Anda di halaman 1dari 19

Bisnis Pariwisata

‘’Produk-Produk Pariwisata’’

OLEH KELOMPOK 7 :

1. I Gusti Ayu Agung Ida Ratna Kartika Dewi (1702622010305/8)


2. Made Barry Prasta Wijaya (1702622010309/12)
3. Ni Kadek Milayanti (1702622010311/14)
4. NI Luh Manik Hamu Sulasih (1702622010316/21)
5. Putu Hendra Raditya Priliantama (1702622010336/39)
6. Siti Sofiatus Soleha (1702622010341/44)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN
2020
BAB II
PEMBAHASAN

1) Pengertian Produk Pariwisata

Produk Pariwisata dibanding dengan jenis-jenis produk barang dan jasa


lainnya memiliki ciri-ciri berbeda dan untuk memahami bentuk serta wujud dari
produk pariwisata, maka berikut ini pengertian produk pariwisata yang dikemukanan
oleh : Burkat dan Medlik, yaitu produk pariwisata dapat merupakan suatu susunan
produk yang terpadu, yang terdiri dari objek dan daya tarik wisata, transportasi,
akomodasi dan hiburan, dimana tiap unsur produk pariwisata dipersiapkan oleh
masing-masing perusahaan dan ditawarkan secara terpisah kepada konsumen
(wisatawan/tourist).

Medlik dan Middleton, yaitu produk pariwisata terdiri dari bermacam-macam


unsur yang merupakan suatu paket yang satu sama lainnya tidak terpisahkan serta
memenuhi kebutuhan wisatawan sejak meninggalkan tempat tinggalnya sampai
ketempat tujuannya dan kembali lagi ketempat asalnya.
Berdasarkan kedua pengertian ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
3(tiga) unsur yang membentuk suatu Produk Pariwisata, yaitu :
1. Daya Tarik dari Destinasi
2. Fasilitas dari Destinasi
3. Kemudahan dari Destinasi
Selanjutnya ketiga unsur tersebut menyatu dan menghasilkan citra terhadap
suatu destinasi, apakah baik atau buruk. Berikut ini terdapat sejumlah 6(enam) unsur
produk pariwisata yang membentuk suatu paket pariwisata terpadu yang diuraikan
berdasarkan kebutuhan wisatwan, antara lain:

1. Objek dan Daya Tarik Wisata


2. Jasa Travel Agent & Tour Operator
3. Jasa Perusahaan Angkutan
4. Jasa Pelayanan Akomodasi, Restoran, Rekreasi dan Hiburan
5. Jasa Souvenir (Cinderamata)Jasa Perusahaan Pendukung.

Memahami produk pariwisata secara mendalam dapat dilakukan dengan


terlebih dahulu memahami ciri-ciri produk pariwisata, antara lain:

1. Tidak dapat dipindahkan


2. Tidak memerlukan perantara (middlemen) untuk mencapai kepuasan
3. Tidak dapat ditimbun atau disimpan
4. Sangat dipengaruhi oleh faktor non ekonomis
5. Tidak dapat dicoba atau dicicipi
6. Sangat tergantung pada faktor manusia
7. Memiliki tingkat resiko yang tinggi dalam hal investasi
8. Tidak memiliki standart atau ukuran yang objektif dalam menilai tingkat mutu
produk.
Menurut Suswantoro (2007:75) pada hakekatnya pengertian produk wisata
adalah keseluruhan palayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan
semenjak ia meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke daerah tujuan wisata yang
dipilihnya dan sampai kembali kerumah dimana ia berangkat semula.

Produk wisata sebagai salah satu obyek penawaran dalam pemasaran


pariwisata memiliki unsur-unsur utama yang terdiri 3 bagian (Oka A. Yoeti,
2002:211) :

1. Daya tarik daerah tujuan wisata, termasuk didalamnya citra yang dibayangkan
oleh wisatawan.
2. Fasilitas yang dimiliki daerah tujuan wisata, meliputi akomodasi, usaha
pengolahan makanan, parkir, trasportasi, rekreasi dan lain-lain.
3. Kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata tersebut.

Mason (2000:46) dan Poerwanto (1998:53) telah membuat rumusan tentang


komponen-komponen produk wisata yaitu :

1. Atraksi, yaitu daya tarik wisata baik alam, budaya maupun buatan manusia seperti
festival atau pentas seni.
2. Aksesbilitas, yaitu kemudahan dalam memperoleh atau mencapai tujuan wisata
seperti organisasi kepariwisataan (travel agent).
3. Amenities yaitu fasilitas untuk memperoleh kesenangan. Dalam hal ini dapat
berbentuk akomodasi, kebersihan dan keramahtamahan.
4. Networking, yaitu jaringan kerjasama yang berkaitan dengan produk yang
ditawarkan baik lokal, nasional maupun internasional.

2) Karakteristik Produk Pariwisata

Produk adalah suatu barang atau jasa yang ditawarkan pada konsumen untuk
memperoleh pendapatan (income) melalui sistem perdagangan yang umum berlaku.
Pada umumnya, produk juga didefinisikan sebagai segala sesuatu (benda fisik, jasa,
tempat, organisasi, dan ide) yang dapat ditawarkan (ke pasar) untuk diperhatikan,
digunakan, diakuisisi, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan
kebutuhan pelanggan. secara umum, nilai dari sebuah produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
(wisatawan) dapat terwujud atau tidak berwujud atau kombinasi keduanya.

Produk pariwisata merupakan produk jasa yang bersifat kompleks dan


mempunyai karakteristik spesial, dimana akan membedakan mereka dengan produk
manufaktur, seperti produk barang-barang elektronik ataupun hasil bumi. Pemahaman
atas karakteristik produk pariwisata sangat diperlukan dalam keberhasilan suatu
pemasaran produk pariwisata tersebut.

3) Siklus Hidup Produk Pariwisata


Konsep pemasaran produk dirancang untuk memenuhi kebutuhan target
pasar. Namun produk utama destinasi wisata terbaik biasanya sulit untuk beradaptasi
dengan perubahan permintaan. Misalnya perang harga antar tour operator yang
menyebabkan parmintaan akomodasi meningkat, mendorong pembangunan hotel
baru. Pergeseran permintaan pasar dan destinasi berkembang melalui siklus hidup
produk yang menunjukkan fluktuasi permintaan dan munculnya kesempatan baru,
mengidentifikasi potensi peluang dan permasalahan adalah cara bijak untuk
menyelamatkan kegagalan usaha.

4) Menciptakan Daya Saing Produk


Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan yang terdiri dari lebih dari
17.000 pulau, 300 lebih suku bangsa merupakan sebuah destinasi pariwisata yang
sangat besar dan kaya dengan keragaman sumber daya wisata, baik alam, dan budaya.
Ini memerlukan manajemen atraksi, dukungan sarana-prasarana dan infrastruktur,
serta dukungan masyarakat di sekitar destinasi perlu diperkuat agar potensi-potensi
kepariwisataan dan produk-produk pariwisata dapat dikelola dan dikemas sebagai
produk wisata yang menarik, berdaya saing tinggi, dan menciptakan unique selling
points bagi wisatawan. Menciptakan daya saing dapat dilakukan melalui inovasi
brand. Produk wisata dengan konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan mampu
menciptakan jenis wisata baru, yaitu produk wisata yang ramah lingkungan (green
tourism).

5) Mengemas Produk Wisata


Langkah awal yang dianjurkan oleh Kotler, Bowen & Makens (2002:251)
dalam mengemas produk pariwisata adalah membagi pasar menjadi kelompok-
kelompok pembeli khas yang mungkin membutuhkan produk yang disebut dengan
segmentasi pasar. Langkah selanjutnya adalah membidik pasar dengan cara
mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dan memilih satu atau beberapa
segmen pasar. Maksudnya, tindakan yang harus dilakukan setiap daerah tujuan wisata
adalah mengemas produknya disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan wisatawan
mancanegara yang dibidiknya. Mendukung tindakan tersebut, daerah tujuan wisata
harus mengembangkan posisi bersaing produk pariwisatanya dengan daerah tujuan
wisata yang lainnya yang disebut menetapkan posisi.

6) Mengemas Pelayanan
Pengemasan fasilitas-fasilitas produk pariwisata yang baik tidak akan cukup
menarik wisatawan bila tidak diberi roh. Pelayanan adalah roh yang akan
menggerakkan aktivitas pariwisata sebab yang dibeli oleh wisatawan adalah
pelayanan sejak dia berangkat, datang ke daerah tujuan wisata dan kembali lagi ke
tempat asal. Menurut Sugiarto (1999:36) pelayanan adalah tindakan yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan orang lain (konsumen, pelanggan, tamu, klien, pasien,
penumpang, dan lainnya) yang tingkat pemuasnya hanya dapat dirasakan orang yang
sedang melayani maupun yang dilayani.

7) Macam – macam Produk Pariwisata


1) Jasa Transportasi
Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat
lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan
oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia
dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya
menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk di sana jarang
yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan
angkutan umum sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu:
a) Transportasi Udara. Angkutan udara digunakan oleh wisatawan yang
menginginkan kenyamanan dan kecepatan karena alat angkut udara dapat
menjangkau jarak yang jauh dan waktu tempuh panjang serta
mampu mengangkut penumpang dan barang. Jenis transportasi pesawat
udara baik penerbangan internasional maupun penerbangan domestik, dapat
berupa penerbangan borongan atau charter dan penerbangan berjadwal
atau scheduled. udara merupakan transportasi yang membutuhkan banyak uang
untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang lebih canggih,
transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan dengan
alat transportasi lainnya serta memiliki tingkat kecelakaan yang relatif lebih
rendah daripada transportasi darat dan air
b) Transportasi Darat. Setiap kegiatan wisata tentunya membutuhkan transportasi
darat baik berupa mobil (pribadi dan sewa), maupun bus, truk, taksi, kereta
api. Angkutan darat memberikan beberapa manfaat karena bersifat fleksibel
dapat mengantarkan penumpang secara “dari pintu ke pintu”. Angkutan darat
dapat memberikan kenyamanan pribadi. Wisatawan dapat menentukan rute
perjalanan, mengatur waktu keberangkatan dan kedatangan serta tempat
perhentian.
Transportasi darat dapat mencapai daerah yang sulit bahkan area yang terpencil
sekalipun. Ia berfungsi sebagai alat transportasi, sarana rekreasi dan akomodasi
serta mampu mengangkut penumpang dan bagasi.
c) Transportasi laut. Transportasi air memberikan pengalaman dan kesan
tersendiri. Angkutan air yang dapat digunakan diantaranya kapal
feri penyeberangan, kapal pesiar, kapal danau, sungai dan kanal,dan perahu.
Angkutan laut mampu mencapai pulau-pulau kecil (terutama yang tidak dapat
dicapai oleh alat transportasi lain) dan menggunakan sumber daya alam
(perairan). Angkutan air bias menampung banyak pengguna mulai dari perahu,
sampan, kapal feri, hingga kapal pesiar. Sama seperti transportasi
udara,angkutan air terdiri dari pelayaran internasional maupun pelayaran
domestik,dapat berupa pelayaran borongan atau charter dan pelayaran terjadwal
atau scheduled.

Unsur-unsur transportasi meliputi:

1. Ada muatan yang diangkut


2. Tersedia kendaraan sebagai pengangkutnya
3. Ada jalanan yang dapat dilalui
4. Ada terminal asal dan terminal tujuan
5. Sumber daya manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan
kegiatan transportasi tersebut.

Sistem transportasi dari suatu wilayah dapat didefinisikan sebagai suatu


sistem yang terdiri dari prasarana/sarana dan sistem pelayanan yang
memungkinkan adanya pergerakan ke seluruh wilayah, sehingga (Santoso,
1996:1): terakomodasinya mobilitas penduduk, dimungkinkan adanya pergerakan
barang, dimungkinkan akses ke semua wilayah.
Pengangkutan memberikan jasa kepada masyarakat, yang disebut jasa
angkutan. Jasa angkutan merupakan keluaran (output) perusahaan angkutan yang
bermacam-macam jenisnya sesuai banyaknya jenis alat angkutan (seperti jasa
pelayaran, jasa kereta api, jasa penerbangan, jasa angkutan bus dan lain-lain).
Sebaliknya, jasa angkutan merupakan salah satu faktor masukan (input) dari
kegiatan produksi, perdagangan, pertanian dan kegunaan lainnya (Nasution,
2003:16).
Fungsi Transportasi

Pengangkutan berfungsi sebagai faktor penunjang dan perangsang


pembangunan (the promoting sector) dan pemberi jasa (the service sector) bagi
perkembangan ekonomi. Fasilitas pengangkutan harus dibangun mendahului
proyek-proyek pembangunan lainnya. Perluasan dermaga di pelabuhan
didahulukan daripada pembangunan pupuk yang akan dibangun, guna
melancarkan pengiriman peralatan pabrik dan bahan baku serta penyaluran hasil
produksi ke pasar setelah pabrik beroperasi (Nasution, 2003 : 19).Transportasi
manusia atau barang biasanya bukanlah merupakan tujuan akhir, tetapi hal itu
dilakukan untuk mencapai tujuan lain, oleh karena itu, permintaan atas jasa
transportasi disebut sebagai permintaan turunan (derived demand) yang timbul
akibat adanya permintaan akan komoditi atau jasa lain. 

Pada dasarnya permintaan atas jasa transportasi diturunkan dari :


 Kebutuhan seseorang untuk berjalan dari satu lokasi ke lokasi lainnya untuk
melakukan suatu kegiatan (misalnya bekerja, sekolah).
 Permintaan akan angkutan barang tertentu agar tersedia di tempat yang
diinginkan.
Untuk menunjang perkembangan ekonomi yang mantap perlu dicapai
keseimbangan antara penyediaan dan permintaan angkutan. Jika penyediaan jasa
angkutan lebih kecil daripada permintaannya, akan terjadi kemacetan arus barang
dan penumpang yang dapat menimbulkan kegoncangan harga di pasaran.
Sebaliknya, jika penawaran jasa angkutan melebihi permintaannya maka akan
timbul persaingan tidak sehat yang akan menyebabkan banyak perusahaan
angkutan rugi dan menghentikan kegiatannya, sehingga penawaran jasa angkutan
berkurang, selanjutnya menyebabkan ketidaklancaran arus barang dan
kegoncangan harga di pasaran (Nasution, 2003 : 19)

Manfaat dari transportasi

Manfaat transportasi dibagi menjadi 3 bagian, yang diantaranya sebagai berikut


ini:

a. Manfaat bagi ekonomi


Kegiatan ekonomi memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Saat
ini transportasi merupakan salah satu kegiatan yang menyangkut kebtuhan
manusia yaitu dengan memindahkan manusia, hewan atau barang dari tempat
asal ketempat tujuan sehingga dapat terjadi transaksi (menyediakan jasa
angkutan).
b. Manfaat untuk sosial
Sedangkan manfaatnya bagi sosial, yang diantaranya sebagai berikut ini:
- Dapat menjadi pelayanan untuk masyarakat baik itu perorangan
ataupun kelompok.
- Memendekan jarak antaran tempat atau daerah.
- Menyediakan jasa bagi perjalanan.
- Pertukaran informasi, dan lain-lain.

c. Manfaat untuk kewilayahan


Dapat memudahkan dalam memenuhi berbagai macam kebutuhan bagi
daerah-daerah khususnya daerah yang sedang mengalami pembangunan.

d. Manfaat untuk politis


Manfaat untuk politis, yang diantaranya sebagai berikut ini:
- Dapat menciptakan persatuan.
- Dapat Meninkatkan keamanan negara.
- Pelayanan untuk masyarakat dapat diperluas.
- Mempermudah dalam mengatasi permasalahan misalnya seperti
menuju lokasi bencana.
Ruang Lingkup Transportasi

Alat ransportasi dibagi kedalam tiga bagian, yang diantaranya sebagai berikut ini:
1) Transportasi darat
a) Transportasi jalan raya
Merupakan jenis kendaraan yang beroperasi memakai jalan, yang
diantaranya seperti:
- Sepeda motor merupakan alat transportasi yang memiliki roda dua
dan digerakan oleh motor. Saat ini sepeda motor adalah jenis kendaraan
paling banyak digunakan masyarakat RI.
- Sepeda merupakan alat transportasi roda dua yang digerakan oleh
manusia yaitu dengan cara mengayuh pedal.
- Mobil penumpang merupakan alat transportas yang digerakan oleh
motor dan biasanya dilengkapi dengan delapan tempat duduk (maksimal)
tidak termasuk tempat duduk sopir.
- Mobil angkutan barang merupakan alat transportasi bermotor yang
digunakan untuk mengangkut barang.
- Bus merupakan kendaraan yang sama seperti mobil penumpang akan
tetapi muatan penumpang atau tempat duduknya lebih banyak.
- Dan masih banyak lagi alat transportasi darat yang digunakan di jalan
raya, misalnya seperti: becak, bemo, delman dll.
b) Kereta api
Kereta api merupakan alat transportasi yang bergerak di rel, kereta api dapat
berjalan sendiri ataupun dirangaikan dengan kendaraan lain. Kereta api
merupakan alat transportasi yang sedang populer saat ini karena alat
transportasi ini bebas dari macet dan dapat mengangkut penumpang maupun
barang dalam jumlah banyak. Kereta api umumnya terdiri dari lokomotif dan
rangkain gerbong.
c) Transportasi laut
Alat transportasi laut merupakan kendaraan yang dapat beroperasi di laut
atau air, yang diantaranya seperti:
- Sampan merupakan alat transportasi yang berukuran 3-5 meter,
umumnya digunakan di sungai maupun di danau sebagai alat
transportasi dan untuk menangkap ikan.
- Kapal merupakan alat transportasi pengangkut manusia, hewan dan
barang di laut atau air perahu yang kecil.
- Feri merupakan alat transportasi laut jarak dekat. Feri memiliki
peranan yang sangat penting dalam pengangkutan bagi banyak kota di
pesisir pantai. Feri dapat membuat transit langsung antara dua tujuan
dengan biaya yang relatif murah atau lebih kecil.
d) Transportasi udara
Alat transportasi udara merupakan kendaraan yang beroperasi di udara
seperti pesawat terbang. Pesawat terbang mampu terbang di udara atau di
atmosfir dan umumnya digunakan untuk mengangkut manusia maupun
barang.
Prasarana transportasi

a. Prasarana transportasi di darat


Prasarana transportasi darat diantaranya seperti jalan raya, jembatan termasuk
bagian perlengkapannya misalnya seperti halte bus. Khusus untuk kereta api
munggunakan jalur khusus yang disebut dengan Rel. Rel akan mengarahkan
kereta api ketempat atau statsiun tujuan.
b. Prasarana transportasi di laut
Prasarana untuk transportasi laut yaitu pelabuhan. Pelabuhan merupakan suatu
mfasilitas yang berada di ujung sungai, danau ataupun samudra yang berguna
untuk tempat singgah kapal laut, mengangkut barang, memindahkan barang
maupun mengangkut  dan menurunkan penumpang.
c. Prasarana transportasi di udara
Prasarana untuk transportasi udara yaitu bandar udara atau lebih sering disebut
dengan bandara. Bandara merupakan suatu fasilitas untuk pesawat terbang
lepas landas maupun untuk mendarat. Bandara juga dilengkapi dengan
operator layanan penerbangan dan lain-lain.

2) Jasa Akomodasi

a. Pengertian Akomodasi
Yang dimaksud dengan akomodasi adalah sarana untuk menyediakan jasa
pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan makan dan
minum serta jasa lainnya.
b. Jenis – jenis Akomodasi
Agar dapat membandingkan hotel dengan jenis akomodasi yang lain,
dalam bahasan berikut ini akan diuraikan secara singkat mengenai
pengertian-pengertian dari jenis – jenis akomodasi sebagai berikut:
1. Hotel
Hotel adalah salah satu jenis akomodasi  yang mempergunakan
sebagain atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan
penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum, yang
dikelola secara komersil.
Beberapa Perbedaan yang Ada di antara Tipe Akomodasi
- Paying/non-paying
- Service/non-service
- Owned/rented
- Primary purpose/secondary purpose
- Static/mobile
- Purpose to visit.
Kebutuhan Akomodasi
a. Commom Characteristic
- Importance of location.
- Fixity of premises.
- Cost of structures.
- Demand dependence.
- Contact dependence.
- Core service/territory/ownwrship
b. Variable Characteristic
- Range of services and facilities
- Business mix
- Ownership
- Seasonality

2. Motel
Ada beberapa pengertian tentang motel, yaitu:
- Bangunan yang terletak di luar pusat kota dan daerah sekat high way
(jalan raya), biasanya pada bangunan itu disediakan penginapan
dalam bentuk apartemen dan dapat untuk tempat tinggal kurang dari
24 jam, apartemen itu memiliki pintu masuk  tersendiri dan satu
garasi atau tempat parkir mobil.
- Gabungan dari dua kata, yakni motor dan hotel, yaitu hotel yang
menyedikan fasilitas khusus, yakni kendaraan bermotor.
- Motor hotel, yaitu sejenis akomodasi yang biasanya terdapat di
anatra dua kota besar, tempat para pengendara mobil dapat
beristirahat sesudah perjalanan jauh dan baru meneruskan
perjalanannya pada keesokan harinya; mobil pemilik dapat diparkir
dekat kamar.

3. Gust House
Sejenis akomodasi yang dapat dimiliki oleh suatu perusahaan
atau instansi yang diperuntukkan bagi para tamu yang menginap dan
mendapatkan pelayanan makan dan minum. Dalam pengertian aslinya,
guest house merupakan akomodasi yang mempunyai fasilitas
sederhana. Termasuk dalam jenis ini, di Indonesia dikenal dengan
nama Pondok Wisata.
     
4. Youth Hostel
Adalah bangunan bagi para pejalan muda, penaik sepeda, dan
sebagainya dapat tinggal dan makan atau menyediakan makanannya
sendiri dengan murah.
5. Apartemen
a. Apartement. Bangunan yang menyediakan jasa akomodasi jangka
lama untuk sejumlah orang dalam unit tersendiri  dengan suatu
dapir dan ruang tunggal atau ruang makan.
b. Apartement Hotel. Bangunan bercorak hotel yang terdiri dari
beberapa apartement yang tidak menyediakan jasa catering
(pelayanan).

6. Sanotarium
Tempat peristirahatan atau petirahan yang menyediakan
penginapan dan hidangan makanan diet bagi warga wisatawan –
wisatawan yang menderita penyakit tertentu.

7. Pension
- Rumah penginapan
- Bentuk lain dari akomodasi bagi wisatawan, baisanya juga
disediakan penginapan dan makanan pagi dengan biaya yang
murah, terutama di Eropa.
- Bisa juga dikatakan sebagai hotel kecil  yan g menyediakan makan
pagi tamu dengan tariff terterntu. Perlengakpannya diatur menurut
tingkat dan kepentingan tamu. Usaha penginapan dengan makan
dalam bentuk kecil ini biasanya hanya menempati satu atau dua
lantai suatu bangunan bertingkat. Akomodasi bentuk ini
menyediakan ruangan umum.
-
8. Bungalow
Sejenis akomodasi yang berbentuk rumah, berlokasi di daerah
pegunungan yang disewakan untuk keluarga sebagai tempat
peristirahatan pada waktu liburan. Penginapan dan jasa – jasa lain
(tanpa catering) untuk sejumlah orang pada waktu yang bersamaan.

9. Ryokan
Penginapan ala Jepang yang khas menurut adat istiadat negeri
tersebut. Perlengkapan serta pelayanannya disesuaikan benar – benar
dengan tata cara kehidupan Jepang, seperti upacara minum the, duduk
bersimpuh atau bersila di lantai, mengenakan kimono, dan sebagainya.

10. Mess
Sejenis akomodasi yang dibangun dan disediakan sebagai
tempat tinggal bagi karyawan, pegawai, atau anggota suatu instansi
dalam suatu kelompok tertentu (bujangan, perwira, trainee). Dalam
pengertian lain, mess adalah penginapan dengan atau tanpa makan,
disediakan bagi pejabat – pejabat resmi dari salah satu instansi,
jawatan atau perusahaan tertentu dengan perhitungan pembayaran
yang murah dan diatur tersendiri oleh instansi, jawatan atau
perusahaan yang bersangkutan sendiri.

11. Home stay


Suatu jenis akomodasi yang berasal dari rumah – rumah rakyat
yang telah ditingkatkan fasilitas dan sarananya, sehingga memenuhi
syarat-syarat kesehatan, yang disewakan kepada wisatawan.

12. Logement (Losmen)


Sejenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh
bangungan rumah yang menyediakan penginapan dengan/ tanpa makan
– minum bagi setiap orang yang datang untuk beristirahat sementara
waktu.

13. Inn
Suatu tempat yang menyediakan penginapan, makan dan
minum, serta pelayanan umum lainnya, disewakan kepada orang –
orang yang singgah untuk sementara waktu dengan jangka waktu
menginap terbatas.

14. Hospiz
Penginapan di pegunungan, terutama di daerah wilayah
pegunungan Alpen, juga merupakan penginapan yang diselenggarakan.

15. Rooming House


Suatu bangunan atau bagian dari suatu bangunan tanpa
perlengkapan ataupun peralatan (,eubelair) yang disewakan untuk
jangka waktu pendek kepada lebih dari 2 orang penyewa yang bukan
anggota keluarga pemilik bangunan tersebut.

16. Schutzhutte
Penginapan – penginapan di daerah pegunungan Alpen,
dipergunakan oleh wisatawan – wisatawan untuk melindungi diri dari
serangan angin rebut, topan dan salju, terutama oleh para olahragawan
ski dan pekerja – pekerja di daerah pegunungan tersebut.

17. Cottage
Sejenis akomodasi yang berlokasi di sekitar pantai atau danau
dengan bentuk bangunan – bangunan terpisah, disewakan untuk
keluarga, serta dilengkapi dengan fasilitas rekreasi.

18. Kurhotel atau Kurpension


Hotel atai pension yang terletak di wilayah daerah wisata
kesehatan yang tunduk kepada ketentuan – ketentuan yang berlaku di
daerah tujuan wisata tersebut. Banyak diantaranya menyedikan
pemandian yang mengandung mineral dan pengobatan khusus menurut
petunjuk – petunjuk dokter ahli. Dalam hal ini termasuk pula
kurhouse, tersendiri dari penginapan yang tunsuk pada ketentuan –
ketentuan pengobatan dan mempunyai fasilitas – fasilitas untuk pesta –
pesta, soire (aktivitas bersuka ria malam hari), konser, kasino dan lain
sebagainya, misalnya pemandian air panas di Ciater dekat Bandung.

19. Hostel atau asrama


Penginapan yang digunakan oleh pemuda – pemuda dan
pemudi – pemudi secara terpisah sendiri – sendiri untuk waktu
tertentu, yang juga menyediakan makanan atas sewa dan harga
semurah munghkin. Untuk pembangunan dan pengurusannya, biasanya
diserahkan kepada badan – badan yang dikelola atas dasar untuk
mencari untuk secara komersia; (non commercial).

20. Minshuku
Penginapan semacam losmen di daerah peisisr dalam
lingkungan wilayah pedesaan para nelayan Jepang. Asal mulanya
adalah perkampungan nelayan, dan kaum wisatawan yang ingin
mengetahui perikehidupan uang masih serba asli datang menginap di
rumah – rumah nelayan yang desebut minshuku, yang mirip dengan
homestay yang terdapat di Kuta Bali.

21. Perkemahan
Dalam bahasa asingnya disebut camping, adalah tempat yang
agak luas diperuntukan bagi mereka yang sedang mengadakan
perkemahan dengan tanpa dipungut bayaran. Tempat ini mempunyai
sifat administrasi dengan peraturan – peraturan tertentu untuk
menyelesaikan segala sesuatu mengenai fasilitas – fasiltas serta
kebutuhan – kebutuhan bagi mereka yang hendak berkemah. Di tempat
itu lalu didirikan kemah – kemah, diatur secara bersama – sama
dengan mereka yang berkemah. Berkemah atau camping ini sisebut
dalam bahasa teknisnya bercaravan.

22. Foresteire
Bangunan yang terletah di pinggir hutan atau lereng gunung
dengan perabotan sederhana, yang juga menyediakan makanan,
disewakan kepada orang – orang atau kafilah yang tinggal untuk
beberapa hari dalam perjalanan mereka melintasi hutan, gunung atau
perbatasan

23. Pusat Peristirahatan


Dalam bahasa asingnya disebut holiday centre merupakan
kelompok bangunan – banguna yang merupakan kesatuan unit, tempat
beristirahat mempunyai akomodasi baik untuk perorangan maupun
rombongan, di mana secara kesatuan mempunyai tempat makan,
hiburan dan fasilitas – fasilitas olah raga dan rekreasi.

24. Rumah Istirahat


Bahasa asingnya holiday homes, perumahan di pedesaan atau di
tepi pantai atau di lereng gunung di Eropa yang disediakan oleh
organisasi bantuan untuk keperluan keluarga. Keluarga yang hendak
membutuhkan rumah istirahat ini di musim libur dapat menghubungi
pengelola dengan sewa sangat murah disetujui kedua belah pihak
secara berdamai.

3) Jasa Atraksi
Usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi,merupakan usaha
penyelenggaraan kegiatan berupa usaha seni pertunjukan, seperti tari, musik dan
upacara adat suatu budaya setempat baik tradisional maupun modern, arena
permainan, serta kegiatan hiburan dan rekreasi lainnya yang bertujuan untuk
pariwisata, tetapi tidak termasuk di dalamnya wisata tirta dan spa.
a) Gelanggang olahraga adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas
untuk berolahraga dalam rangka rekreasi dan hiburan.
b) Gelanggang seni adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk
melakukan kegiatan seni atau menonton karya seni dan/atau pertunjukan seni.
c) Arena permainan adalah usaha yang menyediakan tempat menjual dan fasilitas
untuk bermain dengan ketangkasan.
d) Taman rekreasi adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk
berekreasi dengan bermacam-macam atraksi.
e) Jasa impresariat/promotor adalah usaha pengurusan penyelenggaraan hiburan,
berupa mendatangkan, mengirimkan, maupun mengembalikan artis dan/atau
olahragawan Indonesia dan asing, serta melakukan pertunjukan yang diisi oleh
artis dan/atau olahragawan yang bersangkutan.
4) Jasa Perantara
Jasa Perantara adalah imbalan financial yang diberikan kepada suatu
pihak yang berfungsi sebagai perantara (intermediary) yang bertugas
mempertemukan penjual dan pembeli dalam transaksi. Untuk menentukan
apakah suatu pihak bertindah sebagai wakil penjual (selling agent), wakil
pembeli (buying agent) atau perantara (intermediary) harus dilihat fungsi
pihak tersebut dalam transaksi perdagangan mewakili kepentingan siapa.
Definisi "jasa perantara" adalah adalah jasa yang diberikan oleh orang
pribadi yang bertindak sebagai perantara dalam perikatan perjanjian di bidang
tertentu, dengan mendapat imbalan balas jasa atau pembagian keuntungan dan
bertindak atas perintah atau atas nama orang-orang yang tidak ada ikatan kerja
tetap dengan dirinya, selain jasa yang telah dipotong PPh Pasal 21.
- Usaha jasa informasi pariwisata, adalah usaha yang menyediakan data,
berita, feature, foto, video, dan hasil penelitian mengenai
kepariwisataan yang disebarkan dalam bentuk bahan cetak dan/atau
elektronik.
- Usaha jasa konsultan pariwisata, adalah usaha yang menyediakan
sarana dan rekomendasi mengenai studi kelayakan, perencanaan,
pengelolaan usaha, penelitian, dan pemasaran di bidang
kepariwisataan.
- Usaha jasa pramuwisata, adalah usaha yang menyediakan dan/atau
mengoordinasikan tenaga pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan
wisatawan dan/atau kebutuhan biro perjalanan wisata.

5) Jasa Penunjang
Sarana penunjang pariwisata adalah perusahaan yang menunjang sarana
pelengkap dan sarana pokok. Selain berfungsi untuk membuat wisatawan lebih
lama tinggal pada suatu daerah tujuan wisata, sarana penunjang pariwisata
memiliki fungsi yang jauh lebih penting yaitu membuat wisatawan lebih banyak
mengeluarkan atau membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjunginya.
Misalnya night club, casinos, steambaths, dan lain-lain. Adanya sarana pelengkap
dan penunjang pariwisata seperti yang telah diuraikan di atas akan mendukung
sarana-sarana pokok. Hal ini berarti bahwa ketiga sarana pariwisata tersebut, satu
sama lainnya harus saling mengisi dan melengkapi.

Prasarana dan Sarana Pariwisata


1. Prasarana Pariwisata
Prasarana (infrastructures) adalah semua fasilitas yang menungkinkan
proses perekonomian berjalan dengan lancar sedemikian rupa, sehingga dapat
memudahkan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Prof. Salah Wahab
dalam bukunya Tourism Management, membagi prasarana ke dalam tiga bagian,
yaitu : prasarana umum (general infrastructures) kebutuhan masyarakat banyak
(basic needs of civilized life), dan prasarana kepariwisataan.
a. Prasarana Umum (General Infrastructures)
Prasarana yang menyangkut kebutuhan orang banyak yang pengadaannya
bertujuan untuk membantu kelancaran roda perekonomian, yaitu :
- Pembangkit tenaga listrik dan sumber energi lainnya
- Sistem penyediaan air bersih
- Sistem jaringan jalan raya dan jalur kereta api
- Sistem irigasi
- Perhubungan dan Telekumuniksi
b. Kebutuhan Masyarakat Banyak (Basic Needs of Civilized Life)
Prasarana yang menyangkut kebutuhan orang banyak, seperti halnya rumah
sakit, apotik, bank, kantor pos, pompa bensin, dan administrasi pemerintahan
(polisi, pengadilan, badan legislatif, dan lain-lain).
c. Prasarana Kepariwisataan
 Receptive Tourist Plant Segala bentuk badan usaha atau organisasi yang
kegiatannya khusus untuk mempersiapkan kedatangan wisatawan pada
suatu daerah tujuan wisata, yaitu : Perusahaan yang kegiatannya adalah
merencanakan dan menyelenggarakan perjalanan bagi orang yang akan
melakukan perjalanan wisata (tour operator and travel agent). Badan atau
organisasi yang memberikan penerangan, penjelasan, promosi dan
propagansa tentang suatu daerah tujuan wisata (Tourist Information
Center yang terdapat di airport, terminal, pelabuhan, atau suatu resort).
 Residental Tourist Plant Semua fasilitas yang dapat menampung
kedatangan para wisatawan untuk menginap dan tinggal untuk sementara
waktu di daerah tujuan wisata. Termasuk ke dalam kelompok ini adalah
semua bentuk akomodasi yang diperuntukan bagi wisatawan dan juga
segala bentuk rumah makan dan restoran yang ada. Misalnya hotel, motor
hotel (motel), wisma, homestay, cottages, camping, youth hostel, serta
rumah makan, restoran, self-services, cafetaria, coffee shop, grill room,
bar, tavern, dan lain-lain.
 Recreative and Sportive Plant Semua Fasilitas yang dapat digunakan
untuk tujuan rekreasi dan olah raga. Termasuk ke dalam kelompok ini
adalah fasilitas untuk bermain golf, kolam renang, boating, surfing,
fishing, tennis court, dan fasilitas lainnya.
2. Sarana Pariwisata
Sarana Pariwisata (tourism superstructures) adalah perusahaan-
perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara
langsung atau tidak langsung dan hidup serta kehidupan perusahaan tersebut
sangat tergantung pada kedatangan wisatawan. Sarana Pariwisata dapat di bagi
ke dalam tiga bagian, yaitu : sarana pokok pariwisata, sarana pelengkap
pariwisata, dan sarana penunjang pariwisata.
a. Sarana Pokok Pariwisata (Main Tourism Superstructures)
Sarana pokok pariwisata adalah perusahaan yang hidup dan kehidupannya
sangat tergantung kepada arus kedatangan orang yang melakukan perjalanan
wisata, yaitu :
- Travel Agent and Tour Operator
- Perusahaan-perusahaan angkutan wisata
- Hotel dan jenis akomodasi lainnya
- Bar dan Restoran, serta rumah makan lainnya
- Objek wisata dan atraksi wisata
Pada dasarnya, perusahaan-perusahaan tersebut merupakan fasilitas
minimal yang harus ada pada suatu daerah tujuan wisata, jika salah satu tidak
ada maka dapat dikatakan perjalanan wisata yang dilakukan tidak berjalan
seperti yang diharapkan. Sarana pokok parwisata ini oleh Nyoman S. Pendit
disebut dengan istilah “perusahaan utama yang langsung” yang terbagi ke
dalam Objek Sentra dan Subjek Sentra sebagai berikut :
a) Objek Sentra : termasuk perusahaan akomodasi, perusahaan
pengangkutan/transportasi, tempat peristirahatanyang khusus bagi
pengunjung yang sakit beserta kliniknya, perusahaan manufaktur
(kerajinan tangan atau barang-barang kesenian), toko-toko souvenir,
badan usaha yang menyajikan hiburan-hiburan (EO) atau menyediakan
pemandu (guide) serta penerjemah, lembaga khusus untuk
mempromosikan pariwisata.
b) Subjek Sentra : perusahaan penerbitan pariwisata yang memajukan
promosi pariwisata secara umum ataupun khusus, kantor yang
membiayai pariwisata (Travel Bank, Travel Credit, Social Tourism,
and Youth Travel), asuransi pariwisata (seperti kecelakaan, sakit dan
biaya rumah sakit saat melakukan perjalanan).
b. Sarana Pelengkap Pariwisata (Suplementing Tourism Superstructures)
Sarana pelengkap pariwisata adalah perusahaan atau tempat-tempat
yang menyediakan fasilitas untuk rekreasi yang fungsinya tidak hanya
melengkapi sarana pokok pariwisata, tetapi yang terpenting adalah untuk
membuat wisatawan dapat lebih lama tinggal pada suatu daerah tujuan wisata.
Sarana pelengkap pariwisata oleh Nyoman S. Pendit disebut sebagai
“perusahaan pariwisata sekunder”, karena tidak seluruhnya tergantung kepada
kedatangan wisatawan tetapi juga diperuntukan bagi masyarakat setempat
yang membutuhkannya. Nyoman S. Pendit memberi contoh perusahaan
pariwisata sekunder sebagai berikut :

- Perusahaan yang membuat kapal khusus untuk wisatawan, seperti :


cuiser, gerbong khusus bagi wisatawan, mobil atau bus khusus bagi
wisatwan. Toko pakaian (boutiques), toko perhiasan (jewellery).
- toko kelontongan dan toko foto (cuci-cetak).
- Binatu, salon (barbershop), salon kecantikan, dan lain-lain.
c. Sarana Penunjang Pariwisata (Supporting Tourism Superstructures)

Sarana penunjang pariwisata adalah perusahaan yang menunjang


sarana pelengkap dan sarana pokok. Selain berfungsi untuk membuat
wisatawan lebih lama tinggal pada suatu daerah tujuan wisata, sarana
penunjang pariwisata memiliki fungsi yang jauh lebih penting yaitu membuat
wisatawan lebih banyak mengeluarkan atau membelanjakan uangnya di
tempat yang dikunjunginya. Misalnya night club, casinos, steambaths, dan
lain-lain. Adanya sarana pelengkap dan penunjang pariwisata seperti yang
telah diuraikan di atas akan mendukung sarana-sarana pokok. Hal ini berarti
bahwa ketiga sarana pariwisata tersebut, satu sama lainnya harus saling
mengisi dan melengkapi

KESIMPULAN

Burkat dan Medlik, yaitu produk pariwisata dapat merupakan suatu susunan
produk yang terpadu, yang terdiri dari objek dan daya tarik wisata, transportasi,
akomodasi dan hiburan, dimana tiap unsur produk pariwisata dipersiapkan oleh masing-
masing perusahaan dan ditawarkan secara terpisah kepada konsumen
(wisatawan/tourist).

Berikut adalah macam – macam produk pariwisata :

1. Jasa Transportasi
2. Jasa Akomodasi
3. Jasa Atraksi
4. Jasa Perantara
5. Jasa Penunjang
6. Jasa Restoran/Rumah makan
7. Jasa Travel
8. Jasa MICE (Meeting, Conference, Insentif, Exhibition)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber: Buku Usaha dan Pemasaran Perhotelan untuk SMK Pariwisata Jilid I,
Penysusun: Drs. A. Hari Karyono

Khoirul.2011.PengertianAkomodasi.https://khoirulf.blogspot.co.id/2011/01/pengertia
n-akomodasi.html
https://id.scribd.com/document/377888889/Produk-Pariwisata-Paper-Bispar-Sap-7

Anda mungkin juga menyukai