Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TELAAH DAN PENGEMBANGAN

KURIKULUM PAI DI MADRASAH

Hakekat Kurikulum
Dosen pengampuh: Rustan Efendy M.PdI

Disusun

Oleh Kelompok 1

FADILA NIRWANA : 17.1100.001

ANITA KARLINA : 17.1100.003

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAM ISALAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE
TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang kami panjatkan puji syukur atas kehadiran-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tentang HAKEKAT KURIKULUM.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal mungkin dan sedikit dapat
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat melancarkan pembuatan makalah ini.
Terlepas dari ini semua kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat, isi, maupun tata bahasa. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ini

Akhir kata dari kami berharap semoga makalah ini tentang HAKEKAT
KURIKULUM ini dapat memberikan dan membuat inspirasi terhadap pembaca.

Parepare 22 Maret 2020

KELOMPOK 1

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................i


Daftar Isi .................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................1
1.3. Tujuan .........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian, Peran, dan Fungsi Kurikulum .................................3
2.2. Kurikulum Ideal, Aktual, Tersembunyi .....................................8
2.3. Kurikulum Pendidikan Islam .....................................................9

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan ................................................................................13
3.2. Saran .........................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam melakukan suatu kegiatan pasti akan memerlukan suatu


perencanaan dan organisasi yang dilaksanakan secara sistematis dan terstruktur
agar dapat mencapai tujuan yang ditentukan atau yang diharapkan. Demikian pula
halnya pendidikan, diperlukan adanya program yang terencana dan dapat
mengantarkan proses pembelajaran atau pendidikan sampai pada tujuan yang
diharapkan. Dalam dunia pendidikan, kurikulum memunyai peranan yang penting
karena merupakan operasionalisasi tujuan yang hendak dicapai, bahkan tujuan
tidak akan tercapai tanpa melibatkan kurikulum pendidikan. Kurikulum
merupakan salah satu komponen pokok dalam pendidikan. Kurikulum dapat
diartikan sebagai sebuah dokumen perencanaan yang berisi tentang tujuan yang
harus dicapai, isi materi dan pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa,
strategi dan cara yang dapat dikembangkan, evaluasi yang dirancang untuk
mengumpulkan informasi tentang pencapaian tujuan, serta implementasi dari
dokumen yang dirancang dalam bentuk nyata.

Kurikulum sebagai rancangan pendidikan memunyai kedudukan yang


sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Pendidikan tidak
mungkin berjalan dengan baik atau berhasil mencapai tujuan yang telah
ditetapkan jika pendidikan tidak dijalankan sesuai dengan kurikulum. Kurikulum
yang dibuat tidak dapat mencapai kesempurnaan jika dalam penyusunannya,
penyusun kurikulum tidak memahami secara utuh hakikat dan fungsi kurikulum.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian, peran dan fungsi kurikulum ?
1.2.2 Apa pengertian kurikulum ideal, actual dan tersembunyi ?
1.2.3 Bagaiamana kurikulum pendidikan Islam ?

iii
1.3. Tujuan Masalah
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian, peran dan fungsi kurikulum
1.3.2. Untuk mengetahui pengertian kurikulum ideal, actual dan tersembunyi
1.3.3. Untuk mengetahui kurikulum pendidikan Islam

iv
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum


a. Pengertian Kurikulum

Secara etimologis, istilah kurikulum (Curriculum) berasal dari bahasa Yunani


yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Istilah
kurikulum berasal dari dunia olahraga, terutama dalam bidang atletik dengan
definisi “jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start sampai
finish untuk memperoleh medali atau penghargaan”. Istilah tersebut kemudian
diadaptasi untuk bidang pendidikan dengan pengertian “sejumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh seorang siswa dari awal hingga akhir program pelajaran
untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah”. Dalam bahasa Arab, kata
kurikulum bisa diungkapkan dengan manhaj yang berarti jalan yang terang yang
dilalui oleh manusia pada berbaga bidang kehidupan.

Secara operasional kurikulum dapat didefinisikan sebagai berikut :

 Suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan suatu
sekolah yang dilaksanakan dari tahun ke tahun.
 Bahan tertulis yang dimaksudkan digunakan oleh guru dalam
melaksanakan pengajaran untuk siswa-siswanya.
 Tujuan-tujuan pengajaran, pengalaman belajar, alat-alat belajar dan cara-
cara penilaian yang direncanakan dan digunakan dalam pendidikan.
 Suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Adapun pengertian kurikulum menurut beberapa ahli :

 Menurut Harol B. Albertsycs (1965), kurikulum adalah semua kegiatan


yang disediakan oleh sekolah untuk siswa. Dalam hal ini, kurikulum tidak

v
terbatas pada mata pelajaran saja, tetapi termsuk berbagai kegiatan lain di
dalam dan di luar kelas yang diselenggarakan oleh sekolah.
 Menurut John Foxton Kerr (1968), kurikulum adalah semua pembelajaran
yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun berkelompok,
baik di sekolah maupun di luar sekolah.
 Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pembelajaran, serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat mata


pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga
penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan
kepada peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan.

b. Peran Kurikulum
Kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah memiliki peranan yang sangat
strategis dan menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Menurut Oemar Hamalik
(1990), kurikulum sebagai program pendidikan yang telah direncanakan secara
sistematis mengemban peran sebagai berikut :
 Peran Konservatif
Peran konservatif menekankan bahwa kurikulum dapat dijadikan sebagai
sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap
masih relevan dengan masa kini kepada anak didik selaku generasi penerus.
Dengan demikian kurikulum bisa dikatakan konservatif karena mentransmisikan
dan menfsirkan warisan sosial kepada anak didik atau generasi muda. Pada
hakekatnya, pendidikan itu berfungsi untuk menjembatani antara siswa selaku
peserta didik dengan orang dewasa didalam suatu proses pembudayaan yang
semakin berkembang menjadi lebih kompleks. Dalam hal ini kurikulum menjadi
sangat penting, serta turut membantu proses tersebut.

 Peran Kreatif

vi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan aspek-aspek lainnya senantiasa terjadi
setiap saat. Kurikulum melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan konstruktif,
dalam arti menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu
yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan
masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang. Kurikulum harus
mengandung hal-hal yang dapat membantu setiap siswa mengembangkan semua
potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru,
serta cara berfikir baru yang dibutuhkan dalam kehidupannya.
 Peran Kritis dan Evaluatif
Kebudayaan senantiasa berubah dan lembaga pendidikan tidak hanya
mewariskan kebudayaan yang ada, melainkan juga menilai, memilih unsur-unsur
kebudayaan yang akan diwariskan. Dalam hal ini, kurikulum turut aktif
berpartisipasi dalam control sosial dan menekankan pada unsur berpikir kritis.
Kurikulum berperan untuk menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu
dipertahankan, dan nilai atau budaya baru yang mana harus dimiliki anak didik.
Kurikulum harus berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu
yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan anak didik.
Ketiga peran kurikulum di atas tentu saja harus berjalan secara seimbang dan
harmonis agar dapat memenuhi tuntutan keadaan. Jika tidak, akan terjadi
ketimpangan-ketimpangan yang menyebabkan peran kurikulum menjadi tidak
optimal. Menyelaraskan ketiga peran kurikulum tersebut menjadi tanggung jawab
semua pihak yang terkait dalam proses pendidikan, diantaranya guru, kepala
sekolah, pengawas, orang tua, siswa, dan masyarakat. Dengan demikian, pihak-
pihak yang terkait idealnya dapat memahami tujuan dan isi dari kurikulum yang
diterapkan sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

c. Fungsi Kurikulum
Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau acuan.
Kurikulum adalah segala aspek yang mempengaruhi peserta didik di sekolah,
termasuk guru dan sarana serta prasarana lainnya. Kurikulum sebagai program

vii
belajar bagi siswa, disusun secara sistematis dan logis, diberikan oleh sekolah
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Fungsi kurikulum dengan pihak-pihak yang secara langsung terkait dengan


kurikulum sekolah, yaitu guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, dan siswa :
 Bagi guru kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan
proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang tidak berpedoman kepada
kurikulum, maka tidak akan berjalan dengan tidak efektif sebab pembelajaran
adalah proses yang bertujuan, sehingga segela sesuatu yang dilakukan guru dan
siswa diarahkan untuk mencapai tujuan. Sedangkan arah dan tujuan pembelajaran
beserta bagaimana cara dan strategi yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
itu merupakan komponen penting dalam sistem kurikulum.
 Bagi kepala sekolah, kurikulum berfungsi untuk menyusun perencacaan
dan program sekolah. Dengan demikian, penyusunan kelender sekolah, pengajuan
sarana dan prasarana sekolah kepada dewan sekolah, penyusunan berbagai
kegiatan sekolah baik yang menyangkut kegiatan ekstra kurikuler dan kegiatan
lainnya, harus didiasarkan pada kurikulum.
 Bagi pengawas, kurikulum akan berfungsi sebagai panduan dalam
pelaksanaan supervisi. Dengan demikian, dalam proses pengawasan para
pengawas akan dapat menentukan apakah program sekolah termasuk pelaksanaan
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan tuntutan
kurikulum atau belum, sehingga berdasarkan kurikulum itu juga pengawas dapat
memberikan saran perbaikan.
 Fungsi kurikulum bagi orang tua  adalah sebagai pedoman untuk
memberikan bantuan baik bagi penyelenggaraan program sekolah, maupun dalam
membantu putra/putri mereka belajar di rumah sesuai dengan program sekolah.
Melalui kurikulum, orang tua akan mengetahui tujuan yang harus dicapai serta
ruang lingkup materi pelajaran.
 Bagi siswa sendiri, kurikulum berfungsi sebagai pedoman belajar. Melalui
kurikulum siswa akan memahami apa yang harus dicapai, isi atau bahan pelajaran

viii
apa yang harus dikuasai, dan pengalaman belajar apa yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan.

Adapun berkaitan dengan anak didik sebagai subjek pendidikan, Alexander


Inglis mengemukakan fungsi kurikulum meliputi :
 Fungsi Penyesuaian
Fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted
yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami
perubahan dan bersifat dinamis. Karena itu, siswa pun harus memiliki
kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di
lingkungannya.
 Fungsi Integrasi
Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada
dasrnya merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat. Oleh karena itu,
siswa harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan
berintegrasi fdengan masyarakatnya.
 Fungsi Persiapan
Kurikulum berfungsi mempersiapkan siswa agar mampu melanjutkan studi
lebih lanjut untuk jangkauan yang lebih jauh atau terjun ke masyarakat. Sekolah
tidak mungkin memberikan semua apa yang diperlukan atau semua apa yang
menarik minat mereka, tetapi melalui kurikulum harus dapat memberikan
kemampuan yang diperlukan anak didik untuk melanjutkan studinya ataupun
mencari pekerjaan.
 Fungsi Pemilihan
Antara perbedaan dan pemilihan mempunyai hubungan yang erat. Pengakuan
atas perbedaan berarti pula diberikan kesempatan bagi seseorang untuk memilih
apa yang dinginkan atas sesuatu yang menarik minatnya. Ini merupakan
kebutuhan yang sangat ideal bagi masyarakat yang demokratis, sehingga

ix
kurikulum perlu diprogram secara fleksibel, memberikan kesempatan pada semua
anak didik untuk memperoleh pendidikan sesuai pilihannya berdasarkan minat
dan bakatnya.
 Fungsi Diagnostik
Salah satu segi pelayanan pendidikan adalah membantu dan mengarahkan para
siswa agar mereka mampu memahami dan menerima dirinya sehingga dapat
mengembangkan semua potensi yang dimiliki. Ini dapat dilakukan bila mereka
menyadari semua kelemahan dan kekuatan yang dimiliki melalui eksplorasi dan
prognosa. Di sini Fungsi kurikulum adalah mendiagnosa dan membimbing anak
didik agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal.
 Fungsi Diferensiasi
Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan
harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa. Setiap
siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis, yang harus
dihargai dan dilayani dengan baik.

2.2 Kurikulum Ditinjau dari Konsep dan Pelaksanaannya


a. Kurikulum Ideal
Kurikulum ideal, yaitu kurikulum yang berisi sesuatu yang ideal, sesuatu
yang dicita-citakan sebagaimana yang tertuang di dalam dokumen kurikulum.
Kurikulum ideal, yaitu kurikulum yang diharapkan dapat dilaksanakan dan
berfungsi sebagai acuan atau pedoman guru dalam proses belajar dan mengajar.
Oleh karena itu kurikulum ideal merupakan pedoman bagi guru, maka kurikulum
ini juga dinamakan kurikulum formal atau kurikulum tertulis (written curriculum).
Namun dalam prakteknya, pelaksanaan kurikulum ideal mengalami beberapa
hambatan. Diantaranya adalah sarana dan prasarana, kemampuan guru serta
kebijaksanaan sekolah/kepala sekolah. Karena hal tersebut maka guru hanya bisa
melakukan kurikulum sesuai dengan keadaan yang ada. Contoh dari kurikulum ini
adalah kurikulum sebagai suatu dokumen seperti Kurikulum SMU 1989,
Kurikulum SD 1975 yang berlaku pada tahun itu dan lain sebagainya.
b. Kurikulum Aktual

x
Kurikulum aktual, yaitu kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran
dan pembelajaran. Kurikulum aktual, yaitu kurikulum yang secara real dapat
dilaksanakan oleh guru sesuai dengan keadaan dan kondisi yang ada. Kondisi-
kondisi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kurikulum aktual diantaranya
adalah sarana yang tersedia disekolah, kemampuan sumberdaya manusia
khususnya guru dan kebijakan-kebijakan sekolah.
c. Kurikulum Tersembunyi
Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum), yaitu segala sesuatu yang terjadi
pada saat pelaksanaan kurikulum ideal menjadi kurikulum aktual. Makna lain dari
kurikulum tersembunyi yaitu segala sesuatu yang tidak direncanakan atau tidak
diprogramkan yang dapat mempengaruhi perubahan perilaku siswa. Segala
sesuatu yang dapat mempengaruhi itu dapat berupa adat istiadat, kebudayaan,
kebiasaan dan sebagainya termasuk perilaku guru dan organisasi. Selain itu,
pengaruh guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, atau bahkan dari peserta didik
itu sendiri juga dapat mempengaruhi perubahan perilaku siswa. Misalnya,
kebiasaan guru datang tepat waktu ketika mengajar di kelas, sebagai contoh, akan
menjadi kurikulum tersembunyi yang akan berpengaruh kepada pembentukan
kepribadian peserta didik. Selain itu pada pelajaran biologi, siswa diberi referensi
buku biologi lain yang berbahasa Inggris. Dengan begitu siswa secara tidak
langsung juga mengasah kemampuan Bahasa Inggrisnya selain kemampuan
biologi.

2.3 Kurikulum Pendidikan Islam


Kurikulum pendidikan Islam adalah bahan-bahan pendidikan Islam
berupa kegiatan, pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja
dan sistematis diberikan kepada anak didik dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan Islam.
a. Daasar-dasar Kurikulum Pendidikan Islam
Al-Syaibani (1979:523-532) mengemukakan bahwa asas-asas umum yang
menjadi landaan pembentukan kurikulum dalam pendidikan Islam itu adalah :
1. Dasar Religi

xi
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang berdasarkan agama. Sehingga dasar
religi menjadi dasar utama. Dasar ini ditetapkan berdasarkan nilai-nilai Ilahi.
Penetapan nilai-nilai tersebut didasarkan pada Islam sebagai agama wahyu yang
diturunkan Tuhan untuk umat manusia. Nabi bersabda, “Sesungguhnya aku telah
meninggalkan untuk kamu dua perkara, yang jika .kamu berpegang teguh
padanya, maka kamu tidak akan tersesat selama-lamanya, yakni Kitabullah (al-
Qur›an) dan Sunnah Nabi-Nyaˮ. (HR.Hakim).
2. Dasar Falsafah
Dasar filosofis menjadi penunjuk arah bagi tujuan pendidikan Islam.
Sehingga kurikulum mengandung kebenaran sesuai dengan apa yang dikandung
oleh pandangan hidup tersebut (Islam).
3. Dasar Psikologis
Dasar psikologis kurikulum menurut pendidikan Islam memandang kondisi
peserta didik berada pada dua posisi, yaitu sebagai anak yang hendak dibina dan
sebagai pelajar yang hendak mengikuti proses pembelajaran. Dasar ini
memberikan landasan dalam perumusan kurikulum yang sejalan dengan
perkembangan psikis peserta didik.
4. Dasar Sosial
Pembentukan kurikulum pendidikan Islam harus mengacu kearah relisasi
individu dalam masyarakat. Pola yang demikian ini berarti bahwa semua
kecenderungan dan perubahan yang telah dan bakal terjadi dalam perkembangan
masyarakat manusia sebagai makhluk social harus mendapat tempat dalam
kurikulum pendidikan Islam. Hal ini dimaksudkan agar uot put yang dihasilkan
pendidikan Islam adalah manusia yang mampu mengambil peran dalam
masyarakat dan kebudayaan dalam konteks kehidupan zamannya.
 
b. Ciri Kurikulum Pendidikan Islam
Ciri-ciri umum Kurikulum Pendidikan Islam adalah agama dan akhlak
merupakan tujuan utama. Segala yang diajarkan dan diamalkan harus berdasarkan
dengan Al Qur’an dan As- Sunah serta ijtihad para ulama dengan
karakteristiknya:

xii
1. Mempertahankan pengembangan dan bimbingan terhadap semua aspek
pribadi siswa dari segi intelektual, psikologi, sosial dan spiritual.
2. Adanya keseimbangan antara kandungan kurikulum pengalaman serta
kegiatan pengajaran.
Armani Arief menjelaskan tentang ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam
sebagai berikut :
1. Agama dan akhlak sebagai tujuan utama yang didasarkan kepada Al-
Quran dan As-Sunnah
2. Mempertahankan pengembangan dan bimbingan terhadap semua aspek
pribadi siswa dari segi intelektual, psikologi, social dan spiritual.
3. Adanya keseimbangan antara kandungan kurikulum dan pengalaman serta
kegiatan pengajaran.
  
c. Tingkatan Isi Kurikulum Pendidikan Islam
Ibnu Khaldun, sebagaimana yang dikutip oleh Al-Abrasyi membagi isi
kurikulum pendidikan Islam dengan dua tingkatan, yaitu sebagai berikut:
1. Tingkat Pemula (manhaj ibtida’i)
Materi kurikulum pemula difokuskan pada pembelajaran Al-Qur’an dan As-
Sunnah. Ibnu Khaldun memandang bahwa Al-Qur’an merupakan asal agama,
sumber berbagai ilmu pengetahuan, dan asas pelaksanaan pendidikan Islam.
Disamping itu, mengingat isi Al-Qur’an mencakup materi penanaman akidah dan
keimanan pada jiwa peserta didik, serta memuat akhlak mulia, dan pembinaan
pribadi menuju prilaku yang positif.
2. Tingkat atas (manhaj ‘ali)
Kurikulum ini mempunyai dua kualifikasi; pertama, ilmu-ilmu yang berkaitan
dengan dzatnya sendiri, seperti ilmu syariah yang mencakup fiqih, tafsir, hadis,
ilmu kalam, ilmu bumi, dan ilmu filsafat. Kedua, ilmu-ilmu yang ditunjukan
untuk ilmu-ilmu lain, dan bukan ilmu yang berkaitan dengan dzatnya sendiri.
Misalnya ilmu bahasa (linguistik), ilmu matematika, dan ilmu mantiq (logika).

d. Materi Pokok Dalam Kurikulum Pendidikan Islam

xiii
1. Masalah Keimanan (aqidah)
Bagian aqidah menyentuh hal-hal bersifat iktikad (kepercayaan). Termasuk
mengenai iman setiap manusia dengan Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Rasul-rasul,
Hari Kiamat dan Qada dan Qadar Allah swt. Masalah keimanan mendapat
prioritas pertama dalam penyusunan kurikulum karena pokok ajaran inilah yang
pertama perlu ditanamkan pada anak didik.
2. Masalah Keislaman (syariah)
Bagian syariah meliputi segala hal yang berkaitan dengan amal perbuatan
manusia dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan peraturan hukum
Allah dalam mengatur hubungan manusia denagn Allah dan antara sesama
manusia. Aspek pergaulan hidup manusia dengan sesamanya sebagai pokok
ajaran Islam yang penting ditempatkan pada prioritas kedua dalam urutan
kurikulum ini.
3. Masalah Ihsan (akhlak)
Bagian akhlak merupakan suatu amalan yang bersifat melengkapkan kedua
perkara di atas (keimanan dan keislaman) dan mengajar serta mendidik manusia
mengenai cara pergaulan dalam kehidupan bermasyarakat.
Ketiga ajaran tersebut di atas akhirnya dibentuk menjadi Rukun Iman, Rukun
Islam, dan Akhlak. Dari ketiga bentuk ini pula lahirlah beberapa hukum agama,
berupa ilmu tauhid, ilmu fiqih dan ilmu akhlak. Selanjutnya ketiga kelompok ilmu
agama ini kemudian dilengkapi dengan pembahasan dasar hukum Islam, yaitu al-
Quran dan al-Hadis serta ditambah lagi dengan sejarah Islam.
Hal yang perlu didahulukan dalam kurikulum pendidikan Islam yang
pertama ialah al-Quran dan al-Hadis. Kedua, ialah bidang ilmu yang meliputi
kajian tentang manusia sebagai individu dan juga sebagai anggota masyarakat.
Menurut istilah modern bidang ini dikenal sebagai kemanusiaan (al-ulum al-
insaniyyah). Bidang-bidangnya termasuklah psikologi, sosiologi, sejarah,
ekonomi dan lain-lain. Ketiga, bidang ilmu mengenai alam atau sains natural (al-
ulum al-Kauniyyah), yang meliputi bidang-bidang seperti astronomi, biologi dan
lain-lain.

xiv
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
 Kurikulum merupakan seperangkat mata pelajaran dan program pendidikan
yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi
rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam satu
periode jenjang pendidikan.
 Peran Kurikulum : Konservatif, Kreatif, Kritis dan Evaluative
 Fungsi Kurikulum : Penyesuaian, Integrasi, Persiapan, Pemilihan. Diagnostik,
Diferensiasi.
 Kurikulum ditinjau dari konsep dan pelakanaannya terbagi menjadi tiga yaitu
kurikulum Ideal, kurikulum Aktual dan kurikulum Tersembunyi.
 Asas-asas kurikulum pendidikan Islam : asas religi, asas falsafah, asas
psikologis, asas sosial.
 Ciri-ciri umum Kurikulum Pendidikan Islam adalah agama dan akhlak
merupakan tujuan utama. Segala yang diajarkan dan diamalkan harus
berdasarkan dengan Al Qur’an dan As- Sunah serta ijtihad para ulama
 Materi Pokok dalam Kurikulum Pendidikan Islam ;
 Masalah Keimanan (Aqidah)
 Masalah Keislaman (syariah)
 Masalah Ihsan (akhlak)
3.2. Saran

xv
Penulis menyadari bahwa isi makalah ini masih belum mencapai tahap
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis memohon kritik dan saran yang bisa
membangun dan menyempurnakan isi makalah kami.

DAFTAR PUSTAKA

Fajar Hidayat dan Sukirno DS, Makalah Kurikulum,


https://www.academia.edu/33397191/Makalah_kurikulum 23 Maret 2020, 08:00.

Rijal, Hakikat, Fungsi, Dan Peranan Kurikulum,


https://www.rijal09.com/2018/03/hakikat-fungsi-dan-peranan-kurikulum.html?
m=1 23 Maret 2020, 08:45.

Saponk_blog.com, Kurikulum Ideal, Aktual dan Tersembunyi,


http://chabiq.blogspot.com/2009/12/kurikulum-ideal-aktual-dan-
tersembunyi.html?m=1 23 Maret, 09:00.

Arif Kurniawan, Kurikulum Pendidikan Islam,


https://www.academia.edu/8044192/Kurikulum _Pendidikan_Islam 23 Maret,
09:15

xvi

Anda mungkin juga menyukai