Revisi LK Kolektasis (Nanik W)
Revisi LK Kolektasis (Nanik W)
Persepsi keluarga terhadap penyakit anak: orang tua px merasa cemas dengan
kondisi anaknya, karena tdk ada keluarga yg menderita seperti ini sebelumnya.
Riwayat nutrisi
Nafsu makan: O Baik O Tidak O Mual O Muntah
Pola makan : O 2x/hari O 3x/hari O >3x/hari
Minum: Jenis ASI adlib, jumlah: minum ASI > 8x hr /hari, PASI 8x60 cc lewat
NGT
Pantangan makan : O Ya (Jenis:………………………………..) O Tidak
Menu makanan :
Riwayat Pertumbuhan
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Observasi & Pemeriksaan Fisik (ROS:Review Of System)
ROS Keadaan Umum : O Baik O Sedang O Lemah
Tanda vital TD: -
Pernafasan B1 (Breath) Nadi: 142 x/mnt Suhu Badan: 38 C RR: 30 x/mnt
Bentuk dada : O Normal O Tidak, jenis...........................................
Pola nafas Irama : O Teratur O Tidak teratur
Jenis O Dispnoe O Kusmaul O Ceyne Stokes O Lain-lain:
Suara Nafas : O Vesiculer O Ronchi O Wheezing O Stridor O Lain-lain:
Sesak Nafas O Ya O Tidak Batuk O Ya O Tidak
Retraksi otot bantu nafas : O Ada O ICS O Supraklavikular O Suprasternal
O Tidak ada
Alat bantu pernafasan : O Ya: O Nasal O Masker O Respirator
O Tidak
Lain-lain : tidak ada
Penglihatan (mata)
Pupil : O Isokor O Anisokor O Lain-lain: normal
Sclera/Konjungtiva : O Anemis O Ikterus O Lain-lain:
Hiperglikemia O Ya O Tidak
Hipoglikemia
Mandi : 2 x/hariO YaSikat gigiO :Tidak
-
Masalah : ikterus bayi
Keramas ; - Memotong kuku: jika kuku panjang
Ganti pakaian : 3 -4 x/hari atau jika kotor
sosio-Psiko-
a. Ekspresi
Masalah afek: dantidakemosi : O Senang
ada masalah keperawatan O Sedih O Menangis
Masalah : tidak ada masalah O Cemaskeperawatan O Marah O Diam
O Takut O
Lain:.......................................................
b. Hubungan
Data Penunjang (Lab,denganFoto, USG,keluarga: dll) O Akrab O Kurang akrab
Terapi/Tindakan lain:
a. Pasang NGT
b. ASI adlib
c. PASI pure amino 8x60 cc/hr
d. ursedooxycholic acid 2x40 mg p.o
Surabaya, 02-,01-2019
Ners
( nanik widyastuti)
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Ringkasan Kasus :
1. Identitas Anak:
Nama : By. D
Tanggal Lahir : 01-11-2018
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 2 bulan
Diagnosa Medis : choletasis
Alamat : surabaya
Sumber Informasi : orang tua
Anamnesis :
ibu px mengatakan bahwa sklera anaknya ikterus, serta kulit seluruh tubuh kuning
semenjak 11 hari yang lalu, warna BAB seperti dempul sejak lahir.
Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum : sedang
TTV : TD - Suhu 38 C Nadi1 42 x/mnt RR 30 x/mnt
B1 : tidak ada masalah
B2 : tidak ada masalah
B3 : ikterus bayi
B4 : tidak ada masalah
B5 : resiko infeksi
B6 : ikterus bayi
Endokrin : tidak ada masalah
Personal hygiene : tidak ada masalah
Bio – Psiko – Spiritual : ansietas pada orang tua karena kondisi penyakit anaknya
3. Pemeriksaan penunjang:
4. Terapi:
a. Pasang NGT
b. ASI adlib
c. PASI pure amino 8x60 cc/hr
d. ursedooxycholic acid 2x40 mg p.o
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ANALISA DATA
-ibu bayi
mengatakan BAB sekresi dari bilirubin
berwarna seperti terkonyugasi
dempul sejak lahir
adanya inflamasi,
DO : obstruksi, gangg
-sklera bayi ikterus metabolik, iskemia
-kulit bayi berwarna
Kuning
-BAB berwarna gangguan transpoter
dempul hepatobilier
-billirubin total > 2
mg/dl
hiperbilirubinemia
terkonyugasi
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DO ;
-ibu px sering
bertanya tentang
penyakit anaknya Kurang pengetahuan
-ibu px tampak
gelisah
DO :
-bayi minum asi > 8
x/hr adlib Hipertermia
-bayi terpasang NGT
-bayi dapat
tambahan pasi 8x60 Resiko infeksi
cc/hr lewat NGT
-hasil lab :
Hb 13 g/Dl
HCT 40 %
WBC 12
PLT 155
Biil tot 4,0 mg/dl
Bill langsung 1,0
mg/dl
RENCANA INTERVENSI
Senin 02-01- 10.00 Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit Regulasi temperatur (I.14578) 1. untuk melihat status hemodinamik
2019 1. monitor suhu bayi sampai normal anak
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan 3-4 (36,5-37,5°C) 2. unutk melihat catatan perkembangan
jam termoregulasi membaik (L.14134) 2. monitor dan catat gejala hipotermi atau kesehatan anak
Hipertermi 3. untuk mencegah terjadinya hipotermia
Kriteria hasil : 3. hindari meletakkan bayi di dekat
1. suhu tubuh membaik (5) ; suhu menjadi normal jendela terbuka atau dekat kipas angin 4. untuk mencegah terjadinya hipertermia
36-37°C 4. jelaskan cara pencegahan heat dan kejang pada anak
2. suhu kulit membaik (5) : suhu kulit teraba hangat exhaustion dan heat stroke 5. untuk menurunkan suhu tubuh anak
tidak panas. 5. kolaborasi pemberian antipiretik jika disaat non farmakologi sdh tidak
3. takikardi membaik (5) ; nadi normal sesuai usia perlu efektif
100-160 x/mnt 6. monitor intake dan output bayi dng 6. untuk menghitung balans cairan bayi
4. menggigil menurun (5) ; bayi tdk menggigil lagi tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yg dan mengetahui tingkat dehidrasi bayi
adekuat
Senin 02-01- 11.00 Ikterus neonatus berhubungan dengan penumpukan Pemberian obat (I. 02062) 1. untuk mengantisipasi adanya alergi
2019 bilirubun 1. identifikasi kemungkinan alergi, sehingga akan menambah masalah
interkasi dan kontraindikasi obat bayi
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 2. monitor tanda-tanda vital dan nilai 2. untuk melihat status hemodinamik
jam adaptasi neonatus membaik (L.10098) laboratorium sebelum pemberian obat Bayi
3. monitor efek terapi obat 3. untuk melihay efektifitas kerja obat
Kriteria hasil : 4. jelaskan jenis obat, alasan pemberian, 4. dengan melibatkan keluarga dalam
1. sklera kuning menurun (5) : sklera kembali tindakan yg diharapkan, dan efek pengobatan diharapkan keluarga
normal merah muda samping sebelum pemberian memahami ttg penyakit anak dan
2. kulit kuning menurun (5) : warna kulit normal lebih bersikap kooperatif
coklat sawo matang
3. berat badan meningkat (5) : BB kembali seperti
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sebelum sakit 4,7 kg
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Senin 02-01- 11.30 Ansietas (orang tua) berhubungan dengan kurang Reduksi ansietas (I.09314)
2019 terpaparnya informasi tentang penyakit anaknya 1. identifikasi saat tingkat ansietas 1. melihat kesiapan orang tua dalam
berubah (mis. Kondisi, waktu, stressor) menghadapi kondisi anak
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan 2. monitor tanda-tanda ansietas (verbal 2. untuk mengantisipasi kenaikan
selama 1x24 jam tingkat ansietas menurun dan non verbal) tekanan drah orang tua
(L. 09093) 3. dengarkan dengan penuh perhatian 3. memberikan rasa empati
4. pahami situasi yang membuat ansietas 4. untuk memberikan rasa nyaman
Kriteria hasil : 5. diskusikan perencanaan realistis ttg sehingga mampu menurunkan tingkat
1. perilaku gelisah menurun (5) : ortu tampak tenang peristiwa yg akan datang ansietas orang tua
2. verbalisasi khawatiran akibat kondisi yg dihadapi 6. informasikan secara faktual ttg 5. orang tua akan memahami ttg
menurun (5) : ortu sdh tidak sering bertanya lagi diagnosis, pengobatan dan prognosis prognosis penyakit anak
ttg penyakit anaknya 6. supaya orang tua lebih kooperatif
3. tekanan darah menurun (5) : TD kembali normal
120/80 mmHg
Senin 02-01- 13.00 Resiko infeksi berhubungan dengan proses penyakit Pencegahan infeksi (I. 14539)
2019 dan adanya tindakan invasif 1. monitor tanda dan gejala infeksi lokal 1. untuk mengantisipasi terjadinya
dan sistemik gangguan sistem tubuh
Tujuan : selama dilakukan asuhan keperawatan 2. cusi tangan sblm dan sesudah kontak 2. untuk mencegah terjadinya infeksi
maka tingkat infeksi menurun (L.14137) dng pasien dan linkungan px Nosokomial
3. batasi jumlah pengunjung 3. untuk mencegah masuknya
Kriteria hasil : 4. jelaskan tanda dan gejala infeksi virus/bakteri dari luar
1. demam menurun (5) : suhu tebuh normal 36-37°C 5. anjurkan meningkatkan nutrisi 4. supaya orang tua tidak panik saat
2. kadar sel darah putih membaik (5) : wbc normal muncul keluhan panas
5-10 5. untuk meningkatkan imun tubuh
3. nafsu makan (minum asi ) membaik (5) : anak sehingga membantu untuk mencegah
mampu minum asi 750 ml/hr terjadinya infeksi
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Hipertermia berhubungan dengan proses 02-01-2019 1. melakukan pengukuran suhu tubuh bayi setiap 02-01-2019 S : ibu pasien mengatakan bahwa anaknya
penyakit (proses infeksi) Jam 10.00 2 Jam 14.00 sudah tidak panas lagi
jam sekali atau sampai suhu tubuh bayi
kembali O : -suhu badan bayi sudah turun 36,5°C
normal -suhu kulit sudah teraba hangat dan
2. menempatkan bayi jauh dari jendela terbuka tidak panas
dan -bayi sudah tidak menggigil
jauh dari kipas angin/AC -nadi sudah turun 120 x/mnt
3. memberikan selimut tipis pada bayi saat
demam A : masalah sudah teratasi
4.memberikan kompres dingin pada lipatan
ketiak
bayi P: sebagian intervensi tetap dilanjutkan
5. memberikan obat antipiretik sesuai advis (2,3,4)
dokter
6. mencatat tanda-tanda vital bayi
Ikterus bayi berhubungan dengan 02-01-2019 1. melakukan anamnesa kepada orang tua bayi 02-01-2019 S : ibu px mengatakan bahwa anaknya
penumpukan bilirubin dan obstruksi Jam 11.00 ttg adanya riwayat alergi sebelumnya Jam 14.00 masih kuning
saluran empedu 2. melakukan observasi tanda-tanda vital px
setiap 8 O : -kulit pasien masih berwarna kuning
jam atau jika diperlukan -sklera px masih ikterus
3. melakukan monitoring hasil pemeriksaan -bayi belum mampu minum asi secara
laboratorium ( hasil lab bilirubin total dan bill Adekuat
langsung )
4. melalukan monitoring efek samping obat yg A : masalah belum teratasi
diberikan ( misal; panas,muntah,sesak)
5. jelaskan nama obat yg diberikan dan efek
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
samping yg mungkin muncul P: intervensi tetap dilanjutkan (1,2,3,4)
1. menciptakan lingkungan yang nyaman bagi S : ibu pasien mengatakan sudah sedikit
Ansietas (orang tua) berhubungan 02-01-2019 pasien dan keluarganya 02-01-2019 mengerti tentang penyakit anaknya
dengan terpaparnya informasi tentang Jam 11.30 2. mendengarkan kekhawatiran orang tua pasien Jam 14.00
penyakit anaknya 3. menjelaskan tentang kondisi pasien saat ini O : - ibu px sudah tampak tegang lagi
4. melakukan pengukuran tanda-tanda vita (T/N) -frekuensi ibu bertanya tentang
5. menganjurkan orang tua untuk tetap berdoa kondisi anaknya sdh mulai menurun
sesuai -TD ibu px masih meningkat 140/90
agamanya -perilaku gelisah ibu sdh berkurang
Resiko infeksi berhubungan dengan 02-01-2019 1. melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah 02-01-2019 S : ibu pasien mengatakan bahwa anaknya
proses penyakit dan adanya tindakan Jam 11.00 menyentuh pasien Jam 14.00 sudah tidak panas tetapi minum asi
invasif pada bayi 2. melakukan pengukuran tanda-tanda vital masih sedikit dan masih dibantu
terutama suhu px minum
3. melakukan pembatasan jumlah pengunjung susu lewat selang hidung
4. menjelaskan kepada keluarga tentang tanda-
tanda O : -pasien sudah tidak panas lagi S :
Infeksi 36,5°C
5. menganjurkan kepada ibu untuk tetap -minum asi masih sedikit- dikit / adlib
memberikan asi nya -Px masih terpasang selang NGT
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6. menganjurkan kepada keluarga utk tetap -PASI 8x60 cc lewat NGT
menjaga
kebersihan A : masalah teratasi sebagian
Pengertian Pemberian makanan pada klien yang menggunakan selang melalui hidung
menuju ke lambung.
Kebijakan
Prosedur Persiapan Alat :
1. 1. Sejumlah makanan cair yang akan diberikan, yang sudah dihangatkan.
Jumlah makanan dan air putih berkisar 300 – 500 cc. Makanan buatan
rumah sakit atau buatan pabrik.
2. Corong / spuit berukuran besar (50 cc).
3. Stetoskop.
4. Alat makan, serbet maskan / tissue.
5. Obat sesuai instruksi.
6. Tiang infus.
7. Handscoen bersih (kalau perlu)
8. Mencuci tangan.
9. Memakai handscoen bersih (kalau perlu).
10.Mengatur posisi klien (semi fowler, fowler atau high fowler).
11. 11.Mengauskultasi peristaltik usus dan mengkaji adanya ketidaknyamanan
pada abdomen (distensi abdomen).
12. Meletakkan alas dibawah NGT.
13. Mengkaji kepatenan letak NGT :
a. Masukkan 5 – 15 cc udara kedalam NGT dan auskultasi suara di regio
epigastrik. Aspirasi isi residu lambung, bila lebih dari 100 cc, tunda
pemberian makanan ½ - 1 jam. Mengkaji juga warna, konsistensi, dan
bau
dari cairan lambung.
14. Masukkan kembali isi residu lambung.
15. Membilas NGT dengan air putih.
16. Memberikan cairan nutrisi
Secara Intermitten :
1) Memasang corong dan jaga agar udara tidak masuk kedalam selang dengan
menjepit selang NGT.
2) Memasukkan sejumlah susu/makanan cair/air buah yang telah disediakan.
3) Mengatur ketinggian corong (30 cm diatas lambung). Pemberian tidak boleh
terlalu cepat (20 menit), maupun terlalu lambat dan sesuaikan dengan
karakteristik makanan / cairan.
4) Pemberian makanan tidak boleh dipaksa dengan dorongan.
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Secara Continous :
1) Menggantungkan makanan yang hendak diberikan pada tiang infus.
2) Mengeluarkan udara yang ada didalam selang.
3) Menyambungkan selang makanan dengan NGT dan mengatur tetsan sesuai
waktu yang telah ditentukan.
4) Mengunci pengatur tetesan bila semua makanan sudah masuk kedalam
lambung. Hindari masuknya udara kedalam lambung.
5) Membilas dengan air putih, memasukkan obat bila bila ada, lalu bilas
kembali dengan air putih.
17. Melepaskan corong/kantung/formula makanan dan tutup selang NGT.
18. Mempertahankan klien tetap posisi semi fowler selama 30 menit.
19. Merapihkan klien dan peralatan.
20. Melepaskan handscoen dan mencuci tangan.
21. Mencuci tangan.