DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
ROSINI
DANTI ARTAMEVIA
DELLA DEVIYANTI
RIZAL DWI MAHENDRA
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr- Wb
alhamdulilah puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang senantiasa
dilimpahkan kepada kita semua. Penulis merasa bahagia dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjalan lancar.
Makalah ini berisi tentang ciri- ciri profesonalisme , adapun tujuan penyusunan makalah ini
yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep dasar keperawatan.
Akhir kata “Tiada Gading Tak Retak” tiada manusia yang tidak lepas dari kesalahan.
Penulis menyadari adanya kekurangan-kekurangan dalam menyusun, maka dari itu penulis
mengharap kritik dan saran yang membangun dan bila mana terdapat kesalahan dan
kekurangan penulisan mohon maaf. Semoga saja makalah ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi penulis dan pembaca.
Wasalamu’alaikum Wr-Wb.
2
Halaman judul................................................................................................................. i
Kata pengantar ................................................................................................................ii
Daftar isi ........................................................................................................................ iii
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehadiran era globalisasi telah mendorong kelahiran kompetisi ide- ide baru dan
bersama dengan itu praktik- praktik baru pun telah muncul dengan wajah kultur yang berbeda
di bandingkan dengan era sebelumnya. Fenomena ini direspon secara beragam oleh banyak
orang, terutama bagi mereka yang telah menjadi masyarakat pembelajar, sadar akan
informasi, dan memahami makna berkompetisi antar manusia sejagat. Dalam menjalani
peradaban globalisasi itu, ada yang benar- benar siap menghadapinya secara intelektual,
ekonomi, politik, ketahanan emosional, dan sosial. Sebagian lagi berpikir realistis, yaitu
dengan menjalani kehidupan ini secara bersahaja dan membangun persepsi bahwa rentang
perjalanan waktu secara normal yang tidak lebih dari hukum alam, laksana adanya kelahiran
dan kematian, laksana siang dan malam, dan laksana nasib baik dan buruk. Sehingga manusia
itu bisa belajar dari banyak hal, misalnya dari pengalaman keberhasilan atau kegagalan orang
lain, dari buku- buku, majalah dan masih banyak lagi. Hal ini akan tercipta jika ditunjang
oleh profesionalisme baik dari lembaga maupun individu. Untuk itu dalam makalah ini akan
dibahas mengenai ciri- ciri profesionalisme dan ciri- ciri orang yang profesional.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Ciri di atas menunjukkan bahwa tidaklah mudah menjadi seorang pelaksana profesi
yang profesional, harus ada kriteria-kriteria tertentu yang mendasarinya.Lebih jelas lagi
bahwa seorang yang dikatakan profesional adalah mereka yang sangat kompeten atau
memiliki kompetensi tertentu yang mendasari kinerjanya.
5
B. Ciri- ciri Orang yang Profesional
2. Profesional selalu memeriksa dan mengetahui apa yang diperlukan dan diinginkannya.
4. Profesional tidak membiarkan kesalahan berlalu, namun menjadikannya sebuah pelajaran.
8. Profesional adalah orang yang antusias, penuh semangat, interest, contentment
9. Profesional adalah orang yang tahan banting hingga tujuan tercapai.
C.V. Good (ed) menjelaskan bahwa jenis pekerjaan yang berkualifikasi profesional
memiliki ciri- ciri tertentu, yaitu:
Ø Kecakapan seorang pekerja profesional dituntuk memenuhi persyaratan yang telah di bakukan
oleh pihak yang berwenang.
Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa jabatan guru tergolong jabatan
profesional jika memenuhi persyaratan tersebut.
Guru profesional adalah guru yang mengenal tentang dirinya. Yaitu dirinya adalah
pribadi yang dipanggil untuk mendampingi peserta didik dalam belajar. Guru dituntut
mencari tahu terus- menerus bagaimana seharusnya peserta didik itu belajar. Maka, apabila
ada kegagalan peserta didik, guru terpanggil untuk menemukan penyebabnya dan mencari
jalan keluar bersama peserta didik bukan mendiamkannya atau menyalahkannya. Sikap yang
6
harus senantiasa dipupuk adalah kesediaan untuk mengenal diri dan kehendak untuk
memurnikan keguruannya.
Sementara itu, sikap dan sifat- sifat guru yang baik adalah sebagai berikut: Bersikap
adil, Percaya dan suka kepada murid- muridnya, Sabar dan rela berkorban, Memiliki wibawa
dihadapan pendidik, Penggembira, Bersikap baik terhadap guru lainnya, Bersikap baik
terhadap masyarakat, Benar- benar menguasai mata pelajarannya, Berpengetahuan luas, Suka
dengan mata pelajaran yang diberikan. ( Ngalim Purwanto, 2002 )
Menurut Surya ( 2005 ), guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan
pengabdian tugas- tugas yang ditandai dengan keahlian baik materi maupun metode. Selain
itu juga ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh
pengabdiannya. Guru profesional mempunyai tanggung jawab pribadi, sosial, intelektual,
moral, dan spiritual.
Dengan profesionalisme guru, maka guru masa depan tidak tampil lagi sebagai
pengajar ( teacher ), seperti fungsinya yang menonjol selama ini, tetapi beralih sebagai
pelatih ( coach ), pembimbing ( counselor ), dan manajer belajar ( learning manager ).
Dengan ketiga peran guru ini, maka diharapkan siswa mampu mengembangkan potensi diri
masing- masing, mengembangkan kreativitas, dan mendorong adanya penemuan keilmuan
dan teknologi yang inovatif sehingga siswa mampu bersaing dalam masyarakat global.
7
Menanggapi sepenuhnya untuk kebutuhan mereka
Mahasiswa dapat berbagi pengalaman dan berkontrabusi untuk kemajuan dan saling
pengertian dalam belajar antar profesi dalam menanggapi pertanyaan , di konferensi dan
melalui literatur profesonal dan antarprofesi.
Menurut CIHC (2009), manfaat dari Interfessional Education antara lain meningkatkan
praktik yang dapat meningkatkan pelayanan dan membuat hasil yang positif dalam melayani
klien,.
Meningkatkan pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan yang memerlukan
kerja secara kolaborasi
Membuat lebih baik dan nyaman terhadap pengalaman dalam belajar bagi perserta
didik
Secara fleksibel dapat di terapkan dalam berbagai setting.
Hal tersebut dijelaskan WHO (2010) tentang salah satu manfaat dari pelaksanaan praktek IPE
dan kolaboratif yaitu strategi ini dapat mengubah cara berinteraksi petugas kesehatan dengan
profesi lain dalam memberikan perawatan.
Namun, IPE di indonesia memasuki tahap awal yang membutuhkan kerjasama dari berbagai
pihak dan berbagai sektor dalam dunia pendidikan kesehatan. Sosialisasi interprofesional
education (IPE) belum mencapai semua instansi-instansi pendidikan kesehatan yangada. Di
lain sisi Sumber Daya Manusia pendidikan dalam interprofesional education belim
mempenuhi, ditambah lagi dengan isu ego profesi yang sebagian masih saja bertahan.
Interprofesional education (IPE) memiliki banyak manfaat dalam sistem dunia pendidikan
kesehatan. Profesi-profesi kesehatan yang dilahirkan melalui interprofesional education (IPE)
diharapkan dapat menjujung tinggi nilai profesonal masing-masing profesi kesehatan yang
berbasis kolaborsi. Dilain sisi, interprofesional education (IPE) tidak akan berjalan lancar
jika tidak di dukung oleh SDM pendidikam, sistem kurikulum, fasilitas, dan antusias
mahasiswa didalamnya.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Profesi menunjukkan lapangan yang khusus dan mensyaratkan studi dan penguasaan
pengetahuan khusus yang mendalam, seperti bidang hukum, militer, keperawatan,
kependidikan, dan sebagainya. Pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang
hanya dapat dilakukan oleh mereka khusus dipersiapkan, untuk itu bukan pekerjaan yang
dilakukan oleh mereka karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain. Sementara itu,
seseorang yang menggeluti dunia pendidikan ( mendidik dan mengajar ) adalah guru, dan
berbagai profesi lainnya.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis ingin memberikan saran kepada pembaca,
bahwa dalam membuat sebuah makalah haruslah lengkap dalam penyusunannya agar
memudahkan bagi diri kita masing-masing maupun bagi pembaca untuk memahami benar
apa yang dimaksud dan tujuan dari karya tulis yang kita buat, selain itu, penulis dengan
lapang dada menerima saran-saran yang masuk pembaca untuk penulis,agar penulis dapat
memperbaiki kesalahan penyusunan di masa yang akan datang. Untuk itu semua, penulis
mengucapkan terimakasih dan atas segala kekurangan, kesalahan dan apabila ada tulisan
yang tidak mengenakan bagi pembaca penulisa mohon maaf.
DAFTAR PUSTAKA
http://ms.wikipedia.org/wiki/Profesionalisme
http://tugaseptikprofesionalisme.blogspot.com/