Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN URIN TES KEHAMILAN

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Praktikum Biokimia Klinik

Oleh:
Kelompok 1

Cindi Kartika 31118005


Ervina Novitasari 31118001
Gina Nur Fitria M.P 31118004
Maram Nuraini 31118037
Mega Oktaviani 31118022
Mutia Ambar P 31118020
Rangga Dwi M 31118048

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA
2020
PRAKTIKUM II
PEMERIKSAAN URIN TES KEHAMILAN
Hari / Tanggal : Selasa. 10 November 2020
A. Tujuan Percobaan
Menganalisis kadar HCG (Human Chorionic Gonadotropin) dengan metode
Imunokromatografi

B. Landasan Teori
Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh hampir semua wanita. Jika sel
telur bertemu dengan sperma maka akan terjadi pembuahan sehingga dapat menyebabkan
kehamilan. Pada kehamilan biasanya terjadi perubahan pada seluruh tubuh, terutama oleh
pengaruh hormon-hormon somatotropin, estrogen dan progesteron (Harti, dkk. 2013).
Kehamilan ditandai dengan meningkatnya kadar Human Chorionik Gonadotropin
(HCG) dalam urin pada trimester I, HCG disekresikan 7 hari setelah ovulasi. Pemeriksaan
HCG dengan metode immunokromatogra merupakan cara yang paling efektif untuk
mendeteksi kehamilan dini (Harti, dkk. 2013). Metode imunokromatografi sebagai salah
satu test diagnostic untuk deteksi HCG dalam sampel urin.
HCG merupakan suatu hormon yang dihasilkan oleh jaringan plasenta yang masih
muda dan dikeluarkan lewat urin dan disintesa pada retikulum endoplasma kasar,
glikosilasi disempurnakan apparatus golgi (Renowati & Suharlina, 2018). Hormon ini juga
dihasilkan bila terdapat proliferasi yang abnormal dari jaringan epitel korion seperti
molahidatidosa atau suatu chorio carsinoma. HCG dapat juga digunakan dalam upaya
mesinkronkan ovulasi dan perkawinan yang diperlukan agar terjadi suatu konsepsi.
Pada tahap awal untuk pemeriksaan kehamilan menggunakan urin pagi, karena berisi
konsentrasi HCG yang paling tinggi sehingga baik untuk pemeriksaan sampel urin.
Meskipun demikian, urin sewaktu dapat juga digunakan. Menurut klinisi biasanya
dibutuhkan 3-4 minggu bahwa HCG dapat dideteksi pada Hari Pertama Haid Terakhir
(HPHT) (Renowati & Suharlina, 2018). Pada kehamilan normal, HCG dapat dideteksi
dalam serum setelah 7 hari pembuahan. Konsentrasi HCG terus meningkat pesat, dan
memuncak pada 10-12 minggu masa kehamilan dengan kisaran 30-200,000 mlU/ml.
Munculnya HCG segera setelah konsepsi dan selama pertumbuhan awal kehamilan
menjadikannya penanda yang sangat baik untuk deteksi awal kehamilan.
Semua tes kehamilan bekerja dengan mendeteksi hormon HCG dalam urin atau darah
yang hanya ada ketika seorang wanita sedang hamil sehingga hormon ini disebut juga
hormon kehamilan. Ada dua jenis tes kehamilan :
1. Tes darah yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium
2. Memeriksa urin yang dapat dilakukan oleh diri sendiri (HPT/Home Pregnancy
Test/test pack). HCG urin akan terdeteksi pada kadar di atas 25 mlU/ml.
Cara pemeriksaan bentuk alat tes kehamilan ada bermacam macam tetapi yang umum
dipakai hanya dua yaitu strip dan compact. Bedanya, bentuk strip harus dicelupkan

1
ke urin yang telah ditampung. Untuk compact sudah ada tempat untung menampung urin
yang akan diteteskan menggunakan pipet.

C. Prinsip Percobaan
− Test Strip
Reaksi antara HCG dalam urin dengan anti HCG yang diletakatkan berupa garis pada
memban tertentu garis (berwarna) baik pada kontrol maupun tes. Bila sampel tidak
mengandung HCG, hanya akan terbentuk satu garis (berwarna) pada kontrol saja.
− Test Pack
Urin pada tempat sampel (sample well) akan bermigrasi melalui membran sampai
mecapai jendela akhir kira-kira kurang lebih 5 menit. Saat urin melalui membran,akan
menggerakkan anti-alpha HCG (komplek) dan aan melalui daerah penangkapan yaitu anti-
beta HCG yang tidak bergerak pada membran. Tanda negatif (-) yang muncul menandakan
reagen masih baik dan bekerja secara aktif. Positif ditandai dengan terbentuknya tanda
positif (+).

D. Alat dan Bahan


1. Tabung penampungan urin
2. Sampel urin (control positif)
3. Sampel urin (control negative)
4. Test strip HCG
5. Sarung tangan
6. Tissue

E. Prosedur Percobaan
Menggunakan metode Imunokromatografi dengan cara carik celup pada test strip

2
Urin pasien pada wadah disimpan pada tempat yang datar

Masukkan carik celup (test strip) kedalam urin dengan ketinggian tidak
melebihi batas yang ada pada strip dan diamkan selama 5 menit (tetapi waktu
percobaan dengan waktu 1 menit pun sudah terlihat dengan jelas)

Amati garis yang muncul

Interpretasi Hasil :
a. Negatif: Hanya terdapat satu tanda merah yang muncul pada bagian control line (C)
dan tidak tampak garis merah pada bagian test line (T) (sensitiÞ tas 0 IU/ml).
b. Positif: terdapat 2 tanda merah, satu pada bagian test line (T) dan satu pada bagian
control line (C) (sensitiÞ tas 25 mIU/ml) (Harti, Estuningsih, & Nurkusumawati,
2013).

3
F. Data Pemeriksaan Urin Tes Kehamilan

Kelompok Nama / Umur Hasil (Test Strip) Pembahasan


1 Ny. X / 33 tahun Positif (+) Hormon HCG tinggi
(Trisemester 1) (ditandai dengan
garis merah pada C
dan T)
2 Ny. Y / 24 tahun Positif (+) Hormon HCG tinggi
(Trisemester 2) (ditandai dengan
garis merah pada C
dan T)
3 Ny. Z / 18 tahun Positif (+) Hormon HCG tinggi
(Trisemester 3) (ditandai dengan
garis merah pada C
dan T)

Kelompok Nama / Umur Hasil (Test Strip) Pembahasan


1 Ny. A / 20 tahun Negatif (-) Hormon HCG
rendah (ditandai
dengan garis merah
pada C)
2 Ny. B / 21 tahun Negatif (-) Hormon HCG
rendah (ditandai
dengan garis merah
pada C)
3 Ny. C / 21 tahun Negatif (-) Hormon HCG
rendah (ditandai
dengan garis merah
pada C)

4
G. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan untuk mengetahui kehamilan dengan
mendeteksi HCG urin diantaranya adalah dengan metode strip test, yang berdasarkan
reaksi pembentukan kompleks antigenantibodi (immunoassay). Pemeriksaan urin tes
kehamilan atau HCG yang diambil dari 3 sampel urin ibu hamil dan 3 sampel urin non ibu
hamil yang diuji dengan menggunakan alat test strip diperoleh bahwa hasil pemeriksaan
tersebut sesuai dengan literatur. Dimana pada hasil test strip urin ibu hamil diperoleh hasil
positif dan hasil negative pada urin non ibu hamil. Pada pemeriksaan ini metode yang
digunakan yaitu metode immunokromatografi yang merupakan reaksi antara urine wanita
hamil yang mengandung α dan β HCG (monoclonal HCG lengkap) dengan anti α dan anti
β HCG pada test line (T) dan control line (C). Apabila stick planotest dimasukkan dalam
urine, maka urine akan meresap secara kapiler, sehingga terjadi ikatan antara urine yang
mengandung α dan β HCG dengan anti α dan anti β HCG pada test line (T) dan control line
(C) akibatnya akan timbul garis warna merah pada test line (T) dan control line (C), garis
warna merah ini menunjukkan hasil yang positif. Dan apabila garis warna merah tidak
tampak pada test line (T) atau hanya terdapat pada control line (C) menunjukkan hasil test
yang negative, karena tidak terjadi reaksi antara monoklonal HCG lengkap dengan anti α
dan anti β HCG.
Garis warna merah pada test line (T) dapat terjadi karena pada test telah disensitisasi
Ag (antigen) dan konjugat ditambah urine sehingga kromogen berikatan dengan Ab
(antibody) maka akan terbentuk reaksi garis warna merah. Konjugat berisi Ab yang
ditempeli enzyme jika kromogennya bereaksi dengan enzyme (peroksidase), maka warna
tereduksi sehingga tidak terbentuk warna merah tetapi apabila warna teroksidasi akan
terbentuk warna merah pada test line (T).
Reaksi pembentukan kompleks antigen antibodi antara HCG sebagai antigen dan anti
HCG sebagai antibodi bersifat spesifik. Antibodi akan mengenali antigen pada lokasi
tertentu yang disebut epitop. Antibodi poliklonal adalah antibodi yang mengenali suatu
antigen melalui ikatan dengan epitop yang bervariasi karena berasal dari sel B yang
berbeda-beda. Sedangkan antibodi monoclonal lebih spesifik mengenali antigen pada satu
epitop tertentu karena berasal dari satu sel B yang dibiakan (Renowati & Suharlina, 2018).
Adapun keuntungan dari pemeriksaan tes urin kehamilan atau HCG menggunakan
tes strip yaitu:
− Cepat, sehingga waktu yang dibutuhkan sangat singkat
− Mudah didapat karena diperdagangkan secara komersil
− Pesien dapat melakukan sendiri tanpa pergi ke RS, puskesmas, atau pada bidan
setempat.
− Hasil pemeriksaan mudah dibaca.

5
Kemudian adapun kekurangannya yaitu :
− Tidak diketahui kadar HCG secara pasti,
− Terkadang apabila alat mengalami kerusakan maka akan memberikan hasil positif
atau negative palsu ataupun tidak memberikan warna pada test line (C) dan test line
(T).
Pemeriksaan HCG ini dapat di deteksi dalam urine wanita hamil kira-kira 7 hari
setelah pembuahan sel telur. Dengan adanya HCG maka akan sangat membantu dalam
penentuan diagnose kehamilan dini. Pemeriksaan ini menunjukkan hasil yang positif lebih
besar apabila digunakan urine pagi hari karena lebih konsentrat sehingga mengandung
lebih banyak HCG per satuan volume.

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan urin tes kehamilan diperoleh bahwa kehamilan
seseorang dapat dideteksi oleh keberadaan hormone HCG dalam urin yang dapat diuji
dengan menggunakan test strip atau test pack. Dimana hasil positif ditunjukkan dengan dua
garis merah pada tes line (T) dan control line (C) sedangkan hasil negative hanya
ditunjukkan dengan saru garis merah pada control line (C).

6
DAFTAR PUSTAKA

Ganong, W. F. (2008). Fisiologi Kedokteran Ed.20. Jakarta: ECG.


Harti, A. S., Estuningsih, & Nurkusumawati, H. (2013). PEMERIKSAAN HCG (HUMAN
CHORIONIC GONADOTROPIN) UNTUK DETEKSI KEHAMILAN DINI SECARA
IMMUNOKROMATOGRAFI. Jurnal Kesmadaska, 1-4.
Renowati, & Suharlina, S. (2018). UJI KESESUAIAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN
METODE STRIP TEST DENGAN METODE AGLUTINASI. Prosiding Seminar
Kesehatan Perintis, 1(1).

7
LAMPIRAN

Hasil Tes Urin Negatif

Hasil Tes Urin Positif

Anda mungkin juga menyukai