Anda di halaman 1dari 56

TUGAS

KIMIA FARMASI ANALISIS (KFA 1)


“SULFONAMIDA”

Oleh kelompok 1
Kelas V A :

Rahmadona Syukri (1701039)


Cindi Putriani R. (1701025)
Sunita Widiarti (1701031)
Titi Suryani (1701030)
Wezi Afnila Rasmi (1701012)
Shanilva Nadia (1701022)
Afro Dea Nofika (1701024)
Esti Mulyani (1701043)
Irfia Anita (1601020)
Putri Salma (1401042)

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFARM)


PADANG
2019
Teori Ringkas

Sulfonamida dan senyawa kuinolin merupakan kelompok obat penting pada penanganan infeksi saluran kemih ( ISK ). Demi pengertian
yang baik pertama-tama akan dibicarakan secara singkat beberapa aspek dari ISK, termaksud penangananya. Kemudian pada bagian berikutnya
akan dibahas secara mendalam kedua kelompok tadi. Antibiotika ISK lainya penisilin atau sefalosforin dan amini glikosida. (Tjay, 2007).
Sulfonamida adalah kemoterapeutik yang pertama digunakan secara  sistematik untuk pengobatan dan pencegahan penyakit infeksi pada
manusia. Penggunaan sulfonamide kemudian terdesak oleh antibiotik. Pertengahan tahun 1970 penemuan kegunaan sediaan kombinasi
trimetoprim dan sulfametoksazol meningktakan kembali penggunaan sulfonamide untuk pengobatan penyakit infeksi tertentu.
Sulfonamida merupakan kelompok zat antibakteri dengan rumus dasar yang sama yaitu H2N-C6H4-SO2NHR dan R adalah pelbagai macam
substituen. Pada prinsipnya senyawa ini dapat digunakan terhadap berbagai infeksi.
Sulfonamida bersifat amfoter artinya dapat membentuk garam dengan asam maupun dengan basa. Daya larutnya dalam air sangat kecil,
garam alkalinya lebih baik, walaupun larutan  ini tidak stabil karena mudah terurai. (Tjay, 2007).
Sulfadiazin adalah sulfonamida antibiotik . Ini menghilangkan bakteri yang menyebabkan infeksi dengan menghentikan produksi asam
folat di dalam sel bakteri, dan umumnya digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih (ISK). Dalam kombinasi, sulfadiazin dan
pirimetamin , dapat digunakan untuk mengobati toksoplasmosis , penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii. (Anonim, 2012).
Sulfanilamide adalah sulfonamida antibakteri . Secara kimia, itu adalah molekul yang mengandung sulfonamide kelompok fungsional melekat
pada anilin . Sebagai antibiotik sulfonamide, itu berfungsi dengan kompetitif menghambat (yaitu, dengan bertindak sebagai substrat analog)
enzimatik reaksi yang melibatkan para-aminobenzoic acid (PABA). PABA dibutuhkan dalam reaksi enzimatik yang menghasilkan asam folat
yang bertindak sebagai koenzim dalam sintesis purin, pirimidin dan asam amino lainnya. (Anonim, 2012).
1. ANALISA GOL. SULFONAMIDA

OLEH : RAHMADONA SYUKRI (1701039)


No. Nama obat struktur Raksi (minimal 3) Hasil/lampiran
1 Sulfanilamide a. Reaksi Korek Api
Sampel Sulfanilamid +
HCl encer + batang korek
api batang korek api
berwarna jingga.

b. Reaksi Diazo
C6H8N2O2S Sampel Sulfanilamid + 2
p-aminobenzensulfonamida tetes HCl + 1ml aquadest
+ 2 tetes diazo B
(Daftar pustaka) https://bit.ly/2mcYUWM larutan berwarna kuning.
Tahapan uji Identifikasi
1 Uji Pendahuluan c. Reaksi Ehrlich
a. organoleptis Warna : Hablur, serbuk hablur atau butiran putih Sampel Sulfanilamid +
Rasa : agak pahit kemudian manis pereaksi pDAB-HCl
Bau : tidak berbau larutan berwarna kuning.

(FI III. 1979, hal.587) https://bit.ly/2oB6MST


https://bit.ly/2oqJ37J
b. Kelarutan Dalam 200 bagian air, sangat mudah larut dalam
air mendidih ; agak sukar larut dalam etanol
(95%) ; sangat sukar larut dalam kloroform P,
dalam eter P dan dalam benzen P ; mudah larut
dalam aseton P ; larut dalam gliserol P, dalam
asam klorida P dan dalam alkali hidroksida.

(FI III. 1979, hal.587)


c. Keasaman Larutan jenuh bereaksi netral terhadap larutan
lakmus P.
(FI III. 1979, hal.587)
d. Unsur Unsur C Mekanisme reaksi
Unsur H
Unsur N
Unsur O
Unsur S
2 Gugus fungsi Amin primer Zat uji + DAB (dimetil amino
benzaldehid) HCl  warna
merah jingga dan endapan
merah jingga.
3. Reaksi Khusus a. Reaksi Korek Api Sampel Sulfanilamid + HCl
(min 3) encer + batang korek api
batang korek api berwarna
jingga.

b. Reaksi Diazo Sampel Sulfanilamid + 2 tetes


HCl + 1ml aquadest + 2 tetes
diazo B larutan berwarna
kuning.

c. Reaksi Ehrlich Sampel Sulfanilamid +


pereaksi pDAB-HCl larutan
berwarna kuning.
https://bit.ly/2oB6MST
4 Reaksi Kristal a. Dengan Aseton-Air 5 tts zat uji dalam aseton pada
obyek glas + 2 tts aquadest 
biarkan ad membentuk kristal
 amati dibawah mikroskop

b. Dengan Reagen Dragendorf Zat uji ditaburkan pada obyek


glas + HCL 0,5 N hingga larut
+ 1 tts reagen dragendorf 
biarkan 15-30 menit 
panaskan perlahan  amati
dibawah mikroskop.

c. Dengan larutan asam pikrat Zat uji diratakan pada obyek


glas + HCL 0,5 N ad larut + 1
tts reagen asam pikrat 
biarkan beberapa saat hingga
terbentuk kristal  amati
dibawah mikroskop.

No. Nama obat struktur Raksi (minimal 3) Hasil/lampiran


2 Glimepiride

C24H34N4O5S
(Daftar pustaka) https://bit.ly/2n13isg
Tahapan uji Identifikasi
1 Uji Pendahuluan
a. organoleptis Warna : Serbuk ; putih sampai hampir putih
Rasa :
Bau :

(FI V. 2014, hal.501)


b. Kelarutan Larut dalam dimetilformamida ; sukar larut
dalam metanol ; agak sukar larut dalam metilen
klorida praktis tidak larut dalam air.
(FI V. 2014, hal.501)
c. Keasaman
d. Unsur Unsur C Mekanisme reaksi
Unsur H
Unsur N
Unsur O
Unsur S
2 Gugus fungsi Amin sekunder Reaksi alkalis: zat + NaOH 
NH3 (NH3 menguap)

3. Reaksi Khusus
(min 3)
4 Reaksi Kristal a. Dengan Aseton-Air 5 tts zat uji dalam aseton pada
obyek glas + 2 tts aquadest 
biarkan ad membentuk kristal
 amati dibawah mikroskop

b. Dengan Reagen Dragendorf Zat uji ditaburkan pada obyek


glas + HCL 0,5 N hingga larut
+ 1 tts reagen dragendorf 
biarkan 15-30 menit 
panaskan perlahan  amati
dibawah mikroskop.

c. Dengan larutan asam pikrat Zat uji diratakan pada obyek


glas + HCL 0,5 N ad larut + 1
tts reagen asam pikrat 
biarkan beberapa saat hingga
terbentuk kristal  amati
dibawah mikroskop.
OLEH : CINDI PUTRIANI.R.( 1701025 )
No Nama Obat Struktur Reaksi(minimal 3) Hasil/Lampiran
3. Sulfamethizole A.reaksi warna
a. koniferil alkohol=>orange.
b.Tembaga(metode 1)=>hijau
c. Merkuri nitrat=>hitam
Daftar pustaka (FI edisi V hal :1233)
d.Asam nitrat=>kuning
B.reaksi roux
Pereaksi
Na-nitroprusid dilarutkan di
dalam air lalu tambahkan NaOH
kemudia tambahan kmnQ terjadi
endapan sali ke botol berwarna
coklat.
C. reaksi indofenol
Khusus untuk gugus amin
aromatik dengan tempat para
yang kosong panas kan zat
100mg dalam tabung reaksi
+2cc air sampai mendidih lalu
segera +2 tetes NaOH dalam
2ml kaporit +1 tetes fenol
liquafectum segera.amati
perubahan warna yang terjadi.
https://bit.ly/2oAtJWn
Tahap uji identifikasi
1. Uji pendahuluan
A Organoleptis Warna: putih.
Rasa: agak pahit.
Bau: praktis tidak
berbau,tidak berbau
hydrogen sulfide.(FI edisi V
hal: 1233 ).
B Kelarutan Sangat sukar dalam air dalam
kloform dan dalam
eter.sangat mudah larut
dalam ammonium
hidroksida.(FI edisi V
hal:1233).
C Keasaman Ekstrasi 2,0 zat dengan 100
ml air pada suhu lebih kurang
70 derjat selam 5 menit
dingin segera suhu lebih
kurang 20 derjat,padaa 25,0
ml fitrat tambahkan 2tetes
fenolflatin LP dan titrasi
dengan natrium hidroksida
0,10 N lv: diperlukan tidak
lebih dari 0,50 ml untuk
menetralkan larutan .simpan
sisa filtrat untuk uji klorida
dan sulfat.
D Unsure *S Mekanisme reaksi:
*N
*H
*O
*C

2. Gugus fungsi *H2N=amina


*H3C=metil
*SO2NH=sulfurdioksida
3. Reaksi *reaksi diazotasi
khusus(min 3) Zat +2 tetes HCL 2 N dan
air:+NaOH dan teteskan
larutkan ,0,1 g beta-naftol
dalam 2 ml NaOH,endapan
jingga kemudian merah darah
kalau alfanaftol:merah ungu.
*Zat+NaOH+air+cuSO4=hij
au -hitam.
*pirolisa:ditetesi gas SO=
coklat
4. Reaksi Kristal A. pDAB-HCL=pereaksi:1
gram dalam 10 ml+air ad 100
ml zat+pereaksi 1-2 tetes
siatas plat tetes:warna yang
timbul adalah kuning jingga.
B. aseton-air=dalam tabung
reaksi zat dilarutkan dengan
aseton lalu
saringfiltrat,tambahkan air
secukupnya.larutan
diteteskan dikaca objek lihat
kristal yang terjadi.
C. Dragendrof.
https://bit.ly/2oAtJWn

4. Sulfamethoxazo
le
Daftar pustaka(FI edisi V
hal:1234)

://www.google.com/search?
q=bentuk+serbuk+sulfamethoxazol
e&tbm=isch&hl=id&safe=httpsstric
t&chips=q:bentuk+serbuk+sulfamet
hoxazole,online_chips:sulfonamida
&safe=strict&hl=id&ved=2ahUKE
wiE5czfx_jkAhWEH3IKHRN3CTI
Q4lZ6BAgBEBg&biw=360&bih=6
79#imgrc=3b0vR6kJ8WirmM:
Tahap uji identifikasi
A Organoleptis Warna:putih
Rasa:agak pahit
Bau:praktis tidak berbau.
(FI edisi V hal:1234).
B Kelarutan Praktis tidak larut dalam
air,dalam eter dan dalam
kloform.mudah larut dalam
aseton dan dalam larutan
natrium hidroksida encer
agak sukar larut dalam
etanol.(FI edisi V hal:1234).
C Keasaman
D Unsure *S Mekanisme reaksi:
*N
*H
*O
*C

2. Gugus fungsi *H2N=amina


*H3C=metil
*SO2NH=sulfurdioksida
3. Reaksi *koniferil alkohol=jingga
khusus(min3) *tembaga sulfat=hijau
*merkuri nitrat=hitam
https://bit.ly/2oAtJWn
4. Reaksi kristal *Fe komplek
*sublimasi
*aseton-air
*asam pikrat.

https://bit.ly/2oAtJWn
OLEH : TITI SURYANI (1701030)
No Nama Obat Struktur Reaksi(minimal 3) Hasil/Lampiran
5. Asetazolamida

https://en.wikipedia.org/wiki
/Acetazolamide
Tahapujiidentifikasi
1. Ujipendahuluan
A Organoleptis Warna: serbuk hablur putih hingga
kekuningan.
Rasa:
Bau: tidak berbau
(FI.ed.V halm.173)
https://bit.ly/2owez4d
B Kelarutan Sangat larut dalam air,agak sukar
larut dalam air mendidih sukar larut
dalam etanol.
(FI.ed.V halm.173)
C Keasaman
D Unsure  N Mekanismereaksi:
 H
 O
 S
2. Gugusfungsi  NH2 : Amina primer
 SO2 : sulfur dioksida
 CO: keton
 NH : Amina skunder
3. Reaksi
khusus(min 3)
4. ReaksiKristal
6. Klortalidon

https://en.wikipedia.org/wiki/
Chlortalidone
Tahapujiidentifikasi
A Organoleptis Warna:serbuk habur putih
sampai putih kekuningan.
Rasa:
Bau:
(FI.ed.V halm.717)
B Kelarutan praktis tidak larut dalam
air,dalam eter,dan dalam
kloroform,larut dalam metanol,
agak sukar larut dalam etanol.
(FI.ed.V halm.717)
C Keasaman
D Unsure  S Mekanisme reaksi:
 O
 H
 C
 CL
2. Gugusfungsi  SO2: Sulfur dioksida
 OH : Alkohol
 CO : Keton

3. Reaksikhusus(mi
n3)
4. Reaksikristal
OLEH : SHANILVA NADIA (1701022)
No Nama Obat Struktur Reaksi(minimal 3) Hasil/Lampiran
7. Furosemid

Daftar pustaka
https://bit.ly/2n3NfKn
https://bit.ly/2mffN38

Tahap uji identifikasi


1. Uji pendahuluan
A Organoleptis Warna : putih atau hampir
putih
Rasa : hampir tidak berasa
Bau : tidak berbau
(farmakope Indonesia edisi 3
halaman 262
B Kelarutan Praktis tidak larut dalam air
dan dalam kloroform
C Keasaman -
D Unsur  O Mekanisme reaksi:
 C
 S
 CL
2. Gugus fungsi OH : Alkohol
NH2 :Amina primer
HN
3. Reaksi khusus(min -
3)
4. Reaksi Kristal -

8. Sulfafurazol

Daftar pustaka
https://bit.ly/2mg6Qqp
Tahap uji identifikasi
A Organoleptis Warna : serbuk hablur , putih
atau putih kekuningan
Rasa :lemah dan kemudian
pahit
Bau : tidak berbau

( Daftar pustaka : farmakope


Indonesia edisi 3 hal. 589-590
)

B Kelarutan Sangat sukar larut dalam air ,larut


dalam 50 bagianetanol (95%) P,
dalam 30 bagian larutan
bikarbonat P.
C Keasaman Panaskan 1,0g dengan 50ml air bebas
karbondioksida P pada suhu 70o selama
5 menit, dinginkan dengan cepat hingga
suhu 200 , saring. netralkan 25ml filtrate
dengan natrium hidroksida 0,1N
menggunakan indicator larutan
fenolftalein P , diperlukan tidak lebih
dari 0,25ml.
D Unsure  O Mekanisme reaksi:
 S
 N
 H
2. Gugus fungsi H2N :Amina
3. Reaksi -
khusus(min3)
4. Reaksi kristal -
OLEH : SUNITA WIDIARTI (1701031)
NO NAMA OBAT STRUKTUR REAKSI (MINIMAL 3) HASIL LAMPIRAN
9. Sulfametoksin

Tahap uji identifikasi


1 Uji Pendahuluan
a. Organoleptis Warna: putih atau kuning
gading

Bau: hampir tidak berbau

Rasa : tidak berasa

(farmakope edisi 3 hal 580)

b. Kelarutan Kelarutan sangat larut dalam


air,sukar larut dalam etanol .
larut dalam alkali hidroksida
dan dalam larutan alkali
karbonat.
(farmakope edisi 3 hal 580)
c. Keasaman Lebiih kurang 1,0 g panaskan
dengan 50 ml air bebas
karbondioksida pada suhu
kurang 70 derajat selama
menit, dinginkan segera
hingga 20 derajat
saring.netralkan 25 ml filtrate
dengan natrium hidroksida
0,1 N hingga pH 7,
diperlukan tidak lebih dari 0,1
ml
(farmakope edisi 3 hal 580)

d. Unsur  Unsur C

 Unsur N

 Unsur H

2 Gugus Fungsi  Gugus Amina


sekunder

 Gugus alkena

3 Reaksi Khusus
(min 3)
4 Reaksi Kristal  Dengan Aseton Air 5 tetes zat uji dalam aseton pada objek glas +2
tetes aquadest biarkan hingga terbentuk
Kristal  amati dibawah mikroskop

Zat uji ditaburkan pada obyek glas + HCL 0,5N


hingga larut + 1 tetes reagen dragendorf
biarkan 15-30 menit panaskan perlahan
amati dibawah mikroskop

Zat uji diratakan pada obyek glas + HcN 0,5


hingga larut + 1 tetes reagen asam pikrat 
biarkan beberapa saat hingga terbentuk Kristal
 Dengan reagen amati dibawah mikroskop
dragendorf

 Dengan larutan asam


pikrat
NO NAMA OBAT STRUKTUR REAKSI (MINIMAL 3) HASIL LAMPIRAN
10 Phthalylsulfathiaz
ole

(https://bit.ly/2nNgmlc)
Tahap uji identifikasi
1 Uji Pendahuluan
a. Organolep Warna: putih atau putih kekuningan
tis
Bau: tidak berbau

Rasa: Sedikit pahit

b. Kelarutan Sangat sukar larut dalam air dan dalam


kloroform,mudah larut dalam larutan
alkali hidrokaida, alkali karbonat dan
dalam asam klorida.

c. Keasaman

d. Unsur  Unsur H
 Unsur O

2 Gugus  Gugus aldehid


Fungsi  Gugus alcohol
 Amina sekunder

3 Reaksi  Reaksi roux Reaksi roux


Khusus Pereaksi: Na Nitroprusida 10 ml aquadest 100 Hijau kuning kotor
(min 3) ml, NaOH 2 ml,dan KMnO4 5ml. cara
melakukan reaksi:
Zat diletakkan diatas plat tetes + 1 tts pereaksi
lalu diaduk dengan batang pengaduk. Lihat
perubahan warna yang terjadi.

Cara melakukan reaksi: dalam tabung reaksi


kecil 10 mg zat + 1cc2 H2SO4 + 1 tetes KBrO3
jenuh

 Reaksi KBrO3 Tidak bewarna

Zat uji +HCN 2N + 1 ml air + NaNO2+teteskan


beta-naftol dalam NaOH endapan jingga lalu
merah  jika beta-naftol diganti alfa-naftol
warna endapan merah ungu.
Pereaksi: 0,1 gram alpha naftol dilarutkan dalam
 Reaksi indophenol 2 ml NaOH Hasil negative

(https://bit.ly/2oAtJWn)
Hasil negatif
 Reaksi diazo
4 Reaksi  Dengan Aseton Air 5 tetes zat uji dalam aseton pada objek glas +2
Kristal tetes aquadest biarkan hingga terbentuk
Kristal  amati dibawah mikroskop

Zat uji ditaburkan pada obyek glas + HCL 0,5N


hingga larut + 1 tetes reagen dragendorf
biarkan 15-30 menit panaskan perlahan
amati dibawah mikroskop
 Dengan reagen dragendorf
Zat uji diratakan pada obyek glas + HcN 0,5
hingga larut + 1 tetes reagen asam pikrat 
biarkan beberapa saat hingga terbentuk Kristal
amati dibawah mikroskop

 Dengan larutan asam pikrat


OLEH : AFRO DEA NOFIKA (1701024)
No. Nama obat Struktur Raksi (minimal 3) Hasil/lampiran
11 Sulfadiazin 1. Dengan korek api
(kuning orange)
2. Dengan NaOH-CuSO4
(hijau zaitun)
3. Dengan Roux
(ungu,biru,kuning,hijau)
( bit.ly/2m4Iobj )

(farmakope Indonesia edisi 4 halaman:765)


Tahapan uji Identifikasi
1 Uji Pendahuluan
a. organoleptis Warna: putih sampai agak kuning
Rasa: tidak berasa
Bau: tidak berbau
b. Kelarutan Praktis tidak larut dalam air;mudah larut dalam
asam mineral encer,larutan kalium hidroksida.
(farmakope Indonesia edisi 4 halaman:765)
c. Keasaman Ekstrasi 2g dengan 100ml air pada suhu(70
derajat) selama 5 menit.dinginkan pada suhu
kamar,saring. Pada 0,25ml filtrat,tambahkan 2
tetes pp dan titrasi dengan NaOH 0,1N ad warna
merah muda(diperlukan tidak lebih dari 0,20ml).
(farmakope Indonesia edisi 4 halaman:765)
d. Unsur  C Mekanisme reaksi:
 N Zat padat(Na2S)
 S +Pereaksi(KmNO4+NaOH)=
warna biru (sulfadiazine)
bit.ly/2m4Iobj

Warna biru

2 Gugusfungsi -Amin primer aromatis


-Amin skunder
(bit.ly/2m4Iobj )
3. ReaksiKhusus 1. reaksi diazotas
(min 3) 2. reaksi indophenol
3. reaksi elementer terhadap C,N,S: positif.
(bit.ly/2m4Iobj)
4 Reaksi Kristal 1. aseton-air
2. alkohol-air
3. Cu kompleks
4. asam pikrat 1% dalam air
5. asam pikrolon
6. mayer
(bit.ly/2m4Iobj)
No. Nama obat Struktur Raksi (minimal 3) Hasil/lampiran
12. Sulfaguanidin ( farmakope indonesia edisi 3 halaman 583)

Tahapan uji Identifikasi


1 Uji Pendahuluan
a. organoleptis Warna: serbuk putih
Rasa: tidak berasa
Bau: tidak berbau
b. Kelarutan Mudah larut dalam air mendidih dan asam
mineral encer sukar larut dalam etanol dan aseton
pekat. Sukar larut dan praktis tidak larut dalam
alkali hidroksida ( farmakope indonesia edisi 3
halaman 583)
c. Keasaman Panaskan 1g dengan 50ml air bebas CO2 pada
suhu 70 derajat selama 5 menit.dinginkan cepat
ad suhu 20 derajat,saring. Titrasi 25ml filtrat
dengan NaOH 0,1N menggunakan indikator PP.
Diperlukan tidak lebih dari 01ml. ( farmakope
indonesia edisi 3 halaman 583)
d. Unsur  C Mekanisme reaksi:
 N
 S
2 Gugusfungsi -Amin primer aromatis
-Amin skunder
(bit.ly/2m4Iobj )
3. ReaksiKhusus 4. reaksi diazotas
(min 3) 5. reaksi indophenol
6. reaksi elementer terhadap C,N,S: positif.
(bit.ly/2m4Iobj)
4 Reaksi Kristal 7. aseton-air
8. alkohol-air
9. Cu kompleks
10. asam pikrat 1% dalam air
11. asam pikrolon
12. mayer
(bit.ly/2m4Iobj)
OLEH : WEZI AFNILA RASMI (1701012)
No Nama Obat Struktur Reaksi(minimal 3) Hasil/Lampiran
13. Tolbutamidum

http://www.biosite.dk/leksikon/tolbuta.htm

Tahapujiidentifikasi
1. Ujipendahuluan
A Organoleptis Warna: hablur putih
Rasa:agak pahit
Bau: tidak berbau
(FIed V hal. 1279)
B Kelarutan Praktis tidak larut dalam
air, larutdalam etanol dan
dalam kloroform.(FI edV
hal:1279).
C Keasaman -
D Unsure  C Mekanis mereaksi:
 H
 N
 O
 S
2. Gugusfungsi
 NH2 : amina primer
3. Reaksikhusus(min
3)
4. ReaksiKristal

14. klorpropamidum

Daftarpustaka(https://bit.ly/
2nPyoU1)
Tahapujiidentifikasi
A Organoleptis Warna : habur putih
Rasa: hampir tidak berasa
Bau: bau lemah
(FI edisi V hal: 715).
B Kelarutan Praktis tidak larut dalam
air, larut dalam etanol agak
sukar larut daam kloroform.
(FI edisi V hal : 715).
C Keasaman
D Unsure  Cl Mekanismereaksi:
 S
 O
 N
 H
 C
2. Gugusfungsi  NH : amina
 SO2 : sulfur
doiksida
 CO2 : keton
3. Reaksikhusus(min
3)
4. Reaksikristal
OLEH : ESTI MULYANI (1701043)
No Nama obat struktur reaksi Hasil/lampiran
.
15 sulfasetamid a. Reaksi parri
Sampel + alkohol + rx parri + amoniak = larutan
bewarna jingga

(daftar pustaka) b. Reaksi erlich


https://bit.ly/2nYO2MH Sampel + pereaksi DAB-HCL = larutan bewarna
ungu
Tahapan uji identifikasi
1 Uji pendahuluan c. Reaksi korek api
a. organoleptis Warna : putih Ujung bewarna coklat dibuang, korek api
Rasa : asam khas dicelupkan kedalam HCL, kemudian dimasukkan
Bau : tidak berbau kedalam cawan porselein berisi sampel = hasil akhir
bewarna kuning jingga/merah
(FI V. 2014,hal1239)
b. Kelarutan Sukar larut dalam air dan https://bit.ly/2nYheTW https://bit. ly/2mCm1KH
eter, mudah larut dalam
asam mineral encer dalam
larutan kalium hidroksida
dan dalam larutan natrium
hidroksida. Larut
dalametanol, sangat sukar
larut dalam kloroform,
praktis tidak larut dalam
benzen

(FI V. 2014,hal1239)
c. keasaman Larutan (1 dalam 150)
bereaksi asam terhadap
lakmus p

(FI V. 2014,hal1239)
d. unsur Uncur C Mekanisme reaksi
Unsur H
Unsur N
Unsur O
Unsur S
2. Gugus fungsi Amin primer aromatis
 Suatu karbon terika
pada N

Amin sekunder
 Dua karbon terikat
pada N

Amin tersier
 Tiga karbon terikan
pada N

https://bit.ly/2mkYwFT
3 Reaksi khusus a. Reaksi parri Sampel + alkohol + rx parri + amoniak = larutan
bewarna jingga

Sampel + pereaksi DAB-HCL = larutan bewarna


b. Reaksi erlich ungu
Ujung bewarna coklat dibuang, korek api
dicelupkan kedalam HCL, kemudian dimasukkan
c. Reaksi korek api kedalam cawan porselein berisi sampel = hasil akhir
bewarna kuning jingga/merah
https://bit.ly/2nYheTW
https://bit.ly/2nYheTW

4 Reaksi kristal Sampel + CuSO4 = endapan -


kristal hijau
https://bit.ly/2nYheTW

No Nama obat Struktur Reaksi Hasil/lampiran


16 Sulfadimidin

https://bit.ly/2o1Bmoh
Tahap uji identifikasi
1 Uji pendahuluan
a. Organoleptis Warna : putih sampai putih
kekuningan, dapat menjadi
gelap pada pemaparan
terhadap cahaya

Rasa : agak pahit


Bau : praktis tidak berbau
https://bit.ly/2mqaY7o
(FI V. 2014, hal1229)
b. kelarutan Sangat sukar larut dalam air
dan dalam eter, larut dalam
aseton, sukar larut dalam
etanol
(FI V. 2014, hal1229)
c. keasaman Ekstraksi 3 gr dalam air 150
ml bebas karbon dioksida
pada suhu 70ͦderjat celcius
kurang lebih 5 menit,
dinginkan hingga suhu 20
derjat celcius, saring dengan
pompa hisap, keringkan
endapan dengan pengisapan
+ 2 tetes timolftalein pada 25
ml filtrat, titrasi dengan
NaCl 0.1N, pada 25 ml
filtrat kedua tambahkan 10
ml asam klorida p, dinginkan
hingga 15 derjat celcius,
titrasi dengan natrium nitrit
0.1N. perbedaan volume
natrium hidroksida 0.1N
yang digunakan dg volume
natrium nitrit 0.1N yang
digunakan tidak boleh lebih
dari 0.5 ml

(FI V. 2014, hal1229)


d. Unsur Unsur C Mekanisme reaksi
unsur H
unsur N
unsur O
unsur S
2 Gugus Fungsi Amin primer
 Tes koppanyi-
zwikker
Amin sekunder
 Rx dengan diazotasi
 Rx erlich dengan p-
DAB-HCL

https://bit.ly/2mnbu63
3 Reaksi khusus
4 Reaksi kristal Cara aseton-air Sampel dilarutkan dengan asseton, kemudian
disaring filtratnya + air secukupnya, larutan
https://bit.ly/2mnbu63 ditetskan diatas kaca objek, lihat yang terjadi

https://bit.ly/2mnbu63
OLEH : IRFIA ANITA (1601020)
No. Nama obat Struktur Reaksi (minimal 3) Hasil/lampiran
17 Sulfamerazin

(Daftar pustaka) https://bit.ly/2mKZivw


Tahapan uji Identifikasi
1. Uji Pendahuluan
a. Organoleptis Bentuk ; Serbuk atau Hablur
Warna : Putih agak kekuningan
Rasa : Agak Pahit
Bau ; Tidak berbau atau praktis tidak berbau
( Farmakope edisi v hal 1232)
b. Kelarutan Sangat sukar larut dalam air,dalam kloroform
dan dalam eter, sukar larut dalam etanol (90%),
https://bit.ly/2mtFWuH
agak sukar, larut dalam aseton.
(Farmakope edisi v hal 1232)
c. Keasaman Ekstraki 2,0 g zat dengan 100 ml air pada suhu
0
lebih kurang 70 selama 5 menit dinginkan
hingga suhu lebih kurang 20 0 dan saring. Pada
25 ml filtrate tambahkan 2 tetes fenolftalein LP
dan Titrasi dengan natrium hidroksida 0,1 N LV
diperlukan tidak lebih dari 0,50 ml untuk
mrnghasilkan warna merah muda.
(Farmakope edisi v hal 1232)
d. Unsur Mekanisme Reaksi Hasil praktikum
 Unsur C
-CuO Sampel + CuO dipanaskan 
Sampel direaksikan dengan tembaga oksida gas CO2 + Ca(OH) Keruh
kering (CuO) sambil dipanaskan untuk
mempercepat dan menyempurnakan Reaksi.
kemudian gas CO2 yang dihasilkan dialirkan
ke dalam Larutan Ca(OH)2 jika positif akan
berubah menjadi keruh.
(https://bit.ly/2mlTwRp )

 Unsur H Masukkan dalam tabung reaksi


-Strip Magnesium, Asam Klorida + HCltutup dan kocok hingga
Masukkan strip magnesium kedalam Tabung terasa hangat.
Reaksi, tambahkan beberapa asam Klorida,
tutup dengan dropper kocok perlahan hingga
terasa sedikit hangat dan mulai terasa adanya
tekanan, nyalakan lidi dengan korek api lalu
alan terdengar bunyi “pop”
(https://bit.ly/2n5xa6Q )

 Unsur N
1. Ekstrak lassaigne,Larutan sulfat besi, 6NaCN+FeSO4 Na4(Fe(CN)6)
Larutan klorida,asam klorida pekat. +Na2SO4
-ambil sebagian kecil dari ekstrak Sodium SianidaFeroo Sianida
lassaigne dalam tabung Reaksi.
tambahkaan sedikit Larutan sulfat besi
kemudian sodium sianida yang terbentuk
bereaksi dengan ion-ion besi untuk
membentuk natrium ferro sianida.
(https://bit.ly/2ovVajU )

-Panaskan isi tabung Reaksi diatas 3Na(Fe(CN)6)+4FeCL3Fe(C


pembakar Bunsen tambahkan beebrapaa N)6)3 + 12NaCL
tetes Larutan besi klorida kemudian
tambahkan asam klorida pekat untuk
melembabkan isi tabung uji.Natrium ferro
sianida bereaksi dengan besi klorida untuk
membentuk biru-hijau atau ferrosianida
besi.
(https://bit.ly/2ovVajU )

 Unsur O Hydrogen peroksida + bubuk


Larutan hydrogen peroksida,bubuk NaO3 NaO2  panaskan  api
-Masukkan Larutan hydrogen peroksida menyala
secukupnya tambahkan sedikit bubuk NaO2
Kemudian panaskan diatas Bunsen, sambil
lidi dibakar diatas Bunsen hingga Seperti
terbakar kemudian masukkan kedalam tabung
Reaksi sehingga akan terbentuk api menyala.
(https://bit.ly/2mlTwRp )

 Unsur S
 Uji natrium nitroprissde Na2S+Na2(Fe(CN)5NO)Na(Fe

Ekstrak lasagne,Larutan natrium (CN)5NOS)


nitroprusside Sodium Sulfida + sodium

-Ambil sebagian ekstrak lassaigne dalam Nitroprussidethionitropruside


tabung Reaksi tambahkan 1 tetes natrium
nitroprusside kemudian terbentuk sodium
sulfida bereaksi dengan natrium
nitroprusside untuk membentuk warna
ungu berwarna natrium thionitropruside.
(https://bit.ly/2nPYTZx )

 Uji timbal asetat Na2S+CH3COO)2 Pb  PbS +


Ekstrak Lassaigne,asam asetan,larutan 2CH3COONa
timbal asetat
-Ambil sebagian Ekstrak lassaigne dalam
tabung Reaksi tambahkan beberapa tetes
asam asetat tambahkan beberapa tetes
Larutan timbal asetat kemudian sodium
sulfida ya ng terbentuk bereaksi dengan
timbal asetat menghasilkan endapan
hitam timbal sulfida.
(https://bit.ly/2nPYTZx )

2 Gugus fungsi  Amin primer


Zat uji ditambahkan DAB (dimetil amino S + DAB HCL  endapan
benzaldehida) HCl kemudian akan terbentuk warna merah jingga
warna merah jingga dan endapan merah
jingga.
1. Reaksi Diazo
Zat uji ditambahkan HCl 2N kemudian S + HCL 2N + 1 ml air NaNO2
1ml air dan tambahkan NaNO2 kemudian + β-naftol dalam NaOH →
teteskan β-naftol dalam NaOH sehingga endapan jingga lalu merah
endapan jingga lalu merah
jika β-naftol diganti α-naftol warna
endapan merah darah.
Gratisin : kekeruhan jingga kuning
Negatif : sulfasuksidin, thalazol, septazin

 Amin sekunder
1. Reaksi Alkalis : zat uji ditambahkan Zat + NaOH → ↑ NH3 (NH3
NaOH kemudian akan membentuk NH3 menguap)
(NH3 menguap)

 Inti benzens

1. Reaksi Querbet Zat + HNO3 Pekat + alcohol +


Zat uji ditambahkan Pekat HCl + Zn Powder → Reaksi
HNO3
kemudian alcohol tambahkan HCl lalu diazo warna merah orange
tambahkan Zn Powder sehingga
terbentuk Reaksi diazo warna merah
orange

2. Reaksi Ramwez:
Zat uji ditambahkan KNO3 lalu Zat + KNO3 (2 x Bz) + 1 cc
tambahkan 1 cc H2SO4 hingga dingin H2SO4 → dingin → air +
kemudian tambahkan air lalu NH4OH NH4OH + Na2S → lapisan
dan Na2S sampai terebntuk lapisan merah merah coklat
coklat
(https://bit.ly/2oxUASK )
Inti Pirimidin

3. Reaksi Khusus a. Reaksi Ehrich S+DAB HCL kuning


(min 3) dengan pDAB: senyawa + DAB-HCl terjadi
warna kuning sampai jingga. Kuning sitrun
(sulfamerazin)
S+HCL dicelupkan batang
b. Reaksi korek api korek  warna jingga.
larutan senyawa dalam asam klorida encer, ke
dalamnya dicelupkan batang korek api, maka
tak lama kemudian timbul warna jingga
intensif sampai kuning-jingga, S+HCL 2N+1 ml
air+NaOHedapan jingga
c. Reaksi diazo: kemudian merah
.Senyawa dilarutkan dalam HCl 2 N dan 1 mL
air ditambah NaNO2 kemudian diteteskan
larutan β-naftol dalam NaOH terjadi endapan 1. Zat uji + DAB HCL 
jingga kemudian merah. Jika β-naftol diganti warna kuning lama-lama
dengan α-naftol warna menjadi merah ungu. orange
(https://bit.ly/2oEc14i ) 2. Zat uji + reagen parii
warna hijau ungu
1. Zat uji ditambahkan DAB HCL sehingga 3. Zat uji + Cu asetat+ aseton
warna kuning lama-lama orange warna violet hitam
2. Zat uji ditambahkan reagen parii
kemudian akan terebntuk warna hijau Zat uji + 10 tetes reagen
ungu zwiker1 + 2 tetes reagen zwiker
3. Zat uji ditambahkan Cu asetat kemudian 2  warna ungu
aseton hingga terbentuk warna violet
hitam
4. Reaksi zwikker
Zat uji ditambahkan 10 tetes reagen
zwiker1 dan 2 tetes reagen zwiker 2
hingga terebntuk warna ungu
4 Reaksi Kristal 1. Dengan aseton-air
5 tetes zat uji dalam aseton pada objek 5 tetes zat uji + aseton + 2 tets
glass tambahkan 2 tetes aquadest biarkan aquadest amati dibawah
hingga terbentuk Kristal kemudian amati mikroskop
dibawah mikroskop

2. Dengan reagen dragendrof Zat uji + HCL 0,5 N larut + 1


Zat uji ditaburkan pada objek glass tetes reagen dragondrof 
tambahkan HCL 0,5 N hingga larut amati dibaawah mikroskop.
tambahkan 1 tetes reagen dragendrof
biarkan 15-30 menit panaskan perlahan
kemudian amati dibawah mikroskop.

3. Uji bromat
senyawa ditambah asam sulfat pekat
ditambah kristal KBrO3, terjadi warna
coklat
(https://bit.ly/2oEc14i )

No. Nama obat Struktur Raksi (minimal 3) Hasil/lampiran


18 Sulfatiazol
(Daftar pustaka) (https://bit.ly/2n8L0p1 )

Tahapan uji Identifikasi


1. Uji Pendahuluan
a. Organoleptis Bentuk ; Serbuk
Warna : Putih kekuningan
Rasa : pahit
Bau ; Tidak berbau
( Farmakope edisi III hal 730)
b. Kelarutan Sangat sukar larut dalam air, larut dalam 120
bagian etanol
(Farmakope edisi III hal 730)
(https://bit.ly/2mo2kGo )

c. Keasaman -
d. Unsur Mekanisme Reaksi Hasil praktikum
 Unsur C
-CuO Sampel + CuO dipanaskan 
Sampel direaksikan dengan tembaga oksida gas CO2 + Ca(OH) Keruh
kering (CuO) sambil dipanaskan untuk
mempercepat dan menyempurnakan Reaksi.
kemudian gas CO2 yang dihasilkan dialirkan
ke dalam Larutan Ca(OH)2 jika positif akan
berubah menjadi keruh.
(https://bit.ly/2mlTwRp )

 Unsur H Masukkan dalam tabung reaksi


-Strip Magnesium, Asam Klorida + HCltutup dan kocok hingga
Masukkan strip magnesium kedalam Tabung terasa hangat.
Reaksi, tambahkan beberapa asam Klorida,
tutup dengan dropper kocok perlahan hingga
terasa sedikit hangat dan mulai terasa adanya
tekanan, nyalakan lidi dengan korek api lalu
alan terdengar bunyi “pop”
(https://bit.ly/2n5xa6Q )

 Unsur N
Ekstrak lassaigne,Larutan sulfat besi, Larutan 6NaCN+FeSO4 Na4(Fe(CN)6)
+Na2SO4
klorida,asam klorida pekat. Sodium SianidaFeroo Sianida
-ambil sebagian kecil dari ekstrak lassaigne
dalam tabung Reaksi. tambahkaan sedikit
Larutan sulfat besi kemudian sodium sianida
yang terbentuk bereaksi dengan ion-ion besi
untuk membentuk natrium ferro sianida.
(https://bit.ly/2ovVajU )

-Panaskan isi tabung Reaksi diatas pembakar 3Na(Fe(CN)6)+4FeCL3Fe(C


Bunsen tambahkan beebrapaa tetes Larutan N)6)3 + 12NaCL
besi klorida kemudian tambahkan asam
klorida pekat untuk melembabkan isi tabung
uji.Natrium ferro sianida bereaksi dengan besi
klorida untuk membentuk biru-hijau atau
ferrosianida besi.
(https://bit.ly/2ovVajU )

 Unsur O
Larutan hydrogen peroksida,bubuk NaO3 Hydrogen peroksida + bubuk
-Masukkan Larutan hydrogen peroksida NaO2  panaskan  api
secukupnya tambahkan sedikit bubuk NaO2 menyala
Kemudian panaskan diatas Bunsen, sambil
lidi dibakar diatas Bunsen hingga Seperti
terbakar kemudian masukkan kedalam tabung
Reaksi sehingga akan terbentuk api menyala.
(https://bit.ly/2mlTwRp )

 Unsur S
1. Uji natrium nitroprissde Na2S+Na2(Fe(CN)5NO)Na(Fe
Ekstrak lasagne,Larutan natrium (CN)5NOS)
nitroprusside Sodium Sulfida + sodium
-Ambil sebagian ekstrak lassaigne dalam Nitroprussidethionitropruside
tabung Reaksi tambahkan 1 tetes natrium
nitroprusside kemudian terbentuk sodium
sulfida bereaksi dengan natrium
nitroprusside untuk membentuk warna
ungu berwarna natrium thionitropruside.
(https://bit.ly/2nPYTZx )

2. Uji timbal asetat Na2S+CH3COO)2 Pb  PbS +


Ekstrak Lassaigne,asam asetan,larutan 2CH3COONa
timbal asetat
-Ambil sebagian Ekstrak lassaigne dalam
tabung Reaksi tambahkan beberapa tetes
asam asetat tambahkan beberapa tetes
Larutan timbal asetat kemudian sodium
sulfida ya ng terbentuk bereaksi dengan
timbal asetat menghasilkan endapan
hitam timbal sulfida.
(https://bit.ly/2nPYTZx )

2 Gugus fungsi  Amin primer S + DAB HCL  endapan


Zat uji ditambahkan DAB (dimetil amino warna merah jingga
benzaldehida) HCl kemudian akan terbentuk
warna merah jingga dan endapan merah
jingga.

2. Reaksi Diazo S + HCL 2N + 1 ml air NaNO2


Zat uji ditambahkan HCl 2N kemudian + β-naftol dalam NaOH →
1ml air dan tambahkan NaNO2 kemudian endapan jingga lalu merah
teteskan β-naftol dalam NaOH sehingga
endapan jingga lalu merah
jika β-naftol diganti α-naftol warna
endapan merah darah.
Gratisin : kekeruhan jingga kuning
Negatif : sulfasuksidin, thalazol, septazin

 Amin sekunder Zat + NaOH → ↑ NH3 (NH3


2. Reaksi Alkalis : zat uji ditambahkan menguap)
NaOH kemudian akan membentuk NH3
(NH3 menguap)

 Inti benzens
Zat + HNO3 Pekat + alcohol +
3. Reaksi Querbet HCl + Zn Powder → Reaksi
Zat uji ditambahkan HNO3 Pekat diazo warna merah orange
kemudian alcohol tambahkan HCl lalu
tambahkan Zn Powder sehingga
terbentuk Reaksi diazo warna merah
orange

4. Reaksi Ramwez: Zat + KNO3 (2 x Bz) + 1 cc


Zat uji ditambahkan lalu H2SO4 → dingin → air +
KNO3
tambahkan 1 cc H2SO4 hingga dingin NH4OH + Na2S → lapisan
kemudian tambahkan air lalu NH4OH merah coklat
dan Na2S sampai terebntuk lapisan merah
coklat.
(https://bit.ly/2oxUASK )

 Inti tiazol

3. Reaksi Khusus a. Reaksi Ehrich S + DAB HCL  kuning


dengan pDAB: senyawa + DAB-HCl terjadi
warna kuning sampai jingga.
S + HCL dicelupkan
b. Reaksi korek api batang korek  warna
larutan senyawa dalam asam klorida encer, ke jingga.
dalamnya dicelupkan batang korek api, maka
tak lama kemudian timbul warna jingga
intensif sampai kuning-jingga, S + HCL 2N + 1 ml air +
NaOH  edapan jingga
c. Reaksi diazo: kemudian merah
.Senyawa dilarutkan dalam HCl 2 N dan 1 mL
air ditambah NaNO2 kemudian diteteskan
larutan β-naftol dalam NaOH terjadi endapan
jingga kemudian merah. Jika β-naftol diganti
S+10 ml aquadest+1 ml NaOH
dengan α-naftol warna menjadi merah ungu.
0,1 N 0,5 ml CuSO4 
(https://bit.ly/2oEc14i )
endapan biru hijau
1. Zat uji ditambahkkan 10 ml aquadest
ditambahlan 1 ml NaOH 0,1 N kemudian
ditambah 0,5 ML CuSO4 hingga menjadi
endapan biru hijau

4 Reaksi Kristal 1. Dengan aseton-air


5 tetes zat uji dalam aseton pada objek
glass tambahkan 2 tetes aquadest biarkan
hingga terbentuk Kristal kemudian amati
dibawah mikroskop

2. sDengan reagen dragendrof


Zat uji ditaburkan pada objek glass
tambahkan HCL 0,5 N hingga larut
tambahkan 1 tetes reagen dragendrof
biarkan 15-30 menit panaskan perlahan
kemudian amati dibawah mikroskop.

3. Uji bromat
senyawa ditambah asam sulfat pekat
ditambah kristal KBrO3, terjadi warna
coklat
(https://bit.ly/2oEc14i )

No. Nama obat Struktur Reaksi (minimal 3) Hasil/lampiran


19 Hidroklorotiazid

6-Kloro-3,4-dihidro-2H-1,2,4-benzotiadiazina-
7-
sulfonamida 1,1-dioksida[58-93-5]
(DaftarPustaka) FI V, 2014, hal: 530

Tahapan uji Identifikasi


1 Uji Pendahuluan
a. Organoleptis Warna : Hablur, putih
Rasa :
Bau : tidak berbau

(FI V, 2014, hal: 530)


b. Kelarutan Mudah larut dalam natrium hidroksida,sukar
larut dalam metanol, sukar larut dalam air,tidak
larut dalam eter,dalam kloroform dan dalam
asam mineral encer (FI V, 2014, hal: 530).
c. Keasaman
d. Unsur Unsur C Mekanismereaksi
Unsur H hidroklortiazid dengan cara
Unsur N menghambat reabsorpsi natrium
Unsur O pada bagian awal tubulus distal
Unsur S (Anonim, 2000). Hasil praktikum

2 Gugusfungsi Amin primer aromatis


Amin skunder

3. ReaksiKhusus
(min 3)
4 Reaksi Kristal

No. Nama obat Struktur Reaksi (minimal 3) Hasil/lampiran


20 Gliklazida

1-(heksahidrosiklopenta[c]pirol-2(1H)-il)-3-[(4-
metilfenil) sulfonil] urea [21187-98-4]
(DaftarPustaka) FI V, 2014, hal: 499
Tahapan uji Identifikasi
1 Uji Pendahuluan
a. Organoleptis Warna : putih atau hampir putih
Rasa :
Bau :

(FI V, 2014, hal: 499)


b. Kelarutan Mudah larut dalam metilen klorida,agak agak
sukar larut dalam aseton, sukar larut
etanol,praktis tidak larut dalam air (FI V, 2014,
hal: 499).
c. Keasaman
d. Unsur Unsur C Mekanismereaksi
Unsur H
Unsur N
Unsur O
Unsur S Hasil praktikum

2 Gugusfungsi Amin primer aromatis


Amin skunder

3. ReaksiKhusus
(min 3)
4 Reaksi Kristal

Anda mungkin juga menyukai