Rangkuman Ospe Kimia
Rangkuman Ospe Kimia
Warna larutan
Reaksi
Keruh
Endapan putih dari AgCl,
apabila didiamkan berubah jadi
abu-abu
Endapan putih
Dinding tabung terdapat sedikit
perak
11 Amonium (NH4+)
12 Borak (B4O72-)
IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSIONAL
Warna larutan
Aroma
Reaksi
2. Alkohol (ROH)
Bintang segienam
a. KOH panaskan +
I2
c. Benedict,
dipanaskan
4. Keton (fruktosa)
Merah kecoklatan C6H12O6 + I2 warna tetap
a. Na Nitroprusid 5%
c. Tollens
d. KOH
5. Eter
Air + eter dipanaskan Bau alkohol CH3-O-CH3 + H2O
Warna bening 2CH3-OH (metanol)
6. Karboksilat (asam asetat)
a. Natrium thiosulfat Larutan keruh berwarna putih CH3COOH + NaS2O3 CH3COONa +
Bau asam cuka H2S2O3
Warna larutan
Aroma
Reaksi
Fungsi obat
Senyawa Obat +
No Kejadian / Warna Fungsi Reaksi Kimia
Pereaksi
1. Tetrasiklin HCL Kegunaan tetraksilin
Kuning kehijau2an - Mengobati infeksi
yang disebabkan
oleh bakteri
Kulit : jerawat
Pernafasan :
bronchitis kronis,
sinusitis
Infeksi saluran
FeCl3 kemih : sitisis,
preiltis
Infeksi
pencernaan :
gasarotertesis
- Antibiotika
- Leptospirosis
(pengganti penicillin)
- Pengobatan
gonorrhea Rumus molekul :
C16H19N3O4S
Dibatar + cium bau
- Mengobati infeksi
saluran pernafasan
- Pengobatan infeksi
jaringan ikat lunak
Antibiotik
3. Luminal Natrium Susah tidur / kejang-kejang
a. Kobal Nitrat Jingga
Ada balok kristal yang
terbentuk
b. Lumial Na +
aseton + air
- Pereda nyeri
(analgesic) &
penurun demam
a. Larutan FeCl3
(antiseptic)
- Mengurangi daya
beku darah
- Anti peradangan
b. Alkohol +
Bau balsem
H2SO4 pekat
5. Asetosal
Ungu
Antiseptik,
Penahan rasa sakit,
Larutan FeCl3
Anti inflamasi
6. Kodein HCL
H2SO4 pekat + formalin Ungu tua + gumpalan - Efek anti nyeri
(analgesic) – obat
analgetik golongan
oploid
- Meredakan batuk
kering, iritasi dan
tidak berdahak
- Anti diare
- Anti depresan
7. Isoniazida (INH)
Oranye kekuningan
8. Antalgin
merah- hijau- biru- kuning,
Meredakan nyeri, demam,
Lar. FeCl3 yang terakhir jernih
dan reumatik
9. Kafein
Endapan putih + amonia
- Penekan nafsu
makan
NaOH + CuSO4
- Mengobati hipotensi
- Pengobatan depresi
11. Sulfadiazine
Kuning kunyit
b. Batang korek
Oranye
api
12. Anaestecin
a. Totolkan di Obat bius
Terasa tebal
lidah
b. P-DAB HCl Oranye + menggumpal
PRAKTIKUM KUALITATIF KARBOHIDRAT
Tabel KSH
Warna reaksi (+)
Reaksi ... mengidentifikasi ...
Reaksi Barfoed
Uji adanya KARBOHIDRAT
a. Barfoed(Cu Asetat dan Asam Asetat) + Karbohidrat
b. Terdapat endapan Jingga
c. SUKROSA tidak ada endapan
Reaksi Tollens
Uji adanya HEKSURONAT(Aldehide dan Keton)
a. Tollens(Naftoresorsinol 1% dalam Alkohol) + Karbohidrat
a. Terbentuk Cermin Perak
b. Hanya Glukosa dan Fruktosa yang terbentuk cermin perak
Reaksi Mollisch
Uji adanya KARBOHIDRAT
a. Mollisch (Alfa Naftol 10%) + Karbohidrat
b. Terbentuknya CINCIN UNGU ditengah larutan
c. Semua Karbohidrat terbentuk
Reaksi Benedict
Uji adanya GULA PEREDUKSI
a. Benedict(CuSO4 dan Na2SO4) + Karbohidrat
b. Terbentuknya warna MERAH BATA
c. SUKROSA tidak terbentuk endapan
Reaksi Selliwanof
Uji adanya GUGUS KETON / KETOSA
Selliwanof (Resorsnionl dalam HCl) + Karbohidrat
Terbentuk warna MERAH PEKAT
Hanya Fruktosa dan Sukrosa yang terbentuk warna merah pekat
p
LIPID
Teori ketidakjenuhan
Perhitungan reaksi saponifikasi
TEORI KETIDAKJENUHAN
- Angka iod: jumlah gram iod yang diikat oleh 100 gram lemak.
- Besarnya angka iod menunjukan derajat ketidakjenuhan asam lemak.
- Semakin tidak jenuh lemak = semakin besar angka iod nya.
Jadi si minyak jagung itu lebih tidak jenuh dibanding minyak kedelai. Minyak kelapa sawit yang paling jenuh.
No Larutan Hasil
1 H2SO4 encer Tidak larut dengan minyak
2 Na2CO3 0,5% Terdispersi sempurna terbentuk emulsi
emulgator
3 Alkohol dingin Tidak larut dengan minyak
4 Alkohol panas Tidak larut dengan minyak
5 Bensin (hk. Distribusi) Larut dengan minyak
6 Kloroform (hk. Larut dengan minyak
Distribusi)
7 Eter (hk. Distribusi) Larut dengan minyak
Selisih 1,7
Perhitungan:
= 0,17 mgrek
Angka iod minyak kelapa yang diuji adalah 2,63 menandakan bahwa minyak kelapa tersebut tidak murni karena
terlalu lama tersimpan(terjadi oksidasi).
PROTEIN
Reaksi pengendapan
Reaksi warna
FeSO4 Kuning
PbSO4 Putih
CuSO4 Biru
(NH4)2SO4 +
1. Endapan putih Larut (reversible)
protein
No tabung reaksi 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ml larutan kasein 1 1 1 1 1 1 1 1 1
pH Larutan 5,9 5,7 5,3 5,0 4,7 4,4 4,1 3,8 3,5
Jawaban :
Kesimpulan :
Pengendapan maksimal pada tabung nomor 5 yaitu pH 4,7 hasil yang diperoleh sesuai dengan data
literature sehingga titik isoelektriknya pada tabung nomor 5 dengan pH 4,7.
KROMATOGRAFI
Jenis-jenis kromatografi
Perhitungan Rf
1. Kromatografi kertas
Fasa diam: air dalam kertas
Fasa bergerak: perlarut
2. Kromatografi lapis tipis
Kromatografi yang memakai lapisan tipis atas. Contoh: silika gel, Al2O3, polymide.
Fasa diam: lapisan tipis
Fasa bergerak: pelarut tertentu
3. Kromatografi kolom
Pemisahan campuran dari suatu senyawa menjadi komponen murninya berdasarkan sifat adsorpsi dari
masing-masing komponen di antara fasa bergerak dan fasa diam.
Fasa diam: Al2O3, SiO2
4. Kromatografi gas
Untuk pemisahan yang sulit
Fasa pendukung: gas
PERHITUNGAN RF
Catatan :
4 : 1 : 5
Dimetilaminobenzaldehide = 1 gr
Gambar SKEMATIK:
Catatan :
- Bila Rf sampel sama dengan Rf standar, maka secara kualitatif isi sampel sama dengan isi standar
- Bila luas noda sampel sama dengan luas noda standar maka kadar sampel secara kuantitatif sama dengan kadar
standar
HASIL :
Jarak noda dari tempat penetesan ( R 1 )
Rf = -------------------------------------------------
Jarak yang ditempuh eluer ( R 2)
Rf = 4,5
-----
9,75
Rf = 0,46
Rf = 4,5
------------
9,75
Rf = 0,46
Rf menunjukan hasil yang sama sehingga dapat disimpulkan sampel memiliki kandungan yang sama dengan
standar / blangko
SPEKTOFOTOMETRI
Hukum Lambert-Beer
Absorban (2-LogT)
Persentase kesalahan maksimum
PERCOBAAN:
Uji Kuantitatif Protein : Bedak yang mengandung asam salisilat 2 %. Siapkan dua tabung reaksi yang bersih,
berisi :
A Sampel
Jadi, kadar asam salisilat = x Kadar Standar
A Standar
0,744
= x 0,1 %
1, 350
= 0,05138 %
Kesalahan : Dalam 5 gram asam salisiat, seharusnya terdapat 0,1 % atau 0,098 % kadar asam salisilat. Akan
tetapi dalam perhitungan ini :
0,1−0,05138
= x 100 %
0,1
= 48,62 %
Kesimpulan :
1. Spektrofotometri dapat digunakan untuk mengetahui kadar albumin dalam larutan telur, dan
kandungan dalam bedak (pada percobaan ini).
2. Di dalam bedak tersebut, tidak penuh 2 gram asam salisilat dalam 100 gramnya, bedak ini berarti
substandar yaitu di bawah seharusnya (tidak memenuhi persyaratan).
3. Jika diatas 5% mungkin bisa disebabkan karena beberapa kesalahan yang terjadi, seperti :
- Penimbangan yang tidak tepat
- Larutan masih tertinggal sehingga tidak seluruh zat tercampur