Anda di halaman 1dari 151

LAPORAN PRAKTIK

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF


ANAK USIA DINI KELOMPOK A MELALUI KEGIATAN
MERONCE DAN BERHITUNG

Dosen Pembimbing:
Intan Maulida Qorry' Aina, M. Pd

Disusun oleh :
SITI NURUL ASIYAH
NIM. 837399577

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT POGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
PROGRAM PENDIDIKAN DASAR S1 PGPAUD
TAHUN 2020

i
LAPORAN PENGESAHAN
LAPORAN PEMANTAPAN KREATIVITAS PROFESIONAL

1. Mata pelajaran : Pengembangan Kognitif Melalui Kegiatan Meronce


Dan Berhitung.
2. Peneliti :
a. Nama : Siti Nurul Asiyah
b. NIM : 837399577
c. Program studi : S1 PGPAUD -UT
3. Tempat penelitian : TK Anggawijaya
4. Kelas / semester : Kelompok A
5. Waktu pelaksanaan PTK : - Siklus 1 : 16 Oktober 2020
- Siklus 2 : 23 Oktober 2020

6. Masalah yang menjadi fokus perbaikan


‘’Penerapan Kegiatan Meronce Dan Berhitung Untuk Meningkatkan Kemampuan
Kognitif Anak Usia Dini Kelompok A TK Anggawijaya Desa Sumurgeneng
Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban Tahun Pelajaran 2020/2021”

Menyetujui Tuban, 30 Nopember 2020


Supervisior Mahasiswa

Intan Maulida Qorry’ Aina, M.Pd Siti Nurul Asiyah


ID. TUTOR 71002019 NIM : 837399577

ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik


pemantapan kreativitas professional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk
memenuhi mata kuliah PKP pada program studi S1 PGPAUD Universitas Terbuka
(UT) seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya
kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas
sesuia dengan norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP
ini bukan hasil karya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Tuban, 30 Nopember 2020


Yang membuat pernyataan

Siti Nurul Asiyah


NIM 837399577

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
❖ Jangan ingat lelahnya belajar, tapi ingat buah manisnya yang bisa dipetik
kelak ketika sukses
❖ Saya datang, saya belajar, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi, dan saya
menang.
❖ Learn from the mistakes in the past, try by using a different way, and always
hope for successful future.

PERSEMBAHAN
❖ Tutor ku
❖ Orang tuaku
❖ Teman-teman ku

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufiq,
hidayah yang telah dilimpahkanNya, sehingga dapat terselesaikannya laporan
pelaksanaan pebaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas untuk
pengembangan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce dan berhitung,
mata kuliah pemantapan kemampuan professional (PAUD 4501) ini.
Dengan perselesaikannya laporan ini, penulis sampaikan terima kasih
kepada;
1. Kepala UPBJJ-UT Surabaya
2. Ibu Intan Maulida Qorry’ Aina, M.Pd selaku pembimbing penulisan laporan
PKP ini
3. Kepala sekolah dan guru-guru TK Anggawijaya
4. Rekan-rekan mahasiswa S1 PGPAUD UT
5. Semua pihak yang membantu penyusunan laporan ini.

Semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca.

Tuban, 30 Nopember 2020


Penulis

Siti Nurul Asiyah


NIM 837399577

v
DAFTAR ISI

Halaman judul ............................................................................................ i


HalamanPengesahan .................................................................................. ii
Lembar pernyataan bebas plagiat ............................................................... iii
Halaman motto dan persembahan .............................................................. iv
Kata Pengantar ........................................................................................... v
Daftar isi ..................................................................................................... vi
Daftar Tabel ................................................................................................ vii
Daftar gambar.............................................................................................. vii
Daftar lampiran ........................................................................................... vii
Abstrak ........................................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4
C. Analisis masalah ............................................................................. 5
D. Alternatif Dan Prioritas Pemecahan Masalah ................................. 5
E. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
F. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6
G. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6
H. Ruang Lingkup Dan Keterbatasan .................................................. 7
I. Devinisi Operasional ....................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA


1. Kemampuan kognitif anak usa dini................................................. 9
2. Tahap-tahap perkembangan kognitif............................................... 10
3. Kemampuan berhitung anak usia dini ............................................. 12
4. Tujuan pembelajaran berhitung ...................................................... 12
5. Faktor yang mempengaruhi kemampuan berhitung pada anak ...... 13
6. Mengembangkan kognitif melalui kegiatan meronce ..................... 14

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN


1. Jenis penelitian ................................................................................ 16
2. Subyek, tempat, dan waktu penelitian............................................. 16

vi
3. Deskripsi rencana tiap siklus........................................................... 18
4. Prosedur penelitian .......................................................................... 19
5. Indikator keberhasilan ..................................................................... 21
6. Teknik pengumpulan data ............................................................... 21
7. Instrument penelitian ....................................................................... 22
8. Teknik analisis data ......................................................................... 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Refleksi Awal .................................................................................. 24
1. Hasil penelitian perbaikan pembelajaran siklus 1 ..................... 24
2. Hasil penelitian perbaikan pembelajaran siklus 2 ..................... 28
B. Pembahasan hasil penelitian ........................................................... 33

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 34
B. Saran ............................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA

vii
DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Data Siswa Kelompok A ............................................................ 17


2. Tabel 2 Hasil observasi kemampuan kognitif anak siklus I.................... 27
3. Tabel 3 Hasil observasi kemampuan kognitif anak siklus II .................. 30
4. Tabel Rekapitulasi hasil Siklus I dan Siklus II ....................................... 31

viii
DAFTAR GAMBAR

1. Diagram rekapitulasi hasil Siklus I Dan Siklus II ................................... 32

ix
LAMPIRAN

A. Lampiran 1 Biodata Peneliti ........................................................... 39


B. Lampiran 2 format kesediaan sebagai supervisor 1 ........................ 40
C. Lampiran 3 Surat Pernyataan .......................................................... 41
D. Lampiran 4 Rancangan 1 Siklus ..................................................... 42
E. Lampiran 5 Lembar Kerja Anak ..................................................... 145
F. Lampiran 6 Dokumentasi ................................................................ 151
G. Lampiran 7 Jurnal Bimbingan ......................................................... 154

x
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA
DINI KELOMPOK A MELALUI KEGIATAN MERONCE DAN
BERHITUNG DI TK ANGGAWIJAYA DESA SUMURGENENG
KECAMATAN JENU KABUPATEN TUBAN.

Oleh
Siti Nurul Asiyah
NIM :837399577
nurulasiyah164@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilator belakangi oleh rendahnya tingkat pengembangan


kognitif yang menyebabkan penurunan pola berfikir anak terkait dengan aspek
kognitif dalam pengembangan mengenal lambang bilangan, mengenal warna,
bentuk, ukuran, konsep panjang pendek, tinggi rendah, banyak sedikit, serta berfikir
secara logis dalam mengenal konsep dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
perkembangan kemampuan kognitif anak melalui upaya pengembangan kognitif
anak usia dini kelompok A melalui kegiatan meronce dan berhitung pada siswa TK
Anggawijaya desa sumurgeneng kecamatan Jenu kabupaten Tuban. Jenis penelitian
ini adalah penelitian tindakan kelas dengan pendekatan deskriptif dan kualitatif.
Subjek dalam penelitian kali ini ada 22 siswa, yang terdapat 9 siswa yang masih
perlu adanya bimbngan dan motivasi serta pengembangan dalam bidang kognitif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan
demonstrasi. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kreatifitas pemecahan
masalah setelah diterapkannya pengembangan kognitif melalui kegiatan meronce
dan berhitung di TK Anggawijaya kelompok A desa Sumurgeneng tahun pelajaran
2020/2021 mengalami peningkatan dan respon siswa terhadap penerapan
pengembangan kognitif melaluikegiatan meronce dan berhitung tergolong positif
dan berhasil

Kata kunci: kognitif, anak usia dini, meronce dan berhitung

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pengembangan kecerdasan anak dimulai sejak janin, sejak kelahirannya
,dan anak memiliki lebih dari satu potensi yang secara holistic mengacu pada satu
arah tertentu .pada hakikatnya intelegensi adalah kemampuan yang dibawa sejak
lahir yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu.
Intelegensi kognitif sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah atau untuk
menciptakan karya yang dihargai dalam suatu kebudayaan atau lebih. Husdarta dan
Nurla (2010: 169). Perkembangan kognitif anak adalah suatu proses menerus,
namun hasilnya tidak merupakan sambungan (kelanjutan) dari hasil-hasil yang di
capai sebelumnya.
Perkembangan kognitif menyangkut perkembangan berpikir, dan
bagaimana kegiatan berpikir, dan bagaimana kegiatan berpikir itu bekerja
Ernawulan Syaodah dan Mubair Agustin (2008:20). Dalam kehidupannya mungkin
saja anak dihadapkan pada persoalan-persoalan yang menuntut adanya pemecahan.
Menyelesaikan satu persoalan merupakan langkah yang lebih kompleks pada diri
anak. Sebelum anak mampu menyelesaikan persoalan anak perlu memiliki
kemampuan untuk mencari cara penyelesaiannya. Selain itu pengertian kognitif
adalah sebuah istilah yang digunakan oleh psikolog untukMenjelaskan semua
aktifitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan,dan
pengelolaan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan ,
memecahkan masalah dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis
yang berkaitan dengan individu mempelajari, memperhatikan,mengamati,
membayangkan, memperkirakan, menilai, dan memikirkan lingkungannya,
kognitif juga sering di sebut intelek.
Menurut (desmita,2006:103) Perkembangan kognitif berlangsung sejak
bayi walaupun potensi-potensi terutama secara biologis sudah mulai semenjak masa
prenatal. (desmita 2006: 104) meyakini bahwa pemikiran seorang anak berkembang
melalui serangkaian tahap pemikiran dari masa bayi hingga dewasa. Perkembangan

1
kognitif mengacu pada perkembangan anak dalam berpikir dan kemampuan untuk
memberikan alasan. Secara umum pengertian dari perkembangan kognitif adalah
Perubahan dalam pemikiran, kecerdasan, dan bahasa anak. Proses perkembangan
kognitif membuat anak mampu mengingat, membayangkan bagaimana cara
memecahkan masalah, menyusun strategi kreatik atau menghubungkan kalimat
menjadi pembicaraan yang bermakna (meaningfull). Malkus, Feldman, dan
Gardner dalam Sujiono (2009).
Intelegensi merupakan gabungan dari fungsi-fungsi yang berkembang pada
waktu yang berbeda, sebagai contoh, dalam pola perkembangan kecerdasan, daya
ingat mendahului penalaran abstrak. Daya ingat untuk materi konkret berkembang
dan mencapai puncaknya lebih awal dari penalaran. Dalam pengetahuan logika atau
berfikir logis pada usia anak-anak , untuk mendapatkan sebuah pengetahuan, anak
melakukan peniruan objek yang dilihat dan diamatinaya,suatu Contoh.Anak
melakukan makan bersama disekolah, anak melakukan kegiatan yang berkaitan
dengan bernalar ,anak belajar dengan mengubah objek, yaitu dengan
memanipulasinya. Intelegensi menurut piaget dalam mohammad asrori (2007:48)
diartikan sama dengan ‘’kecerdasan’’ yaitu seluruh kemampuan berfikir dan
bertindak secara adaptif termasuk menganalisis, mensitesis, mengevaluasi, dan
menyelesaikan persoalan-persoalan.
Pendidikan anak usia dini yakni pendidikan yang berbasis kompetensi,
yakni dalam bentuk pendidikan yang diselenggarakan untuk menyiapkan
lulusannya menguasai seperangkat kompetensi yang dapat bermanfaat bagi
kehidupannya kelak. Perkembangan kognitif yang terdapat di TK Anggawijaya
desa sumurgeneng kecamatan jenu, masih kurang berkembang dengan baik seperti
halnnya mengenal lambang bilangan, mengenal warna, bentuk, ukuran serta konsep
banyak sedikit, tinggi rendah, serta cara pemecahan masalah yang di hadapi anak
di konsep kehidupan sehari-hari. Dikarenakan kurangnya penggunaan media
untukMemotivasi anak dalam belajar pengembangan kognitif anak. Oleh karena itu
peneliti akan mencoba meningkatkan kemampuan kognitif anak dengan cara
melakukan inovasi pembelajaran melalui kegiatan meronce dan berhitung. dengan
harapan kemampuan kognitif anak di TK tersebut dapat berkembang lebih baik dan
meningkat. Pikiran adalah bagian dari proses yang terjadi dalam otak. Pikiran

2
digunakan untuk mengenali, memberi alasan rasional, mengatasi dan memahami
kesempatan penting. Sementara itu yang dimaksud dengan intelek adalah daya atau
proses pemikiran yang lebih tinggi yang berkenaan dengan pengetahuan: daya akal
budi, kecerdasan pikir. Sedangkan yang dimaksud intelegensi adalah daya reaksi
atau penyesuaian yang cepat dan tepat, baik secara fisik maupun mental terhadap
pengalaman baru, membuat pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki siap
untuk dipakai apabila dihadapkan pada fakta atau kondisi baru kecerdasan.
Pada dasarnya kedua istilah itu mempunyai arti yang sama, perbedaannya
hanya terletak pada waktunya saja. Di dalam kita berpikir terkandung perbuatan
menimbang-nimbang, menguraikan, menghubung-hubungkan, sampai akhirnya
mengambil keputusan, sedangkan dalam kata kecerdasan terkandung kemampuan
seseorang dalam memecahkan masalah baru dengan cepat. Intelegensi sebagai
kemampuan untuk memecahkan masalah atau untuk menciptakan karya yang
dihadiri dalam suatu kebudayaan atau lebih. Gardner (2000)
Meningkatkan kemampuan anak tentang pembelajaran kognitif, seorang
guru harus mengerti cara berfikir anak, menghargai pengalaman, dan memahami
bagaimana anak mengatasi suatu persoalannya. Dengan demikian guru hendaknya
menyediakan dan memberikan materi sesuai taraf perkembangan anak agar dapat
membantu cara berfikir dalam membentuk pengetahuan, serta menggunakan
metode dengan media yang bervariasi untuk mengembangkan seluruh kemampuan
dasar yang dimilikinya.
Cara-cara yang dapat dilakukan di taman kanak-kanak dalam pengenalan
kognitif antara lain yang menyenangkan bagi anak dengan cara bermain. Salah satu
permainan yang dapat menupuk segala aspek perkembangan anak adalah dengan
kegiatan meronce. Karena permainan ini selain menyenangkan juag bagus untk
melatih motoric halus anak, juga dapat digunakan untuk mengenalkan konsep
berhitung, pengenalan warna, pengenalan bentuk, serta dapat melatih aspek social
emosional pada anak yakni melatih kesabaran.
Adapun pengertian meronce yaitu suatu kegiatan yang membutuhkan
koordinasi mata dan tangan yang membutuhkan kelenturan jari serta melatih
imajinasi melalui bahan yang digunakan, dan melatih ketelitian melalui kecermatan
merangkai serta menyusun benda-benda tersebut. Pamadhi (2012: 9.13). Adapun

3
tujuan pengembangan kognitif adalah mengembangkan kemampuan berpikir anak
untuk dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan macam-macam
alternatif pecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan
logika matematikanya dan pengetahuan akan ruang dan waktu, serta serta
mempunyai kemampuan memilah-milah mengelompokkan serta mempersiapkan
pengembangan kemampuan berfikir teliti (Zainal Aqib,2009:81).
Berdasarkan uraian tersebut peneliti sangat tertarik melakukan penelitian
yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini
Kelompok A Melalui Kegiatan Meronce Dan Berhitung” Melalui kegiatan ini
diharapkan anak semakin tertarik dengan pembelajaran kognitif, seperti meronce,
berhitung, mengenal konsep bilangan, mengenal benda dan warna. Di dalam
pembelajaran ini guru telah menyajikan berbagai macam manik-manik. Mulai dari
bentuk manik, warna manik, dan banyaknya manik-manik tersebut. Melalui
kegiatan meronce dan berhitung ini diharapkan anak didik akan lebih aktif untuk
menemukan imajinasi, ide-ide baru dan tujuan pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan kognitif anak dalam pemahaman berhitung (mengenal konsep
bilangan) serta meronce pada anak kelompok A TK Anggawijaya desa Sumur
Geneng kecamatan jenu kabupaten tuban dapat tercapai secara maksimal dan sesuai
harapan.

1.2 Identifikasi Masalah


Pada akhir pembelajaran kelompok A TK Anggawijaya desa sumurgeneng
Kecamatan jenu kabupaten Tuban ternyata hanya 9 siswa dari 22 siswa yang
mampu faham betul tentang kegiatan berhitung (mengenal lambang bilangan) 1-10.
Menyedari hal tersebut peneliti selaku guru kelas melakukan diskusi dengan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi kekurangan dalam pembelajaran pembelajaran
yaitu “rendahnya kemampuan siswa dalam mengenal lambang bilangan dan
mengenal bentuk serta warna’’

1.3 Analisis Masalah


Dari identifikasi masalah pada pembelajaran pengembangan kognitif
melalui kegiatan meronce dan berhitung, penulis menganalisa serta merumuskan

4
masalah yang terjadi. Adapun analisa masalah yang ditemukan dalam pembelajaran
adalah:
a) dalam mengajar guru menggunakan media yang monoton sehingga anak
anak mudah bosan.
b) siswa kurang memahami tentang pembelajaran kognitif seperti berhitung,
mengenal angka, mengenal warna, bentuk geometri, ukuran dan konsep
sehari-hari.
c) guru tidak memberikan contoh yang memadai

1.4 Alternatif Dan Priotitas Pemecahan Masalah


Berdasarkan hasil analisis masalah yang ditemukan maka penulis
mencari solusi yang dapat dilaksanakan dalam perbaikan pembelajaran, dalam hal
ini alternatifnya sebagai berikut:
a) menggunakan media atau alat peraga yang sesuai dengan materi pelajaran
b) menggunakan metode sesuai dengan karakteristik siswa
c) guru memberikan motivasi dan menumbuhkan minat siswa
d) guru memberikan contoh yang memadai sesuai dengan materi pelajaran
Dari beberapa alternatif pemecahan masalah diatas, maka penulis
menggunakan metode sesuai dengan karakteristik siswa maupun materi
pembelajaran yang ada, sebagai prioritas pemecahan masalah tersebut penulis
menggunakan metode pengembangan kognitif melalui kegiatan meronce dan
berhitung untuk perbaikan pembelajaran siswa.

1.5 Rumusan masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
“Apakah dengan adanya kegiatan meronce dan berhitung dapat meningkatkan
kemampuan pemahaman kognitif pada anak kelompok A TK Anggawijaya tahun
pelajaran 2019/2020? “

5
1.6 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, Maka tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk
mengetahui peningkatan perkembangan kemampuan kognitif anak melalui upaya
pengembangan kognitif anak usia dini kelompok A melalui kegiatan meronce dan
berhitung.

1.7 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk memperluas wawasan anak-
anak yang berkaitan dengan perkembangan kognitif, khususnya kemampuan
mengenal konsep bilangan, mengenal bentuk, warna, dan berhitung. Oleh
karena itu penelitian ini bermanfaat untuk menjembatani antara teori dan
praktis pembelajaran melalui kegiatan peningkatan pengembangan kognitif
anak melalui kegiatan meronce dan berhitung.
2. Manfaat Praktis
1. Bagi Anak Didik
Dengan menggunakan metode meronce dan berhitung yang diterapkan pada
anak-anak, diharapkan dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak,
khususnya pada mengenal konsep bilangan, mengenal bentuk, mengenal warna
dan berhitung melalui kegiatan meronce dan berhitung pada anak kelompok A
TK Anggawijaya.
2. Bagi Guru
a. Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai pertimbangan bagi setiap guru
dalam menentukan metode yang tepat dalam upaya meningkatkan
kemampuan kognitif anak usia dini kelompok A melalui kegiatan meronce
dan berhitung.
b. Memberikan pengalaman kepada guru dalam merancang pembelajaran
yang tepat

6
c. Memberikan ide pokok bagi guru dalam menyiapkan media pembelajaran
yang tepat pada anak usia dini, khusunya dalam pembelajaran
pengembangan kognitif.
3. Bagi Peneliti
Meningkatkan kualitas pembelajaran dan menambah pengalaman khusunya
dalam upaya meningkatkan kemampuan pengembangan kognitif anak usia dini
kelompok A melalui kegiatan meronce dan berhitung.

1.8 Ruang Lingkup Dan Keterbatasan


Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah diuraikan, dan untuk
mencegah atau menghindari meluasnya permasalahan yang dibahas, maka peneliti
membatasi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Meronce dengan berbagai macam bentuk manik dan warna manik
2. Berhitung pada bilangan 1-10
3. Penelitian dilakukan di TK Anggawijaya desa Sumurgeneng Kecamatan Jenu
Kabupaten Tuban pada anak didik kelompok A tahun pelajaran 2019/2020.

1.9 Definisi Operasional


Untuk menghindari kemungkinan salah penafsiran terhadap permasalahan
yang akan dibahas, maka periu disampaikan definisi operasional dalam penelitian
sebagai berikut:
a. Kemampuan Dalam Berhitung
Kemampuan dalam berhitung bagi anak usia dini diperlukan untuk memahami
Mengembangkan pengetahuan dasar matematika, seperti pengenalan konsep
bilangan, lambang bilangan, warna, bentuk, ukuran, ruang, posisi, dan dapat
membentuk sikap logis, kritis, cermat, dan kreatif pada diri anak.
b. Kegiatan Meronce
Meronce merupakan suatu cara pembuatan benda hias atau benda pakai yang
Dilakukan dengan menyusun bagian-bagian bahan berlubang atau yang
sengaja dilubangi memakai bantuan benang, tali dan sejenisnya. Sumanto
(2005). Kegiatan meronce selain melatih pengembangan kogntif anak dalam
pengenalan warna, bentuk, ukuran, kegiatan meronce juga dapat melatih

7
motorik halus anak dalam memasukkan benang kedalam manik-manik
menggunakan jari tangan.serta dapat mengembangkan aspek soaial emosional
yakni belajar sabra, dalam hal menyusun manik-manik tersebut.
c. Tujuan Meronce
Adapun tujuan meronce menurut Yani Mulyani (2007: 32) yaitu sebagai
berikut:
1. Melatih konsentrasi anak
2. Merangsang kreatifitas anak
3. Melatih koordinasi mata dan jari tangan anak
4. Mengenal konsep warna, bentuk, ukuran dankeserasian anak.

8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini


Dalam prespektif pemrosesan informasi, pembelajaran dipandang sebagai
proses memasukkan informasi kedalam memori, mempertahankan, dan kemudian
mengungkapkannya kembali untuk tujuan tertentu dikemudian hari. Bagaimana
peserta didik menyimpan dan menyebarkan informasi, bagaimana ia mengambil
kembali informasi untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas belajar yang kompleks,
jelas, menuntut adanya keterampilan kognitif, seperti persepsi, atensi, memori, dan
sebagainya. Kognitif merupakan proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk
menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa.
Sujiono dkk (2008). Kognitif berhubungan dengan intelegensi. Kognitif lebih
bersifat pasif atau statis yang merupakan potensi atau daya untuk memahami
sesuatu, sedangkan intelegensi lebih bersifat aktif yang merupakan aktualisasi atau
perwujudan dari daya atau potensi tersebut yang berupa aktifitas atau perilaku.
Potensi kognitif ditentukan pada saat konsepsi, (pembuahan) namun, terwujud atau
tidaknya potensi kognitif tergantung dari lingkungan dan kesempatan yang
diberikan.
Menurut Dariyo (2011) perkembangan kognitif berhubungan dengan
meningkatnya kemampuan berfikir (thinking), memecahkan masalah (problem
solfing), bakat (aptitude). Optimalisasi perkembangan kognitif sangat dipengaruhi
oleh kematangan fisiologis terutama pada bayi maupun anak-anak, seorang anak
akan dapat melakukan koordinasi gerakan tangan, kaki maupun kepala secara sadar,
setelah syaraf-syaraf maupun otot-otot bagian organ-organ tersebut sudah
berkembang secara memadai, artinya kemampuan kognitif harus diiringi dengan
kematangan fisiologis sehingga perkembangan kognitif makin baik dan koordinatif.
Teori lain mengenai perkembangan kognitif menurut vygotsky (dalam solso,
2007:398-399) dia menolak determinisme biologis yang ketat dan menyatakan
bahwa perkembangan di dahului oleh proses belajar. Pikiran dan bahasa di yakini
Vygotsky sebagai dua hal yang tidak tergantung, di mana pikirsn terbentuk secara
biologis, sementara bahasa merupakan bentuk sosiaal. Integrasi terjadi ketika anak

9
menghubungkan pikiran, bahasa dan peristiwa-peristiwa yang terjadi
dilingkungannya melalui aktifitas pemberian nama. Seiring dengan perkembangan
kognitifnya anak-anak usia sekolah mulai berusaha mengetahui tentang pikirannya
sendiri, tentang bagaimana ia belajar dan mengingat situasi-situasi yang dialami
setiap hari, mulai menyadari proses-proses kognitifnya dan bagaimana seseorang
dapat meningkatkan penelitian kognitif mereka serta memilih strategi yang cocok
untuk meningkatkan kinerja kognitif mereka.
Piaget menekankan bahwa anak-anak secara aktif membangun dunia- dunia
kognitif mereka sendiri, informasi dari lingkungan tidak begitu saja di tuangkan
kedalam pikiran-pikiran mereka. Ia menemukan bagaimana anak-anak pada tahap-
tahapan yang berbeda dalam perkembangan mereka memandang dunia ini dan
bagaimana perubahan yang sistematis ituterjadi dalam pikiran mereka. Piaget
(dalam santrock 2007)

2.2 Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif


Tahapan-tahapan perkembangan intelektual anak dirumuskan oleh piaget
berhubungan dengan pertumbuhan otak anak. Terdapat empat tahapan
perkembangan kognitif menurut piaget yang terdiri dari:
a. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun).
Menggambarkan seseorang berpikir melalui gerak tubuh, maksudnya kemampuan
untuk belajar dan meningkatkan kemampuan intelektual berkembang sebagai suatu
hasil dari perilaku gerak dan konsekuensinya.
b. Tahap Praoprasional (2-7 tahun).
Pada tahap ini piaget memberikan penekanan berupa batasan. Pada tahap ini anak
masih belum memiliki kemampan untuk berfikir logis atau oprasional. Anak mulai
menggunakan symbol-simbol untuk mempresentasikan lingkungan secara kognitif.
Piaget membagi menjadi dua sub bagian yaitu: prakonseptual (2-4 tahun) dan
intuitif (4-7 tahun)
c. Tahap Operasional (8-11 tahun).
Karakteristik umum dari tahapan ini adalah bertambahnya kemampuan dari
variable dalam situasi memecahkan masalah (problem solfing). Pada masa ini anak
sudah memasuki dunia sekolah dasar.

10
d. Tahap Operasional Formal (11 Tahun Ke Atas).
Pada tahap ini ditandai dengan kemampuan individu untuk berpikir secara
hipotesis dan berbeda dengan fakta, memahami konsep abstrak, dan
mempertimbangkan kemungkinan cakupan yang luas dari perkara yang sempit.
Menurut piaget tahapan-tahapan diatas selalu dialami oleh anak, dan Tidak
akan pernah ada yang dilewatkan meskipun tingkat kemampuan anak berbeda-
beda. Tahapan-tahapan ini akan meningkat lebih kompleks dari pada pada masa
awal dan kampuan kognitif anak pun bertambah. Melihat tahapan perkembangan
di atas, maka anak usia dini berada pada tahapan praoperasional –intutif. Anak
sudah mengenal kegiatan mengelompokkan, mengukur dan menghubungkan objek-
objek, namun mereka belum sadar mengenai prinsip-prinsip yang melandasinya.
Karakteristik anak pada tahap ini pemutusan perhatian pada satu dimensi dengan
mengesampingkan dimensi lainnya. Perkembangan fisik anak pun sudah mulai
melakukan berbagai bentuk gerak dasar yang dibutuhkannya seperti berjalan,
berlari, melempar dan menendang. Hal tersebut diperhatikan oleh guru agar
memberikan pembelajaran yang dapat memfasilitasi perkembangan kognitif anak
secara optimal.
Anak memainkan peran aktif dalam menyusun pengetahuannya mengenai
Realitas, anak tidak pasif menerima informasi. Kognitif adalah salah satu ranah
dalam taksonomi pendidikan. Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses
atau upaya untuk meningkatkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh
orang lain, oleh sebab itu kognitif berbeda dengan teori behavioristik, yang lebih
menekankan pada aspek kemampuan perilaku yang diwujudkan dengan cara
kemampuan merespon terhadap stimulus yang dating kepada dirinya. Jadi dapat
disimpilkan kognitif adalah semua aktivitas yang berhubungan. Dengan persepsi,
pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi, yang memungkinkan seseorang
memperoleh pengetahuan atau semua proses berpikir yang berkaitan dengan
bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan,
dan memikirkan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya serta mempertimbangkan
segala sesuatu yang diamati dari dunia sekitar.

11
2.3 Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini
Dalam pembelajaran bermain berhitung pemula ditaman kanak-kanak
(2000:1) dijelaskan bahwa berhitung merupakan bagian dari matematika,
diperlukan untuk menumbuh kembangkan keterampilan berhitung yang sangat
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan
juga dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk
mengikuti pendidikan dasar. Pengertian kemampuan berhitung pemulaan menurut
Susanto (2011:98 adalah kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk
mengembangkan kemampuannya, karakteristik perkembangannya dimulai dari
lingkungan yang terdekat dengan dirinya, sejalan dengan perkembangan
kemampuannya, anak dapat meningkat ke tahap pengertian mengenai jumlah, yang
berhubungan dengan penjumlahan dan penggurangan.
Kemampuan berhitung merupakan landasan bagi banyak kehidupan
keterampilan anak nantinya dan berhitung pada anak usia dini bisa dimulai dengan
menghitung urutan angka dari mulai satu, menghitung berapa jumlah benda yang
ada disekitar anak, dan anak dapat menjumlahkan benda (Klinken &
Juleff,2015:9).menrut peraturan kemendikbud nomer 137 tahun 2014 tentang
standar Nasional pendidikan anak usia dini pada standar tingkatan pencapaian
perkembangan anak usia 5-6 tahun pada lingkup berpikir simbolik yaitu, (1) anak
mampu menyebut lambing bilangan 1-10, (2) menggunakan lambing bilangan
untuk menghitung, (3) mencocokkan bilangan dengan lambing bilangan.
Khadijah (2016:143) kemampuan berhitung adalah kemampuan yang
dimiliki oleh setiap anak dalam matematika, kegiatan yang dilakukan dalam
berhitung pada anak dengan cara mengurutkan bilangan atau membilang serta
mengenal jumlah untuk menumbuh kembangkan keterampilan yang sangat di
perlukan dalam kehidupan sehari-hari anak

2.4 Tujuan Pembelajaran Berhitung


Menjelaskan tujuan dari pembelajaran berhitung di taman kanak-kanak
Yaitu secara umum berhitung permulaan ditaman kanak-kanak adalah untuk
mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung sehingga pada saatnya nanti anak
akan lebih siap mengikuti pembelajaran berhitung pada jenjang selanjutnya yang

12
lebih kompleks. Depdiknas (2000:2).sedangkan secara khusus dapat berpikir logis
dan sistematis sejak dini melalui pengamatan terhadap benda-benda kongkrit,
gambar-gambar atau angka-angka yang terdapat disekitar, anak dapatmenyesuaikan
dan melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat yang dalam kesehariannya
memerlukan kemampuan berhitung, ketelitian,konsentrasi, abstraksi dan daya
apresiasi yang lebih tinggi, memiliki pemahaman konsep ruang dan waktu serta
dapat memperkirakan kemungkinan urutan sesuai peristiwa yang terjadi di
sekitarnya, dan memiliki kreatifitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu
secara spontan.
Tujuan pembelajaran matematika untuk anak usia dini sebagai logico
mathematical learning atau belajar berpikir logis dan matematis dengan cara yang
menyenangkan dan tidak rumit. Piaget (dalam suyanto S,2005:161). Jadi tujuannya
bukan agar anak dapat menghitung sampai seratus atau seribu, tetapi memahami
bahasa matematis dan penggunaannya untuk berpikir.

2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Berhitung Pada Anak


Perkembangan dipengaruhi oleh faktor kematangan dan belajar. Apabila
anak sudah menunjukkan peka (kematangan) untuk berhitung, maka orang tua dan
guru di TK harus tanggap untuk segera memberikan layanan dan bimbingan
sehingga kebutuhan anak dapat terpenuhi dan tersalurkan dengan sebaik-baiknya
menuju perkembangan kemampuan berhitung yang optimal. Anak usia TK adalah
masa yang sangat strategis untuk mengenalkan pada Anak berhitung dijalur
matematika, karena usia TK sangat peka terhadap rangsangan yang diterima dari
lingkungan. Contohnya: ketika guru menjelaskan konsep satu dengan
menggunakan benda (satu buah apel), anak-anak dapat menyebutkan benda lain
yang memiliki konsep sama, sekaligus mengenalkan bentuk lambang dari angka
satu itu. Rasa ingin tahunya yang tinggi akan tersalurka apabila mendapat stimulasi/
rangsangan/ motivasi yang sesuai dengan tugas perkembangannya. Apabila
kegiatan berhitung diberikan melalui berbagai macam permainan tentunya akan
lebih efektif karena bermain merupakan wahana belajar dan bekerja bagi anak. Di
yakini bahwa anak akan lebih berhasil mempelajari sesuatu apabila yang ia belajari
sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kemampuannya. (Murdjito, 2007).

13
Faktor yang mempengaruhi kemampuan berhitung. (hidayati,2010:1)
mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi kemampuan berhitung anak
adalah faktor internal dan faktor eksternal.
1.) faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri anak tersebut berupa motivasi,
kematangan, gaya belajar yang khas dari masing-masing anak, bakat yang ada
dalam diri anak saat proses pembelajaran yang dilaksanakan didalam maupun
diluar kelas.
2.) Faktor eksternal adalah faktor dari luar diri anak, seperti dari proses belajar
mengajar yang dapat mempengaruhi rendahnya kemampuan berhitung anak.
Misalnya pembelajaran yang kurang atraktif (menyenangkan), pembelajaran
yang monoton dan media pembelajaran yang kurang menarik, pembelajaran
yang kurang memfasilitasi keaneka ragaman siswa.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor yang
mempengaruhi kemampuan berhitung anak adalah faktor internal dan eksternal.
Faktor yang mempengaruhi kemampuan berhitung satunya yaitu kekhasan gaya
belajar masing-masing anak. Namun pada kenyataannya pada proses
pembelajaran yang dilaksanakan belum banyak yang memfasilitasi gaya belajar
yang dimiliki anak. Perkembangan kemampuan tentunya berbeda saat anak
diberikan fasilitas yang sama atau perlakuan yang sama dan tidak
memperhatikan kebutuhan pribadi anak. Sehingga perkembangan anak
cenderung lambat atau tidak sesuai dengan tahapan perkembangan yang ada.

2.6 Mengembangkan Kognitif Melalui Kegiatan Meronce


Meronce adalah salah satu kegiatan yang diberikan kepada anak pra sekolah.
Permainan meronce adalah salah satu aktivitas yang bermanfaat untuk
perkembangan otak anak. Dengan bermain meronce anak tidak hanya memperoleh
kesenangan tetapi juga bermanfaat untuk meningkatkan perkembangan otaknya.
Dengan meronce anak-anak bisa membuat bentuk apapun dengan simpul tali atau
dengan kreatifitasnya masing-masing. (Montolalu) berpendapat kegiatan tersebut
yaitu memasukkan manik-manik kedalam benang, meronce mempunyai susunan
yang variatif, mulai dari menggunakan komponen-komponen yang sama bentuknya

14
akan tetapi berbeda ukuran, sampai dengan komponen yang tidak sama bentuknya
tetapi disusun berdasarkan bentuk yang sama.
Selanjutnya menurut (Pamadhi) mengatakan bahwa meronce dapat
dilakukan dengan cara menunjukkan bentuk-bentuk terlebih dahulu, kemudian
mengidentifikasikan jarak, ukuran dan warna. Sehingga dapat ditemukan kesamaan
bentuk berbeda ukuran, kesamaan ukuran bentuk dan warna, kesamaan warna
berbeda-beda. Oleh karena itu meronce merupakan salah satu alat permaian
edukatif dalam pembelajaran yang termasuk kriteria alat permainan murah dan
memiliki nilai fleksibelitas dalam merancang pola-pola yang hendak dibentuk
sesuai dengan rencana dan daya imajinasi. Kecerdasan matematik dan logis adalah
kemampuan untuk menangani bilangan dan persatuan, pola dan pemikiran logis dan
ilmiah. Komponen kecerdasan matematik dan logis meliputi meningkatkan logika
dan memperkuat keterampilan berpikir, mengenal angka, mengembangkan
keterampilan memecahkan masalah, meningkatkan daya ingat. Dalam meronce
dapat digunakan manik-manik yang berbentuk geometri (lingkaran, persegi
panjang, persegi pendek, segitiga dan lain sebagainya). Anak juga dapat dengan
mudah mengingat bentuk geometri. Selain mengenal bentuk geometri, pengenalan
warna juga dapat dilakukan berbagai manik-manik yang digunakan untuk meronce
dapat memperkuat daya ingat anak dalam mengenal warna. Manfaat lainnya juga
dapat digunakan untuk melatih anak berhitung, misalnya anak diminta guru atau
orang tua untuk menyusun sepuluh manik-manik untuk digunakan dalam meronce.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan meronce adalah kegiatan yang
diberikan kepada anak pra sekolah, dimana anak diminta untuk menyatukan atau
merangkai untuk menjadi sebuah roncengan. Dengan teknik memasukkan manik-
manik kedalam benang atau tali dengan bervariatif, dan dapat menyusun pola-pola
yang berbeda seperti bentuk, ukuran ataupun warnanya supaya sebuah roncean itu
terlihat bagus.

15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
prosedur peneliti yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat di amati. (Moleong,2007). Metode
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah. (sebagai lawannya adalah eksperimen). Dimana
peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi (gabungan), analisis data yang bersifat induktif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi
(sugiono,2009). Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan
pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena
social dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu
gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden,
dan melakukan study pada situasi yang alami. Penelitian kualitatif dilakukan pada
kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah
instrument kunci. Oleh Karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan
yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengontruksi obyek yang diteliti
menjadi lebih jelas.

3.2 Subyek, Tempat, Dan Waktu Penelitian


1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah pendidik sebagai peneliti, sedangkan hasil
belajar siswa sebagai akibat dari perbaikan kinerjapendidik yaitu siswa TK
Anggawijaya kelompok A tahun pelajaran 2019/2020 dengan rincian 22 siswa 14
siswa laki-laki 8 siswa perempuan. Objek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan
proses dan hasil pembelajaran yang diperoleh dari kegiatan meronce dan berhitung
untuk meningkatkan kemampuan anak mengenal lambang bilangan, warna, bentuk,
dan ukuran. Tabel data siswa kelompok A yang dijadikan subjek penelitian dapat
dilihat pada tabel 1.

16
Tabel 1
Data Siswa Kelompok A
NO NAMA SISWA JENIS KELAMIN
1 Adelia Firmala Perempuan
2 Nadindra Mirabel Perempuan
3 Keysa Destalya Perempuan
4 Nauroh Qurrotu’uyun Perempuan
5 Fina salsabil Perempuan
6 Wanda febiola Perempuan
7 Siti NurFatihah Perempuan
8 Alesha Zahida Perempuan
9 Fathur Rozak Laki-laki
10 Alfaro Pratama Laki-laki
11 Hafiz Ardiansyah Laki-laki
12 Hafiz Mei Laki-laki
13 Luthfi Dafa Laki-laki
14 Said Eka Laki-laki
15 Zainal Abidin Laki-laki
16 Rizky Febrian Laki-laki
17 Cahaya Rizky Laki-laki
18 Daffa Pratama Laki-laki
19 Anas Mubarok Laki-laki
20 Khoirul Azam Laki-laki
21 Sulton rofi Laki-laki
22 Dani Maulana Laki-laki

2. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di TK Anggawijaya yang
beralamat di jalan Protokol SumurGeneng kecamatan Jenu Kabupaten Tuban.
Peneliti mengambil lokasi tersebut dengan pertimbangan bahwa peneliti mengajar
pada sekolah tersebut sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu
yang luas dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi peneliti.

17
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2020, dimana pada penelitian
siklus I tanggal 12 Oktober 2020 sampai dengan 16 Oktober 2020 dan siklus II pada
tanggal 19 Oktober 2020 sampai dengan 23 Oktober 2020 serta dilanjutkan dengan
refleksi.

3.3 Deskripsi Rencana Tiap Siklus


A. Rencana Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan dalan dua siklus, untuk siklus
I dilaksanakan tanggal 12-oktober-2020 sd 16-oktober-2020. Dengan deskripsi
setiap siklus adalah sebagai berikut:
a. Siklus I
Tujuan perbaikan siklus I adalah upaya meningkatkan kemampuan siswa
dalam mengenal konsep dasar bilangan, warna, bentuk, ukuran dengan kegiatan
meronce dan berhitung.
1. Perencanaan
Tindakan yang akan dilakukan sebelum melakukan penelitian, peneliti
menyusun rumusan masalah, tujuan masalah serta membuat rencana tindakan. Pada
tahap ini direncanakan semua kegiatan yang menunjang kelancaran perbaikan
pembelajaran pada siklus 1 mulai tanggal 12-oktober-2020 sd 16-oktober-2020.
2. Langkah-Langkah Perbaikan
1. Rencana perbaikan yang perlu dilakukan adalah upaya meningkatkan
kemampuan anak usia dini kelompok A melalui kegiatan meronce dan
berhitung.
2. Guru membagi anak menjadi 5 kelompok
3. Guru mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan meronce
4. Guru menyiapkan bahan meronce yakni manik-manik dan benang
5. Guru mengadakan evaluasi dengan kriteria penilaian diantaranya : mengikuti
kegiatan sampai selesai, melakukan perintah secara beraturan, mengenal
warna,bentuk,ukuran.

18
b. Siklus II
Deskripsi siklus II ini peneliti mengamati tingkatan kemampuan mengenal
lambing bilangan, warna, bentuk, ukuran, pada anak TK A Anggawijaya.
1. Perencanaan
Tindakan yang dilakukan sebelum melakukan penelitian, peneliti menyusun
rumusan masalah, tujuan masalah serta membuat rencana tindakan pada tahap ini
direncanakan semua kegiatan yang menunjang kelancaran perbaikan kegiatan
pembelajaran di siklus II ini pada 19-oktober-2020 sd 23-oktober-2020
Tindakan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Membuat media yang menarik dan menyenangkan
b. Membuat lembar penilaian
c. Mengidentifikasikan kemampuan mengenal lambang bilangan melalui media
manik-manik dan benang serta kartu angka untuk kegiatan meronce dan
menghitung.
d. Mengidentifikasikan indicator yang ingin dicapai.
2. Langkah-Langkah Perbaikan
a. Melakukan perbaikan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan kohnitif anak
usia dini kelompok A melalui kegiatan meronce dan berhitung.
b. Guru mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan
c. Guru menyiapkan Guru menyiapkan bahan meronce yakni manik-manik dan
benang
d. Guru mengadakan evaluasi dengan kriteria penilaian diantaranya: mengikuti
kegiatan sampai selesai, melakukan perintah secara beraturan, mengenal warna,
bentuk, ukuran.

B. Prosedur Pelaksanaan
1. Prodesur pelaksanaan kegiatan pengembangan
a. Kegiatan pembukaan
1) Guru membuka dengan salam
2) Guru mengajak berdoa sebelum kegiatan
3) Guru mengabsen siswa dengan lagu
4) Guru mengajak anak menghafal surat-surat pendek

19
5) Guru mengajak anak berhitung
6) Guru mengajak anak bercakap-cakap tentang kegiatan hari ini
b. Kegiatan inti
1) Guru mengajak anak bernyanyi-nyanyisebelum cyrcletime
2) Guru mengajak anak membuat lingkaran sambil bernyanyi
3) Guru menyampaikan materi yang akan di ajarkan
4) Guru membuat kesepakatan aturan main
5) Guru membagi anak menjadi 5 kelompok
6) Anak melakukan kegiatan meronce
7) Jika sudah selesai anak ganti melakukan kegiatan berhitung
c. Istirahat
1) Membereskan peralatan pembelajaran
2) Cuci tangan
3) Berdo’a sebelum makan
4) Makan bekal
5) Berdo’a sesudah makan
6) Membereskan peralatan makan
7) Bermain bebas diluar kelas
d. Penutup
1) Mengulas kembali kegiatan hari ini (rview)
2) Menceritakan pengalaman ketika melakukan kegiatan meronce dan
berhitung
3) Berdo’a
4) Salam
5) Menjawab pertanyaan
6) Pulang

3.4 Prosedur Penelitian


A. Pendekatan Penelitian
Yang dimaksud dengan pendekatan penelitian adalah metode atau cara
mengadakan penelitian seperti halnya: praktek langsung, eksperimen atau non

20
eksperimen, serta menunjukkan jenis atau tipe penelitian yang akan diambil,
dipandang dari segi tujuan misalnya eksploratif deskriptif atau historis.

B. Variabel Penelitian
Variable dapat dibedakan atas kuantitatif dan kualitatif. Contoh variable
kuantitatif misalnya luas kota, umur, banyaknya jam dalam sehari, dan sebagainya.
Contoh variable kualitatif misalnya kecerdasan/kepandaian.

3.5 Indikator Keberhasilan


Indikator keberhasilan PTK didasarkan pada ketentuan sebagai berikut:
1. Kemampuan anak dalam meningkatkan kemampuan kognitif dikategorikan
berhasil dengan baik minimal 80 persen
2. Kemampuan anak dalam meningkatkan kemampuan kognitif dikategorikan
sedang apabila hasil mencapai 50 persen-79 persen
3. Kemampuan anak dalam meningkatkan kemampuan kognitif dikategorikan
kurang apabila hasil hanya kurang dari 50 persen

3.6 Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan teknik sebagai berikut
1. Observasi
Pengamat berperan serta melakukan dua peranan sekaligus yaitu sebagai
pengamat dan sebagai anggota resmi dalam kelompok yang diamatinya. (moleong,
2007:176.) pengamatan dapat diklasifikasikan atas pengamatan melalui cara
berperan serta.
2. wawancara
Teknik wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan
data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara,
pengumpul data telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-
pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya pun sudah disiapkan.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang
pelaksanaan pengamatan. Dokumentasi digunakan untuk mempelajari berbagai

21
sumber dokumentasi terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan pengamatan.
Dokumen dan rekaman digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya, dan
mendorong. Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian.

3.7 Instrumen Penelitian


Instrument yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk mencatat segala peristiwa selama
kegiatan penelitian berlangsung, sehubungan dengan tindakan yang dilakukan oleh
guru maupun siswa.
2. Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan catatan yang menggambarkan tingkat
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Observasi dilakukan dengan melakukan
pengamatan dan pencatatan mengenai kegiatan guru dan siswa selama penelitian
berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran area.
3. Pedoman Wawancara
Wawancaera digunakan untuk menjaring data mengenai pelaksanaan
pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan pembelajaran model area.

3.8 Teknik Analisis Data


Analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis kualitatif. Analisis kualitatif
dilakukan dengan cara peneliti merefleksi hasil observasi terhadap proses
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan siswa didalam kelas.
Metode teknik analisi data sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses merangkum, memilih hal-hal yang
pokok dan memfokuskan pada hal-hal yang penting (sugiyono, 2009: 247). Reduksi
data dilakukan untuk mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data
selanjutnya
2. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dalam rangka penyusunan informasi secara
sistematis mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan refleksi pada masing-

22
masing siklus. Penyajian data ini dilakukan proses penampilan data secara lebih
sederhana dalam bentuk paparan naratif dan disajikan dalam laporan yang
sistematis dan mudah dipahami.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan upaya pencarian makna data yang terkumpul
tersebut disajikan dalam bentuk pernyataan kalimat yang sangat singkat dan padat
tetapi mengandung pengertian yang luas.

23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV memaparkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti


untuk mencapai hasil penelitian yang optimal diperlukan persiapan-persiapan yang
akurat supaya memperoleh hasil yang memadai dan memuaskan.
A. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di TK Anggawijaya
kelompok A Desa Sumurgeneng kecamatan Jenu kabupaten Tuban. Subyek
penelitian yaitu kelompok A dengan jumlah siswa 22 anak yang terdiri dari 14 anak
laki-laki dan 8 anak perempuan. Pada dasarnya media yang digunakan dalam
pembelajaran masih kurang, serta system pembelajaran yaitu pada system area,
kegiatan berpusat pada anak belum digunakan secara maksimal dan lengkap.
Penelitian tindakan kekas ini dilakukan dalam dua siklus, adapun langkah-langkah
sebagai berikut:
1.Hasil Penelitian
a. Refleksi Awal
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan
observasi awal dikelompok usia 4-5 tahun TK Anggawijaya desa Sumurgeneng
kecamatan Jenu kabupaten Tuban. Berdasarkan hasil observasi awal tersebut
diperoleh data bahwa terdapat kurang lebih 9 anak yang kemampuan kognitifnya
masih perlu adanya bimbngan. Terlihat pada kegiatan meronce yakni membedakan
warna, ukuran, dan bentuk, serta menghitung, mengenal angka.
b. Siklus 1
1) Perencanaan
Siklus I dilaksanakan pada semester I pada hari senin 12 oktober 2020 sd
16 oktober 2020 dari pukul 07.30 wib sampai dengan pukul 11.00 wib. Tema yang
diangkat adalah kebutuhanku/ pakaian/ baju. Dengan menggunakan model
pembelajaran area. Pada siklus I terdiri beberapa pijakan diantaranya adalah pijakan
lingkungan, pijakan sebelum bermain, pijakan selama bermain, pijakan setelah
bermain.

24
Pada pijakan lingkungan guru mengajak anak untuk melakukan aktifitas
fisik yaitu menirukan senam sederhana, sebelum senam dimulai guru mengarahkan
anak-anak untuk berbaris rapi dan merentangkan tangannya agar anak lebih mudah
untuk mengikuti senam tersebut.
Kegiatan pada pijakan sebelum main guru menjelaskan garis besar langkah-
langkah kegiatan yang akan dilakukan anak-anak saat pijakan selama main, agar
memperoleh hasil yang maksimal guru melakukan uji coba sendiri semua kegiatan
yang akan diberikan pada anak-anak. Setelah selesai mempersiapkan semua yang
dibutuhkan dalam pembelajaran, guru mengatur tempat yang nyaman bagi anak-
anak agar dapat melakukan kegiatan dengan baik. Guru mengatur tempat duduk
sesuai dengan jumlah kelompok, yakni dibagi menjadi ber kelompok. Tujuan dari
pembelajaran ini untuk mempertegas kepada anak-anak untuk memperhatikan
dengan seksama saat guru sedang mendemonstrasikan kegiatan inti.
Memasuki pijakan selama bermain, guru mulai mendemonstrasikan semua
kegiatan yang akan diselesaikan oleh anak, agar anak dapat lebih memahami
pembelajaran, kegiatan demonstrasi dapat diselingi dengan metode Tanya jawab.
Setelah demonstrasi selesai dilakukan guru memberi waktu kepada anak untuk
memilih kegiatan yang akan dilakukan terlebih dahulu antara meronce dan
berhitung. Guru membagi anak menjadi ber kelompok sesuai dengan kegiatan
meronce dan berhitung. Kegiatan pembelajaran akan dilakukan system rolling yaitu
berputar sesuai jarum jam (misalnya: anak yang berada pada kegiatan meronce dan
berhitung) Kegiatan selanjutnya adalah istirahat, saat istirahat anak bermain bebas
diluar kelas dengan pengawasan guru. Setelah jam istirahat selesai anak melakukan
aktifitas rutin yaitu mencuci tangan, membaca do’a sebelum makan, makan
bersama, membaca do’a setelah makan, setelah itu anak mengosok gigi bersama.
Setelah aktivitas rutin selesai anak memasuki pijakan setelah main,
dikegiatan ini anak duduk rileks membentuk lingkaran kecil dan bersama-sama
dengan guru mengulas kembali apanyang telah dikerjakan pada hari ini dengan
melakukan Tanya jawab atau bercakap-cakap untuk melihat sejauh mana
pemahaman anak terhadap pembelajaran kognitif yang telah diberikan.

25
2) Pelaksanaan Tindakan Dan Hasil Observasi
A. Pelaksanaan Tindakan
Analisis proses pelaksanaan pembelajaran diawali dengan:
Pijakan lingkungan dimana guru mempersiapkan segala sesuatu yang
dibutuhkan dalam pembelajaran yang mempersiapkan ruang sesuai dengan
kegiatan main dan jumlah anak. Kegiatan diluar ruangan atau diluar kelas, pada
kegiatan ini anak diberi kesempatan untuk melakukan aktifitas fisik. Guru
mengajak anak untuk melakukan kegiatan meronce dan berhitung. Guru
menjelaskan terlebih dahulu langkah-langkah meronce. Setelah guru
mendemonstrasikan, guru menawarkan kepada anak siapa yang ingin bermain.
Semua anak menunjuk dan guru menunjuk lima orang anak dalam satu kali
permainan. Selama anak kegiatan berlangsung, terlihat anak sangat senang sekali.
Meskipun masih ada beberapa anak yang masih kurang faham tentang
pembelajaran tersebut. Setelah itu guru memberikan arahan kepada anak mengenai
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam pijakan sebelum bermain.
Adapun kegiatan-kegiatan pada siklus pertama ini antara lain menggambar
bendera, menghitung gambar bendera, meronce manik-manik dengan 3 urutan
warna dan bentuk. Sebelum anak menerima kegiatan tersebut, guru
mendemonstrasikan terlebuh dulu setiap kegiatan,pada saat anak melakukan
kegiatan tersebut guru dapat mengamati anak-anak ketika melakukan kegiatan
tersebut, dan hanya ada beberapa anak sekitar 5 anak yang masih meminta bantuan
guru.
Setelah kegiatan pijakan main selesai, anak melanjutkan dengan istirahat.
Anak bermain bebas diluar kelas, kemudian dilanjutkan persiapan makan bersama
diawali dengan mencuci tangan, membaca do’a sebelum makan, makan bersama,
membaca do’a sesudah makan, membereskan peralatan makan dan menyikat gigi.
Setelah kegiatan makan bersama selesai anak memasuki kegiatan berikutnya yaitu
pijakan setelah main. Anak duduk membentuk lingkaran kecil lalu bersama-sama
mengulas kembali kegiatan hari ini, tidak lupa guru memberi gambaran untuk
kegiatan esok hari.

26
b. Hasil Observasi
Selama proses penelitian berlangsung, peneliti dibantu oleh teman sejawat
melakukan observasi terhadap kemampuan kognitif anak. Hasil observasi pada
siklus pertama ini terlihat adanya peningkatan, namun belum mencapai kriteria
keberhasilan anak hal tersebut terlihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Hasil Observasi Kemampuan Kognitif Anak Siklus 1


INDIKATOR
Kemampuan Kemampuan Meronce Kemampuan
No Nama Mengenal Bentuk Dan Mengenal Warna Menghitung
Geometri Dan Ukuran Benda
Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria
1 NQ 3 BSH 3 BSH 3 BSH
2 WF 3 BSH 3 BSH 3 BSH
3 ST 3 BSH 3 BSH 3 BSH
4 AZ 3 BSH 3 BSH 3 BSH
5 NM 3 BSH 3 BSH 3 BSH
6 KA 3 BSH 3 BSH 3 BSH
7 FS 1 BB 2 MB 2 MB
8 AF 1 BB 2 MB 3 BSH
9 LD 1 BB 2 MB 2 MB
10 ZA 3 BSH 3 BSH 4 BSB
11 HM 3 BSH 3 BSH 3 BSH
12 DM 3 BSH 3 BSH 4 BSB
13 SR 1 BB 2 MB 2 MB
14 HA 3 BSH 3 BSH 3 BSH
15 RK 2 MB 2 MB 3 BSH
16 CK 2 MB 2 MB 2 MB
17 AP 3 BSH 3 BSH 3 BSH
18 KA 1 BB 1 BB 1 BB
19 FR 3 BSH 3 BSH 3 BSH
20 DP 3 BSH 3 BSH 3 BSH
21 AM 3 BSH 3 BSH 3 BSH
22 SE 2 MB 2 MB 2 MB
Belum Berkembang (Bb) 5 1 1
Mulai Berkembang (Mb) 3 7 5
Berkembang Sesuai 14 14 14
Harapan (Bsh)
Berkembang Sangat - - 2
Baik (Bsb)

27
4.Rekomendasi
Berdasarkan refleksi siklus 1 maka dapat direkomendasikan beberapa hal yaitu :
1. Menciptakan atau memilih kegiatan yang menarik perhatian anak yang
berhubungan dengan kemampuan kognitif anak.
2. Meningkatkan wawasan atau bimbingan pada anak
3. Mengarahkan anak dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
kemampuan kognitif anak sehingga anak dapat memanfaatkan waktu yang ada
semaksimal mungkin
4. Pemilihan media harus lebih tepat agar menarik perhatian anak.
d. Siklus II
1) Perencanaan
Siklus II dilaksanakan pada semester I pada hari senin 19 Oktober 2020 sd
23 Oktober 2020 dari pukul 07.30 wib sampai dengan pukul 11.00 wib. Tema yang
diangkat adalah Tanaman/ buah/ jeruk. Dengan menggunakan model pembelajaran
area. Pada siklus II terdiri beberapa pijakan diantaranya adalah pijakan lingkungan,
pijakan sebelum bermain, pijakan selama bermain, pijakan setelah bermain. Pada
pijakan lingkungan guru mengajak anak untuk melakukan aktifitas fisik yaitu
berlari keliling lapangan 3 kali putaran, sebelum berlari dimulai guru mengarahkan
anak-anak untuk berbaris rapi dan mempersiapkan diri agar anak lebih mudah untuk
mengikuti kegiatan lari tersebut.
Kegiatan pada pijakan sebelum main guru menjelaskan garis besar langkah-
langkah kegiatan yang akan dilakukan anak-anak saat pijakan selama main, agar
memperoleh hasil yang maksimal guru melakukan uji coba sendiri semua kegiatan
yang akan diberikan pada anak-anak. Setelah selesai mempersiapkan semua yang
dibutuhkan dalam pembelajaran, guru mengatur tempat yang nyaman bagi anak-
anak agar dapat melakukan kegiatan dengan baik. Guru mengatur tempat duduk
sesuai dengan jumlah kelompok, yakni dibagi menjadi ber kelompok. Tujuan dari
pembelajaran ini untuk mempertegas kepada anak-anak untuk memperhatikan
dengan seksama saat guru sedang mendemonstrasikan kegiatan inti.
Memasuki pijakan selama bermain, guru mulai mendemonstrasikan semua
kegiatan yang akan diselesaikan oleh anak, agar anak dapat lebih memahami
pembelajaran, kegiatan demonstrasi dapat diselingi dengan metode Tanya jawab.

28
Setelah demonstrasi selesai dilakukan guru memberi waktu kepada anak untuk
memilih kegiatan yang akan dilakukan terlebih dahulu antara meronce dan
berhitung. Guru membagi anak menjadi ber kelompok sesuai dengan kegiatan
meronce dan berhitung. Kegiatan pembelajaran akan dilakukan system rolling yaitu
berputar sesuai jarum jam (misalnya: anak yang berada pada kegiatan meronce dan
berhitung)
Kegiatan selanjutnya adalah istirahat, saat istirahat anak bermain bebas
diluar kelas dengan pengawasan guru. Setelah jam istirahat selesai anak melakukan
aktifitas rutin yaitu mencuci tangan, membaca do’a sebelum makan, makan
bersama, membaca do’a setelah makan, setelah itu anak mengosok gigi bersama.
Setelah aktivitas rutin selesai anak memasuki pijakan setelah main, dikegiatan ini
anak duduk rileks membentuk lingkaran kecil dan bersama-sama dengan guru
mengulas kembali apanyang telah dikerjakan pada hari ini dengan melakukan
Tanya jawab atau bercakap-cakap untuk melihat sejauh mana pemahaman anak
terhadap pembelajaran kognitif yang telah diberikan.

2) Pelaksanaan Tindakan Dan Hasil Observasi


A. Pelaksanaan Tindakan
Analisis proses pelaksanaan pembelajaran diawali dengan:
Pijakan lingkungan dimana guru mempersiapkan segala sesuatu yang
dibutuhkan dalam pembelajaran yang mempersiapkan ruang sesuai dengan
kegiatan main dan jumlah anak. Kegiatan diluar ruangan atau diluar kelas, pada
kegiatan ini anak diberi kesempatan untuk melakukan aktifitas fisik. Guru
mengajak anak untuk melakukan kegiatan meronce dan berhitung. Guru
menjelaskan terlebih dahlu langkah-langkah meronce. Setelah guru
mendemonstrasikan, guru menawarkan kepada anak siapa yang ingin bermain.
Semua anak menunjuk dan guru menunjuk lima orang anak dalam satu kali
permainan. Selama anak kegiatan berlangsung, terlihat anak sangat senang sekali.
Meskipun masih ada beberapa anak yang masih kurang faham tentang
pembelajaran tersebut.
Setelah itu guru memberikan arahan kepada anak mengenai kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan dalam pijakan sebelum bermain. Adapun kegiatan-

29
kegiatan pada siklus pertama ini antara lain menggambar bendera, menghitung
gambar bendera, meronce manik-manik dengan 3 urutan warna dan bentuk.sebelum
anak menerima kegiatan tersebut, guru mendemonstrasikan terlebuh dulu setiap
kegiatan,pada saat anak melakukan kegiatan tersebut guru dapat mengamati anak-
anak ketika melakukan kegiatan tersebut, dan hanya ada beberapa anak sekitar 5
anak yang masih meminta bantuan guru.
Setelah kegiatan pijakan main selesai, anak melanjutkan dengan istirahat.
Anak bermain bebas diluar kelas, kemudian dilanjutkan persiapan makan bersama
diawali dengan mencuci tangan, membaca do’a sebelum makan, makan bersama,
membaca do’a sesudah makan, membereskan peralatan makan dan menyikat gigi.
Setelah kegiatan makan bersama selesai anak memasuki kegiatan berikutnya yaitu
pijakan setelah main. Anak duduk membentuk lingkaran kecil lalu bersama-sama
mengulas kembali kegiatan hari ini, tidak lupa guru memberi gambaran untuk
kegiatan esok hari.
b. Hasil Observasi
selama proses penelitian berlangsung, peneliti dibantu oleh teman sejawat
melakukan observasi terhadap kemampuan kognitif anak. Hasil observasi pada
siklus pertama ini terlihat adanya peningkatan, namun belum mencapai kriteria
keberhasilan anak hal tersebut terlihat pada tabel 4.1

Tabel 4.3 hasil observasi kemampuan kognitif anak siklus II


INDIKATOR
Kemampuan Kemampuan Kemampuan
No Nama Mengenal Bentuk Meronce Dan Menghitung
Geometri Mengenal Warna
Dan Ukuran
Benda
Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria
1 NQ 4 BSB 4 BSB 4 BSB
2 WF 4 BSB 3 BSH 4 BSB
3 ST 4 BSB 4 BSB 3 BSH
4 AZ 4 BSB 4 BSB 3 BSH
5 NM 3 BSH 4 BSB 3 BSH
6 KA 4 BSB 3 BSH 3 BSH
7 FS 2 MB 3 BSH 2 MB

30
8 AF 2 MB 3 BSH 3 BSH
9 LD 2 MB 2 MB 3 BSH
10 ZA 4 BSB 3 BSH 4 BSB
11 HM 3 BSH 4 BSB 3 BSH
12 DM 4 BSB 3 BSH 4 BSB
13 SR 3 MB 3 BSH 2 MB
14 HA 4 BSB 3 BSH 4 BSB
15 RK 3 BSH 2 MB 3 BSH
16 CK 3 BSH 3 BSH 2 MB
17 AP 3 BSH 4 BSB 3 BSH
18 KA 2 MB 2 MB 2 MB
19 FR 3 BSH 3 BSH 3 BSH
20 DP 3 BSH 3 BSH 3 BSH
21 AM 3 BSH 3 BSH 3 BSH
22 SE 2 MB 2 MB 2 MB
Belum Berkembang - - -
(Bb)
Mulai Berkembang 6 4 5
(Mb)
Berkembang Sesuai 8 12 12
Harapan (Bsh)
Berkembang Sangat 8 6 5
Baik (Bsb)

4.Refleksi Siklus II
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan diolah bersama dengan observer
Pada akhir pembelajaran. Adapun data tersebut sebagai berikut:
1.kemampuan berhitung anak masih rendah, anak terlihat kurang memperhatikan
2.kemampuan koordinasi mata dan tangan anak mulai berkembang, anak terlihat
sangat tertarik dengan kegiatan yang diberikan, namun dalam melakukan kegiatan
anak terlihat sangat buru-buru. Terutama dalam kegiatan meronce.
3.anak kurang mendapatkan pengawasan atau bimbingan dari guru.
5. Rekapitulasi Nilai Siklus I Dan Siklus II
Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus I dan siklus II menunjukkan adanya
Peningkatan pada tiap siklus, namun peningkatan yang menunjukkan keberhasilan
pembelajaran ada pada siklus ke II. Adapun hasil rekapitulasi nilai siklus I dan
siklus II dapat dilihat pada tabel 4.4

31
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Siklus I Dan Siklus II
INDIKATOR
Kemampuan Kemampuan Kemampuan
No Nama Mengenal Bentuk Meronce Dan Menghitung
Geometri Mengenal Warna
Dan Ukuran Benda
Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai
Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
1 NQ 3 4 3 4 3 4
2 WF 3 4 3 3 3 4
3 ST 3 4 3 4 3 3
4 AZ 3 4 3 4 3 3
5 NM 3 3 3 4 3 3
6 KA 3 4 3 3 3 3
7 FS 1 2 2 3 2 2
8 AF 1 2 2 3 3 3
9 LD 1 2 2 2 2 3
10 ZA 3 4 3 3 4 4
11 HM 3 3 3 4 3 3
12 DM 3 4 3 3 4 4
13 SR 1 3 2 3 2 2
14 HA 3 4 3 3 3 4
15 RK 2 3 2 2 3 3
16 CK 2 3 2 3 2 2
17 AP 3 3 3 4 3 3
18 KA 1 2 1 2 1 2
19 FR 3 3 3 3 3 3
20 DP 3 3 3 3 3 3
21 AM 3 3 3 3 3 3
22 SE 2 2 2 2 2 2
JUMLAH 53 69 57 68 61 65

Diagram 4.5 Rekapitulasi Hasil Siklus 1 Dan Siklus 2

REKAPITULASI HASIL SIKLUS 1 DAN


SIKLUS 2

mengenal bentuk mengenal warna


meronce berhitung
geometri dan ukuran benda
prasiklus 4.5 4.5 3.5 3
siklus 1 5.5 5.5 4.5 3.8
siklus 2 6.5 6.5 6 5

32
6. Pembahasan
Dalam pembahasan kali ini mengacu pada permasalahan penelitian yang
dipecahkan. Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan yakni rendahnya
kemampuan kognitif anak usia dini dalam hal mengenal angka, mengenal warna,
bentuk, ukuran, serta konsep berpikir abstrak, bernalar, dan mengenal konsep
pemecahan masalah.
Berdasarkan deskripsi tersebut, terbukti bahwa metode demonstrasi dapat
meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui metode demonstrasi guru tidak
cukup hanya menjelaskan secara lisan kepada anak mengenai kegiatan yang akan
dikerjakan tapi guru juga dituntut untuk memperagakan terlebih dahulu setiap
langkah kegiatan yang akan diberikan sehingga anak dapat secara langsung meniru
apa yang dilakukan oleh guru dan mudah dipahami oleh anak. Dengan metode
demonstrasi anak dituntut untuk lebih berkonsentrasi dan lebih aktif dalam proses
pembelajaran, melalui kegiatan demonstrasi, anak lebih mudah melatih
kemampuan kognitifnya dengan benar. Selain metode pembelajaran faktor
pendukung lainnya adalah guru atau pendidik yang harus memanfaatkan lebih baik
untuk memperhatikan mensuport dan membimbing anak yang mengalami kesulitan
dalam mengerjakan setiap kegiatan sehingga anak dapat benar-benar mengerjakan
setiap kegiatan dengan baik, dan tujuan penelitian ini dapat tercapai yaitu
meningkatkan kemampuan kognitif anak. Selain metode dan guru faktor
pendukung lainnya adalah media yang digunakan. Penggunaan media yang menarik
dapat memberi daya Tarik bagi anak untuk menyukai kegiatan tersebut,
sehinggaanak terdorong untuk melakukan kegiatan dengan hasil yang terbaik.
Dengan pengunaan media yang berbeda-beda pada setiap pertemuan membuat anak
tidak bosan dalam menjalani aktifitas belajar.
Sesuai dengan teori yang diutarakan oleh Hamalik (2002:57) yang
menyatakan pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur
manusia, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi
untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan sesuai yang diharapkan.

33
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan
kemampuan kognitif anak. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil pada tiap
siklus. Yang telah dianalisis melalui kemampuan koordinasi mata dan tangan,
kemampuan menggambar, dan kemampuan berhitung (mengenal angka), mulai dari
siklus I sudah terjadi peningkatan, kemudian dilanjutkan siklus II dengan
melakukan kemampuan yang sama pada siklus II ini telah terjadi peningkatan yang
memuaskan hasilnya.
Metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak yaitu
dengan pembelajaran yang memerlukan koordinasi mata dan tangan, kerja sama
seperti kegiatan meronce , dan perlu adanya konsentrasi, berimajinasi, serta
bebpikir abstrak dalam melakukan kegiatan berhitung, kegiatan tersebut dapat
melatih kognitif anak dalam mengasah pola pikir anak, untuk mengenal angka,
warna, bentuk, ukuran, ruang, dan melatih untuk memecahkan masalah, berpikir
abstrak, serta bernalar.

B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, dapat dikemukakan beberapa
implikasi konsekuensi logis dari penerapan metode demonstrasi yaitu :
1. Metode demonstrasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang
penerapannya tidak hanya membutuhkan penjelasan secara lisan tetapi juga
membutuhkan stimulasi untuk memperjelas langkah pembelajaran.
2. Penerapan metode demonstrasi mampu meningkatkan hasil belajar anak
khususnya pada kemampuan kognitif anak, oleh karena itu guru harus mampu
membuat alat evaluasi yang baim dan akurat.

34
C. Keterbatasan penelitian
Keterbatasan dalam penerapan metode demonstrasi antara lain :
1. Faktor guru
Pemahaman guru tentang metode demonstrasi sangat berpengaruh dalam
penerapan pembelajaran. Pengalaman mengajar dan kreatifitas guru juga sangat
mempengaruhi keberhasilan penerapan metode demonstrasi.
2. Faktor anak
Kemampuan daya tangkap anak yang berbeda-beda mengharuskan guru lebih
sabar dalam mendemonstrasikan pembelajaran, sehingga berkaitan dengan waktu
yang dibutuhkan dalam pembelajaran.

D. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi dalam penelitian ini, maka peneliti
menyarankan atau merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Bagi guru
Agar guru dapat memanfaatkan metode demonstrasi dengan baik dalam
pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan anak. Khususnya
kemampuan kognitif anak yang sangat penting bagi perkembangan mengenal
warna, bentuk, ukuran, ruang, dan angka (berhitung), dalam kegiatan meronce
dan berhitung. Pembelajaran tersebut meningkatkan segala \perkembangan anak
agar anak lebih mudah memahami pembelajaran kognitif yang diterapkan.
2. Bagi sekolah
Sekolah hendaknya dapat menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang
di butuhkan dalam pengembangan kemampuan anak, khususnya kemampuan
kognitif anak dan juga pihak sekolah hendaknya dapat memberi pelatihan dan
memotivasi guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran.

35
DAFTAR PUSTAKA

Sujiono, Yuliani Nurani, dkk. 2019: Metode Pengembangan Kognitif. Universitas


Terbuka, Tanggerang Selatan.

Wardani, I G A K, dan Kuswaya Wihardit. 2019: Penelitian Tindakan kelas.


Universitas Terbuka, Tanggerang Selatan.

Wardani, I G A K, dkk. 2019: Teknik Penulisan Karya ilmiah. Universitas Terbuka,


Tanggerang Selatan.

Tatminingsih, sri. 2019 : panduan pemantapan kemampuan professional.


Universitas terbuka, Tanggerang Selatan.

Naimah, M. 2012: kajian teori perkembangan kognitif. Uin malang.

Afriyenischa Nazella. 2019 : pengembangan kognitif anak melalui media kartu


angka. Fakultas tarbiyah dan keguruan Universitas Islam Negeri Raden
Intan Lampung.

Mukhlas hapid 2019 : laporan pemantapan kemampuan professional.Fakultas


Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka Serang.

Dr. Hj.Khadijah,M.Ag.2016 :pengembangan kognitif anak usia dini.Perdana


Mulya Sarana Medan.

Alfiana Candra 2020 : laporan praktik pemantapan kemampuan professional


(PKP).Universitas Terbuka Pokjar Tuban.

Gardner 2000 : A Cause Againts Spiritual Intellligence. International Journal For


The Psychologi. 10:27-34

Pamadhi 2012 : Seni keterampilan anak. Jkarta Universitas Terbuka.

Desmita 2006 : psikologi perkembangan. Bandung, PT Remaja RosdaKarya

Suherman, dkk 2001 : Strategi Pembelajaran Matematika. Jurusan Pendidikan


Matematika UPI. Bandung.

Hidayati 2010:1. Faktor yang mempengaruhi kemampuan


berhitung.pypytsuwardy.blogspot.com

Kemdikbud 2014 : Standar Nasional Pendidikan.Digilib.Uinsby.ac.id

Purwanto 2009 : Evaluai hasil belajar. Yogyakarta.Pustaka Belajar.

36
Aqib Zainal 2009 : Penelitian Tindakan Kelas.Bandung CV Yrama widya.

Dianti A 2019 : Landasan Teori. Iain Tulungagung.ac.id

Anidar J 2017: Teori belajar menurut ahli kognitif. Ejournal Uinib.ac.id

37
LAMPIRAN

38
Lampiran 1

BIODATA PENELITI
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Melalui Kegiatan


Meronce Dan Berhitung di Kelompok A TK Anggawijaya Desa Sumurgeneng
Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban.

Nama Mahasiswa : Siti Nurul Asiyah


Program Studi : S1 PGPAUD
Tempat Mengajar : TK Anggawijaya
Alamat Sekolah : Jl. Protokol Desa Sumurgeneng Kec. Jenu Kab. Tuban
Telepon/HP : 085790319588
E-Mail : nurulasiyah164@gmail.com
Jumlah Pembelajaran : 2 siklus
Tempat Pelaksanaan : TK Anggawijaya
Waktu Pelaksanaan : 12 Oktober – 21 Oktober 2020

Tuban, 30 November 2020


Mahasiswa

Siti Nurul Asiyah


NIM: 837399577

39
Lampiran 2

FORMAT KESEDIAAN SEBAGAI SUPERVISOR 2 DALAM


PENYELENGGARAAN PKP
Kepada
Kepala UPBJJ-UT Surabaya
Di Surabaya

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:


Nama : Murtini,S.Pd
NIP :-
Tempat Mengajar : TK Anggawijaya
Alamat Sekolah : Ds.Sumurgeneng Kec.Jenu Kab.Tuban
Telepon : 082330409346
Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam
pelaksanaan salah satu tugas mata kuliah pemantapan kreativitis professional (PKP)
atas saudar:
Nama : Siti Nurul Asiyah
NIM : 837399577
Program Studi : S1 PGPAUD UT
Tempat Mengajar : TK Anggawijaya
Alamat Sekolah : Ds. Sumurgeneng Kec. Jenu Kab. Tuban
Telepon : 085790319588
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Tuban 30 Nopember 2020


Mengetahui
Kepala Sekolah Penilai

KHOLIKAH,S.Pd MURTINI,S.Pd

40
Lampiran 3

SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Siti Nurul Asiyah
NIM : 837399577
UPBJJ-UT : Surabaya
Menyatakan bahwa :
Nama : Murtini,S.Pd
NIP :-
Tempat Mengajar : TK Anggawijaya
Guru Kelas : Kelompok B
Adalah supervisor 2 yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas, yang merupakan salah satu tugas
mata kuliah pemantapan kreativitas professional (PKP) PAUD 4501
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Tuban 30 Nopember 2020


Yang membuat surat pernyataan
Supervisor 2 Mahasiswa

MURTINI,S.Pd SITI NURUL ASIYAH


NIM: 837399577

41
Lampiran 4

RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Pertama
Tema/sub tema/topik : Kebutuhanku/pakaian/baju
Semester : I (satu)
Kelompok :A
Tanggal : 12-Oktober-2020 sd 16-Oktober-2020
Tujuan perbaikan : Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini di
TK Angga Wijaya Kelompok A melalui kegiatan
meronce dan berhitung.

Identifikasi Masalah :
(1). Pada akhir pembelajaran kelompok A TK Anggawijaya desa sumurgeneng
Kecamatan Jenu kabupaten tuban ternyata hanya 9 siswa dari 22 siswa yang
mampu faham betul tentang kegiatan berhitung (mengenal lambang bilangan)
(2). Pada saat kegiatan meniru (menebali angka) dan mewarnai gambar anak-anak
agak bosan malas untuk mengerjakan
(3). Pada saat anak-anak mengerjakan permainan membuat gambar geometri, anak-
anak belum mampu meniru dan enggan melakukannya.
Analisis Masalah :
Dari ketiga masalah yang teridentifikasi, masalah yang akan dipecahkan
adalah “ Rendahnya kemampuan siswa dalam mengenal lambang bilangan dan
mengenal bentuk serta warna’’ karena permasalahan tersebut terlalu bertolak
belakang dngan anak didik, serta dapat menimbulkan adanya masalah baru.
Penyebab masalah tersebut adalah kurangnya media yang mendukung bagi anak
serta kegiatan bermain yang diperikan guru kepada anak-anak terlalu sering
dilakukan sehingga anak-anak terkesan bosan. Dan upaya peningkatan
perkembangan kognitif anak dapat diatasi dengan menggunakan kegiatan bermain
meronce dan berhitung, sehingga anak-anak mampu mengetahui berbagai macam

42
warna, bentuk, ukuran, dan banyak benda (menghitung), serta mengetahui cara
menyebut dan menulis angka.

Perumusan Masalah :
Apakah dengan adanya kegiatan meronce dan berhitung dapat meningkatkan
Kemampuan pemahaman kognitif pada anak kelompok A TK Anggawijaya
tahun pelajaran 2019/2020 ?
Rencana Kegiatan :
RPPH PEMBUKAAN INTI PENUTUP
Ke
I Bernyanyi sambil Menyebut dan menggambar Menjawab
memperagakan bentuk geometri pertanyaan
jalannya kereta api seputar bentuk
geometri
II Mengikuti gerakan Memasangkan benda sesuai Menyebut nama
senam sederhana bentuk dan warna benda dan warna
serta bentuk.
III Menyanyi bersama Memilah manik-manik, dan Bercerita tentang
‘’baju baru’’ mengelompokkan manik- bagaimana
manik sesuai warna dan melakukan
bentuk kegiatan memilah
manik-manik.
IV Berhitung teman Meniru (menulis) angka 1- Berhitung 1-10
sekelas 10 menggunakan jari
V Bermain tepuk Meronce membuat gelang Menebak warna
berhitung 1-10 dengan manik-manik 3 manik-manik
dalam bahasa inggris warna ‘’ merah, kuning,
hijau’’

43
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN I (RPPH I)
HARI/TANGGAL : SENIN/12-10-2020
TEMA/SUB TEMA/TOPIK : KEBUTUHANKU/PAKAIAN/BAJU
KELOMPOK : A
SEMESTER : I

ALOKASI
RENCANA WAKTU ALAT DAN ALAT
AREA KD MATERI METODE
KEGIATAN DAN BAHAN PENILAIAN
TUJUAN
I. KEGIATAN
AWAL 07:00-07:15
Mengucapkan salam dan Sop enyambutan praktik
1,1 membalas salam anak langsung observasi
memahami peraturan dan Sop Upacara praktik
2,6 disilpin Bendera langsung observasi
Bernyanyi sambil
memperagakan
Melakukan permainan jalannya kereta
2,1 fisik dengan aturan api demonstrasi unjuk kerja
Sop Informasi
Pagi /Pilar bercerita
……………….. poster pilar /tanya jawab observasi
II. Pertemuan
Pagi 07:15-07:30
SOP Pertemuan
Pagi demonstrasi unjuk kerja

44
3.1/4. do'a sebelum dan sesudah Sop Do'a praktik
1 kegiatan Sebelum Belajar langsung observasi
3.3/3. menggunakan anggota Sop Motorik
4 tubuh untuk Kasar demonstrasi unjuk kerja
III. ISTIRAHAT
mengembangkan mot kas Makan Minum 07:30-07:45
3.4/4. mulai terbiasa hidup bersih Sop Istirahat praktik
4 dansehat Makan Minum langsung observasi

IV. KEGIATAN
INTI ( Selamat
datang di AREA )
Pijakan
Lingkungan 07:45-08:30
mentaati aturan kelas ( Sop masuk praktik
2,6 kegiatan ,aturan ) kelas langsung observasi
Sop pijakan
Lingkungan
Pijakan
Sebelum Bermain
memahami aturan dalam Sop pijakan bercerita
2,7 suatu permainan Sebelum Main /tanya jawab observasi
Pijakan saat
main 08:30-09:30
Bermain di Area

45
Mengenalkan
macam-
MATE Menyebut dan macam
MATI 3.6/4. mengenal benda dengan menggambar bentuk Pemberian
KA 6 bentuk,warna,ukuran bentuk geometri geometri Buku gambar tugas penugasan
Meniru kata dan
BAHA 3.10/4 meniru 3-4 kalimat menulis aku anak pemberian
SA .10 sederhana hebat b.tulis tugas penugasan
AGAM mengenal agama yang mengetahui adab Bercerita
A 1.1 dianutnya berpakaian Buku agama Tanya jawab observasi
Pijakan setelah
Bermain 09:30-10:00
menjaga kebersihan diri SOP Pijakan praktik
1,2 dan lingkungan Setelah Bermain langsung unjuk kerja
V. PENUTUP 10:00-10:30
SOP Setelah
Belajar
-tanya jawab
membiasakan diri seputar bentuk bercerita
2,14 berperilaku baik geometri -diri anak /tanya jawab observasi

KEPALA TK ANGGA WIJAYA GURU KELOMPOK A


KECAMATAN JENU

KHOLIKAH S. Pd SITI NURUL ASIYAH

46
SKENARIO PERBAIKAN RPPH 1

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini di TK


Angga Wijaya Kelompok A melalui kegiatan meronce
dan berhitung
Siklus ke : I
Hari/tanggal : Senin/12-oktober-2020
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :

A. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)


➢ Judul kegiatan ‘’bernyanyi sambil bermain memperagakan jalannya kereta
api’’
➢ Pengelolaan kelas :
Penataan Ruang :
1.Penataan ruang : kegiatan dilakukan diluar ruangan (depan kelas)
2.Pengorganisasian anak : posisi anak berdiri, membuat barisan kebelakang
dan memegang pundak teman
➢ Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menata posisi anak-anak
2. Guru membariskan anak-anak
3. Guru meminta anak untuk memegang pundak teman yang ada di depannya
4. Guru meminta anak untuk menyanyikan lagu naik kereta api
5. Guru mengajak anak-anak menyanyi naik kereta api bersama sambil
berjalan memperagakan jalannya kereta api
B. Kegiatan pengembangan II (inti)
➢ Judul kegiatan : Menyebut dan menggambar bentuk geometri’’
➢ Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : ruangan diubah sehingga ada area kosong untuk
membentuk lingkaran

47
2. Pengorganisasian : anak-anak dan guru duduk melingkar dilantai, guru
berada di tengah-tengah anak-anak sambil menjelaskan kegiatan bermain
yang akan dilakukan.

➢ Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan LKA kegiatan bermain menyebut dan menggambar
bentuk geometri
2. Guru menjelaskan cara melakukan kegiatan bermain menyebut dan
menggambar bentuk geometri
3. Guru mengajak anak menyebutkan nama bentuk geometri
4. Guru memberikan contoh di papan tulis macam-macam bentuk geometri
5. Guru mengajak anak-anak unruk mencoba melakukan kegiatan bermain
menggambar bentuk geometri
6. Guru meminta anak-anak untuk melakukan kegiatan bermain
7. Anak-anak mempresentasikan hasil karya masing-masing
A. Kegiatan pengembangan III (penutup)
➢ Judul kegiatan :Tanya jawab seputar bentuk geometri
➢ Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : posisi sama dengan kegiatan inti ,terdapat area kosong
untuk membuat cyrcletime
2. Pengorganisasian : anak-anak dan guru duduk melingkar
➢ Langkah-langkah perbaikan:
1. Guru meminta anak duduk rapi dan membuat lingkaran
2. Guru menerangkan kegiatan yang telah dilakukan menyebut bentuk
geometri
3. Guru membawa balok bentuk geometrid an menunjukkan pada anak-anak
4. Guru Meminta anak-anak untuk menyebut nama geometri yang di pegang
guru
5. Guru memberi apresiasi pada anak yang bisa menjawab

48
LEMBAR REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Siti Nurul Asiyah TK/KB/TPA : Tk Anggawijaya


Nim : 837399577 Kelompok :A
Program Study : S1 Pgpaud Pertemuan Ke : I
UPBJJ : Surabaya

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan ?
Anak-anak begitu semangat dan dengan suara serentak ketika menyebutkan
macam-macam bentuk geometri, serta menggambar bentuk geometri, anak-
anak juga sangat senang melakukannya.
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan ?
Dalam pembelajaran kali ini, tidak ada kelemahan.
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan ?
saya mampu mengenalkan macam-macam bentuk geometri serta berlatih
membentuk (menggambar) bentuk geometri pada anak-anak.
4. Hal-hal unik apa saja yang saya temui dalam kegiatan pengembangan ?
Dalam pelaksanaan kegiatan kali ini, tidak ada hal unik yang saya temui.
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya ?
Saya akan meningkatkan pengetahuan anak terhadap macam-macam bentuk
geometri dengan media yang bervariasi dan tidak monoton.

49
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN II (RPPH II)
HARI/TANGGAL : SELASA/13-OKTOBER-2020
TEMA/SUB TEMA/TOPIK : KEBUTUHANKU/PAKAIAN/BAJU
KELOMPOK : A
SEMESTER : I

ALOKASI
ALAT
RENCANA WAKTU ALAT
AREA KD MATERI DAN METODE
KEGIATAN DAN PENILAIAN
BAHAN
TUJUAN
I. KEGIATAN
AWAL 07:00-07:15
Mengucapkan salam dan Sop praktik
1,1 membalas salam Penyambutan anak langsung observasi
Sop Upacara praktik
2,6 memahami peraturan dan disilpin Bendera langsung observasi
Melakukan
Melakukan permainan fisik gerakan senam demonstra
2,1 dengan aturan sederhana si unjuk kerja
Sop Informasi bercerita
Pagi /Pilar poster /tanya
……………….. pilar jawab observasi
II. Pertemuan Pagi 07:15-07:30
SOP Pertemuan demonstra
Pagi si unjuk kerja
3.1/4 do'a sebelum dan sesudah Sop Do'a praktik
.1 kegiatan Sebelum Belajar langsung observasi

50
3.3/3 menggunakan anggota tubuh Sop Motorik demonstra
.4 untuk Kasar si unjuk kerja
III. ISTIRAHAT
mengembangkan mot kas Makan Minum 07:30-07:45
3.4/4 mulai terbiasa hidup bersih Sop Istirahat praktik
.4 dansehat Makan Minum langsung observasi

IV. KEGIATAN
INTI ( Selamat
datang di AREA )
Pijakan
Lingkungan 07:45-08:30
mentaati aturan kelas ( kegiatan Sop masuk praktik
2,6 ,aturan ) kelas langsung observasi
Sop pijakan
Lingkungan
Pijakan
Sebelum Bermain
bercerita
memahami aturan dalam suatu Sop pijakan /tanya
2,7 permainan Sebelum Main jawab observasi
Pijakan saat
main 08:30-09:30
Bermain di Area
MATE Mengenalka
MATI 3.6/4 mengenal benda dengan Memasangkan n benda dan Pemberian
KA .6 bentuk,warna,ukuran benda sesuai warna LKA tugas penugasan

51
dengan bentuk
dan warna
3.15/ pemberian
SENI 4.15 Meniru objek yang dilihatnya Menggambar bebas b.gambar tugas Hasil karya
Bercerita
BAHA 3.10/ Mengenal huruf awal memalui Buku Tanya
SA 4.10 bermain Meniru huruf A-Z agama jawab observasi
Pijakan setelah
Bermain 09:30-10:00
menjaga kebersihan diri dan SOP Pijakan praktik
1,2 lingkungan Setelah Bermain langsung unjuk kerja
V. PENUTUP 10:00-10:30
SOP Setelah
Belajar
-menyebut nama bercerita
membiasakan diri berperilaku benda,warna serta /tanya
2,14 baik bentuknya -diri anak jawab observasi

KEPALA TK ANGGA WIJAYA GURU KELOMPOK A


KECAMATAN JENU

KHOLIKAH S.pd SITI NURUL ASIYAH

52
SKENARIO PERBAIKAN RPPH II

Tujuan perbaikan : : Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini di TK


Angga Wijaya Kelompok A melalui kegiatan meronce dan berhitung
Siklus ke :I
Hari/tanggal : selasa-13-oktober-2020
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :
A. Kegiatan pengembangan I (pembukaan)
➢ Judul kegiatan ‘’mengikuti gerakan senam sederhana’’
➢ Pengelolaan kelas :
Penataan ruang :
1.Penataan ruang : kegiatan dilakukan diluar ruangan (lapangan)
2.Pengorganisasian anak : posisi anak berdiri, membuat barisan kesamping
➢ Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menata peralatan yang akan digunakan senam
2. Guru membariskan anak-anak
3. Guru meminta anak untuk merentangkan tangan
4. Guru meminta anak untuk mengikuti senam
5. Guru mengajak anak-anak senam bersama
B. Kegiatan pengembangan II (inti)
➢ Judul kegiatan : Memasangkan benda sesuai bentuk dan warna’’
➢ Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : ruangan diubah sehingga ada area kosong untuk
membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian : anak-anak dan guru duduk melingkar dilantai, guru
berada di tengah-tengah anak-anak sambil menjelaskan kegiatan bermain
yang akan dilakukan.
➢ Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan LKA kegiatan bermain memasangkan benda sesuai
bentuk dan warna
2. Guru menjelaskan cara melakukan kegiatan bermain

53
3. Guru mengajak anak menyebutkan nama benda dan warna yang ada di
LKA
4. Guru menyebut judul kegiatan bermain yang akan dilakukan
5. Guru mengajak anak-anak unruk mencoba melakukan kegiatan bermain
6. Guru meminta anak-anak untuk melakukan kegiatan bermain
7. Anak-anak mempresentasikan hasil karya masing-masing
C. Kegiatan pengembangan III (penutup)
➢ Judul kegiatan :menyebut nama benda,warna serta bentuk
➢ Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : posisi sama dengan kegiatan inti ,terdapat area kosong
untuk membuat cyrcletime
2. Pengorganisasian : anak-anak dan guru duduk melingkar
➢ Langkah-langkah perbaikan:
1. Guru meminta anak duduk rapi dan membuat lingkaran
2. Guru menerangkan cara menyebut nama benda,warna dan bentuk
3. Guru menunjuk gambar pada LKA
4. Guru Meminta anak-anak untuk menyebut nama benda ,warna serta bentuk
5. Guru memberi apresiasi pada anak yang bisa menjawab

54
LEMBAR REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Siti Nurul Asiyah TK/KB/TPA : Tk Anggawijaya


Nim : 837399577 Kelompok :A
Program Study : S1 PGPAUD Pertemuan Ke : II
UPBJJ : Surabaya

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan ?
Pada pelaksanaan kegiatan kali ini, anak-anak tidak terlalu semangat
mengikutinya,serta sebagian anak masih perlu adanya motivasi.

2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan


pengembangan yang saya lakukan ?
Dalam pembelajaran kali ini, kelemahan yang saya temui yaitu mengendalikan
emosi anak yang enggan mengikuti kegiatan bermain.

3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan ?


saya mampu mengenalkan macam-macam benda dan warna pada anak.

4. Hal-hal unik apa saja yang saya temui dalam kegiatan pengembangan ?
Dalam pelaksanaan kegiatan kali ini, hal unik yang saya temui yaitu, beberapa
anak terlihat agak manja dan minta ditungguin ibunya didalam kelas.

5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya ?
Saya akan memberikan motivasi pada anak-anak agar anak-anak tidak mudah
bosan dengan cara menggunakan metode bercerita/Tanya jawab yg terkait
dengan aspek kognitif anak.

55
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN III (RPPH III)
HARI/TANGGAL : RABU-14-OKTOBER-2020
TEMA/SUB TEMA/TOPIK : KEBUTUHANKU/PAKAIAN/BAJU
KELOMPOK : A
SEMESTER : I
ALOKASI
ALAT
WAKTU ALAT
AREA KD MATERI RENCANA KEGIATAN DAN METODE
DAN PENILAIAN
BAHAN
TUJUAN
I. KEGIATAN AWAL 07:00-07:15
Mengucapkan salam dan praktik
1,1 membalas salam Sop Penyambutan anak langsung observasi
memahami peraturan dan praktik
2,6 disilpin Sop Upacara Bendera langsung observasi
Mengenalka
Menirukan syair yang Menyanyi lagu ‘’ baju baru’’ n lagu anak-
2,1 bervariasi diiringi tepuk tangan anak Diri anak demonstrasi unjuk kerja

Sop Informasi Pagi /Pilar bercerita /tanya


……………….. poster pilar jawab observasi
II. Pertemuan Pagi 07:15-07:30
SOP Pertemuan Pagi demonstrasi unjuk kerja
3.1/ do'a sebelum dan praktik
4.1 sesudah kegiatan Sop Do'a Sebelum Belajar langsung observasi

56
3.3/ menggunakan anggota
3.4 tubuh untuk Sop Motorik Kasar demonstrasi unjuk kerja
III. ISTIRAHAT Makan
mengembangkan mot kas Minum 07:30-07:45
3.4/ mulai terbiasa hidup praktik
4.4 bersih dansehat Sop Istirahat Makan Minum langsung observasi
IV. KEGIATAN INTI (
Selamat datang di AREA )
Pijakan Lingkungan 07:45-08:30
mentaati aturan kelas ( praktik
2,6 kegiatan ,aturan ) Sop masuk kelas langsung observasi
Sop pijakan Lingkungan
Pijakan Sebelum
Bermain
memahami aturan dalam bercerita /tanya
2,7 suatu permainan Sop pijakan Sebelum Main jawab observasi
Pijakan saat main 08:30-09:30
Bermain di Area
MATE mengenal benda Mengenalkan
MATIK 3.6/ dengan Memilah manik-manik sesuai benda dan Manik-
A 4.6 bentuk,warna,ukuran dengan bentuk dan warna warna manik praktiklagsung observasi
AGAM Mengenal agama yang
A 1.1 dianutnya Menghafal surat annas Diri anak demonstrasi observasi
3.10
BAHAS /4.1 Mengenal huruf awal Menulis kata suku kata awal A Pemberian
A 0 memalui bermain ‘’Aku,Apel dll’’ Buku tulis tugas penugasan
Pijakan setelah Bermain 09:30-10:00

57
menjaga kebersihan diri SOP Pijakan Setelah praktik
1,2 dan lingkungan Bermain langsung unjuk kerja
V. PENUTUP 10:00-10:30
SOP Setelah Belajar
-bercerita tentang bagaimana
membiasakan diri melakukan kegiatan memilah bercerita /tanya
2,14 berperilaku baik manik-manik -diri anak jawab observasi

KEPALA TK ANGGA WIJAYA GURU KELOMPOK A


KECAMATAN JENU

KHOLIKAH S.pd SITI NURUL ASIYAH

58
SKENARIO PERBAIKAN RPPH III

Tujuan perbaikan : : Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini di TK


Angga Wijaya Kelompok A melalui kegiatan meronce dan berhitung
Siklus ke :I
Hari/tanggal : rabu-14-oktober-2020
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :
A. Kegiatan pengembangan I (pembukaan)
➢ Judul kegiatan ‘’menyanyi baju baru diiringi tepuk tangan’’
➢ Pengelolaan kelas :
Penataan ruang :
1.Penataan ruang : ruangan terdapat area kosong untuk anak-anak membentuk
lingkaran
2.Pengorganisasian anak : posisi anak duduk, duduk melingkar
➢ Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyanyikan lagu secara utuh
2. Guru mengucap syair lagu baris demi baris
3. Guru meminta anak untuk menirukan lagu baris demi baris
4. Guru meminta anak untuk bernyanyi bersama
B. Kegiatan pengembangan II (inti)
➢ Judul kegiatan : Memilah manik-manik dan mengelompokkan manik-
manik sesuai dengan warna dan bentuk’’
➢ Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : ruangan diubah sehingga terdapat kursi dan meja di empat
sudut
2. Pengorganisasian : anak-anak di bagi menjadi 4 kelompok dan duduk di
kursi per kelompok
➢ Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan media memilah manik-manik sesuai bentuk dan warna
2. Guru menjelaskan cara melakukan kegiatan bermain memilah manik-manik
3. Guru mengajak anak menyebutkan warna dan bentuk manik-manik
4. Guru menyebut judul kegiatan bermain yang akan dilakukan

59
5. Guru mengajak anak-anak unruk mencoba melakukan kegiatan bermain
6. Guru meminta anak-anak untuk melakukan kegiatan bermain memilah
manik-manik
C. Kegiatan pengembangan III (penutup)
➢ Judul kegiatan : bercerita tentang bagaimana melakukan kegiatan memilah
manik-manik
➢ Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : posisi sama dengan kegiatan inti ,terdapat kursi dan meja
di empat sudut
2. Pengorganisasian : anak-anak duduk di kursi sesuai kelompok masing-
masing
➢ Langkah-langkah perbaikan:
1. Guru meminta anak duduk rapi diatas kursi perkelompok
2. Guru menunjuk salah satu anak untuk maju kedepan
3. Guru meminta anak bercerita tentang kegiatan bermain yang dilakukan
4. Guru Menunjuk anak secara bergilir
5. Guru memberi apresiasi pada anak yang bisa bercerita

60
LEMBAR REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Siti Nurul Asiyah TK/KB/TPA : Tk Anggawijaya


NIM : 837399577 Kelompok :A
Program Study : S1 Pgpaud Pertemuan Ke : III
UPBJJ : Surabaya

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan ?
- Anak-anak begitu antusias mengikuti kegiatan bermain memilah manik-manik
dengan mengelompokkan manik-manik sesuai dengan warna dan bentuk.

2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan


pengembangan yang saya lakukan ?
- Dalam pembelajaran kali ini, tidak ada kelemahan.

3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan ?


- saya mampu mengenalkan macam-macam bentuk serta warna pada anak-anak.

4. Hal-hal unik apa saja yang saya temui dalam kegiatan pengembangan ?
- Dalam pelaksanaan kegiatan kali ini, tidak ada hal unik yang saya temui.

5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya ?
- Saya akan mengenalkan pada anak macam-macam bentuk dan warna dengan
media yang bervariasi, yang lebih meningkatkan semangat belajar anak dalam
aspek pengembangan kognitif.

61
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN IV (RPPH IV)
HARI/TANGGAL : KAMIS-15-OKTOBER-2020
TEMA/SUB TEMA/TOPIK : KEBUTUHANKU/PAKAIAN/BAJU
KELOMPOK : A
SEMESTER : I
ALAT
ALAT
RENCANA ALOKASI WAKTU DAN
AREA KD MATERI METODE PENILA
KEGIATAN DAN TUJUAN BAHA
IAN
N
I. KEGIATAN
AWAL 07:00-07:15
Mengucapkan salam dan Sop Penyambutan praktik
1,1 membalas salam anak langsung observasi
memahami peraturan dan Sop Upacara praktik
2,6 disilpin Bendera langsung observasi
Mengenalkan lambing
3.5/4. Menghitung teman bilangan dan bunyi Diri unjuk
5 Mengenal lambing bilangan sekelas angka anak demonstrasi kerja
Sop Informasi
Pagi /Pilar poster bercerita /tanya
……………….. pilar jawab observasi
II. Pertemuan Pagi 07:15-07:30
SOP Pertemuan unjuk
Pagi demonstrasi kerja

62
3.1/4. do'a sebelum dan sesudah Sop Do'a praktik
1 kegiatan Sebelum Belajar langsung observasi
3.3/3. menggunakan anggota tubuh unjuk
4 untuk Sop Motorik Kasar demonstrasi kerja
III. ISTIRAHAT
mengembangkan mot kas Makan Minum 07:30-07:45
3.4/4. mulai terbiasa hidup bersih Sop Istirahat praktik
4 dansehat Makan Minum langsung observasi
IV. KEGIATAN
INTI ( Selamat
datang di AREA )
Pijakan
Lingkungan 07:45-08:30
mentaati aturan kelas ( Sop masuk praktik
2,6 kegiatan ,aturan ) kelas langsung observasi
Sop pijakan
Lingkungan
Pijakan
Sebelum Bermain
memahami aturan dalam suatu Sop pijakan bercerita /tanya
2,7 permainan Sebelum Main jawab observasi
Pijakan saat
main 08:30-09:30
Bermain di Area
MATEMA 3.6/4. Meniru (menulis Buku Pemberian penugasa
TIKA 6 Mengenal lambing bilangan angka 1-10) Mengenalkan angka tulis tugas n

63
Menghafal do’a
Mengenal agama yang memakai dan Diri
AGAMA 1.1 dianutnya melepas pakaian anak demonstrasi observasi
Mendengarkan cerita
yang berjudul
3.11/4 ‘’kucing yang baik Buku
BAHASA .11 bercerita hati’’ cerita demonstrasi observasi
Pijakan setelah
Bermain 09:30-10:00
menjaga kebersihan diri dan SOP Pijakan praktik unjuk
1,2 lingkungan Setelah Bermain langsung kerja
V. PENUTUP 10:00-10:30
SOP Setelah
Belajar
-berhitung
membiasakan diri berperilaku menggunakan jari -diri bercerita /tanya
2,14 baik 1-10 anak jawab observasi

KEPALA TK ANGGA WIJAYA KECAMATAN GURU KELOMPOK A


JENU

KHOLIKAH S.pd SITI NURUL ASIYAH

64
SKENARIO PERBAIKAN RPPH IV

Tujuan perbaikan : : Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini di TK


Angga Wijaya Kelompok A melalui kegiatan meronce dan berhitung
Siklus ke :I
Hari/tanggal : Kamis-15-oktober-2020
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :
A. Kegiatan pengembangan I (pembukaan)
➢ Judul kegiatan ‘’menghitung teman sekelas’’
➢ Pengelolaan kelas :
Penataan ruang :
1. Penataan ruang : kegiatan dilakukan di luar kelas
2. Pengorganisasian anak : posisi anak berdiri, membuat barisan
kebelakang
➢ Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru meminta anak-anak berbaris di depan kelas
2. Guru membariskan anak-anak satu persatu kebelakang
3. Guru meminta anak untuk berhitung
4. Guru meminta anak untuk masuk kedalam kelas
B. Kegiatan pengembangan II (inti)
➢ Judul kegiatan : Menirukan (menuliskan) angka 1-10’’
➢ Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : ruangan diubah sehingga ada area kosong untuk
membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian : anak-anak dan guru duduk melingkar dilantai, guru
berada di tengah-tengah anak-anak sambil menjelaskan kegiatan bermain
yang akan dilakukan.
➢ Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan LKA kegiatan bermain menirukan (menulis) angka 1-10
2. Guru menjelaskan cara melakukan kegiatan bermain menirukan (menulis)
angka 1-10

65
3. Guru memberi contoh di papan tulis kegiatan menirukan (menulis) angka
1-10
4. Guru menyebut judul kegiatan bermain yang akan dilakukan
5. Guru mengajak anak-anak unruk mencoba melakukan kegiatan bermain
meniru (menulis) angka 1-10
6. Guru meminta anak-anak untuk melakukan kegiatan bermain meniru
(menulis) angka 1-10
7. Anak-anak mempresentasikan hasil karya masing-masing
C. Kegiatan pengembangan III (penutup)
➢ Judul kegiatan :berhitung 1-10 menggunakan jari
➢ Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : posisi sama dengan kegiatan inti ,terdapat area kosong
untuk membuat cyrcletime
2. Pengorganisasian : anak-anak dan guru duduk melingkar
➢ Langkah-langkah perbaikan:
1. Guru meminta anak duduk rapi dan membuat lingkaran
2. Guru menerangkan cara berhitung menggunakan jari
3. Guru memberi contoh membuka jari pada saat berhitung
4. Guru Meminta anak-anak untuk mencoba berhitung menggunakan jari
5. Guru dan anak-anak berhitung 1-10 menggunakan jari bersama-sama

66
LEMBAR REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Siti Nurul Asiyah TK/KB/TPA : TK Anggawijaya


NIM : 837399577 Kelompok : A
Program Study : S1 PG PAUD Pertemuan Ke : IV
UPBJJ : Surabaya

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan ?
- Anak-anak sangat antusias mengikuti/ melakukan kegiatan meniru
(menuliskan) angka 1-10

2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan


pengembangan yang saya lakukan ?
- Alokasi waktu yang singkat, dan kemampuan anak berbeda-beda

3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan ?


- pembimbing mampu mengenalkan angka 1-10 beserta cara menulisnya.

4. Hal-hal unik apa saja yang saya temui dalam kegiatan pengembangan ?
- Dalam hal ini, ada hal unik ketika anak-anak melakukan kegiatan menuliskan
angka 1-10, ternyata ada salah satu anak yang enggan menulis tetapi dia
menggambar dengan sesuka hati.

5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya ?
- Pembimbing akan mengenalkan angka pada anak-anak dengan strategi yang
bervariasi, agar kedepannya anak mudah mengenal angka beserta cara
menulisnya.

67
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN V (RPPH V)
HARI/TANGGAL : JUMAT-16-OKTOBER-2020
TEMA/SUB TEMA/TOPIK : KEBUTUHANKU/PAKAIAN/BAJU
KELOMPOK : A
SEMESTER : I

ALOKASI
ALAT DAN ALAT
AREA KD MATERI RENCANA KEGIATAN WAKTU DAN METODE
BAHAN PENILAIAN
TUJUAN
I. KEGIATAN AWAL 07:00-07:15
Mengucapkan
salam dan praktik
1,1 membalas salam Sop Penyambutan anak langsung observasi
memahami
peraturan dan praktik
2,6 disilpin Sop Upacara Bendera langsung observasi
Menirukan syair Bermain tepuk berhitung 1-10 Mengenalkan
2,1 yang bervariasi dalam bahasa inggris lagu anak-anak Diri anak demonstrasi unjuk kerja

Sop Informasi Pagi /Pilar bercerita


……………….. poster pilar /tanya jawab observasi
II. Pertemuan Pagi 07:15-07:30
SOP Pertemuan Pagi demonstrasi unjuk kerja

68
3.1/ do'a sebelum dan praktik
4.1 sesudah kegiatan Sop Do'a Sebelum Belajar langsung observasi
menggunakan
3.3/ anggota tubuh
3.4 untuk Sop Motorik Kasar demonstrasi unjuk kerja
mengembangkan III. ISTIRAHAT Makan
mot kas Minum 07:30-07:45
mulai terbiasa
3.4/ hidup bersih praktik
4.4 dansehat Sop Istirahat Makan Minum langsung observasi

IV. KEGIATAN INTI (


Selamat datang di AREA )
Pijakan Lingkungan 07:45-08:30
mentaati aturan
kelas ( kegiatan praktik
2,6 ,aturan ) Sop masuk kelas langsung observasi
Sop pijakan Lingkungan
Pijakan Sebelum Bermain
memahami aturan
dalam suatu bercerita
2,7 permainan Sop pijakan Sebelum Main /tanya jawab observasi
Pijakan saat main 08:30-09:30
Bermain di Area

69
Meronce membuat gelang
3.15 dengan manik-manik dengan
/4.1 Mengenal pola urutan 3 warna Mengenalkan Pemberian
SENI 5 AB-ABC ‘’merah,kuning,hijau’’ bentuk geometri Buku gambar tugas penugasan
MATE
MATI 3.6/ Mengenal lambing Menghitung balok bentuk Balok
KA 4.6 bilangan geometri geometri demonstrasi observasi
3.10 Memperkaya Menyebut dan menulis macam-
BAHAS /4.1 perbendaharaan macam bentuk geometri ‘’ Pemberian
A 0 kata lingkaran,peregi,segitiga dll’’ Buku tulis tugas penugasan
Pijakan setelah Bermain 09:30-10:00
menjaga kebersihan praktik
1,2 diri dan lingkungan SOP Pijakan Setelah Bermain langsung unjuk kerja
V. PENUTUP 10:00-10:30
SOP Setelah Belajar
membiasakan diri -tanya jawab seputar bentuk bercerita
2,14 berperilaku baik geometri -diri anak /tanya jawab observasi

KEPALA TK ANGGA WIJAYA GURU KELOMPOK A


KECAMATAN JENU

KHOLIKAH S.pd
SITI NURUL ASIYAH

70
SKENARIO PERBAIKAN RPPH V

Tujuan perbaikan : : Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini di TK


Angga Wijaya Kelompok A melalui kegiatan meronce dan berhitung
Siklus ke :I
Hari/tanggal : Jumat, 16 Oktober 2020
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :

A. Kegiatan pengembangan I (pembukaan)


➢ Judul kegiatan ‘’bermain tepuk berhitung 1-10 dalam bahasa inggris’’
➢ Pengelolaan kelas :
Penataan ruang :
1. Penataan ruang tetap seperti semula dan terdapat area kosong untuk anak
membuat lingkaran (cyrcle time)
2. Pengorganisasian anak : posisi anak tetap duduk dan membuat bentuk
lingkaran
➢ Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru memberikan contoh kata dan tepuk pada anak
2. Guru mengucapkan syair tepuk sambil bertepuk
3. Guru meminta anak untuk menirukan gerakan tepuk
4. Guru meminta anak untuk mengucap syair tepuk sambil melakukan tepuk
5. Guru mengajak anak bermain tepuk bersama
B. Kegiatan pengembangan II (inti)
➢ Judul kegiatan : Meronce membuat gelang dengan manik-manik 3 warna
‘’merah, kuning,hijau’’
➢ Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang sama dengan kegiatan pembukaan,dan terdapat meja di
setiap sudut ,ada 4 meja
2. Pengorganisasian : pertama anak-anak dan guru duduk melingkar sembari
anak-anak mendengarkan guru dalam kegiatan meronce
3. Anak-anak dibagi 4 kelompok untuk melakukan kegiatan meronce
➢ Langkah-langkah perbaikan :

71
1. Guru menyiapkan media yang akan digunakan meronce
2. Guru menyebut satu per satumedia yang digunakan meronce
3. Guru menjelaskan bagaimana cara meronce
4. Guru menyebut judul kegiatan bermain yang akan dilakukan
5. Guru mengajak anak-anak unruk mencoba meronce
6. Guru meminta anak-anak untuk melakukan kegiatan bermain meronce
7. Anak-anak mempresentasikan hasil roncean masing-masing
C. Kegiatan pengembangan III (penutup)
➢ Judul kegiatan :menebak warna manik-manik
➢ Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : posisi meja dan kursi anak berapa pada di tiap sudut
2. Pengorganisasian : anak-anak dibagi 4 kelompok ,anak-anak duduk di
kursi dan menebak warna manik yang di pegang guru.
➢ Langkah-langkah perbaikan:
1. Guru meminta anak duduk rapi di kelompok masing-masing
2. Guru menerangkan cara menebak warna
3. Guru mengambil satu manik
4. Guru menunjukkan pada anak satu manik tersebut
5. Guru meminta anak untuk meneak warna manik yang dipegang guru
6. Guru memberi apresiasi pada anak yang bisa menebak

72
LEMBAR REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Siti Nurul Asiyah TK/KB/TPA : TK Anggawijaya


NIM : 837399577 Kelompok : A
Program Study : S1 PG PAUD Pertemuan Ke : IV
UPBJJ : Surabaya

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan ?
- Anak-anak sangat senang dan ceria ketika mengikuti kegiatan bermain
meronce membuat gelang dengan 3 seriasi warna merah, kuning,hijau,
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan ?
- Dalam pelaksanaan kegiatan kali ini, kelemahan yang saya temui yakni
mengendalikan anak-anak pada saat melakukan kegiatan bermain meronce.
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan ?
- saya mampu mengenalkan macam-macam bentuk pada anak, serta mampu
mengenalkan macam-macam warna, ukuran, konsep banyak sedikit, serta
pemecahan masalah dalam aspek kognitif anak.
4. Hal-hal unik apa saja yang saya temui dalam kegiatan pengembangan ?
- Dalam pelaksanaan kegiatan kali ini, ada salah satu anak yang enggan
mengikuti kegiatan bermain meronce, tetapi setelah melihat keseruan teman-
temannya dia langsung ikut gabung dalam permainan
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya ?
- Saya akan meningkatkan pengetahuan kognitif anak bukan hanya dengan
kegiatan meronce saja, akan tetapi saya akan menerapkan kegiatan yang lain
yang mendukung aspek kognitif anak usia dini.

73
RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : II (kedua)
Tema/sub tema/topik : Tanaman/buah/jeruk
Semester : I (satu)
Kelompok :A
Tanggal : 19-Oktober-2020 sd 23-Oktober-2020
Tujuan perbaikan : Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini di
TK ANGGA WIJAYA kelompok A melalui kegiatan
Meronce dan berhitung.

Identifikasi masalah :
(1) Pada akhir pembelajaran kelompok A TK Anggawijaya desa sumurgeneng
Kecamatan Jenu kabupaten tuban ternyata hanya 9 siswa dari 22 siswa yang
mampu faham betul tentang kegiatan berhitung (mengenal lambang bilangan)
(2) Pada saat kegiatan meniru (menebali angka) dan mewarnai gambar anak-anak
agak bosan malas untuk mengerjakan
(3) Pada saat anak-anak mengerjakan permainan membuat gambar geometri, anak-
anak belum mampu meniru dan enggan melakukannya.

Analisis masalah :
Dari ketiga masalah yang teridentifikasi, masalah yang akan dipecahkan
adalah “ rendahnya kemampuan siswa dalam mengenal lambang bilangan dan
mengenal bentuk serta warna’’ Karena permasalahan tersebut terlalu bertolak
belakang dngan anak didik ,serta dapat menimbulkan adanya masalah baru.
Penyebab masalah tersebut adalah kurangnya media yang mendukung bagi anak
serta kegiatan bermain yang diperikan guru kepada anak-anak terlalu sering
dilakukan sehingga anak-anak terkesan bosan. Dan upaya peningkatan
perkembangan kognitif anak dapat diatasi dengan menggunakan kegiatan bermain
meronce dan berhitung, sehingga anak-anak mampu mengetahui berbagai macam
warna,bentuk,ukuran,dan banyak benda (menghitung), serta mengetahui cara
menyebut dan menulis angka.

74
Perumusan masalah :
Apakah dengan adanya kegiatan meronce dan berhitung dapat meningkatkan
Kemampuan pemahaman kognitif pada anak kelompok A TK Anggawijaya tahun
pelajaran 2019/2020 ?
Rencana kegiatan :
RPPH PEMBUKAAN INTI PENUTUP
Ke
I Menirukan gerakan Menghitung dan menulis Menyebut nama
pohon tertiup angin angka pada gambar buah buah-buahan
yang bentuknya bulat dalam bahasa
inggris
II Permainan fisik Menggunakan benda Bercerita tentang
berjalan jinjit disekitarnya sebagai kegiatan bermain
permainan simbolik simbolik
(bermain mobil-mobilan
menggunakan kursi)
III Bermain tepuk aku Bermain balok membuat Menghitung
anak hebat bentuk menara penjumlahan
sederhana
IV Membaca do’a Mengenal gejala sebab Berhitung 1-10
sebelum dan sesudah akibat menggunakan jari
makan (bercerita/Tanya jawab
tentang terjadinya hujan)
V Bernyanyi berhitung Menempel kartu angka Menyebut nama
1-10 dalam 4 bahasa pada papan flannel sesuai buah beserta
dengan jumlah bentuk warna dan
geometri bentuknya.

75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN I (RPPH I)
HARI/TANGGAL : SENIN-19-OKTOBER-2020
TEMA/SUB TEMA/TOPIK : TANAMAN / BUAH / JERUK
KELOMPOK : A
SEMESTER : I

ALOKASI
ALAT
RENCANA WAKTU ALAT
AREA KD MATERI DAN METODE
KEGIATAN DAN PENILAIAN
BAHAN
TUJUAN
I. KEGIATAN
AWAL 07:00-07:15
Mengucapkan salam dan Sop Penyambutan praktik
1,1 membalas salam anak langsung observasi
memahami peraturan dan Sop Upacara praktik
2,6 disilpin Bendera langsung observasi
Menirukan syair yang Menirukan gerakan
2,1 bervariasi pohon tertiup angin Diri anak demonstrasi unjuk kerja

Sop Informasi Pagi poster bercerita


/Pilar ……………….. pilar /tanya jawab observasi
II. Pertemuan Pagi 07:15-07:30
SOP Pertemuan
Pagi demonstrasi unjuk kerja

76
3.1/4 do'a sebelum dan sesudah Sop Do'a Sebelum praktik
.1 kegiatan Belajar langsung observasi
3.3/3 menggunakan anggota tubuh
.4 untuk Sop Motorik Kasar demonstrasi unjuk kerja
III. ISTIRAHAT
mengembangkan mot kas Makan Minum 07:30-07:45
3.4/4 mulai terbiasa hidup bersih Sop Istirahat praktik
.4 dansehat Makan Minum langsung observasi

IV. KEGIATAN
INTI ( Selamat
datang di AREA )
Pijakan
Lingkungan 07:45-08:30
mentaati aturan kelas ( praktik
2,6 kegiatan ,aturan ) Sop masuk kelas langsung observasi
Sop pijakan
Lingkungan
Pijakan Sebelum
Bermain
memahami aturan dalam Sop pijakan bercerita
2,7 suatu permainan Sebelum Main /tanya jawab observasi
Pijakan saat
main 08:30-09:30
Bermain di Area
3.15/ Menggambar buah Mengenalka Buku Pemberian
SENI 4.15 Meniru objek disekitarnya jeruk n buah jeruk gambar tugas Hasil karya

77
Menghitung dan
MATE menulis angka pada Mengenalk
MATIK 3.6/4 Mengenal lambing bilangan gambar buah yang an lambing Pemberian
A .6 dan bentuk bentuknya bulat. bilangan LKA tugas penugasan
Menyebut dan menulis
macam-macam nama
BAHAS 3.10/ Memperkaya perbendaharaan buah ‘’ jeruk, apel, Pemberian
A 4.10 kata semangka dll’’ Buku tulis tugas penugasan
Pijakan setelah
Bermain 09:30-10:00
menjaga kebersihan diri dan SOP Pijakan praktik
1,2 lingkungan Setelah Bermain langsung unjuk kerja
V. PENUTUP 10:00-10:30
SOP Setelah
Belajar
-menyebut nama
membiasakan diri berperilaku buah-buahan dalam bercerita
2,14 baik bahasa inggris -diri anak /tanya jawab observasi

KEPALA TK ANGGA WIJAYA GURU KELOMPOK A


KECAMATAN JENU

KHOLIKAH S.pd SITI NURUL ASIYAH

78
SKENARIO PERBAIKAN RPPH I

Tujuan perbaikan : : Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini di TK


Angga Wijaya Kelompok A melalui kegiatan meronce dan berhitung
Siklus ke : II
Hari/tanggal : Senin-19-oktober-2020
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :
A. Kegiatan pengembangan I (pembukaan)
➢ Judul kegiatan ‘’menirukan gerakan pohon tertiup angin’’
➢ Pengelolaan kelas :
Penataan ruang :
1. Penataan ruang tetap seperti semula dan terdapat area kosong untuk anak
membuat lingkaran (cyrcle time)
2. Pengorganisasian anak : posisi anak berdiri dan membuat bentuk lingkaran
➢ Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru memberikan contoh gerakan pohon tertiup angin
2. Guru memberikan menirukan suara pohon tertiup angin
3. Guru meminta anak untuk menirukan gerakan pohon tertiup angin
4. Guru meminta anak untuk melakukan gerakan pohon tertiup angina
beserta suara
5. Guru mengajak anak bermain menirukan gerakan pohon ertiup angina
bersama-sama
B. Kegiatan pengembangan II (inti)
➢ Judul kegiatan :’’menghitung dan menulis angka pada gambar buah yang
bentuknya bulat
➢ Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang sama dengan kegiatan pembukaan,dan terdapat meja di
setiap sudut ,ada 4 meja
2. Pengorganisasian : pertama anak-anak dan guru duduk melingkar sembari
anak-anak mendengarkan guru dalam kegiatan menghitung dan menulis
angka

79
3. Anak-anak dibagi 4 kelompok untuk melakukan kegiatan meghitung dan
menulis angka pada gambar buah yang bentuknya bulat
➢ Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan buku kegiatan sesuai dengan yang akan dilakukan
2. Guru menyebut menjelaskan pada anak rencana kegiatan yang akan
dilakukan
3. Guru menjelaskan bagaimana cara mengerjakan cara mengerjakan
kegiatan menghitung dan menulis angka pada gambar buah yg berbentuk
bulat
4. Guru menyebut judul kegiatan bermain yang akan dilakukan
5. Guru meminta anak-anak untuk mengerjakan kegiatan menghitung dan
menulis agka pada gambar buah yg bentuknya bulat
6. Anak-anak mempresentasikan hasil kegiatan masing-masing
C. Kegiatan pengembangan III (penutup)
➢ Judul kegiatan : menyebut nama buah-buahan dalam bahasa inggris
➢ Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : posisi meja dan kursi anak berapa pada di tiap sudut
2. Pengorganisasian : anak-anak dibagi 4 kelompok ,anak-anak duduk di
kursi
➢ Langkah-langkah perbaikan:
1. Guru meminta anak duduk rapi di kelompok masing-masing
2. Guru menerangkan cara menyebut nama buah-buahan dalam bahasa
inggris
3. Guru menunjuk salah satu nama anak
4. Guru meminta anak menyebutkan nama buah dalam bahasa inggris
5. Guru memberi apresiasi pada anak yang bisa menyebut.

80
LEMBAR REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Siti Nurul Asiyah TK/KB/TPA : TK Anggawijaya


NIM : 837399577 Kelompok : A
Program Study : S1 PG PAUD Pertemuan Ke : I
UPBJJ : Surabaya

1.Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya lakukan


?
- Anak-anak sangat senang dan ceria ketika mengikuti kegiatan bermain
menghitung dan menuliskan angka pada gambar buah yang bentuknya bulat.

2.Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan


pengembangan yang saya lakukan ?
- Dalam pelaksanaan kegiatan kali ini, tidak ada kelemahan yang saya temui..

3.Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan ?


- saya mampu mengenalkan macam-macam bentuk pada anak, serta mampu
mengenalkan macam-macam warna, ukuran, konsep banyak sedikit, serta
pemecahan masalah dalam aspek kognitif anak.

4.Hal-hal unik apa saja yang saya temui dalam kegiatan pengembangan ?
- Dalam pelaksanaan kegiatan kali ini, tidak ada hal unik yang saya temui

5.Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya ?
- Saya akan meningkatkan pengetahuan kognitif anak dengan menggunakan
media yang nyata dan mudah dikenali oleh anak.

81
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN II (RPPH II)
HARI/TANGGAL : SELASA-20-OKTOBER-2020
TEMA/SUB TEMA/TOPIK : TANAMAN / BUAH / JERUK
KELOMPOK : A
SEMESTER : I

ALAT
ALOKASI WAKTU ALAT
AREA KD MATERI RENCANA KEGIATAN DAN METODE
DAN TUJUAN PENILAIAN
BAHAN

I. KEGIATAN AWAL 07:00-07:15


Mengucapkan
salam dan praktik
1,1 membalas salam Sop Penyambutan anak langsung observasi
memahami
peraturan dan praktik
2,6 disilpin Sop Upacara Bendera langsung observasi
Permainan fisik Melatih motoric kasar Praktik
2,1 dengan aturan Berjalan jinjit anak Diri anak langsung unjuk kerja
bercerita
Sop Informasi Pagi /Pilar poster /tanya
……………….. pilar jawab observasi
II. Pertemuan Pagi 07:15-07:30
demonstras
SOP Pertemuan Pagi i unjuk kerja

82
do'a sebelum
3.1/ dan sesudah praktik
4.1 kegiatan Sop Do'a Sebelum Belajar langsung observasi
menggunakan
3.3/ anggota tubuh demonstras
3.4 untuk Sop Motorik Kasar i unjuk kerja
mengembangka
n mot kas III. ISTIRAHAT Makan Minum 07:30-07:45
mulai terbiasa
3.4/ hidup bersih praktik
4.4 dansehat Sop Istirahat Makan Minum langsung observasi

IV. KEGIATAN INTI ( Selamat


datang di AREA )
Pijakan Lingkungan 07:45-08:30
mentaati aturan
kelas ( kegiatan praktik
2,6 ,aturan ) Sop masuk kelas langsung observasi
Sop pijakan Lingkungan
Pijakan Sebelum Bermain
memahami bercerita
aturan dalam /tanya
2,7 suatu permainan Sop pijakan Sebelum Main jawab observasi
Pijakan saat main 08:30-09:30
Bermain di Area

83
Mengenal
MATE konsep Mengenalkan konsep
MATIK 3.6/ permainan Bermain simbolik (menjadikan kehidupan anak sehari- Praktik
A 4.6 simbolik kursi sebagai mobil-mobilan) hari kursi langsung observasi
Mengenal
AGAM kegiatan ibadah demonstras
A 1.1 sehari-hari Menghafal surat al-kautsar Diri anak i observasi
3.10 Memperkaya Menyebut dan menulis macam-
BAHAS /4.1 perbendaharaan macam bentuk geometri ‘’ Pemberian
A 0 kata lingkaran,peregi,segitiga dll’’ Buku tulis tugas penugasan
Pijakan setelah Bermain 09:30-10:00
menjaga
kebersihan diri praktik
1,2 dan lingkungan SOP Pijakan Setelah Bermain langsung unjuk kerja
V. PENUTUP 10:00-10:30
membiasakan SOP Setelah Belajar bercerita
diri berperilaku -bercerita tentang bermain /tanya
2,14 baik simbolik -diri anak jawab observasi

KEPALA TK ANGGA WIJAYA GURU KELOMPOK A


KECAMATAN JENU

KHOLIKAH S.pd SITI NURUL ASIYAH

84
SKENARIO PERBAIKAN RPPH II

Tujuan perbaikan : : Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini di TK


Angga Wijaya Kelompok A melalui kegiatan meronce dan berhitung
Siklus ke : II
Hari/tanggal : Selasa-20-oktober-2020
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :
A. Kegiatan pengembangan I (pembukaan)
➢ Judul kegiatan ‘’berjalan jinjit’’
➢ Pengelolaan kelas :
Penataan ruang :
1. Kegiatan dilakukan diluar ruangan
2. Pengorganisasian anak : posisi anak berdiri dan berbaris kebelakang
➢ Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru memberikan contoh berjalan jinjit pada anak-anak
2. Guru menghitung 1-3 senbelum berjalan
3. Guru meminta anak untuk menirukan berjalan jinjit
4. Guru meminta anak untuk berjalan jinjit
5. Guru mengajak anak berjalan jinjit bersama-sama
B. Kegiatan pengembangan II (inti)
➢ Judul kegiatan : bermain simbolik (menjadikan kursi sebagai mobil-
mobilan)
➢ Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : terdapat barisan kursi di dalam ruangan
2. Pengorganisasian : anak-anak dan guru duduk diatas kursi
➢ Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan kursi yang akan dijadikan mobil-mobilan
2. Guru menunjuk salah satu anak untuk berperan menjadi supir
3. Guru meminta anak-anak yang lain untuk menjadi penumpang
4. Guru menyebut judul kegiatan bermain yang akan dilakukan

85
5. Guru mengajak anak-anak unruk bermain mobil-mobilan menggunakan
kursi
C. Kegiatan pengembangan III (penutup)
➢ Judul kegiatan : bercerita tentang bermain simbolik
➢ Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : terdapat area kosong didalam ruangan unruk anak-anak
membuat lingkaran
➢ Pengorganisasian : anak-anak dan guru duduk melingkar dan melakukan
kegiatan bercerita.
➢ Langkah-langkah perbaikan:
1. Guru meminta anak duduk rapi dan membuat lingkaran
2. Guru menerangkan cara bercerita
3. Guru menunjuk salah satu anak untuk bercerita
4. Guru meminta anak yang lain mendengarkan

86
LEMBAR REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Siti Nurul Asiyah Tk/Kb/Tpa : Tk Anggawijaya


NIM : 837399577 Kelompok :A
Program Study : S1 PGPAUD Pertemuan Ke : II
UPBJJ : Surabaya

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan ?
- Anak-anak sangat senang dan ceria ketika mengikuti kegiatan bermain
simbolik (menjadikan kursi sebagai mobil-mobilan),
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan ?
- Dalam pelaksanaan kegiatan kali ini, kelemahan yang saya temui yakni
mengendalikan anak-anak pada saat melakukan kegiatan bermain.
3.Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan ?
- saya mampu mengenalkan macam-macam jenis permainan yang mudah
dikenali dan dilakukan oleh anak-anak serta mampu mengajak anak berfikir
untuk menggunakan benda sesuai dengan kegunaannya.
4.Hal-hal unik apa saja yang saya temui dalam kegiatan pengembangan ?
- Dalam pelaksanaan kegiatan kali ini, semua anak-anak ceria dan bersama-sama
menirukan suara mobil yang sedang berjalan ‘’nggeeeeengg…..ngeeenggg,,’’
5.Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya ?
- Saya akan meningkatkan pengetahuan kognitif anak bukan hanya dengan
kegiatan bermain simbolik saja, akan tetapi saya akan menerapkan kegiatan
yang lain yang mendukung aspek kognitif anak usia dini.

87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN III (RPPH III)
HARI/TANGGAL : RABU-21-OKTOBER-2020
TEMA/SUB TEMA/TOPIK : TANAMAN / BUAH / JERUK
KELOMPOK : A
SEMESTER : I
ALOKASI ALAT
RENCANA ALAT
AREA KD MATERI WAKTU DAN DAN METODE
KEGIATAN PENILAIAN
TUJUAN BAHAN
I. KEGIATAN AWAL 07:00-07:15
Mengucapkan salam praktik
1,1 dan membalas salam Sop Penyambutan anak langsung observasi
memahami peraturan praktik
2,6 dan disilpin Sop Upacara Bendera langsung observasi
Menirukan syair yang Bermain tepuk aku Mengenalkan
2,1 bervariasi anak hebat gerakan dan syair Diri anak demonstrasi unjuk kerja

Sop Informasi Pagi bercerita


/Pilar ……………….. poster pilar /tanya jawab observasi
II. Pertemuan Pagi 07:15-07:30
SOP Pertemuan Pagi demonstrasi unjuk kerja
3.1/4 do'a sebelum dan Sop Do'a Sebelum praktik
.1 sesudah kegiatan Belajar langsung observasi

88
3.3/3 menggunakan anggota
.4 tubuh untuk Sop Motorik Kasar demonstrasi unjuk kerja
mengembangkan mot III. ISTIRAHAT
kas Makan Minum 07:30-07:45
3.4/4 mulai terbiasa hidup Sop Istirahat Makan praktik
.4 bersih dansehat Minum langsung observasi

IV. KEGIATAN INTI


( Selamat datang di
AREA )
Pijakan
Lingkungan 07:45-08:30
mentaati aturan kelas ( praktik
2,6 kegiatan ,aturan ) Sop masuk kelas langsung observasi
Sop pijakan
Lingkungan
Pijakan Sebelum
Bermain
memahami aturan Sop pijakan Sebelum bercerita
2,7 dalam suatu permainan Main /tanya jawab observasi
Pijakan saat main 08:30-09:30
Bermain di Area
3.15/ Mengenal bentuk dan Bermain balok Mengenalkan Praktik
SENI 4.15 ukuran membuat menara bentuk geometri balok langsung Hasil karya

89
MATEM 3.6/4 Mengenal lambing Menghitung balok bentuk Balok
ATIKA .6 bilangan geometri geometri demonstrasi observasi
3.10/ Memperkaya Menyebut nama-nama Pemberian
BAHASA 4.10 perbendaharaan kata buah yang kulitnya kasar Buku tulis tugas penugasan
Pijakan setelah
Bermain 09:30-10:00
menjaga kebersihan diri SOP Pijakan Setelah praktik
1,2 dan lingkungan Bermain langsung unjuk kerja
V. PENUTUP 10:00-10:30
SOP Setelah Belajar
membiasakan diri -menghitung bercerita
2,14 berperilaku baik penjumlahan sederhana -diri anak /tanya jawab observasi

KEPALA TK ANGGA WIJAYA GURU KELOMPOK A


KECAMATAN JENU

KHOLIKAH S.pd SITI NURUL ASIYAH

90
SKENARIO PERBAIKAN RPPH III

Tujuan perbaikan : : Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini di TK


Angga wijaya Kelompok A melalui kegiatan meronce dan berhitung
Siklus ke : II
Hari/tanggal : Rabu-21-oktober-2020
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :

A. Kegiatan pengembangan I (pembukaan)


➢ Judul kegiatan ‘’bermain tepuk aku anak hebat’’
➢ Pengelolaan kelas :
Penataan ruang :
1. Penataan ruang tetap seperti semula dan terdapat area kosong untuk anak
membuat lingkaran (cyrcle time)
2. Pengorganisasian anak : posisi anak tetap duduk dan membuat bentuk
lingkaran
➢ Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru memberikan contoh kata dan tepuk pada anak
2. Guru mengucapkan syair tepuk sambil bertepuk
3. Guru meminta anak untuk menirukan gerakan tepuk
4. Guru meminta anak untuk mengucap syair tepuk sambil melakukan tepuk
5. Guru mengajak anak bermain tepuk bersama
B. Kegiatan pengembangan II (inti)
➢ Judul kegiatan : bermain balok membuat bentuk menara’’
➢ Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang sama dengan kegiatan pembukaan,dan terdapat area
kosong di dalam ruangan
2. Pengorganisasian : pertama anak-anak dan guru duduk melingkar sembari
anak-anak mendengarkan guru dalam kegiatan membuat menara
3. Anak-anak dibagi 4 kelompok untuk melakukan kegiatan membuat
Menara

91
➢ Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan balok
2. Guru membagi anak menjadi 4 kelompok
3. Guru menjelaskan bagaimana cara membuat menara
4. Guru menyebut judul kegiatan bermain yang akan dilakukan
5. Guru mengajak anak-anak unruk mencoba membuat menara
6. Guru meminta anak-anak untuk melakukan kegiatan bermain membuat
menara
7. Anak-anak menunjukkan hasil karya masing-masing
C. Kegiatan pengembangan III (penutup)
➢ Judul kegiatan :menghitung penjumlahan sederhana
➢ Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : posisi meja dan kursi anak berapa pada di tiap sudut
2. Pengorganisasian : anak-anak dibagi 4 kelompok ,anak-anak duduk di
kursi
➢ Langkah-langkah perbaikan:
1. Guru meminta anak duduk rapi di kelompok masing-masing
2. Guru menerangkan cara menghitung penjumlahan sederhana
3. Guru membacakan soal penjumlahan
4. Guru meminta anak-anak untuk menghitung menggunakan jari
5. Guru meminta anak untuk menjawab soal penjumlahan sederhana
6. Guru memberi apresiasi pada anak yang bisa menjawab

92
LEMBAR REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Siti Nurul Asiyah TK/KB/TPA : Tk Anggawijaya


NIM : 837399577 Kelompok :A
Program Study : S1 PGPAUD Pertemuan Ke : III
UPBJJ : Surabaya

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan ?
- Anak-anak sangat senang dan ceria ketika mengikuti kegiatan bermain balok
membuat bentuk menara,
2.Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan ?
- Dalam pelaksanaan kegiatan kali ini, tidak ada kelemahan yang saya temui..
3.Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan ?
- saya mampu mengenalkan macam-macam bentuk pada anak, serta mampu
mengenalkan macam-macam warna, ukuran, konsep banyak sedikit, serta
pemecahan masalah dalam aspek kognitif anak.
4.Hal-hal unik apa saja yang saya temui dalam kegiatan pengembangan ?
- Dalam pelaksanaan kegiatan kali ini, ada hal unik yang saya temui yaitu
terdapat beberapa anak yang bergerombol sedang berdiskusi ingin membuat
rumah pohon dari balok.
5.Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya ?
- Saya akan meningkatkan pengetahuan kognitif anak dengan mengenalkan
macam-macam balok bangun serta berbagai macam bentuk balok agar anak
mampu ber kreasi sesuai konsep yang dilihatnya.

93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN IV (RPPH IV)
HARI/TANGGAL : KAMIS-22-OKTOBER-2020
TEMA/SUB TEMA/TOPIK : TANAMAN / BUAH / JERUK
KELOMPOK : A
SEMESTER : I

ALOKASI ALAT ALAT


AREA KD MATERI RENCANA KEGIATAN WAKTU DAN DAN METODE PENILAI
TUJUAN BAHAN AN
I. KEGIATAN AWAL 07:00-07:15
Mengucapkan salam dan praktik
1,1 membalas salam Sop Penyambutan anak langsung observasi
memahami peraturan dan praktik
2,6 disilpin Sop Upacara Bendera langsung observasi
Membaca do’a sebelum Mengenalkan
1,1 Mengenal kegiatan ibadah dan sesudah makan ibadah sehari-hari Diri anak demonstrasi unjuk kerja

Sop Informasi Pagi poster bercerita


/Pilar ……………….. pilar /tanya jawab observasi
II. Pertemuan Pagi 07:15-07:30
SOP Pertemuan Pagi demonstrasi unjuk kerja
3.1/4 do'a sebelum dan sesudah Sop Do'a Sebelum praktik
.1 kegiatan Belajar langsung observasi

94
3.3/3 menggunakan anggota
.4 tubuh untuk Sop Motorik Kasar demonstrasi unjuk kerja
III. ISTIRAHAT Makan
mengembangkan mot kas Minum 07:30-07:45
3.4/4 mulai terbiasa hidup bersih Sop Istirahat Makan praktik
.4 dansehat Minum langsung observasi

IV. KEGIATAN INTI (


Selamat datang di AREA
)
Pijakan Lingkungan 07:45-08:30
mentaati aturan kelas ( praktik
2,6 kegiatan ,aturan ) Sop masuk kelas langsung observasi
Sop pijakan
Lingkungan
Pijakan Sebelum
Bermain
memahami aturan dalam Sop pijakan Sebelum bercerita
2,7 suatu permainan Main /tanya jawab observasi
Pijakan saat main 08:30-09:30
Bermain di Area
MATEM 3.6/4 Mengenal gejala sebab Bercerita / Tanya jawab Mengenal gejala Buku Bercerita/
ATIKA .6 akibat tentang terjadinya hujan sebab akibat cerita Tanya jawab observasi

95
3.15/ Membenyuk berdasarkan Pasta Pemberian
SENI 4.15 konsep yang dilihatnya Melukis dengan pasta kreatif tugas Hasil karya
BAHAS 3.10/ Menyanyi lagu ‘’ aku
A 4.10 Menirukan syair sederhana berjalan’’ Diri anak demonstrasi observasi
Pijakan setelah
Bermain 09:30-10:00
menjaga kebersihan diri SOP Pijakan Setelah praktik
1,2 dan lingkungan Bermain langsung unjuk kerja
V. PENUTUP 10:00-10:30
SOP Setelah Belajar
membiasakan diri -berhitung 1-10 bercerita
2,14 berperilaku baik menggunakan jari -diri anak /tanya jawab observasi

KEPALA TK ANGGA WIJAYA GURU KELOMPOK A


KECAMATAN JENU

KHOLIKAH S.pd SITI NURUL ASIYAH

96
SKENARIO PERBAIKAN RPPH IV

Tujuan perbaikan : : Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini di TK


Angga Wijaya Kelompok A melalui kegiatan meronce dan berhitung
Siklus ke : II
Hari/tanggal : kamis-22-oktober-2020
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :

A. Kegiatan pengembangan I (pembukaan)


➢ Judul kegiatan ‘’membaca do’a sebelum dan sesudah makan’’
➢ Pengelolaan kelas :
Penataan ruang :
1. Penataan ruang tetap seperti semula dan terdapat area kosong untuk anak
membuat lingkaran (cyrcle time)
2. Pengorganisasian anak : posisi anak tetap duduk dan membuat bentuk
lingkaran
➢ Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru dan anak membaca do’a sebelum dan sesudah makan bersama-sama
B. Kegiatan pengembangan II (inti)
➢ Judul kegiatan : bercerita/ Tanya jawab tentang terjadinya hujan’’
➢ Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang tetap seperti semula dan terdapat area kosong untuk anak
membuat lingkaran (cyrcle time)
2. Pengorganisasian anak : posisi anak tetap duduk dan membuat bentuk
lingkaran

➢ Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan media yang akan digunakan bercerita
2. Guru menyebut satu per satumedia yang digunakan bercerita
3. Guru menjelaskan bagaimana cara bercerita
4. Guru menyebut judul kegiatan bermain yang akan dilakukan
5. Guru mengajak anak-anak untuk mulai bercerita

97
6. Guru meminta anak-anak untuk mendengarkan cerita
C. Kegiatan pengembangan III (penutup)
➢ Judul kegiatan : berhitung menggunakan jari
➢ Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang tetap seperti semula dan terdapat area kosong untuk anak
membuat lingkaran (cyrcle time)
2. Pengorganisasian anak : posisi anak tetap duduk dan membuat bentuk
lingkaran

➢ Langkah-langkah perbaikan:
1. Guru meminta anak duduk membuat lingkaran
2. Guru menerangkan cara berhitung menggunakan jari
3. Guru mulai mengajak anak berhitung
4. Guru menunjukkan pada tentang kegiatan akhir
5. Guru meminta anak untuk berhitung menggunakan jari bersama-sama

98
LEMBAR REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Siti Nurul Asiyah Tk/Kb/Tpa : Tk Anggawijaya


NIM : 837399577 Kelompok :A
Program Study : S1 Pgpaud Pertemuan Ke :V
UPBJJ : Surabaya

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan ?
- Anak-anak sangat senang dan ceria ketika mengikuti kegiatan bercerita dan
tanya jawab tentang terjadinya hujan
2.Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan ?
- Dalam pelaksanaan kegiatan kali ini, tidak ada kelemahan yang saya temui
3.Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan ?
- saya mampu mengenalkan tentang hujan pada anak, mengapa hujan bisa terjadi
dan bagaimana proses turun hujan,
4.Hal-hal unik apa saja yang saya temui dalam kegiatan pengembangan ?
- Dalam pelaksanaan kegiatan kali ini, ada salah satu anak yang saking
semangatnya mau bercerita akhirnya dia bercerita tentang hujan yang pernah
dilihatnya di youtube
5.Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya ?
- Saya akan meningkatkan pengetahuan kognitif anak melalui dari mengenal hal
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga anak bisa ber fikir abstrak
dan bernalar.sehingga anak dapat memunculkan ide-ide yang kreatif.

99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN V (RPPH V)
HARI/TANGGAL : JUMAT-23-OKTOBER-2020
TEMA/SUB TEMA/TOPIK : TANAMAN / BUAH / JERUK
KELOMPOK : A
SEMESTER : I

ALOKASI ALAT
ALAT
AREA KD MATERI RENCANA KEGIATAN WAKTU DAN DAN METODE
PENILAIAN
TUJUAN BAHAN
I. KEGIATAN AWAL 07:00-07:15
Mengucapkan
salam dan praktik
1,1 membalas salam Sop Penyambutan anak langsung observasi
memahami
peraturan dan praktik
2,6 disilpin Sop Upacara Bendera langsung observasi
Menirukan syair Bernyanyi berhitung 1-10 Mengenalkan
2,1 yang bervariasi dalam 4 bahasa lagu anak-anak Diri anak demonstrasi unjuk kerja

Sop Informasi Pagi poster bercerita


/Pilar ……………….. pilar /tanya jawab observasi
II. Pertemuan Pagi 07:15-07:30
SOP Pertemuan Pagi demonstrasi unjuk kerja
3.1/ do'a sebelum dan Sop Do'a Sebelum praktik
4.1 sesudah kegiatan Belajar langsung observasi

100
3.3/ menggunakan
3.4 anggota tubuh untuk Sop Motorik Kasar demonstrasi unjuk kerja
mengembangkan III. ISTIRAHAT Makan
mot kas Minum 07:30-07:45
3.4/ mulai terbiasa hidup Sop Istirahat Makan praktik
4.4 bersih dansehat Minum langsung observasi

IV. KEGIATAN INTI (


Selamat datang di AREA )
Pijakan Lingkungan 07:45-08:30
mentaati aturan
kelas ( kegiatan praktik
2,6 ,aturan ) Sop masuk kelas langsung observasi
Sop pijakan Lingkungan
Pijakan Sebelum
Bermain
memahami aturan
dalam suatu Sop pijakan Sebelum bercerita
2,7 permainan Main /tanya jawab observasi
Pijakan saat main 08:30-09:30
Bermain di Area
Papan
MATE Mengenalkan flannel dan
MATIK 3.6/ Mengenal lambing Menempel kartu angka lambing kartu Pemberian
A 4.6 bilangan pada papan flanel bilangan angka tugas penugasan

101
AGAM Mengenal agama Membaca do’a naik
A 1.1 yang dianutnya kendaraan Diri anak demonstrasi observasi
3.10 Memperkaya Menyebut buah-buahan yang
BAHAS /4.1 perbendaharaan berbentuk lonjong dan Pemberian
A 0 kata menyebut warna dan rasanya Buku tulis tugas penugasan
Pijakan setelah
Bermain 09:30-10:00
menjaga kebersihan SOP Pijakan Setelah praktik
1,2 diri dan lingkungan Bermain langsung unjuk kerja
V. PENUTUP 10:00-10:30
SOP Setelah Belajar
-menyebut nama buah
membiasakan diri beserta dg warna dan bercerita
2,14 berperilaku baik bentuknya -diri anak /tanya jawab observasi

KEPALA TK ANGGA WIJAYA GURU KELOMPOK A


KECAMATAN JENU

KHOLIKAH S.pd SITI NURUL ASIYAH

102
SKENARIO PERBAIKAN RPPH V

Tujuan perbaikan : : Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini di TK


Angga Wijaya Kelompok A melalui kegiatan meronce dan berhitung
Siklus ke : II
Hari/tanggal : Jumat-23-oktober-2020
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :

A. Kegiatan pengembangan I (pembukaan)


➢ Judul kegiatan ‘’bernyanyi berhitung 1-10 dalam 4 bahasa’’
➢ Pengelolaan kelas :
Penataan ruang :
1. Penataan ruang tetap seperti semula dan terdapat area kosong untuk
anak membuat lingkaran (cyrcle time)
2. Pengorganisasian anak : posisi anak tetap duduk dan membuat bentuk
lingkaran
➢ Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru memberikan contoh bernyanyi dan tepuk pada anak
2. Guru mengucapkan syair lagu sambil bertepuk
3. Guru meminta anak untuk menirukanlagu dan gerakan tepuk
4. Guru meminta anak untuk bernyanyi sambil melakukan tepuk
5. Guru mengajak anak bernyanyi dan tepuk bersama
B. Kegiatan pengembangan II (inti)
➢ Judul kegiatan :menghitung bentuk geometri dan menempel kartu angka
pada apan flanel’’
➢ Pengelolaan kelas :
1.Penataan ruang terdapat urutan meja dan kursi
2.Pengorganisasian : anak-anak duduk dikursi dan menghadap kedepan ke
papan flannel dan guru
➢ Langkah-langkah perbaikan :

103
1. Guru menyiapkan media yang akan digunakan untuk mnempel kartu
angka
2.Guru menyebut satu per satumedia yang digunakan menempel kartu
angka
3.Guru menjelaskan bagaimana cara menempel kartu angka
4. Guru menyebut judul kegiatan bermain yang akan dilakukan
5. Guru mengajak anak-anak unruk mencoba menempel kartu angka sesuai
dengan jumlah geometri yang telah tertempel pada papan flanel
6. Guru meminta anak-anak untuk melakukan kegiatan bermain menempel
kartu angka
C. Kegiatan pengembangan III (penutup)
➢ Judul kegiatan : menyebut nama buah beserta warna dan bentuknya
➢ Pengelolaan kelas :
1.Penataan ruang terdapat urutan meja dan kursi
2.Pengorganisasian : anak-anak duduk dikursi dan menghadap kedepan

➢ Langkah-langkah perbaikan:
1.Guru meminta anak duduk rapi di kursi masing-masing
2.Guru menerangkan cara menyebut nama buah beserta bentuk dan warna
3.Guru mengambil satu buah
4.Guru menunjukkan pada anak satu buah tersebut
5.Guru meminta anak untuk menbak nama buah serta bentu dan warna
buah yang dipegang guru
6.Guru memberi apresiasi pada anak yang bisa menebak

104
LEMBAR REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Siti Nurul Asiyah TK/KB/TPA : TK Anggawijaya


NIM : 837399577 Kelompok : A
Program Study : S1 PG PAUD Pertemuan Ke : V
UPBJJ : Surabaya

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan ?
Anak-anak sangat senang dan ceria ketika melakukan kegiatan menghitung
bentuk geometri dan menempel kartu angka pada papan flannel.
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan ?
Dalam pelaksanaan kegiatan kali ini, kelemahan yang saya temui yakni
mengendalikan anak-anak pada saat melakukan kegiatan menempel kartu
angka.
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan ?
Saya mampu mengenalkan macam-macam bentuk pada anak, serta mampu
mengenalkan macam-macam bentuk geometrid an lambang bilangan pada
anak.
4. Hal-hal unik apa saja yang saya temui dalam kegiatan pengembangan ?
Dalam pelaksanaan kegiatan kali ini, tidak ada hal unik yang saya temui.
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya ?
Saya akan meningkatkan pengetahuan kognitif anak bukan hanya dengan
kegiatan mengenal bentuk geometri saja, akan tetapi saya akan menerapkan
kegiatan yang lain yang mendukung aspek kognitif anak usia dini.

105
Lampiran 5

LEMBAR KERJA ANAK


SIKLUS 1

Media manik-manik

106
Hasil meronce dengan urutan warna yang benar (3 warna merah, kuning,
hijau)

107
Hasil meronce dengan warna tidak beraturan dan tidak urut.

108
LEMBAR KERJA ANAK
SIKLUS 2
Media papan geometri

109
Hasil mengenal dan mewarnai bentuk geometri dengan urutan yang benar
serta
Menghitung bentuk geometri dan menulis angka dengan benar

110
Hasil mengenal bentuk geometri dan mewarnai bentuk geometri dengan
tidak beraturan dan tidak urut serta dalam penulisan angka masih perlu bimbingan

111
Lampiran 6

DOKUMENTASI
Siklus I

112
Siklus II

113
Lampiran 7
Jurnal bimbingan

JURNAL BIMIBINGAN PKP

Nama Mahasiswa : Siti Nurul Asiyah


Mengajar di : TK Anggawijaya

Paraf
No Hari/Tanggal Kegiatan Hasil/Komentar
Mahasiswa Supervisor
1. Minggu, penjelasan cara Menyusun R1S siklus
25/10/2020 penyusunan R1S 1 sudah sesuai dengan
siklus 1 dan baik dan praktik
praktik mengajar berjalan lancar
2. Minggu, Menyusun R1S Tugas berjalan lancar
01/11/2020 siklus 2 dan
praktik mengajar
3. Minggu, Menyusun Draf Diskusi dan revisi
08/11/2020 bab 1 – Bab 3
4. Minggu, Menyusun Diskusi dan revisi
15/11/2020 laporan lengkap
5. Minggu, Diskusi draf akhir Hasil draf akhir
22/11/2020

Tuban, 30 Nopember 2020


Mengetahui
Supervisor Mahasiswa

Intan Maulida Qorry’ Aina, M.Pd Siti Nurul Asiyah


ID. TUTOR 71002019 NIM. 837399577

114
LAPORAN
KARYA ILMIAH

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK


USIA DINI KELOMPOK A MELALUI KEGIATAN MERONCE
DAN BERHITUNG DI TK ANGGAWIJAYA DESA
SUMURGENENG KECAMATAN JENU KABUPATEN TUBAN.

Dosen Pembimbing:
Intan Maulida Qorry’ Aina, M.Pd

OLEH :
SITI NURUL ASIYAH
NIM : 837399577

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT POGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ-UT) SURABAYA
PROGRAM PENDIDIKAN DASAR S1 PGPAUD
TAHUN 2020

115
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA
DINI KELOMPOK A MELALUI KEGIATAN MERONCE DAN
BERHITUNG DI TK ANGGAWIJAYA DESA SUMURGENENG
KECAMATAN JENU KABUPATEN TUBAN.

Oleh
Siti Nurul Asiyah
NIM :837399577
Nurulasiyah164@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya tingkat pengembangan


kognitif yang menyebabkan penurunan pola berfikir anak terkait dengan aspek
kognitif dalam pengembangan mengenal lambang bilangan, mengenal warna,
bentuk, ukuran, konsep panjang pendek, tinggi rendah, banyak sedikit, serta berfikir
secara logis dalam mengenal konsep dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
perkembangan kemampuan kognitif anak melalui upaya pengembangan kognitif
anak usia dini kelompok A melalui kegiatan meronce dan berhitung pada siswa TK
Anggawijaya desa sumurgeneng kecamatan Jenu kabupaten Tuban. Jenis penelitian
ini adalah penelitian tindakan kelas dengan pendekatan deskriptif dan kualitatif.
Subjek dalam penelitian kali ini ada 22 siswa, yang terdapat 9 siswa yang masih
perlu adanya bimbngan dan motivasi serta pengembangan dalam bidang kognitif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan
demonstrasi. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kreatifitas pemecahan
masalah setelah diterapkannya pengembangan kognitif melalui kegiatan meronce
dan berhitung di TK Anggawijaya kelompok A desa Sumurgeneng tahun pelajaran
2020/2021 mengalami peningkatan dan respon siswa terhadap penerapan
pengembangan kognitif melaluikegiatan meronce dan berhitung tergolong positif
dan berhasil

Kata kunci: kognitif, anak usia dini, meronce dan berhitung

116
A. PENDAHULUAN merencanakan masa depan , atau
1.3 Latar Belakang Masalah semua proses psikologis yang
Pengembangan kecerdasan berkaitan dengan individu
anak dimulai sejak janin sejak mempelajari,
kelahirannya, dan anak memiliki memperhatikan,mengamati,
lebih dari satu potensi yang secara membayangkan, memperkirakan,
holistic mengacu pada satu arah menilai, dan memikirkan
tertentu. Pada hakikatnya intelegensi lingkungannya, kognitif juga sering di
adalah kemampuan yang dibawa sebut intelek.
sejak lahir yang memungkinkan Pendidikan anak usia dini
seseorang berbuat sesuatu dengan yakni pendidikan yang berbasis
cara tertentu. Intelegensi kognitif kompetensi, yakni dalam bentuk
sebagai kemampuan untuk pendidikan yang diselenggarakan
memecahkan masalah atau untuk untuk menyiapkan lulusannya
menciptakan karya yang dihargai menguasai seperangkat kompetensi
dalam suatu kebudayaan atau lebih. yang dapat bermanfaat bagi
Husdarta dan Nurla (2010: 169). kehidupannya kelak. Perkembangan
Perkembangan kognitif anak adalah kognitif yang terdapat di TK
suatu proses menerus, namun Anggawijaya desa sumurgeneng
hasilnya tidak merupakan sambungan kecamatan jenu, masih kurang
(kelanjutan) dari hasil-hasil yang di berkembang dengan baik seperti
capai sebelumnya. halnnya mengenal lambang bilangan,
Perkembangan kognitif mengenal warna, bentuk, ukuran serta
menyangkut perkembangan berpikir, konsep banyak sedikit, tinggi rendah,
dan bagaimana kegiatan berpikir, dan serta cara pemecahan masalah yang di
bagaimana kegiatan berpikir itu hadapi anak di konsep kehidupan
bekerja Ernawulan Syaodah dan sehari-hari. Dikarenakan kurangnya
Mubair Agustin (2008:20). Dalam penggunaan media untuk memotivasi
kehidupannya mungkin saja anak anak dalam belajar pengembangan
dihadapkan pada persoalan-persoalan kognitif anak. Oleh karena itu peneliti
yang menuntut adanya pemecahan. akan mencoba meningkatkan
Menyelesaikan satu persoalan kemampuan kognitif anak dengan
merupakan langkah yang lebih cara melakukan inovasi pembelajaran
kompleks pada diri anak. Sebelum melalui kegiatan meronce dan
anak mampu menyelesaikan berhitung. Dengan harapan
persoalan anak perlu memiliki kemampuan kognitif anak di TK
kemampuan untuk mencari cara tersebut dapat berkembang lebih baik
penyelesaiannya. Selain itu dan meningkat. Pikiran adalah bagian
pengertian kognitif adalah sebuah dari proses yang terjadi dalam otak.
istilah yang digunakan oleh psikolog Pikiran digunakan untuk mengenali,
untukMenjelaskan semua aktifitas memberi alasan rasional, mengatasi
mental yang berhubungan dengan dan memahami kesempatan penting.
persepsi, pikiran, ingatan,dan Sementara itu yang dimaksud dengan
pengelolaan informasi yang intelek adalah daya atau proses
memungkinkan seseorang pemikiran yang lebih tinggi yang
memperoleh pengetahuan , berkenaan dengan pengetahuan: Daya
memecahkan masalah dan akal budi, kecerdasan pikir.

117
Sedangkan yang dimaksud kemampuan berfikir teliti (Zainal
intelegensi adalah daya reaksi atau Aqib,2009:81).
penyesuaian yang cepat dan tepat, Berdasarkan uraian tersebut
baik secara fisik maupun mental peneliti sangat tertarik melakukan
terhadap pengalaman baru, membuat penelitian yang berjudul “Upaya
pengalaman dan pengetahuan yang Meningkatkan Kemampuan
telah dimiliki siap untuk dipakai Kognitif Anak Usia Dini Kelompok
apabila dihadapkan pada fakta atau A Melalui Kegiatan Meronce Dan
kondisi baru kecerdasan. Berhitung” Melalui kegiatan ini
Pada dasarnya kedua istilah diharapkan anak semakin tertarik
itu mempunyai arti yang sama, dengan pembelajaran kognitif, seperti
perbedaannya hanya terletak pada meronce, berhitung, mengenal konsep
waktunya saja. Di dalam kita berpikir bilangan, mengenal benda dan warna.
terkandung perbuatan menimbang- Di dalam pembelajaran ini guru telah
nimbang, menguraikan, menyajikan berbagai macam manik-
menghubung-hubungkan, sampai manik. Mulai dari bentuk manik,
akhirnya mengambil keputusan, warna manik, dan banyaknya manik-
sedangkan dalam kata kecerdasan manik tersebut. Melalui kegiatan
terkandung kemampuan seseorang meronce dan berhitung ini diharapkan
dalam memecahkan masalah baru anak didik akan lebih aktif untuk
dengan cepat. Intelegensi sebagai menemukan imajinasi, ide-ide baru
kemampuan untuk memecahkan dan tujuan pembelajaran untuk
masalah atau untuk menciptakan meningkatkan kemampuan kognitif
karya yang dihadiri dalam suatu anak dalam pemahaman berhitung
kebudayaan atau lebih. Gardner (mengenal konsep bilangan) serta
(2000) meronce pada anak kelompok A TK
Adapun pengertian meronce Anggawijaya desa Sumur Geneng
yaitu suatu kegiatan yang kecamatan jenu kabupaten tuban
membutuhkan koordinasi mata dan dapat tercapai secara maksimal dan
tangan yang membutuhkan sesuai harapan.
kelenturan jari serta melatih imajinasi
melalui bahan yang digunakan, dan 1.4 Identifikasi Masalah
melatih ketelitian melalui kecermatan Pada akhir pembelajaran
merangkai serta menyusun benda- kelompok A TK Anggawijaya desa
benda tersebut. Pamadhi (2012: 9.13). sumurgeneng
Adapun tujuan pengembangan Kecamatan jenu kabupaten Tuban
kognitif adalah mengembangkan ternyata hanya 9 siswa dari 22 siswa
kemampuan berpikir anak untuk yang mampu faham betul tentang
dapat mengolah perolehan belajarnya, kegiatan berhitung (mengenal
dapat menemukan macam-macam lambang bilangan) 1-10.
alternatif pecahan masalah, Menyadari hal tersebut
membantu anak untuk peneliti selaku guru kelas melakukan
mengembangkan kemampuan logika diskusi dengan kepala sekolah untuk
matematikanya dan pengetahuan akan mengidentifikasi kekurangan dalam
ruang dan waktu, serta mempunyai pembelajaran pembelajaran yaitu
kemampuan memilah-milah “rendahnya kemampuan siswa dalam
mengelompokkan serta mengenal lambang bilangan dan
mempersiapkan pengembangan mengenal bentuk serta warna’’

118
metode pengembangan kognitif
1.3 Analisis Masalah melalui kegiatan meronce dan
Dari identifikasi masalah pada berhitung untuk perbaikan
pembelajaran pengembangan kognitif pembelajaran siswa.
melalui kegiatan meronce dan
berhitung, penulis menganalisa serta 1.5 Rumusan Masalah
merumuskan masalah yang terjadi. Berdasarkan uraian latar
Adapun analisa masalah yang belakang diatas, maka rumusan
ditemukan dalam pembelajaran masalah dalam penelitian ini adalah:
adalah: “Apakah dengan adanya kegiatan
a) Dalam mengajar guru meronce dan berhitung dapat
menggunakan media yang meningkatkan kemampuan
monoton sehingga anak-anak pemahaman kognitif pada anak
mudah bosan. kelompok A TK Anggawijaya tahun
b) Siswa kurang memahami tentang pelajaran 2019/2020?”
pembelajaran kognitif seperti
berhitung, 1.6 Tujuan Penelitian
mengenal angka, mengenal warna, Berdasarkan latar belakang
bentuk geometri, ukuran dan dan rumusan masalah yang telah
konsep sehari-hari. diuraikan sebelumnya, Maka tujuan
c) Guru tidak memberikan contoh dalam penelitian tindakan kelas ini
yang memadai adalah untuk mengetahui peningkatan
perkembangan kemampuan kognitif
1.4 Alternatif Dan Priotitas anak melalui upaya pengembangan
Pemecahan Masalah kognitif anak usia dini kelompok A
Berdasarkan hasil analisis melalui kegiatan meronce dan
masalah yang ditemukan maka berhitung.
penulis mencari solusi yang dapat
dilaksanakan dalam perbaikan 1.7 Manfaat Penelitian
pembelajaran, dalam hal ini Manfaat yang diperoleh dalam
alternatifnya sebagai berikut: penelitian ini sebagai berikut:
a) Menggunakan media atau alat 4. Manfaat Teoritis
peraga yang sesuai dengan materi Secara teoritis penelitian ini
pelajaran bermanfaat untuk memperluas
b) Menggunakan metode sesuai wawasan anak-anak yang
dengan karakteristik siswa berkaitan dengan perkembangan
c) Guru memberikan motivasi dan kognitif, khususnya kemampuan
menumbuhkan minat siswa mengenal konsep bilangan,
d) Guru memberikan contoh yang mengenal bentuk, warna, dan
memadai sesuai dengan materi berhitung. Oleh karna itu
pelajaran penelitian ini bermanfaat untuk
Dari beberapa alternatif menjembatani antara teori dan
pemecahan masalah diatas, maka praktis pembelajaran melalui
penulis menggunakan metode sesuai kegiatan peningkatan
dengan karakteristik siswa maupun pengembangan kognitif anak
materi pembelajaran yang ada, melalui kegiatan meronce dan
sebagai prioritas pemecahan masalah berhitung.
tersebut penulis menggunakan 5. Manfaat Praktis

119
1) Bagi Anak Didik peneliti membatasi permasalahan
Dengan menggunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
metode meronce dan berhitung 4. Meronce dengan berbagai
yang diterapkan pada anak-anak, macam bentuk manik dan warna
diharapkan dapat meningkatkan manik
perkembangan kognitif anak, 5. Berhitung pada bilangan 1-10
khususnya pada mengenal 6. Penelitian dilakukan di TK
konsep bilangan, mengenal Anggawijaya desa Sumurgeneng
bentuk, mengenal warna dan Kecamatan Jenu Kabupaten
berhitung melalui kegiatan Tuban pada anak didik kelompok
meronce dan berhitung pada anak A tahun pelajaran 2019/2020.
kelompok A TK Anggawijaya.
2) Bagi Guru 1.9 Definisi Operasional
a. Hasil penelitian ini Untuk menghindari
bermanfaat sebagai kemungkinan salah penafsiran
pertimbangan bagi setiap guru terhadap permasalahan yang akan
dalam menentukan metode dibahas, maka periu disampaikan
yang tepat dalam upaya definisi operasional dalam penelitian
meningkatkan kemampuan sebagai berikut:
kognitif anak usia dini a. Kemampuan Dalam Berhitung
kelompok A melalui kegiatan Kemampuan dalam berhitung
meronce dan berhitung. bagi anak usia dini diperlukan
b. Memberikan pengalaman untuk memahami
kepada guru dalam merancang Mengembangkan pengetahuan
pembelajaran yang tepat dasar matematika, seperti
c. Memberikan ide pokok bagi pengenalan konsep bilangan,
guru dalam menyiapkan lambang bilangan, warna,
media pembelajaran yang bentuk, ukuran, ruang, posisi,
tepat pada anak usia dini, dan dapat membentuk sikap
khusunya dalam pembelajaran logis, kritis, cermat, dan kreatif
pengembangan kognitif. pada diri anak.
3) Bagi Peneliti b. Kegiatan Meronce
Meningkatkan kualitas Meronce merupakan suatu cara
pembelajaran dan menambah pembuatan benda hias atau benda
pengalaman khusunya dalam pakai yang Dilakukan dengan
upaya meningkatkan menyusun bagian-bagian bahan
kemampuan pengembangan berlubang atau yang sengaja
kognitif anak usia dini kelompok dilubangi memakai bantuan
A melalui kegiatan meronce dan benang, tali dan sejenisnya.
berhitung. Sumanto (2005). Kegiatan
meronce selain melatih
1.8 Ruang Lingkup Dan pengembangan kogntif anak
Keterbatasan dalam pengenalan warna, bentuk,
Berdasarkan permasalahan- ukuran, kegiatan meronce juga
permasalahan yang telah diuraikan, dapat melatih motorik halus anak
dan untuk mencegah atau dalam memasukkan benang
menghindari meluasnya kedalam manik-manik
permasalahan yang dibahas, maka menggunakan jari tangan. serta

120
dapat mengembangkan aspek kognitif ditentukan pada saat
soaial emosional yakni belajar konsepsi, (pembuahan) namun,
sabra, dalam hal menyusun terwujud atau tidaknya potensi
manik-manik tersebut. kognitif tergantung dari lingkungan
c. Tujuan Meronce dan kesempatan yang diberikan.
Adapun tujuan meronce menurut Menurut Dariyo (2011)
Yani Mulyani (2007: 32) yaitu perkembangan kognitif berhubungan
sebagai berikut dengan meningkatnya kemampuan
5. Melatih konsentrasi anak berfikir (thinking), memecahkan
6. Merangsang kreatifitas anak masalah (problem solfing), bakat
7. Melatih koordinasi mata dan (aptitude). Optimalisasi
jari tangan anakMengenal konsep perkembangan kognitif sangat
warna, bentuk, ukuran dipengaruhi oleh kematangan
dankeserasian anak. fisiologis terutama pada bayi maupun
anak-anak, seorang anak akan dapat
B. KAJIAN PUSTAKA melakukan koordinasi gerakan
2.2 Kemampuan Kognitif Anak tangan, kaki maupun kepala secara
Usia Dini sadar, setelah syaraf-syaraf maupun
Dalam prespektif otot-otot bagian organ-organ tersebut
pemrosesan informasi, pembelajaran sudah berkembang secara memadai,
dipandang sebagai proses artinya kemampuan kognitif harus
memasukkan informasi kedalam diiringi dengan kematangan fisiologis
memori, mempertahankan, dan sehingga perkembangan kognitif
kemudian mengungkapkannya makin baik dan koordinatif.
kembali untuk tujuan tertentu Teori lain mengenai perkembangan
dikemudian hari. Bagaimana peserta kognitif menurut vygotsky (dalam
didik menyimpan dan menyebarkan solso, 2007:398-399) dia menolak
informasi, bagaimana ia mengambil determinisme biologis yang ketat dan
kembali informasi untuk menyatakan bahwa perkembangan di
melaksanakan aktivitas-aktivitas dahului oleh proses belajar. Pikiran
belajar yang kompleks, jelas, dan bahasa di yakini Vygotsky
menuntut adanya keterampilan sebagai dua hal yang tidak
kognitif, seperti persepsi, atensi, tergantung, di mana pikirsn terbentuk
memori, dan sebagainya. Kognitif secara biologis, sementara bahasa
merupakan proses berpikir, yaitu merupakan bentuk sosiaal. Integrasi
kemampuan individu untuk terjadi ketika anak menghubungkan
menghubungkan, menilai, dan pikiran, bahasa dan peristiwa-
mempertimbangkan suatu kejadian peristiwa yang terjadi
atau peristiwa. Sujiono dkk (2008). dilingkungannya melalui aktifitas
Kognitif berhubungan dengan pemberian nama. Seiring dengan
intelegensi. Kognitif lebih bersifat perkembangan kognitifnya anak-anak
pasif atau statis yang merupakan usia sekolah mulai berusaha
potensi atau daya untuk memahami mengetahui tentang pikirannya
sesuatu, sedangkan intelegensi lebih sendiri, tentang bagaimana ia belajar
bersifat aktif yang merupakan dan mengingat situasi-situasi yang
aktualisasi atau perwujudan dari daya dialami setiap hari, mulai menyadari
atau potensi tersebut yang berupa proses-proses kognitifnya dan
aktifitas atau perilaku. Potensi bagaimana seseorang dapat

121
meningkatkan penelitian kognitif Karakteristik umum dari tahapan ini
mereka serta memilih strategi yang adalah bertambahnya kemampuan
cocok untuk meningkatkan kinerja dari variable dalam situasi
kognitif mereka. memecahkan masalah (problem
Piaget menekankan bahwa solfing). Pada masa ini anak sudah
anak-anak secara aktif membangun memasuki dunia sekolah dasar.
dunia- dunia kognitif mereka sendiri, h. Tahap operasional formal (11
informasi dari lingkungan tidak tahun ke atas).
begitu saja di tuangkan kedalam Pada tahap ini ditandai dengan
pikiran-pikiran mereka. Ia kemampuan individu untuk berpikir
menemukan bagaimana anak-anak secara hipotesis dan berbeda dengan
pada tahap-tahapan yang berbeda fakta, memahami konsep abstrak, dan
dalam perkembangan mereka mempertimbangkan kemungkinan
memandang dunia ini dan bagaimana cakupan yang luas dari perkara yang
perubahan yang sistematis ituterjadi sempit.
dalam pikiran mereka. Piaget (dalam Menurut piaget tahapan-
santrock 2007) tahapan diatas selalu dialami oleh
anak, dan Tidak akan pernah ada yang
2.7 Tahap-Tahap Perkembangan dilewatkan meskipun tingkat
Kognitif kemampuan anak berbeda-beda
Tahapan-tahapan perkembangan Tahapan-tahapan ini akan
intelektual anak dirumuskan oleh meningkat lebih kompleks dari pada
piaget berhubungan dengan pada masa awal dan kampuan
pertumbuhan otak anak. Terdapat kognitif anak pun bertambah.
empat tahapan perkembangan Melihat tahapan perkembangan di
kognitif menurut piaget yang terdiri atas, maka anak usia dini berada
dari pada tahapan praoperasional –
e. Tahap sensorimotor (0-2 tahun). intutif. Anak sudah mengenal
Menggambarkan seseorang berpikir kegiatan mengelompokkan,
melalui gerak tubuh, maksudnya mengukur dan menghubungkan
kemampuan untuk belajar dan objek-objek, namun mereka belum
meningkatkan kemampuan sadar mengenai prinsip-prinsip yang
intelektual berkembang sebagai suatu melandasinya. Karakteristik anak
hasil dari perilaku gerak dan pada tahap ini pemutusan perhatian
konsekuensinya. pada satu dimensi dengan
f. Tahap praoprasional (2-7 tahun). mengesampingkan dimensi lainnya.
Pada tahap ini piaget memberikan Perkembangan fisik anak pun sudah
penekanan berupa batasan. Pada mulai melakukan berbagai bentuk
tahap ini anak masih belum memiliki gerak dasar yang dibutuhkannya
kemampan untuk berfikir logis atau seperti berjalan, berlari, melempar
oprasional. Anak mulai menggunakan dan menendang. Hal tersebut
symbol-simbol untuk diperhatikan oleh guru agar
mempresentasikan lingkungan secara memberikan pembelajaran yang
kognitif. Piaget membagi menjadi dua dapat memfasilitasi perkembangan
sub bagian yaitu: prakonseptual (2-4 kognitif anak secara optimal.
tahun) dan intuitif (4-7 tahun) Anak memainkan peran aktif
g. Tahap operasional (8-11 tahun). dalam menyusun pengetahuannya
mengenai realitas, anak tidak pasif

122
menerima informasi. Kognitif adalah perkembangannya dimulai dari
salah satu ranah dalam taksonomi lingkungan yang terdekat dengan
pendidikan. Teori kognitif lebih dirinya, sejalan dengan
menekankan bagaimana proses atau perkembangan kemampuannya, anak
upaya untuk meningkatkan dapat meningkat ke tahap pengertian
kemampuan aspek rasional yang mengenai jumlah, yang berhubungan
dimiliki oleh orang lain, oleh sebab dengan penjumlahan dan
itu kognitif berbeda dengan teori penggurangan.
behavioristik, yang lebih menekankan Kemampuan berhitung
pada aspek kemampuan perilaku yang merupakan landasan bagi banyak
diwujudkan dengan cara kemampuan kehidupan keterampilan anak
merespon terhadap stimulus yang nantinya dan berhitung pada anak usia
dating kepada dirinya. Jadi dapat dini bisa dimulai dengan menghitung
disimpilkan kognitif adalah semua urutan angka dari mulai satu,
aktivitas yang berhubungan. Dengan menghitung berapa jumlah benda
persepsi, pikiran, ingatan, dan yang ada disekitar anak, dan anak
pengolahan informasi, yang dapat menjumlahkan benda (Klinken
memungkinkan seseorang & Juleff,2015:9).menrut peraturan
memperoleh pengetahuan atau semua kemendikbud nomer 137 tahun 2014
proses berpikir yang berkaitan dengan tentang standar Nasional pendidikan
bagaimana individu mempelajari, anak usia dini pada standar tingkatan
memperhatikan, mengamati, pencapaian perkembangan anak usia
membayangkan, dan memikirkan 5-6 tahun pada lingkup berpikir
suatu peristiwa dengan peristiwa simbolik yaitu, (1) anak mampu
lainnya serta mempertimbangkan menyebut lambing bilangan 1-10, (2)
segala sesuatu yang diamati dari menggunakan lambing bilangan
dunia sekitar. untuk menghitung, (3) mencocokkan
bilangan dengan lambing bilangan.
2.8 Kemampuan Berhitung Anak Khadijah (2016:143)
Usia Dini kemampuan berhitung adalah
Dalam pembelajaran bermain kemampuan yang dimiliki oleh setiap
berhitung pemula ditaman kanak- anak dalam matematika, kegiatan
kanak (2000:1) dijelaskan bahwa yang dilakukan dalam berhitung pada
berhitung merupakan bagian dari anak dengan cara mengurutkan
matematika, diperlukan untuk bilangan atau membilang serta
menumbuh kembangkan mengenal jumlah untuk menumbuh
keterampilan berhitung yang sangat kembangkan keterampilan yang
diperlukan dalam kehidupan sehari- sangat di perlukan dalam kehidupan
hari, terutama konsep bilangan yang sehari-hari anak
merupakan juga dasar bagi
pengembangan kemampuan 2.9 Tujuan Pembelajaran
matematika maupun kesiapan untuk Berhitung
mengikuti pendidikan dasar. Menjelaskan tujuan dari
Pengertian kemampuan berhitung pembelajaran berhitung di taman
pemulaan menurut Susanto (2011:98 kanak-kanak. Yaitu secara umum
adalah kemampuan yang dimiliki berhitung permulaan ditaman kanak-
setiap anak untuk mengembangkan kanak adalah untuk mengetahui
kemampuannya, karakteristik dasar-dasar pembelajaran berhitung

123
sehingga pada saatnya nanti anak TK adalah masa yang sangat strategis
akan lebih siap mengikuti untuk mengenalkan pada Anak
pembelajaran berhitung pada jenjang berhitung dijalur matematika, karena
selanjutnya yang lebih kompleks. usia TK sangat peka terhadap
Depdiknas (2000:2).sedangkan rangsangan yang diterima dari
secara khusus dapat berpikir logis dan lingkungan. Contohnya: ketika guru
sistematis sejak dini melalui menjelaskan konsep satu dengan
pengamatan terhadap benda-benda menggunakan benda (satu buah apel),
kongkrit, gambar-gambar atau angka- anak-anak dapat menyebutkan benda
angka yang terdapat disekitar, anak lain yang memiliki konsep sama,
dapatmenyesuaikan dan melibatkan sekaligus mengenalkan bentuk
diri dalam kehidupan bermasyarakat lambang dari angka satu itu. Rasa
yang dalam kesehariannya ingin tahunya yang tinggi akan
memerlukan kemampuan berhitung, tersalurka apabila mendapat
ketelitian,konsentrasi, abstraksi dan stimulasi/ rangsangan/ motivasi yang
daya apresiasi yang lebih tinggi, sesuai dengan tugas
memiliki pemahaman konsep ruang perkembangannya. Apabila kegiatan
dan waktu serta dapat memperkirakan berhitung diberikan melalui berbagai
kemungkinan urutan sesuai peristiwa macam permainan tentunya akan
yang terjadi di sekitarnya, dan lebih efektif karena bermain
memiliki kreatifitas dan imajinasi merupakan wahana belajar dan
dalam menciptakan sesuatu secara bekerja bagi anak. Di yakini bahwa
spontan. anak akan lebih berhasil mempelajari
Tujuan pembelajaran sesuatu apabila yang ia belajari sesuai
matematika untuk anak usia dini dengan minat, kebutuhan, dan
sebagai logico mathematical learning kemampuannya. (Murdjito, 2007).
atau belajar berpikir logis dan Faktor yang mempengaruhi
matematis dengan cara yang kemampuan berhitung.
menyenangkan dan tidak rumit. (hidayati,2010:1) mengemukakan
Piaget (dalam suyanto S,2005:161). bahwa faktor yang mempengaruhi
Jadi tujuannya bukan agar anak dapat kemampuan berhitung anak adalah
menghitung sampai seratus atau faktor internal dan faktor eksternal.
seribu, tetapi memahami bahasa 1.) faktor internal adalah faktor yang
matematis dan penggunaannya untuk ada dalam diri anak tersebut
berpikir. berupa motivasi, kematangan,
2.10Faktor Yang Mempengaruhi gaya belajar yang khas dari
Kemampuan Berhitung Pada Anak masing-masing anak, bakat yang
Perkembangan dipengaruhi ada dalam diri anak saat proses
oleh faktor kematangan dan belajar. pembelajaran yang dilaksanakan
Apabila anak sudah menunjukkan didalam maupun diluar kelas.
peka (kematangan) untuk berhitung, 2.) Faktor eksternal adalah faktor dari
maka orang tua dan guru di TK harus luar diri anak, seperti dari proses
tanggap untuk segera memberikan belajar mengajar yang dapat
layanan dan bimbingan sehingga mempengaruhi rendahnya
kebutuhan anak dapat terpenuhi dan kemampuan berhitung anak.
tersalurkan dengan sebaik-baiknya Misalnya pembelajaran yang
menuju perkembangan kemampuan kurang atraktif (menyenangkan),
berhitung yang optimal. Anak usia pembelajaran yang monoton dan

124
media pembelajaran yang kurang proses penelitian dan pemahaman
menarik, pembelajaran yang yang berdasarkan pada metodologi
kurang memfasilitasi keaneka yang menyelidiki suatu fenomena
ragaman siswa. social dan masalah manusia. Pada
Dari pengertian diatas dapat pendekatan ini, peneliti membuat
ditarik kesimpulan bahwa faktor yang suatu gambaran kompleks, meneliti
mempengaruhi kemampuan kata-kata, laporan terinci dari
berhitung anak adalah faktor internal pandangan responden, dan
dan eksternal. Faktor yang melakukan study pada situasi yang
mempengaruhi kemampuan alami. Penelitian kualitatif dilakukan
berhitung satunya yaitu kekhasan pada kondisi alamiah dan bersifat
gaya belajar masing-masing anak. penemuan. Dalam penelitian
Namun pada kenyataannya pada kualitatif, peneliti adalah instrument
proses pembelajaran yang kunci. Oleh Karena itu, peneliti harus
dilaksanakan belum banyak yang memiliki bekal teori dan wawasan
memfasilitasi gaya belajar yang yang luas jadi bisa bertanya,
dimiliki anak. Perkembangan menganalisis, dan mengontruksi
kemampuan tentunya berbeda saat obyek yang diteliti menjadi lebih
anak diberikan fasilitas yang sama jelas.
atau perlakuan yang sama dan tidak
memperhatikan kebutuhan pribadi a. Subyek, Tempat, Dan Waktu
anak. Sehingga perkembangan anak Penelitian
cenderung lambat atau tidak sesuai 4. Subyek Penelitian
dengan tahapan perkembangan yang Subyek penelitian ini adalah
ada. pendidik sebagai peneliti, sedangkan
hasil belajar siswa sebagai akibat dari
C. METODOLOGI PENELITIAN perbaikan kinerjapendidik yaitu siswa
3.1 Jenis Penelitian TK Anggawijaya kelompok A tahun
Penelitian ini merupakan pelajaran 2019/2020 dengan rincian
penelitian kualitatif. Penelitian 22 siswa 14 siswa laki-laki 8 siswa
kualitatif adalah prosedur peneliti perempuan. Objek dalam penelitian
yang menghasilkan data deskriptif ini adalah pelaksanaan proses dan
berupa kata-kata tertulis atau lisan hasil pembelajaran yang diperoleh
dari orang-orang dan perilaku yang dari kegiatan meronce dan berhitung
dapat di amati. (Moleong,2007). untuk meningkatkan kemampuan
Metode penelitian kualitatif adalah anak mengenal lambang bilangan,
metode penelitian yang digunakan warna, bentuk, dan ukuran. Tabel data
untuk meneliti pada kondisi obyek siswa kelompok A yang dijadikan
yang alamiah. (sebagai lawannya subjek penelitian dapat dilihat pada
adalah eksperimen). Dimana peneliti tabel 1.
adalah sebagai instrument kunci, Tabel 1
teknik pengumpulan data dilakukan Data Siswa Kelompok A
secara triangulasi (gabungan), NO NAMA SISWA JENIS
analisis data yang bersifat induktif, KELAMIN
dan hasil penelitian kualitatif lebih 1 Adelia Firmala Perempuan
menekankan makna daripada 2 Nadindra Mirabel Perempuan
generalisasi (sugiono,2009).
3 Keysa Destalya Perempuan
Pendekatan kualitatif adalah suatu

125
4 Nauroh Perempuan Pelaksanaan penelitian ini
Qurrotu’uyun akan dilaksanakan dalan dua siklus,
5 Fina salsabil Perempuan untuk siklus I dilaksanakan tanggal
6 Wanda febiola Perempuan 12-oktober-2020 sd 16-oktober-2020.
Dengan deskripsi setiap siklus adalah
7 Siti NurFatihah Perempuan
sebagai berikut :
8 Alesha Zahida Perempuan a. Siklus I
9 Fathur Rozak Laki-laki Tujuan perbaikan siklus I
10 Alfaro Pratama Laki-laki adalah upaya meningkatkan
11 Hafiz Ardiansyah Laki-laki kemampuan siswa dalam mengenal
12 Hafiz Mei Laki-laki konsep dasar bilangan, warna, bentuk,
13 Luthfi Dafa Laki-laki ukuran dengan kegiatan meronce dan
14 Said Eka Laki-laki berhitung.
15 Zainal Abidin Laki-laki 1. Perencanaan
Tindakan yang akan
16 Rizky Febrian Laki-laki
dilakukan sebelum melakukan
17 Cahaya Rizky Laki-laki penelitian, peneliti menyusun
18 Daffa Pratama Laki-laki rumusan masalah, tujuan masalah
19 Anas Mubarok Laki-laki serta membuat rencana tindakan.
20 Khoirul Azam Laki-laki Pada tahap ini direncanakan semua
21 Sulton rofi Laki-laki kegiatan yang menunjang kelancaran
22 Dani Maulana Laki-laki perbaikan pembelajaran pada siklus 1
mulai tanggal 12-oktober-2020 sd 16-
5. Tempat Penelitian oktober-2020.
Dalam penelitian ini peneliti 2. Langkah-Langkah Perbaikan
mengambil lokasi di TK 6. Rencana perbaikan yang perlu
Anggawijaya yang beralamat di jalan dilakukan adalah upaya
Protokol SumurGeneng kecamatan meningkatkan kemampuan anak
Jenu Kabupaten Tuban. Peneliti usia dini kelompok A melalui
mengambil lokasi tersebut dengan kegiatan meronce dan berhitung.
pertimbangan bahwa peneliti 7. Guru membagi anak menjadi 5
mengajar pada sekolah tersebut kelompok
sehingga memudahkan dalam 8. Guru mendemonstrasikan
mencari data, peluang waktu yang langkah-langkah kegiatan meronce
luas dan subyek penelitian yang 9. Guru menyiapkan bahan meronce
sangat sesuai dengan profesi peneliti. yakni manik-manik dan benang
6. Waktu Penelitian 10. Guru mengadakan evaluasi
Penelitian ini dilaksanakan dengan kriteria penilaian
pada bulan April 2020, dimana pada diantaranya: mengikuti kegiatan
penelitian sampai selesai, melakukan
siklus I tanggal 12-oktober- 2020 sd perintah secara beraturan,
16-oktober-2020 dan siklus II pada mengenal warna, bentuk, ukuran.
tanggal 19-oktober-2020 sg 23- b. Siklus II
oktober- 2020 serta dilanjutkan Deskripsi siklus II ini peneliti
dengan refleksi. mengamati tingkatan kemampuan
mengenal lambing bilangan, warna,
Deskripsi Rencana Tiap Siklus bentuk, ukuran, pada anak TK A
C. Rencana Pelaksanaan Anggawijaya.

126
3. Perencanaan 9) Guru mengabsen siswa dengan
Tindakan yang dilakukan lagu
sebelum melakukan penelitian, 10) Guru mengajak anak
peneliti menyusun rumusan masalah, menghafal surat-surat pendek
tujuan masalah serta membuat 11) Guru mengajak anak
rencana tindakan pada tahap ini berhitung
direncanakan semua kegiatan yang 12) Guru mengajak anak
menunjang kelancaran perbaikan bercakap-cakap tentang kegiatan
kegiatan pembelajaran di siklus II ini hari ini
pada 19-oktober-2020 sd 23-oktober- f. Kegiatan inti
2020 8) Guru mengajak anak bernyanyi-
Tindakan yang akan dilakukan adalah nyanyisebelum cyrcletime
sebagai berikut: 9) Guru mengajak anak membuat
e. Membuat media yang menarik dan lingkaran sambil bernyanyi
menyenangkan 10) Guru menyampaikan materi
f. Membuat lembar penilaian yang akan di ajarkan
g. Mengidentifikasikan kemampuan 11) Guru membuat kesepakatan
mengenal lambang bilangan aturan main
melalui media manik-manik dan 12) Guru membagi anak menjadi
benang serta kartu angka untuk 5 kelompok
kegiatan meronce dan menghitung. 13) Anak melakukan kegiatan
h. Mengidentifikasikan indicator meronce
yang ingin dicapai. 14) Jika sudah selesai anak ganti
4. Langkah-Langkah Perbaikan melakukan kegiatan berhitung
e. Melakukan perbaikan kegiatan g. Istirahat
untuk meningkatkan kemampuan 8) Membereskan peralatan
kohnitif anak usia dini kelompok pembelajaran
A melalui kegiatan meronce dan 9) Cuci tangan
berhitung. 10) Berdo’a sebelum makan
f. Guru mendemonstrasikan 11) Makan bekal
langkah-langkah kegiatan 12) Berdo’a sesudah makan
g. Guru menyiapkan Guru 13) Membereskan peralatan
menyiapkan bahan meronce yakni makan
manik-manik dan benang 14) Bermain bebas diluar kelas
h. Guru mengadakan evaluasi dengan h. Penutup
kriteria penilaian diantaranya: 7) Mengulas kembali kegiatan hari
mengikuti kegiatan sampai selesai, ini (rview)
melakukan perintah secara 8) Menceritakan pengalaman ketika
beraturan, mengenal warna, melakukan kegiatan meronce dan
bentuk, ukuran. berhitung
D. Prosedur Pelaksanaan 9) Berdo’a
4. Prodesur pelaksanaan kegiatan 10) Salam
pengembangan 11) Menjawab pertanyaan
e. Kegiatan pembukaan 12) Pulang
7) Guru membuka dengan salam
8) Guru mengajak berdoa sebelum 3.4 Prosedur Penelitian
kegiatan D. Pendekatan Penelitian

127
Yang dimaksud dengan atas pengamatan melalui berperan
pendekatan penelitian adalah metode serta.
atau cara mengadakan penelitian 2. Wawancara
seperti halnya: praktek langsung, Teknik wawancara terstruktur
eksperimen atau non eksperimen, digunakan sebagai teknik
serta menunjukkan jenis atau tipe pengumpulan data, bila peneliti atau
penelitian yang akan diambil, pengumpul data telah mengetahui
dipandang dari segi tujuan misalnya dengan pasti tentang informasi apa
eksploratif deskriptif atau historis. yang akan diperoleh. Oleh karena itu
E. Variabel Penelitian dalam melakukan wawancara,
Variable dapat dibedakan atas pengumpul data telah menyiapkan
kuantitatif dan kualitatif. Contoh instrument penelitian berupa
variable kuantitatif misalnya luas pertanyaan-pertanyaan tertulis yang
kota, umur, banyaknya jam dalam alternative jawabannya pun sudah
sehari, dan sebagainya. Contoh disiapkan.
variable kualitatif misalnya 3. Dokumentasi
kecerdasan/kepandaian. Metode dokumentasi
digunakan untuk mengumpulkan data
3.5 Indikator Keberhasilan tentang pelaksanaan pengamatan.
Indikator keberhasilan PTK Dokumentasi digunakan untuk
didasarkan pada ketentuan sebagai mempelajari berbagai sumber
berikut: dokumentasi terutama yang berkaitan
4. Kemampuan anak dalam dengan pelaksanaan pengamatan.
meningkatkan kemampuan Dokumen dan rekaman digunakan
kognitif dikategorikan berhasil karena merupakan sumber yang
dengan baik minimal 80 persen stabil, kaya, dan mendorong. Berguna
5. Kemampuan anak dalam sebagai bukti untuk suatu pengujian.
meningkatkan kemampuan
kognitif dikategorikan sedang 3.7 Instrumen Penelitian
apabila hasil mencapai 50 persen- Instrument yang digunakan dalam
79 persen penelitian ini antara lain sebagai
6. Kemampuan anak dalam berikut:
meningkatkan kemampuan 1. Catatan lapangan
kognitif dikategorikan kurang Catatan lapangan digunakan
apabila hasil hanya kurang dari 50 untuk mencatat segala peristiwa
persen selama kegiatan penelitian
berlangsung, sehubungan dengan
a. Teknik Pengumpulan Data tindakan yang dilakukan oleh guru
Dalam penelitian ini teknik maupun siswa.
pengumpulan data menggunakan 5. Lembar observasi
teknik sebagai berikut Lembar observasi merupakan
1. Observasi catatan yang menggambarkan tingkat
Pengamat berperan serta aktivitas siswa dalam proses
melakukan dua peranan sekaligus pembelajaran. Observasi dilakukan
yaitu sebagai pengamat dan sebagai dengan melakukan pengamatan dan
anggota resmi dalam kelompok yang pencatatan mengenai kegiatan guru
diamatinya. (moleong, 2007: 176.) dan siswa selama penelitian
pengamatan dapat diklasifikasikan

128
berlangsung dengan menggunakan D. HASIL PENELITIAN DAN
model pembelajaran area. PEMBAHASAN
6. Pedoman wawancara Hasil Penelitian
Wawancaera digunakan untuk Penelitian tindakan kelas
menjaring data mengenai pelaksanaan (PTK) ini dilakukan di TK
pembelajaran yang telah dilakukan Anggawijaya kelompok A Desa
dengan menggunakan pembelajaran Sumurgeneng kecamatan Jenu
model area. kabupaten Tuban. Subyek penelitian
yaitu kelompok A dengan jumlah
3.8 Teknik Analisis Data siswa 22 anak yang terdiri dari 14
Analisis data dalam penelitian anak laki-laki dan 8 anak perempuan.
ini yaitu analisis kualitatif. Analisis Pada dasarnya media yang digunakan
kualitatif dilakukan dengan cara dalam pembelajaran masih kurang,
peneliti merefleksi hasil observasi serta system pembelajaran yaitu pada
terhadap proses pembelajaran yang system area, kegiatan berpusat pada
dilakukan oleh peneliti dan siswa anak belum digunakan secara
didalam kelas. maksimal dan lengkap. Penelitian
Metode teknik analisi data sebagai tindakan kekas ini dilakukan dalam
berikut: dua siklus, adapun langkah-langkah
1. Reduksi data sebagai berikut:
Reduksi data diartikan sebagai 1.Hasil Penelitian
proses merangkum, memilih hal-hal a. Refleksi Awal
yang pokok dan memfokuskan pada Sebelum melakukan
hal-hal yang penting (sugiyono, 2009: penelitian, peneliti terlebih dahulu
247). Reduksi data dilakukan untuk melakukan observasi awal
mempermudah peneliti melakukan dikelompok usia 4-5 tahun TK
pengumpulan data selanjutnya Anggawijaya desa Sumurgeneng
2. Penyajian data kecamatan Jenu kabupaten Tuban.
Penyajian data dilakukan Berdasarkan hasil observasi awal
dalam rangka penyusunan informasi tersebut diperoleh data bahwa
secara sistematis mulai dari terdapat kurang lebih 9 anak yang
perencanaan, pelaksanaan tindakan, kemampuan kognitifnya masih perlu
dan refleksi pada masing-masing adanya bimbngan. Terlihat pada
siklus. Penyajian data ini dilakukan kegiatan meronce yakni membedakan
proses penampilan data secara lebih warna, ukuran, dan bentuk, serta
sederhana dalam bentuk paparan menghitung, mengenal angka.
naratif dan disajikan dalam laporan b. Siklus 1
yang sistematis dan mudah dipahami. 1) Perencanaan
3. Penarikan kesimpulan Siklus I dilaksanakan pada
Penarikan kesimpulan semester I pada hari senin 12 oktober
merupakan upaya pencarian makna 2020 sd 16 oktober 2020 dari pukul
data yang terkumpul tersebut 07.30 wib sampai dengan pukul 11.00
disajikan dalam bentuk pernyataan wib. Tema yang diangkat adalah
kalimat yang sangat singkat dan padat kebutuhanku/ pakaian/ baju. Dengan
tetapi mengandung pengertian yang menggunakan model pembelajaran
luas. area. Pada siklus I terdiri beberapa
pijakan diantaranya adalah pijakan
lingkungan, pijakan sebelum

129
bermain, pijakan selama bermain, anak yang berada pada kegiatan
pijakan setelah bermain. meronce dan berhitung) Kegiatan
Pada pijakan lingkungan guru selanjutnya adalah istirahat, saat
mengajak anak untuk melakukan istirahat anak bermain bebas diluar
aktifitas fisik yaitu menirukan senam kelas dengan pengawasan guru.
sederhana, sebelum senam dimulai Setelah jam istirahat selesai anak
guru mengarahkan anak-anak untuk melakukan aktifitas rutin yaitu
berbaris rapi dan merentangkan mencuci tangan, membaca do’a
tangannya agar anak lebih mudah sebelum makan, makan bersama,
untuk mengikuti senam tersebut. membaca do’a setelah makan, setelah
Kegiatan pada pijakan itu anak mengosok gigi bersama.
sebelum main guru menjelaskan garis Setelah aktivitas rutin selesai
besar langkah-langkah kegiatan yang anak memasuki pijakan setelah main,
akan dilakukan anak-anak saat dikegiatan ini anak duduk rileks
pijakan selama main, agar membentuk lingkaran kecil dan
memperoleh hasil yang maksimal bersama-sama dengan guru mengulas
guru melakukan uji coba sendiri kembali apanyang telah dikerjakan
semua kegiatan yang akan diberikan pada hari ini dengan melakukan
pada anak-anak. Setelah selesai Tanya jawab atau bercakap-cakap
mempersiapkan semua yang untuk melihat sejauh mana
dibutuhkan dalam pembelajaran, guru pemahaman anak terhadap
mengatur tempat yang nyaman bagi pembelajaran kognitif yang telah
anak-anak agar dapat melakukan diberikan.
kegiatan dengan baik. Guru mengatur
tempat duduk sesuai dengan jumlah 2) Pelaksanaan Tindakan Dan
kelompok, yakni dibagi menjadi ber Hasil Observasi
kelompok. Tujuan dari pembelajaran A. Pelaksanaan Tindakan
ini untuk mempertegas kepada anak- Analisis proses pelaksanaan
anak untuk memperhatikan dengan pembelajaran diawali dengan:
seksama saat guru sedang Pijakan lingkungan dimana
mendemonstrasikan kegiatan inti. guru mempersiapkan segala sesuatu
Memasuki pijakan selama yang dibutuhkan dalam pembelajaran
bermain, guru mulai yang mempersiapkan ruang sesuai
mendemonstrasikan semua kegiatan dengan kegiatan main dan jumlah
yang akan diselesaikan oleh anak, anak. Kegiatan diluar ruangan atau
agar anak dapat lebih memahami diluar kelas, pada kegiatan ini anak
pembelajaran, kegiatan demonstrasi diberi kesempatan untuk melakukan
dapat diselingi dengan metode Tanya aktifitas fisik. Guru mengajak anak
jawab. Setelah demonstrasi selesai untuk melakukan kegiatan meronce
dilakukan guru memberi waktu dan berhitung. Guru menjelaskan
kepada anak untuk memilih kegiatan terlebih dahulu langkah-langkah
yang akan dilakukan terlebih dahulu meronce. Setelah guru
antara meronce dan berhitung. Guru mendemonstrasikan, guru
membagi anak menjadi ber kelompok menawarkan kepada anak siapa yang
sesuai dengan kegiatan meronce dan ingin bermain. Semua anak menunjuk
berhitung. Kegiatan pembelajaran dan guru menunjuk lima orang anak
akan dilakukan system rolling yaitu dalam satu kali permainan. Selama
berputar sesuai jarum jam (misalnya: anak kegiatan berlangsung, terlihat

130
anak sangat senang sekali. Meskipun namun belum mencapai kriteria
masih ada beberapa anak yang masih keberhasilan anak hal tersebut terlihat
kurang faham tentang pembelajaran pada tabel 4.1
tersebut. Setelah itu guru memberikan
arahan kepada anak mengenai Tabel 4.1 Hasil Observasi
kegiatan-kegiatan yang akan Kemampuan Kognitif Anak Siklus
dilakukan dalam pijakan sebelum 1
bermain. INDIKATOR
Adapun kegiatan-kegiatan Kema Kema Kema
pada siklus pertama ini antara lain N N mpuan mpuan mpuan
menggambar bendera, menghitung o a Menge Meron Mengh
gambar bendera, meronce manik- m nal ce Dan itung
manik dengan 3 urutan warna dan a Bentu Menge
bentuk. Sebelum anak menerima
k nal
kegiatan tersebut, guru
Geome Warna
mendemonstrasikan terlebuh dulu
setiap kegiatan, pada saat anak tri Dan
melakukan kegiatan tersebut guru Ukura
dapat mengamati anak-anak ketika n
melakukan kegiatan tersebut, dan Benda
hanya ada beberapa anak sekitar 5 N Kr N Kr N Kr
anak yang masih meminta bantuan il ite il ite il ite
guru. ai ria ai ria ai ria
Setelah kegiatan pijakan main 1 N 3 BS 3 BS 3 BS
selesai, anak melanjutkan dengan Q H H H
istirahat. Anak bermain bebas diluar 2 W 3 BS 3 BS 3 BS
kelas, kemudian dilanjutkan F H H H
persiapan makan bersama diawali
3 S 3 BS 3 BS 3 BS
dengan mencuci tangan, membaca
T H H H
do’a sebelum makan, makan bersama,
membaca do’a sesudah makan, 4 A 3 BS 3 BS 3 BS
membereskan peralatan makan dan Z H H H
menyikat gigi. Setelah kegiatan 5 N 3 BS 3 BS 3 BS
makan bersama selesai anak M H H H
memasuki kegiatan berikutnya yaitu 6 K 3 BS 3 BS 3 BS
pijakan setelah main. Anak duduk A H H H
membentuk lingkaran kecil lalu 7 F 1 BB 2 M 2 M
bersama-sama mengulas kembali S B B
kegiatan hari ini, tidak lupa guru 8 A 1 BB 2 M 3 BS
memberi gambaran untuk kegiatan F B H
esok hari.
9 L 1 BB 2 M 2 M
b. Hasil Observasi
Selama proses penelitian D B B
berlangsung, peneliti dibantu oleh 1 Z 3 BS 3 BS 4 BS
teman sejawat melakukan observasi 0 A H H B
terhadap kemampuan kognitif anak. 1 H 3 BS 3 BS 3 BS
Hasil observasi pada siklus pertama 1 M H H H
ini terlihat adanya peningkatan,

131
1 D 3 BS 3 BS 4 BS perhatian anak yang
2 M H H B berhubungan dengan
1 S 1 BB 2 M 2 M kemampuan kognitif anak.
3 R B B 2. Meningkatkan wawasan atau
1 H 3 BS 3 BS 3 BS bimbingan pada anak
3. Mengarahkan anak dalam
4 A H H H
melakukan kegiatan yang
1 R 2 M 2 M 3 BS
berhubungan dengan
5 K B B H kemampuan kognitif anak
1 C 2 M 2 M 2 M sehingga anak dapat
6 K B B B memanfaatkan waktu yang ada
1 A 3 BS 3 BS 3 BS semaksimal mungkin
7 P H H H 4. Pemilihan media harus lebih tepat
1 K 1 BB 1 BB 1 BB agar menarik perhatian anak
8 A
1 F 3 BS 3 BS 3 BS e. Siklus II
9 R H H H 2) Perencanaan
2 D 3 BS 3 BS 3 BS Siklus II dilaksanakan pada
semester I pada hari senin 19 oktober
0 P H H H
2020 sd 23 oktober 2020 dari pukul
2 A 3 BS 3 BS 3 BS
07.30 wib sampai dengan pukul 11.00
1 M H H H wib. Tema yang diangkat adalah
2 S 2 M 2 M 2 M Tanaman/ buah/ jeruk. Dengan
2 E B B B menggunakan model pembelajaran
Belum 5 1 1 area. Pada siklus II terdiri beberapa
Berkemb pijakan diantaranya adalah pijakan
ang (Bb) lingkungan, pijakan sebelum
Mulai 3 7 5 bermain, pijakan selama bermain,
Berkemb pijakan setelah bermain. Pada pijakan
ang (Mb) lingkungan guru mengajak anak
Berkemb 14 14 14 untuk melakukan aktifitas fisik yaitu
berlari keliling lapangan 3 kali
ang
putaran, sebelum berlari dimulai guru
Sesuai
mengarahkan anak-anak untuk
Harapan berbaris rapi dan mempersiapkan diri
(Bsh) agar anak lebih mudah untuk
Berkemb - - 2 mengikuti kegiatan lari tersebut.
ang Kegiatan pada pijakan
Sangat sebelum main guru menjelaskan garis
Baik besar langkah-langkah kegiatan yang
(Bsb) akan dilakukan anak-anak saat
pijakan selama main, agar
7. Rekomendasi memperoleh hasil yang maksimal
Berdasarkan refleksi siklus 1 maka guru melakukan uji coba sendiri
dapat direkomendasikan beberapa hal semua kegiatan yang akan diberikan
yaitu: pada anak-anak. Setelah selesai
1. Menciptakan atau memilih mempersiapkan semua yang
kegiatan yang menarik dibutuhkan dalam pembelajaran, guru

132
mengatur tempat yang nyaman bagi terhadap pembelajaran kognitif yang
anak-anak agar dapat melakukan telah diberikan.
kegiatan dengan baik. Guru mengatur
tempat duduk sesuai dengan jumlah 2) Pelaksanaan Tindakan Dan
kelompok, yakni dibagi menjadi ber Hasil Observasi
kelompok. Tujuan dari pembelajaran A. Pelaksanaan Tindakan
ini untuk mempertegas kepada anak- Analisis proses pelaksanaan
anak untuk memperhatikan dengan pembelajaran diawali dengan:
seksama saat guru sedang Pijakan lingkungan dimana
mendemonstrasikan kegiatan inti. guru mempersiapkan segala sesuatu
Memasuki pijakan selama yang dibutuhkan dalam pembelajaran
bermain, guru mulai yang mempersiapkan ruang sesuai
mendemonstrasikan semua kegiatan dengan kegiatan main dan jumlah
yang akan diselesaikan oleh anak, anak. Kegiatan diluar ruangan atau
agar anak dapat lebih memahami diluar kelas, pada kegiatan ini anak
pembelajaran, kegiatan demonstrasi diberi kesempatan untuk melakukan
dapat diselingi dengan metode Tanya aktifitas fisik. Guru mengajak anak
jawab. Setelah demonstrasi selesai untuk melakukan kegiatan meronce
dilakukan guru memberi waktu dan berhitung. Guru menjelaskan
kepada anak untuk memilih kegiatan terlebih dahlu langkah-langkah
yang akan dilakukan terlebih dahulu meronce. Setelah guru
antara meronce dan berhitung. Guru mendemonstrasikan, guru
membagi anak menjadi ber kelompok menawarkan kepada anak siapa yang
sesuai dengan kegiatan meronce dan ingin bermain. Semua anak menunjuk
berhitung. Kegiatan pembelajaran dan guru menunjuk lima orang anak
akan dilakukan system rolling yaitu dalam satu kali permainan. Selama
berputar sesuai jarum jam (misalnya: anak kegiatan berlangsung, terlihat
anak yang berada pada kegiatan anak sangat senang sekali. Meskipun
meronce dan berhitung) masih ada beberapa anak yang masih
Kegiatan selanjutnya adalah kurang faham tentang pembelajaran
istirahat, saat istirahat anak bermain tersebut.
bebas diluar kelas dengan Setelah itu guru memberikan
pengawasan guru. Setelah jam arahan kepada anak mengenai
istirahat selesai anak melakukan kegiatan-kegiatan yang akan
aktifitas rutin yaitu mencuci tangan, dilakukan dalam pijakan sebelum
membaca do’a sebelum makan, bermain. Adapun kegiatan-kegiatan
makan bersama, membaca do’a pada siklus pertama ini antara lain
setelah makan, setelah itu anak menggambar bendera, menghitung
mengosok gigi bersama. Setelah gambar bendera, meronce manik-
aktivitas rutin selesai anak memasuki manik dengan 3 urutan warna dan
pijakan setelah main, dikegiatan ini bentuk. Sebelum anak menerima
anak duduk rileks membentuk kegiatan tersebut, guru
lingkaran kecil dan bersama-sama mendemonstrasikan terlebuh dulu
dengan guru mengulas kembali setiap kegiatan, pada saat anak
apanyang telah dikerjakan pada hari melakukan kegiatan tersebut guru
ini dengan melakukan Tanya jawab dapat mengamati anak-anak ketika
atau bercakap-cakap untuk melihat melakukan kegiatan tersebut, dan
sejauh mana pemahaman anak hanya ada beberapa anak sekitar 5

133
anak yang masih meminta bantuan N Kr N Kr N Kr
guru. il ite il ite il ite
Setelah kegiatan pijakan main a ria a ria ai ria
selesai, anak melanjutkan dengan i i
istirahat. Anak bermain bebas diluar 1 N 4 BS 4 BS 4 BS
kelas, kemudian dilanjutkan Q B B B
persiapan makan bersama diawali
2 W 4 BS 3 BS 4 BS
dengan mencuci tangan, membaca
do’a sebelum makan, makan bersama, F B H B
membaca do’a sesudah makan, 3 S 4 BS 4 BS 3 BS
membereskan peralatan makan dan T B B H
menyikat gigi. Setelah kegiatan 4 A 4 BS 4 BS 3 BS
makan bersama selesai anak Z B B H
memasuki kegiatan berikutnya yaitu 5 N 3 BS 4 BS 3 BS
pijakan setelah main. Anak duduk M H B H
membentuk lingkaran kecil lalu 6 K 4 BS 3 BS 3 BS
bersama-sama mengulas kembali A B H H
kegiatan hari ini, tidak lupa guru 7 F 2 M 3 BS 2 M
memberi gambaran untuk kegiatan S B H B
esok hari.
8 A 2 M 3 BS 3 BS
b. Hasil Observasi
selama proses penelitian berlangsung, F B H H
peneliti dibantu oleh teman sejawat 9 L 2 M 2 M 3 BS
melakukan observasi terhadap D B B H
kemampuan kognitif anak. Hasil 1 Z 4 BS 3 BS 4 BS
observasi pada siklus pertama ini 0 A B H B
terlihat adanya peningkatan, namun 1 H 3 BS 4 BS 3 BS
belum mencapai kriteria keberhasilan 1 M H B H
anak hal tersebut terlihat pada tabel 1 D 4 BS 3 BS 4 BS
4.1 2 M B H B
1 S 3 M 3 BS 2 M
Tabel 4.3 Hasil Observasi
3 R B H B
Kemampuan Kognitif Anak Siklus
1 H 4 BS 3 BS 4 BS
II
INDIKATOR 4 A B H B
Kema Kema Ke 1 R 3 BS 2 M 3 BS
N N mpua mpua ma 5 K H B H
o a n n mp 1 C 3 BS 3 BS 2 M
m Menge Meron uan 6 K H H B
a nal ce Dan Me 1 A 3 BS 4 BS 3 BS
Bentu Menge ngh 7 P H B H
k nal itun 1 K 2 M 2 M 2 M
Geom Warn g 8 A B B B
etri a Dan 1 F 3 BS 3 BS 3 BS
Ukura 9 R H H H
n 2 D 3 BS 3 BS 3 BS
Benda 0 P H H H

134
2 A 3 BS 3 BS 3 BS keberhasilan pembelajaran ada pada
1 M H H H siklus ke II. Adapun hasil rekapitulasi
2 S 2 M 2 M 2 M nilai siklus I dan siklus II dapat dilihat
2 E B B B pada tabel 4.4
Belum - - -
Tabel 4.4 Rekapitulasi hasil siklus
Berkemb
I dan siklus II
ang (Bb)
INDIKATOR
Mulai 6 4 5
Kema Kema Kema
Berkemb
N N mpua mpua mpua
ang (Mb)
o a n n n
Berkemb 8 12 12
m Menge Meron Mengh
ang
a nal ce Dan itung
Sesuai
Bentu Menge
Harapan
k nal
(Bsh)
Geome Warna
Berkemb 8 6 5
tri Dan
ang
Ukura
Sangat
n
Baik
Benda
(Bsb)
Ni Ni Ni Ni Ni Ni
la la la la la la
8. Refleksi Siklus II
i i i i i i
Data yang diperoleh dari hasil
pengamatan diolah bersama dengan Si Si Si Si Si Si
observer kl kl kl kl kl kl
Pada akhir pembelajaran. Adapun us us us us us us
data tersebut sebagai berikut: I II I II I II
1.kemampuan berhitung anak masih 1 N 3 4 3 4 3 4
rendah, anak terlihat kurang Q
memperhatikan 2 W 3 4 3 3 3 4
2.kemampuan koordinasi mata dan F
tangan anak mulai berkembang, anak 3 S 3 4 3 4 3 3
terlihat sangat tertarik dengan T
kegiatan yang diberikan, namun 4 A 3 4 3 4 3 3
dalam melakukan kegiatan anak
Z
terlihat sangat buru-buru. Terutama
5 N 3 3 3 4 3 3
dalam kegiatan meronce.
3.anak kurang mendapatkan M
pengawasan atau bimbingan dari 6 K 3 4 3 3 3 3
guru. A
7 F 1 2 2 3 2 2
9. Rekapitulasi Nilai Siklus I Dan S
Siklus II 8 A 1 2 2 3 3 3
Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus F
I dan siklus II menunjukkan adanya 9 L 1 2 2 2 2 3
Peningkatan pada tiap siklus, namun D
peningkatan yang menunjukkan

135
1 Z 3 4 3 3 4 4 metode demonstrasi ternyata dapat
0 A meningkatkan kemampuan kognitif
1 H 3 3 3 4 3 3 anak usia 4-5 tahun TK Anggawijaya
1 M kelompok A. hal ini dapat dilihat dari
1 D 3 4 3 3 4 4 hasil analisis siklus I dan siklus II
yang telah dilakukan dan diperoleh
2 M
presentasi pada siklus I.
1 S 1 3 2 3 2 2
Dalam pembahasan kali ini
3 R mengacu pada permasalahan
1 H 3 4 3 3 3 4 penelitian yang dipecahkan. Sesuai
4 A dengan rumusan masalah yang
1 R 2 3 2 2 3 3 diajukan yakni rendahnya
5 K kemampuan kognitif anak usia dini
1 C 2 3 2 3 2 2 dalam hal mengenal angka, mengenal
6 K warna, bentuk, ukuran, serta konsep
1 A 3 3 3 4 3 3 berpikir abstrak, bernalar dan
7 P mengenal konsep pemecahan
1 K 1 2 1 2 1 2 masalah.
Berdasarkan deskripsi
8 A
tersebut, terbukti bahwa metode
1 F 3 3 3 3 3 3
demonstrasi dapat meningkatkan
9 R kemampuan kognitif anak melalui
2 D 3 3 3 3 3 3 metode demonstrasi guru tidak cukup
0 P hanya menjelaskan secara lisan
2 A 3 3 3 3 3 3 kepada anak mengenai kegiatan yang
1 M akan dikerjakan tapi guru juga
2 S 2 2 2 2 2 2 dituntut untuk memperagakan
2 E terlebih dahulu setiap langkah
JUM 53 69 57 68 61 65 kegiatan yang akan diberikan
LAH sehingga anak dapat secara langsung
meniru apa yang dilakukan oleh guru
Diagram 4.5 Rekapitulasi Hasil dan mudah dipahami oleh anak.
Siklus 1 Dan Siklus 2 Dengan metode demonstrasi anak
dituntut untuk lebih berkonsentrasi
dan lebih aktif dalam proses
pembelajaran, melalui kegiatan
mengenal demonstrasi, anak lebih mudah
mengenal
warna dan melatih kemampuan kognitifnya
meronce berhitung bentuk
ukuran
geometri dengan benar. Selain metode
benda
pembelajaran faktor pendukung
prasiklus 4.5 4.5 3.5 3
lainnya adalah guru atau pendidik
siklus 1 5.5 5.5 4.5 3.8
yang harus memanfaatkan lebih baik
siklus 2 6.5 6.5 6 5
untuk memperhatikan mensuport dan
membimbing anak yang mengalami
6. Pembahasan kesulitan dalam mengerjakan setiap
Berdasarkan hasil analisi yang kegiatan sehingga anak dapat benar-
telah dilakukan pada penelitian siklus benar mengerjakan setiap kegiatan
I dan Siklus II menunjukkan bahwa dengan baik, dan tujuan penelitian ini

136
dapat tercapai yaitu meningkatkan tangan, kerja sama seperti kegiatan
kemampuan kognitif anak. Selain meronce, dan perlu adanya
metode dan guru faktor pendukung konsentrasi, berimajinasi, serta
lainnya adalah media yang bebpikir abstrak dalam melakukan
digunakan. Penggunaan media yang kegiatan berhitung, kegiatan tersebut
menarik dapat memberi daya Tarik dapat melatih kognitif anak dalam
bagi anak untuk menyukai kegiatan mengasah pola pikir anak, untuk
tersebut, sehinggaanak terdorong mengenal angka, warna, bentuk,
untuk melakukan kegiatan dengan ukuran, ruang, dan melatih untuk
hasil yang terbaik. Dengan pengunaan memecahkan masalah, berpikir
media yang berbeda-beda pada setiap abstrak, serta bernalar.
pertemuan membuat anak tidak bosan
dalam menjalani aktifitas belajar. B. Implikasi
Sesuai dengan teori yang Berdasarkan kesimpulan yang
diutarakan oleh Hamalik (2002:57) telah diambil, dapat dikemukakan
yang menyatakan pembelajaran beberapa implikasi konsekuensi logis
sebagai suatu kombinasi yang dari penerapan metode demonstrasi
tersusun meliputi unsur manusia, yaitu:
material, fasilitas, perlengkapan dan 1. Metode demonstrasi merupakan
prosedur yang saling mempengaruhi salah satu metode pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang penerapannya tidak hanya
dengan sesuai yang diharapkan membutuhkan penjelasan secara
lisan tetapi juga membutuhkan
E. SIMPULAN DAN SARAN stimulasi untuk memperjelas
A. Simpulan langkah pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian 2. Penerapan metode demonstrasi
dan pembahasan yang telah mampu meningkatkan hasil belajar
dikemukakan anak khususnya pada kemampuan
Dapat disimpulkan bahwa penerapan kognitif anak, oleh karena itu guru
metode demonstrasi dapat harus mampu membuat alat
meningkatkan kemampuan kognitif evaluasi yang baim dan akurat.
anak. hal ini dapat dilihat dari
peningkatan hasil pada tiap siklus. F. Keterbatasan Penelitian
Yang telah dianalisis melalui Keterbatasan dalam
kemampuan koordinasi mata dan penerapan metode demonstrasi antara
tangan, kemampuan menggambar, lain:
dan kemampuan berhitung (mengenal 1. Faktor guru
angka), mulai dari siklus I sudah Pemahaman guru tentang metode
terjadi peningkatan, kemudian demonstrasi sangat berpengaruh
dilanjutkan siklus II dengan dalam penerapan pembelajaran.
melakukan kemampuan yang sama Pengalaman mengajar dan
pada siklus II ini telah terjadi kreatifitas guru juga sangat
peningkatan yang memuaskan mempengaruhi keberhasilan
hasilnya. penerapan metode demonstrasi.
Metode demonstrasi dapat 2. Faktor anak
meningkatkan kemampuan kognitif Kemampuan daya tangkap anak
anak yaitu dengan pembelajaran yang yang berbeda-beda mengharuskan
memerlukan koordinasi mata dan guru lebih sabar dalam

137
mendemonstrasikan pembelajaran, Tindakan kelas. Universitas
sehingga berkaitan dengan waktu Terbuka, Tanggerang Selatan.
yang dibutuhkan dalam
pembelajaran. Wardani, I G A K, dkk. 2019: Teknik
Penulisan Karya ilmiah.
G. Saran Universitas Terbuka,
Berdasarkan kesimpulan dan Tanggerang Selatan.
implikasi dalam penelitian ini, maka
peneliti menyarankan atau Tatminingsih, sri. 2019: panduan
merekomendasikan beberapa hal pemantapan kemampuan
sebagai berikut: professional. Universitas
1. Bagi Guru terbuka, Tanggerang Selatan.
Agar guru dapat memanfaatkan
metode demonstrasi dengan baik Naimah, M. 2012: kajian teori
dalam pembelajaran untuk perkembangan kognitif. Uin
mengembangkan kemampuan malang.
anak. Khususnya kemampuan
kognitif anak yang sangat penting Afriyenischa Nazella. 2019:
bagi perkembangan mengenal Pengembangan Kognitif Anak
warna, bentuk, ukuran, ruang, dan Melalui Media Kartu Angka.
angka (berhitung), dalam kegiatan Fakultas tarbiyah dan keguruan
meronce dan berhitung. Universitas Islam Negeri Raden
Pembelajaran tersebut Intan Lampung.
meningkatkan segala
\perkembangan anak agar anak Mukhlas hapid 2019: Laporan
lebih mudah memahami Pemantapan Kemampuan
pembelajaran kognitif yang Professional. Fakultas
diterapkan. Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
2. Bagi Sekolah Universitas Terbuka Serang.
Sekolah hendaknya dapat
menyediakan sarana dan prasarana Dr.Hj.Khadijah,M.Ag.2016:
pembelajaran yang di butuhkan Pengembangan Kognitif Anak
dalam pengembangan kemampuan Usia Dini.Perdana Mulya
anak, khususnya kemampuan Sarana Medan.
kognitif anak dan juga pihak
sekolah hendaknya dapat memberi Alfiana Candra 2020: Laporan
pelatihan dan memotivasi guru Praktik Pemantapan
agar lebih kreatif dan inovatif Kemampuan Professional
dalam pembelajaran. (PKP). Universitas Terbuka
Pokjar Tuban.
DAFTAR PUSTAKA
Sujiono, Yuliani Nurani, dkk. 2019: Gardner 2000: A Cause Againts
Metode Pengembangan Spiritual Intellligence.
Kognitif. Universitas Terbuka, International Journal For The
Tanggerang Selatan. Psychologi. 10:27-34

Wardani, I G A K, dan Kuswaya


Wihardit. 2019: Penelitian

138
Pamadhi 2012: Seni keterampilan
anak. Jkarta Universitas
Terbuka.

Desmita 2006: psikologi


perkembangan. Bandung, PT
Remaja RosdaKarya

Suherman, dkk 2001: Strategi


Pembelajaran Matematika.
Jurusan Pendidikan
Matematika UPI. Bandung.

Hidayati 2010: Faktor yang


mempengaruhi kemampuan
berhitung.pypytsuwardy.blogs
pot.com

Kemdikbud 2014: Standar Nasional


Pendidikan.Digilib.Uinsby.ac.i
d

Purwanto 2009: Evaluai hasil


belajar. Yogyakarta.Pustaka
Belajar.

Aqib Zainal 2009: Penelitian


Tindakan Kelas.Bandung CV
Yrama widya.

Dianti A 2019: Landasan Teori. Iain


Tulungagung.ac.id

Anidar J 2017: Teori belajar


menurut ahli kognitif. Ejournal
Uinib.ac.id

139
140

Anda mungkin juga menyukai