Makalah Telaah Dan Pengembangan Kurikulum Pai Di Madrasah
Makalah Telaah Dan Pengembangan Kurikulum Pai Di Madrasah
Hakekat Kurikulum
Dosen pengampuh: Rustan Efendy M.PdI
Disusun
Oleh Kelompok 1
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAM ISALAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE
TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang kami panjatkan puji syukur atas kehadiran-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tentang HAKEKAT KURIKULUM.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal mungkin dan sedikit dapat
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat melancarkan pembuatan makalah ini.
Terlepas dari ini semua kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat, isi, maupun tata bahasa. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ini
Akhir kata dari kami berharap semoga makalah ini tentang HAKEKAT
KURIKULUM ini dapat memberikan dan membuat inspirasi terhadap pembaca.
KELOMPOK 1
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian, Peran, dan Fungsi Kurikulum .................................3
2.2. Kurikulum Ideal, Aktual, Tersembunyi .....................................8
2.3. Kurikulum Pendidikan Islam .....................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
iii
1.3. Tujuan Masalah
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian, peran dan fungsi kurikulum
1.3.2. Untuk mengetahui pengertian kurikulum ideal, actual dan tersembunyi
1.3.3. Untuk mengetahui kurikulum pendidikan Islam
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan suatu
sekolah yang dilaksanakan dari tahun ke tahun.
Bahan tertulis yang dimaksudkan digunakan oleh guru dalam
melaksanakan pengajaran untuk siswa-siswanya.
Tujuan-tujuan pengajaran, pengalaman belajar, alat-alat belajar dan cara-
cara penilaian yang direncanakan dan digunakan dalam pendidikan.
Suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
v
terbatas pada mata pelajaran saja, tetapi termsuk berbagai kegiatan lain di
dalam dan di luar kelas yang diselenggarakan oleh sekolah.
Menurut John Foxton Kerr (1968), kurikulum adalah semua pembelajaran
yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun berkelompok,
baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pembelajaran, serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.
b. Peran Kurikulum
Kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah memiliki peranan yang sangat
strategis dan menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Menurut Oemar Hamalik
(1990), kurikulum sebagai program pendidikan yang telah direncanakan secara
sistematis mengemban peran sebagai berikut :
Peran Konservatif
Peran konservatif menekankan bahwa kurikulum dapat dijadikan sebagai
sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap
masih relevan dengan masa kini kepada anak didik selaku generasi penerus.
Dengan demikian kurikulum bisa dikatakan konservatif karena mentransmisikan
dan menfsirkan warisan sosial kepada anak didik atau generasi muda. Pada
hakekatnya, pendidikan itu berfungsi untuk menjembatani antara siswa selaku
peserta didik dengan orang dewasa didalam suatu proses pembudayaan yang
semakin berkembang menjadi lebih kompleks. Dalam hal ini kurikulum menjadi
sangat penting, serta turut membantu proses tersebut.
Peran Kreatif
vi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan aspek-aspek lainnya senantiasa terjadi
setiap saat. Kurikulum melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan konstruktif,
dalam arti menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu
yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan
masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang. Kurikulum harus
mengandung hal-hal yang dapat membantu setiap siswa mengembangkan semua
potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru,
serta cara berfikir baru yang dibutuhkan dalam kehidupannya.
Peran Kritis dan Evaluatif
Kebudayaan senantiasa berubah dan lembaga pendidikan tidak hanya
mewariskan kebudayaan yang ada, melainkan juga menilai, memilih unsur-unsur
kebudayaan yang akan diwariskan. Dalam hal ini, kurikulum turut aktif
berpartisipasi dalam control sosial dan menekankan pada unsur berpikir kritis.
Kurikulum berperan untuk menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu
dipertahankan, dan nilai atau budaya baru yang mana harus dimiliki anak didik.
Kurikulum harus berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu
yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan anak didik.
Ketiga peran kurikulum di atas tentu saja harus berjalan secara seimbang dan
harmonis agar dapat memenuhi tuntutan keadaan. Jika tidak, akan terjadi
ketimpangan-ketimpangan yang menyebabkan peran kurikulum menjadi tidak
optimal. Menyelaraskan ketiga peran kurikulum tersebut menjadi tanggung jawab
semua pihak yang terkait dalam proses pendidikan, diantaranya guru, kepala
sekolah, pengawas, orang tua, siswa, dan masyarakat. Dengan demikian, pihak-
pihak yang terkait idealnya dapat memahami tujuan dan isi dari kurikulum yang
diterapkan sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
c. Fungsi Kurikulum
Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau acuan.
Kurikulum adalah segala aspek yang mempengaruhi peserta didik di sekolah,
termasuk guru dan sarana serta prasarana lainnya. Kurikulum sebagai program
vii
belajar bagi siswa, disusun secara sistematis dan logis, diberikan oleh sekolah
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
viii
apa yang harus dikuasai, dan pengalaman belajar apa yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan.
ix
kurikulum perlu diprogram secara fleksibel, memberikan kesempatan pada semua
anak didik untuk memperoleh pendidikan sesuai pilihannya berdasarkan minat
dan bakatnya.
Fungsi Diagnostik
Salah satu segi pelayanan pendidikan adalah membantu dan mengarahkan para
siswa agar mereka mampu memahami dan menerima dirinya sehingga dapat
mengembangkan semua potensi yang dimiliki. Ini dapat dilakukan bila mereka
menyadari semua kelemahan dan kekuatan yang dimiliki melalui eksplorasi dan
prognosa. Di sini Fungsi kurikulum adalah mendiagnosa dan membimbing anak
didik agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal.
Fungsi Diferensiasi
Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan
harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa. Setiap
siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis, yang harus
dihargai dan dilayani dengan baik.
x
Kurikulum aktual, yaitu kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran
dan pembelajaran. Kurikulum aktual, yaitu kurikulum yang secara real dapat
dilaksanakan oleh guru sesuai dengan keadaan dan kondisi yang ada. Kondisi-
kondisi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kurikulum aktual diantaranya
adalah sarana yang tersedia disekolah, kemampuan sumberdaya manusia
khususnya guru dan kebijakan-kebijakan sekolah.
c. Kurikulum Tersembunyi
Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum), yaitu segala sesuatu yang terjadi
pada saat pelaksanaan kurikulum ideal menjadi kurikulum aktual. Makna lain dari
kurikulum tersembunyi yaitu segala sesuatu yang tidak direncanakan atau tidak
diprogramkan yang dapat mempengaruhi perubahan perilaku siswa. Segala
sesuatu yang dapat mempengaruhi itu dapat berupa adat istiadat, kebudayaan,
kebiasaan dan sebagainya termasuk perilaku guru dan organisasi. Selain itu,
pengaruh guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, atau bahkan dari peserta didik
itu sendiri juga dapat mempengaruhi perubahan perilaku siswa. Misalnya,
kebiasaan guru datang tepat waktu ketika mengajar di kelas, sebagai contoh, akan
menjadi kurikulum tersembunyi yang akan berpengaruh kepada pembentukan
kepribadian peserta didik. Selain itu pada pelajaran biologi, siswa diberi referensi
buku biologi lain yang berbahasa Inggris. Dengan begitu siswa secara tidak
langsung juga mengasah kemampuan Bahasa Inggrisnya selain kemampuan
biologi.
xi
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang berdasarkan agama. Sehingga dasar
religi menjadi dasar utama. Dasar ini ditetapkan berdasarkan nilai-nilai Ilahi.
Penetapan nilai-nilai tersebut didasarkan pada Islam sebagai agama wahyu yang
diturunkan Tuhan untuk umat manusia. Nabi bersabda, “Sesungguhnya aku telah
meninggalkan untuk kamu dua perkara, yang jika .kamu berpegang teguh
padanya, maka kamu tidak akan tersesat selama-lamanya, yakni Kitabullah (al-
Qur›an) dan Sunnah Nabi-Nyaˮ. (HR.Hakim).
2. Dasar Falsafah
Dasar filosofis menjadi penunjuk arah bagi tujuan pendidikan Islam.
Sehingga kurikulum mengandung kebenaran sesuai dengan apa yang dikandung
oleh pandangan hidup tersebut (Islam).
3. Dasar Psikologis
Dasar psikologis kurikulum menurut pendidikan Islam memandang kondisi
peserta didik berada pada dua posisi, yaitu sebagai anak yang hendak dibina dan
sebagai pelajar yang hendak mengikuti proses pembelajaran. Dasar ini
memberikan landasan dalam perumusan kurikulum yang sejalan dengan
perkembangan psikis peserta didik.
4. Dasar Sosial
Pembentukan kurikulum pendidikan Islam harus mengacu kearah relisasi
individu dalam masyarakat. Pola yang demikian ini berarti bahwa semua
kecenderungan dan perubahan yang telah dan bakal terjadi dalam perkembangan
masyarakat manusia sebagai makhluk social harus mendapat tempat dalam
kurikulum pendidikan Islam. Hal ini dimaksudkan agar uot put yang dihasilkan
pendidikan Islam adalah manusia yang mampu mengambil peran dalam
masyarakat dan kebudayaan dalam konteks kehidupan zamannya.
b. Ciri Kurikulum Pendidikan Islam
Ciri-ciri umum Kurikulum Pendidikan Islam adalah agama dan akhlak
merupakan tujuan utama. Segala yang diajarkan dan diamalkan harus berdasarkan
dengan Al Qur’an dan As- Sunah serta ijtihad para ulama dengan
karakteristiknya:
xii
1. Mempertahankan pengembangan dan bimbingan terhadap semua aspek
pribadi siswa dari segi intelektual, psikologi, sosial dan spiritual.
2. Adanya keseimbangan antara kandungan kurikulum pengalaman serta
kegiatan pengajaran.
Armani Arief menjelaskan tentang ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam
sebagai berikut :
1. Agama dan akhlak sebagai tujuan utama yang didasarkan kepada Al-
Quran dan As-Sunnah
2. Mempertahankan pengembangan dan bimbingan terhadap semua aspek
pribadi siswa dari segi intelektual, psikologi, social dan spiritual.
3. Adanya keseimbangan antara kandungan kurikulum dan pengalaman serta
kegiatan pengajaran.
c. Tingkatan Isi Kurikulum Pendidikan Islam
Ibnu Khaldun, sebagaimana yang dikutip oleh Al-Abrasyi membagi isi
kurikulum pendidikan Islam dengan dua tingkatan, yaitu sebagai berikut:
1. Tingkat Pemula (manhaj ibtida’i)
Materi kurikulum pemula difokuskan pada pembelajaran Al-Qur’an dan As-
Sunnah. Ibnu Khaldun memandang bahwa Al-Qur’an merupakan asal agama,
sumber berbagai ilmu pengetahuan, dan asas pelaksanaan pendidikan Islam.
Disamping itu, mengingat isi Al-Qur’an mencakup materi penanaman akidah dan
keimanan pada jiwa peserta didik, serta memuat akhlak mulia, dan pembinaan
pribadi menuju prilaku yang positif.
2. Tingkat atas (manhaj ‘ali)
Kurikulum ini mempunyai dua kualifikasi; pertama, ilmu-ilmu yang berkaitan
dengan dzatnya sendiri, seperti ilmu syariah yang mencakup fiqih, tafsir, hadis,
ilmu kalam, ilmu bumi, dan ilmu filsafat. Kedua, ilmu-ilmu yang ditunjukan
untuk ilmu-ilmu lain, dan bukan ilmu yang berkaitan dengan dzatnya sendiri.
Misalnya ilmu bahasa (linguistik), ilmu matematika, dan ilmu mantiq (logika).
xiii
1. Masalah Keimanan (aqidah)
Bagian aqidah menyentuh hal-hal bersifat iktikad (kepercayaan). Termasuk
mengenai iman setiap manusia dengan Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Rasul-rasul,
Hari Kiamat dan Qada dan Qadar Allah swt. Masalah keimanan mendapat
prioritas pertama dalam penyusunan kurikulum karena pokok ajaran inilah yang
pertama perlu ditanamkan pada anak didik.
2. Masalah Keislaman (syariah)
Bagian syariah meliputi segala hal yang berkaitan dengan amal perbuatan
manusia dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan peraturan hukum
Allah dalam mengatur hubungan manusia denagn Allah dan antara sesama
manusia. Aspek pergaulan hidup manusia dengan sesamanya sebagai pokok
ajaran Islam yang penting ditempatkan pada prioritas kedua dalam urutan
kurikulum ini.
3. Masalah Ihsan (akhlak)
Bagian akhlak merupakan suatu amalan yang bersifat melengkapkan kedua
perkara di atas (keimanan dan keislaman) dan mengajar serta mendidik manusia
mengenai cara pergaulan dalam kehidupan bermasyarakat.
Ketiga ajaran tersebut di atas akhirnya dibentuk menjadi Rukun Iman, Rukun
Islam, dan Akhlak. Dari ketiga bentuk ini pula lahirlah beberapa hukum agama,
berupa ilmu tauhid, ilmu fiqih dan ilmu akhlak. Selanjutnya ketiga kelompok ilmu
agama ini kemudian dilengkapi dengan pembahasan dasar hukum Islam, yaitu al-
Quran dan al-Hadis serta ditambah lagi dengan sejarah Islam.
Hal yang perlu didahulukan dalam kurikulum pendidikan Islam yang
pertama ialah al-Quran dan al-Hadis. Kedua, ialah bidang ilmu yang meliputi
kajian tentang manusia sebagai individu dan juga sebagai anggota masyarakat.
Menurut istilah modern bidang ini dikenal sebagai kemanusiaan (al-ulum al-
insaniyyah). Bidang-bidangnya termasuklah psikologi, sosiologi, sejarah,
ekonomi dan lain-lain. Ketiga, bidang ilmu mengenai alam atau sains natural (al-
ulum al-Kauniyyah), yang meliputi bidang-bidang seperti astronomi, biologi dan
lain-lain.
xiv
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kurikulum merupakan seperangkat mata pelajaran dan program pendidikan
yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi
rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam satu
periode jenjang pendidikan.
Peran Kurikulum : Konservatif, Kreatif, Kritis dan Evaluative
Fungsi Kurikulum : Penyesuaian, Integrasi, Persiapan, Pemilihan. Diagnostik,
Diferensiasi.
Kurikulum ditinjau dari konsep dan pelakanaannya terbagi menjadi tiga yaitu
kurikulum Ideal, kurikulum Aktual dan kurikulum Tersembunyi.
Asas-asas kurikulum pendidikan Islam : asas religi, asas falsafah, asas
psikologis, asas sosial.
Ciri-ciri umum Kurikulum Pendidikan Islam adalah agama dan akhlak
merupakan tujuan utama. Segala yang diajarkan dan diamalkan harus
berdasarkan dengan Al Qur’an dan As- Sunah serta ijtihad para ulama
Materi Pokok dalam Kurikulum Pendidikan Islam ;
Masalah Keimanan (Aqidah)
Masalah Keislaman (syariah)
Masalah Ihsan (akhlak)
3.2. Saran
xv
Penulis menyadari bahwa isi makalah ini masih belum mencapai tahap
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis memohon kritik dan saran yang bisa
membangun dan menyempurnakan isi makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA
xvi