Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

BIROKRASI DAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN


INDONESIA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1

RISWAL ANDIKA (E011191067)

AHMAD DYANDI PRILASANDI (E011191015)

ILHAM FERDIANSYAH NUR

FIRMANSYAH (E011191058)

HERLANI (E011191062)

TENRI AJENG (E011191004)

SUKMAYATI PRATIWI DURBI (E011191017)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta kemudahan kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang berjudul “ Birokrasi dan Manajemen Pemerintahan Indonesia “,
yang alhamdulillah tepat pada waktunya.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga bisa memudahkan dalam proses pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat dalam kehidupan para pembaca.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini


karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 08 November 2020

Kelompok 1
DAFTAR ISI
1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peran birokrasi dalam penyelenggaraan negara, tidak lepas dari pembahasan


mengenai teori negara itu sendiri. Hal itu karena birokrasi merupakan mesin
utama penyelenggaraan negara, yang tugas dan perannya adalah untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sebagaimana dalam pandangan
Thomas Hobbes, hadirnya suatu negara didahului dengan adanya kontrak di
antara masyarakat yang terintegrasi untuk saling mengurusi dan diurusi.
Artinya bahwa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, antara
negara dan masyarakat dibuat suatu kesepakatan-kesepakatan yang penting
di antara mereka agar negara mampu memenuhi kebutuhan pelayanan
masyarakat yang diharapkan masyarakat.

Dalam manajemen pemerintahan Indonesia, tata negara Indonesia diatur


oleh konsitusi UUD 1945. Didalamnya banyak diatur mengenai
kewenangan lembaga negara, hak dan kewajiban masyarakat serta negara
dan lain-lain. Pasca reformasi, Indonesia menganut sistem pemisahan
kekuasaan (check and balances) dibanding sebelumnya pendistribusian
kekuasaan (Dari MPR ke lembaga negara lainnya). Lembaga Tinggi Negara
di Indonesia yang kewenangannya disebutkan dalam UUD 1945 diantaranya
yaitu: Presiden, Wakil Presiden, Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Badan Pemeriksa
Keuangan, Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, dan Mahkamah Konstitusi.
Sedangkan pemerintah merupakan Presiden, Wakil Presiden, Kementerian,
Pemerintah Daerah beserta seluruh jajarannya.
Namun, Praktik birokrasi di Indonesia saat ini membuat masyarakat
kehilangan kepercayaan kepada elit penguasa yaitu Lembaga Tinggi Negara
maupun Pemerintah. Bagaimana mau membentuk kesepakatan
sebagaimana dalam pandangan Thomas Hobbes ketika masyarakat
mengalami krisis kepercayaan kepada elit penguasa? Kondisi ini tentunya di
dukung dengan banyaknya persoalan –persoalan birokrasi di Indonesia
seperti praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), kualitas pelayanan
publik yang masih belum mampu memenuhi harapan masyarakat, tingkat
efisiensi, efektivitas, dan produktivitas birokrasi yang belum optimal,
transparansi dan akuntabilitas birokrasi masih rendah, kebijakan-kebijakan
pemerintah yang dirasa merugikan masyarakat, serta disiplin dan etos kerja
yang juga masih rendah.

Adanya krisis kepercayaan masyarakat terhadap elit penguasa mmebuat


birokrasi di Indonesia patut di pertanyakan. Bukankah telah ada konsitusi
UUD 1945 yang mengatur tata Negara Republik Indonesia? Dengan
berbagai persoalan-persolalan birokrasi ini , Indonesia perlu melakukan
Reformasi Birokrasi. Reformasi birokrasi merupakan salah satu upaya
pemerintah untuk mencapai good governance dan melakukan pembaharuan
dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan
terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi),
ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur. Adapun tujuan
reformasi birokrasi adalah untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang
profesional dengan karakteristik, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan
bersih KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan
memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem birokrasi Di Indonesia?

2. Bagaimana keterkaitan manajemen pemerintahan dengan pelaksanaan


birokrasi di Indonesia?
1.3 Tujuan Penulisan

1. Penulis dan pembaca dapat memahami bagaimana sistem birokrasi di


Indonesia

2. Penulis dan pembaca dapat memahami bagaimana manajamen


pemerintahan Indonesia

3. Penulis dan pembaca dapat mengetahui bagaimana keterkaitan


manajamen pemerintahan di Indonesia dalam pelaksanaan birokrasi

Anda mungkin juga menyukai