JUDUL/PENUL TUJUAN KERANGKA DESAIN/ TEMUAN/ BUKTI IMPLIKASI
IS/ PENELITIAN TEORITIS/ METODE HASIL TEMUAN TERHADAP TAHUN KONSEPTUA MASA DEPAN L 13. Perceptions of Penelitian ini Konseptual pada Metode penelitian Dari hasil wawancara Intensive and Diharapkan registered and en- bertujuan untuk penelitian ini terdapat sepuluh dengan perawat yang Critical Care kedepannya para rolled nurses on mendeskripsikan adalah Dimana perawat intesif berlangsung antara 20-40 Nursing perawat dapat thirst presepsi perawat rasa haus terdaftar dan 10 menit penulis menganggap (2009) 25, memperhatikan inmechanically terhadap perawatan membuat perawat lulusan, tidak ada variasi baru antara 133-139 hal-hal kecil ventilated adult intersif tentang ketidaknyamana berusia 32-59 prasangka responden seperti patients in in- perasaan haus pada n yang umum tahun, mengenai fenomena dan kenyamanan tensive care units- pasien dewasa yang dialami di antara diwawancarai. proses pengambilan sample pasien yang a berventilasi mekanik pasien yang Mereka semua berakhir. Terdapat empat menggunakan phenomenographi dan untuk menyelidiki menarima memiliki kategori presepsi mengenai ventilisasi c study. intervensi untuk ventilasi pengalaman perasaan haus pasien yang mekanis.dimana mengurangi rasa haus. mekanis selama seridaknya satu berventilasi mekanis; 1) pasien akan perawatan tahun dalam alasan rasa haus pasien merasakan haus intensif. Saat ini merawat pasien disebabkan karena faktor saat pengetahuan dewasa yang fsiologis seperti menggunakan alat tentang perasaan berventilasi dehidrasi,hypernatremia, tersebut. haus pada pasien mekanis. Data demam dan infeksi.faktor Diharapkan yang dianalisis dengan psikologis seperti ketakutan perawat dapat berventilasi menggunakan atau kecemasan. Faktor membantu pasien masih terbatas. metodologi eksternal seperti kelembapan dalam mengatasi fenomenografi. lingkungan yang rendah, rasa hausnya. oksigen, obat-obatan.2) tanda tanda haus dibagi menjadi dua yaitu tanda fsiologis seperti mulut,bibir, dan lidah kering tanda lainnya adalah produksi urine yang rendah, mata kering, dan kulit kering. T anda-tanda prilaku pasien yang sadar atau dibius sedang mereka akan menggerakkan bibir dan pasien yang tidak sadar mereka terlihat mengisap saat perawatan mulut dilakukan.3) mencegah dan mengurangi rasa haus paling umum adalah perawatan mulult. Menyikat gigi atau membasahi mulut . jika pasien mampu menelan membiarkan pasien minum air atau mengisap es batu merupakan interfensi terbaik.petugas terkadang tidak sadar bahwa pasien dapat minum atau takut pada aspirasi sebagai efek samping. Perawat tidak selalu menyadari kemampuan minum pasien.4) tidak ada perasaan haus, ada beberapa responden mengatakan bahwa pasien yang dibius tidak memiliki rasa haus.dan sebagian lagi mengatakan pasien merasakan haus. Responden menyatakan bahwa pasien mungkin memang memiliki perasaan haus tetapi perawat yang terdaftar dan lulusan secara mengejutkan tidak pernah berfikir untuk mengembangkan perawatan mereka sesuai dengan bukti kebutuhan pasien. 14. The effects of hydrogen peroxide rinses on the normal oral mucosa. 15. A survey of Tujuan penelitian Konseptual pada Metode yang 160 perawat yang bekerja di Intensive and Diharapkan agar the oral care adalah Untuk penelitian ini digunakan dengan dua unit ICU selama masa Critical Care kedepannya practices of menggambarkan adalah pasien melakukan survey studi dan 103 kuesioner Nursing adanya prioritas intensive care prioritas saat ini yang ICU memiliki kuesioner yang dikembalikan, tingkat (2004) 20, dan kebutuhan nurse diberikan pada kebutuhan dilakukan sendiri tanggapan 64,5%. Enam 69-76 pelatihan perawat perawatan mulut, perawatan mulut dari semua puluh empat (62%) perawat yang bekerja di pengetahuan dan komplek. perawat yang telah menerima beberapa ICU tentang praktik penelitian Perawatan mulut bekerja di ICU pelatihan dalam penilaian perawatan mulut. kebutuhan mulut dan yang tidak dewasa (n = 160). kebutuhan mulut, 76 (74%) Lebih metode perawatan memadai dapat dala metode perawatan menggunakan sikat mulut, dan kepatuhan mempengaruhi mulut. Dua puluh empat gigi untuk terhadap protocol pasien ICU (23,5%) perawat tidak membersihkan keperawatan mulut untuk infeksi menerima pelatihan apapun mulut pasien ICU ICU local dari nosocomial.akhi dalam kedua keterampilan dan setidaknya perawatan ICU. r-akhir ini tersebut. Perawat sekali sehari secara insiatif telah menunjukkan prioritas rutin berusaha untuk perawatan mulut sama membersihkan meningkatkan dengan aspek perawatan mulut pasien agar kualitas dan pribadi lainnya. Empat belas tidak terinfeksi basis bukti (13,5%) perawat menilai nosocomial. penyediaan mulut sebagai prioritas perawatan mulut rendah. Hampir semua ICU. perawat secara rutin menilai kebutuhan oral pasien mereka (101,98%). Dua puluh tujuh perawat (26%) menggunakan alat atau protocol penilaian tertulis. Sembilan orang (8,5%) menyatakan bahwa mereka menggunakan alat penilaian ICU sendiri, dan tujuh(7%) menggunakan alat lain dalam penilaian kebutuhan oral. Metode perawatan mulut untuk pasien biasanya menggunakan sikat gigi setidaknya sekali sehari oleh 88 (85,5%) perawat tetapi 9 (8,5%) perawat mengatakan bahwa mereka tidak pernah menggunakan sikat gigi. Busa yang lebih popular digunakan oleh 91 (88,5%) perawat dua kalli sehari atau lebih. Penggunaan produk klorheksidin untuk perawatan mulut pada pasien berventilasi telah terbukti secara signifikan mengurangi kejadian infeksi saluran pernapasan nosocomial. Dengan demikian, sebagian kecil perawat tidak mengikuti protocol ICU local yang menyarankan bahwa pasien harus menyikat gigi setidaknya sekali per shift tergantung pada kebutuhan mereka. 16. Effects of Untuk menguji apakah Konseptual pada Rancangan Dari hasil di dapatkan pasien NIH Public Diharapkan patient-directed mendengarkan musik penelitian ini penelitian PDM mendengarkan music Access kedepannya music yang dilakukan sendiri yaitu Pasien menggunakan 3 dengan rata-rata 78,8 menit disemua rumah Author intervention on dan diarahkan oleh dengan ventilasi kelompok dengan per hari. Pasien HP sakit menerapkan Manuscript anxiety and pasien dapat mekanis yang daftar nomor acak mengenakan unit peredam mendengarkan sedative exposure mengurangi sakit kritis yang dibuat. bising rata-rata 34,0 menit JAMA. musik untuk in critically ill kecemasan dan menerima obat Dengan perhari. Analisis campur Author mengurangi patients receiving paparan obat penenang dan mengolakasikan menunjukkan pasien PDM manuscript; kecemasan pada mechanicalventila penenang selama analgetik pasien ke 1 dari 3 mengalami penurunan available in pasien dan tidak tory dukungan ventilasi intravena untuk kelompok oleh tingkat kecemasan PMC 2014 terlalu sering support: a pada pasien yang sakit mengurangi masing-masing dibandingkan dengan February 12. memberikan obat randomized kritis dibandingkan kecemasan. dari 5 rumah sakit kelompok UC. Pada hari penenang pada clinical trial dengan 2 kondisi Obat ini sering yang kelima kecemasan berkurang pasien nya. kontrol. diberikan dalam berpartisipasi 1) 36,5% pada pasien PDM. dosis tinggi Intervensi music Tidak ada penurunan untuk waktu yang diarahkan intensitas sedasi yang lama dan pasien(PMD); 2) signifikan dibandingkan HP berhubungan kontrol aktif (p = 0,32). Tidak semua dengan efek hanya dengan pasien memberikan samping seperti headphone penilaian kecemasan setiap bradikardi, peredam bising hari karena kelelahan, hipotensi, (HP); 3) perawat kondisi medis, sedasi, imobilitas, ICU biasa (UC). ketidakmampuan, atau kelemahan, Pengaturan penolakan untuk dysmotility metode dimana menyelesaikan penilaian. usus. pasien terdaftar Pada PDM set pemula yang dari 12 ICU di 5 dimainkan yaitu music rumah sakit di santai seperti piano, harpa, Minneapolish-St. gitar dan seruling. Pasien Area Paul dari diminta secara lisan dan September 2006- dengan memasang tanda Maret untuk menggunakan music 2011.Ukuran setidaknya dua kali sehari sample target ketika merasa cemas. Pada yaitu 286 HP pasien didorong untuk didasarkan pada memakai headphone setiap kalkulasi analisis kali mereka ingin memblokir daya yang kebisingan di ICU atau membutuhkan 48 memiliki waktu tenang. jam atau lebih Pasien MVP menerima obat data protocol dan penenang dan analgetik memungkinkan untuk mengurangi pengurangan kecemasan dan 20%. meningkatkan kenyamanan. Obat ini di berikan dengan dosis yang tinggi dan memiliki efek samping. Setelah dilakukannya intervensi non farmakologi seperti music santai efektif dalam mengurangi kecemasan sekaligus pengurangan pemberian obat. 17.Practical Tujuan artikel ini Konseptual Metode yang Teori kenyamanan dibagi J Perianesth Diharapkan Application of yaitu dapat penilitian ini digunakan yaitu menjadi 3 bagian. Bagian 1 Nurs. kedepannya Comfort Theory mengidentifikasi Manajemen dengan cara mengatakan bahwa perawat 2004;19(3):16 perawat lebih in the kenyamanan, kenyamanan mengumpulkan menilai kebutuhan 4–73. memberikan Perianesthesia mengidentifikasi adalah prioritas data. kenyamanan pasien secara kenyamanan pada Setting intervensi bagi pasien di holistic di semua pasien . kenyamanan dan semua pengaturan. Bagian 2 pentingnya tujuan pengaturan. menyatakan kenyamanan untuk meningkatkan Teori yang ditingkatkan kenyamanan pada kenyamanan memperkuat pasien untuk pasien. memberikan secara sadar atau tidak sadar pendekatan terlibat dalam prilaku yang dasar dan menggerakkan menuju holistik untuk keadaan sejahtera. Bagian 3 manajemen yaitu perlaku mencari kenyamanan. kesehatan terkait dengan apa yang disebut integritas institusional. Perawatan kenyamanan memerlukan setidaknya 3 jenis intervensi kenyamanan yang dapat diterapkan Yang pertama adalah intervensi kenyamanan standar yang dirancang untuk mempertahankan homeostasis seperti pemantauan tanda-tanda vital dan hasil laboratorium. Intervensi kenyamanan ini dirancang untuk membantu pasien mempertahankan atau mendapatkan kembali fungsi dan kenyamanan fisik serta mencegah komplikasi. Jenis intervensi kenyamanan kedua umumnya disebut sebagai "pembinaan." Coaching membantu meredakan kecemasan, memberikan kepastian dan informasi, serta menanamkan harapan. Kelompok intervensi kenyamanan terakhir dideskripsikan sebagai "makanan yang menenangkan bagi jiwa".Pasien tidak mengharapkan jenis intervensi ini tetapi biasanya sangat senang ketika ditawarkan. Contoh intervensi yang memberikan kenyamanan makanan bagi jiwa adalah pijatan, penyesuaian lingkungan untuk meningkatkan kehangatan, terapi musik, sentuhan, dan pegangan tangan.