Kelompok 4 :
Dea Raudya Kamal 41191097000004
Ferani Nadyn Fatma 41191097000014
Yayu Setyaningsih 41191097000024
Khairunnisa Rabbani 41191097000034
Intan Sri Mustika 41191097000040
Riski Trimouli Gusti 41191097000044
Nada Nursetiyanti 41191097000054
Maya Nur Amalia 41191097000064
Hestiawati 41191097000074
Mutia Dwi Lestari 41191097000084
B A B I V
OPERASIONAL TENTANG
PEDOMAN TEKNIS
CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK
PBF harus memastikan bahwa identitas obat
dan/atau bahan obat tidak hilang
FASILITAS
DISTRIBUSI
LAIN Menerapkan prinsip dan
Pedoman CDOB (memiliki
sertifikat CDOB)
Permenkes
Industri farmasi di luar negeri
No.1799/MENKES/PER/XII/2 INDUSTRI harus memenuhi persyaratan
010 tentang Industri Farmasi
serta menerapkan prinsip
FARMASI perizinan di negara asal.
dan Pedoman CPOB
TUJUAN :
Memastikan bahwa obat hanya Faktur/SPB
diperoleh dari pemasok yang
memiliki izin dan di distribusikan
oleh fasilitas distribusi resmi.
Ketersediaan KEGIATAN
ADMINISTRATIF
Izin fasilitas
distribusi obat
dan/atau bahan
obat.
Surat
Pesanan
Dalam hal ini, pendekatan berbasis risiko harus dilakukan dengan mempertimbangkan:
– reputasi atau tingkat keandalan serta keabsahan operasionalnya
– obat dan/atau bahan obat tertentu yang rawan terhadap pemalsuan
– penawaran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar yang biasanya hanya
tersedia dalam jumlah terbatas
– harga yang tidak wajar
(BPOM, 2019 )
(BPOM, 2015)
(BPOM, 2015)
KUALIFIKASI PELANGGAN
1. Pemilihan pelanggan
• Pemilihan pelanggan mencakup kualifikasi dan persetujuan.
• Kualifikasi dilakukan dengan membuat sekian butir persyaratan, lalu dianalisa
apakah pemasok memenuhi persyaratan tersebut atau tidak.
• Dilakukan untuk menjamin bahwa pelanggan tersebut merupakan perusahaan yang
secara resmi melakukan proses produksi obat secara legal
• Beberapa kualifikasi pelanggan yang harus diperhatikan oleh pihak distributor
tersebut yakni dengan meminta data-data penting terkait pelanggan baru tersebut
antara lain : Nomor registrasi, nama, alamat lengkap, kontak yang bisa dihubungi,
nomor izin depkes, nomor izin gudang, nomor izin SIP, data perpajakan (NPWP) dari
pelanggan, memiliki sertifikat CPOB jika pelanggan merupakan pabrik yang
memproduksi obat, Obat yang dipasok harus memiliki Nomor Izin Edar, dan
sebagainya.
• Dalam Rancangan PerBPOM tahun 2019 menitik beratkan pemilihan pelanggan pada
bukti dalam bentuk dokumentasi yang baik terhadap pemastian oleh fasilitas
distribusi bahwa obat dan/atau bahan obat hanya disalurkan kepada pihak yang
berhak atau berwenang untuk menyerahkan obat ke masyarakat
• Berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan Cara Distribusi Obat Yang Baik oleh BPOM RI,
terdapat beberapa poin penting yang harus diperhatikan bagi distributor saat
melakukan pemilihan pelanggan, antara lain :
– Harus mempunyai persyaratan sebagai standard dari suatu pelanggan (antara
lain meliputi: izin industri farmasi/PBF/fasilitas pelayanan kefarmasian).
– Pelanggan yang berwenang sesuai dengan Permenkes 1148/2011 pasal 17 s/d
21.
– Keluaran dari POB: harus ada daftar pelanggan yang disetujui. (BPOMRI, 2015)
Contoh Prosedur Operasional Baku Pemilihan Pelanggan (BPOM RI, 2015)
2. Pemeriksaan pelanggan
• Distributor harus secara rutin melakukan pemeriksaan ulang secara berkala terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan legalitas pelanggan.
• Yang dimaksud pemeriksaan adalah pengkajian terhadap pelanggan.
• Pemeriksaan pelanggan meliputi semua persyaratan yang harus sesuai dengan regulasi yang berlaku.
• Dilakukan secara berkala.
3. Penyelidikan Pelanggan
• Penyelidikan yang dimaksud adalah melakukan penilaian kewajaran jumlah dan frekuensi pesanan.
Penilaian kewajaran jumlah dan frekuensi pesanan antara lain berdasarkan lokasi pemesan berada di
sekitar fasilitas kesehatan atau praktek dokter perorangan.
• Ditributor terus memantau tiap bagian dari alur distribusi yang dilakukan salah satunya dengan
memantau setiap transaksi yang dilakukan.
• harus dilampirkan dengan pelaporan administrasi yang dilakukan setiap bulannya.
• pada pelaksanaannya pemantauan dilakukan dengan terlaksananya pengelolaan obat dan kegiatan
terkait administrasi yang berjalan sesuai dengan uraian kerja dimana semua kegiatan tersebut
terdokumentasi.
PENERIMAAN
Proses penerimaan bertujuan untuk memastikan bahwa kiriman obat dan/atau bahan
obat yang diterima benar, berasal dari pemasok yang disetujui, tidak rusak atau tidak
mengalami perubahan selama transportasi (BPOM 2012; BPOM 2019).
Obat dan/atau bahan obat tidak boleh diterima jika kedaluwarsa, atau mendekati tanggal
kedaluwarsa sehingga kemungkinan besar obat dan/atau bahan obat telah kedaluwarsa
sebelum digunakan oleh konsumen (BPOM 2012; BPOM 2019).
Nomor bets dan tanggal kedaluwarsa obat dan/atau bahan obat harus dicatat pada saat penerimaan, untuk
mempermudah penelusuran. Jika ditemukan obat dan/atau bahan obat diduga palsu, bets tersebut harus segera
dipisahkan dan dilaporkan ke instansi berwenang, dan ke pemegang izin edar (BPOM, 2012). Batasan mendekati
tanggal kedaluwarsa yaitu 3 bulan sebelum tanggal kedaluwarsa. Jika terdapat penerimaan obat dan/atau bahan
obat mendekati kedaluwarsa harus terdapat pernyataan dari pelanggan bahwa obat dan/atau bahan obat
tersebut dapat diterim (BPOM, 2015)
• Obat dan/atau bahan obat yang memerlukan
penyimpanan atau tindakan pengamanan khusus,
harus segera dipindahkan ke tempat penyimpanan
yang sesuai setelah dilakukan pemeriksaan. (BPOM,
2012).
• Yang dimaksud dengan penyimpanan khusus
misalnya obat dan/atau bahan obat yang
memerlukan penyimpanan dengan suhu terkendali.
Yang dimaksud dengan tindakan pengamanan
khusus misalnya narkotika, psikotropika (BPOM,
2015)
• Kondisi penyimpanan untuk obat dan/atau bahan obat harus sesuai dengan rekomendasi dari
industri farmasi atau non-farmasi yang memproduksi bahan obat standar mutu farmasi.
• Volume pemesanan obat dan/atau bahan obat harus memperhitungkan kapasitas sarana
penyimpanan.
• Obat dan/atau bahan obat harus disimpan terpisah dari produk selain obat dan/atau bahan obat
dan terlindung dari paparan cahaya matahari, suhu, kelembaban atau faktor eksternal lain.
• Kontainer obat dan/atau bahan obat yang diterima harus dibersihkan sebelum disimpan.
• Penyimpanan obat dan/atau bahan obat harus dipisahkan sesuai kategorinya; obat dan/atau bahan obat dalam
status karantina, diluluskan, ditolak, dikembalikan, ditarik atau diduga palsu
• Obat dan/atau bahan obat yang diambil dari tempat penyimpanan harus mengikuti kaidah First Expired First Out
(FEFO).
• Obat dan/atau bahan obat harus ditangani dan disimpan sedemikian rupa untuk mencegah tumpahan,
kerusakan, kontaminasi dan campur-baur. Obat dan/atau bahan obat tidak boleh langsung diletakkan di lantai.
• Obat dan/atau bahan obat yang kedaluwarsa harus segera ditarik, dipisahkan secara fisik dan diblokir secara
elektronik.
• Untuk menjaga akurasi persediaan stok, harus dilakukan stock opname secara berkala berdasarkan pendekatan
risiko.
• Perbedaan stok harus diselidiki sesuai dengan prosedur tertulis yang ditentukan untuk memeriksa ada tidaknya
campur-baur, kesalahan keluar-masuk, pencurian, penyalahgunaan obat dan/atau bahan obat.
P E M I S A H A N O B AT D A N / ATA U B A H A N O B AT
02
Barang-barang kecil, mudah pecah (inj./vial) diletakkan semudah
mungkin untuk pengambilannya
03
Barang slow moving dapat diletakkan yang paling jauh dari
jangkauan/alur pengambilan barang
PENGAMBILAN
BARANG
F U N G S I
PENGEMASAN
1. Mewadahi produk selama distribusi dari
produsen hingga kekonsumen
2. Melindungi dan mengawetkan produk
3. Sebagai identitas produk
4. Meningkatkan efisiensi
5. Melindungi pengaruh buruk dari luar,
Melindungi pengaruh buruk dari produk
di dalamnya
6. Memperluas pemakaian dan pemasaran
produk
7. Menambah daya tarik calon pembeli
8. Sarana informasi dan iklan
9. Memberi kenyamanan bagi pemakai.
(Julianti dan Mimi, 2006)
KLASIFIKASI PENGEMASAN
BERDASARKAN
SISTEM KEMAS
NAMA OBAT
TANGGAL DAN/ATAU
BAHAN OBAT
NAMA DAN
JUMLAH ALAMAT
PEMASOK
NOMOR
BENTUK BETS
SEDIAAN
NAMA DAN
ALAMAT
PEMESAN /
PENERIMA
• Prosedur tertulis untuk pengiriman obat
dan/atau bahan obat harus tersedia. Prosedur
tersebut harus mempertimbangkan sifat obat
dan/atau bahan obat serta tindakan
pencegahan khusus.
PENGADAAN
PERSONIL
TERLIBAT DLM
TRANSPORTASI
EKSPOR OBAT
DAN/BAHAN
OBAT SESUAI
PERUNDANGAN
DAN
IMPOR
PERSYARATAN PENGIRIMAN
PENYIMPANAN OBAT
D A F TA R P U S TA K A
BPOM 2012. PEDOMAN TEKNIS CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK. Diakses di https://www.pom.go.id
BPOM, 2015. PETUNJUK PELAKSANAAN CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK. Diakses di
https://www.pom.go.id
BPOM 2019. PEDOMAN TEKNIS CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK. Diakses di https://
http://jdih.pom.go.id