Kelompok 6
Kelompok 6
Disusun oleh:
Widaningsih
18.08.211
FAKULTAS TARBIYAH
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT atas rahmat dan nikmat-Nya yang
tidak akan pernah terhitung. Juga atas segala anugerah yang telah Allah berikan sehingga
saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Prinsip Perkembangan Sosial Emosional
AUD”.Penulisan makalah ini merupakan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
Pengembangan Sosial Emosional.
Ucapan terima kasih yang sebsar-besarnya saya sampaikan kepada dosen mata kuliah
Pengembangan Sosial Emosional AUD yang telah menugaskan penyusunan makalah ini,
sehingga pengetahuan penyusun bertambah, juga kepada semua pihak yang telah membantu
dan mendukung terselesaikannya penyusunan makalah ini.
Saya berharap semoga Allah memberikan ilmu yang lebih baik dan bermanfaat pada
semua pihak yang telah membaca dan kami sendiri serta pada pihak yang telah memberikan
penilaian dan saran atas makalah ini.
Ciamis, 2020
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
A. Prinsip-Prinsip Perkembangan Sosial Emosional Anak.................................3
B. Pengembangan Sosial Emosional
Berorientasi Pada Perkembangan Anak..........................................................5
C. Prinsip Pengembangan Sosial Emosional Anak Secara Holistik...................5
BAB III PEMBAHASAN
A. Prinsip-Prinsip Perkembangan Sosial Emosional Anak.................................8
B. Pengembangan Sosial Emosional
Berorientasi Pada Perkembangan Anak..........................................................8
C. Prinsip Pengembangan Sosial Emosional Anak Secara Holistik...................9
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan sosial adalah proses kemampuan belajar dan tingkah laku yang
berhubungan dengan individu untuk hidup sebagai bagian dari kelompoknya. Di dalam
perkembangan sosial, anak dituntut untuk memiliki kemampuan yang sesuai dengan
tuntutan sosial di mana mereka berada. Tuntutan sosial yang dimaksud adalah anak dapat
bersosialisasi dengan baik sesuai dengan tahap perkembangan dan usianya, dan
cenderung menjadi anak yang mudah bergaul. Perkembangan emosi yang terganggu.
Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam hubungan dengan orang lain, baik
dengan teman sebaya, guru, orang tua maupun saudara-saudaranya. Saat berhubungan
dengan orang lain, terjadi peristiwa-peristiwa yang sangat bermakna dalam kehidupan
anak yang dapat membentuk kepribadiannya, dan membentuk perkembangannya menjadi
manusia yang sempurna. Perilaku yang ditunjukkan oleh seorang anak dalam lingkungan
sosialnya sangat dipengaruhi oleh kondisi emosinya. Perkembangan emosi seorang anak
sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Suatu hal yang sangat bijak apabila kita
mampu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membantu perkembangan emosi
anak.
Emosi merupakan suatu gejolak penyesuaian diri yang berasal dari dalam dan
melibatkan hampir keseluruhan diri individu. Emosi juga berfungsi untuk mencapai
pemuasan atau perlindungan diri atau bahkan kesejahteraan pribadi pada saat berhadapan
dengan lingkungan atau objek tertentu. Pada saat anak masuk Kelompok Bermain atau
juga PAUD, mereka mulai keluar dari lingkungan keluarga dan memasuki dunia baru.
Peristiwa ini merupakan perubahan situasi dari suasana emosional yang aman, ke
kehidupan baru yang tidak dialami anak pada saat mereka berada di lingkungan keluarga.
Dalam dunia baru yang dimasuki anak, ia harus pandai menempatkan diri diantara teman
sebaya, guru dan orang dewasa di sekitarnya. Tidak setiap anak berhasil melewati tugas
perkembangan sosioemosional pada usia dini, sehingga berbagai kendala dapat saja
terjadi. Tugas guru dalam mengembangkan sosial emosi pada anak didik hendaknya
menguasai prinsip tindakan: (1) Menjadi contoh atau teladan yang baik, (2) Mengenalkan
1
emosi, (3) Menganggapi perasaan anak, (4) Melatih pengendalian diri, (5) Melatih
mengelola emosi, (6) Menerapkan disiplin dengan konsep empati, (7) Melatih
keterampilan komunikasi, (8) Mengungkapkan emosi dengan kata-kata, dan (9)
Memperbanyak permainan dinamis.(Nurmalitasari, 2015:110-111) sehingga perlu
dirumuskan masalah di bawah ini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan masalah
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Urutan pertumbuhan dan perubahan yang terjadi pada anak dapat diprediksikan
Tiap anak memiliki variasi perkembangan yang berbeda dibandingkan dengan anak
lain. Setiap anak adalah pribadi yang unik dalam temperamen, gaya belajar, serta latar
belakang keluarga. Setiap anak mempunyai keunggulan, kebutuhan dan minat yang
berbeda-beda.
Pengalaman awal baik positif maupun negatif bersifat kumulatif yang berarti jika
pengalaman tersebut terjadi sewaktu-waktu maka pengaruhnya terhadap
perkembangan anak akan kecil, tetapi jika pengalaman positif dannegatif sering
terjadi, maka pengaruhnya akan kuat.
3
Belajar selama usia dini dari pengetahuan behavioral menuju pengetahuan simbolik.
Program belajar yang berorientasi pada perkembangan anak memberikan kesempatan
pada anak untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan perilakuknya dengan
memberi pengalaman langsung dan membantu mereka memperoleh pengetahuan
simbolik dengan menampilkan pengalamannya melalui berbagai media, seperti
menggambar, melukis, menyusun model, dsb.
6. Perkembangan anak dipengaruhi oleh berbagai erkonteks
Konteks sosial budaya, keluarga, latar belakang pendidikan, dan lain sebagainya
mempunyai dampak terhadap perkembangan anak.
7. Anak-anak adalah pelajar yang aktif
Pengalaman belajar anak diperoleh dari lingkungan fisik dan sosial, yang secara
kultural diterjemahkan untuk membangun pengetahuannya tentang lingkungan dan
sekitarnya. Anak-anak memberikan kontribusi terhadap perkembangannya sendiri,
dan belajar dari pengalamannya yang diperolehdi dalam keluarga, lembaga
pendidikan maupun masyarakat.
8. Perkembangan adalah hasil interaksi kematangan biologis dan lingkungan.
Kehidupan manusia adalah hasil dari pembawaan dan lingkungan yang saling
berhubungan.
9. Bermain adalah wahana penting bagi perkembangan anak
Perkembangan sosial, emosi dan kognitif anak dapat dilakukan melalui kegiatan
bermain. Bermain merupakan refleksi dari perkembangan anak. Mengingat
perkembangan anak adalah hasil dari proses interaktif yang diperoleh dari bermain.
10 Perkembangan anak akan meningkat jika diberi kesempatan. Perkembangan anak
akan meningkat jika mereka diberi kesempatan untuk mempratikkan keterampilan
baru yang diperolehnya dan jika mereka diberi tantangan.
11 Tiap anak mempunyai cara yang berbeda untuk memperoleh pengetahuan /
keterampilan. Anak-anak mempunyai cara untuk memperoleh pengetahuan atau
keterampilan yang berbeda-beda. Begitu pula, cara mereka untuk menampilkan
kemampuan yang telah diperolehnya akan berbeda pula.
12 Pelayanan komprehensif
Pendidik/guru harus dapat memberikan pelayanan secara komprehensifkepada anak,
seperti layanan kesehatan fisik, gizi, mental dan sosial. Pratisto dalam
(https://www.academia.edu/4940639/Perkembangan_Sosio_Emosional_Anak_Usia_
Dini)
4
B. Pengembangan Sosial Emosional Berorientasi Pada Perkembangan Anak
Menurut Suyadi, ada beberapa strategi yang dapat digunakan guru untuk
menstimulasi perkembangan sosial emosi anak, yaitu :
1. Anak akan belajar ddengan sebaik-baiknya, apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta
merasakan aman dan tentram secara psikologis.(PAUD edisi 2002).
5
2. Pilihlah kegiatan yangpaling tepat untuk mengembangkan potensi anak. Menurut Cole
strategi kegiatan yang paling tepat untuk kegiatan ini adalah melalui pengalaman
langsung.
3. Belajar anak dipengaruhi oleh lingkungan, baik lingkungan fisik maupun psikologis
(Bredekamp, 1997).
4. Anak belajar dengan gaya berbeda, ada yang visual, auditif, kinestetik atau ekspresif.
(Kovake, 1991).
5. Beberapa prinsip belajar anak harus diperhatikan guru, yaitu:
a. Belajar anak dipengaruhi oleh kematangan.
b. Anak belajar melalui kombinasi pengalaman.
c. Anak-anak mengekspresikan belajar dengan seluruh indranya.
d. Rasa aman secara psikologis merupakan hal penting yang harus dimiliki anak
dalam proses belajar.
e. Suasana yang menyenangkan akan mengundang anak menjadi lebih kreatif
dibanding dengan suasana yang penuh dengan tekanan.(Shaffer, 1995)
6
5. Anak belajar melalui kombinasi pengalaman
Paket kegiatan belajar yang dikemas dalam satu kesatuan untuk melibatkan unsur
mengembangkan kemampuan melalui mendengar.
6. Strategi kegiatan melalui pengalaman langsung.
Faktor terpenting dalam pembelajaran berdasarkan holistik adalah mengakomodasi
cara berpikir anak yang masih konkret.
7. Suasana menyenangkan dan bersahabat
Pembelajaran yang dikemas secara bersahabat sehingga produk belajar bukan hanya
menjadikan anak bisa belajar secara optimal.
8. Lebih menekankan pada belajar untuk belajar
Proses pengembangan kemampuan anak melalui kegiatan pembelajaran di sekolah
(kelas) sifatnya dibatasi oleh ruang da waktu.
Syamsu Yusuf (2000), menyatakan unsur-unsur yang harus di penuhi jika
orang tua atau guru ingin mengembangkan keterampilan sosial yang didukung oleh
pengendalian emosi yang wajar pada anakusia TK secara holistik:
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
C. Prinsip Pengembangan Sosial Sosial Emosional Secara Holistic.
Ragam Kegiatan Sesuai Prinsip Holistik
9
1. anak melakukan kegiatan 1. menyediakan penyajian belajar yang
secara bebas dan tidak bervariasi dan diminati anak
Kegiatan ragu-ragu misalnya 2. melakukan layanan individual sesuai
merangsang berdiskusi trbuka. kebutuhan individu sehingga
seluruh indra 2. anak bergiliran keadaannya lebih dapat dipelajari.
dan gaya memastikan ia kebagian
belajar anak beraktifitas dan
mencoba-coba berbagai
sarana belajar
BAB IV
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Prinsip perkembangan sosial emosional anak
2. Semua aspek perkembangan pada anak saling terkait.
3. Perkembangan terjadi dalam urutan yang relatif teratur
4. Perkembangan berlangsung secara bervariasi
4. Pengalaman awal anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak
5. Perkembangan mengarah ke hal yang lebih kompleks
6. Perkembangan anak dipengaruhi oleh berbagai erkonteks
7. Anak-anak adalah pelajar yang aktif
8. Perkembangan adalah hasil interaksi kematangan biologis dan lingkungan
9. Bermain adalah wahana penting bagi perkembangan anak
10. Perkembangan anak akan meningkat jika diberi kesempatan
11. Tiap anak mempunyai cara yang berbeda untuk memperoleh
pengetahuan/keterampilan
12. Pelayanan komprehensif
2. Pengembangan sosial emosional berorientasi pada perkembangan anak.
Tercapai atau tidaknya perkembangan anak akan mempengaruhi perkembangan sosial
emosional anak
3. Prinsip pengembangan sosial sosial emosional secara holistic.
Artinya tidak hanya satu aspek perkembangan saja yang berpengaruh pada
perkembangan sosial emosional anak.
1. Belajar sesuai kematangan anak
2. Terpenuhi kebutuhan fisik dan psikologisnya
3. Lingkungan fisik,psikologis, dan budaya
4. Kegiatan merangsang seluruh indra dan gaya belajar anak
5. Anak belajar melalui kombinasi pengalaman
6. Strategi kegiatan melalui pengalaman langsung
7. Suasana menyenangkan dan bersahabat
8. Lebih menekankan belajar pada belajar
B. Saran
11
Saran dari penulis bahwa kita sebagai guru Paud harus dapat memahami agar dapat
menangani anak secara menyeluruh (holistik). Dengan demikian, pertumbuhan,
perkembangan, dan potensi anak dapat lebih terfasilitasi secara optimal dan seimbang.
12
Daftar Pusta
Universitas Terbuka.
Rustari dkk. 2005. Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia5-6 Tahun. Jurnal pendidikan.
2(1):1-11