Anda di halaman 1dari 17

FILSAFAT PENDIDIKAN

PENALARAN DAN LOGIKA

Disusun oleh :

Kelompok 2

Bella Septiani [ 2019143376 ]

Citra Octa Diana [ 2019143371 ]

Sindy Natalia. [ 2019143370 ]

Kelas : 2J

Dosen Pengampuh : Akbar Lizardo M.Pd

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi PGSD

Tahun Ajaran 2019 / 2020


KATA PENGANTAR

Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan segala kemudahan
sehingga pembuat makalah dapat menyelesaikan makalah filsafat tentang logika dengan mudah
dan lancar. Makalah ini disusun untuk menjelaskan tentang logika dan peranannya di filsafat.
Pembahasan makalah ini meliputi sejarah logika filsafat, pengertian logika, macam-macam
logika, logika sebagai cabang fisafat, dan kegunaan logika.

Makalah ini disusun secara sistematis tentang logika filsafat dengan tujuan melengkapi
tugas mata kuliah filsafat pendidikan, Dan makalah ini diharapkan dapat menjadi media
informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai logika
filsafat bagi mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Pembuat makalah telah berusaha menyajikan materi pada makalah ini dengan sebaik-
baiknya, tetapi kekurangan dan kesalahan pasti ada. Seperti kata pepatah tak ada gading yang tak
patah. Semua yang ada dibumi ini tidak ada yang sempurna. Yang sempurna itu adalah
kesempurnaan itu sendiri. Atas dasar kenyataan tersebut, saran dan kritik yang bersifat
membangun agar makalah ini menjadi lebih baik, sangat diharapkan dan diterima timpenyusun
dengan tangan terbuka. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
wawasan dan pengetahuan. Amin

Palembang, 1 Maret 2020

Kelompok 2

Page | i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................iii
1.1. Latar belakang..........................................................................................................................iii
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................iv
1.3 Tujuan..............................................................................................................................................iv
BAB II........................................................................................................................................................1
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................1
2.1 Pengertian Penalaran......................................................................................................................1
2.2 Metode Dalam Penalaran................................................................................................................1
2.3 Sejarah Logika.................................................................................................................................2
2.4 Pengertian Logika............................................................................................................................4
2.5 Jenis-Jenis Logika............................................................................................................................5
2.6 Kegunaan logika dalam kehidupan................................................................................................7
2.7 Manfaat Logika...............................................................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................8
3.2 Saran.................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................10
Pertanyaan Diskusi Sesi 1.......................................................................................................................11
Pertanyaan Diskusi Sesi 2.......................................................................................................................12

BAB I

PENDAHULUAN

Page | ii
1.1. Latar belakang
Manusia adalah makhluk hidup yang sempurna, itulah ungkapan yang sering kita dengan
dalam kehidupan sehari hari. Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna memang
memiliki banyak kelebihan dibandingkan makhluk lainnya. Sebagai ciptaannya yang sempurna,
manusia dibekali oleh akal dan pikiran untuk bisa dikembangkan, berbeda dengan hewan yang
juga memiliki akal dan pengetahuan tapi hanya sebatas untuk mempertahankan dirinya
Kemajuan yang di hasilkan oleh akal dan pikiran manusia membawa dampak positif dan negatif.

Untuk meminimalisir atau mengatasi masalah-masalah yang timbul dari dampak negatif,
manusia tetap memerlukan akan untuk berfikir secara benar dan logis. Berpikir secara logis ialah
berpikir secara tepat dan benar yang memerlukan kerja otak dan akal sesuai dengan ilmu - ilmu
logika. Setiap apa yang akan di perbuat hendaknya di sesuai kan dengan keadaan yang ada pada
diri masing- masing. Jika hal tersebut sesuai dengan kenyataan dan apabila dikerjakan mendapat
keuntungan, maka segera di laksanakan. Berpikir secara logis juga berarti bahwa selain
memikirkan diri kita sendiri juga harus memperhatikan lingkungan, serta berpikir tentang akibat
yang tidak terbawak emosi.

Logika tidak mempelajari cara berpikir dari semua ragamnya. Tetapi pemikiran dalam
bentuk yang apling sehat dan praktis. Logika menyelidiki, menyaring dan menilai pemikiran
dengan cara serius dan terpelajar serta bertujua mendapatkan kebenaran, terlepas dari segala
kepentingan dan keinginan perorangan. Logika merumuskan serta menerapkan hukum-hukum
dan patokan-patokan yang harus ditaati agar manusia dapat berpikir benar, efisien dan teratur.

Banyak permasalah dihadapan kita yang dapat kita cari solusinya dengan cara
menggunakan logika. Tetapi tidak semua masalah dapat kita selesaikan dengan menggunakan
logika. Apaka sah jika semua permasalahan dalam hidup ini kita selesaikan dengan
menggunakan logika. Demikian kami menggangkat logika sebagai bahan bahasan dalam
makalah ini. Dengan harapan mampu menjadi bahan bacaan yang menarik dan mengandung
daya positif.

Page | iii
1.2 Rumusan Masalah
Logika adalah salah salah satu cabang filsafat yang mampu membantu manusia dalam
memecahkan masalahnya. Pembahasan filsafat amat luas dan kompleks sehingga menimbulkan
beberapa pertanyaan sebagai berikut :

1.2.1 Apa pengertian penalaran?

1.2.2 Apa yang dimaksud dengan metode penalaran deduktif dan induktif?

1.2.3 Apakah arti dari logika sebagai salah satu cabang dalam filsafat?

1.2.4 Bagaimana sejarah terlahirnya logika dalam filsafat?

1.2.5 Apa jenis-jenis dari logika?

1.2.6 Apakah manfaat dari logika?

1.2.7 Apakah kegunaan logika dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan
Tujuan dari rumusan masalah di atas adalah

1.3.1 Mengetahui apa itu penalaran.

1.3.2 Mengetahui apa yang dimaksud penalaran deduktif dan induktif.

1.3.3 Mengetahui apa arti dari logika sebagai salah satu cabang filsafat.

1.3.4 Mengetahui sejarah lahirnya logika dalam filsafat.

1.3.5 Jenis - jenis dari logika.

1.3.6 Mengetahui manfaat dari logika.

1.3.7 Mengetahui kegunaan logika dalam kehidupan sehari-hari.

Page | iv
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penalaran


Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubungkan fakta-fakta atau
data yang sistematik menuju suatu kesimpulan berupa pengetahuan. Dengan kata lain, penalaran
merupakan sebuah proses berpikir untuk mencapai suatu kesimpulan yang logis. Sebuah
penalaran terdiri atas premis dan kesimpulan. Premis (antecedent) adalah proposisi yang
dijadikan dasar penyimpulan, dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).

Ciri-ciri penalaran adalah :

a. Dilakukan dengan sadar


b. Didasarkan atas sesuatu yang sudah diketahui
c. Sistematis
d. Terserah,
e. Menghasilkan kesimpilan berupa pengetahuan, keputusan atau sikap yang baru
f. Premis berupa pengalaman atau pengetahuan, bahkan teori yang telah diperoleh
g. Pola pemikiran tertentu
h. Sifat empiris rasional

2.2 Metode Dalam Penalaran


Terdapat dua jenis metode penalaran yaitu penlaran deduktif dan induktif.

2.2.1 Metode induktif

Metode induktif adalah suatu penalaran yang terpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil
pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuann baru yang bersifat
umum. Penalaran induktif merupakan penalaran yang mengambil contoh-contoh khusus yang
khas kemudian diambil kesimpulan yang lebih umum. Penalaran ini memudahkan untuk
memetakan suatu masalah sehingga dapat dipakai dalam masalah lain yang serupa. Catatan
bagaimana penalaran induktif bekerja adalah, meski premis-premis yang diangkat benar dan cara
penarikan kesimpulannya sah, kesimpulannya belum tentu benar. Tapi kesimpilan tersebut
Page | 1
mempunyai peluang untuk benar. Penalaran induktif ini membutuhkan banyak sampel untuk
mempertinggi tingkat ketelitian premis yang di angkat.

Contoh penalaran induktif :

Premis 1 : Ani bersekolah dengan memakai seragam merah putih karena masih SD.

Premis 2 : Anton bersekolah dengan memakai seragam merah putih karena dia masih SD.

Kesimpulan : Semua siswa yang masih SD memakai sergam merah putih saat bersekolah.

2.2.2 Metode deduktif

Metode deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkat pada suatu peristiwa umum, yang
kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau
pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.Penalaran deduktif menarik kesimpulan khusus dari
premis yang lebih umum. Jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat
dipastikan hasil kesimpulannya benar. Penalaran deduktif erat kaitannya dengan matematika
khususnya logika dan teori himpinan dan bilangan.

Contoh penalaran deduktif :

Premis 1 : Barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.

Premis 2 : Laptop adalah barang elektronik

Kesimpulannya : Laptop membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.

2.3 Sejarah Logika


logika terjadi pada masa Galenus (130 M - 201 M)dan Sextus Empiricus 200 M, dua orang
dokter medis yang mengembangkan logika dengan menerapkan metode geometri.

Kaum Sofis, Socrates, dan Plato tercatat sebagai tokoh-tokoh yang ikut merintis lahirnya
logika. Logika lahir sebagai ilmu atas jasa Aristoteles, Theoprostus dan Kaum Stoa. Logika
dikembangkan secara progresif oleh bangsa Arab dan kaum muslimin pada abad II Hijriyah.
Logika menjadi bagian yang menarik perhatian dalam perkembangan kebudayaan Islam. Namun
juga mendapat reaksi yang berbeda-beda, sebagai contoh Ibnu Salah dan Imam Nawawi

Page | 2
menghukumi haram mempelajari logika, Al-Ghazali menganjurkan dan menganggap baik,
sedangkan Jumhur Ulama membolehkan bagi orang-orang yang cukup akalnya dan kokoh
imannya. Filosof Al-Kindi mempelajari dan menyelidiki logika Yunani secara khusus dan studi
ini dilakukan lebih mendalam oleh Al-Farabi.

Selanjutnya logika mengalami masa dekadensi yang panjang. Logika menjadi sangat
dangkal dan sederhana sekali. Pada masa itu digunakan buku-buku logika seperti Isagoge dari
Porphirius, Fonts Scientie dari John Damascenus, buku-buku komentar logika dari Bothius, dan
sistematika logika dari Thomas Aquinas. Semua berangkat dan mengembangkan logika
Aristoteles.

Pada abad XIII sampai dengan abad XV muncul Petrus Hispanus, Roger Bacon,
Raymundus Lullus, Wilhelm Ocham menyusun logika yang sangat berbeda dengan logika
Aristoteles yang kemudian kita kenal sebagai logika modern. Raymundus Lullus
mengembangkan metoda Ars Magna, semacam aljabar pengertian dengan maksud membuktikan
kebenaran - kebenaran tertinggi. Francis Bacon mengembangkan metoda induktif dalam
bukunya Novum Organum Scientiarum. W.Leibniz menyusun logika aljabar untuk
menyederhanakan pekerjaan akal serta memberi kepastian. Emanuel Kant menemukan Logika
Transendental yaitu logika yang menyelediki bentuk-bentuk pemikiran yang mengatasi batas
pengalaman. Selain itu George Boole (yang mengembangkan aljabar Boolean), Bertrand Russel,
dan G. Frege tercatat sebagai tokoh-tokoh yang berjasa dalam mengembangkan Logika Modern.
Pada abad 9 hingga abad 15, buku-buku Aristoteles seperti De Interpretatione, Eisagoge oleh
Porphyus dan karya Boethius masih digunakan. Thomas Aquinas 1224-1274 dan kawan-
kawannya berusaha mengadakan sistematisasi logika.

Lahirlah logika modern dengan tokoh-tokoh seperti

a. Petrus Hispanus 1210 - 1278)


b. Roger Bacon 1214-1292
c. Raymundus Lullus (1232 -1315) yang menemukan metode logika baru yang dinamakan
Arsmagna, yang merupakan semacam aljabar pengertian.
d. William Ocham (1295 - 1349)

Page | 3
Pengembangan dan penggunaan logika Aristoteles secara murni diteruskan oleh Thomas
Hobbes (1588 - 1679) dengan karyanya Leviatan dan John Locke (1632-1704) dalam An Essay
Concrning Human Understanding. Francis Bacon (1561 - 1626) mengembangkan logika induktif
yang diperkenalkan dalam bukunya Novum Organum Scientiarum. J.S. Mills (1806 - 1873)
melanjutkan logika yang menekankan pada pemikiran induksi dalam bukunya System of Logic.

Lalu logika diperkaya dengan hadirnya pelopor-pelopor logika simbolik seperti:

a. Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716) menyusun logika aljabar berdasarkan Ars


Magna dari Raymundus Lullus. Logika ini bertujuan menyederhanakan pekerjaan akal
budi dan lebih mempertajam kepastian.
b. George Boole (1815-1864)
c. John Venn (1834-1923)
d. Gottlob Frege (1848 - 1925)

Lalu Chares Sanders Peirce (1839-1914), seorang filsuf Amerika Serikat yang pernah
mengajar di John Hopkins University,melengkapi logika simbolik dengan karya-karya tulisnya.
Ia memperkenalkan dalil Peirce (Peirce’s Law) yang menafsirkan logika selaku teori umum
mengenai tanda (general theory of signs).Puncak kejayaan logika simbolik terjadi pada tahun
1910-1913 dengan terbitnya Principia Mathematica tiga jilid yang merupakan karya bersama
Alfred North Whitehead (1861 - 15914) dan Bertrand Arthur William Russel (1872 - 1970).

2.4 Pengertian Logika


Logika adalah suatu pertimbangan pikiran manusia yang diungkapkan dengan melalui
perkataan serta dinyatakan dalam bahasa. Atau dapat juga diartikan bahwa logika merupakan
cara orang berbahasa dalam mencerminkan/menjelaskan jalan fikirannya. Jika dengan secara
etimologi logika ini diartikan ialah sebagai ilmu yang mempelajari jalan pikiran seseorang yang
dikemukakan/dinyatakannya dalam berbahasa.

Tiap-tiap orang tentu selalu berfikir dalam menyimpulkan segala sesuatu secara ilmiah
ataupun juga dalam meyakinkan orang lain. Jadi tiap-tiap pernyataan itu harus dibuktikan,
sehingga dalam logika kemudian terdapat pemikiran yang mampu untuk membuktikan suatu
pernyataan atau juga ucapan yang di keluarkan. Logika ini juga termasuk cabang dari filsafat

Page | 4
yang membahas mengenai kesimpulan serta juga proses pemikiran dalam mendapatkan suatu
kebenaran.

Logika ini berguna dalam melakukan penyelidikan/menganalisa, merumuskan, serta juga


menerapkan peraturan, sehingga logika ini bukan merupakan teori saja melainkan merupakan
suatu keterampilan dalam menerapkan peraturan mengenai pemikiran dalam prakterk atau juga
tindakan. Ilmu logika ini diartikan juga yakni sebagai ilmu yang mempelajari cara berfikir lurus,
tepat, serta juga teratur.

Pengertian Logika Menurut Para Ahli

a. Tt, (1999 : 71)Logika merupakan ilmu pengetahuan serta keterampilan berpikir lurus.
b. Jan Hendrik Rapar, (1996 : 5) Logika merupakan suatu pertimbangan akal atau juga
pikiran yang diatur lewat kata serta juga dinyatakan dalam bahasa.
c. .W. Poespoprodjo, Ek. T. Gilarso. (2006 : 13)Logika merupakan ilmu serta
kecakapanmenalar, berpikir dengan tepat
d. Soekadijo, (1983 – 1994 : 3) Logika merupakan suatu metode atau juga teknik yang
diciptakan untuk meneliti ketepatan nenalar.

2.5 Jenis-Jenis Logika


Secara umum logika ini terbagi menjadi dua (2) macam, diantaranya sebagai berikut:

2.5.1 Logika Alamiah

logika alamiah ini merupakan kesatuan sistem kerja pada komponen jiwa manusia yaitu
akal. Penggunaan logika alamiah ini akan berusaha untuk menelusuri suatu hal dengan tepat dan
lurus. Sebagaimana sifat alamiah, aliran arus pengolahan informasi dalam sistem ini masih murni
tanpa adanya pertimbangan dan pemikiran yang melibatkan rasa ingin, rasa lebih cendrung yang
berkategori subjektive. Jenis logika alamiah ini selalu dibawa sejak manusia terlahir ke dunia.
Dengan adanya logika ini akan mengarahkan semua tindakan dan pengambilan keputusan
berdasarkan prinsip benar atau salah, harus atau tidak harus. Semua diluar adanya rasa kasihan,
rasa penerimaan akan kekurangan yang bisa dimaklumi suatu peristiwa. Contohnya, Seorang
anak tidak boleh membantah orang tuanya. Sampai di sana, tidak ada kalimat lainnya, tak ada
alasan apa apa, kata namun, tetapi dan lain lain.

Page | 5
2.5.2 Logika Ilmiah

Apabila seseorang diberikan bimbingan dengan secara sistematis untuk dapat mengusai cara
berfikir yang tepat serta juga teratur sesuai dengan peraturan dan juga kebenaran dalam
menagani cara berfikir, maka untuk logika ilmiah ini akan membuat akal budi seseorang itu
bekerja dengan secara lebih tepat, lebih cermat, lebih teliti serta juga tentu lebih lurus. Logika
ilmiah inilah yang berguna dalam menghindari kesalahan didalam pemikiran terhadap sesuatu,
sehingga kesalahan itu dapat dikurangi. Logika ilmiah ini dibagi menjadi dua (2) bagian,
diantaranya sebagai berikut:

a. Logika formal
Merupakan suatu logika yang berdasarkan pernyataan, oleh sebab itu pernyataan yang
di jadikan yakni sebagai dasar dalam membuat kesimpulan haruslah relevan, bentuk serta
strukturnya juga harus tepat. Apabila dasarnya salah, maka di akhir kesimpulannya juga akan
salah, jadi kesimpulan yang tepat itu di dapatkan dengan berfikir secara benar, dengan
berdasarkan hasil penyelidikan.

b. Logika Material

Merupakan suatu logika yang dapat membuat kesimpulan atau juga pernyataan itu
dengan berdasarkan materi atau objektif. Pada logika ini materi memiliki peranan yang
penting. Logika material ini disebut juga yakni sebagi logika matrelisme, yang memiliki arti
materi menjadi faktor yang paling utama dalam menyimpulkan sesuatu dengan secara tepat.
Jadi logika material ialah logika yang dapat mengambil kesimpulan itu berdasarkan kondisi
objek atau materi, sehingga materi ini menjadi dasar dalam menciptakan pernyataan.

Contoh Logika

Dibawah ini merupakan beberapa contoh logika yang sederhana, misalnya terdapat kalimat
atau pernyataan yang tidak masuk akal, jadi pernyataan tersebut tidak dapat di jelaskan, serta
penalarannya tidak benar. Contoh kalimatnya seperti manusia mampu untuk bernapas didalam
air dengan menggunakan paru-paru. Jelas pernyataan tersebut tidak benar nyatanya Manusia
tidak dapat bernafas di dalam air karena paru-paru kita itu tidak dapat memisahkan serta

Page | 6
menyerap O2 dari dalam Air. Desain paru-paru manusia ini memang diperuntukan untuk
menyerap udara, bukan air.

2.6 Kegunaan logika dalam kehidupan


Dibawah ini merupakan beberapa kegunaan dari logika, diantaranya sebagai berikut:

1. Untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam berfikir dengan secara cermat serta lebih
obyektif.
2. Untuk dapat mempertajam cara berfikir dan supaya lebih mandiri dalam menyelesaikan
suatu permasahan.
3. Untuk dapat membantu dalam menghindari kesalahan atau juga kekeliruan terhadap suatu
hal/pernyataan.
4. Untuk dapat mendorong seseorang supaya terbiasa berfikir sendiri sesuai peraturan yang
sistematis.
5. Untuk dapat melakukan analisi terhadap suatu peristiwa atau kejadian.
6. Untuk dapat membantu berfikir dengan secara lebih kritis dan juga tepat.

2.7 Manfaat Logika


Pada dasarnya logika memberikan banyak manfaat bagi manusia dalam melakukan
berbagai kegiatan. Adapun beberapa kegunaan dan manfaat logika adalah sebagai berikut:

1. Melatih manusia agar dapat berpikir secara kritis, rasional, lurus, tertib, metodis, dan
koheren.
2. Melatih kemampuan manusia untuk berpikir secara cermat, abstrak, dan objektif.
3. Meningkatkan kecerdasan dan kemampuan manusia dalam berpikir secara mandiri.
4. Mendorong manusia untuk berpikir secara sistematis.
5. Meningkatkan kemampuan manusia untuk melakukan analisis terhadap suatu
permasalahan.
6. Meningkatkan kesadaran manusia akan pentingnya kebenaran sehingga menghindari
kesalahan dan kesesatan dalam berpikir.
7. Membantu meningkatkan citra diri seseorang ketika dapat berpikir secara rasional, kritis,
lurus, tertib.

Page | 7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Penalaran adalah suatu proses berpikir
manusia untuk menghubungkan fakta-fakta atau data yang sisitematik menuju suatu kesimpulan
berupa pengetahuan. Terdapat dua jenis metode penalaran yaitu penalaran deduktif dan induktif.

Logika adalah suatu pertimbangan pikiran manusia yang diungkapkan dengan melalui
perkataan serta dinyatakan dalam bahasa. Atau dapat juga diartikan bahwa logika merupakan
cara orang berbahasa dalam mencerminkan/menjelaskan jalan fikirannya. Logika merupakan
salah satu disiplin ilmu yang menitikberatkan pada berpikir atau bernalar dengan teliti dan teratur
dengan tujuan untuk mengetahui dan memperolah suatu kebenaran serta membedakan
pernyataan benar atau pernyataan salah.

Logika dari jenisnya terbagi menjadi dua, yaitu logika alamiah dan logika ilmiah. Bila
dilihat darilogika ilmiah terba gi lagi menjadi dua, yaitu logika formal dan logika material.
Aristoteles adalah ahli piker yang mempelopori perkembangan logika sejak awal lahirnya. Ia
menghimpun dasar-dasar ilmu mantiq agar tidak punah sebab sulitnya ilmu ini. Maka dari itu dia
dipandang sebagai peletak ilmu mantiq (logika) dalam sejarah. Diantara kegunaan dari logika
adalah membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, dan teratur untuk mendapatkan
kebenaran dan menghindari kekeliruan.

3.2 Saran
Demi terciptanya pemahaman dan penerapan yang baik terhadap logika dalam kehidupan
sehari-hari, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu :
 Pahami pengertian atau definisi dari logika secara baik dan benar, jangan sampai keliru
menafsirkan apa itu logika.
 Jangan belajar teori logika saja, tetapi kita harus bisa membuat contohnya yang
dihubungkan dengan penerapan dikehidupan sehari-hari.

Page | 8
Berpikir bukan mengharuskan pemikir memiliki inisiatif, tetapi berpikir adalah
membiarkan sesuatu menjadi tampak sebagaimana adanya, tanpa memaksakan kategori-kategori
kita sendiri pada sesuatu tersebut.

Page | 9
DAFTAR PUSTAKA

Aikoyimah ( 2016 ) tersedia di http://aikoyyimahberbagiilmu.blogspot.com/2016/12/makalah-


tentang-penalaran.html?m=1 diakses tanggal 7 diakses tanggal 7 Maret 2020

Adesmedia (2013) tersedia di http://adesmedia.blogspot.com/2013/02/filsafat-logika-sebagai-


cabang-filsafat.html?m=1 diakses tanggal 1 Maret 2020

Slideshare (2015) tersedia di https://www.slideshare.net/mobile/ummidzaky/makalah-logika-


42147613 diakses tanggal 1 Maret 2020

Pendidikan.co.id ( 2015 ) tersedia di https://pendidikan.co.id/pengertian-logika-fungsi-jenis-dan-


contohnya/ diakses tanggal 1 Maret 2020

Maxmanroe (2014) tersedia di https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-logika.html


diakses tanggal 1 Maret

Ngelmu (2013) tersedia di https://www.ngelmu.co/pengertian-logika-jenis-macam-fungsi-dan-


manfaat-logika diakses tanggal 1 Maret

Page | 10
Pertanyaan Diskusi Sesi 1

1. Yang bertanya : Nabiyur Rahmah ( 2019143362 )

Dijawab oleh : Bella Septiani ( 2019143376 )

Menurut kalian logika termasuk dalam cabang filsafat tentang apa?

Jawab : Logika itu merupakan cabang filsafat tentang berpikir, karena logika membicarakan
tentang aturan-aturan berpikir agar dengan aturan itu dapat mengambil kesimpulan secara
benar. Dengan mengetahui cara atau aturan-aturan tersebut dapat menghindari diri dari
kesalahan dalam mengambil sebuah keputusan.

2. Yang bertanya : Anggun Pratima ( 2019143400 )

Dijawab oleh : Sindy Natalia ( 2019143370 )

Seperti apa pemikiran yang logis itu?

Jawab : Berpikir logis itu adalah proses berpikir yang menggunakan logika, yang hasilnya
nanti akan rasional dan masuk akal sesuai apa yang dipikirkan. Dengan kita berpikiran logis
maka kita akan mampu membedakan dan mengkritisi kejadian-kejadian yang saat ini kita
alami atau yang pernah kita alami. Apakah kejadian itu masuk akal dan sesuai dengan
pengetahuan yang kita ketahui atau tidak.

3. Yang bertanya : Intan Nabila ( 2019143397 )

Dijawab oleh : Bella Septiani ( 2019143376 )

Sebutkan contoh manfaat logika?

Jawab : Manfaat logikaitu adalah meningkatkan kecerdasan dan kemampuan manusia dalam
berpikir secara mandiri dan tajam. Contohnya seperti, manusia mampu untuk bernapas
didalam air dengan menggunakan paru-paru. Jelas pernyataan tersebut tidak benar nyatanya
Manusia tidak dapat bernafas di dalam air karena paru-paru kita itu tidak dapat memisahkan
serta menyerap O2 dari dalam Air. Desain paru-paru manusia ini memang diperuntukan untuk
menyerap udara, bukan air.

Page | 11
Pertanyaan Diskusi Sesi 2

1. Yang bertanya : Dwi Rahmadita. ( 2019143380 )

Dijawab oleh : Citra Okta Diana ( 2019143371 )

Mengapa setiap orang membutuhkan logika?

Jawab : Karena dalam logika seorang dituntut agar dapat mengaitkan satu hal dengan yang
lainnya dan dapat diterima kebenarannya serta dapat dibelakan oleh suatu alasan.

2. Yang bertanya : Salsa Adilia Sahn ( 2019143364 )

Dijawab oleh : Bella Septiani ( 2019143376 )

Contoh kalimat logika yang tidak masuk akal?

Jawab : “Bapak Bupati yang kami hormati, kami undang ke depan untuk memberikan kata
sambutan, waktu dan tempat kami persilahkan”. Ketidak logisan terletak pada. Bupati yang
diminta memberikan kata sambutan tetapi waktu dan tempat yang dipersilahkan.

3. Yang bertanya : Trie Cantika ( 2019143388 )

Dijawab oleh : Sindy Natalia ( 2019143370 )

Sebutkan ciri-ciri logika?

Jawab : Ciri-ciri nya logika yaitu, masuk akal, berdasarkan kenyataan, berdasarkan data,
penalaran dan perhitungan.

Yang menambahkan pada penjelasan pada sesi ke 2

1. Alya Nur Ulfa ( 2019143396 )

2. Taslima Fitri Yani ( 2019143398 )

Page | 12

Anda mungkin juga menyukai