Anda di halaman 1dari 7

123

Media Kartu, Hasil Belajar Bahasa Jepang


Maya Indah Wahyuni

PENGGUNAAN MEDIA KARTU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG


UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS XI IPA 5 SMAN 1 RENGAT

Maya Indah Wahyuni


mayaindah_wahyuni@yahoo.com
SMAN 1 Rengat, Indragiri Hulu

ABSTRACT
The research is aimed to see and give the description whether the using of card as a learning media
can increase the students` achievement in learning japanese language this research design uses
action research that consists of two cycles. Every cycle consists of plan, action, observation, and
reflection. The instrument used to know the students` activity during the teachung and learning
process.This research consists of two cycles. Every cycle consits of four meetings. If there is a
weakness in the first cycle, it result will be repaired in the second cycle. The result of the research is
that 1, 56% students listens teacher`s explanation, 14, 06 % students take note from the tacher`s
explanation, 44, 53 % students give opinion, 23, 44 % students ask questions, and 43, 34 % students
answer the questions. By using card as media in learning process, it is hoped that the students will be
motivated and interested in learning japanese language.

Key words : media card, development of the result learning

PENDAHULUAN tahun 2007 bahwa proses pembelajaran


Salah satu masalah yang dihadapi dirancang dengan berpusat pada peserta
dunia pendidikan saat ini adalah masalah didik untuk mendorong peserta didik
lemahnya proses pembelajaran. Dalam berpartisipasi aktif, motivasi, minat,
proses pembelajaran, siswa kurang didorong kreativitas, inisiatif, inspirasi,
untuk mengembangkan kemampuan kemandirian, dan semangat belajar. Oleh
berfikir, bertanya serta memberikan karena itu keberhasilan pembelajaran pada
pendapat. Proses pembelajaran di kelas umumnya sangat ditentukan oleh strategi
diarahkan kepada kemampuan anak untuk mengajar guru.
menghafal informasi. Sehingga otak anak Berdasarkan pengamatan, sebagian
dipaksa untuk mengingat dan menimbun siswa masih belum aktif dalam kegiatan
berbagai informasi tanpa dituntut pembelajaran, sementara itu proses belajar
memahami informasi yang diingatnya itu mengajar yang dilakukan masih berpusat
untuk menghubungkan dengan kehidupan pada guru (teacher oriented). Sehingga
sehari-hari. Akibatnya, ketika anak lulus aktifitas yang dilakukan sebagian siswa
dari sekolah, mereka pintar teoritis tetapi hanya mendengar dan mencatat, siswa
miskin aplikasi. Hal ini disebabkan karena jarang bertanya atau mengemukakan
kondisi pembelajaran yang selama ini pendapat. Selanjutnya, diskusi antar
dilakukan cenderung berpusat kepada guru, kelompok jarang dilakukan sehingga
kurang berorientasi pada siswa. Siswa interaksi dan komunikasi antar sebagian
hanya mencatat dan mendengarkan serta siswa dengan siswa lainnya maupun
melakukan kegiatan sesuai perintah guru, dengan guru masih belum terjalin
sehingga menyebabkan siswa kurang aktif sepenuhnya selama proses pembelajaran.
dalam pembelajaran apalagi mengajukan Akibatnya, hasil belajar siswa belum
pertanyaan. Padahal menurut peraturan maksimal.
menteri pendidikan nasional nomor 41

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 3 Nomor 2, Oktober 2014 | ISSN: 2303-1514 |
124

Media Kartu, Hasil Belajar Bahasa Jepang


Maya Indah Wahyuni

Berdasarkan masalah tersebut, sebagai wahana baru dalam proses


perlu dilakukan perbaikan dalam proses meningkatkan keaktifan dan mengetahui
pembelajaran. Hal ini dilakukan dengan kesulitan belajar yang dialaminya; dan (c)
tujuan agar siswa dapat ikut berperan aktif Bagi Peneliti, sebagai pengembangan
selama proses pembelajaran pada mata pengetahuan tentang penelitian dalam
pelajaran Bahasa Jepang berlangsung. pembelajaran Bahasa Jepang.
Dengan demikian diperlukan suatu media Dalam rangka upaya pencapaian
pembelajaran yang dapat mengaktifkan tujuan pembelajaran yang diharapkan,
siswa selama kegiatan belajar mengajar. maka proses belajar mengajar siswa
Media pembelajaran yang lebih diharapkan mempunyai aktivitas belajar
mendorong keaktifan, ketertarikan dan positif. Menurut Sardiman (1996:95)
semangat dalam diri siswa adalah media aktivitas belajar adalah suatu perilaku
pembelajaran menarik. Salah satu media yang selalu berusaha, bekerja atau belajar
pembelajaran adalah media kartu. Melalui dengan sungguh-sungguh untuk mendapat
media berupa kartu diharapkan siswa kemajuan atau prestasi yang gemilang dari
dapat aktif dalam pembelajaran dan dapat perubahan tingkah laku yang diperoleh
meningkatkan aktivitas siswa dalam mata dari pengalaman dan latihan. Faktor
pelajaran Bahasa Jepang. Berdasarkan keberhasilan siswa dalam belajar sangat
latar belakang tersebut, penelitian ini tergantung kepada keaktifan siswa itu
hanya akan membahas masalah upaya sendiri sebagai subjek belajar. Adapun
mengetahui kesulitan belajar dan Jenis-jenis aktivitas dapat digolongkan
meningkatkan hasil belajar siswa pada sebagai berikut:
mata pelajaran Bahasa Jepang melalui a. Kegiatan-kegiatan visual, seperti
media kartu. Dalam penelitian ini, membaca, memperhatikan gambar,
indikator mengetahui kesulitan belajar demonstrasi, mengamati percobaan.
siswa adalah dilihat dari terungkapnya b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral), seperti
permasalahan yang dihadapi siswa dalam menyatakan, merumuskan, bertanya,
pembelajaran dan meningkatnya aktivitas memberi saran, mengeluarkan
siswa dilihat dari proses pembelajaran pendapat, mengadakan wawancara,
selama dikenai tindakan. diskusi, dan interupsi.
Berdasarkan latar belakang c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan,
masalah yang telah dikemukakan di atas, seperti mendengarkan uraian,
maka rumusan masalah dalam penelitian mendengarkan percakapan,
ini adalah: ”Apakah penggunaan media mendengarkan diskusi, dan
kartu dapat meningkatkan aktivitas belajar mendengarkan pidato.
siswa dalam pembelajaran Bahasa Jepang d. Kegiatan-kegiatan menulis, seperti
kelas XI IPA 5 SMAN 1 Rengat”. menulis, membuat laporan, mengisi
Adapun tujuan penelitian ini angket, dan menyalin.
adalah untuk melihat dan memberikan e. Kegiatan-kegiatan menggambar,
gambaran apakah penggunaan media kartu seperti menggambar, membuat grafik,
dapat meningkatkan hasil belajar siswa membuat peta dan diagram.
dalam pembelajaran Bahasa Jepang kelas f. Kegiatan-kegiatan metrik, seperti
XI IPA 5 SMAN 1 Rengat. melakukan percobaan, membuat
Hasil penelitian tindakan kelas ini konstruksi model, dan melakukan
diharapkan dapat memberikan manfaat demonstrasi.
yaitu: (a) Bagi Guru, sebagai bahan g. Kegiatan-kegiatan mental, seperti
pertimbangan dalam menentukan media menganggap, mengingat, memecahkan
pembelajaran dengan tujuan agar dapat soal, menganalisa, melihat hubungan
meningkatkan keaktifan belajar siswa dan dan mengambil keputusan.
hasil berlajar siswa; (b) Bagi Siswa,

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 3 Nomor 2, Oktober 2014 | ISSN: 2303-1514 |
125

Media Kartu, Hasil Belajar Bahasa Jepang


Maya Indah Wahyuni

h. Kegiatan-kegiatan emosional, seperti dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa


menaruh minat, merasa bosan, yang memiliki motivasi yang tinggi akan
gembira, bersemangat, bergairah, menunjukkan aktivitas yang baik dalam
berani, tenang, dan gugup. proses belajar mengajar dan begitu
Sehubungan dengan hal tersebut sebaliknya. Sedangkan faktor eksternal
menurut Oemar Hamalik (2001:175) ada berasal dari lingkungan belajar siswa itu
beberapa manfaat aktifitas yaitu: sendiri, baik lingkungan keluarga,
a. Mendorong siswa mencari sekolah, dan lingkungan masyarakat.
pengalaman sendiri dan langsung Media adalah segala sesuatu yang
mengalami sendiri. dapat menyalurkan pesan dari pengirim
b. Dengan berbuat sendiri akan kepenerima pesan, sehingga dapat
mengembangkan seluruh aspek pribadi merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
siswa secara integral. dan minat siswa sehinga terjadi proses
c. Memupuk kerja sama yang harmonis belajar. Penggunaan media belajar yang
di kalangan siswa. baik sangat membantu proses belajar
d. Mendorong para siswa bekerja siswa karena semakin banyak indra yang
menurut minat dan kemampuan terlibat dalam proses penerimaan
sendiri. informasi akan lebih memudahkan siswa
e. Memupuk disiplin kelas secara wajar mencerna dan menyimpan informasi yang
dan suasana belajar menjadi dipelajari.
demokratis. Kegunaan media pembelajaran
f. Pengajaran diselenggarakan secara secara umum antara lain ,
realistis dan konkret sehingga a. Memperjelas penyajian pesan agar
mengembangkan pemahaman dan tidak terlalu bersifat verbal
berpikir kritis serta menghindarkan b. Mengatasi keterbatasan ruang , waktu
verbalistis. dan daya indra
g. Menjadikan pengajaran di sekolah c. Memberikan perangsang dan
menjadi hidup sebagaimana aktivitas pengalaman serta persepsi yang sama
dalam kehidupan bermasyarakat. terhadap pembelajaran .(Depdiknas.
Menurut Abu Ahmadi dan Widodo 2004)
Supriono (2004:132-137) beberapa
aktivitas belajar yaitu: Berdasarkan pandangan
a. Mendengarkan pembelajaran CTL, benda sebenarnya
b. Memandang merupakan media fundamental, sedangkan
c. Meraba, membau, dan mencicipi / untuk keperluan membantu memahami
mengecap detail-detail serta untuk keperluan
d. Menulis / mencatat penyusunan bahan laporan siswa dalam
e. Membaca pembelajaran kontekstual serta untuk
f. Membuat ikhtisar / ringkasan dan keperluan penilaian autentik , maka media
menggarisbawahi visual(poster, transparansi, papan tempel)
g. Mengamati tabel-tabel, diagram, dan banyak digunakan .
bagan-bagan Media visual juga memotivasi
h. Menyusun paper / kertas kerja siswa dengan mengarahkan perhatiannya,
i. Mengingat mempertahankan perhatiannya dan
j. Berpikir menciptakan respon emosional , selain itu
k. Latihan dan praktek media visual dapat menyederhanakan
Aktivitas dalam kegiatan belajar informasi yang sulit dipahami.
mengajar bisa dipengaruhi oleh faktor (Depdiknas, 2004). Media pembelajaran
internal dan faktor eksternal. Faktor yang disusun siswa adalah merupakan
internal berupa motivasi siswa itu sendiri media visual, dimana siswa disuruh

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 3 Nomor 2, Oktober 2014 | ISSN: 2303-1514 |
126

Media Kartu, Hasil Belajar Bahasa Jepang


Maya Indah Wahyuni

menyusun dan menempelkannya pada IPA 5 merupakan kelas yang mempunyai


gambar yang ada pada karton, tempelan potensi untuk ditingkatkan prestasinya
gambar terbuat dari busa tipis yang tetapi sebagian besar siswanya kurang
berwarna-warni dan menarik yang belum aktif dalam proses pembelajaran.
tersusun/acak. Karton yang akan ditempel Desain penelitian ini menggunakan
sudah berisi mal /miniatur gambar sesuai model yang dikembangkan oleh Kemmis
dengan konsep yang dipelajari. Contoh dan Mc. Teggart, terdiri dari dua siklus,
mal gambar sistim reproduksi pada karton, tiap siklus terdiri atas perencanaan (plan),
tempelan-tempelan organ reproduksi tindakan (action), pengamatan
terdapat pada busa yang telah dipotong- (observation), dan perenungan
otong secara acak, maka siswa diharapkan (reflection).
mampu menyusun dan merekontruksi Alat atau instrumen yang penulis
sehingga terbentuk suatu sistim reproduksi gunakan dalam penelitian ini adalah
Penyusunan seperti ini diharapkan lembaran observasi. Lembaran observasi
mampu memotivasi dan meningkatkan digunakan untuk menilai aktivitas siswa
pemahaman dan penguasaan materi saat berlangsung proses belajar mengajar.
pembelajaran, karena pengetahuan dapat Penelitian dilakukan dua siklus.
dibentuk oleh siswa jika terjadi interaksi Masing-masing siklus dilaksanakan 4 kali
aktif antara siswa itu dengan objek/orang pertemuan. Siklus pertama terdiri dari
dan siswa selalu mencoba membentuk perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
pengertian dari interaksi tersebut (Piaget refleksi. Pada siklus kedua juga dilakukan
dalam Suyadi, 2002). hal yang sama namun, kekurangan yang
Teori tentang Quantum Teaching terjadi pada siklus pertama diperbaiki
dinyatakan bahwa kita belajar 90% dari dalam siklus kedua.
yang dikatakan dan yang dilakukan. Berikut rincian prosedur
Dengan melibatkan siswa dalam perakitan penelitian:
siswa telah meihat membaca, mendengar a. Perencanaan (plan)
dan melakukan berbagai aktifitas dalam 1) Menyiapkan rencana penelitian
pembelajaran sehingga dapat yaitu waktu pelaksanaan dan
meningkatkan motifasi yang berimplikasi materi yang akan diteliti
terhadap hasil dan proses pembelajaran. 2) Mempersiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
METODE PENELITIAN 3) Mempersiapkan lembar
Sesuai dengan permasalahan dan pengamatan siswa aktifitas siswa
tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini dalam belajar
adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). b. Tindakan (action)
Penelitian Tindakan Kelas merupakan Setelah kegiatan perencanaan selesai
bentuk penelitian yang dilaksanakan tahap berikutnya adalah melakukan
secara langsung oleh guru dalam praktek implementasi atau tindakan dikelas
pembelajaran, dimana guru (peneliti) sesuai dengan langkah-langkah
mengadakan tindakan tertentu berdasarkan pembelajaran yang disusun dalam
masalah- masalah penting di lapangan rencana pembelajaran yaitu
yang harus segera diatasi. memotivasi dan menyampaikan
Penelitian ini dilaksanakan di tujuan, menyajikan informasi penting
SMA Negeri 1 Rengat. Waktu penelitian yang diperlukan, membimbing siswa
pada semester I tahun pelajaran 2013/ bekerja dalam kelompok, presentasi
2014. hasil kelompok, pemantapan dan
Kelas yang menjadi subjek evaluasi, dan akhirnya memberikan
penelitian adalah kelas XI IPA 5 yang penghargaan kepada kelompok yang
siswanya berjumlah 36 orang. Kelas XI kinerjanya baik.

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 3 Nomor 2, Oktober 2014 | ISSN: 2303-1514 |
127

Media Kartu, Hasil Belajar Bahasa Jepang


Maya Indah Wahyuni

c. Pengamatan (observation)
Persentase aktivitas 100%
Hal- hal yang diamati adalah aktivitas
verbal, aktivitas non verbal dan
aktivitas mental. Aktivitas verbal Untuk melihat peningkatan
meliputi kegiatan siswa mengajukan aktivitas satu pertemuan ke pertemuan
pertanyaan, menjawab pertanyaan, berikutnya diperlukan suatu standar
mendengarkan uraian materi pelajaran, penelitian. Arikunto (1997:271)
dan menanggapi pendapat teman. menetapkan selang persentase untuk
Aktivitas non verbal meliputi menentukan sebutan penilaian tersebut
mengerjakan soal dan menyelesaikan seperti tabel 1 berikut:
tugas rumah. Sedangkan aktivitas
mental meliputi keseriusan siswa Tabel 1. Interval Penilaian
mengikuti pelajaran dan keseriusan Aktivitas Belajar
siswa berdiskusi. Diharapkan dengan
memberikan contoh aplikasi dari materi
dan persoalan yang sering dijumpain
dalam kehidupan sehari-hari membuat
siswa bersemangat mengikuti pelajaran
sehingga terjadi peningkatan aktivitas
belajar. Meningkatnya aktivitas ini HASIL DAN PEMBAHASAN
diduga akan meningkatkan hasil belajar Berdasarkan permasalahan yang
siswa. telah dikemukakan sebelumnya maka
d. Refleksi (reflection) untuk mengamati aktivitas belajar siswa
Dari aktivitas yang dilakukan siswa peneliti menggunakan indikator aktivitas
selama mengikuti pelajaran, ditelaah belajar. Adapun indikator tersebut dapat
sampai dimana peningkatan atau dilihat pada tabel 1 sebagai berikut:
penurunan aktivitas tersebut. Guru
memberikan pertanyaan dan menunjuk Tabel 2 Indikator Aktivitas
siswa yang jarang aktif untuk Belajar Siswa
menjawab dan meminta siswa yang
kurang aktif untuk menanggapinya. Hal
ini membuat semua siswa menjadi aktif
dan fokus mengikuti pelajaran.
Pertanyaan yang diberikan mengenai
hal-hal yang terjadi di sekitarnya yang
merupakan aplikasi dari materi yang
dipelajari. Kemudian dilakukan Sesuai dengan indikator tersebut di
ulangan harian untuk mengecek hasil dapat data observasi penelitian yang
belajar. dilakukan pada kelas XI IPA 5 SMAN 1
Rengat Kabupaten Indragiri Hulu pada
Teknik analisis data pada tiap-tiap siklus
penelitian ini yaitu analisis aktivitas.
Untuk melihat aktivitas belajar siswa Tabel 3. Pongalahan Data Observasi
dalam proses belajar mengajar, maka hasil Siklus I
observasi dianalisis dengan cara
menentukan persentase setiap aktivitas
yang diamati dengan teknik persentase
seperti yang dikemukakan Warnelis
(2001: 15)

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 3 Nomor 2, Oktober 2014 | ISSN: 2303-1514 |
128

Media Kartu, Hasil Belajar Bahasa Jepang


Maya Indah Wahyuni

Tabel 4. Pongalahan Data Observasi media kartu tentang materi yang baru
Siklus II diajarkan kepada siswa merupakan salah
satu cara untuk meningkatkan aktivitas
siswa, dan mendorong semangat belajar
siswa sehingga terjadilah peningkatan
belajar yang diinginkan. Maka untuk
meningkatkan aktivitas siswa, salah satu
alternatif yang baik adalah memotivasi
siswa dengan melaksanakan proses
pembelajaran.
Tabel 5. Perbandingan peningkatan
aktivitas siswa yang telah dicapai SIMPULAN DAN REKOMENDASI
tiap siklus Berdasarkan tindakan yang
dilakukan oleh peneliti bahwa penggunaan
media kartu yang dilakukan pada
pembelajaran bahasa jepang dapat
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran
bahasa jepang. Hal tersebut terlihat dari
perubahan-perubahan aktivitas siswa
dalam mengikuti proses belajar-mengajar,
karena ada ketertarikan siswa dalam
menggunakan media kartu pada saat
Berdasarkan analisis data proses belajar mengajar berlangsung.
observasi penelitian yang dilakukan pada Penggunaan media kartu proses
kelas XI IPA 5 SMAN 1 Rengat pada pembelajaran tentang materi yang baru
tiap-tiap siklus, ternyata penggunaan diajarkan pada siswa dapat meningkatkan
media kartu dapat meningkatkan aktivitas aktivitas siswa dalam belajar dan
belajar siswa. Dengan adanya media kartu mendorong semangat belajar siswa.
dalam proses pembelajaran yang membuat Berdasarkan hasil penelitian dan
siswa termotivasi dan tertarik sehingga pembahasan, maka penulis dapat
aktivitasnya dalam belajar meningkat memberikan rekomendasi sebagai berikut:
Pelaksanaan penelitian ini 1. Sebaiknya guru-guru, khususnya guru
ditemukan beberapa hambatan khususnya yang mengajar di SMAN 1 Rengat
berhubungan dengan aktivitas belajar agar dapat menggunakan media yang
siswa dalam proses belajar mengajar pada lain salah satunya media kartu proses
siklus I yang disebabkan oleh beberapa pembelajaran sebagai umpan balik
hal, seperti siswa masih bersosialisasi untuk memperbaiki proses belajar
dengan media yang digunakan dan materi mengajar.
awal bahasa jepang. 2. Bagi peneliti lain agar melakukan
Setelah dilakukan beberapa penelitian pada materi lain pada subjek
perubahan dalam proses belajar mengajar penelitian yang lebih besar.
serta memberikan motivasi yang lebih
kepada siswa pada proses pembelajaran
diikuti dengan pembahasannya, maka DAFTAR PUSTAKA
hambatan-hambatan yang ditemui pada Sardiman AM. (1996). Interaksi dan
siklus I bisa diatasi. Motivasi Belajar Mengajar.
Hal ini dapat dilihat pada siklus II Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
dimana hasil belajar siswa dalam proses Abu Ahmadi. (1990). Teknik Belajar yang
belajar mengajar lebih baik dibandingkan Efektif. Jakarta: Rineka Cipta
pada siklus I. Dengan menggunakan

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 3 Nomor 2, Oktober 2014 | ISSN: 2303-1514 |
129

Media Kartu, Hasil Belajar Bahasa Jepang


Maya Indah Wahyuni

Arikunto . (1997). Penelitian Tindakan


Kelas, Jakarta, Bumi Aksara.
Depdiknas. (2004) Media Pembelajaran,
Materi Pelatihan Terintegrasi.
Jakarta : Direktorat Jendral
Pendidikan Dasar Dan Menengah
Depdiknas. (2007). PP Mentri No.41 tahun
2007 tentang Standar proses
pendidikan
Oemar Hamalik. (2001). Proses Belajar
Mengajar. Bandung: PT. Bumi
Aksara
Kemmis.S & Mc. Taggart, R. (1998). The
action researh planner, Third
edition. Victoria: Deakin university
Slamet. (1998). Belajar dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Slavin, E Robert. (2008). Cooperative
Learning. Bandung: Nusa Media.
Nana Sudjana. (2009). Dasar-Dasar
Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Suyadi. (2001). Pelibatan Siswa Dalam
Pembuatan Model Pencernaan
Sebagai Strategi Peningkatan
Aktivitas Belajar Biologi
“Pelangi”Vol .5 No . 2 , 36
Warnelis, Elly. (2001). Upaya
Meningkatkan Aktivitas Belajar
Siswa Dengan Pemberian Tugas
Terbimbing di Kelas III IPA 2
SMUN PGRI Padang TP 2001/
2002. Skripsi tidak diterbitkan
Padang: FMIPA UNP.

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 3 Nomor 2, Oktober 2014 | ISSN: 2303-1514 |

Anda mungkin juga menyukai