Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PEMBELAJARAN MOTORIK

INDIVIDUAL DIFFERENCES

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Motorik

Oleh Bapak Sudardiyono, M.Pd.

Disusun Oleh :

Febri Nugroho                       (14601241006)

Riga Argadhita                      (14601241017)

Ardhia Regita Cayani           (14601241018)

Edwin Joelfans                      (14601241026)

Cahya Tri Pragtama             (14601241035)

Wahyu Arum Kusuma D     (14601241040)

PJKR A 2014

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

DAFTAR ISI

          DAFTAR ISI………………………………………………………………………i

            BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1

1.1. Latar Belakang………………………………………………………………..1

1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………….2

1.3. Tujuan…………………………………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………..3
2.1. Pengertian perbedaan individu………………………………………………..3

2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan individu……………………..4

2.3. Macam-macam perbedaan individu…………………………………………..5

2.4. Implikasi perbedaan individu dalam proses pembelajaran ………………….8

BAB III PENUTUP………………………………………………………………..10

Kesimpulan………………………………………………………………………...10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia
keseluruhan. Setiap individu memiliki karateristik yang berbeda-beda atau disebut dengan individual
defferences. Perbedaan dalam individu secara umum disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor bawaan
dan faktor lingkungan. Kedua hal tersebut akan membentuk karakter yang berbeda-beda dalam setiap
individu yang menyebabkan terjadinya pola pamikiran, pemahaman dan tingkah laku yang berbeda pula
dalam setiap individu. Hal tersebut adalah hal yang dialami oleh setiap orang termasuk siswa dalam
belajar mengajar di sekolah, dimana tidak semua siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh
guru dengan metode yang sama karena perbedaan dalam pola pemahaman atau daya tangkap yang
berbeda.

Perbedaan individu penting dibahas dan dipahami oleh pendidik agar para pendidik bisa memahami
perbedaan dari masing-masing peserta didik. Setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda-
beda, sehingga sering timbulnya permasalahan akibat perbedaan itu. Oleh karena itu sebagai seorang
pendidik hendaknya mampu memahami karakteristik maupun sifat-sifat dari masing-masing individu
atau siswanya. Dengan cara maupun metode tertentu dan mengaplikasikannya langsung dalam dunia
pendidikan, sehingga mengetahui perbedaan peserta didiknya dan bagaimana cara untuk mengatasinya
dengan cara-cara yang mudah di tangkap atau di pahami peserta didik.
1.2.Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan perbedaan individu?

2.      Apa saja faktor yang mempengaruhi perbedaan individu?

3.      Apa saja jenis-jenis perbedaan individu?

4.      Bagaimana implikasi perbedaan individu dalam proses pembelajaran?

1.3. Tujuan

1.      Mengetahui pengertian individual differences.

2.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan individu.

3.      Mengetahui jenis-jenis perbedaan individu

4.      Mengetahui implikasi perbedaan individu dalam proses pembelajaran.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Perbedaan Individu


            Pengertian Perbedaan Individu (Individual Different) menurut para ahli adalah sebagai berikut :

1.      Menurut Lindgren (1980) makna “perbedaan” dan “perbedaan individual” menyangkut tentang
variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik dan psikilogis.

2.      Perbedaan Individual menurut Chaplin (1995:244) adalah “sebarang sifat atau perbedaan
kuantitatif dalam suatu sifat, yang bisa membedakan satu individu dengan individu lainnya”.

3.      Gerry (1963) dalam buku perkembangan peserta didik karya Sunarto dan B. Agung Hartono
mengategorikan perbedaan individual seperti berikut:

·         Perbedaan fisik, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan
kemampuan bertindak.

·         Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.

·         Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.

·         Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar.

·         Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat kita peroleh bahwa perbedaan individual adalah hal-hal
yang berkaitan dengan “psikologi pribadi” yang menjelaskan perbedaan psikologis maupun fisik antara
orang-orang serta berbagai persamaannya.

2.2. Faktor Yang Mempengaruhi Perbedaan Individu

1.      Faktor Bawaan

Faktor bawaan merupakan faktor-faktor biologis yang diturunkan melalui pewarisan genetik orangtua.
Pewarisan genetik ini dimulai pada saat terjadinya pembuahan. Yaitu ketika sel reproduksi perempuan
yang disebut ovum dibuahi oleh sel reproduksi laki-laki yang disebut spermatozoon. Hal ini terjadi kira-
kira 280 hari sebelum lahir. Dalam masing-masing sel reproduksi, baik spermatozoa(sel reproduksi pada
laki-laki) maupun sel telur atau ovum(sel reproduksi pada perempuan) terdapat 23 pasang kromosom.
Kromosom adalah partikel sseperti benang yang masing-masing didalamnya terdapat untaian partikel
yang sangat kecil, yang disebut gen. Gen inilah pembawa ciri bawaan yang diwariskan orangtua kepada
keturunannya(hurlock, 1995).

Menurut Zimbardo dan Gerig(1999), Penyatuan antara sebuah seperma dan sebuah sel telur hanya
menghasilkan satu diantara milyaran kemungkinan kombinasi gen. Salah satu kromosom yaitu
kromosom sex merupakan pembawa kode gen untuk perkembangan karakteristik fisik laki-laki atau
perempuan.
1.      Faktor Lingkungan

Lingkungan menunjuk pada segala sesuatu yang berada diluar diri individu. Faktor ini meliputi banyak
hal, mulai dari setatus sosial ekonomi orang tua, pola gizi, stimulasi atau rangsangan, pola asuh
orangtua, budaya, dan lain sebagainya. Berikut ini akan dijelaskan beberapa hal yang termasuk kedalam
faktor lingkungan.

a)      Setatus sosial ekonomi orang tua meliputi tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orangtua,
penghasialan orang tua. Tingkat pendidikan orang tua berbeda satu dengan yang lainnya.

b)      Pola asuh orangtua adalah pola perilaku yang digunakan untuk berhubungsn dengsn anak-anak.
Pola asuh yang diterapkan tiap keluarga berbeda dengan keluarga lainya.

c)      Budaya. Budaya merupak pikiran, akal budi, hasil karya manusia, atau dapat di definisikan sebagai
adat-istiadat. Budaya dan kebudayaan sebagai sebuah rangkaian tindakan dan aktifitas manusia yang
berpola dapat dilihat dalam tiga wujud. Wujud pertama adalah wujud ideal dari kebudayaan. Wujud
kedua adah budaya sebagai suatu aktifitas dan tindakan berpola dari manusia dan masyarakat. Wujud
ketiga kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

d)     Urutan kelahiran. Walaupun masih terdapat kontroversi, beberapa penelitian membuktikan


karakteristik kepribadian seseorang ditentukan salah satunya oleh urutan kelahirannya.

2.3. Jenis-jenis  Perbedaan Individu

Menurut Sugihartono dkk, (2007) , terdapat beberapa jenis perbedaan individu yang banyak dikaji dalam
hubungannya dalam pendidikan dan pembelajaran, yaitu :

1)   Perbedaan jenis kelamin dan gender

Jenis kelamin menunjuk pada perbedaan dari sudut pandang biologis antara individu laki-laki dan
perempuan.

Adanya stereotip laki-laki dan perempuan (Bem dlm Sugihartono dkk, 2007)

STEREOTIP LAKI-LAKI STEREOTIP PEREMPUAN

Berkemampuan memimpin Menyukai anak-anak

Berani mengambil resiko Lemah lembut

Mudah mengambil keputusan Penuh pengertian

Bergantung pada diri sendiri Penuh belas kasih

Kepribadian yang kuat Sensitif pada kebutuhan orang lain

Berani mengambil sikap Ingin di sanjung

Mandiri Penuh perasaan

Dominan Pemalu
Kompetitif Hangat

Maskulin Setia

Memaksa Feminin

Individualitas, dsb Lembut, lugu, dsb

2)      Perbedaan kemampuan umum dan khusus

Kemampuan umum didefinisikan sebagai prestasi komparatif individu dalam berbagai tugas, termasuk
diantaranya kemampuan untuk menyelesaikan dan memecahkan masalah dengan waktu yang terbatas
(Sugihartono dkk ,2007)

Ø  Gifted (individu dengan skor IQ diatas 140)

Mereka memiliki kemungkinan mengalami kesulitan yang serius dalam mengikuti proses pembelajaran.

Ø  Retarded (individu dengan skor IQ 70)

Klasifikasi perbedaan individu menurut panel mental retardasi, yaitu :

ü  Mild retardation (IQ 50-70), ia mampu memberi keterampilan-keterampilan praktis secara mendadak

ü  Moderate (IQ 36-50), tampak lambat dalam beraktifitas seperti berbicara.

ü  Savere retardation (IQ 20-36) tingkat perkembangan motorik yang lambat, memiliki kemampuan
komunikasi yang sedikit.

ü  Profound retardation (IQ <20), memiliki kemampuan sangat minimal dalam fungsi-fungsi

3)      Perbedaan kepribadian

Merupakan pola perilaku dan cara berpikir seseorang yang khas dalam menentukan penyesuaian diri
dengan lingkungannya. Kepribadian menjelaskan adanya karakteristik yang membedakan satu individu
dengan individu lainya.

Garis-garis besar model kepribadian, antara lain :

A. Model Brigg-Myers, berkembang menjadi Myers-Brigg Type Indicator (MBTI), terdiri atas :

ü Extraversion vs Introversion, bagaimana seorang individu bersikap dan berperilaku untuk


mendapatkan dorongan atau energy berperilaku. Contoh : mudah bergaul >< sukar bergaul

ü Sensing & Intuttion, bagaimana individu memahami dan suatu informasi baru yang diperolehnya

ü Thinking & Feeling, bagaimana individu mengambil keputusan, berdasar logika, prinsip, dan analisis
ü Judging & perceptive, pencarian bahan-bahan, menunda tindakan, dan membuat keputusan secara
tepat

4)      Perbedaan gaya belajar

Merupakan pola perilaku yang spesifik pada individu dalam proses menerima informasi baru dan
mengembangkan keterampilan baru, serta proses menyimpan informasi atau keterampilan baru
tersebut.

Menurut Horney dalam Sugihartono dkk, (2007), terdapat beberapa model / pendekatan dalam belajar :

a.       Modalitas belajar

Belajar hanya dengan melihat, mendengar, menyentuh/membentuk atau melakukan aktivitas fisik saja
terhadap apa yang sedang dipelajari

b.      Belajar dengan otak kiri atau otak kanan

Dominasi otak kanan akan mendekati masalah secara acak dengan pilihan-pilihan visual dan
menggambar peta, sedangkan dominasi otak kiri akan mempertimbangkan proses logis, verbal.

c.       Belajar sosial

Belajar sendiri, berdua, kelompok atau bentuk lainnya.

d.      Lingkungan belajar

Belajar dipengaruhi lingkungan (dipengaruhi suara, dekorasi ruang, waktu pencahayaan dll)

e.       Emosi belajar

Motivasi, ketahanan dan tanggung jawab siswa dalam belajar

f.       Belajar konkrit dan abstrak

Konkrit memproses informasi dengan membentuk/menyentuh atau memanipulasinya dengan


menghitung uang atau kegiatan lainya secara langsung. Abstrak melalui simbol-simbol abstrak dan
konsep

g.      Belajar global dan analitik

Global belajar dengan mengkategorikan secara luas, mengamati secara komprehensif. Analitik, secara
sempit dan mengamati dengan detail

h.      Belajar berdasarkan multiple intelligence

Belajar berdasar potensi kecerdasan yang dimilikinya, meliputi :

1)   Kecerdasan Linguistic/ kebahasaan

2)   Kecerdasan Matematik-Logis

3)   Kecerdasan Spasial/ Ruang


4)   Kecerdasan Kinestik-Jasmani/ Gerak Tubuh

5)   Kecerdasan Musikal

6)   Kecerdasan Interpersonal/ hubungan social

2.4.Implikasi  Perbedaan Individu dalam Proses Pembelajaran

Perbedaan individu sebagaimana telah diuraikan sebelumnya membawa implikasi terhadap cara guru
mengelolah proses pembelajaran bagi siswa disekolah. Dalam system klasikal tidak mudah bagi guru
untuk memperhatikan perbedaan tersebut secara lebih cermat serta menindaklanjutinya dengan
pembelajaran. Untuk itu seorang guru sebaiknya berusaha menemukan adanya perbedaan diantara
siswanya seawal mungkin sehingga dapat menindak lanjutinya dengan cepat dan tepat.

            Salah satu karakteristik penting dalam pembelajaran yang efektif adalah ketika proses
pembelajaran tersebut mampu merespon kebutuhan individual siswa. Memang terlalu banyak
perbedaan yang ada diantara siswa sementara guru dituntut untuk mengajar suatu materi dalam waktu
yang sama. Namun demikian pembelajaran memerlukan sensitivitas terhadap perbedaan individu. Guru
dapat membuat variasi metode maupun media dalam proses pembelajaran. Guru yang dapat
mengakomodasi kebutuhan individual menunjukkan bahwa mereka ingin merangkul seluruh siswa
dalam seluruh proses pembelajaran. Selanjutnya siswa memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk
aktif berpartisipasi dalam kelas ketika mereka tahu bahwa guru mereka mempertimbangkan kebutuhan
mereka sebagai individu.

Adapun peran guru dalam mengatasi perbedaan individu, yaitu sebagai berikut :

a.       Menggunakan pendekatan pembelajaran fleksibel disertai penggunaan multimedia dan


multimetode.

b.      Memahami pilihan gaya belajar siswa kemudian menyediakan lingkungan belajar yang mendukung
gaya belajar mereka.

c.       Memperhatikan perbedaan kemampuan siswa

d.      Memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang menggabungkan pilihan cara belajar siswa,


menggunakan metode mangajar, insentif, alat, dan situasi yang direncanakan sesuai dengan pilihan
siswa.

e.       Menggunakan kombinasi cooperative learning, pembelajaran individual, dan pembelajaran


kelompok, atau antara aktivitas-aktivitas belajar yang berpusat pada guru dengan pembelajaran yang
berpusat pada siswa.

f.       Berikan waktu yang cukup untuk memproses dan memahami informasi.

Banyak program pendidikan yang dapat dipilih oleh guru sebagai implikasi dari adanya perbedaan
individual diantara siswa, khususnya perbedaan kemampuan. Dari sekian banyak bentuk program
pendidikan yang dapat dipilih, terdapat tiga jenis program yang terbayak dilaksanakan yaitu  program
remidial, program pengayaan (Enrichment), dan program percepatan (Acceleration).
1)   Program remedial adalah pemberian layanan pendidikan kepada siswa yang mengalami kesulitan
atau hambatan dengan memberikan pelajaran dan atau tugas tambahan secara individual sehingga
mereka dapat mengikuti pembelajaran secara klasikal dan menyelesaikan program sesuai dengan waktu
yang ditentukan serta mencapai hasil belajar secara optimal.

2)   Program pengayaan (Enrichment), yaitu pemberian pelayanan pendidikan sesuai potensi kecerdasan
dan bakat istimewa yang dimiliki siswa, dengan penyediaan kesempatan dan fasilitas belajar tambahan
yang bersifat perluasan/pendalaman, setelah yang bersangkutan menyelesaikan tugas-tugas yang
diprogramkan untuk siswa lainnya.

3)   Program percepatan (Acceleration), yaitu pemberian pelayanan pendidikan sesuai potensi


kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki oleh siswa, dengan memberi kesempatan kepada mereka
untuk dapat menyelesaikan program regular dalam jangka waktu yang lebih singkat dibanding teman-
temannya.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Perbedaan individual secara umum adalah hal-hal yang berkaitan dengan “psikologi pribadi” yang
menjelaskan perbedaan psikologis antara orang-orang serta berbagai persamaannya. Perbedaan
individu mengkaji perbedaan dan persamaan individu secara psikologis dalam lingkungan pembelajaran
dan pendidikan. Faktor penyebab terjadinya perbedaan individu antara lain adalah : faktor
bawaan/heredity dan faktor lingkungan. Perbedaan-perbedaan individual yang nampak diantaranya
adalah perbedaan jenis kelamin dan gender, perbedaan kemampuan, perbedaan kepribadian, serta
perbedaan gaya belajar. Perbedaan-perbedaan individual membawa implikasi terhadap cara guru
mengelola proses pembelajaran bagi siswa di sekolah. Tiga jenis program yang terbayak dilaksanakan
yaitu  program remidial, program pengayaan (Enrichment), dan program percepatan (Acceleration).

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Program Pengajaran Individual. Diunduh dari http://repository.usu.ac.id pada tanggal


11Novemberr 2014.
Deazy Wulan. 2010. Srategi Pembelajaran. Dinduh dari http://deazywulan.wordpress.com  pada
tanggal 11November 2014.

https://khairyararastiti.wordpress.com/tugas-mata-kuliah/psikologi-pendidikan

https://novrizalbinmuslim.wordpress.com/2014/03/21/kemampuan-guru-didalam-mengatasi-kesulitan-
belajar

http://www.academia.edu/9251909/MAKALAH_PERBEDAAN_INDIVIDU_INDIVIDUAL_DIFFERENCES_-
_Bilingual

Sugihartono. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Anda mungkin juga menyukai