Anda di halaman 1dari 2

Organizational Behavior

Group decay Meminimalisir Groupthink

Garin Rizki Arishaldi


1906420111

Groupthink
Groupthink terjadi ketika anggota kelompok cenderung mementingkan kohesivitas
kelompok dan solidaritas daripada mempertimbangkan fakta-fakta secara realistis. Kelompok ini
biasanya berjalan dalam jangka pendek. Contoh dari gropthink ini adalah kelompok belajar,
kelompok diskusi, kelompok bermain, kelompok travelling dan lain sebagainya.
Groupthink bisa diartikan sebagai suatu keadaan ketika sebuah kelompok membuat
keputusan yang tidak masuk akal untuk menolak anggapan/ opini publik yang sudah nyata
buktinya, dan memiliki nilai moral. Keputusan kelompok ini datang dari beberapa individu
berpengaruh dalam kelompok yang irrasional tapi berhasil mempengaruhi kelompok menjadi
keputusan kelompok. Pada dasarnya groupthink mempengaruhi kelompok dengan melakukan
aksi-aksi yang tidak masuk akal dan tidak mempedulikan pendapat-pendapat yang bertentangan
diluar kelompok. Kelompok yang terkena sindrom groupthink biasanya adalah kelompok yang
anggota-anggotanya memiliki background yang sama, terasing dari pendapat-pendapat luar, dan
tidak ada aturan yang jelas tentang proses pengambilan keputusan.

Group decay

Beberapa group diamati benar – benar berubah terbalik ketika Tuckman’s theory tercapai,
dimana hal ini disebut sebagai group decay. Dalam (Kreitner dan Angelo, 2011) Tahapan –
tahapan group decay disebut juga sebagai de norming, de storming, dan de forming. Dengan
pengertiannya sebagai berikut.
 De norming : ketika proyek berkembang, terjadi erosi alami dari standar perilaku.
Anggota kelompok bergerak ke arah yang berbeda searah dengan perubahan minat dan
harapan mereka.
 De-storming : tahapan group decay ini adalah cerminan dari tahapan storming. Sementara
pertikaian dan konflik muncul secara tiba -–tiba selama tahap storming. Arus
ketidakpuasan perlahan muncul ke permukaan selama tahap storming. Resistensi individu
meningkat dan kohesivitas menurun.
 De-forming : kelompok kerja benar – benar terpisah dan berantakan ketika kelompok
kecil dalam group berjuang untuk mendapat kontrol. Potongan – potongan kecil dalam
proyek yang tidak diklaim oleh individu atau subgroup diabaikan. Anggota kelompok
mulai menutup diri mereka masing – masing di antara sesamanya dan juga dari para
pemimpin mereka. Performa menurun tajam, karena seluruh pekerjaan tidak lagi
dikerjakan dan anggota kelompok hanya sedikit perduli mengenai apa yang terjadi di luar
diri mereka sendiri.

Group decay Meminimalisir Groupthink

Groupthink bisa diatasi dengan cara menangguhkan penilaian, mendorong munculnya


berbagai kritik atas program atau keputusan yang diusulkan, mengundang ahli-ahli dari
kelompok luar. Dapat juga dilakukan dengan menugaskan satu atau dua orang anggota untuk
menjadi devil’s advocate guna menentang pendapat mayoritas (sekalipun mereka sebenarnya
setuju dengan pendapat itu), dan kelompok harus membuat keputusan-keputusan secara bertahap,
tidak sekaligus.
Sesuai dengen pengertian dari group decay di atas, dimana group decay akan
menurunkan kohesivitas kelompok dan meningkatkan individualitas, maka dapat dikatakan
bahwa group decay dapat meminimalisir groupthink. Hal ini dikarenakan dengan adanya group
decay akan ada kritik dari para anggota kelompok secara imdividu mereka masing – masing dan
tidak selalu mengedepankan kepentingan kelompok. Dengan hal ini, kritik tadi akan
memperlihatkan fakta dimana di dalam groupthink fakta tersebut diabaikan demi kebaikan
kelompok.

PUSTAKA

Kreitner, R dan Angelo K. 2011. Organizational Behavior (9 th Edition). New York: McGraw-
Hill.

Anda mungkin juga menyukai