu yang dapat diterima di negara-negara yang berbeda dalam
waktu tiga sampai empat bulan Karenna banyak hal yang mungkin berubah selama interval
waktu dalam satu negara atau semua negara.
IV. Tinjauan Kelebihan dan Kekurangan Berbagai Metode Pengumpulan Data dan Kapan
Menggunakan Masing-Masing Metode Tersebut
Wawancara tatap muka menawarkan kesempatan untuk menjalin hubungan dengan orang
yang diwawancarai, dan membantu untuk mengeksplorasi dan memahami masalah yang
kompleks. Di sisi negatif, wawancara tatap muka memiliki potensi untuk membingungkan
pewawancara dan dapat menghabiskan biaya yang besar jika sejumlah besar responden yang
terlibat.
Wawancara telepon adalah cara yang efisien untuk mengumpulkan data ketika seseorang
memiliki spesifikasi, pertanyaan terstruktur, membutuhkan tanggapan cepat, dan memiliki sampel
yang tersebar di wilayah yang luas. Di sisi negatif, pewawancara tidak dapat mengamati respon
nonverbal responden, dan yang diwawancara dapat memblokir panggilan.

9
Studi observasional membantu kita untuk memahami masalah yang kompleks melalui
pengamatan langsung (baik sebagai peserta atau bukan peserta yang diamati) dan memungkinkan
untuk langsung meminta penjelasan tentang isu-isu tertentu, Di sisi negatif, pengamatan ini
mahal, karena jangka waktu pengamatan yang diperlukan, dan kebiasan pengamat mungkin ikut
dalam data yang dikumpulkan.
Pemberian kuesioner secara pribadi kepada kelompok individu membantu untuk (1) menjalin
hubungan dengan responden sambil memperkenalkan survei, (2) memberikan klarifikasi yang
diinginkan oleh responden di tempatnya, dan (3) mengumpulkan kuesioner segera setelah mereka
selesai. Dalam hal ini, ada tingkat respon 100%. Di sisi negatif, pemberian kuesioner secara
pribadi akan mahal, terutama jika sampel tersebar luas secara geografis.
Kuesioner elektronik dan email menguntungkan ketika tanggapan terhadap banyak
pertanyaan harus diperoleh dari sampel yang tersebar luas secara geografis, atau sulit atau tidak
mungkin untuk melakukan wawancara telepon tanpa banyak beban. Di sisi negatif, kuesioner
tersebut biasanya memiliki tingkat respon yang rendah dan juga tidak bisa memastikan apakah
data yang diperoleh adalah mewakili populasi yang diteliti.
V. Berbagai Metode Pengumpulan Data
Karena hampir semua metode pengumpulan data memiliki kerancuan yang terkait dengan
mereka, mengumpulkan data melalui multimethods dan dari berbagai sumber memberikan
kecermatan penelitian. Misalnya, jika tanggapan dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner, dan
observasi yang sangat berkorelasi dengan satu sama lain, maka kita akan lebih percaya tentang
keabsahan dari data yang dikumpulkan. Oleh karena itu, korelasi tinggi di antara data yang
diperoleh pada variabel yang sama dari sumber yang berbeda dan melalui metode pengumpulan
data yang berbeda memberikan kredibilitas lebih untuk instrumen penelitian dan data yang
diperoleh melalui instrumen tersebut.
VI. Etika Dalam Pengumpulan Data
Beberapa masalah etika harus ditangani ketika mengumpulkan data. Mereka harus
menghormati kerahasiaan data yang diperoleh oleh peneliti, dan tidak meminta tanggapan
individu atau kelompok untuk diungkapkan kepada mereka, atau meminta untuk melihat
kuesioner. Mereka harus memiliki pikiran yang terbuka dalam menerima hasil dan rekomendasi
dalam laporan yang disampaikan oleh para peneliti. Berikut ini beberapa etika dan peneliti
1. Memperlakukan informasi yang diberikan oleh responden sebagai rahasia dan menjaga atau
privasinya adalah salah satu tanggung jawab utama dari peneliti.
2. Peneliti tidak harus menggambarkan sifat penelitian kepada subjeknya, terutama dalam
percobaan laboratorium. Tujuan dari penelitian ini harus dijelaskan kepada mereka.
3. Informasi pribadi yang tampaknya menyinggung tidak harus diminta, dan jika benar-benar
diperlukan untuk proyek tersebut, harus disampaikan dengan penuh kehatihatian kepada
responden, misalnya menawarkan alasan tertentu.

10
4. Apapun sifat dari metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan diri dari subyek tidak
boleh dilanggar.
5. Tidak ada pemaksaan untuk menanggapi survei dan jika seseorang tidak ingin berpartisipasi,
keinginan individu harus dihormati.
6. Pengamat nonpartisipan harus serendah hati mungkin
7. Dalam studi laboratorium, subyek harus ditanyai dengan pengungkapan penuh alasan untuk
percobaan setelah mereka berpartisipasi dalam studi.
8. Subyek tidak boleh berada dalam situasi di mana mereka bisa mengalami bahaya fisik atau
mental.
9. Peneliti harus menjamin tidak adanya keliru atau distorsi dalam melaporkan data yang
dikumpulkan selama penelitian.
Perilaku etis responden yaitu subjek sekali setelah memilih untuk berpartisipasi dalam sebuah
studi, harus bekerja sama sepenuhnya dalam tugas-tugas ke depannya, seperti menanggapi survei
atau mengambil bagian dalam percobaan. Selain itu responden juga harus memberikan tanggapan
yang benar dan jujur.

11
RANGKUMAN MATERI PRESENTASI
METODE PENGUMPULAN DATA : PENGANTAR DAN WAWANCARA,
OBSERVASI, KUESIONER

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Positif yang dibimbing
oleh
Prof. Dr. Bambang Subroto, SE., MM., Ak.

Disusun Oleh:
Nikko Z. J. Pradana 19602030201003

12
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020

13

Anda mungkin juga menyukai