Oleh
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
Hidayah-Nya, serta sholawat dan salam tercurah kepada Nabi besar Muhammad
SAW. sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah pada mata kuliah
dan semua pihak yang telah terlibat dan memberikan bantuan dalam bentuk moril
maupun materil dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga dapat selesai
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan. Semoga laporan ini
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL..........................................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................................
B. Tujuan dan Manfaat ................................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN
A. Tanaman Pangan Sistem Tiga Strata (STS)..............................................................7
B. Tanaman Pakan Sistem Tiga Strata (STS).................................................................8
C. Ternak........................................................................................................................................
D. Kesejahtraan Peternak..............................................................................10
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan........................................………….......................................................................
B. Saran ...........................................…………...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
peternakan. Salah satu contoh dari sitem pertanian terpadu adalah Sistem Tiga
Strata (STS). Sistem tiga Strata merupakan suatu cara penanaman serta
sepanjang tahun. Stratum pertama terdiri dari tanaman rumput potongan dan
legume herba/ menjalar (sentro, kalopo, arachis, dll.) yang disediakan bagi ternak
pada musim penghujan. Stratum kedua terdiri dari tanaman legume perdu/ semak
apabila rumput sudah mulai berkurang produksinya pada awal musim kemarau.
Bagian ini dibagi petak masing-masing 46 meter persegi ( lebar 5 m dan panjang 9
m ). Stratum tiga terdiri dari legume pohon (gamal, lamtoro, kaliandra, turi,
acasia, sengon, waru, dll.) yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai fungsi. Selain
untuk pakan pada musim kemarau panjang, tanaman tersebut juga dapat
digunakan sebagai tanaman pelindung dan pagar kebun hijauan makanan ternak
Satu unit STS memerlukan 2.500 meter persegi yang terdiri dari tiga bagian.
inti dan tepi. Bagian selimut ditanami hijauan jenis rumput potong dan
leguminosa (900 meter persegi), Bagian tepi merupakan bagian yang paling luar
yang menjadi batas unit STS yang ditanami pagar hidup dari gamal dan lamtoro
jenis kayu (200 meter). Stratum satu berfungsi sebagai penyedia hijauan bagi
ternak. Stratum dua dan tiga berperan sebagai pagar hidup sehingga ternak tidak
kering dengan curah hujan 1.500 mm per tahun dengan 8 bulan musim kering, dan
4 bulan musim hujan, dapat diterapkan pada pertanian lahan kering dengan
topografi yang datar atau miring. Tujuan pertanaman STS adalah menyediakan
hijauan pakan dan menjaga kelestarian ekosistem sepanjang tahun. Manfaat dari
Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa
dapat mengetahui;
c) Ternak
d) Kesejatraan Peternak
Manfaat yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah untuk
mahasiswa mengetahui;
c) Ternak
d) Kesejatraan Peternak
BAB II. PEMBAHASAN
sayur-sayuran atau pemanfaatan sisa-sisa sayuran yang sudah afkir dan tidak
layak dipasarkan yang dapat digunakan sebagai pakan ternak sapi. Namun
pemanfaatan limbah sayuran potensinya sangat sedikit. Oleh karena itu pola
dilakukan secara terpisah antara ternak dan areal tanaman sayuran atau merupakan
satu kesatuan. Agar tidak menggangu tanaman sayuran maka ternak sapi harus
dikandangkan.
sayuran dan kotoran ternak sapi dibuat kompos dan pupuk organik. Hasil
pupuk buatan. Manfaat yang diperoleh bagi ternak sapi lebih ditujukan pada
pemanfaatan hijauan yang ditanam pada areal tanaman sayuran sebagai tanaman
penguat teras dan sebagai tanaman pelindung. Dalam rangka penyediaan pakan
hijauan ternak dilakukan dengan pola tiga strata yaitu tanaman sayuran,
daun, batang dan tongkol sebelum atau sesudah melalui proses pengolahan dapat
ikutan jagung dapat dari satuan luas tanaman jagung antara 2,5-3,4 ton bahan
kering per hektar yang mampu menyediakan bahan baku sumber serat/pengganti
hijauan untuk satu satuan ternak (bobot hidup setara 250 kg dengan konsumsi
pakan kering 3 % bobot hidup) bdalam setahun. Produk ikutan tanaman jagung
sebelum digunakan sebagai bahan baku pakan dapat diolah menjadi silase baik
dengan atau tanpa proses fermentasi dan amoniasi. Pemberian dalam bentuk
terlebih daulu agar lebih memudahkan ternak untuk mengkonsumsi. Agar ternak
lebih menyukai dapat ditambahkan molases atau air garam . Kotoran ternak yang
telah diproses dapat digunakan sebagai sumber energi (biogas) dan pupuk
organik yang dapat digunakan untuk memperbaiki bstruktur tanah pada lahan
C. Ternak
areal tanaman buah-buahan dan rumput yang dihasilkan di areal tanaman buah-
buahan dipotong dan di bawa ke kandang sebagai pakan ternak. Selain itu di areal
tanaman buah-buahan yang cukup luas dapat dikembangkan sebagai ladang
awasi agar ternak tidak merusak tanaman buah-buahan yang ada. Keuntungan
beragam produk, tersedia pakan ternak dan pupuk organiki untuk kesuburan serta
dengan ternak sapi di antaranya nanas dan pisang (Bagas, A, dkk, 2004)
gulma.
banyak hasil produksi yang diperoleh. Hasil-hasil dari sistem pertanian terpadu
adalah hasil harian yaitu susu, telur dan biogas; hasil mingguan yaitu kompos, bio
urine, pakan ternak; hasil bulanan yaitu padi, daging; hasil tahunan yaitu anak
peningkatan pendapatan petani ternak dari hasil penjualan sapi dan jagung.
produktivitas dan pendapatan petani serta mengurangi biaya produksi. Di sisi lain
produk pertanian organik mempunyai prosfek yang lebih cerah dibanding dengan
produk pertanian yang sarat dengan bahan anrganik. Oleh karena itu, sebaiknya
A. Kesimpulan
Sistem Tiga Strata (STS) adalah integrasi tanaman dan ternak berwawasan
penghijauan dan reboisasi dan dapat menyediakan komoditi tanaman dan ternak
B. Saran
introduksi lahan pertanian. STS cocok dikembangkan untuk jenis tanah kering.
DAFTAR PUSTAKA
Bamualim A., R.B. Wirdahayani, dan M.Boer. 2004. Status dan Peranan sapi
Lokal Pesisir di Sumatra Barat. Prosiding Seminar Sistem Kelembagaan
Usaha Tani Tanaman ternak. Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. Jakarta.