Anda di halaman 1dari 9

Prinsip partograf

1. Mulai di garis waspada, fase aktif (4-10 cm)


2. Follow up VT (pembukaan serviks, penurunan, ketuban) tiap 4 jam
3. Cek DJJ, kontraksi, tiap 30 menit (kalau tekanan darah ibu tiap 4 jam sekali, suhu ibu 2
jam sekali, baca di buku mininote)
4. Setiap kotak bernilai 30 menit  1 kotak besar bernilai 1 jam
5. 3 faktor Penting dalam patograf
a. Keadaan janin
 DJJ  N = 100-180x/m (< atau > berarti fetal distress). Batas terbawah 100x/m, batas
teratas 180x/m
 Air ketuban  U = utuh, J = jernih, M = mekonium, D = darah, K = kering
 Penyusupan/molase  0 = sutura terpisah, 1 = bersentuhan (cekungan antara sutura
parietal kanan dan kiri tidak teraba lagi), 2 = cekungan tumpang tindih tapi bisa
dipisahkan, 3 = tumpang tindih tapi tidak bisa dipisahkan
b. Keadaan ibu: TTV (TD, nadi, suhu) dan urin (protein, aseton, urin) dengan urine dipstick
c. Kemajuan persalinan
 Pembukaan serviks
 Penurunan kepala janin
o 0/5 = kepala sudah di perineum, 1/5 = di dasar panggul (tidak ada lagi bagian kepala
di atas PAP), 2/5 = bagian terbesar kepala sudah masuk PAP, 3/5 = bagian terbesar
kepala belum masuk ke PAP, 4/5 = bagian terbesar kepala belum masuk ke PAP,
sulit digerakkan, 5/5 = semua bagian kepala masih di atas PAP, mudah digerakkan
 Garis waspada  buat garis khayal ke atas dan bawah setelah menentukan
pembukaan serviks  isi partograf ke arah kanan garis khayal tsb, sisi kirinya harus
kosong
 Garis Tindakan

Apa yang harus dilakukan bila masuk garis waspada dan rujukan jauh?
 Berikan edukasi kepada keluarga pasien tentang keadaan yang dihadapi oleh pasien (partus
tidak maju atau fetal distress), tandatangan informed consent  lakukan induksi persalinan
(indikasi, kontraindikasi, efek samping)
 Keadaan pasien (DJJ bagus, keadaan ibu baik, cek urin, TTV)
 Induksi oksitosin (evaluasi tiap 30 menit)  jika DJJ jelek, stop oksitosin  masukkan RL
100-200 mL  untuk menghindari lilitan janin akibat kontraksi berlebihan
 Siapkan rujukan

PERSALINAN NORMAL
Persalinan: Proses membuka dan menipisnya serviks, serta turunnya janin ke dalam jalan lahir
Kelahiran: proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir

SYARAT PERSALINAN NORMAL:


1. Hamil cukup bulan {37 – 42mgg} 6. Anak kelahiran 1
2. Berat janin >2500gr 7. Plasenta 1 dilahirkan spontan
3. Partus spontan dengan kekuatan ibu sendiri 8. Lama <18 jam
4. Presentasi belakang kepala 9. Tanpa komplikasi selama persalinan
5. Partus pervaginam 10. Anak lahir hidup dan sehat

HAFALIN WAJIB
PEMERIKSAAN GENIKOLOGI ( Pemeriksaan Luar, Pemeriksaan Inspikulo,
pemeriksaan Dalam (VT)
PEMERIKSAAN OBSTETRI ( PX Luar, Kadang bisa dilakukan Inspikulo, bisa
dilakukan Px dalam)

PEMERIKSAAN LUAR
1. PEMERIKSAAN LUAR OBSTETRI (“NYANYIAN”)
 FUT ... jari di atas pusat (... cm)
o Cara: tinggi fundus uteri (FUT) diukur dari simfisis pubis (tekan ujung meteran di
simfisis) sampai puncak fundus  diukur saat tidak kontraksi, posisi ibu telentang
kaki agak ditekuk/agak memanjang, vesika urinaria harus kosong. Bila pasien
gemuk, raba terus sampai bisa dibedakan antara lemak dan fundus.
o 1 pusat = 24 minggu, ½ pusat = 12 minggu, 3 jari di bawah processus xyphoideus =
aterm  prinsip: 1 jari = naik 2 minggu!
(pertanyaan dr. marinda : BAGAIMANA CARA MENILAI TAFSIRAN BERAT
BADAN JANIN? GUNAKANA RUMUS JOHNSON , cek ada gambar di paling
bawah!!!)
 Memanjang/melintang
 PUKA/PUKI/ekstremitas (+)/(-)
 Kontraksi ... x/10 menit ...”
o Cara: pada umbilikus (karena lebih tipis) dan pada fundus (karena kontraksi berawal
dari fundus, namun bila pusat tipis, lebih bisa merasakan kontraksi pada rahim)
o Cara dr. Marinda: jempol di pusat, 4 jari di fundus, selama dari awal kontraksi hingga
akhir kontraksi  hitung frekuensi kontraksi (... detik 1 kali kontraksi) dalam 10-30
menit
 Presentasi terbawah kepala/bokong
 Terus ada nyeri tekan/tidak?

2. PEMERIKSAAN LUAR GINEKOLOGI (“NYANYIAN”)


 Abdomen supel/tegang
 FUT teraba/tidak  ginekologi mestinya tidak teraba
 Massa adneksa kanan kiri (+)/(-)
 Nyeri tekan (+)/(-)
3. Keadaan umum, kesadaran
4. TB, BB, LILA
5. TTV
 TD = hipertensi?
 Nadi = ada tanda2 perdarahan?
 RR = tanda2 dekom, gagal jantung?
 Suhu = tanda2 infeksi atau dehidrasi?
6. Status generalis
 Konjungtiva palpebral inferior = anemis?
 Hidung = tanda napas cuping hidung?
 Bibir = mukosa basah, bibir sianosis?
 Vena jugularis = tanda2 gagal jantung?
 Ekstremitas = edema perifer? kemerahan di telapak tangan? tanda2 hipoalbuminemia (cek
urin)  bila ada tanda hipoalbuminemia, tata laksana makan putih telur
7. CRT, edema perifer atau kemerahan di telapak tangan
8. Pemeriksaan Leopold
 Leopold 1 = menentukan FUT dan menentukan bagian tubuh janin yang teraba
o Hati-hati kalau FUT tidak sesuai dengan HPHT (hari pertama haid terakhir)
 Leopold 2 = menentukan presentasi punggung bayi (PUKA atau PUKI), memanjang atau
melintang
 Leopold 3 = menentukan presentasi tubuh bayi (kepala atau bokong)
 Leopold 4 = menentukan bayi sudah/belum masuk ke PAP
o Perempuan 35 minggu, saat pemeriksaan Leopold = 5/5
o Pada primigravida, biasanya ada risiko DKP (Disproporsi Kepala Panggul) = adanya
kesempitan panggul atau bayi terlalu besar
 34 minggu: harusnya 4/5
o Pada multigravida, saat inpartu baru masuk PAP
9. DJJ
 Cara: dilakukan pada punggung janin, sekaligus memegang arteri ibu agar dapat dibedakan
dari nadi ibu.
 Kalau terjadi fetal distress:
o oksigenasi ibu 5-10 lpm  ibu tarik napas, dicontohkan cara hirup O2  dapat
memperbaiki sirkulasi O2 janin resusitasi cairan

INSPEKULO
1. Cara: cocor bebek disesuaikan dengan pasien. Dalam keadaan tertutup  miringkan 
masukkan pelan-pelan  buka (lakukan pemeriksaan)  tutup  miringkan  keluar
2. Indikasi inspekulo pada obstetri
 KPD/KPSW (ketuban pecah sebelum waktunya)
o Preterm
o Aterm, HANYA bila pembukaan belum aktif dan belum ada tanda-tanda inpartu
 Perdarahan
o < 20 minggu  kasus ginekologi
o > 20 minggu  kasus obstetri
3. Yang diperiksa (“nyanyian”)
 Porsio warna (ungu/kemerahan), terbuka/tertutup
 Fluksus (+)/(-)
 Cavum douglas menonjol/tidak
 Erosi – Laserasi – Polip (lingkari yang dilihat)

PEMERIKSAAN DALAM (VAGINAL TOUCHER)


1. Cara
 Harus tahu panjang jari telunjuk sendiri (dari ujung sampai titik pertemuan dengan
jempol), diameter jari telunjuk tsb, dan jarak antara ujung jari tengah dan telunjuk 
latihan mengukur pada phantom/manikin
 Beri lubrikasi (cairan infus, sedikit betadine) pada jari  masukkan 1 telunjuk, urut pelan-
pelan  lalu masukkan jari tengah
 Lakukan sekali masuk saat pemeriksaan, jangan berulang2  lihat kenyamanan pasien
2. Indikasi
 Saat ketuban pecah sebelum waktunya
 Saat peningkatan HIS pada pasien
 Terjadi hal yang tidak diinginkan
3. VT OBSTETRIK (“NYANYIAN”)
 Porsio lunak/kenyal  bila hamil, lunak
 Pembukaan ... cm
o Dilatasi = terbukanya kanalis servikalis secara berangsur-angsur akibat HIS
 Efismen
o Effacement = pendataran kanalis servikalis yang semula panjangnya 1-2 cm menjadi
hilang sama sekali, sehingga tinggal ostum yang tipis  0%, 25%, 50%, 100% (100% =
seperti kertas)
 Hodge I/II/III/IV
 Ketuban (+)/(-)
o Bila (-) (selaput sudah pecah)  cek bau, warna
o Untuk menilai ada infeksi intrapartum  bila ada, beri antibiotik pada ibu dan anak
o Apakah semua anak wajib di suction? Bila APGAR 8-10 dan sudah menangis  tidak
perlu suction
o Suction NGT NO (?)
 Presentasi terbawah kepala/bokong
 Molase (+)/(-)
 Capput succedenum (+)/(-)
 Sutura sagitalis memanjang/melintang
 UUK
4. VT GINEKOLOGI (“NYANYIAN”)
 Porsio lunak/kenyal, terbuka/tertutup
 Fluksus (+)/(-)
o Fluksus = cairan keluar dari mulut porsio
 Massa adneksa kanan kiri (+)/(-)
 Cavum douglas menonjol/tidak
 Nyeri tekan (+)/(-)
 Nyeri goyang (+)/(-)
5. VT KHAS KALA II (“NYANYIAN”)
 Porsio tidak teraba, pembukaan lengkap, Hodge III+, presentasi terbawah kepala, UUK
depan
 Tujuan hafal: bila porsio masih teraba tapi pembukaan lengkap  BELUM Kala II
6. Lokasi pelvimetri: jari, radiologi
 PAP = konjugata vera, simfisis pubis (menghitung konjugata diagonal – 1,5 cm = 11,5 cm)
 PTB = lengkung sacrum, spina ischiadica
 PBP = arkus pubis, os coccygeus

PEMBERIAN OKSITOSIN
 Kapan? Saat di kanan garis waspada, sebelum garis bertindak, jika ada prolonged fase laten
(pembukaan serviks membuka 3 cm, sebelum fase aktif), pemecahan ketuban
 Ada 2 jenis oksitosin, untuk pematangan dan induksi
 Dosis?
o 1 ampul = 10 IU  ½ ampul = 5 IU masukkan RL / D5 500 cc  mulai tetesan 20 tpm 
evaluasi 15 menit, apakah HIS sudah adekuat?  bila belum, naikkan tetes menjadi 25 tpm
 evaluasi 15 menit, apakah HIS sudah adekuat?  naikkan 5 tetes lagi  maksimal 40
tpm
o 2,5 – 5 unit dalam D5 / NaCl 2 tpm  evaluasi, bila HIS belum adekuat, naikkan 10 tetes
 maksimal 60 tpm
o 2,5 – 5 unit dalam 500 mL cairan kristaloid  mulai infus dengan 8 tpm  evaluasi 30
menit, tambah 4 tpm hingga dosis optimal (20 mU/menit) untuk mencapai HIS adekuat
o Jika terjadi hiperstimulasi (lama kontraksi > 60 detik atau ada > 4x HIS dalam 10 menit)
 hentikan infus, kurangi hiperstimulasi dengan:
 Terbutalin 250 µg IV perlahan selama 5 menit, atau
 Salbutamol 10 mg dalam 1 L cairan (NaCl 0,9% atau RL) 10 tpm
Sebutkan MEKANISME PERSALINAN NORMAL?
o Engagement = Masuknya kepala janin ke PAP ; kepala bayi tegak lurus atau membentuk
sudut dengan PAP
o Descent = kepala turun ke PAP karena HIS atau tekanan cairan amnion dan kontraksi
dinding perut dan diafragma. Dagu menempel ke toraks, agar diameter yang masuk adalah
diameter terkecil.
o Flexion = kepala melakukan fleksi ke dada supaya UUK di bawah
o Internal rotation [putar paksi dalam] = kepala bayi memutar di PAP, UUK akan berada
persis di bawah simfisis pubis ; posisi sutura sagitalis jadi AP
o Extension = untuk keluar dari PAP, bayi akan ekstensi maksimal, terjadi kelahiran
berturut-turut kepala (subocciput di bawah simfisis)  KEPALA JANIN SUDAH
KELUAR VAGINA
o External rotation/restitution [putar paksi luar] = kepala bayi akan memutar di luar untuk
kembali ke posisi awal, kepala di luar vulva berputar sesuai punggung janin  sutura
sagitalis transversal
o Expulsion = lahirnya bahu, mula-mula bahu depan di bawah simfisis, bahu belakang
melewati perineum, kemudian diikuti bagian janin yang lain. Kita bantu lahir bahu anterior
dulu  bahu posterior

Apa yang diperiksa saat persalinan?


 Berapa lama kala tersebut?
o Kala I = primipara 12 jam (1 cm/jam), multipara 8 jam (2 cm/jam)
o Kala II = primipara 2 jam, multipara 1 jam
o Kala III = 30 menit
o Kala IV = dari plasenta lahir – 2 jam postpartum
 Setiap ada HIS
 Pemeriksaan Leopold
 Proses = mekanisme persalinan
o Engagement = kepala bayi tegak lurus atau membentuk sudut dengan PAP, masuknya
kepala janin ke PAP
o Descent = kepala turun ke PAP karena HIS atau tekanan cairan amnion dan kontraksi
dinding perut dan diafragma. Dagu menempel ke toraks, agar diameter yang masuk adalah
diameter terkecil.
o Flexion = kepala melakukan fleksi supaya UUK di bawah
o Internal rotation = kepala bayi memutar di PAP, UUK akan berada persis di bawah
simfisis pubis
o Extension = untuk keluar dari PAP, bayi akan ekstensi maksimal, terjadi kelahiran
berturut-turut kepala (subocciput di bawah simfisis)
o External rotation/restitution = kepala bayi akan memutar di luar untuk kembali ke posisi
awal, kepala di luar vulva berputar sesuai punggung janin
o Expulsion = lahirnya bahu, mula-mula bahu depan di bawah simfisis, bahu belakang
melewati perineum, kemudian diikuti bagian janin yang lain. Kita bantu lahir bahu anterior
dulu  bahu eksterior
 Kapan inpartu?
o Timbulnya HIS persalinan = nyeri melingkar dari punggung ke perut bagian depan, teratur,
interval memendek, intensitasnya bertambah bila dibawa berjalan
o Keluarnya cairan banyak sekonyong-konyong (ketuban pecah)
o Keluarnya lendir berdarah dari jalan lahir (bloody show) akibat dilatasi dari kanalis
servikalis dan robeknya pembuluh darah saat serviks mulai membuka

JELASKAN HIS DI SETIAP KALA?

Anda mungkin juga menyukai