2 IUD
2.2.1 PENGERTIAN IUD
(Hidayati, 2009).
(Handayani, 2010).
dililit tembaga (Cu) ada pula yang tidak, tetapi ada pula yang
dililit dengan tembaga bercampur perak (Ag). Selain itu ada pula
1
mencegah terjadinya kehamilan dengan cara mengusahakan agar tidak
2.2.2 PROFIL
tahun: CuT-380A)
1) Copper-T
3) Multi load
dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel.
Panjang dari ujung atas ke ujung bawah 3,6 cm. Batang diberi
gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375
11
mm2 untuk menambah efektifitas. Ada tiga jenis ukuran multi load
4) Lippes loop
kontrol, dipasang benang pada ekornya Lippes loop terdiri dari 4 jenis
rendah. Keuntungan dari pemakaian IUD jenis ini adalah bila terjadi
12
2) Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.
fertilisasi.
2.2.5 EFEKTIVITAS
Arum, 2009).
2.2.6 KEUNTUNGAN
3) Metode jangka panjang ( 10 tahun proteksi dari CuT – 380A dan tidak
perlu diganti)
hamil
13
8) Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
haid terakhir)
2.2.7 KERUGIAN
2) Komplikasi Lain:
pemasangan
benar)
14
3) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
1) Mekanisme kerja AKDR sampai saat ini belum diketahui secara pasti,
pasti, kini pendapat yang terbanyak ialah bahwa AKDR dalam kavum
15
tidak dapat hidup dalam uterus. Walaupun sebelumnya terjadi nidasi,
16
2) Infeksi leher rahim atau rongga panggul, termasuk penderita penyakit
kelamin
pertama pemakaian)
4) Disminore
menjadi lebih berat dan lebih lama, bahkan lebih menyakitkan. Tetapi
bulan.
17
2.2.11 PERALATAN PEMASANGAN IUD
Gambar 2.4 alat untuk memasang IUD (Sunjiantini dan arum : 2009)
2) Tampontang
3) Tenakulum
4) Gunting
7) Duk steril
8) Kapas cebok
1) Meja ginekologi
3) Kursi duduk
pada waktu agak terbuka dan lembek. Rasa nyeri tidak seberapa keras,
(3)Secara tidak langsung yaitu IUD dipasang sesudah masa tiga bulan
3) Sewaktu abortus
19
4) Beberapa hari setelah haid terakhir
4) 1 tahun sekali
dilakukan pada:
b. 3 bulan berikutnya
preparat spermisida dan kondom pada bulan pertama. Tindakan ini akan
pembuahan dan penanaman sel telur dan ini merupakan kurun waktu IUD
pertamanya dalam waktu kurang lebih enam minggu. Kunjungan ini harus
20
dilakukan setelah masa menstruasi pertamanya pasca pamasangan IUD.
Pada waktu ini, bulan pertama kemungkinan insiden IUD lebih tinggi
untuk terlepas secara spontan telah berakhir. IUD dapat diperiksa untuk
menentukannya masih berada pada posisi yang tepat. Selain itu, seorang
1) Riwayat
menggunakan IUD)
a) Tanggal
b) Lamanya
c) Jumlah aliran
d) Nyeri
menggunakan IUD)
21
d) Rabas vagina: lamanya, warna, bau, rasa gatal, rasa terbakar
hubungan seksual
maupun pasangannya)
masalah
2) Pemeriksaan fisik
3) Pemeriksaan pelvic
a) Benang terlihat
22
b) Panjang benang: pemotongan benang bila ada indikasi
c) Pembesaran uterus
4) Laboratorium
pelvic, pap smear, kultur klamedia dan gonorea, tes laboratorium rutin
23
sebelum kunjungan tahunnya dapat ditinjau kembali bersama klien
24
(5) Mengeluarkan cairan yang berlebihan dari vagina
(6) Adanya gejala infeksi pada alat kelamin yaitu cairan barbau,
bengkak, kemerahan, nyeri, panas.
(11) Menanyakan kepada ibu apakah ada yang mau ditanyakan lagi
tentang hasil penyuluhannya.
25
2.3 IUD POST PLASENTA
2.3.1 PENGERTIAN
IUD post plasenta adalah IUD yang dipasang dalam waktu 10
menit setelah lepasnya plasenta pada persalinan pervaginam
(EngenderHealth, 2008).
Pemasangan AKDR berdasarkan waktu pemasangan dapat dibagi
menjadi 3:
1) Immediate postplacental insertion (IPP) yaitu AKDR dipasang
dalam waktu 10 menit setelah plasenta dilahirkan.
2) Early postpartum insertion (EP) yaitu AKDR dipasang antara
10 menit sampai dengan 72 jam postpartum.
3) Interval insertion (INT) yaitu AKDR dipasang setelah 6
minggu postpartum.
Pemasangan AKDR dalam 10 menit setelah plasenta lahir dapat
dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1) Dipasang dengan tangan secara langsung
Setelah plasenta dilahirkan dan sebelum perineorafi,
pemasang melakukan kembali toilet vulva dan mengganti
sarung tangan dengan yang baru. Pemasang memegang AKDR
dengan jari telunjuk dan jari tengah kemudian dipasang secara
perlahan-lahan melalui vagina dan servik sementara itu tangan
yang lain melakukan penekanan pada abdomen bagian bawah
dan mencengkeram uterus untuk memastikan AKDR dipasang
di tengah-tengah yaitu di fundus uterus. Tangan pemasang
dikeluarkan perlahan-lahan dari vagina. Jika AKDR ikut
tertarik keluar saat tangan pemasang dikeluarkan dari vagina
atau AKDR belum terpasang di tempat yang seharusnya, segera
dilakukan perbaikan posisi AKDR.
2) Dipasang dengan ring forceps
Prosedur pemasangan dengan AKDR menggunakan ring
forceps hampir sama dengan pemasangan dengan
menggunakan tangan secara langsung akan tetapi AKDR
diposisikan dengan menggunakan ring forceps, bukan dengan
tangan.
26
2.3.2 JENIS
Ada 3 macam IUD yang biasanya digunakan yaitu Copper T
380A, Multiload Copper 375, dan IUD dengan levonorgestrel. IUD
jenis Copper T 380A sangat banyak tersedia dan pada program pilihan
KB Pascapersalinan, jenis IUD Copper T 380A ini paling banyak
digunakan karena selain karakteristiknya yang baik, harga IUD jenis ini
juga lebih terjangkau dibanding dengan jenis IUD yang lain. IUD
dengan levonorgestrel (misal Mirena) belum terlalu banyak tersedia dan
jika tersedia harganya mahal, dan IUD jenis ini biasanya tidak
direkomendasikan sebagai IUD post partum.
2.3.4 EFEKTIVITAS
Efektivitas sangat tinggi. Tiap tahunnya 3-8 wanita mengalami
kehamilan dari 1000 wanita yang menggunakan IUD jenis Copper T
380A. Kejadian hamil yang tidak diinginkan pada pasca insersi IUD
post plasenta sebanyak 2.0 - 2.8 per 100 akseptor pada 24 bulan setelah
pemasangan. Setelah 1 tahun, penelitian menemukan angka kegagalan
IUD post plasenta 0.8 %, dibandingkan dengan pemasangan setelahnya.
Sesuai dengan kesepakatan WHO, IUD dapat dipakai selama 10 tahun
walaupun pada kemasan tercantum efektifitasnya hanya 4 tahun
(BKKBN, 2010).
2.3.5 KEUNTUNGAN
1) Langsung bisa diakses oleh ibu yang melahirkan di pelayanan
kesehatan
2) Efektif dan tidak berefek pada produksi menyusui
3) Aman untuk wanita yang positif menderita HIV
4) Kesuburan dapat kembali lebih cepat setelah pelepasan
27
5) Resiko terjadi infeksi rendah yaitu dari 0,1-1,1 %
6) Kejadian perforasi rendah yaitu sekitar 1 kejadian perforasi dari
jumlah populasi 1150 sampai 3800 wanita
7) Mudah dilakukan pada wanita dengan epidural
8) Sedikit kasus perdarahan daripada IUD yang dipasang di waktu
menstruasi
2.3.6 KERUGIAN
Angka keberhasilannya ditentukan oleh waktu pemasangan, tenaga
kesehatan yang memasang, dan teknik pemasangannya. Waktu
pemasangan dalam 10 menit setelah keluarnya plasenta memungkinkan
angka ekspulsinya lebih kecil ditambah dengan ketersediaan tenaga
kesehatan yang terlatih (dokter atau bidan) dan teknik pemasangan
sampai ke fundus juga dapat meminimalisir kegagalan pemasangan.
28