Anda di halaman 1dari 6

PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH BAGI KESEJAHTERAAN DI INDONESIA

PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH BAGI KESEJAHTERAAN


DI INDONESIA

Ahok Alpa Beta1


1
Fakultas Ekonomi, Universitas Pasir Pengaraian
Email: armayuliza@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini berkaitan dengan tema pengelolaan wilayah di Indonesia yang selalu
menjadi menjadi permasalah yang tidak berujung. Pemerintah berlandaskan UUD 1945
dan UU No.32 Tahun 2004 menghormati otonomi dalam penyelengaraan Pemerintahan
yang mandiri di daerah masing-masing. Hal ini ternyata menimbulkan komplek kepentingan
yang mengakibatkan terjadi ketimpangan antara satu wilayah denga wilayah yang lain.
Potensi sumber daya alam setiap daerah sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Sehingga penetapan kebijakan MP3EI dan sistem “satu peta” tata kelola wilayah
merupakan suatu kebijakan yang baik dalam pemerataan pembangunan antar wilayah di
Indonesia.

Kata Kunci: Pemerintahan, MP3EI, dan Sistem Satu Peta

PENDAHULUAN Pemerintah dalam menjalankan UU No.32


Dalam rangka penyelenggaraan Tahun 2004.
pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Merujuk UU No.32 Tahun 2004
Undang-Undang Dasar Negara Republik tersebut, Pemerintah daerah dapat diartikan
Indonesia Tahun 1945, pemerintahan sebagai kepanjang tangganan Pemerintah
daerah, yang mengatur dan mengurus pusat yang memiliki kemandirian dalam
sendiri urusan pemerintahan menurut asas mengelola sumber daya yang dimiliki
otonomi dan tugas pembantuan, diarahkan wilayahnya untuk kempentingan kemak
untuk mempercepat terwujudnya muran rakyatnya. Hal ini bisa juga
kesejahteraan masyarakat melalui diartikan bahwa pelaksanaan, pendaya
peningkatan, pelayanan,pemberdayaan, dan gunaan sumber daya alam, sumber daya
peran serta masyarakat, serta peningkatan manusia dan sumber daya buatan sebagai
daya saing daerah dengan memperhatikan pokok-pokok kemakmuran rakyat perlu
prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dilakukan secara terencana dan terpadu,
keistimewaan dan kekhususan suatu daerah rasional, optimal, bertanggung jawab dan
dalam sistem Negara Kesatuan Republik sesuai dengan pengelolaan lingkungan
Indonesia. hidup. Serta kualitas tata ruang dalam
Demi terciptanya efisiensi dan proses perencanaannya perlu diperhitung
efektivitas penyelenggaraan pemerintahan kan dalam rangka pelestarian fungsi dan
daerah perlu ditingkatkan dengan lebih kemampuan lingkungan hidup bagi
memperhatikan aspek-aspek hubungan pembangunan yang berkelanjutan.
antar susunan pemerintahan dan antar Dengan demikian perencanaan tata
pemerintahan. Daerah yang memiliki ruang mestinya berkaitan dengan upaya
potensi dan keanekaragaman daerah, pemanfaatan sumber daya alam secara
peluang dan tantangan persaingan global efisiensi dan efektif, serta perlu alokasi
dengan memberikan kewenangan yang ruang untuk kegiatan yang sesuai dengan
seluas-luasnya kepada daerah disertai daya dukung lingkungan alam dengan
dengan pemberian hak dan kewajiban memperhatikan sumber daya manusia serta
menyelenggarakan otonomi daerah dalam aspirasi masyarakat. Apabila pemanfaatan
kesatuan system penyelenggaraan ruang tidak dilakukan penataan dengan
pemerintahan negara. Sehingga hal ini baik, kemungkinan akan terjadi
merupakan perwujudan dari keseriusan pemborosan pemanfaatan ruang dan
penurunan kualitas ruang kehidupan. Maka

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017 1


PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH BAGI KESEJAHTERAAN DI INDONESIA

perlu penataan ruang sesuai dengan memanfaatkan dan mengkolaborasi potensi


kegiatan, fungsi lokasi, kualitas ruang dan sumber daya yang dimiliki.
estetika lingkungan. Karena keterbatasan
ruang kewilayahan maka dalam KAJIAN TEORI
pertumbuhan wilayah untuk bisa Kebijakan Perencanaan
berkembang menjadi lebih maju, maka Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
akan menyebabkan timbulnya perebutan pesat dalam lima tahun terakhir dibanding
dalam memanfaatkan ruang dan kan dengan negara-negara kawasan,
penggunaan tanah yang dianggap strategi ternyata belum mampu untuk mengurangi
sehubungan dengan pemanfaatan ruang dan tingkat kemiskinan yang signifikan,
penggunaan tanah yang bernilai atau pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
menguntungkan secara ekonomis, atau didorong oleh sektor konsumsi rumah
terletak pada lokasi dan jalur perhubungan tangga ternyata tidak menghasilkan pertum
yang menguntungkan. buhan ekonomi yang berkualitas yang
Dalam pelaksanaan undang-undang dapat mengentaskan kemiskinan secara
dalam penataan ruang tidak saja dalam signifikan dan menciptakan lapangan peker
tahap perencanaan, tetapi juga diikuti jaan yang luas, serta belum menghilangkan
dengan pelaksanaan pemanfaatan ruang tingkat disparitas antara golongan kaya dan
kewilayahan yang sesuai dengan zona-zona golongan miskin, hal ini tercermin dalam
pemanfaatan yang telah ditetapkan dalam indeks gini yang mencapai 0,4, artinya
perencanaan tata kelola ruang dan wilayah adalah terjadi disparitas yang sangat besar
di setiap daerah masing-masing di dalam pengusaan kekayaan atau kesejah
Indonesia. Disini penataan ruang di teraan antara golongan terkaya dengan
perlukan law enforcement undang-undang golongan yang termiskin dalam masyarakat
penataan ruang yaitu perlunya penyebaran Indonesia(Pratama, 2014: 210-223).
dalam berbagai ketentuan operasional Sehingga untuk menyelesaikan hal
untuk menghindari konflik. Karena tersebut diperlukan pemerataan pemba
peraturan perundang-undangan lain juga ngunan dalam merolokasi potensi-potensi
belum tentu sinkron atau mudah sumber daya yang dimiliki oleh wilayah-
disinkronkan bahkan bertentangan. wilayah di Indonesia. Dalam mendukung
Disamping adanya penafsiran yang berbeda terwujudnya hal tersebut dibutuhkan
dari peraturan yang sama, serta mekanisme perubahan pola fikir dalam pemahaman
pemantauan dan pengendalian yang belum pembangunan ekonomi yang wajib
mantap disamping dari manusianya baik mengikut sertakan semua pihak yang
masyarakat maupun aparat pemerintah terkait agar dapat terwujud. Kolaborasi
yang masih terbatas pengetahuannya dalam tersebut diantaranya Pemerintah Pusat,
implementasi di lapangan (Didik Daerah, BUMN,BUMD, Swasta dan
Suhariyanto, 2009:1). komponen masyarakat. Perlu dipahami
Berkaitan dengan pengelolaan tata juga bahwa keterbatasan Pemerintah baik
ruang yang selalu terjadi komplek Pusat maupun Daerah dalam APBN dan
kepentingan baik yang terjadi ditingkat APBD dalam pembiayaan anggaran
daerah hingga pusat. Jika gesekan pembangunan. Padahal semakin maju
kepentingan yang terjadi dan tidak perekonomian suatu negara, semakin kecil
terselesaikan maka akan mengakibatkan proporsi Anggaran Pemerintah dalam
terbengkalainya pembangunan baik jangka pembangunan ekonomi. Dinamika
pendek hingga jangka panjang. Sudah ekonomi suatu negara pada akhirnya akan
selayaknya dan waktu yang tepat tergantung pada sektor bisnis ekonomi baik
Pemerintah Pusat memberlakukan satu makro maupun mikro. Stuktru pembentu
sistem pengelolaan wilayah yang dikontrol pelaku ekonomi di Indonesia mencakup
oleh Pemerintah Pusat demi terciptanya BUMN,BUMD, dan swasta domestik
kesinambungan pembangunan secara maupun investor asing (Kasryno,dan
berkelanjutan dan terkoordinasi antara Soeparno, 2012:16-58).
wilayah di Indonesia dengan

2 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017


PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH BAGI KESEJAHTERAAN DI INDONESIA

Kebijakan pemerataan pembangunan Kebijakan Satu Peta


dikenal dengan MP3EI yaitu Masterplan Menteri Koordinator Bidang
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Prekonomian menyatakan bahwa Paket
Ekonomi Indonesia yang merupakan Kebijakan Ekonomi VIII menyatakan,
program dari Kementrian Perekonomian pengembangan kawasan atau infrastruktur,
dan beberapa kementrian terakit. Program seringkali terbentur dengan sejumlah
ini dikeluarkan pada tahun 2011 bertujuan masalah terkait pemanfaatan ruang dan
untuk mempercepat dan memperluas penggunaan lahan. Konflik ini sulit
pembangunan ekonomi tata ruang wilayah diselesaikan karena Informasi Geospasial
melalui pengembangan delapan program Tematik (IGT) saling tumpang tindih satu
utama yang meliputi sektor industri wilayah dengan wilayah lain.Oleh sebab
manufaktur, pertambangan, pertanian, itu, kebijakan satu peta yang mengacu pada
kelautan, pariwisata, telekomunikasi, satu referensi geospasial, satu standar, satu
energi dan pengembangan kawasan basis data dan satu geoportal untuk
strategis nasional. mempercepat pelaksanaan pembangunan
Kementrian Koordinator Bidang Ekono nasional menjadi salah satu prioritas
mi mengawal program perencanaan ideal Pemerintah. Basis referensi peta yang
buat Indonesia untuk ke depannya. MP3EI sama, juga akan meningkatkan keadalan
harus berjalan dan selesai. Karena MP3EI informasi terkait lokasi dari berbagai
didesain sebagai upaya akselerasi dan aktivitas ekonomi. Ini akan memberikan
ekspansi pembangunan ekonomi di tanah kepastian usaha. Berbagai informasi yang
air sehingga kegiatan perekonomian tidak dikompilasi dalam satu peta ini juga bisa
hanya terpusat di Pulau Jawa. MP3EI di dimanfaatkan untuk sejumlah simulasi,
bagi ke dalam enam koridor yakni Koridor antara lain untuk mitigasi bencana.
Ekonomi (KE) Sumatera, Jawa, Kaliman Melalui Peraturan Presiden (Perpres)
tan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan
serta Kepulauan Maluku dan Papua. Satu Peta ini, kementrian dan lembaga akan
Indikasi investasi enam koridor hingga Mei menyiapkan peta tematik skala 1:50.000
2012 mencapai Rp. 4.938,8 triliun. sesuai rencana aksi masing-masing dengan
Namun yang hingga kini masih batas akhir tahun 2019.Kebijakan ini akan
menjadi kendala di negeri ini adalah aspek mempermudah mempercepat penyelesaian
conectivity (konektivitasi) antar wilayah di konflik tumpang tindih pemanfaatan lahan,
Indonesia. Itu sebabnya, aspek ini harus penyelesaian batas wilayah seluruh
segera dipenuhi. Dalam konteks ini akan Indonesia (www. ementerian PPN_
dilakukan pembangunan Kawasan Bappenas Berita paket 8.htm).
Perhatian Investasi (KPI) dengan tujuan
membangun pusat perhatian baru. KPI juga Studi Kasus Pengelolaan wilayah.
ditujukan untuk mempermudah integrasi Permasalahan wilayah di Indonesian
dengan kegiatan-kegiatan yang terkait merupakan Dinamika dalam pembangunan.
infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), Salah satu permasalah terjadi di wilayah
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) Kota Semarang. Kota Semarang telah
serta regulasi. Sedangkan terkait sumber menunjukkan banyak kemajuan
daya alam (SDA), Komentrian Koordinator pertumbuhan pembangunan yang pesat.
Bidang Ekonomi mengimbau agar amanat Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan
Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 ekonomi yang relatif stabil yang didukung
tentang Mineral dan Batubara (Minerba) dengan iklim investasi kondusif dan
dipatuhi. Undang-undang tersebut stabilitas politik dan keamanan yang
menegaskan setelah 2014, minerba tidak terjaga telah berhasil mendorong
dapat diekspor dalam bentuk bahan baku, perkembangan sektor industri, perdagangan
melainkan dalam bentuk olahan dan jasa sebagai lokomotif perekonomian
(http://www.kompasiana.com/harapanraky Kota Semarang. Namun demikian
at/mp3ei-harus- pencapaian semacam ini belum sepenuhnya
selesai_55123e0fa33311ea56ba80b9). mampu mengatasi sejumlah permasalahan

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017 3


PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH BAGI KESEJAHTERAAN DI INDONESIA

klasik maupun mengantisipasi kerusakan dan Kecamatan Gayamsari perlu dilakukan


lingkungan. Banjir limpasan air laut (rob), evaluasi dengan cara membandingkan
penurunan kualitas udara dan air, Penggunaan Lahan tahun 2007 di daerah
kesemrawutan lalu-lintas, dan tingginya yang bersangkutan dengan Rencana Tata
migrasi masuk penduduk (inmigration) Ruang tahun 2000-2010 yang berlaku agar
masih terus terjadi. Secara kontradiktif diketahui seberapa besar kesesuaiannya.
kecenderungan pembangunan tata ruang Penggunaan Lahan tahun 2007 dalam
Kota Semarang belum mampu memenuhi penelitian ini diperoleh dari hasil digitasi
ketentuan undang-undang. RTRW belum citra satelit Ikonos tahun 2007, sedangkan
dapat berperan efektif sebagai instrumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
pengendali pembangunan Kota Semarang. tahun 2000-2010 diperoleh dari instansi
Oleh karena itu dilakukan penelitian terkait. Hasil yang diperoleh setelah mela
dengan tujuan mengetahui kebijakan kukan pengolahan citra dan perbandingan
pembangunan terhadap perubahan tata data, besarnya kesesuaian antara peng
ruang di Kota Semarang. Terdapat korelasi gunaan lahan tahun 2007 dengan RTRW
antara kebijakan dan peraturan tata ruang tahun 2000–2007 di daerah penelitian lebih
yang telah ditetapkan terhadap munculnya tinggi terdapat pada Kecamatan Semarang
beberapa permasalahan atau perubahan tata Timur dengan persentase kesesuaian
ruang di Kota Semarang. Korelasi kedua 82,686%, Sedangkan pada Kecamatan
hal tersebut tentu saja dipengaruhi oleh Gayamsari sebesar 63,013%.
banyak faktor seperti proses perumusan Jeky El Boru (2013:255-266), dalam
kebijakan yang sebagian tidak dilakukan penelitian ini dilakukan untuk menganalisis
secara komprehensif dan baik, kurangnya pengaruh pembangunan Jalan Layang Janti
sosialisasi kebijakan kepada masyarakat, terhadap perkembangan tata ruang kawasan
implementasi yang kurang optimal dan Janti, meliputi ruang terbangun, ruang
lain-lain (Nugroho dan Sugiri,2009:41-51). terbuka, serta hubungan antar ruang atau
Selanjutnya, Suardi, dkk (2013:13-22), Linkage. Metode pengumpulan data
melihat penataan RTRW di 2 Kecamatan dilakukan melalui observasi, pengamatan
Gayamsari dan Kecamatan Sememarang foto udara, wawancara, sedangkan metode
Timur kebutuhan yang semakin mendesak analisis melalui deskripsi secara kualitatif
sejalan dengan tingkat perkembangan kota- yang berupa "superimposed method" dari
kota di Wilayah Jawa Tengah khususnya dua lapisan kondisi lahan, yaitu kondisi
Kota Semarang untuk dapat mengefektif tata ruang sebelum dan sesudah pemba
kan pelaksanaanya, diperlukan suatu aturan ngunan jalan layang. Hasil penelitian
pola pemanfaatan ruang (Zoning Regula menunjukkan bahwa pengaruh pembangu
tion) sebagai alat operasional rencanan tata nan Jalan Layang Janti terdapat pada massa
ruang. Berdasarkan kenyataan tersebut, bangunan ("solid"), pertambahan ruang
untuk melaksanakan pembangunan kota terbuka yang berupa jaringan jalan, parkir,
yang lebih harmonis dan mampu menganti dan taman, sedangkan pada hubungan antar
sipasi berbagai dampak yang ditimbulkan, ruang- secara visual dan struktural-yakni
terutama pada wilayah kota sedang, tumbuhnya bangunan dangan bentuk dan
wilayah kota besar, dan wilayah kota gaya baru, sehingga bentuk tampilan
metropolitan, maka Pemerintah Daerah bangunan secara keseluruhan tidak
telah menyususn aturan pola pemanfaatan proposional. Pada hubungan kolektif, Jalan
ruang kawasan wilayah kota (zoning Janti semakin kuat perannya sebagai
regulasi). Untuk memaksimalkan kegiatan kerangka utama jaringan jalan.
tersebut, tentu perlu diketahui sejauh mana Selanjutnya, penelitian yang dilakukan
Aturan Pola Pemanfaatan Ruang tersebut oleh Rizka Maria dan Hilda Lestiana
dapat mengontrol setiap pembangunan atau (2014:77-89) di wilayah Sub DAS Cikapun
pemanfaatan lahan di wilayah yang dung merupakan kawasan potensial yang
bersangkutan. Seperti halnya dalam peneli berfungsi sebagai drainase utama dan
tian ini, untuk mengetahui hal tersebut penyedia air baku untuk kebutuhan
pada wilayah Kecamatan Semarang Timur penduduk di Kota Bandung. Peningkatan

4 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017


PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH BAGI KESEJAHTERAAN DI INDONESIA

lahan terbangun di wilayah ini mengakibat sementara di 3 wilayah Nusa Tenggara,


kan banyaknya konversi lahan yang mem Maluku, dan Papua laju pertumbuhannya
perluas permukaan kedap air yang menye hanya mencapai 4,3%. Data ini memper
babkan berkurangnya infiltrasi, menurun lihatkan kesenjangan pembangunan
nya pasokan air tanah dan meningkatnya ekonomi Nasional.
limpasan permukaan. Untuk mengetahui Tabel 1 Indikator Ekonomi di
pengaruh penggunaan lahan terhadap Indonesia Tahun 2012
fungsi konservasi air tanah maka dilakukan Rata-rata
Kemiskinan
analisis indeks konservasi. Metode yang PDB (2006- Laju PDRB
Koridor Ekonomi (Kota+Desa)
2010) % (2006-
dilakukan adalah memberikan bobot pada %
2010)%
parameter jenis batuan, jenis tanah, morfo Sumatra 12,07 23,03 4,84
logi, curah hujan dan penggunaan lahan Jawa 11,57 58,12 6,02
yang masing-masing telah di nilai sesuai Bali 4,18 1,26 6,52
pengaruhnya pada kemampuan untuk Nusa Tenggara 19,76 1,45 5,34
Kalimatan 6,69 9,13 4,22
menyerap air hujan. Dari analisis tersebut Sulawesi 11,78 4,61 7,61
diketahui bahwa perubahan penggunaan Maluku 24,77 2,22 5,89
lahan pada kurun waktu 2001 - 2008 telah Nusa Tenggara, Maluku dan 3,83 4,30
menurunkan fungsi konservasi secara Papua
keseluruhan pada Sub DAS Cikapundung. Sumber : BPS, Tahun 2012 data olahan dan
Nilai fungsi konservasi mulai menurun (http://www.indonesia-
ditunjukkan oleh pengurangan kelas yang investments.com/id/keuangan/angka-
bernilai konservasi baik seluas 5080,5 ha. ekonomi-makro/produk-domestik-bruto-
Namun kondisi ini juga diikuti dengan indonesia/item253)
kenaikan kelas konservasi normal seluas Itulah sebabnya dibutuhkan upaya
5093,3 ha dan penurunan kelas konservasi dalam pewujutan pemerataan pemba
kritis seluas 12,9 ha. ngunan dengan melaksanakan beberapa
kebijakan yang telah dikeluaskan oleh
METODE PENELITIAN Pemeritah Pusat seperti diantaranya
Penelitian ini merupakan jenis :program MP3EI, dan Kebijakan Satu Peta
penelitian deskriptif dengan merujuk dalam pengelolaan tata kelola ruang dan
beberapa literatur studi kasus penelitian wilayah di Indonesai.
terdahulu yang telah terjadi berkaitan Tabel 2 Pertumbuhan PDB di
dengan tema penelitian yaitu pengelolaan Indonesia Tahun 1998-2015
tata ruang dan wilayah di Indonesia dalam Tahun Rata-rata Pertumbuhan PDB(%)
pemerataan pembangunan ekonomi. 1998-1999 -6,65
2000 – 2004 4.60
Strategi program kebijakan yang dirilis
2005 – 2009 5.62
Pemerintah sebagai solusi di analisis 2010 – 2015 5.63
dengan fenomena yang terjadi. Pengunaan Sumber: Bank Dunia, 2015
sumber data-data yang dikeluarkan oleh Berdasarkan data tabel 2 menunjukan
lembaga yang terkait dengan tema pene bahwa flutuatif pertubuhan perekonomian
litian sebagai rujukan dalam menganalisis, Indonesia dibandingkan dengan dampak
seperti BPS (Sugiyono,2013:486). yang dialami negara-negara lain. Setelah
krisis ekonomi melanda dunia Indenesia
HASIL DAN PEMBAHASAN mengalami trend peningkatan setelah tahun
Pertumbuhan PDB Indonesia dari 1999 yaitu mencapai 4,6% dan terus
tahun 2006 hingga tahun 2010 mengalami meningkat signifikan pada priode tahun
trend pertumbuhan sebesar rata-rata 5,6% 2005 pertumbuhan PDB Indonesia
pertahun. Ini merupakan prestasi yang luar meningkat menjadi sebesar 5,62%. Ini
bisa prekonomi dapat stabil dalam kurun 4 merupakan performa pertumbuhan PDB
tahun. Namun PDRB wilayah mengalami Nasional yang merupakan salah satu yang
perbedaan, seperti Sumatra laju terbaik di seluruh dunia.
pertumbuhannya 4,6% pertahun, di
Kalimatan sebesar 4,2%, di Sulawesi 7,6%,

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017 5


PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH BAGI KESEJAHTERAAN DI INDONESIA

Apalagi jika implementasi kebijakan Boru, J.E. 2013. Analisis Pengaruh


penetapan masterplen korider ekonomi dan Pembangunan Jalan Layang Janti
“Satu Peta” bagi wilayah Indonesia di Terhadap Perkembangan Tata Ruang
realisasikan penerapannya di Indonesia. Kawasan Janti (Studi Kasus:
Kawasan Janti, Desa Catur Tunggal,
Prediksi kedepanya bahwa Indonesia bisa Kabupaten Sleman).Jurnal Arsitektur
menjadi salah satu kekuatan Asia khusus Komposisi.10(4):255-266.
nya Tenggara yang cukup berkembang. http://www.kompasiana.com/harapanrakyat
Namun yang menjadi masalah adalah /mp3ei-harus-selesai_55123e0fa33
Indonesia kerap menjadi pengimpor, 311ea56ba80b9 diunduh 24/1/2017)
karena kurang perhatian terhadap bahan http://www.indonesia-investments.com/id/
olahan. Kita lebih senang megekspor bahan keuangan/angka-ekonomi-makro/
mentah dan mengimpor bahan jadi. produk-domestik-bruto-indonesia/
item253?(diunduh 24/1/2017).
Kasryno, F., dan Soeparno, H. 2012.
KESIMPULAN Pelaksanaan MP3EI Koridor Jawa
Dalam rangka penyelenggaraan Akan Menyebabkan Ketahanan
pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Pangan Nasional Semakin
Undang-Undang Dasar Negara Republik Parah.Litbang Pertanian:16-58.
Indonesia Tahun 1945 diperlukan suatu Lubis, Suardi, Suprayogi, Andri dan
strategi yang jitu untuk meningkatkan Hani'ah. 2013. Keseuaian Rencana
kesejahtran rakyat sesuai dengan cita-cita Tata Ruang Wilayah (RTRW)
yang tercermin dalam pembukaan UUD Dengan Penggunaan Lahan Kecama
1945. Implementasi kebijakan MP3EI dan tan Gayamsari dan Kecamatan
Semarang Timur.Jurnal Geodesi
penetapan “satu peta” wilayah Indonesia. Undip. 2(2):13-22.
Komplik yang sering terjadi dihampir Maria, R. dan Lestiana, H. 2014.Pengaruh
seluruh wilayah Di Indonesia merupakan Penggunaan Lahan Terhadap Fungsi
kesenjangan yang terjadi akibat Konveservasi Air Tanah Di Sub Das
ketimpangan sumber daya ekonomi yang Cikapung. Jurnal Ris Geo Tam. 24.
bisa dijadikan pemasukan bagi daerah (2):77-89.
masing-masing. Nugroho, P., dan Sugiri, A. 2009. Studi
Konsep penetapan satu sistem Kebijakan Pembangunan Terhadap
perencanaan yang ditetapkan Pemerintah Perubahan Tata Ruang Di Kota
Semarang. Jurnal Riptek. 3(2):41-51.
Pusat merupakan suatu solusi yang baik Pratama, Y.C.2014. Analisis Faktor-faktor
dan bisa menjadi penghubung diantara yang Mempengaruhi Kemiskinan di
wilayah di Indonesia yang memiliki perbe Indonesia. Jurnal BIsnis dan
daan potensi sumberdaya yang dimiliki. Manjeman, ESENSI. 4.(2):210-223.
Karakteristik geografi alam dan kultur Suhariyanto. D. 2009. Peranan Pemerintah
budya yang dimiliki bisa menjadi andalan Daerah Serta Masyarakat Dalam
masing-masing wilayah dalam meningkat Perencanaan Dan Pelaksanaan
kan pendapatan untuk menyejahtrakan Penataan Ruang Menuju Perspektif
rakyatnya melelui peningkatan prekono Pertumbuhan Kota Banyuwangi.
ILmiah Progressif. 6 (18):1-10.
mian menjadi lebih baik. Sugiyono.2013.Metode Penelitian
Manajemen. Penerbit Alfabeta
DAFTAR PUSTAKA Bandung.Hal:486.
Asnar, H.Z. 2013. Pengaruh Tata Ruang UU No.32 Tahun 2004 Tentan Pengelolaan
Kantor Terhadap Produktivitas Kerja Pemerintahan Daerah. http://www.
Pegawai Di Pusat Kajian Dan kpu.go.id/dmdocuments/UU_32_200
Pendidikan Dan Pelatihan Aparatur 4_Pemerintahan%20Daerah.pdf
III Lembaga Administrasi Negara (diakses 23/1/2017).
(PKP2A III LAN) SAMARINDA. www. Kementerian PPN_Bappenas Berita
eJournal Ilmu Pemerintahan. paket 8.htm (diunduh 23/1/2017).
1(4):1488-1500.

6 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017

Anda mungkin juga menyukai