MAKALAH MANAJEMEN BIAYA Kelompok 3
MAKALAH MANAJEMEN BIAYA Kelompok 3
Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
PRODI S1 AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang kosep dasar manajemen biaya. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama
islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan ini. Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kamu
selama pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih
banyak terdapat kekurangannya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar..................................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan...........................................................................................................1
I.1 Latar Belakang....................................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
I.3 Tujuan.................................................................................................................2
BAB II Pembahasan..........................................................................................................3
II.1 Biaya, Penggerak Biaya, Objek Biaya, dan Pembebanan Biaya.......................3
II.2 Penerapan Manajemen Biaya ...........................................................................4
BAB III Penutup................................................................................................................11
III.1 Kesimpulan......................................................................................................11
III.2 Saran................................................................................................................12
Daftar Pustaka
BAB I
Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Konsep Dasar Manajamen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia,
mengapa demikian, karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak
bisa terlepas dari prinsip-prinsip Manajemen, baik langsung maupun tidak langsung. Baik
disadari ataupun tidak disadari. Ilmu manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke
20 di benua Eropa barat dan Amerika. Dimana Negara-negara tersebut sedang dilanda
revolusi yang dikenal dengan nama revolusi industri.
Yaitu perubahan-perubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efesien.
Hal ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebetuhan manusia sudah
semakin banyak dan beragam jenisnya.
Sekarang timbul suatu pertanyaan “Siapa sajakah yang sebenarnya memakai
manajemen?”, apakah hanya digunakan diperusahaan saja atau apakah dipemerintahan
saja.management diperlukan dalam segala bidang. Bentuk dan organisasi serta tipe
kegiatan. Dimana orang-orang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang
telah ditetapkan.
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Biaya, Penggerak Biaya, Objek Biaya, dan Pembebanan
Biaya ?
2. Apa yang dimaksud dengan Konsep Biaya untuk Biaya Produk dan Jasa ?
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Biaya, Penggerak Biaya, Objek Biaya, dan Pembebanan Biaya
Pembahasan
Penggerak biaya (cost drive) merupakan faktor yang memberi implikasi pada
perubahan tingkat total biaya. Untuk perusahaan yang berkompetisi berdasarkan
kepemimpinan biaya, manajemen, penggerak biaya utama merupakan hal yang paling
penting. Contohnya, untuk dapat mencapai kepemimpinan biaya yang rendah (low-cost-
leadership) dalam produksi, P & G memerhatikan dengan saksama faktor desain dan
produksi yang memicu biaya produk-produknya. Untuk perusahaan yang tidak
mempunyai keunggulan dalam hal biaya, manajemen terhadap penggerak biaya mungkin
bukan merupakan hal yang sangat penting, tetapi perhatian terhadap penggerak biaya
utama memberi kontribusi secara langsung terhadap kesuksesan perusahaan. Contohnya,
karena penggerak biaya yang penting bagi peritel menimbulkan kerugian dan kerusakan
pada barang dagangan, sebagian besar peritel menetapkan prosedur secara berhati-hati
untuk penanganan, peragaan, dan penyimpangan barang dagangan.
Objek biaya (cost object) adalah berbagai produk, jasa, pelanggan, aktivitas, atau
unit organisasi dimana biaya dibebankan. Produk, jasa, dan pelanggan pada umumnya
merupakan objek biaya; sementara departemen produksi dapat diperlakukan sebagai
tempat penampungan biaya atau objek biaya, tergantung pada apakah fokus utama
manajemen terletak pada biay produk atau departemen produksi. Konsep objek biaya
merupakan konsep yang luas. Konsep tersebut meliputi produk, kelompok produk (yang
disebut aliran nilai-value stream), jasa, proyek, dan departemen dapat juga meliputi
pelanggan atau penjual, diantara banyak kemungkinan lainnya. Objek biaya memainkan
peran penting di dalam pengambilan keputusan, pengukuran kinerja, dan pelaksanaan
strategi, serta persiapan laporan keuangan dan pajak.
Sebaliknya, tidak ada cara yang mudah dan ekonomis untuk menelusuri biaya
tidak langsung (indirect cost) dari biaya ke tempat penampungan biaya atau dari tempat
penampungan biaya ke objek biaya. Biaya pengawasan karyawan pabrik dan biaya
penanganan bahan baku adalah contoh biaya-biaya yang umumnya tidak dapat ditelusuri
ke produk-produk individual, oleh karena itumerupaka biaya tidak langsung produk-
produk tersebut. Demikian juga, biaya pengisian bahan bakar pesawat adalah biaya tidak
langsung karena objek biaya disini adalah penumpang pesawat terbang dan biaya tersebut
tidak dapat ditelusuri langsung ke penumpang pesawat. Sebaliknya, jika objek biayanya
adalah penerbangan, biaya tersebut merupakan biaya langsung kareana dapat ditelusuri
langsung ke pemakaian bahan bakar untuk penerbangan yang bersangkutan.
Karena biaya tidak langsung tidak dapat ditelusuri ke tempat penampungan baiya
atau objek biaya, pembebanan biaya untuk biaya tidak langsung dilakukan dengan
menggunakan penggerak biaya. Contohnya, jika penggerak biaya untuk biaya
penanganan bahan baku adalah jumlah suku cadang, total biaya penanganan bahan baku
dapat dibebankan ke tempat penampungan biaya atau objek biaya menimbulkan biaya
tersebut dengan semestinya sesuai dengan bagaimana biaya tersebut terjadi. Contohnya,
produk yang memerlukan lebih banyak suku cadang akan dibebankan biaya penanganan
bahan baku yang lebih besar daripada produk yang menggunakan lebih sedikit suku
cadang. Demikian juga, departemen dengan jumlah karyawan yang banyak harus
menanggung bagian biaya pengawasan yang lebih besar dari seluruh biaya tersebut untuk
semua departemen.
Pembebanan biaya tidak langsung ke tempat penampungan biaya dan objek biaya
disebut alokasi biaya (cost allocation), yaitu suatu bentuk pembebanan dimana
penelusuran langsung tidak mungkin dilakukan sehingga digunakan penggerak biaya.
Penggerak biaya yang digunakan untuk mengalokasikan biaya disebut dasar alokasi
(allocation base). Hubungan antara biaya, tempat penampungan biaya, objek biaya, dan
penggerak biaya pada produksi peralatan cuci pada Tampilan 3.1 dan 3.2. Tampilan ini
menyederhanakan contoh yang meliputi dua objek biaya (mesin pencuci piring dan mesin
cuci), dua tempat penampungan biaya (departemen perakitan dan pengemasan), dan lima
elemen biaya (dinamo, penanganan bahan baku, pengawasan, pengemasan bahan baku,
dan inspeksi akhir produk). Dinamo ditelusuri ke Departemen perakitan dan dari sana
ditelusuri langsung ke kedua produk, dengan asumsi yang sederhana bahwa dinamo yang
sama digunakan untuk kedua peralatan). Demikian juga, bahan baku pengemasan
ditelusuri langsung ke departemen pengemasan dari sana ditelusuri langsung ke kedua
produk. Setiap produk akhir (mesin pencuci piring atau mesin cuci) diinspeksi sehingga
biaya inspeksi akhir ditelusuri langsung, yaitu pengawasan dan penangananbahan baku,
dialokasikan ke kedua tempat penampungan biaya (departemen perakita dan
pengemasan) dan kemudian dialkoasikan dari tempat penampungan biaya ke produk
(dasar alokasi ditunjukkan pada Tampilan 3.2).
Tampilan 3.1
Dinamo
Perakitan
Inspeksi Akhir
Penanganan bahan baku
Pengawasan Pengemasan
Biaya Langsung
Biaya Bahan Baku Langsung (direct material cost) adalah biaya bahan baku
pada produk atau objek biaya lainnya (dikurangi diskon pembelian tetapi ditambah beban
angkut pembelian dan yang terkait) dan biasanya juga termasuk penyisihan yang wajar
untuk unit barang sisa dan cacat (contohnya, jika suatu komponen diberi cap dengan besi
batangan, bahan baku yang hilang dalam proses tersebut biasanya dianggap sebagai
bagian dari biaya bahan baku langsung dari produk).
Selain itu, baiya dari bahan baku yang digunakan dalam produksi tetapi
bukanbagian dari produk yang sudah jadi disebut biaya bahan baku tidak langsung
(indirest material cost). Contohnya meliputi perlengkapan yang digunakan karyawan
pabrik, seperti potongan kain dan alat-alat yang kecil, atau bahan baku untuk mesin
pelumas. Untuk tujuan kelayakan manfaat dan ekonomi bahan baku langsung merupakan
bagian yang sangat kecil dari biaya bahan baku, seperti lem dan paku, seringkali tidak
ditelusuri pada setiap produk tetapi sebagai pengganti biaya bahan baku tidak langsung.
Biaya Tenaga Kerja Langsung (direct labor cost) meliputi tenaga kerja yang
digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa ditambah sebagian jam kerja tidak
produktif yang normal dan tidak dapat dihindari, seperti waktu istirahat, dan sholat.Jenis
lain dari jam kerja tidak produktif yang dibebaskan dan direncanakan adalah waktu jeda,
pembayaran pajak gaji, balas jasa (liburan, dsb), dan pelatihan, yang biasanya tidak
dimasukkan sebagai bagian dari biaya tenaga kerja langsung tetapi dimasukkan sebagai
biaya tenaga kerja tidak langsung.
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (indirect labor cost) meliputi
pengawasan, pengendalian mutu, inspeksi, pembelian dan penerimaan, penanganan bahan
baku, tenaga kerja bagian kebersihan, waktu jeda, pelatihan, dan kebersihan. Perlu diingat
bahwa elemen dari biaya tenaga kerja kadangkala dapat digolongkan sebagai langsung
sedangkan tidak langsung, tergantung dari objek biayanya; contohnya, tenaga kerja untuk
pemeliharaan dan perbaikan peralatan adalah biaya langsung bagi departemen produksi
dimana peralatan tersebut berada, tetapi merupakan biaya tidak langsung dari produk
yang dihasilkan di departemen tersebut.
Selain biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku tidak langsung, biaya tidak
langsung lainnya juga diperlukan dalam menghasilkan produk atau jasa. Antara lain
adalah biaya fasilitas, peralatan yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jas, dan
peralatan pendukung lainnya seperti yang digunakan untuk penanganan bahan baku.
Semua biaya tidak langsung—bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak
langsung, dan biaya tidak langsung lainnya—biasanya digabung dalam satu tempat
penampungan biaya yang disebut overhead. Pada perusahaan manufaktur, disebut
overhead pabrik.
Ketiga jenis biaya-biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan
overhead—kadang kala digabungkan untuk penyederhanaan dan kemudahan. Biaya
bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung kadangakal digabungkan dan disebut
biaya utama (prime cost). Demikian juga, biaya tenaga kerja langsung dan overhead
seringkali digabungkan menjadi satu yang disebut biaya konversi (conversion cost).
Komponen tenaga kerja dari total biaya produksi bagi banyak perusahaan yang sangat
terotomatisasi adalah relatif rendah dan jenis perusahaan ini seringkali memilih fokus
strategis pada biaya bahan baku dan biaya fasilitas / overhead dengan menggabungkan
biaya tenaga kerja dengan overhead.
Tampilan 3.3
Tampilan 3.4
Membuka dan menutup rekening nasabah Jumlah rekening yang dibuka atau ditutup
Menyiapkan aplikasi untuk kredit baru Jumlah aplikasi kredit yang disiapkan
Banyak jenis biaya yang berdasarkan volume, yaitu penggerak biaya berdasarkan
jumlah produk atau jasa yang dihasilkan. Akuntan manajemen biasanya menyebut
volume ini dengan volume output atau hanya output. Sontoh biaya berdasarkan volume
adalah biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung—kedua biaya ini
meningkat seiring dengan kenaikan setiap unit yang telah selesai, jumlah bahan baku
langsung, dan jumlah jam tenaga kerja langsung—seluruhnya merupakan penggerak
biaya berdasarkan volume dan masing-masing proporsional.
Total biaya untuk biaya yang berdasarkan volume meningkat seiring dengan
kenaikan volume, dan sedikit diatas rentang output, hubungannya kira-kira bersifat linear.
Diatas rentang output yang sangat luas, dari output nol hingga kapasitas pabrik biaya
yang rendah,hubungan antara volume output dengan biaya cenderung menjadi tidak
linear. Seperti yang digambarkan pada tampilan 3.5 pada nilai penggerak biaya yang
rendah, biaya meningkat dengan tingkat pertambahan yang menurun, yang sebagian
disebabkan oleh faktor-faktor seperti pemakaian sumber daya yang makin efisien dan
produktivitas yang tinggi akibat proses pembelajaran. Istilah peningkatan produktivitas
marginal (increasing marginal productivity), yang berarti bahwa input yang digunakan
lebih produktif atau lebih efisien ketika output produksi meningkat.
Pada tingkat penggerak biaya yang lebih tinggi, biaya mulai meningkat jika tarif
juga meningkat, yang sebagian disebabkan oleh ketidakefisiennya, yaitu beroperasi
mendekati batas kapasitas; makin kurang efisien sumber daya yang digunakan, maka
membutuhkan waktu kerja lembur dan seterusnya. Perilaku biaya seperti ini, pada tingkat
penggerak biaya yang lebih tinggi, sesuai dengan hukum produktivitas marginal yang
menurun.
Hubungan kerja yang tidak linear pada Tampilan 3.5 menunjukkan adanya
kesulitan dalam memperkirakan dan menghitung total biaya karena hubungan aljabar
yang linear tidak dapat digunakan. Untungnya, kita seringkali hanya tertarik pada jumlah
aktivitas untuk penggerak biaya yang relatif sedikit. Contohnya, kita mungkin tahu pada
contoh tertentu penggerak biaya berdasarkan volume (volume based) akan berjumlah
sekita 3.500 unit sampai 3.600 unit produk output. Kami menemukan bahwa pada rentang
ini, kurva total biaya kira-kira berbentuk garis linear. Rentang dari penggerak biaya
dimana nilai aktual dari penggerak biaya diharapkan menurun dan hubungannya dengan
total biaya diasumsikan kira-kira bersifat linear disebut rentang yang relevan (relevant
range).
Proses penyederhanaan ini digambarkan pada Tampilan 3.6 dan 3.7. Tampilan 3.6
menunjukkan kurva total biaya aktual dan rentang yang relevan antara 3.500 sampai
3.600 unit; tampilan 3.7 menunjukkangaris total biaya aktual yang kira-kira bersifat
linear; dalam rentang yang relevan, perilaku total biaya kira-kira seperti yang ditunjukkan
pada tampilan 3.6 perhatikan bahwa garis biaya diatas 3.600 dan dibawah 3.500 pada
tampilan 3.7 berwarna untuk menunjukkan bahwa bagian garis ini tidak digunakan untuk
mendekati total biaya karena terletak diluar rentang yang relevan.
Tampilan 3.5
Batas Kapasitas
Total biaya
Volume Output
Tampilan 3.6
Total biaya
Tampilan 3.7
Total biaya
Total biaya terdiri atas biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel (variable
cost) merupakan perubahan pada total biaya yang dilakukan dengan setiap perubahanpada
seluruh jumlah penggerak biaya. Penggerak biaya dapat berdasarkan aktivitas atau
berdasarkan volume, meskipun biasanya akuntan manajemen dalam praktiknya
menggunakan istilah biaya variabel dalam hubungannya dengan penggerak biaya
berdasarkan volume. Contoh yang lazim dari biaya variabel adalah biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung. Sebaliknya, biaya tetap (fixed cost) merupakan bagian dari
total biaya yang tidak berubah meskipun output berubah dalam rentang yang relevan.
Total biaya tetap dan variabel per unit diharapkan tetap kurang lebih konstan dalam
rentang yang relevan. Biaya tetap digambarkan sebagai garis horizontal yang memotong
di titik $3.000 pada tampilan 3.8. Biaya variabel per unit adalah sebesar $1, total biaya
adalah garis yang miring keatas dan total biaya variabel adalah perbedaan antara total
biaya dengan biaya tetap. Total biaya sebesar $6.500 pada 3.500 unit terdiri atas biaya
tetap ($3.000) ditambah biaya variabel (3.500 x $1 = $3.500);demikian juga total biaya
pada 3.600 unit adalah sebesar $6.600 ($3.000 ditamvbah 3.600 x $1 = $6.600 biaya
variabel).
Biaya tetap meliputi banyak biaya tidak langsung, terutama biaya fasilitas
(depresiasi, sewa, asuransi, pajak bangunan pabrik), gaji penyelia produksi, dan biaya
pendukung produksi lainnya yang tidak berubah karena jumlah unit yang diproduksi.
Akan tetapi, beberapa biaya tidak langsung adalah biaya variabel karena berubah seiring
perubahan jumlah unit yang diproduksi. Contohnya, pelumas untuk mesin. Istilah biaya
campuran (mixed cost) digunakan untuk mengacu pada total biaya yang meliputi
komponen biaya tetap maupun variabel seperti yang dicontohkan.
Penentuan apakah suatu biaya merupakan biaya variabel tergantung pada sifat
objek biaya. Dalam perusahaanmanufaktur, objek biaya biasanyaberupa produk. Namun,
dalam perusahaan jasa, objek biaya seringkali sulit untuk didefinisikan karena bersifat
kualitatif maupun kuantitatif. Marilah kita perhatikan objek biaya untuk suatu jenis
perusahaan jasa, yaitu rumah sakit, yang dapat menggunakan sejumlah ukuran output,
seperti jumlah pasien yang dilayani, jumlah pasien yang sembuh, dan seterusnya. Namun,
pendekatan umum pada rumah sakit adalah dengan menggunakan jumlah hari rawat inap
pasien karena ukuran ini paling sesuai dengan cara rumah sakit mengeluarkan biaya.
Untuk meringkas, ketika ingin memahami perilaku biaya dari objek biaya tertentu
(contohnya, dalam rangka memprediksi total biaya), harus jelas dalam benak kita tiga
pertanyaab verikut ini : (1) apakah penggerak biaya (penggerak penggerak biaya jika ada
dua atau lebih penggerak biaya) untuk objek biaya ini;(2) apakah rentang yang relevan
dari penggerak biaya dimana kita mengembangkanestimasi biaya: serta (3) apakah
rentang waktu yang kita gunakan untuk biaya tetap (biasanya menggunakan satu tahun)?
Tampilan 3.8
Tampilan 3.9
Biaya Bertahap
Biaya disebut biaya bertahap (mixed cost) jika biaya tersebut berubah seiring
dengan perubahan pada penggerak biaya tetapi secara bertahap (tampilan 3.9) biaya
bertahap merupakan karakteristik dari tugas-tugas klerikal tertentu, seperti proses
pemenuhan pesanan dan klaim. Contonhnya, jika petugas gudang dapat memenuhi 100
pesanan setiap hari, maka 10 petugas akan dibutuhkan untuk memproses sekitar 1.000
pesanan; jika permintaan lebih dari 1.000 pesanan, maka jumlah pertugas harus
ditambahkan menjadi sebelas orang. Tahapan disini berhubungan dengan tingkatan
tertentu dari penggerak biaya dimana dibutuhkan tambahan petugas; akibatnya, setuap
tahap berhubungan dengan satu petugas tambahan. Tahapan akan relatif sedikit jika
petugas ditambahkan untuk kenaikan penggerak biaya yang relatif kecil; sedangkan untuk
kenaikan yang besar, tahapannya akan lebih luas.
Biaya per unit (unit cost atau biasa disebut biaya rata-rata (average cost) merupakan
total biaya produksi (bahan baku, tenaga kerja, dan overhead) dibagi jumlah unit output.
Konsep ini berguna dalam menetapkan harga dan mengevaluasi profitabilitas produk,
tetapi konsep tersebut dapat menimbulkan beberapa interpretasi yang keliru. Untuk dapat
menginterpretasikan biaya per unit dengan semestinya, kita harus membedakan apa yang
dimaksud dengan biaya variabel per unit, yang tidak berubah seiring dengan perubahan
jumalh output, dari biaya tetap per unit, yang berubah seiring dengan perubahan jumlah
output.
Penting bagi kita untuk membedakan antara biaya yang menyediaka kapasitas untuk
operasi (misalnya, bangunan pabrik dan peralatan) serta biaya yang dikonsumsi selama
operasi (misalnya, bahan baku dan tenaga kerja langsung). Yang pertama, dalah biaya
tetap, sedangkan yang terakhir adalah biaya variabel. Dalam pabrik, akuntan manajemen
teliti dalam membuat perbedaan karena kadang-kadang biaya jenis kapasitas
diperlakukan sebagai biaya variabel. Contohnya, bandingkan biaya dari dua jenis tenaga
kerja langsung yang bekerja dalam perakitan suatu produk: seseorang adalah pekerja
yang digaji yang dibayar perbulan, sedangkan yang lain adalah pekerjayang dibayar per
jam. Yang pertama, adalah biaya kapasitas (tetap), sedangkan yang terakhir adalah biaya
variabel. Sementara kedua pekerja mungkin dipertimbangkan sebagai tenaga kerja
langsung karena mereka bekerja dalam perakitan produk, jika jumlah output menurun dan
pekerja yang digaji malas bekerja, total biaya tenaga kerja tidak berubah, sedangkan total
biaya tenaga kerja akan menurun bagi rentang pekerja yang diupah yang memiliki sedikit
jam kerja. Disisi lain, manajer yang relatif mencoba untuk menjadwalkan produksi dan
tenaga kerja secara saksama dengan menggunakan bantuan paruh waktu dan dengancara
lain, sehingga tidak ada yang malas bekerja, kemudian seluruh pekerjaan perakitan dapat
dipertimbangkan sebagai biaya langsung dan variabel. Sementara waktu menganggur
terjadi, beberapa akuntan manajemen mengukur biaya dari kapasitas yang tidak
digunakan akan berpotensi diterapkan pada banyak jenis biaya tetap.
1. Skala. Makin besar perusahaan, biaya keseluruhan makin rendah disebabkan oleh
skala ekonomi. Contohnya perusahaan ritel seperti Wal-Mart atau Target harus
menentukan berapa toko yang akan dibuka pada tahun tertentu supaya dapat
berkompetisi secafa efektif.
2. Pengalaman. Perusahaan yang memiliki karyawan dengan pengalaman produksi
dan penjualan yang lebih banyak mungkin akan memiliki biaya pengembangan,
produksi, dan distribusi yang lebih rendah. Contohnya Produsen seperti Hewlett-
Packard menggunakan metode-metode produksi yang ada bagi produk-produk
baru untuk menurunkan waktu dan biaya yang diperlukan pekerja agar makain
cakap dalam memproduksi produk baru.
3. Teknologi. Teknologi baru dapat menurunkan biaya desain, produksi, distribusi,
dan pelayanan pelanggan secara signifikan.Contohnya produsen seperti Procter &
Gamble menggunakan teknologi komputer untuk memantau jumlah produk yang
masih ada di tangan pelanggannya sehingga pengisisan persedian stok tepat pada
saat dibutuhkan.
4. Kompleksitas. Berapa banyak produk berbeda-beda yang dimiliki oleh
perusahaan. Perusahaan dengan banyak produk memiliki biaya yang lebih tinggi
untuk penjadwalan ulang dan pengelolaan proses peroduksi juga untuk
pengenmbangan produksi dan juga untuk distribusi dan jasa. Secara khusus resesi
ekonomi saat ini menyebabkan perusahaan memangkas penawaran mereknya.
Biaya Variabel/ Tetap, Langsung/ Tidak Langsung, dan Produk/ Periodik pada Lini
Produk Perangkat Meja Makan
Catatan: Ilustrasi ini didasarkan pada objek biaya, yaitu lini produk perangkat
meja makan. Contoh tidak akan berubah apabila kita memilih sebagai pengganti objek
biaya yang merupakan setiap perangkat yang diproduksi kecuali dalam hal gaji penyelia
produksi yang tidak lagi dapat dikategorikan sebagai biaya tetap produk lansung. Biaya
tersebut menjadi tetap produk tidak lansung karena gaji dapat ditelusuri ke lini produk
tetapi tidak dapat ditelusuri ke setiap perangkat meja makan yang diproduk.
Persediaan Barang dalam 1. Biaya bahan baku Harga pokok produksi untuk
Proses yang digunakan produk yang selesai pada
2. Biaya tenaga kerja periode ini
3. Biaya overhead
Persediaan Barang Jadi Harga pokok produk Harga pokok penjualan
Mengeluarkan Overhead pabrik sebesar $100. Jumlah bahan baku, tenaga kerja
dariover head yang digunakan ($255 = $75 + $80 + $100) disebut Totl Biaya Produksi
( total Manufacturing cost) untuk periode tertentu, juga pada periode tersebut barang yang
sudah selesai diproduksi sebesar $215 dan dipindahkan dari akun persediaa Barang
Dalam Proses ke dalam akun Persedian Barang Jadi, dan barang yang terjual sebesar
$210. Kemudian ini meninggalkan persediaan akhir $5 pada akun bahan baku sebesar
$50 pada akun Barang Dalam Proses dan $25 pada akun Barang Jadi. Perusahaan dagang
membeli barang dagangan sebesar $250 menghasilkan penjualan sebesar $230 serta akun
Persedian Barang Dagang Meningkat dari sebesar $40 menjadi sebesar $60.
Tampilan 3.15A menunjukkan bagaimana hubungan akuntansi akhirnya
disajikan pada laporan laba rugi bagi kedua jenis perusahaan. Perlu diingat bahwa
perusahaan manufaktur membutuhkan dua bagian perhitungan harga pokokm penjualan:
bagian pertama menggabungkan arus biaya yang memengaruhi akun Persediaan Barang
dalam Proses untuk menentukan jumlah Harga Pokok Produksi (cost of goods
manufactured), yaitu biaya dari produk yang selesai diproduksi dan dipindahkan keluar
dari akun barang dalam proses pada periode tersebut. Bagian dua menggabungkan arus
biaya dari akun Persediaan Barang Jadi untuk menentukan jumlah biaya dari barang yang
terjual dan laba operasi, dengan asumsi beban penjualan sebesar $50 untuk perusahaan
manufaktur dan sebesar $40 untuk perusahaan dagang. Beban operasi untuk perusahaan
dagang meliputi seluruh biaya nonproduk, yaitu biaya fasilitas, periklanan, penempatan
karyawan, dan seterusnya.
Tampilan 3.15B menunjukkan laporan laba rugi yang relatif sederhana untuk
perusahaan jasa dengan penjualan sebesar $300, biaya bahan baku sebesar $10, biaya
tenaga kerja sebesar $90, dan beban operasi lainnya sebesar $100 untuk pendapatan
operasi sebesar $100. Tampilan ini menyediakan pengantar arus kas pada tiga jenis
perusahaan.
Tampilan 3.15A Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan Dagang
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Laporan Harga pokok produksi
Untuk tahun yang berakhir pada 31 desember 2010
Bahan baku langsung
Persediaan awal $10
Pembelian 70
Bahan baku lansung yang tersedia 80
Dikurangi: persediaan bahan baku langsung akhir 5
Bahan baku langsung yang digunakan $75
Tenaga kerja langsung 80
Overhead pabrik 100
Total biaya produksi $255
Ditambah: persediaan awal barang dalam proses 10
Total biaya produksi yang diperhitungkan 265
Dikurangi: persediaan akhir barang dalam proses 50
Harga pokok produksi 265
(Perusahaan Dagang tidak membutuhkan Laporan Harga Produksi)
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010
Penjualan $300
Harga pokok penjualan
Persediaan awal barang jadi $20
Harga pokok produksi 215
Harga pokok barang yang siap dijual 235
Dikurangi: persediaan akhir barang jadi 25 _210
Margin bruto 90
Beban penjualan dan administrasi 50
Laba operasi $40
PERUSAHAAN DAGANG
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010
Penjualan $300
Harga pokok penjualan
Persediaan awal barang jadi $40
pembelian 250
Harga pokok barang yang siap dijual 290
Dikurangi: persediaan akhir barang jadi 60 230
Margin bruto 70
beban operasi 40
Laba operasi $30
Tampilan 13.5B Laporan Laba Rugi untuk Perusahaan Jasa
PERUSAHAAN JASA
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010
Penjualan $300
Beban operasi
Bahan baku $10
Tenaga kerja 90
Beban operasi lainnya 100 200
Laba Operasi $100
Penutup
III.1 Kesimpulan
III.2 Saran
Blocher, Edward J dkk. 2011. Manajemen Biaya: Penekanan Strategi Edisi 5-Buku 1. Jakarta:
Salemba 4