Resensi Buku
Resensi Buku
RESENSI Buku :
Robert Cleaver Chapman (1803-1902) adalah seorang yang sangat dihormati sebagai
tokoh Kristen di Inggris pada abad 19. dia sangat terkenal karena kehidupan yang saleh
dan penuh cinta kasih. Chapman adalah seorang pendeta, guru dan penginjil. Dia
adalah seorang pemimpin yang perkasa, sebagai hasil dari hidup pekerjaannya telah
lebih dari cukup dinyatakan. Namun corak kepemimpinannya tidak melanggar prinsip-
prinsip kepemimpinan kasih dan anugerah dari Allah. Situasi di mana Roh Allah bekerja
seharusnya tercipta– bukan hanya hasil– adalah hal yang terpenting baginya.
Tekun berdoa dan gemar Firman Tuhan adalah rahasia keberhasilan seorang
pemimpin dalam menggembalakan gereja. Dia memiliki kebebasan untuk mengajar
semua yang dia temukan dalam Firman Tuhan. Dia yakin bahwa hanya Firman Tuhan
yang memberi makanan dan membawa pertumbuhan; hanya Firmanlah yang
melindungi gereja dari musuh utama, pengajaran palsu; hanya Firman yang memimpin
gereja ke tingkat yang lebih tinggi dan ke dasar yang lebih baik. Dengan sangat hati-
hati ia mendasarkan pandangan teologianya pada Alkitab keseluruhan, tidak hanya
mendasarkan beberapa cuplikan ayat-ayat saja. Dia telah merasakan bahwa Alkitab
adalah sangat eksklusif, sumber yang cukup untuk menjawab semua tantangan hidup.
Perpaduan yang indah antara buah Roh yang menyenangkan dan pengajaran Alkitab
yang kokoh memperjelas kesuksesan seorang pemimpin. “ bagi mereka yang
memangku jabatan di gereja—penginjil, pendeta—bukanlah pengetahuan dan
kefasihan berbicara saja yang dibutuhkan; tetapi juga, dan di atas segalanya, anugerah
dan (cara hidup) yang tak bercacat.” Wajah seorang pemmpin sungguh merefleksikan
sukacita dan kebaikan di dalam hatinya, dia menunjukkan rasa iba terhadap kebutuhan
rohani mereka sama seperti kebutuhan pada orang-orang dewasa.
Seorang pemimpin harus mengambil satu langkah lebih maju untuk merobohkan
penyekat-penyekat di antara masyarakat—sesuatu yang membuatnya menjadi sangat
terkenal, dia harus memiliki sikap sabar. Banyak perpecahan yang tidak terpuji dan
tidak menghormati Allah dan perebutan kekuasaan akan terhindari jika kita mengingat
bahwa “kasih itu sabar” (I Kor 13:4) dan para pemimpin gereja haruslah “lemah lembut”
(1 Tim 3:3).
Memelihara Persatuan
Di dalam menyelesaikan dosa orang lain, seorang pemimpin sangat berhati-hati; kita
harus mengingat kasih Allah kepada kita.
Secara alami, tanggapan manusia karena penghinaan atau ejekan adalah marah, balas
dendam, sikap membenarkan diri sendiri atau pengunduran diri. Tetapi tanggapan
orang-orang Kristen apalagi seorang pemimpin berbeda: mereka bertindak seperti
Kristus. Kita sulit membayangkan apa yang Allah akan lakukan ketika umat-Nya
sungguh-sungguh mengasihi seperti Kristus mengasihi.
Keramahtamahan
Seorang pemimpin adalah orang yang gampang merasa iba, dengan mudahnya dia
memberi waktu dan apa yang menjadi miliknya juga seorang yang dermawan. Dia
memiliki sifat yang suka memberi.
Seorang pemimpin dengan terbuka menyaksikan Injil kepada siapa saja yang mau
mendengarnya. Dia berdoa bagi utusan Injil dengan tidak henti-hentinya.
Penguasaan Diri
Secara teratur seorang pemimpin selalu menati penguasaan diri dalam jiwa, pikiran dan
tubuh sepanjang hidupnya. Seorang pemimpin harus menyadari kebutuhan penting
untuk tidak mengalami kegagalan dalam komitmennya pada penguasan diri secara
pribadi. Dia melihat nilai itu besar dalam pikiran, tubuh dan rohnya. dia memberi
makanan rohani bagi dirinya setiap hari. Merenungkan Firman dan berdoa hendaknya
menempati bagian utama dalam waktunya. Dia adalah seorang yang berkesadaran
sangat sehat.
Bagi seorang pemimpin kristen, tidak ada komentar yang lebih baik lagi dengan
mendorong orang bagi Tuhan selain dari teladan hidup dalam kekudusan, kehidupan
yang saleh, senang menyembah Tuhan, seorang pendoa, ketergantungan pada
perlindungan Allah dalam perjalanan pekabaran Injil. Dia pada akhir-akhir tahun
hidupnya telah dapat menyeselaikan tujuannya melalui kesungguhan yang teguh,
mendoakan orang lain. Kesucian hidup seorang pemimpin membuat pengaruh yang
banyak sekali bagi banyak orang.
Keunggulan
Kelemahan :
Buku ini terkesan tidak ilmiah karena merupakan suatu kesaksian dari Kehidupan R.C.
Chapman.