Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK

PERCOBAAN I

IDENTIFIKASI HIDROKARBON

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK III (TIGA)

MIFTA HUSNUH AULIA

NUR ATIRA AMIR

RAMDANA SYAFITRI

RISKA SARI KUSNADI

SUPIAH

PENANGGUNGJAWAB : ANDI ASMAWATI SAAD, S.Pd., M.Pd

ASISTEN : YUYUN RIYAYA WIRORO

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

PROGRAM STUDI D III FARMASI

STIKES PELAMONIA KESDAM VII/ WRB

MAKASSAR

2019
I. JUDUL PERCOBAAN

Identifikasi hidrokarbon

II. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengidentifikasi senyawa hidrokarbon melalui reaksi uji bromine.

2. Mengidentifikasi senyawa hidrokarbon melalui reaksi uji beayer.

3. Mengetahui sifat-sifat senyawa hidrokarbon.

III. LANDASAN TEORI

Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa yang disusun oleh atom

hidrogen (H) dan carbon (C). Mempunyai rumus umum CnH 2n-2. Tata

nama berdasarkan IUPAC (International Union Of Pure Applied

Chemistry) didasarkan atas urutan nama yang berasal dari bahasa Yunani,

seperti berikut:

Nama Struktur

termanpatkan
Metana CH3
Etana CH3CH3
Propana CH3CH2CH3
Butana CH3 ( CH2 ) 2CH3
Pentana CH3 ( CH2 ) 3CH3
Heksana CH3 ( CH2 ) 4CH3
Heptana CH3 ( CH2 ) 5CH3
Oktana CH3 ( CH2 ) 6CH3
Nonana CH3 ( CH2 ) 7CH3
Dekana CH3 ( CH2 ) 8CH3

a. Tata nama alkana


Untuk memberikan nama alkana digunakan aturan IUPAC

sebagai berikut:

1. Menggunakan awalan (met...et...prop... ..., dll) yang

menununjukkan carbon pada kerangkainduk dari rantai

molekul, dan akhiran ana untuk menunjukkan bahwa

molekul merupakan alkana.

2. Kelompok yang melekat pada rantai induk disebut

substituents dan diberikan nama menggunakan

menggunakan awalan untuk jumlah karbon dalam rantai

substituen dan akhiran il, misalnya metil, etil,

propil,dodekil,dan diberi nomor sesuai nomor atom

karbon rantai induk dimana substituen tersebut terikat.

3. Pemberian nomor dimulai dari ujung rantai yang paling

dekat dengan letak substituen.

b. Sikloalkana

Beberapa senyawa hidrokarbon di alam dapat membentuk

cincin dengan ukuran jumlah atom karbon 3-30, namun yang

paling banyak dijumpai adalah dengan jumlah atom karbon 5

dan 6. Senyawa tersebut dikenal dengan jumlah atom karbon,

berturut-turut untuk cincin 3, 4, 5, 6, dan 7 adalah

siklopropana, siklobutana, siklopentana, sikloheksana dst.

c. Tatanama senyawa sikloalkana


Nama sistematik sikloalkana didasarkan pada nama alkana

diawali nama siklo, jika ada substituen, nama substituent, nama

substituen diberi nomor seperti penamaan alkana bercabang.

d. Alkena dan alkuna

Alkena dan alkuna merupakan senyawa hidrokarbon yang

mengandung ikatan rangkap dua dan tiga. Berdasarkan aturan

IUPAC hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua

diberi nama alkena, sedangkan yang mempunyai ikatan

rangkap tiga diberi nama alkuna.

CH3CH3 CH2=CH2 HC-

Etana etena etuna

e. Sifat – sifat hidrokarbon

Alkana bersifat non polar, sehingga tidak larut dalam air

mempunyai berat jenis yang lebih ringan dari air, sehingga

terapung di atas air. Alkana mempunyai titik didih yang rendah

dibandingkan dengan senyawa organik lain dengan berat

molekul yang sama.

f. Reaksi-reaksi alkana

Ikatan pada alkana merupakan ikatan sigma, kovalen, dan

non polar sehingga alkana relative tidak reaktif.

1. Oksidasi dan pembakaran Alkana


Penggunaan alkana yang terpenting adalah sebagai

bahan bakar, alkana terbakar dalam keadaan oksigen yang

berlebihan membentuk karbondioksida dan air, dengan

melepaskan sejumlah kalor (reaksi eksoterm).

CH4+2O2  CO2 + 2H2O + 212,8 kkal / mol

C 4H10 + 13/2 O2  4 CO2 + 5 H2O + 688,0 kkal

/mol

Reaksi pembakaran alkana tersebut diperlukan

inisiasi yaitu penggapaian, sekali diawali, reaklsi

berikutnya spontan dan eksoterm. Dampak pembakaran tak

sempurna ialah penumpukan karbon pada piston mesin dan

pelepasan karbonmonoksida ke udara yang akan

menimbulkan pencemaran lingkungan.

2 CH4 + 3O2  2 CO + 4 H2 O

CH4 + O2  C + 2 H2 O

2. Halogansi alkana

Alkana dapat bereaksi dengan gas klor jika terkena

sinar matahari atau suhu tinggi. Reaksinya merupakan

reaksi eksoterm. (Atun Sri. 2019)


Hidrokarbon yang paling sederhana adalah alkana, yaitu

hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan kovalen tunggal.

Hidrokarbon merupakan senyawa yang struktur molekulnya terdiri dari

hidrogen dan carbon. Molekul yang paling sederhana dari alkana adalah

metana. Metana berupa gas pada suhu dan tekanan baku, merupakan

komponen utama gas alam.

Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai satu

ikatan dinamakan hidrogen jenuh. Hidrokarbon dengan dua atau lebih

atom yangmempunyai ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan

hidrokarbon tidak jenuh (Fasseden,1997)

Hidrogen dan senyawa turunnya, umumnya terbagi menjadi

tiga kelompok besar yaitu:

1. Hidrogen alifatik terdiri atas rantai karbon yang tidak mencakup

bangun siklik. Contoh: C2H6 (etana) Alkana

CH3CH2CH2CH2CH3 (pentana) Alkana

CH3H6 (propana) Alkana

C4H6 (butana) Alkana

2. Hidrogen disiklik atau hidrogen siklil terdiri atas atom karbon yang

tersusun dalam satu lingkar atau lebih.


3. Hidrokarbon aromatik merupakan golongan khusus senyawa siklik

yang biasaya digambarkan sebagai lingkungan enam dengan ikatan

tunggal dan ikatan ringkap bersilih ganti. Kelompok ini digolongkan

terpisah dari hidrokarbon asiklik dan alifatik karena sifat fisika

dankimianya yang khas.

Ada beberapa uji yang berkaitan dengan identifikasi

senyawa hidrokarbon, namun yang dilakukan pada percobaan ini

adalah:

1. Uji bromine

Uji bromine bertujuan agar dapat mengetahui pengaruh

cahaya dalam mempercepat terjadinya reaksi senyawa hidrokarbon.

Uji dikatakan positif apabila terbentuk gas HBr yang berwarna

coklat sampai kuning, bersifat asam dan beracun.

2. Uji beayer

uji beayer merupakan suatu uji untuk menunjukkan

kereaktifan hidrokarbon alifatik,alisiklik,dan aromatik terhadap

oksidator KmnO4 yang merupakan katalis.pada uji bayers ini

dilakukan dengan mencampurkan larutan KmnO4 5% dan larutan

Na2C03 5%. Hasil yang positif adalah hilangnya warna ungu dari

larutan kalium permanganat (Anonim:2019).


Hidrokarbon adalah sejenis senyawa yang banyak terhadap

dialam sebagai minyak bumi.senyawa organik yang hanya terdiri

dari atom hidrogen dan karbon disebut hidrokarbon.senyawa

hidrokarbon dikelompokkan berdasarkan bentuk rantai dan ikatan

yang terdapat pada senyawa tersebut.berdasarkan bentuk

rantainnya senyawa hidrokarbon dibagi menjadi hidrokarbon

alifatik dan alisiklik berdasarkan ikatannya ,hidrokarbon terbagi

menjadi hidrokarbon jenuh (tidak memiliki ikatan rangkap) dan

tidak jenuh (memiliki ikatan rangkap) (Santosa:2011).

IV. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

a) Camera (Hp)

b) Beaker glass 500 ml

c) Bunsen

d) Gegep

e) Gelas ukur 5 ml

f) Pipet tetes 4 buah

g) Rak tabung 1 buah

h) Tabung reaksi 6 buah.

2. Bahan

a) Asam nitrat pekat 2ml


b) Asam sulfat 4 ml

c) Batu didih 3 buah

d) Benzene 1,5 ml

e) Es batu

f) Handscoon

g) Label secukupnya

h) Larutan KmnO4 0,5% 3 ml

i) Nitrobenzene

j) Sikloheksana 1,5 ml

V. Uraian bahan

1. Asam Nitrat (Ditjen POM, 1979.78)

Nama resmi : ACIDUM NITRAS

Nama lain : Asam nitrat

RM/BM : HNO3/63

Pemerian : Cairan berasap; jernih; tidak berwarna

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

2. Asam Sulfat ( Ditjen POM, 1979.78)

Nama resmi : ACIDUM SULFURICUM

Nama Lain : Asam sulfat

RM/BM : H2SO4/ 98,07

Pemerian : cairan kental seperti, minyak, korosif,

tidak berwarna, jika ditambahkan ke dalam

air akan menimbulkan panas.


Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat.

3. Benzena ( Ditjen POM, 1979. 658)

Nama resmi : BENZENE P

Nama lain : Benzena

RM : C6H6

Pemerian : cairan tidak berwarna, transparan, mudah

terbakar.

4. Larutan KMnO4 ( Ditjen POM, 1979 . 330)

Nama resmi : KALII PERMANGANAS

Nama lain : Kalium permanganat

RM/BM : KmnO4/ 158,03

Pemerian : Hablur mengkilap; ungu tua hampir hitam

tidak berbau ; rasa manis.

Kelarutan : Larut dalam 16 bagian air; mudah larut

dalam air mendidih.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

5. Sikloheksana ( Ditjen POM, 1979. 729.730)

Nama resmi : SIKLOHEKSANA

Nama lain : sikloheksana

RM : C6H12
Pemerian : Serbuk hablur, putih.

Kelarutan : larut dalam etanol (95%) P.

VI. Posedur Kerja

1. Reaksi hidrokarbon dengan larutan permanganate

a. Tambahkan 5 tetes ke tabung reaksi 1, dan 5 tetes sikloheksana

ke tabung reaksi 2. Ke dalam tabung reaksi 2 yang masing-

masing berisi 1 mL larutan KMnO4 0,5%. Selanjutnya kocok,

kemudian amati dan catat perubahan yang terjadi .

b. Tambahkan 2 mL larutan KMnO4 ke dalam tabung reaksi 3

yang sudah berisi 1 mL benzena. Selanjutnya kocok, lalu catat

perubahan yang terjadi.

2. Reaksi hidrokarbon dengan asam sulfat pekat

Masukkan masing-masing 2 mL asam sulfat ke dalam dua

tabung reaksi. Tambahkan 10 tetes alkana ke dalam tabung yang 1,

dan tambahkan 10 tetes siklo (alkena ) ke dalam tabung reaksi ke

2. Selanjutnya kedua tabung dikocok dengan baik dan catat

perubahan yang terjadi.

3. Reaksi hidrokarbon dengan Asam Nitrat

Lakukan percobaan ini pada lemari asam. 0,5 mL benzena dan

4 mL asam nitrat pekat ke dalam tabung reaksi yang besar,

ditambahkan 1 butir batu didih, dan didihkan campuran dengan


perlahan-lahan selama 2 menit atau sampai mengahasilkan larutan

yang homogen. Tuangkan larutan ke dala satu gelas piala yang

berisi 5-10 gram es. Catat bau cairan yang memisah dan

bandingkan dengan bau dari nitrobenzene yang ada pada lemari.

VII. Hasil pengamatan

N Percobaan Hasil pengamatan


O
1. Larutan KMnO4 1 mL + 5 tetes Larutan berwarna ungu
sikloheksanone. kecoklatan .

Larutan KMnO4 1 mL + 5 tetes alkana. Larutan berwarna ungu


tua.

Larutan KMnO4 1 mL + 1 mL benzena. Larutan coklat terbentuk


lapisan cincin.

2. Larutan H2SO4 2 mL + 10 tetes Larutan coklat keruh.


Sikloheksanone.

Larutan H2SO4 2 mL + 10 tetes Larutan coklat bening


Sikloheksana. dengan terbentuk lapisan
cincin.
3.
4. Asam nitrat 4 mL + 0,5 mL benzene. Larutan berwarna
bening, dan bau
nitrobenzena lebih
menyengat dibanding
benzena + asam nitrat.

VIII. Pembahasan

Hidrokarbon yang paling sederhana adalah alkana, yaitu

hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan kovalen tunggal.


Hidrokarbon merupakan senyawa yang struktur molekulnya terdiri dari

hidrogen (H) dan Carbon (C ). Adapun tujuan dari dilaksanakannya

praktikum ini atantara lain, untuk mengidentifikasi senyawa

hidrokarbon melalui reaksi uji bromine, mengidentifikasi senyawa

hidrokarbon melalui uji beayer, serta mengetahui sifat-sifat

hidrokarbon.

Pada percobaan kali ini akan dilakukan dua uji yaitu uji bromine

dan uji beayer. Pertama, yaitu hidrokarbon dengan larutan

permanganat, dinyatakan positif jika terbentuk gas HBr yang berwarna

coklat sampai kuning ( uji bromine) menurut buku ( praktikum kimia

organik, 2019) . yaitu ditambahkan larutan KMnO4 1 mL, kemudian

dimasukkan 5 tetes sikloheksanone pada tabung reaksi 1 menghasilkan

larutan berwarna ungu. Hasil ini dinyatakan negatif menunjukkan

kereaktifan hidrokarbon, (menurut buku praktikum kimia organik,2019

). Larutan KMnO4 1 mL ditambahkan 5 tetes sikloalkana pada tabung

reaksi 2, menghasilkan larutan berwarna ungu tua. Hasil ini negatif

menunjukkan kereaktifan hidrokarbon menurut penuntun kimia

organik, 2019. Larutan KMnO4 2 mL ditambahkan 10 tetes benzena

menghasilkan warna ungu dengan terbentuk lapisan cincin, hal ini

negatif mengandung bromine dan beayer.

Kedua, larutan H2SO4 2 mL + 10 tetes sikloheksana menghasilkan

larutan coklat keruh, hal ini sesuai dengan teori yang terdapat pada

buku (penuntun Kimia Organik, 2019). Yaitu positif terhadap uju


bromine, dengan warna coklat sampai kuning. Larutan H 2SO4 2 mL

ditambahkan 10 tetes sikloalkana menghasilkan larutan coklat bening

dengan terbentuk lapisan cincin, hasil ini sesuai dengan teori (Buku

Kimia Organik, 2019). Yaitu terbentuk larutan coklat positif terhadap

uji bromine.

Ketiga, yaitu asam nitrat 4 mL ditambahkan 0,5 mL benzena

mengahasilkan larutan bening, hal ini dilakukan pada lemari asam,

karena larutan ini mudah menguap jika dibawa keluar dari lemari

asam. Dan bau nitro benzena lebih menyengat dibanding benzena

ditambahkan nitrat perak.

IX. Kesimpulan

Bedasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan, bahwa ada

beberapa uji yang positif dan negatif, anatara lain :

a. Positif mengandung gas HBr, yaitu:

1. Larutan H2SO4 2 mL ditambahkan 10 tetes sikloheksana

menghasilkan larutan coklat keruh.

2. Larutan H2SO4 2 mL + 10 tetes sikloalkana menghasilkan

larutan coklat bening.


b. Positif menunjukkan kereaktifan hidrokarbon, antara lain :

1. Larutan KMnO4 1 mL ditambahkan 5 tetes sikloheksanon

menghasilkan larutan berwarna ungu.

2. Larutan KMnO4 1 mL ditambahkan 5 tetes sikloalkana larutan

berwarna ungu, / hilangnya warna ungu.

3. Larutan KMnO4 2 mL ditambahkan 1 mL benzena.

Menghasilkan larutan hilangnya warna ungu dengan lapisan

cincin.

X. Saran

Adapun saran dari kami yaitu, diharapkan kepada praktikan saat

melakukan praktikum diusahakan agar lebih berhati-hati dalam

pengambilan maupun penuangan bahan – bahan kimia yang akan

digunakan, serta diusahakan saat melakukan praktikum dimaksimalkan

sesuai prosedur kerja agar hasil yang di peroleh sesuai dengan teori

dan jangan terburu-buru saat melaksanakan praktikum.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2019. Modul Praktikum Kimia Organik. STIKES Pelamonia

kesdam VII /

WRB. Makassar
Atun, Sri. 2015. Kimia Organik. STIKES Pelamonia Kesdam VII/ WRB .

Makassar

Ditjen, POM (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III . Jakarta :

Departemen

Kesehatan RI. Hal. 78, 58, 658, 672, dan 330.

Santosa, 2011. Identifikasi Hidrokarbon. Bandung : ITB

LAMPIRAN
Gambar 1.1: Hasil penam- gambar 1.2: hasil penambahan gambar 1.3 Hasil
Bahan larutan KMnO4 + larutan KMnO4 + sikloalkana penambahan laru-
Alkana menghasilkan menghasilkan warna ungu tua tan + benzena
Larutan Ungu kecoklatan menghasilkan
larutan ungu dengan
lapisan cincin
Gambar 1.4 hasil penambahan gambar 1.5 hasil penambahan

Larutan H2SO4+ sikloalkana lautan H2SO4 + sikloheksanon

Menghasilkan larutan coklat menghasilkan larutan coklat

Bening dengan lapisan cincin. Keruh.

Gamabar 1.5 pemnasan asam nitrat Gamabar 1.6 larutan di dalam

Menggunakan batu didih. Glas piala yang berisi es.

Anda mungkin juga menyukai