Aik Dhita SMT 4
Aik Dhita SMT 4
PUBLIC SPEAKING
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2019/2020
1.1 Pengertian Public Speaking
Public Speaking adalah kegiatan penyampaian pesan berupa ide/ gagasan secara oral atau
lisan. Pengertian lain yaitu bentuk komunikasi dimana seseorang pembicara menghadapi
pendengar dalam jumlah yang relative besar dan pembicara yang relative kontinu. Istilah
Bahasa Indonesia yang paling sering digunakan untuk mengartikan public speaking
adalah berbicara di depan umum atau berbicara di depan public atau sering pula disebut
pidato.
2. Kontak Mata
Kontak mata (Eye Contact) dalam public speaking termasuk elemen penting karena
akan membangun "hubungan batin" dengan audiens. Ada istilah "dari mata turun ke
hati". Demikian pula dalam public speaking.
Teknik Kontak Mata antara lain:
Pandang audience; sapukan pandangan ke seluruh audience.
Pandang tepat pada matanya
Jangan melihat ke atas, ke dinding, ke bawah (nunduk), atau ke arah lain selain
audiens.
3. Gesture
Gesture yaitu gerakan anggota badan. Ia bagian dari bahasa tubuh (body languange).
Lakukan gesture dengan baik, spontan, dan alami. Jangan dibuat-buat, apalagi
bertentangan dengan perkataan. Teknik gesture dalam dalam public Speaking antara
lain:
Alami, spontan, wajar, tidak dibuat-buat.
Penuh, tidak sepotong-sepotong, tidak ragu.
Sesuai dengan kata-kata.
Gunakan untuk penekanan pada poin penting,
Tidak berlebihan
Gerakan tubuh meliputi: ekspresi wajah, gerakan tangan, lengan, bahu, mulut
atau bibir, gerakan hidung, kepala, badan, kaki.
Setiap gerakan mengandung tiga bagian: Pendekatan (The Approach) – Tubuh
siap untuk bergerak; Gerakan (The Stroke) – gerakan tubuh itu sendiri; dan
Kembali (The Return) – kembali ke posisi semula atau keadaan normal.
Variatif, jangan monoton. Misalnya terus-menerus mengepalkan jari tangan di
atas.
Tidak melalukan gerakan tubuh yang tidak bermakna atau tidak mendukung
pembicaraan seperti: memegang kerah baju, mempermainkan mike, meremas-
remas jari, dan menggaruk-garuk kepala.
Makin besar jumlah hadirin, kian besar dan lambat gerakan tubuh yang kita
lakukan. Jika kita berbicara di depan hadirin dalam jumlah kecil, atau di
videoconferencing, atau di televisi, lakukan gerakan tubuh alakadarnya (smaller
gestures).
4. Humor
Humor sering diibaratkan garam dalam masakan. Betapa hambar dan tidak enaknya
makanan tanpa garam. Demikian juga betapa hambar, membosankan, dan bikin
ngantuknya sebuah public speaking tanpa humor, candaan, atau lelucon. Humor
adalah bumbu penyedap dalam Public Speaking.
Teknik Humor antara lain:
Gunakan humor alamiah.
Gunakan hentian (pause) sekadar memberikan kesempatan kepada pendengar
untuk tertawa.
Gunakan teka-teki, kata-kata lucu, atau kejadian lucu yang pernah Anda atau
orang lain alami.
2. Keep it Smile
3. Antisipasi Pikiran Audiens
Pada saat anda menyampaikan salah satu sudut pandang, sangat mungkin jika audiens
malah memikirkan hal lain yang tidak anda sebutkan dalam topik pidato anda. Sebuah
pidato yang tidak memperhatikan kemungkinan pikiran audiens, maka akan
kehilangan perhatian dari audiens karena gagal menjawab apa yang menjadi concern
audience. Jadi, bertindaklah antisipatif.
4. Belajar Membuat Jeda
Rate atau kecepatan bicara dipengaruhi oleh isi pesan, tingkat emosionalitas, dan
intelektualitas pesan. Secara singkat, rate membantu dalam hal menyampaikan
pengertian, mengungkapkan perasaan, dan memberikan terhadap gagasan yang perlu
ditegaskan. Rate dikontrol oleh pause (hentian). Seorang komunikator berhenti untuk
memberikan kesempatan kepada audiens untuk mencernaa dan memahami apa yang
dikatakannya. Bagi pembicara, hentian memberinya peluang untuk berfikir, mencari
kata yang paling tepat, dan merencanakan gagasan yang akan disampaikan.
5. Menguasai Bahasa Tubuh
DAFTAR PUSTAKA
Adha, Kholifatul. 2014. Panduan Mudah Public Speaking. Yogyakarta: Penerbit Notebook
Aziz, Ali. Moh. 2015. Ilmu Pidato. Surabaya: PT. Duta Aksara Mulia
Balqis, Khayyirah. 2013. Cara Pintar Berbicara Cerdas di depan Publik. Jogjakarta: Diva
Press
Utami Dewi. Fitriana. 2013. Public Speaking Kunci Sukses Bicara di Depan Publik.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar