Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK Nama :Muhammad Farid A.

(LKPD) Kelas :X MIPA 6


Tanggal :11/10/2020

Kompetensi Dasar

3.3 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna tersirat


4.3 Mengkonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan maupun tulis
A. Mengevaluasi dan Mengkonstruksi Teks Anekdot

Setelah mempelajari materi ini, kalian diharapkan mampu :


(1) Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna tersirat
(2) Membedakan humor dan anekdot
(2) Mengkonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot
secara lisan maupun tulis!

Cermatilah contoh teks anekdot di bawah ini!

Nasib Maling Sandal

Asep baru saja siap makan soto di tempat pak Bambang. Setelah berbincang-bincang
dengan Pak Bambang, Asep memutuskan untuk segera pulang. Perjalanan dari warung Pak
Bambang ke rumah Asep cukup dekat dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Akhirnya Asep
memutuskan untuk pulang berjalan kaki saja menuju ke rumah.

Namun sayang sekali, di pertengahan jalan kaki asep terserempet sepeda motor.
Untunglah kakinya tidak cedera. Walaupun kakinya tidak cedera, Asep merasa sedih. Hal ini
dikarenakan sandal barunya putus. Asep sangat khawatir jika ia pulang, iya akan dimarahi oleh
istrinya. Istri Asep memang sangat galak dan Asep tidak mau pulang tanpa sandal.

Setelah melanjutkan perjalanan, ternyata Asep melihat ada banyak sandal yang berada di
depan masjid. Sebuah kebetulan yang sangat kebetulan karena di depan masjid tersebut ada
sepasang sandal yang sangat mirip dengan milik Asep. Tanpa berpikir panjang Asep langsung
mengambil sandal tersebut.

Tidak disangka, ternyata ada jamaah masjid yang mengetahuinya. Asep akhirnya di kejar
warga dan diseret ke kantor polisi. Sesampainya di kantor polisi, Asep langsung diminta untuk
segera mengikuti persidangan. Ketika Asep menunggu giliran di siding, ia melihat seorang
koruptor sedang divonis hakim. Koruptor itu telah korupsi sebanyak 2 miliar rupiah dan dijatuhi
hukuman 5 hari di penjara.

Ketika giliran Asep yang di sidang, Asep sangat kaget mendengar putusan hakim. Ia
dijatuhi hukuman 5 tahun penjara. Asep tidak terima, ia pun protes pada hakim. Asep bingung
mengapa ia yang hanya maling sandal dihukum 5 tahun dan koruptor yang korupsi 2 miliar
dijatuhi hukuman hanya 5 hari.

Hakim pun menyampaikan jika Asep mencuri sandal seharga 30 ribu rupiah dan
merugikan 1 orang. Sedangkan koruptor korupsi 2 miliar namun kerugiannya dibagi-bagi ke
seluruh rakyat Indonesia yang jumlahnya 200 juta. Ini artinya setiap rakyat hanya rugi 10 rupiah.
Mendengar penjelasan hakim, Asep merasa sedih dan menyesal mengapa ia tidak jadi koruptor
saja.

Kalian telah memahami contoh teks anekdot dengan baik, sekarang kerjakanlah
soal-soal latihan berikut!
1. Menurut pendapat kalian apa perbedaan humor dan anekdot?
2. Selain menceritakan hal lucu adakah pesan tersirat yang hendak disampaikan pencerita
dalam anekdot tersebut?
3. Buatlah teks anekdot karangan Anda, kemudian konstruksikan makna tersirat teks anekdot
tersebut!

1. Teks humor berisikan humor atau candaan yang tidak menyinggung tokoh tertentu dan tidak
mempunya pesan tersirat
Teks anekdont berisikan humor atau candaan yang menyinggung tokoh tertentu, mempunyai
pesan tersirat di dalamnya dan memiliki struktur
2. Sistem hukum Indonesia sangat tidak adil karena koruptor yang sangat merugikan negara
saja hanya mendapat hukuman ringan sedangkan seorang rakyat biasa yang mencuri sandal
seharga 30 ribu rupiah malah terkena hukuman sampai 5 tahun penjara.
3. Karangan teks anekdot
Petugas Lalu Lintas
Pada suatu hari Andi seorang pelajar SMA bangun kesiangan karena begadang bermain
game.

Andi bergegas bersiap-siap untuk berangkat kesekolah walau tau iya akan telat masuk
sekolah.Di perjalananya ia menuju kesekolah ia terhambat oleh kemacetan lalu lintas.Andi
pun penasaran mengapa jalan yang biasa ia lalui mengalami kemacetan.Ternyata kemacetan
itu disebabkan adanya razia.Andi tersadar karena buru-buru ia tidak mengenakan helm dan
tidak membawa sim.

Sialnya Andi diberhentikan oleh petugas polisi yang sedang merazia

Polisi : Selamat pagi mas.Mas tahu apa yang sudah mas langgar?
Andi : Maaf pak saya lupa memakai helm dan tidak membawa sim
Polisi :Jadi masnya sekarang harus ke pengadilan untuk mengambil motornya karena telah
melanggar aturan lalu lintas
Andi : Pak mohon maaf sekali tapi pak saya sudah terlambat masuk sekolah
Polisi :Lho masnya sudah melanggar aturan kalau mau cepat bisa bayar tilang ke saya
Andi :Yasudah pak ini 150 ribu
Polisi :Maaf mas 300 ribu atau masnya bisa ke pengadilan saja
Andi : Yasudah pak saya pilih ke pengadilan saja
Polisi : Yasidah mas 150 ribu saja.

Akhirnya Andi bisa sampai ke sekolah walau harus membayar polisi, namun Andi masih
mendapat hukuman karena sudah telat masuk sekolah.

Makna tersiratnya adalah sebagai seorang pelajar tidak boleh begadang hanya karena hal
yang tidak bermanfaat dan seorang polisi juga harus bersikap jujur tidak mudah disuap
dengan uang.

Anda mungkin juga menyukai