PENDAHULUAN
direkomendasikan.
1
1.2 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2 Konsep Hipertensi
2.2.1 Definisi
hipertensi derajat 2.
4
Berdasarkan berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
Kardiovaskuler.
2.2.2 Klasifikasi
2.2.3 Etiologi
5
darah. Menurut Oscar A. et al., (2000) faktor penyebab
1. Usia
2. Genetik
3. Obesitas
5. Konsumsi alcohol
6. Stress
6
2.2.4. Patofisiologi
plasma
7
tolak ukur terjadinya peningkatan tekanan darah. Hipertensi
3. Perubahan mikrovaskuler
8
pecahnya pembuluh darah yang dapat menyebabkan
kerusakan organ.
4. Inflamasi
5. Sensitivitas insulin
tahap awal penyakit ini tidak menimbulkan tanda dan gejala yang
2.2.6. Penatalaksanaan
9
Penatalaksanaan hipertensi terdiri dari 5 point penting yaitu
Pressure, 2003).
10
mengurangi konsumsi alkohol. Modifikasi gaya hidup dapat
3. Terapi farmakologis
11
diperlukan follow aup dan monitoring lebih sering. Potasium
2.2.7 Komplikasi
2. Stroke
3. Gagal jantung
4. Gagal ginjal
6. Retinopathy
jantung.
12
13
BAB III
14
Selanjutnya dibuat kesimpulan hasil analisis data sekunder tersebut.
Sampel dipilih dengan menggunakan teknik total sampling.
15
D
Jenis Kelamin a
t
Laki-Laki a
46% Perempua
n
54%
demografi
Jenis kelamin
Tingkat pendidikan
16
Penderita Hipertensi di RW 012 Kelurahan x sebagian besar
adalah suku jawa.
3%
Suku
SUKU
JAWA
MANDARIN
LAIN-LAIN
97%
Data nilai/value
Secara umum kelompok penderita hipertensi di RW 12
Kelurahan X mengartikan sakit sebagai keadaan yang
mengganggu aktivitas sehari-hari, sementara sehat diartikan
sebagai tidak adanya keluhan. Tidak ada kepercayaan atau
ritual khusus yang berkaitan dengan kesehatan. Mayoritas
penduduk beragama islam selain itu terdapat penduduk
yang beragama nasrani dan hindu.
17
AGAMA
14% 2%
ISLAM
KRISTEN
HINDU
BUDHA
KONGHUCU
LAIN-LAIN
84%
18
2) Subsystem
a. Subsistem Lingkungan Fisik
Elemen Deskripsi
Geografis Cuaca seperti halnya daerah yang beriklim
tropis terdapat musim kemarau dan musim
penghujan. Komunitas RW 012 Kelurahan X
termasuk kedalam wilayah perkotaan.
Kondisi pemukiman memiliki kontur jalan
naik turun. RW 012 Kelurahan X sebelah
utara berbatasan dengan sungai metro,
sebelah selatan berbatasan dengan RW 04,
sebelah timur berbatasan dengan RW 01
dan sebelah barat berbatasan dengan RW
03.
19
Untuk fasilitas pendidikan, tempat
peRWemuan, dan pusat kegiatan ekonomi
dapat diakses warga dengan jarak yang
tidak terlalu jauh. Tidak ada fasilitas layanan
kesehatan terdekat bagi warga terutama
penderita hipertensi untuk memeriksakan
kesehatan. Tidak ada sarana
olahraga/lapangan untuk melakukan
aktifitas fisik. Untuk kegiatan rekreasi
biasanya warga menghabiskan waktu luang
ke alun-alun kota malang.
20
WOC
penyuluhan kesehatan di
Tingkat pengetahuan Rendah
pada kelompok penderita HT
belum pernah dilakukan Usia penderita HT 38 % <45th
dan 62% >45 tahun
21
3.3 Analisis Indikator dan Analisis Komunitas pada kelompok Hipertensi
No Data Indikator Kesimpulan Masalah
Keperawatan
1 Data primer : WHO tahun 2011 Perilaku kebiasaan Ketidak efektifan
50% penderita menganjurkan minum kopi, makan manajemen
hipertensi pola konsumsi gorengan dan kesehatan
memiliki Natrium yang jeroan, makan
kebiasaan dapat mengurangi makanan asin dan
minum kopi resiko hipertensi tidak suka olahraga
60% penderita yaitu tidak lebih yang tidak sesuai
HT suka makan dari 1 sdt (5-6 dengan indikator
gorengan dan gr/hr) WHO, beresiko
jerohan 3 kali seminggu, mengakibatkan
40% penderita sehari maksimal hipertensi
HT sering 30 menit.
makan
makanan asin
90% penderita
HT
menggunakan
pengobatan
medis tapi tidak
rutin
70%penderita
HT tidak
melakukan
pemeriksaan
tekanan darah
seara rutin
55% penderita
HT tidak suka
olahraga
Data sekunder :
Kunjungan
penderita HT ke
22
Puskesmas
hanya 20 %
2 Data Primer : Penderita Fasilitas lingkungan Defisien kesehatan
Tidak ada hipertensi wajib yang tidak komunitas
layanan mendapatkan mendukung gaya
kesehatan penyuluhan hidup sehat,
masyarakat kesehatan Pemberian layanan
terdekat komprehensif kesehatan yang
Tidak ada Posbindu/posyan kurang dan akses
lapangan untuk du lansia minimal layanan kesehatan
melakukan 1 di setiap RW yang tidak memadai
kegiatan Tata kelola (jauh)
olahraga perumahan/pemu
penyuluhan kiman harus
kesehatan di memiliki fasilitas
pada kelompok umum untuk
penderita HT aktifitas
belum pernah fisik/olahraga
dilakukan
Data sekunder :
Penyuluhan
kesehatan tidak
menyeluruhdan
kurangnya
kunjungan
rumah pada
keluarga
dengan HT oleh
petugas
kesehatan
puskesma
23
Keperawatan masalah masyarakat kualitas hidup masalah dari skor
untuk untukmenyelesaika masyarakat 1sampai 6
diselesaikan n masalah bila masalah 1 = paling
1 = rendah 0 = tidakada diselesaikan tidak penting
2 = sedang 1 = rendah 0 = tidakada 6 = yang
3 = tinggi 2 = sedang 1 = rendah paling
3 = tinggi 2 = sedang penting
3 = tinggi
Ketidakefektifan 3 1 3 5 12
Manajemen
Kesehatan
Defisien 2 2 2 4 10
kesehatan
komunitas
24
Rencana Intervensi Keperawatan Komunitas pada kelompok hipertensi
No Diagnosa
NOC NIC
Keperawatan
1. Ketidakefektifan 1. Prevensi primer 1. Prevensi primer
Manajemen Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas pada a. Pengajaran Proses Penyakit
Kesehatan kelompok hipertensi di kelurahan x dalam kurun waktu… , 1. Kaji tingkat pengetahuan
diharapkan: klien terkait dengan proses
NOC: penyakit hipertensi
a. Perilaku Patuh: Diet yang disarankan 2. Kenali pengetahuan klien
Indikator 1 2 3 4 5 mengenai kondisinya
Berpartisipasi dalam √ 3. Jelaskan tanda dan gejala
menetapkan tujuan diet yang yang umum dari penyakit,
dicapai sesuai kebutuhan
Dapat memilih makanan dan √
4. Jelaskan mengenai proses
cairan yang sesuai dengan diet
penyakit, sesuai kebutuhan
Menggunakan informasi gizi
Edukasi klien mengenai
pada label untuk menentukan
tindakan untuk
pilihan
Menghindari makanan dan mengontrol /meminimalkan
minuman yang tidak gejala, sesuai kebutuhan.
diperbolehkan dalam diet 2. Prevensi sekunder
Menghindari makanan dan a. Manajemen Obat
cairan yang berinteraksi dengan 1. Tentukan obat apa yang
obat herbal diperlukan dan kelola
menurut resep dan atau
25
Indikator : protocol
1: Buruk 2. Tentukan kemampuan
2: Cukup baik klien untuk mengobati diri
3:Baik sendiri dengan cara yang
4:Sangat baik tepat
5:Sempurna 3. Monitor efektifitas cara
pemberian obat yang
b.Perilaku Patuh: Diet yang sehat sesuai
Indikator 1 2 3 4 5 4. Pantau kepatuhan
Menyusun target capaian diet mengenai regimen obat
5. Kembangkan strategi
Menyeimbangakan intake kalori √
bersama klien untuk
dan kebutuhan kalori
meningkatkan kepatuhan
Memilih makanan sesuai
mengenai regimen obat
dengan panduan nutrisi yang
yang diresepkan
direkomendasikan
Memilih makanan sesuai 6. Ajarkan klien mengenai
dengan rekomendasikan diet metode pemberian obat
untuk garam yang sesuai
Mendiskusikan makanan yang √ 3. Prevensi tersier
dapat berinteraksi dengan obat a. Konseling Nutrisi
herbal 1. Bina hubungan terapeutik
Indikator :
bedasarkan rasa percaya
1: Buruk
dan saling menghormati
2: Cukup baik
2. Tentukan lama konseling
26
3:Baik 3. Kaji asupan makanan dan
4:Sangat baik kebiasaan makan klien
5:Sempurna 4. Berikan informasi , sesuai
kebutuhan mengenai
2. Prevensi sekunder perlunya modifikasi diet bagi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas pada kesehatan pebatasan garam
kelompok hipertensi di kelurahan x dalam kurun waktu… , dan pengurangan kolesterol
diharapkan : 5. Diskusikan perilaku membeli
makanan
NOC: 7. Evaluasi kemajuan tujuan
a. Manajemen Hipertensi modifikasi diet dalam
Indikator 1 2 3 4 5 interval yang teratur
Memantau Tekanan darah 8. Sediakan konsultasi/
rujukan dengan anggota
Mempetahankan target
kesehatan yang lain sesuai
tekanan darah
kebutuhan
Membatasi asupan garam
b. Dukungan Kelompok
Membatasi konsumsi kafein √ 1. Kaji tingkatan dan
keseuaian sistem
Menggunakan buku harian
pendukung yang telah ada
untuk memantau tekanan
2. Bentuk self help group
darah
Hubungi pelayanan kesehatan (SHG)
27
Indikator : 4. Tentukan tempat yang tepat
1: Buruk bagi petemuan kelompok
2: Cukup baik 5. Ciptakan suasana yang
3:Baik menyenangkan
4:Sangat baik 6. Pilih anggota yang akan
5:Sempurna berpartisipasi dan
berkonstribusi aktif dalam
b. Pengetahuan Manajemen Hipertensi kegiatan kelompok
Indikator 1 2 3 4 5 7. Tentukan jadwala dan
1. Kisaran normal untuk tempat petemuan rutin
tekanan darah sistolik 8. Dorong agar setiap peserta
2. Kisaran normal untuk
dapat menyampaikan
tekanan darah diastolik
pikiran dan pengetahuannya
3.Target tekanan darah
9. Dorong agar setiap peserta
4. Metode untuk mengukur menyampaikan manfaat
tekanan darah yang diambil dari kelompok
ini
Indikator :
1: Buruk
2: Cukup baik
3:Baik
4:Sangat baik
5:Sempurna
28
3. Prevensi tersier
Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas pada
kelompok hipertensi di kelurahan x dalam kurun waktu… ,
diharapkan :
NOC:
a. Manajemen Diri: Hipertensi
Indikator 1 2 3 4 5
1. Menggunakan kelompok
pendukung
2. Menggunakan sumber-
sumber komunitas yang ada
3. Menggunakan dukungan
sosial
Indikator :
1: Buruk
2: Cukup baik
3:Baik
4:Sangat baik
5:Sempurna
29
2. Tanda dan gejala
eksaserbasi hipertensi
3. Pentingnya mematuhi
pengobatan
4. Manfaat modifikasi gaya
hidup
5. Manfaat olahraga teratur
30
a) Plain of Action (PoA)
Diagnosis Kegiatan Tujuan Waktu Jumlah Sasaran Tempat PJ
Mengevaluasi Senin, 17
3. Monitoring SHG keberlangsungan mei 2019
SHG sebagai
31
upaya perbaikan
dan peningkatan
support bagi
penderita HT
Defisien kesehatan
komunitas
32
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Asuhan Keperawatan Komunitas pada kelompok hipertensi adalah pelayanan
keperawatan professional yang bertujuan untuk pencapaian derajat kesehatan yang
optimal melalui pencegahan komplikasi dan peningkatan kesehatan, dengan
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatlkan
klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan. Asuhan keperawatan komunitas dibangun berdasarkan kerangka
efektif dan efisiensi yang meibatkan semua unsur yang terdapat di masyarakat,
individu, keluarga dan kelompok khusus/peduli masyarakat.
33
4.2 Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh diharapkan kelompok penderita hipertensi
mempunyai motivasi untuk lebih memperbaiki perilaku yang beresiko mengakibatkan
komplikasi atau masalah kesehatan yang lebih berat. Selain itu diharapkan pemberi
layanan dalam hal ini puskesmas dan petugas kesehatan dapat mengoptimalkan
akses dan layanan kesehatan bagi penderita hipertensi dikelurahan x.
34
DAFTAR PUSTAKA
35
(1987). Secondary Hypertension in a Blood Pressure Clinic. Archives of Internal
Medicine, 147(7), 1289–1293. https://doi.org/10.1001/archinte.1987.00370070103015
The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation,
and Treatment of High Blood Pressure. (2003). https://doi.org/03-5233
Troy Hai Kiat Puar, Yingjuan Mok, Roy Debajyoti, Joan Khoo, Choon How How, A. K. H. N.
(2016). Secondary hypertension in adults. 57(5), 228–231.
https://doi.org/10.11622/smedj.2016087
36