Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH MANAJEMEN BIAYA

“KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA”

Dosen Pengampu : Ajeng Pipit Fitriani, S.E, MSA.

Disusun Oleh :

1. Liyya Lailatul Arofah (17441426)

2. Gendis Manis Larasati (17441494)

FAKULTAS EKONOMI
PRODI S1 AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang kosep dasar manajemen biaya. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama
islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan ini. Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kamu
selama pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih
banyak terdapat kekurangannya.

Ponorogo, 30 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar..................................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan...........................................................................................................1
I.1 Latar Belakang....................................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
I.3 Tujuan.................................................................................................................2
BAB II Pembahasan..........................................................................................................3
II.1 Biaya, Penggerak Biaya, Objek Biaya, dan Pembebanan Biaya.......................3
II.2 Penerapan Manajemen Biaya ...........................................................................4
BAB III Penutup................................................................................................................11
III.1 Kesimpulan......................................................................................................11
III.2 Saran................................................................................................................12
Daftar Pustaka
BAB I
Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Konsep Dasar Manajamen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia,
mengapa demikian, karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak
bisa terlepas dari prinsip-prinsip Manajemen, baik langsung maupun tidak langsung. Baik
disadari ataupun tidak disadari. Ilmu manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke
20 di benua Eropa barat dan Amerika. Dimana Negara-negara tersebut sedang dilanda
revolusi yang dikenal dengan nama revolusi industri.
Yaitu perubahan-perubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efesien.
Hal ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebetuhan manusia sudah
semakin banyak dan beragam jenisnya.
Sekarang timbul suatu pertanyaan “Siapa sajakah yang sebenarnya memakai
manajemen?”, apakah hanya digunakan diperusahaan saja atau apakah dipemerintahan
saja.management diperlukan dalam segala bidang. Bentuk dan organisasi serta tipe
kegiatan. Dimana orang-orang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang
telah ditetapkan.
I.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Biaya, Penggerak Biaya, Objek Biaya, dan Pembebanan
Biaya ?

2. Apa yang dimaksud dengan Konsep Biaya untuk Biaya Produk dan Jasa ?

I.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Biaya, Penggerak Biaya, Objek Biaya, dan Pembebanan Biaya

2. Untuk mengetahui Konsep Biaya untuk Biaya Produk dan Jasa


BAB II

Pembahasan

II.1 Biaya, Penggerak Biaya, Objek Biaya, dan Pembebanan Biaya

Langkah pertama yang sangat penting untuk memperoleh keunggulan kompetitif


adalah mengidentifikasi biaya dan penggerak biaya utama dalam perusahaan atau
organisasi.

Perusahaan mengeluarkan biaya (cost) jika menggunakan sumber daya untuk


tujuan tertentu, contohnya perusahaan yang memproduksi peralatan dapur dengan
menggunakan sumber daya tertentu, mempunyai biaya bahan baku (seperti logam dan
baut untuk menutupinya), biaya tenaga kerja, manufaktur, dan biaya-biaya lainnya.
Sering kali biaya dikumpulkan ke dalam kelompok tertentu disebut tempat penampungan
biaya (cost pools). Ada banyak cara yang berbeda untuk mengelompokkan biaya, antara
lain berdasarkan jenis biaya (biaya tenaga kerja dalam satu tempat penampungan dan
biaya bahan baku dalam tempat penampungan lainnya), berdasarkan sumber asalnya
(departemen I, dan departemen II), atau berdasarkan pertanggungjawaban (manajer I, dan
manajer II). Contohnya, departemen perakitan atau departemen teknik produksi
mungkinsaja diperlakukan sebagai tempat penampungan biaya.

Penggerak biaya (cost drive) merupakan faktor yang memberi implikasi pada
perubahan tingkat total biaya. Untuk perusahaan yang berkompetisi berdasarkan
kepemimpinan biaya, manajemen, penggerak biaya utama merupakan hal yang paling
penting. Contohnya, untuk dapat mencapai kepemimpinan biaya yang rendah (low-cost-
leadership) dalam produksi, P & G memerhatikan dengan saksama faktor desain dan
produksi yang memicu biaya produk-produknya. Untuk perusahaan yang tidak
mempunyai keunggulan dalam hal biaya, manajemen terhadap penggerak biaya mungkin
bukan merupakan hal yang sangat penting, tetapi perhatian terhadap penggerak biaya
utama memberi kontribusi secara langsung terhadap kesuksesan perusahaan. Contohnya,
karena penggerak biaya yang penting bagi peritel menimbulkan kerugian dan kerusakan
pada barang dagangan, sebagian besar peritel menetapkan prosedur secara berhati-hati
untuk penanganan, peragaan, dan penyimpangan barang dagangan.
Objek biaya (cost object) adalah berbagai produk, jasa, pelanggan, aktivitas, atau
unit organisasi dimana biaya dibebankan. Produk, jasa, dan pelanggan pada umumnya
merupakan objek biaya; sementara departemen produksi dapat diperlakukan sebagai
tempat penampungan biaya atau objek biaya, tergantung pada apakah fokus utama
manajemen terletak pada biay produk atau departemen produksi. Konsep objek biaya
merupakan konsep yang luas. Konsep tersebut meliputi produk, kelompok produk (yang
disebut aliran nilai-value stream), jasa, proyek, dan departemen dapat juga meliputi
pelanggan atau penjual, diantara banyak kemungkinan lainnya. Objek biaya memainkan
peran penting di dalam pengambilan keputusan, pengukuran kinerja, dan pelaksanaan
strategi, serta persiapan laporan keuangan dan pajak.

Pembebanan dan Alokasi Biaya: Biaya Langsung dan Tidak Langsung

Pembebanan biaya (cost assigment) merupakan pembebanan elemen biaya-biaya


ke dalam tempat penampungan biaya atau dari tempat penampungan biaya ke objek
biaya. Ada dua jenis pembebanan—penelusuran langsung dan alokasi. Penelusuran
langsung digunakan untuk membebankan biaya langsung, sedangkan alokasi digunakan
untuk membebankan biaya tidak langsung. Biaya meliputi biaya langsung atau tidak
langsung relatif dibandingkan dengan tempat penampungan biaya atau objek biaya. Biaya
langsung (direct cost) dapat dengan mudah dan ekonomis ditelusuri secara langsung ke
tempat penampungan biaya atau objek biaya. Contohnya, biaya bahan baku yang
diperlukan untuk produk tertentu adalah suatu biaya langsung karena dapat ditelusuri
secara langsung ke produk yang bersangkutan.

Dalam perusahaan manufaktur, biaya bahan baku dikumpulkan dalam tempat


penampungan biaya (departemen produksi), kemudian ditelusuri ke setiap produk yang
dihasilkan, yang menjadi objek biaya. Demikian juga, biaya menyiapkan makanan bagi
penumpang pada suatu perusahaan penerbangan adalah biaya langsung yang dapat
ditelusuri ke tiap-tiap penumpang. Pada biaya langsung, penggerak biayaadalah
banyaknya unit dari objek biaya tersebut. Contohnya, jumlah kotak kartontide yang
diproduksi P&G, atau jumlah penumpang pada Penerbangan 617 untuk Perusahaan
Penerbangan Delta. Total biaya langsung meningkat secara proporsional sesuai dengan
peningkatan jumlah kotak karton atau penumpang.

Sebaliknya, tidak ada cara yang mudah dan ekonomis untuk menelusuri biaya
tidak langsung (indirect cost) dari biaya ke tempat penampungan biaya atau dari tempat
penampungan biaya ke objek biaya. Biaya pengawasan karyawan pabrik dan biaya
penanganan bahan baku adalah contoh biaya-biaya yang umumnya tidak dapat ditelusuri
ke produk-produk individual, oleh karena itumerupaka biaya tidak langsung produk-
produk tersebut. Demikian juga, biaya pengisian bahan bakar pesawat adalah biaya tidak
langsung karena objek biaya disini adalah penumpang pesawat terbang dan biaya tersebut
tidak dapat ditelusuri langsung ke penumpang pesawat. Sebaliknya, jika objek biayanya
adalah penerbangan, biaya tersebut merupakan biaya langsung kareana dapat ditelusuri
langsung ke pemakaian bahan bakar untuk penerbangan yang bersangkutan.

Karena biaya tidak langsung tidak dapat ditelusuri ke tempat penampungan baiya
atau objek biaya, pembebanan biaya untuk biaya tidak langsung dilakukan dengan
menggunakan penggerak biaya. Contohnya, jika penggerak biaya untuk biaya
penanganan bahan baku adalah jumlah suku cadang, total biaya penanganan bahan baku
dapat dibebankan ke tempat penampungan biaya atau objek biaya menimbulkan biaya
tersebut dengan semestinya sesuai dengan bagaimana biaya tersebut terjadi. Contohnya,
produk yang memerlukan lebih banyak suku cadang akan dibebankan biaya penanganan
bahan baku yang lebih besar daripada produk yang menggunakan lebih sedikit suku
cadang. Demikian juga, departemen dengan jumlah karyawan yang banyak harus
menanggung bagian biaya pengawasan yang lebih besar dari seluruh biaya tersebut untuk
semua departemen.

Pembebanan biaya tidak langsung ke tempat penampungan biaya dan objek biaya
disebut alokasi biaya (cost allocation), yaitu suatu bentuk pembebanan dimana
penelusuran langsung tidak mungkin dilakukan sehingga digunakan penggerak biaya.
Penggerak biaya yang digunakan untuk mengalokasikan biaya disebut dasar alokasi
(allocation base). Hubungan antara biaya, tempat penampungan biaya, objek biaya, dan
penggerak biaya pada produksi peralatan cuci pada Tampilan 3.1 dan 3.2. Tampilan ini
menyederhanakan contoh yang meliputi dua objek biaya (mesin pencuci piring dan mesin
cuci), dua tempat penampungan biaya (departemen perakitan dan pengemasan), dan lima
elemen biaya (dinamo, penanganan bahan baku, pengawasan, pengemasan bahan baku,
dan inspeksi akhir produk). Dinamo ditelusuri ke Departemen perakitan dan dari sana
ditelusuri langsung ke kedua produk, dengan asumsi yang sederhana bahwa dinamo yang
sama digunakan untuk kedua peralatan). Demikian juga, bahan baku pengemasan
ditelusuri langsung ke departemen pengemasan dari sana ditelusuri langsung ke kedua
produk. Setiap produk akhir (mesin pencuci piring atau mesin cuci) diinspeksi sehingga
biaya inspeksi akhir ditelusuri langsung, yaitu pengawasan dan penangananbahan baku,
dialokasikan ke kedua tempat penampungan biaya (departemen perakita dan
pengemasan) dan kemudian dialkoasikan dari tempat penampungan biaya ke produk
(dasar alokasi ditunjukkan pada Tampilan 3.2).

Tampilan 3.1

Elemen Biaya Tempat penampungan biaya Objek Biaya

Dinamo
Perakitan
Inspeksi Akhir
Penanganan bahan baku

Pengawasan Pengemasan

Mesin Pencuci piring


Mesin cuci

Bahan baku pengemasan


Tampilan 3.2

Arus Pembebanan Biaya

Elemen Biaya Penggerak Tempat Penggerak Objek Biaya


Biaya Penampungan Biaya
Biaya

Biaya Langsung

Dinamo Penelusuran Departemen Penelusuran Mesin Pencuci


langsung perakitan langsung piring dan
mesin cuci

Bahan baku Penelusuran Departemen Penelusuran Mesin Pencuci


pengemasan langsung perakitan langsung piring dan
mesin cuci

Inspeksi Akhir Penelusuran Mesin Pencuci


langsung piring dan
mesin cuci

Biaya Tidak Lansung

Pengawasan Dasar alokasi : Departemen Dasar alokasi : Mesin Pencuci


Jumlah perakitan dan jumlah jam piring dan
karyawan pengemasan tenaga kerja mesin cuci
departemen langsung untuk
setiap produk

Penanganan Dasar alokasi : Departemen Dasar alokasi : Mesin Pencuci


bahan baku Berat bahan perakitan dan jumlah suku piring dan
baku pengemasan cadang pada mesin cuci
produk
Tampilan 3.2 mengilustrasikan perbedaan antara biaya langsung dengan biaya
tidak langsung dan jenis-jenis penggerak biaya yang berbeda. Biaya langsung—dinamo,
bahan baku pengemasan, dan inspeksi akhir—ditelusri langsung ke objek biaya akhir,
yaitu mesin pencuci piring dan mesin cuci. Sebaliknya, biaya tidak langsung tidak dapat
ditelusuri langsung ke produk dan sebagai penggantinya dialokasikan ke produk dengan
menggunakan dasar alokasi.

Biaya Bahan Baku Langsung dan Tidak Langsung

Biaya Bahan Baku Langsung (direct material cost) adalah biaya bahan baku
pada produk atau objek biaya lainnya (dikurangi diskon pembelian tetapi ditambah beban
angkut pembelian dan yang terkait) dan biasanya juga termasuk penyisihan yang wajar
untuk unit barang sisa dan cacat (contohnya, jika suatu komponen diberi cap dengan besi
batangan, bahan baku yang hilang dalam proses tersebut biasanya dianggap sebagai
bagian dari biaya bahan baku langsung dari produk).

Selain itu, baiya dari bahan baku yang digunakan dalam produksi tetapi
bukanbagian dari produk yang sudah jadi disebut biaya bahan baku tidak langsung
(indirest material cost). Contohnya meliputi perlengkapan yang digunakan karyawan
pabrik, seperti potongan kain dan alat-alat yang kecil, atau bahan baku untuk mesin
pelumas. Untuk tujuan kelayakan manfaat dan ekonomi bahan baku langsung merupakan
bagian yang sangat kecil dari biaya bahan baku, seperti lem dan paku, seringkali tidak
ditelusuri pada setiap produk tetapi sebagai pengganti biaya bahan baku tidak langsung.

Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung

Biaya Tenaga Kerja Langsung (direct labor cost) meliputi tenaga kerja yang
digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa ditambah sebagian jam kerja tidak
produktif yang normal dan tidak dapat dihindari, seperti waktu istirahat, dan sholat.Jenis
lain dari jam kerja tidak produktif yang dibebaskan dan direncanakan adalah waktu jeda,
pembayaran pajak gaji, balas jasa (liburan, dsb), dan pelatihan, yang biasanya tidak
dimasukkan sebagai bagian dari biaya tenaga kerja langsung tetapi dimasukkan sebagai
biaya tenaga kerja tidak langsung.
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (indirect labor cost) meliputi
pengawasan, pengendalian mutu, inspeksi, pembelian dan penerimaan, penanganan bahan
baku, tenaga kerja bagian kebersihan, waktu jeda, pelatihan, dan kebersihan. Perlu diingat
bahwa elemen dari biaya tenaga kerja kadangkala dapat digolongkan sebagai langsung
sedangkan tidak langsung, tergantung dari objek biayanya; contohnya, tenaga kerja untuk
pemeliharaan dan perbaikan peralatan adalah biaya langsung bagi departemen produksi
dimana peralatan tersebut berada, tetapi merupakan biaya tidak langsung dari produk
yang dihasilkan di departemen tersebut.

Biaya Tidak Langsung Lainnya

Selain biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku tidak langsung, biaya tidak
langsung lainnya juga diperlukan dalam menghasilkan produk atau jasa. Antara lain
adalah biaya fasilitas, peralatan yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jas, dan
peralatan pendukung lainnya seperti yang digunakan untuk penanganan bahan baku.

Semua biaya tidak langsung—bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak
langsung, dan biaya tidak langsung lainnya—biasanya digabung dalam satu tempat
penampungan biaya yang disebut overhead. Pada perusahaan manufaktur, disebut
overhead pabrik.

Ketiga jenis biaya-biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan
overhead—kadang kala digabungkan untuk penyederhanaan dan kemudahan. Biaya
bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung kadangakal digabungkan dan disebut
biaya utama (prime cost). Demikian juga, biaya tenaga kerja langsung dan overhead
seringkali digabungkan menjadi satu yang disebut biaya konversi (conversion cost).
Komponen tenaga kerja dari total biaya produksi bagi banyak perusahaan yang sangat
terotomatisasi adalah relatif rendah dan jenis perusahaan ini seringkali memilih fokus
strategis pada biaya bahan baku dan biaya fasilitas / overhead dengan menggabungkan
biaya tenaga kerja dengan overhead.

Tampilan 3.3

Penggerak Biaya dan Perilaku Biaya


Penggerak biaya memiliki dua peran penting bagi akuntan manajemen: (1)
memungkinkan pembebanan biaya ke objek biaya, seperti yang kita lihat pada diskusi
diatas dan Tampilan 3.1 dan 3.2, dan (2) menjelaskan perilaku biaya, yaitu bagaimana
total biaya berubah ketika penggerak biaya berubah. Pada umumnya, kenaikan pada
penggerak biaya akan mengakibatkan kenaikan pada total biaya. Adakalanya,
hubungannya terbalik; contohnya, asumsikan penggerak biaya adalah
temperatur,kemudian temperaturnya lebih dingin beberapa kali dalam setahun, kenaikan
pada penggerak biaya ini akan menurunkan total biaya pemanasan. Penggerak biaya
dapat digunakan untuk menetapkan pembebanan biaya maupun peran perilaku biaya pada
waktu yang bersamaan. Pada sisa bab ini, kita akan berfokus terhadap peran perilaku
biaya dari penggerak biaya.

Sebagian besar perusahaan, khususnya yang menggunakan strategi kepemimpinan


biaya, menggunakan manajemen biaya untuk mempertahankan atau memperbaiki posisi
kompetitifnya. Manajemen biaya membutuhkan pemahaman yang baik tentang
bagaimana total biaya dari objek biaya berubah ketika penggerak biaya berubah. Terdapat
empat jenis penggerak biaya, yaitu berdasarkan aktivitas, volume, struktur, dan
pelaksanaan.

Penggerak Biaya Berdasarkan Aktivitas

Penggerak biaya berdasarkan aktivitas ditentukan dengan menggunakan analisis


aktivitas, yaitu deskripsi terinci dari aktivitas-aktivitas spesifik yang dilakukan dalam
operasi perusahaan. Analisis aktivitas meliputi setiap tahap dalam proses pembuatan
produk atau penyediaan jasa. Untuk setiap aktivitas, ditentukan penggerak biayanya
untuk menjelaskan bagaimana biaya terjadi ketika aktivitas berubah. Contohnya, aktivita
dan penggerak biaya untuk sebuah bank diilustrasikan dalam tampilan 3.4. Total biaya
untuk bank dipengaruhi oleh perubahan penggerak biaya untuk setiap aktivitas.

Deskripsi terinci dari aktivitas perusahaan membantu perusahaan untuk mencapai


tujuan-tujuan strategisnya dengan mengembangkan biaya-biaya yang lebih akurat untuk
produk dan jasanya. Analisis aktivitas juga membantu meningkatkan pengendalian
operasional dan manajemen perusahaan, karena kinerja pada tingkat yang terinci dapat
dipantau dan dievaluasi, contohnya, dengan (1) menentukan (2) memfokuskan perhatian
pada aktivitas-aktivitas yang paling tinggi biayanya atau yang biayanya menyimpang jauh
dari yang diharapkan.

Tampilan 3.4

Aktivitas Penggerak biaya

Jumlah transaksi ATM, jumlah nasabah


Menyediakan jasa ATM
bank yang menggunakan ATM

Jumlah nasabah bank yang menggunakan


Menyediakan jasa kasir
jasa kasir

Membuka dan menutup rekening nasabah Jumlah rekening yang dibuka atau ditutup

Memberikan saran mengenai jasa Jumlah nasabah bank yang menerima


perbankan saran

Menyiapkan aplikasi untuk kredit baru Jumlah aplikasi kredit yang disiapkan

Memproses permintaan kredit Jumlah aplikasi kredit yang diproses

Menyiapkan kredit yang disetujui dan


Jumlah kredit yang disetujui
mengeluarkan kas

Jumlah rekening nasabah berdasarkan


Mengirimkan rekening koran nasabah
jenis dan ukuran nasabah bank

Penggerak Biaya Berdasarkan Volume

Banyak jenis biaya yang berdasarkan volume, yaitu penggerak biaya berdasarkan
jumlah produk atau jasa yang dihasilkan. Akuntan manajemen biasanya menyebut
volume ini dengan volume output atau hanya output. Sontoh biaya berdasarkan volume
adalah biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung—kedua biaya ini
meningkat seiring dengan kenaikan setiap unit yang telah selesai, jumlah bahan baku
langsung, dan jumlah jam tenaga kerja langsung—seluruhnya merupakan penggerak
biaya berdasarkan volume dan masing-masing proporsional.
Total biaya untuk biaya yang berdasarkan volume meningkat seiring dengan
kenaikan volume, dan sedikit diatas rentang output, hubungannya kira-kira bersifat linear.
Diatas rentang output yang sangat luas, dari output nol hingga kapasitas pabrik biaya
yang rendah,hubungan antara volume output dengan biaya cenderung menjadi tidak
linear. Seperti yang digambarkan pada tampilan 3.5 pada nilai penggerak biaya yang
rendah, biaya meningkat dengan tingkat pertambahan yang menurun, yang sebagian
disebabkan oleh faktor-faktor seperti pemakaian sumber daya yang makin efisien dan
produktivitas yang tinggi akibat proses pembelajaran. Istilah peningkatan produktivitas
marginal (increasing marginal productivity), yang berarti bahwa input yang digunakan
lebih produktif atau lebih efisien ketika output produksi meningkat.

Pada tingkat penggerak biaya yang lebih tinggi, biaya mulai meningkat jika tarif
juga meningkat, yang sebagian disebabkan oleh ketidakefisiennya, yaitu beroperasi
mendekati batas kapasitas; makin kurang efisien sumber daya yang digunakan, maka
membutuhkan waktu kerja lembur dan seterusnya. Perilaku biaya seperti ini, pada tingkat
penggerak biaya yang lebih tinggi, sesuai dengan hukum produktivitas marginal yang
menurun.

Hubungan kerja yang tidak linear pada Tampilan 3.5 menunjukkan adanya
kesulitan dalam memperkirakan dan menghitung total biaya karena hubungan aljabar
yang linear tidak dapat digunakan. Untungnya, kita seringkali hanya tertarik pada jumlah
aktivitas untuk penggerak biaya yang relatif sedikit. Contohnya, kita mungkin tahu pada
contoh tertentu penggerak biaya berdasarkan volume (volume based) akan berjumlah
sekita 3.500 unit sampai 3.600 unit produk output. Kami menemukan bahwa pada rentang
ini, kurva total biaya kira-kira berbentuk garis linear. Rentang dari penggerak biaya
dimana nilai aktual dari penggerak biaya diharapkan menurun dan hubungannya dengan
total biaya diasumsikan kira-kira bersifat linear disebut rentang yang relevan (relevant
range).

Proses penyederhanaan ini digambarkan pada Tampilan 3.6 dan 3.7. Tampilan 3.6
menunjukkan kurva total biaya aktual dan rentang yang relevan antara 3.500 sampai
3.600 unit; tampilan 3.7 menunjukkangaris total biaya aktual yang kira-kira bersifat
linear; dalam rentang yang relevan, perilaku total biaya kira-kira seperti yang ditunjukkan
pada tampilan 3.6 perhatikan bahwa garis biaya diatas 3.600 dan dibawah 3.500 pada
tampilan 3.7 berwarna untuk menunjukkan bahwa bagian garis ini tidak digunakan untuk
mendekati total biaya karena terletak diluar rentang yang relevan.

Tampilan 3.5

Batas Kapasitas

Total biaya

Volume Output

Tampilan 3.6

Rentang yang relevan (3.500-3.600 unit)

Garis total biaya

Total biaya

3.500 3.600 Volume output

Tampilan 3.7

Rentang yang relevan

Garis linear yang mendekati perilaku biaya aktual

Total biaya

3.500 3.600 Volume output


Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Total biaya terdiri atas biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel (variable
cost) merupakan perubahan pada total biaya yang dilakukan dengan setiap perubahanpada
seluruh jumlah penggerak biaya. Penggerak biaya dapat berdasarkan aktivitas atau
berdasarkan volume, meskipun biasanya akuntan manajemen dalam praktiknya
menggunakan istilah biaya variabel dalam hubungannya dengan penggerak biaya
berdasarkan volume. Contoh yang lazim dari biaya variabel adalah biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung. Sebaliknya, biaya tetap (fixed cost) merupakan bagian dari
total biaya yang tidak berubah meskipun output berubah dalam rentang yang relevan.
Total biaya tetap dan variabel per unit diharapkan tetap kurang lebih konstan dalam
rentang yang relevan. Biaya tetap digambarkan sebagai garis horizontal yang memotong
di titik $3.000 pada tampilan 3.8. Biaya variabel per unit adalah sebesar $1, total biaya
adalah garis yang miring keatas dan total biaya variabel adalah perbedaan antara total
biaya dengan biaya tetap. Total biaya sebesar $6.500 pada 3.500 unit terdiri atas biaya
tetap ($3.000) ditambah biaya variabel (3.500 x $1 = $3.500);demikian juga total biaya
pada 3.600 unit adalah sebesar $6.600 ($3.000 ditamvbah 3.600 x $1 = $6.600 biaya
variabel).

Biaya tetap meliputi banyak biaya tidak langsung, terutama biaya fasilitas
(depresiasi, sewa, asuransi, pajak bangunan pabrik), gaji penyelia produksi, dan biaya
pendukung produksi lainnya yang tidak berubah karena jumlah unit yang diproduksi.
Akan tetapi, beberapa biaya tidak langsung adalah biaya variabel karena berubah seiring
perubahan jumlah unit yang diproduksi. Contohnya, pelumas untuk mesin. Istilah biaya
campuran (mixed cost) digunakan untuk mengacu pada total biaya yang meliputi
komponen biaya tetap maupun variabel seperti yang dicontohkan.

Penentuan apakah suatu biaya merupakan biaya variabel tergantung pada sifat
objek biaya. Dalam perusahaanmanufaktur, objek biaya biasanyaberupa produk. Namun,
dalam perusahaan jasa, objek biaya seringkali sulit untuk didefinisikan karena bersifat
kualitatif maupun kuantitatif. Marilah kita perhatikan objek biaya untuk suatu jenis
perusahaan jasa, yaitu rumah sakit, yang dapat menggunakan sejumlah ukuran output,
seperti jumlah pasien yang dilayani, jumlah pasien yang sembuh, dan seterusnya. Namun,
pendekatan umum pada rumah sakit adalah dengan menggunakan jumlah hari rawat inap
pasien karena ukuran ini paling sesuai dengan cara rumah sakit mengeluarkan biaya.

Kadang-kadang, dikatakan bahwa seluruh adalah variabel pada jangka panjang,


yang berarti pada jarak waktu tertentu, seluruh biaya dapat berubah. Meskipun hal itu
benar bahwa banyak biaya tetap berubah seiring berubahnya waktu (contohnya, biaya
sewa mungkin meningkat dari tahun ke tahun), tetapi hal tersebut tidak berarti bahwa
biaya ini merupakan biaya variabel. Biaya variabel merupakan biaya dimana total biaya
berubah seiring dengan perubahan jumlah output. Biaya tetap dihubungkan dengan suatu
periode waktu dan bukan jumlah output, dandiasumsikan bahwa biaya tetap tidak akan
berubah selama periode waktu yang pada umumnya adalah satu tahun. Contohnya, sewa
merupakan biaya tetap karena biasanya jumlahnya sama per tahun dan tidak bervariasi
dengan jumlah. Secara strategis, terutama untuk jenis pemimpin biaya dari perusahaan,
hal penting adalah bahwa baik biaya tetap atau variabel dapa dikelola, tetapi biaya
variabel dikelola dalam jangka waktu yang sangat singkat, ketika setiap unit dihasilkan,
sementara biaya tetap dapat dikelola selama periode waktu. Beberapa biaya tetap tidak
dapat diubah untuk periode waktu yang relatif panjang (contohnya, depresiasi pada
bangunan pabrik) ketika biaya tetap lainnya dapat diubah lebih cepat (contohnya,
peralatan dengan sewa satu tahun).

Untuk meringkas, ketika ingin memahami perilaku biaya dari objek biaya tertentu
(contohnya, dalam rangka memprediksi total biaya), harus jelas dalam benak kita tiga
pertanyaab verikut ini : (1) apakah penggerak biaya (penggerak penggerak biaya jika ada
dua atau lebih penggerak biaya) untuk objek biaya ini;(2) apakah rentang yang relevan
dari penggerak biaya dimana kita mengembangkanestimasi biaya: serta (3) apakah
rentang waktu yang kita gunakan untuk biaya tetap (biasanya menggunakan satu tahun)?

Tampilan 3.8

Tampilan 3.9

Biaya Bertahap
Biaya disebut biaya bertahap (mixed cost) jika biaya tersebut berubah seiring
dengan perubahan pada penggerak biaya tetapi secara bertahap (tampilan 3.9) biaya
bertahap merupakan karakteristik dari tugas-tugas klerikal tertentu, seperti proses
pemenuhan pesanan dan klaim. Contonhnya, jika petugas gudang dapat memenuhi 100
pesanan setiap hari, maka 10 petugas akan dibutuhkan untuk memproses sekitar 1.000
pesanan; jika permintaan lebih dari 1.000 pesanan, maka jumlah pertugas harus
ditambahkan menjadi sebelas orang. Tahapan disini berhubungan dengan tingkatan
tertentu dari penggerak biaya dimana dibutuhkan tambahan petugas; akibatnya, setuap
tahap berhubungan dengan satu petugas tambahan. Tahapan akan relatif sedikit jika
petugas ditambahkan untuk kenaikan penggerak biaya yang relatif kecil; sedangkan untuk
kenaikan yang besar, tahapannya akan lebih luas.

Biaya Per Unit dan Biaya Marginal

Biaya per unit (unit cost atau biasa disebut biaya rata-rata (average cost) merupakan
total biaya produksi (bahan baku, tenaga kerja, dan overhead) dibagi jumlah unit output.
Konsep ini berguna dalam menetapkan harga dan mengevaluasi profitabilitas produk,
tetapi konsep tersebut dapat menimbulkan beberapa interpretasi yang keliru. Untuk dapat
menginterpretasikan biaya per unit dengan semestinya, kita harus membedakan apa yang
dimaksud dengan biaya variabel per unit, yang tidak berubah seiring dengan perubahan
jumalh output, dari biaya tetap per unit, yang berubah seiring dengan perubahan jumlah
output.

Biaya Kapasitas vs Biaya pemakaian

Penting bagi kita untuk membedakan antara biaya yang menyediaka kapasitas untuk
operasi (misalnya, bangunan pabrik dan peralatan) serta biaya yang dikonsumsi selama
operasi (misalnya, bahan baku dan tenaga kerja langsung). Yang pertama, dalah biaya
tetap, sedangkan yang terakhir adalah biaya variabel. Dalam pabrik, akuntan manajemen
teliti dalam membuat perbedaan karena kadang-kadang biaya jenis kapasitas
diperlakukan sebagai biaya variabel. Contohnya, bandingkan biaya dari dua jenis tenaga
kerja langsung yang bekerja dalam perakitan suatu produk: seseorang adalah pekerja
yang digaji yang dibayar perbulan, sedangkan yang lain adalah pekerjayang dibayar per
jam. Yang pertama, adalah biaya kapasitas (tetap), sedangkan yang terakhir adalah biaya
variabel. Sementara kedua pekerja mungkin dipertimbangkan sebagai tenaga kerja
langsung karena mereka bekerja dalam perakitan produk, jika jumlah output menurun dan
pekerja yang digaji malas bekerja, total biaya tenaga kerja tidak berubah, sedangkan total
biaya tenaga kerja akan menurun bagi rentang pekerja yang diupah yang memiliki sedikit
jam kerja. Disisi lain, manajer yang relatif mencoba untuk menjadwalkan produksi dan
tenaga kerja secara saksama dengan menggunakan bantuan paruh waktu dan dengancara
lain, sehingga tidak ada yang malas bekerja, kemudian seluruh pekerjaan perakitan dapat
dipertimbangkan sebagai biaya langsung dan variabel. Sementara waktu menganggur
terjadi, beberapa akuntan manajemen mengukur biaya dari kapasitas yang tidak
digunakan akan berpotensi diterapkan pada banyak jenis biaya tetap.

Penggerak Biaya Berdasarkan Struktur dan Pelaksanaan

Penggerak biaya berdasarkan strukturdan pelaksanaan digunakan untuk


membantu pengambilan keputusan strategis. Pengerak biaya berdasarkan struktur bersifat
strategis karena meliputi keputusan yang mempunyai implikasi jangka panjang terhadap
total biaya perusahaan. Disini ada empat contoh keputusan berdasarkan struktur.

1. Skala. Makin besar perusahaan, biaya keseluruhan makin rendah disebabkan oleh
skala ekonomi. Contohnya perusahaan ritel seperti Wal-Mart atau Target harus
menentukan berapa toko yang akan dibuka pada tahun tertentu supaya dapat
berkompetisi secafa efektif.
2. Pengalaman. Perusahaan yang memiliki karyawan dengan pengalaman produksi
dan penjualan yang lebih banyak mungkin akan memiliki biaya pengembangan,
produksi, dan distribusi yang lebih rendah. Contohnya Produsen seperti Hewlett-
Packard menggunakan metode-metode produksi yang ada bagi produk-produk
baru untuk menurunkan waktu dan biaya yang diperlukan pekerja agar makain
cakap dalam memproduksi produk baru.
3. Teknologi. Teknologi baru dapat menurunkan biaya desain, produksi, distribusi,
dan pelayanan pelanggan secara signifikan.Contohnya produsen seperti Procter &
Gamble menggunakan teknologi komputer untuk memantau jumlah produk yang
masih ada di tangan pelanggannya sehingga pengisisan persedian stok tepat pada
saat dibutuhkan.
4. Kompleksitas. Berapa banyak produk berbeda-beda yang dimiliki oleh
perusahaan. Perusahaan dengan banyak produk memiliki biaya yang lebih tinggi
untuk penjadwalan ulang dan pengelolaan proses peroduksi juga untuk
pengenmbangan produksi dan juga untuk distribusi dan jasa. Secara khusus resesi
ekonomi saat ini menyebabkan perusahaan memangkas penawaran mereknya.

Analisis strategis menggunakan penggerak biaya berdasarkan struktur akan


membantu perusahaan memperbaiki posisi kompetitifnya. Analisis ini meliputi analisis
rantai nilai dan manajemen berdasarkan aktivitas. Analisis rantai nilai dapat membantu
perusahaan menilai konsekuensi jangka panjang dari komitmen sekarang atau yang
direncanakannya bagi penggerak biaya berdasarkan struktur. Contohnya, pertumbuhan
produsen suku cadang bagi produsen mobil dalam hal ukuran dan kapabilitas
menyebabkan produsen mobil dapat menilai kembali apakah mereka sebaiknya
melakukan alih daya untuk suku cadang tertentu.

Penggerak biaya berdasarkan pelaksanaannya(executional cost driver)


merupakan faktor-faktor yang dapat dikelola perusahaan dalam pengambilan keputusan
operasional jangka pendek untuk menurunkan biaya. Faktor-faktor tersebut meliputi
sebagai berikut:

1. Pemberdayaan tenaga kerja. Apakah klaryawan berdedikasi terhadap perbaikan


berkelanjutan dan kualitas? Komitmen tenaga kerja ini akan menurunkan biaya.
Perusahaan yang memiliki hubungan yang kuat dengan karyawan, seperti Federal
Express, dapat menurunkan biaya operasi secara signifikan. Jumlah output menurun
dan pekerja yang digaji malas bekerja, total biaya tenaga kerja tidak berubah
sedangkan total biaya tenaga kerja akan menurun bagi seorang pekerja yang diupah
yang memiliki sedikit jam kerja. Disisi lain manajer yang efektif mencoba untuk
menjadwalkan produksi dan tenaga kerja secara seksama dengan menggunkan
bantuan peruh waktu dan dengan cara lain sehingga tidak ada pekerja yang malas
bekerja.
2. Desain proses produksi. Mempercepat arus produk dalam perusahaan dapat
menurunkan biaya. Penemu teknologi produksi, seperti Motorola dan Allen-Bradley,
dapat menurunkan biaya produksi secara signifikan.
3. Hubungan dengan pemasok. Dapatkah biaya, kualitas, atau pengiriman bahan baku
dan suku cadang yang dibeli diperbaiki untuk menurunkan biaya secara keseluruhan?
Wal-Mart dan Toyota merupakan perusahaan yang antara lain mempertahankan
keunggulan berbiaya rendah dengan cara membuat kesepakatan dengan pemasok
bahwa pemasok akan menyediakan produk atau suku cadang yang memenuhi
persyaratan yang diberikan oleh perusahaan, seperti fitur kualitas, ketepatan
pengiriman, dan fitur lainnya.

Manajer pabrik mengkaji pengerak biaya berdasarkan pelaksanaan untuk


menemukan cara menurunkan biaya. Kajian seperti ini dilakukan sebagai bagian dari
pengendalian opersional yang dibahas dalam bagian tiga.
II.2 Penerapan Manajemen Biaya

Konsep Biaya untuk Perhitungan Biaya Produk dan Jasa


Informasi yang akurat mengenai biaya produk dan jasa penting pada setiap fungsi
manajemen: manajemen strategis, perencanaan dan pengambilan keputusan, pengendalian
manajemen dan operasional, serta penyusunan laporan keuangan. Sistem akuntansi biaya
berbeda-beda secara signifikan antara perusahaan yang menghasilkan produk dengan
perusahaan dagang yang menjual kembali produknya. Perudahaan dagang meliputi peritel,
yang menjual produk jadi kepada konsumen dan pedagang besar, yang mendistribusikan
produk kepada peritel. Perusahaan jasa seringkali memiliki sedikit atau tidak memiliki
persediaan sehingga sistem perhitungan biaya relatif sederhana.

Biaya Produk dan Periodik


Persediaan produk bagi perusahaan manufaktur maupun dagang diangap sebagai
aset pada neraca Selama persediaan memiliki nilai pasar, persediaan dianggap sebagai aset
hingga terjual; kemudian biaya dari persediaan dipindahkan ke laporan laba rugi sebagai
harga pokok penjualan(cost of goods sold). Hal tersebut bermanfaat dalam memahami
biaya produk bagi produsen untuk mempertimbangkan rantai nilai. Rantai nilai pada
produsen dimulai dengan aaktivitas ke hulu dari desain, pengembangan produk dan
pengujian produk baru serta kemudian memindahkannya ke dalam proses produks, diikuti
dengan aktivitas kehilir dari distribusi, penjualan seta pelayanan pelanggan. Biaya dari
aktivitas ke hulu dan ke hilir bukan merupakan biaya produksi.
Biaya produk (product cost) bagi perusahaan manufaktur hanya meliputi biaya-
biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan produk pada langkah proses produksi dalam
rantai nilai:
1. Bahan baku langsung. Bahan Baku yang digunkan untuk menghasilkan produk yang
secara fisik merupakan dari bagian produk tersebut.
2. Tenaga kerja langsung. Tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan produk.
3. Overhead pabrik. Biaya tidak langsung untuk bahan baku, tenaga kerja dan fasilitas yang
digunakan untuk mendukung proses produksi.
Biaya produk untuk perusahaan dagang meliputi biaya pembelian produk
ditambah biaya transportasi yang dibayar oleh peritel atau pedagang besar untuk
mengirimkan produk ke lokasi dimana produk akan dijual.
Seluruh biaya lainnya untuk mengelola perusahaan dan menjual produk bukan
merupakan biaya produksi. Biaya tersebut dibebankan pada periode saat terjadinya; biya ini
disebut biaya periodic(periodic cost). Biaya periodik (biaya nonproduk) meliputi biaya
umum, penjualan, dan administrasi yang diperlukan untuk pengelolaan perusahaan tetapi
tidak termasuk biaya langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi (atau, bagi
paritel, dalam pembelian produk untuk dijual kembali). Biaya periklanan, pemrosesan data
serta gaji eksekutif dan staf merupakan contoh yang bagus dari biaya periodik Pada
perusahaan manufaktur atau dagang, biaya periodik juga kadang kala disebut sebagai beban
operasi atau beban penjualan dan administrasi. Pada perusahaan jasa biaya-biaya ini
seringkali disebut sebagai bebab operasi.
Tampilan 3.12 meringkas bagian sebelumnya dengan ilustrasi yang menunjukkan
contoh biaya variabel dan tetap, langsung dan tidak langsung, serta produk dan periodik
untuk produsen mebel.
Produsen perangkat meja makan digunakan sebagai contoh untuk masing-masing
konsep biaya: variabel/ tetap, lansung/ tidak lansung, dan produk/ priodik. Produsen mebel
untuk prangkat meja makan ini mengorganisasikan proses produksinya berdasarkan lini
produk: perangkat meja makan, kursi yang dilapisi dengan kain plapis, sofa, prabot ruang
tidur, meja, dan prabotan luar rumah. Setiap lini produk memiliki team produksi sendiri
meskipun sebagian besar pralatan dipabrik digunakan bersama- sama oleh setiap lini produk
( misalnya, berbagai lini produk yang menggunakan gergaji mesin). Perusahaan memiliki
tempat penjualan ritelnya sendiri, setiap tempat penjualan menawarkan seluruh produk
perusahaan. Objek biaya dalam ilustrasi ini adalah lini produk untuk prangkat meja makan
( bukan setiap prangkat meja makan yang diproduksi).

Biaya Variabel/ Tetap, Langsung/ Tidak Langsung, dan Produk/ Periodik pada Lini
Produk Perangkat Meja Makan

Biaya Periodik Biaya Periodik (Non


Produk)
Langsung Tidak langsung
Variabel Kayu dan bahan kain Bahan Bakar untuk Komisi penjualan
gergaji mesin untuk tenaga penjual
Tetap Gaji penyelia Produsi Depresiasi gergaji Asuransi dan
mesin depresiasi pada outlet
Perangkat meja Digunakan bagi Penjualan yang
makan seluruh lini produk dimiliki perusahaan.

Catatan: Ilustrasi ini didasarkan pada objek biaya, yaitu lini produk perangkat
meja makan. Contoh tidak akan berubah apabila kita memilih sebagai pengganti objek
biaya yang merupakan setiap perangkat yang diproduksi kecuali dalam hal gaji penyelia
produksi yang tidak lagi dapat dikategorikan sebagai biaya tetap produk lansung. Biaya
tersebut menjadi tetap produk tidak lansung karena gaji dapat ditelusuri ke lini produk
tetapi tidak dapat ditelusuri ke setiap perangkat meja makan yang diproduk.

Perhitungan Biaya untuk Perusahaan Manufaktur, Dagang, dan Jasa


Arus biaya pada perusahaan manufaktur, ritel, dan jasa diilustrasikan pada
Tampilan 3.13, 3.14, 3.15A, dan 3.15B. Sisi kiri dari Tampilan 3.13 menunjukkan
penyajian secara grafis arus biaya untuk perusahaan manufaktur. Langkah pertama dari
proses produksi adalah membeli bahan baku. Langkah kedua adalah memasukkan ketiga
elemen biaya-bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang digunakan-ke barang dalam
proses. Pada langkah ketiga, ketika proses produksi selesai, biaya produksi yang telah
diakumulasikan pada akun Barang dalam Proses (work-in-process), dipindahkan ke akun
Persediaan Barang Jadi (finished goods), lalu ke akun Harga Pokok Penjualan (cost of
goods sold) ketika produk terjual.
Pada perusahaan dagang, yang ditunjukkan pada sisi kanan dari Tampilan 3.13,
prosesnya agak sederhana. Perusahaan dagang membeli barang dagangan dan
mencatatnya pada akun Persediaan Barang Dagang (product inventory). Ketika terjual,
kemudian dipindahkan ke akun Harga Pokok Penjualan. Perusahaan dagang dan
manufaktur pada Tampilan 3.13 ditunjukkan saling bersebelahan agar dapat terlihat
perbedaannya: Perusahaan dagang membeli persediaan, sedangkan perusahaan
manufaktur memproduksi persediaan menggunakan bahan baku, tenaga kerja, dan
overhead.
Perusahaan manufaktur menggunakan tiga akun persediaan: (1) Persediaan
Bahan Baku(materials inventory), di mana biaya dari pasokan bahan baku yang
digunakan dalam proses produksi akan disimpan, (2) Persediaan Barang dalam Proses
(work-in-process inventory, yang terdiri dari seluruh biaya yang dimasukkan ke dalam
pross produksi produk yang sudah berjalan tetapi belum selesai pada tanggal laporan
keuangan, serta (3) Persediaan Barang Jadi(finished goods inventory, yang terdiri dari
biaya dari barang yang siap untuk dijual. Setiap akun memiliki saldo awal dan akhirnya
masing-masing.
Rumus persediaan yang menghubungkan akun-akun persediaan adalah sebagai
berikut: Persediaan Awal + Biaya yang ditambahkan = Biaya yang dipindahkan keluar +
Persediaan Akhir.
Istilah biaya yang ditambahkan (cost added) dan biaya yang dipindahkan keluar
(cost transferred out) memiliki arti yang berbeda, tergantung pada akun persediaan mana
yang sedang dihitung:
Akun Persediaan Biaya Yang Ditambahkan Biaya yang Dipindahkan
Keluar
Persediaan Bahan Baku Pembelian bahan baku Biaya bahan baku yang
digunakan dalam proses
produksi

Persediaan Barang dalam 1. Biaya bahan baku Harga pokok produksi untuk
Proses yang digunakan produk yang selesai pada
2. Biaya tenaga kerja periode ini
3. Biaya overhead
Persediaan Barang Jadi Harga pokok produk Harga pokok penjualan

Mengeluarkan Overhead pabrik sebesar $100. Jumlah bahan baku, tenaga kerja
dariover head yang digunakan ($255 = $75 + $80 + $100) disebut Totl Biaya Produksi
( total Manufacturing cost) untuk periode tertentu, juga pada periode tersebut barang yang
sudah selesai diproduksi sebesar $215 dan dipindahkan dari akun persediaa Barang
Dalam Proses ke dalam akun Persedian Barang Jadi, dan barang yang terjual sebesar
$210. Kemudian ini meninggalkan persediaan akhir $5 pada akun bahan baku sebesar
$50 pada akun Barang Dalam Proses dan $25 pada akun Barang Jadi. Perusahaan dagang
membeli barang dagangan sebesar $250 menghasilkan penjualan sebesar $230 serta akun
Persedian Barang Dagang Meningkat dari sebesar $40 menjadi sebesar $60.
       Tampilan 3.15A menunjukkan bagaimana hubungan akuntansi akhirnya
disajikan pada laporan laba rugi bagi kedua jenis perusahaan. Perlu diingat bahwa
perusahaan manufaktur membutuhkan dua bagian perhitungan harga pokokm penjualan:
bagian pertama menggabungkan arus biaya yang memengaruhi akun Persediaan Barang
dalam Proses untuk menentukan jumlah Harga Pokok Produksi (cost of goods
manufactured), yaitu biaya dari produk yang selesai diproduksi dan dipindahkan keluar
dari akun barang dalam proses pada periode tersebut. Bagian dua menggabungkan arus
biaya dari akun Persediaan Barang Jadi untuk menentukan jumlah biaya dari barang yang
terjual dan laba operasi, dengan asumsi beban penjualan sebesar $50 untuk perusahaan
manufaktur dan sebesar $40 untuk perusahaan dagang. Beban operasi untuk perusahaan
dagang meliputi seluruh biaya nonproduk, yaitu biaya fasilitas, periklanan, penempatan
karyawan, dan seterusnya.
       Tampilan 3.15B menunjukkan laporan laba rugi yang relatif sederhana untuk
perusahaan jasa dengan penjualan sebesar $300, biaya bahan baku sebesar $10, biaya
tenaga kerja sebesar $90, dan beban operasi lainnya sebesar $100 untuk pendapatan
operasi sebesar $100. Tampilan ini menyediakan pengantar arus kas pada tiga jenis
perusahaan.

Tampilan 3.15A Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan Dagang
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Laporan Harga pokok produksi
Untuk tahun yang berakhir pada 31 desember 2010
Bahan baku langsung
   Persediaan awal                                                                   $10
   Pembelian                                                                             70
   Bahan baku lansung yang tersedia                                        80
   Dikurangi: persediaan bahan baku langsung akhir                 5
Bahan baku langsung yang digunakan                                                  $75
Tenaga kerja langsung                                                                            80
Overhead pabrik                                                                                    100         
  Total biaya produksi                                                                         $255
Ditambah: persediaan awal barang dalam proses                                   10
Total biaya produksi yang diperhitungkan                                            265
Dikurangi: persediaan akhir barang dalam proses                                  50
Harga pokok produksi                                                                           265
(Perusahaan Dagang tidak membutuhkan Laporan Harga Produksi)
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010
Penjualan                                                                    $300    
Harga pokok penjualan                                                          
   Persediaan awal barang jadi                          $20                      
Harga pokok produksi                                                215                   
   Harga pokok barang yang siap dijual           235                      
Dikurangi: persediaan akhir barang jadi           25    _210        
Margin bruto                                                                 90     
Beban penjualan dan administrasi                                50     
Laba operasi                                                                 $40    

PERUSAHAAN DAGANG
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010
Penjualan                                                                   $300
Harga pokok penjualan                                  
Persediaan awal barang jadi                            $40
pembelian                                                        250
Harga pokok barang yang siap dijual              290
Dikurangi: persediaan akhir barang jadi            60     230
Margin bruto                                                                 70
beban operasi                                                                40
Laba operasi                                                                $30
Tampilan 13.5B Laporan Laba Rugi untuk Perusahaan Jasa
PERUSAHAAN JASA
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010
Penjualan                                             $300
Beban operasi                                     
Bahan baku                                           $10
Tenaga kerja                                            90
Beban operasi lainnya                           100                200
Laba Operasi                                                               $100

Atribut-atribut dari Informasi Biaya


Keakuratan
      Pengambilan keputusan yang berpengalaman tidak menggunakan
informasiakunansi tanpa mempertimbangkan potensi ketidakakuratannya, data yang tidak
akuran menyesatkan menghasilkan kesalahna yang berpotensi merugikan. Cara utama
untuk memastikan data yang akurat untuk pengambilan keputusan adalah mendesain dan
memantau sistem yang efektif bagi pengendalian akuntansi internal. Sistem
pengendalian akuntansi internal(internal accounting controls) merupakan seperangkat
kebijakan dan prosedur yang membatasi dan menjadi pedoman bagi aktivitas-aktivitas
dalam pemrosesan data keuangan dengan tujuan untuk mencegah atau mendeteksi
kesalahan dan kecurangan. Penekanan pada pengendalian internal yang efektif
Ketepatan Waktu
Informasi manajemen biaya harus tersedia bagi pengambil keputusan pada waktu
yang tepat untuk membantu mengambil keputusan yang efektif. Biaya penundaan dapat
saja signifikan dalam banyak keputusan seperti memenuhi pesanan mendesak yang dapat
hilang apabila informasi yang diperlukan tidak tepat waktu. Biaya mengidentifikasi
kecacatan kualitas sejak dini pada proses produksi dapat menjadi jauh lebih kecil
daripada biaya bahan baku dan tenaga kerja yang harus terbuang percuma sampai
kecacatan terdeteksi kemudian dalam proses produksi.
Informasi Biaya dan Informasi Nilai
Informasi manajemen biaya memiliki biaya tertentu dan penekanan pada nilai,
sedangkan akuntan manajemen merupakan spesialis informasi, sama halnya dengan
profesional keuangan lainnya seperti penasihat pajak, perencana keuangan, dan
konsultan. Akuntan Manajemen menyediakan layanan informasi yang memiliki biaya
dan nilai penyusunan bagi pemakainnya. Biaya penyusunna tersebut sangat mungkin
dipengaruhi oleh keakuratan yang di inginkan ketepatan waktu dan tingkat agresi, ketika
peningkatan keakuratan ketepatan waktu dan rincian yang diinginkan biaya penyusunan
menjadi lebih tinggi. Ada beberapa konsep penting untuk akuntan manajemen, dibagi ke
dalam dua kelompok: (1) objek biaya, penggerak biaya, tempat penampungan biaya, dan
pembebanan biaya serta (2) perhitungan biaya produk atau jasa untuk penyusutan laporan
keuangan.
BAB III

Penutup

III.1 Kesimpulan

Perusahaan mengeluarkan biaya (cost) jika menggunakan sumber daya untuk


tujuan tertentu. Sering kali biaya dikumpulkan ke dalam kelompok-kelompok tertentu,
disebut dengan tempat penampungan biaya (cost pool). Penggerak biaya (cost driver)
merupakan faktor yang memberi implikasi pada perubahan tingkat total biaya. Objek
biaya (cost object) adalah berbagai produk, jasa, pelanggan, aktivitas, atau unit organisasi
di mana biaya dibebankan.
Informasi yang akurat mengenai biaya produk dan jasa penting pada setiap fungsi
manajemen: manajemen strategis, perencanaan dan pengambilan keputusan,
pengendalian manajemen dan operasional, serta penyusunan laporan keuangan. Sistem
akuntansi biaya berbeda-beda secara signifikan antara perusahaan yang menghasilkan
produk dengan perusahaan dagang yang menjual kembali produknya.

III.2 Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini tetapi


kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan
masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan ke depannya.
Daftar Pustaka

Blocher, Edward J dkk. 2011. Manajemen Biaya: Penekanan Strategi Edisi 5-Buku 1. Jakarta:
Salemba 4

Anda mungkin juga menyukai