(d) (e)
Keterangan :
(a) Daun nangka segar dicuci kemudian dikeringkan (kering udara).
(b) Daun nangka kering dihaluskan dengan cara diblender.
(c) Daun nangka halus direndam dengan etanol selama 24 jam. Perendaman
dilakukan 3 kali.
(d) Supernatan diambil, kemudian dievaporasi dengan vakum rotavapour pada
suhu ± 600C dengan kecepatan 120 rpm.
(e) Ekstrak daun nangka siap pakai.
39
Lampiran 2. Uji Fitokimia Daun Nangka
40
Lampiran 3. Pembuataan Konsentrasi Ektrak Daun Nangka
41
Lampiran 4. Pembuatan Media Nutrien Agar (NA)
Bahan
NA (28 g/L) = 1,05 g
Aquades = 37,5 ml
42
Lampiran 5. Pembuatan larutan bakteri kepadatan 108 cfu/mL dengan
Spektrofotometer
43
Lampiran 6. Gambar Uji Zona Hambat
Keterangan :
(a) Zona bening pada konsentrasi ekstrak 100.000 ppm
(b) Zona bening pada konsentrasi ekstrak 10.000 ppm
(c) Zona bening pada konsentrasi ekstrak 1000 ppm
(d) Zona bening pada konsentrasi ekstrak 100 ppm
(e) Zona bening pada konsentrasi ekstrak 10 ppm
(f) Zona bening pada konsentrasi 10.000 ppm 1000 ppm, 100 ppm
(ampisilin/kontrol)
44
Lampiran 7. Uji LC50 Perendaman Ekstrak Daun Nangka
a. Prosedur
Rancangan percobaan untuk ekstrak herbal daun nangka pada benih ikan
mas masing-masing 15 ekor menggunakan 4 perlakuan dengan 2 ulangan, lama
waktu pemeliharaan selama 2 hari, dengan prosedur kerja:
Benih ikan mas direndam menggunakan ekstrak daun nangka dengan
konsentrasi yang berbeda, diamati kematian ikan setiap jam untuk
perhitungan menentukan LC50
45
46
Lampiran 7. (lanjutan)
E1 A1 D2 D1 B2 E2 B1 C2
C1 A2 A3 D3 E3 B3 C3
47
Lampiran 9. Kelangsungan Hidup Benih Ikan Mas Setelah Pengobatan
48
Lampiran 10. Analisis Data Kelangsungan Hidup Benih Ikan Mas
49
50
1. Faktor koreksi =
= 11895,28
= 3144,25
∑
3. Jumlah Kuadrat Perlakuan = − FK
( )
= 11895,28
= 2835,96
4. Jumlah Kuadrat Galat = JK Total – JK Perlakuan
= 3144,25 − 2835,96
= 308,29
Sx = √
LSR = SSR 5% x Sx
=√ = 3,21
2 3 4 5
SSR 5% 3,15 3,3 3,37 3,43
LSR 10,10 10,58 10,81 11,00