PRINSIP MANAJEMEN
PENYELENGGARAAN MAKANAN
Disusun oleh :
Tim Dosen Prinsip Manajemen Penyelenggaraan
Makanan
Mengetahui, Penulis,
Program Studi Gizi Klinik, a.n. Tim Pengampu Mata Kuliah
Ketua Prinsip Manajemen
Penyelenggaraan Makanan
Menyetujui,
Jurusan Kesehatan,
Ketua
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya, maka penulisan Buku Kerja Praktek Mahasiswa Prinsip
2
Manajemen Penyelenggaraan Makanan untuk semester V dapat
diselesaikan.
Dalam penyusunan materi, tidak sedikit hambatan yang tim penulis
hadapi. Namun tim penulis menyadari bahwa kelancaran dalam
penyususnan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan
bimbingan pihak terkait, sehingga kendala-kendala yang tim penulis
hadapi teratasi.
Buku kerja praktikum Mahasiswa ini disusun agar Mahasiswa dapat
melaksanakan praktikum dengan mudah dan terstruktur. Semoga buku
kerja praktikum Mahasiswa dapat memberikan wawasan yang lebih luas
dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para
mahasiswa Gizi Klinik Politeknik Negeri Jember.
Terimakasih kami ucapkan pada semua pihak yang telah membantu
dalam penyususnan Buku Kerja Praktikum Mahasiswa ini. Kami harapkan
kritik dan saran yang membangun bagi kesempurnaan Buku Kerja
Praktikum Mahasiswa.
Desember, 2020
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
1. Klasifikasi Penyelenggaran Makanan 5
Institusi
3
2. Tipe Penyelenggaran Makanan Institusi 9
11 Daftar Pustaka 55
.
4
Acara 1
Pokok Bahasan :
Prinsip Manajemen Penyelenggaraan
Makanan Institusi
Acara Praktikum : Klasifikasi Penyelenggaraan makanan
Tempat : Laboratorium Dietetika dan Gizi Kuliner
Alokasi Waktu : 1 x 120 menit
Dosen Pembimbing : Ratih Putri Damayati, S.Gz, M.Si
Ayu Febriyatna, S.ST, M.Gizi
Muhammad Iqbal, S.Gz, M.PH
Yohan Yuanta, S.ST, M.Gizi
Uun Ratriantari, SST, M.Gizi
B. DASAR TEORI
Klasifikasi penyelenggaraan makanan institusi berdasarkan sifat
dan tujuannya dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok institusi
yang bersifat non atau semi komersial (Service oriented) dan
kelompok institusi yang bersifat komersial (Profit oriented). Kelompok
institusi yang bersifat service oriented adalah
1. Pelayanan kesehatan
2. Sekolah
3. Asrama
4. Institusi sosial
5. Institusi khusus
6. Darurat
Berdasarkan jenis konsumennya, penyelenggaraan makanan
dapata diklasifikasikan menjadi 9 kelompok institusi antara lain :
1. Penyelenggaraan makanan pada pelayanan kesehatan
Penyelenggaraan institusi yang termasuk pada kelompok pelayanan
kesehatan adalah yang dilakukan di Rumah Sakit, puskesmas atau
klinik.Penyelenggaraan RS merupakan yang paling kompleks dilihat
dari aspek manajemen penyelenggaraannya, karena lebih banyak
5
jumlah tenaga kerjanya, jumlah pasiennya dan jumlah dan jenis
menu yang diolah juga lebih banyak dan bervariasi.
2. Penyelenggaraan makanan anak sekolah/school feeding
Penyelenggaraan makanan disekolah karena ada beberapa alas an
yaitu salah satunya karena waktu sekolah yang cukup panjang (full
day). Tujuan dari penyelenggaraan ini yaitu menyediakan makanan
yang sesuai dengan kebutuhan selama disekolah, meningkatkan
semangat belajar anak, dana membantu meningkatkan status gizi
anak sekolah.
3. Penyelenggaraan makanan Asrama
Asrama adalah temap yang diorganisir sekelompok masyarakat
tertentu yang mendapat makanan secara kontinu. Tujuannya
adalah untuk menyediakan makanan bagi sekelompok masyarakat
asrama dan mengatur menu yang tepat agar menciptakan makanan
yang bergizi.
4. Penyelenggaraan makanan di Institusi sosial
Makanan pada institusi sosial adalah makanan yang dipersiapkan
dan dikelola untuk masyarakat yang diasuhnya tanpa
memperhitungkan keuntungan nominaldan institusi tersebut.Contoh
: panti asuhan, panti jompo dll.
5. Penyelenggaraan makanan institusi khusus
Pada dasarnya institusi khusus ini hampir sama karakteristiknya
dengan asrama namun perbedaannya adalah konsumennya tidak
selalu tinggal di institusi sehingga penyelenggara makanan tersebut
tidak selalu sepenuhnya menjadi tempat yang menyediakan
kebutuhan gizi sehari bagi kliennya. Contohnya lembaga
pemasyarakatan, asrama haji dll.
6. Penyelenggaraan makanan darurat
Penyelenggaraan makanan darurat adalah yang disediakan dalam
keadaan darurat yaitu keadaan karena kejadian tertentu akibat
bencana yang ditetapkan, diantaranya adalah keadaan darurat
6
jangka pendek (longsor dan kebakaran), menengah (banjir) dan
panjang (peperangan atau kemarau yang berkepanjangan)
7. Penyelenggaraan makanan industri transportasi
Penyelenggaraan makanan transportasi dilakukan untuk
menyediakan makanan dan minuman pada suatu perjalanan dalam
rangka untuk memenuhi kebutuhan makanan dan minuman
penumpang selama diperjalanan.Contohnya :Aero catering service
(ACS)
8. Penyelenggaraan mkanan industri tenaga kerja
Penyelenggaraan makanan tenaga kerja ini biasanya dilakukan
dengan beberapa metode yaitu swakelola (dikelola oleh pemilik
sendiri), outsourching ataupun semi outsourching.Contohnya
tenaga kerja di pabrik.
9. Penyelenggaraan makanan institusi komersial
Penyelenggaraan makanan ini melayani kebutuhan masyarakat di
luar rumah yang berorientasi pada keuntungan,
mempertimbangkan aspek pelayanan, kebutuhan dan kepuasan
konsumen. Contohnya adalah restoran
D. PROSEDUR KERJA
1. Mahasiswa searching pada google atau media yang lain untuk
mencari satu institusi yang menyelenngarakan sistem
penyelenggaraan makanan
2. Mahasiswamembuat paper dari hasil pencarian tersebut dan
menjelaskan termasuk dalam klasifikasi penyelenggaraan makanan
yang mana institusi tersebut
3. Mendokumentasikan hasil pencarian melalui google atau media
yang lain
7
4. Tugas dilaksanakan perkelompok dan dipersentasikan pada minggu
ke 3
5. Format paper terdiri dari :
a. Cover (Judul, Logo, Nama Kelompok)
b. Isi : Nama institusi penyelenggaraan makanan yang diambil,
klasifikasi penyelenggaraan makanan termasuk apa,
karakteristiknya bagaimana, analisis (membahas suatu
masalah berdasarkan hasil pengamatan (maksimal 3 lembar)
c. Kesimpulan
d. Lampiran (tambahkan foto )
F. KESIMPULAN
8
G. Rubrik Penilaian
Jenjan
Angka Deskripsi Kinerja
g
E < 46 Tidak mengerjakan laporan, tidak presentasi
Laporan tidak tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik,
D 46 – 55 penguasaan materi kurang, tim tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik,
C 56 – 65 penguasaan materi kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif,
kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan
BC 66 – 70 materi kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran
tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan
B 71 -75
materi baik, semua tim aktif, kehadiran tepat waktu
Laporan tepat dan lengkap, presentasi baik, penguasaan
AB 76 – 80
materibaik, semua tim aktif, kehadiran tepat waktu
Acara2-3
Pokok Bahasan :Prinsip Manajemen Penyelenggaraan
Makanan Institusi
Acara Praktikum : Tipe Penyelenggaraan Makanan Intitusi
9
Tempat : Laboratorium Dietetika dan Gizi Kuliner
Alokasi Waktu : 1 x 120 menit
Dosen Pembimbing : Ratih Putri Damayati, S.Gz, M.Si
Ayu Febriyatna, S.ST, M.Gizi
Muhammad Iqbal, S.Gz, M.PH
Yohan Yuanta, S.ST, M.Gizi
Uun Ratriantari, SST, M.Gizi
B. DASAR TEORI
A. Tipe Penyelenggaraan Makanan
Berdasarkan aspek penggunaan bahan makanan terdapat 4 tipe
penyelenggaraan makanan institusi, yaitu penyelenggaraan makanan
conventional, penyelenggaraan makanan yang terpusat (Commisary),
penyelenggaraan makanan siap dimasak (ready-prepared) dan
penyelenggaraan makanan olahan yang siap dipanaskan (Assembely-
serve).
1) Conventional
Merupakan Sistem penyelenggaraan makanan institusi dengan
metode tradisional, dimana proses produksi makanan (pengadaan
bahan makanan (BM) sampai dengan penyajian) dilakukan pada
satu tempat yang sama. Produksi makanan pada sistem ini
dilakukan dengan watu yang relatif singkat sehingga pembelian
makanan mentah menjadi makanan olahan yang siap untuk diolah
menjadi makanan.
2) Commissary
Merupakan sistem penyelenggaraan makanan banyak, dimana
tempat produksi terpisah dari tempat penyajian/pelayanan kepada
konsumen. Sistem ini diterapkan bila daerah pelayanan belum
dapat dijangkau oleh produksi. Contohnya: perusahaan,
10
penerbangan, restoran di kota-kota besar, catering yang melayani
pesanan makanan bagi teaga kerja di perusahaan dan sebagainya.
3) Ready Prepared
Merupakan sistem penyelenggaraan makanan banyak, dimana
produksi dan pelayanan dilakukan pada satu tempat namun watu
persiapan terpisah dari waktu penyajian atau makanan tidak
langsung dikonsumsi. Proses pengolahan dimulai dengan pembelian
BM mentah atau olahan (setengah jadi) yang siap diolah (ready to
cook). Pada sistem ini, terdapat 2 periode pemasakan, yaitu
pemasakan awal sebelum penyimpanan dan pemasakan kedua saat
akan disajikan kepada konsumen. Metode penyimpanan antara lain:
a. Metode cook chill (makanan dapat bertahan hingga jangka
waktu 2-3 hari)
b. Metode cook freeze (makanan dapat bertahan hingga jangka
waktu 2 minggu-1 bulan)
4) Assembely/Serve
Merupakan sistem penyeleggaraan makanan banyak tanpa adanya
proses pengolahan awal, namun hanya bersifat sebagai penjual dan
pelayanan produk makanan jadi atau makanan siap dikonsumsi
(ready to eat). Contohnya : beberapa tempat umum (foodcenter
dan cafe), marketing produk cola-cola, sprite, ice cream dan lain-
lain.
D. PROSEDUR KERJA
1. Mahasiswa searching pada google atau media yang lain untuk
mencari satu institusi yang menyelenngarakan sistem
penyelenggaraan makanan
11
2. Mahasiswamembuat paper dari hasil pencarian tersebut dan
menjelaskan termasuk dalam tipe penyelenggaraan makanan yang
mana institusi tersebut (dilaksanakan pada minggu ke 2)
3. Mendokumentasikan hasil pencarian melalui google atau media
yang lain
4. Tugas dilaksanakan perkelompok dan dipersentasikan pada minggu
ke 3
5. Format paper terdiri dari :
a. Cover (Judul, Logo, Nama Kelompok)
b. Isi : Nama institusi penyelenggaraan makanan yang diambil,
termasuk penyelenggaraan makanan termasuk tipe apa,
alasannya apa, analisis (membahas suatu masalah berdasarkan
hasil pengamatan (maksimal 3 lembar)
c. Kesimpulan
6. Lampiran (tambahkan foto )
12
F. KESIMPULAN
G. Rubrik Penilaian
Jenjang Angka Deskripsi Kinerja
E < 46 Tidak mengerjakan laporan, tidak presentasi
Laporan tidak tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang
D 46 – 55 baik, penguasaan materi kurang, tim tidak aktif,
kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik,
C 56 – 65 penguasaan materi kurang, ada sebagian tim yang tidak
aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik,
BC 66 – 70 penguasaan materi kurang, ada sebagian tim yang tidak
aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik,
B 71 -75 penguasaan materi baik, semua tim aktif, kehadiran tepat
waktu
Laporan tepat dan lengkap, presentasi baik, penguasaan
AB 76 – 80
materi baik, semua tim aktif, kehadiran tepat waktu
Laporan tepat dan lengkap, presentasi sangat baik,
A >80 penguasaan materi sangat baik, semua tim aktif,
kehadiran tepat waktu
Acara 4
Pokok Bahasan : Manajemen Penyelenggaraan Makanan
Institusi
Acara Praktikum : Fungsi Manajemen Penyelenggaraan
Makanan Institusi
Tempat : Laboratorium Dietetika dan Gizi Kuliner
Alokasi Waktu : 1 x 120 menit
Dosen Pembimbing : Ratih Putri Damayati, S.Gz, M.Si
13
Ayu Febriyatna, S.ST, M.Gizi
Muhammad Iqbal, S.Gz, M.PH
Yohan Yuanta, S.ST, M.Gizi
Uun Ratriantari, SST, M.Gizi
B. DASAR TEORI
Fungsi manajemen penyelenggaraan makanan yaitu mengatur aspek
dari unsur manajemen secara menyeluruh. Pelaksanaan fungsi
manajemen pada suatu organisasi adalah merupakan tanggung jawab
dari pimpinan. Fungsi manajemen sebagai elemen dasar dalam proses
manajemen sebagai acuan pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Berbagai rangkaian tugas/kegiatan manajemen yang berperan khas dan
saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Directing (Pengarahan/Pelaksanaan)
4. Controling (Pengawasan)
14
D. PROSEDUR KERJA
1. Mahasiswa secara berkelompok mencari dan mewawancarai
mengenai fungsi mspm meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan baik secara langsung maupun melalui
media daring satu penyelenggara makanan (bisa catering, pemilih
usaha makanan, panti asuhan dll.)
2. Mahasiswa membuat laporan dari hasil pencarian tersebut dan
menganalisis fungsi manajemen penyelenggaraan makanan yang
mana institusi tersebut
E. HASIL DAN PEMBAHASAN
F. Kesimpulan
15
G. Rubrik Penilaian
Jenjan
Angka Deskripsi Kinerja
g
E < 46 Tidak mengerjakan laporan, tidak presentasi
Laporan tidak tepat dan tidak lengkap,
presentasi kurang baik, penguasaan materi
D 46 – 55
kurang, tim tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi
kurang baik, penguasaan materi kurang, ada
C 56 – 65
sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak
tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi
baik, penguasaan materi kurang, ada sebagian
BC 66 – 70
tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi
B 71 -75 baik, penguasaan materi baik, semua tim aktif,
kehadiran tepat waktu
Laporan tepat dan lengkap, presentasi baik,
AB 76 – 80 penguasaan materi baik, semua tim aktif,
kehadiran tepat waktu
Laporan tepat dan lengkap, presentasi sangat
A >80 baik, penguasaan materi sangat baik, semua tim
aktif, kehadiran tepat waktu
16
17
Acara 5
Pokok Bahasan : Membuat Keputusan Pemilihan Sistem
Penyelenggaraan Makanan
Acara Praktikum : Keputusan Pemilihan Sistem
Penyelenggaran Makanan
Tempat : Laboratorium Dietetika dan Gizi Kuliner
Alokasi Waktu : 1 x 120 menit
Dosen Pembimbing : Ratih Putri Damayati, S.Gz, M.Si
Ayu Febriyatna, S.ST, M.Gizi
Muhammad Iqbal, S.Gz, M.PH
Yohan Yuanta, S.ST, M.Gizi
Uun Ratriantari, SST, M.Gizi
B. DASAR TEORI
Sebelum menerapkan sebuah sistem penyelenggaraan
makananan yang kompleks di suatu tempat. Manajer dalam hal ini ahli
gizi dituntut untuk pertama kali memutuskan manakah dari sistem
penyelenggaraan makanan yang paling sesuai diterapkan.
Ketidaksesuaian pemilihan sistem penyelenggaraan makanan akan
berdampak kerugian yang besar bagi sebuah institusi.
18
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau
suatu spekulasi bisnis.
D. PROSEDUR KERJA
1. Berdasarkan data kunjungan ke institusi penyelenggaraan
makanan yang sudah ditentukan di praktikum sebelumnya,
Mahasiswa diminta untuk mendeskripsikan kelebihan, kekurangan,
kesempatan dan ancaman.
2. Masukkan kelebihan, kekurangan, kesempatan dan ancaman tadi
dalam sebuah matriks
3. Mahasiswa diminta mendiskusikan solusi berdasarkan persilangan
matriks yang ada
4. Masih melalui diskusi, Mahasiswa diminta memutuskan sistem
penyelenggaraan makan apa yang tepat disesuaikan dengan solusi
pada poin nomer 3
5. Menganalisis berdasarkan tabel sbb untuk menentukan sistem
penyelenggaraan yang tepat
Opportunities Threats
(eksternal, positif) (eksternal, negatif)
1. ...... 1. ......
2. ...... 2. ......
3. ...... 3. ......
dst. dst.
Strength Strategi Strenght- Strategi Strenght-
(internal, positif) opportunities threats
1. ...... 1. ..... 1. .....
19
2. ...... 2. ..... 2. .....
3. ...... 3. ..... 3. .....
dst. dst. dst.
Weakness Strategi Weakness- Strategi Weakness-
(internal, negatif) opportunities threats
1. ...... 1. ..... 1. .....
2. ...... 2. ..... 2. .....
3. ...... 3. ..... 3. .....
4. dst. dst. dst.
F. Kesimpulan
20
G. Rubrik Penilaian
Jenjan
Angka Deskripsi Kinerja
g
E < 46 Tidak mengerjakan laporan, tidak presentasi
Laporan tidak tepat dan tidak lengkap,
presentasi kurang baik, penguasaan materi
D 46 – 55
kurang, tim tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi
kurang baik, penguasaan materi kurang, ada
C 56 – 65
sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak
tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi
baik, penguasaan materi kurang, ada sebagian
BC 66 – 70
tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi
B 71 -75 baik, penguasaan materi baik, semua tim aktif,
kehadiran tepat waktu
Laporan tepat dan lengkap, presentasi baik,
AB 76 – 80 penguasaan materi baik, semua tim aktif,
kehadiran tepat waktu
Laporan tepat dan lengkap, presentasi sangat
A >80 baik, penguasaan materi sangat baik, semua tim
aktif, kehadiran tepat waktu
21
Acara 6
Pokok Bahasan : Peralatan (Pemilihan, Desain, Inventaris
dan Perawatan)
Acara Praktikum : Peralatan (Pemilihan, Desain, Inventaris
dan Perawatan)
Tempat : Laboratorium Dietetika dan Gizi Kuliner
Alokasi Waktu : 1 x 120 menit
Dosen Pembimbing : Ratih Putri Damayati, S.Gz, M.Si
Ayu Febriyatna, S.ST, M.Gizi
Muhammad Iqbal, S.Gz, M.PH
Yohan Yuanta, S.ST, M.Gizi
Uun Ratriantari, SST, M.Gizi
B. DASAR TEORI
Dasar pertimbangan pemilihan peralatan dan perlengkapan
dapur antara lain:
a. Menu
b. Tenaga kerja
c. Tempat
d. Standar keamanan
e. Standar sanitasi
f. Biaya peralatan dan pemasangan
g. Ukuran ruangan
h. Harus efisien, berkualitas tinggi dan sesuai kelayakan
Persyaratan peralatan sesuai dengan PERMENKES No.
304/MENKES/PER/IV/1989 Tentang Persyaratan Kesehatan Rumah
Makan dan Restoran adalah :
1. Peralatan yang kontak langsung dengan makanan tidak boleh
mengeluarkan zat beracun yang melebihi ambang batas
sehingga membahayakan kesehatan antara lain :
a) Timah (pb)
22
b) Arsenikum (As)
c) Tembaga (Cu)
d) Seng (Zn)
e) Cadminum (Cd)
f) Antimon (Sb)
2. Peralatan tidak rusak, gompel, retak dan tidak menimbulkan
pencemaran terhadap makanan.
3. Permukaan yang kontak langsung dengan makanan harus
tidak ada sudut mati, rata halus dan mudah dibersihkan.
4. Peralatan harus dalam keadaan bersih sebelum digunakan.
5. Peralatan yang kontak langsung dengan makanan yang siap
disajikan tidak boleh mengandung angka kuman yang
melebihi ambang batas, dan tidak boleh mengandung Ecoli
per cm2 permukaan alat.
6. Cara pencucian peralatan harus memenuhi ketentuan :
a) Pencucian peralatan harus menggunkan sabun/detergen
air dingin, air panas, sampai bersih.
b) Dibebaskan hamakan sedikitnya dengan larutan kaporit
50 ppm atau iodophor 12,5 ppm air panas 80 oC selama 2
menit.
7. Pengeringan peralatan harus memenuhi ketentuan :
Peralatan yang sudah didesinfeksi harus ditiriskan pada rak-
rak anti karat sampai kering sendiri dengan bantuan sinar
matahari atau sinar buatan/mes'in dan tidak boleh dilap
dengan kain.
8. Penyimpanan peralatan harus memenuhi ketentuan :
23
c. Rak-rak penyimpanan peralatan dibuat anti karat, rata
dan tidak mudah aus/rusak
d. Laci-laci penyimpanan peralatan terpelihara
kebersihannya.
e. Ruang penyimpanan peralatan tidak lembab,
terlindungan dari sumber pengotoran/kontaminasi dan
binatang perusak.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Laptop
2. LCD
3. Proyektor
4. Alat tulis
D. PROSEDUR KERJA
1. Masing-masing Mahasiswa mencari sumber pada google atau
media yang lain terkait macam-macam alat yang digunakan pada
institusi penyelenggaraan makanan
2. Mahasiswa membuat paper dari hasil pencarian tersebut,
mengidentifikasi dan mengklasifikasikan alat tersebut beserta
fungsinya
3. Format paper terdiri dari :
a. Cover (Judul, Logo, identitas diri, identitas institusi)
b. Isi : Tabel Alat Penyelenggaraan Makanan, dan Pembahasan
c. Kesimpulan
d. Daftar Pustaka
24
3.
dst.
Pernyimpanan
1.
2.
3.
dst.
Persiapan
1.
2.
3.
dst.
Pengolahan
1.
2.
3.
dst.
Distribusi
1.
2.
3.
dst.
Penyajian
1.
2.
3.
dst.
E. HASIL DAN PEMBAHASAN
25
F. KESIMPULAN
G. RUBRIK PENILAIAN
Jenjan
Angka Deskripsi Kinerja
g
E < 46 Tidak mengerjakan laporan, tidak presentasi
Laporan tidak tepat dan tidak lengkap,
presentasi kurang baik, penguasaan materi
D 46 - 55
kurang, tim tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
C 56 - 65 Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi
kurang baik, penguasaan materi kurang, ada
26
sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak
tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi
baik, penguasaan materi kurang, ada sebagian
BC 66 - 70
tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi
B 71 -75 baik, penguasaan materi baik, semua tim aktif,
kehadiran tepat waktu
Laporan tepat dan lengkap, presentasi baik,
AB 76 - 80 penguasaan materi baik, semua tim aktif,
kehadiran tepat waktu
Laporan tepat dan lengkap, presentasi sangat
A >80 baik, penguasaan materi sangat baik, semua tim
aktif, kehadiran tepat waktu
Acara 7
Pokok Bahasan : Analisis Ketenagakerjaan
Acara Praktikum : Membuat Desain Sumber Daya Manusia
(SDM)
Tempat : Laboratorium Dietetika dan Gizi Kuliner
Alokasi Waktu : 1 x 120 menit
Dosen Pembimbing : Ratih Putri Damayati, S.Gz, M.Si
Ayu Febriyatna, S.ST, M.Gizi
Muhammad Iqbal, S.Gz, M.PH
27
Yohan Yuanta, S.ST, M.Gizi
Uun Ratriantari, SST, M.Gizi
B. DASAR TEORI
Sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang sangat
penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik
institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang
menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM
berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai
penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan
organisasi itu.
Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang karyawan
bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal
atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian
muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C.
atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekadar sebagai aset
utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan,
dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga
bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif
SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih
mengemuka (Greer, 1995).
28
Pada sistem penyelenggaraan makanan tidak banyak berbeda
dengan sistem organisasi lainnya, lebih detail dapat dilihat pada
bagan dibawah ini.
D. PROSEDUR KERJA
1. Mahasiswa mendiskusikan dan merancang proses requisition
pegawai di dapur RS, katering, asrama, dan lapas
2. Mahasiswa mendiskusikan dan merancang proses penerimaan
pegawai di dapur RS, katering, asrama, dan lapas
29
3. Mahasiswa mendiskusikan dan merancang proses pertimbangan
keputusan penerimaan pegawai di dapur RS, katering, asrama,
dan lapas
4. Mahasiswa mendiskusikan dan merancang materi
orientasipegawai di dapur RS, katering, asrama, dan lapas
5. Mahasiswa mempersentasikan poin ke 1-4
Lembar Kerja
Nama Institusi
Hasil Diskusi Rancangan
Proses Requisition
(gaji, job description,
kualifikasi, kebutuhan
pengalaman dan
informasi lainnya)
Proses Penerimaan
Pegawai
Proses Orientasi
30
E. HASIL DAN PEMBAHASAN
F. Kesimpulan
G. Rubrik Penilaian
Jenjan
Angka Deskripsi Kinerja
g
E < 46 Tidak mengerjakan laporan, tidak presentasi
Laporan tidak tepat dan tidak lengkap,
presentasi kurang baik, penguasaan materi
D 46 – 55
kurang, tim tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
C 56 – 65 Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi
kurang baik, penguasaan materi kurang, ada
31
sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak
tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi
baik, penguasaan materi kurang, ada sebagian
BC 66 – 70
tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi
B 71 -75 baik, penguasaan materi baik, semua tim aktif,
kehadiran tepat waktu
Laporan tepat dan lengkap, presentasi baik,
AB 76 – 80 penguasaan materi baik, semua tim aktif,
kehadiran tepat waktu
Laporan tepat dan lengkap, presentasi sangat
A >80 baik, penguasaan materi sangat baik, semua tim
aktif, kehadiran tepat waktu
32
Acara 8-9
Pokok Bahasan : Analisis Ketenagakerjaan
Acara Praktikum : Menghitung dan Menganalisis
Ketenagakerjan
Tempat : Laboratorium Dietetika dan Gizi Kuliner
Alokasi Waktu : 1 x 120 menit
Dosen Pembimbing : Ratih Putri Damayati, S.Gz, M.Si
Ayu Febriyatna, S.ST, M.Gizi
Muhammad Iqbal, S.Gz, M.PH
Yohan Yuanta, S.ST, M.Gizi
Uun Ratriantari, SST, M.Gizi
33
4 Kelas D 9 14 23
3. Berdasarkan Jabatan/Posisi (1:8 ditambah koreksi kerja, libur, dsb)
4. Berdasarkan jumlah klien (1:25 ditambah koreksi kerja, libur, dsb)
5. Rekomendasi Full Time Equivalents (RFTE) (1,5 X jumlah tenaga
yang diperlukan, waktu operasional 7 hari kerja/minggu dan faktor
cuti, libur, ijin ,sakit, dll)
6. Berdasarkan Jumlah Menit Kerja/Porsi Hidangan
7. Indikator Staffing Needs (ISN)
Beban kerja dalam 1tahun
Kebutuhan tenaga=
Waktu kerja yang tersedia per tahun
Jumlah beban kerja per tahun
= jumlah karyawan saat ini x jam kerja x 365 hari
8. Workload Indicator of Staffing Needs (WISN)
Kuantitas kegiatan pokok
Kebutuhan tenaga= + standar kelonggaran
Standar beban kerja
Waktu kerja tersedia
Standar beban kerja=
Rata−ratawaktu setiap kegiatan pokok
Rumus waktu kerja tersedia:
Waktu kerja tersedia = [A-(B+C+D+E)] x F
Ket:
A = hari kerja (5/6 hari kerja/ minggu)
B = cuti tahunan
C = pendidikan dan pelatihan
D = hari libur nasional
E = ketidakhadiran kerja (sakit, ijin atau alpha)
F = waktu kerja (7-8 jam/hari)
Rata−rata waktu per faktor kelonggaran
Standar kelonggaran=
Waktu kerja tersedia
34
C. PROSEDUR KERJA
1. Hitunglah kebutuhan tenaga kerja bila diketahui :
Kode Faktor Kategori SDM Keterangan
(Perekam medis)
A Hari kerja 312 Hari/tahun
B Cuti tahunan 12 Hari/tahun
C Pendidikan dan 6 Hari/tahun
pelatihan
D Hari libur nasional 10 Hari/tahun
E Ketidakhadiran 7 Hari/tahun
kerja
F Waktu kerja 7 Jam/hari
35
36
Setiap rapat @2 jam
37
2. Simpulkan apakah institusi tersebut butuh merekrut tenaga baru
atau tidak ?
3. Lembar kerja
No Metode Perhitungan Perhitungan
1 Workload Indicator
of Staffing Needs
(WISN)
38
Analisis Hasil WISN
Nama Jumlah saat jumlah jumlah Masalah Rasio Beban
Perusahaan ini yang kelebihan / Tenaga WISN Kerja
dibutuhkan kekurangan Kerja (Tidak ada/
(WISN) (kelebihan/ normal/
kekurangan tinggi)
/ seimbang)
39
E. KESIMPULAN
F. RUBRIK PENILAIAN
40
Muhammad Iqbal, S.Gz, M.PH
Yohan Yuanta, S.ST, M.Gizi
Uun Ratriantari, SST, M.Gizi
41
c. Membuat jarak seminimal mungkin antara area produksi dengan
pusat penyajian
c. Mengatur pusat kerja di dapur secara rapi
d. Merancang alur lalu lintas yang efektif dan efisien
e. Merancang kondisi tempat kerja agar lebih produktif
f. Merancang dengan mempertimbangkan aspek sanitasi dan
keselamatan kerja
42
iii. Tempat pengolahan
iv. Tempat persiapan
v. Tempat administrasi.
j) intensitas pencahayaan alam maupun buatan minimal l0 foot
candle (fc)
k) Pertukaran udara sekurang-kurangnya 15 kali perjam untuk
menjamin kenyamanan kerja didapur, menghilangkan asap dan
debu.
l) Ruang dapur harus bebas dari serangga, tikus dan hewan lainnya
m) Udara di dapur tidak boleh mengandung angka kuman lebih dari
5 juta/gram.
n) Tersedia sedikitnya meja peracikan, peralatan, lemari/fasilitas
penyimpan air dingin, rak-rak peralatan, bak-bak pencucian yang
berfungsi dan terpelihara dengan baik.
o) Harus dipasang tulisan "Cucilah tangan anda sebelum menjamah
makanan dan peralatan di tempat yang mudah dilihat”.
p) Tidak boleh berhubungan langsung dengan jamban/WC,
Peturasan/urinoir kamar mandi dan tempat tinggal.
43
terdapat tumpukan barangbarang yang dapat menjadi
sarang tikus.
(3) Pembuangan air limbah (air limbah dapur dan kamar mandi)
tidak menimbulkan sarang serangga, jalan masuknya tikus
dan dipelihara kebersihannya.
(4) Pembuangan air hujan lancar, tidak terdapat genangan air.
b. Konstruksi
Konstruksi bangunan untuk kegiatan jasaboga harus kokoh dan
aman. Konstruksi selain kuat juga selalu dalam keadaan bersih
secara fisik dan bebas dari barang-barang sisa atau bekas yang
ditempatkan sembarangan.
c. Lantai
Kedap air, rata, tidak retak, tidak licin, kemiringan/kelandaian
cukup dan mudah dibersihkan.
d. Dinding
Permukaan dinding sebelah dalam rata, tidak lembab, mudah
dibersihkan dan berwarna terang. Permukaan dinding yang selalu
kena percikan air, dilapisi bahan kedap air setinggi 2 (dua) meter
dari lantai dengan permukaan halus, tidak menahan debu dan
berwarna terang. Sudut dinding dengan lantai berbentuk
lengkung (conus) agar mudah dibersihkan dan tidak menyimpan
debu/kotoran.
2. Langit-langit
a. Bidang langit-langit harus menutupi seluruh atap bangunan,
terbuat dari bahan yang permukaannya rata, mudah
dibersihkan, tidak menyerap air dan berwarna terang.
b. Tinggi langit-langit minimal 2,4 meter di atas lantai.
3. Pintu dan jendela
a. Pintu ruang tempat pengolahan makanan dibuat membuka ke
arah luar dan dapat menutup sendiri (self closing), dilengkapi
peralatan anti serangga/lalat seperti kassa, tirai, pintu
rangkap dan lain-lain.
44
b. Pintu dan jendela ruang tempat pengolahan makanan
dilengkapi peralatan anti serangga/lalat seperti kassa, tirai,
pintu rangkap dan lain-lain yang dapat dibuka dan dipasang
untuk dibersihkan.
4. Pencahayaan
a. Intensitas pencahayaan harus cukup untuk dapat melakukan
pemeriksaan dan pembersihan serta melakukan pekerjaan-
pekerjaan secara efektif.
b. Setiap ruang tempat pengolahan makanan dan tempat cuci
tangan intensitas pencahayaan sedikitnya 20 foot candle/fc
(200 lux) pada titik 90 cm dari lantai.
c. Semua pencahayaan tidak boleh menimbulkan silau dan
distribusinya sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
bayangan.
d. Cahaya terang dapat diketahui dengan alat ukur lux meter
(foot candle meter)
1) Mengukur 10 fc dengan lux meter pada posisi 1x yaitu
pada angka 100, atau pada posisi 10x pada angka 10.
Catatan : 1 skala lux = 10, berarti 1 foot candle = 10 lux.
2) Untuk perkiraan kasar dapat digunakan angka hitungan
sebagai berikut :
1 watt menghasilkan 1 candle cahaya atau
1 watt menghasilkan 1 foot candle pada jarak 1 kaki (30
cm) atau
1 watt menghasilkan 1/3 foot candle pada jarak 1 meter
atau
1 watt menghasilkan 1/3 x ½ = 1/6 foot candle pada jarak
2 meter atau
1 watt menghasilkan 1/3 x 1/3 = 1/9 foot candle pada
jarak 3 meter.
45
lampu 40 watt menghasilkan 40/6 atau 6,8 foot candle
pada jarak 2 meter atau 40/9 = 4,5 foot candle pada jarak 3
meter.
5. Ventilasi/penghawaan/lubang angin
a. Bangunan atau ruangan tempat pengolahan makanan harus
dilengkapi dengan ventilasi sehingga terjadi
sirkulasi/peredaran udara.
b. Luas ventilasi 20% dari luas lantai, untuk :
1) Mencegah udara dalam ruangan panas atau menjaga
kenyamanan dalam ruangan.
2) Mencegah terjadinya kondensasi/pendinginan uap air atau
lemak dan menetes pada lantai, dinding dan langit-langit.
3) Membuang bau, asap dan pencemaran lain dari ruangan.
6. Ruang pengolahan makanan
a. Luas tempat pengolahan makanan harus sesuai dengan jumlah
karyawan yang bekerja dan peralatan yang ada di ruang
pengolahan.
b. Luas lantai dapur yang bebas dari peralatan minimal dua meter
persegi (2 m2) untuk setiap orang pekerja.
Contoh : Luas ruang dapur (dengan peralatan kerja) 4 m x 5 m
= 20 m2. Jumlah karyawan yang bekerja di dapur 6 orang,
maka tiap pekerja mendapat luas ruangan 20/6 = 3,3 m2,
berarti luas ini memenuhi syarat (luas 2 m 2 untuk pekerja dan
luas 1,3 m2 perkiraan untuk keberadaan peralatan ). Luas
ruangan dapur dengan peralatan 3 m x 4 m = 12 m 2. Jumlah
karyawan di dapur 6 orang, maka tiap karyawan mendapat
luas ruangan 12/6 = 2 m 2, luas ini tidak memenuhi syarat
karena dihitung dengan keberadaan peralatan di dapur.
c. Ruang pengolahan makanan tidak boleh berhubungan langsung
dengan toilet/jamban, peturasan dan kamar mandi.
d. Peralatan di ruang pengolahan makanan minimal harus ada
meja kerja, lemari/ tempat penyimpanan bahan dan makanan
46
jadi yang terlindung dari gangguan serangga, tikus dan hewan
lainnya.
D. PROSEDUR KERJA
1. Masing-masing mahasiswa mencari sumber pada google atau media
yang lain terkait desain, layout dan sarana dapur pada institusi
penyelanggara makanan
2. Mahasiswa mendeskripsikan dan menganalisis desain, layout dan
sarana dapur institusi mengacu pada dasar teori yang telah
diberikan
3. Mahasiswa membuat desain, layout dan sarana dapur institusi
terkait sesuai dasar teori yang telah diberikan
4. Mahasiswa membuat paper dari hasil pencarian tersebut dan
menjelaskan termasuk dalam bentuk dapur yang mana, mengacu
pada dasar teori yang telah diberikan
5. Mahasiswa mempersentasikan hasil pembuatan paper tersebut
tentang desain, layout dan sarana dapur institusi. Tugas
dilaksanakan perkelompok.
6. Format paper terdiri dari :
47
a. Cover (Judul, Logo, Nama Kelompok)
b. Isi : Nama institusi penyelenggaraan makanan yang diambil,
desain, layout dan sarana dapur institusi seperti apa,
pembahasan
c. Kesimpulan
d. Daftar Pustaka
F. KESIMPULAN
48
G. RUBRIK PENILAIAN
Jenjan
Angka Deskripsi Kinerja
g
E < 46 Tidak mengerjakan laporan, tidak presentasi
Laporan tidak tepat dan tidak lengkap,
presentasi kurang baik, penguasaan materi
D 46 - 55
kurang, tim tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi
kurang baik, penguasaan materi kurang, ada
C 56 - 65
sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak
tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi
baik, penguasaan materi kurang, ada sebagian
BC 66 - 70
tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi
B 71 -75 baik, penguasaan materi baik, semua tim aktif,
kehadiran tepat waktu
Laporan tepat dan lengkap, presentasi baik,
AB 76 - 80 penguasaan materi baik, semua tim aktif,
kehadiran tepat waktu
Laporan tepat dan lengkap, presentasi sangat
A >80 baik, penguasaan materi sangat baik, semua tim
aktif, kehadiran tepat waktu
Acara 11
Pokok Bahasan : Desain, Lay out dan Sarana Gudang dan
Service Area
Acara Praktikum : Desain, Lay out dan Sarana Gudang dan
Service Area
Tempat : Laboratorium Dietetika dan Gizi Kuliner
Alokasi Waktu : 1 x 120 menit
Dosen Pembimbing : Ratih Putri Damayati, S.Gz, M.Si
49
Ayu Febriyatna, S.ST, M.Gizi
Muhammad Iqbal, S.Gz, M.PH
Yohan Yuanta, S.ST, M.Gizi
Uun Ratriantari, SST, M.Gizi
B. DASAR TEORI
Gudang atau tempat penyimpanan merupakan tempat
kegiatan untuk menyimpan, menata serta memelihara keamanan
bahan makanan kering atau basah, melakukan pencatatan dan
pelaporan bahan makanan secara periodik. Persyaratan tempat
penyimpanan secara umum antara lain:
a. Bangunan dan lingkungan sekitar harus terjaga dari sumber
cemaran
b. Desain dan konstruksi bangunan harus cukup besar untuk
menampung bahan makanan. Desain bangunan dibuat sedimikian
rupa mencegah masuknya serangga, tikus, kecoa, hewan
pengerat, kucing, dan hewan peliharaan lainnya. Penataan
interior, lantai, sudut bangunan dan celah-celah yang terbentuk
harus mudah dibersihkan
c. Prosedur operasi. Pengelolaan penyimpanan sesuai prosedur
penyimpanan yang memenuhi persyaratan sanitasi, kondisi
penyimpanan dan sarana pendukung.
d. Pemeliharaan ruang penyimpanan dan pembuangan sisa
e. Peralatan pendukung untuk penyimpanan bahan makanan
tersedia
50
f. Tempat penyimpanan kering atau segar sebaiknya dekat dengan
ruang penerimaan, tempat persiapan dan produksi sehingga
mempercepat dalam penyimpanan, pengeluaran, keamanan,
cepat, jarak pendek, kebutuhan waktu dan tenaga relatif kecil.
51
f) Tidak boleh mengandung gas-gas beracun sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
g) Tidak boleh mengandung angka kuman lebih dari 5 juta/gram.
h) Tidak boleh berhubungan langsung dengan jamban/WC,
peturasan/urinoir, kamar mandi dan tempat tinggal.
i) Harus bebas dari serangga, tikus dan hewan lainnya.
j) Lantai, dinding dan langit-langit harus selalu bersih, warna
terang.
k) Perlengkapan set kursi harus bersih.
l) Perlengkapan set kursi tidak boleh mengandung kutu
busuk/kepinding dan insect penggangu lainnya.
m) Cara menyajikan makanan harus terhindar dari pencemaran.
2. Peralatan yang digunakan untuk menyajikan harus terjaga
kebersihannya.
3. Makanan jadi yang siap disajikan harus diwadahi dan dijamah
dengan peralatan yang bcrsih.
4. Makanan jadi yang disajikan dalam keadaan hangat ditempatkan
pada fasilitas penghangat makanan dengan suhu minimal 60 oC
5. Penyajian dilakukan dengan perilaku yang sehat dan pakaian
bersih.
6. Penyajian makanan harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a) Ditempat yang bersih
b) Meja dimana makanan disajikan harus tertutSp kain putih
atau tutup plastik berwarna menarik kecuali bila meja dibuat dari
formica, taplak tidak mutlak ada.
c) Tempat-tempat bumbu/merica, garain, cuka, tomato sauce,
kecap, sambal dan lain-lain perlu dijaga kebersihannya terutama
mulut-mulutnya.
d) Asbak tempat abu rokok yang tersedia di atas meja makan
setiap saat dibersihkan.
52
e) Peralatan makan dan minum yang telah dipakai paling lambat
5 menit sudah harus dicuci
Berdasarkan Permenkes RI No 1096 Tahun 2011 Tempat
penyajian tau service area harus Perhatikan jarak dan waktu
tempuh dari tempat pengolahan makanan ke tempat penyajian
serta hambatan yang mungkin terjadi selama pengangkutan karena
akan mempengaruhi kondisi penyajian. Hambatan di luar dugaan
sangat mempengaruhi keterlambatan penyajian.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat tulis
2. Laptop
D. PROSEDUR KERJA
1. Masing-masing mahasiswa mencari sumber pada google atau media
yang lain terkait desain, layout dan sarana gudang dan service area
pada institusi penyelanggara makanan
2. Mahasiswa mendeskripsikan dan menganalisis desain, layout dan
sarana dapur institusi mengacu pada dasar teori yang telah diberikan
3. Mahasiswa membuat desain, layout dan sarana gudang dan service
area institusi terkait sesuai dasar teori yang telah diberikan
4. Mahasiswa membuat paper dari hasil pencarian tersebut dan
menjelaskan termasuk dalam bentuk gudang dan service area yang
mana, mengacu pada dasar teori yang telah diberikan
5. Mahasiswa mempersentasikan hasil pembuatan paper tersebut
tentang desain, layout dan sarana gudang dan service area institusi.
Tugas dilaksanakan perkelompok.
6. Format paper terdiri dari :
a. Cover (Judul, Logo, Nama Kelompok)
b. Isi : Nama institusi penyelenggaraan makanan yang diambil,
desain, layout dan sarana gudang dan service area institusi
seperti apa, pembahasan
c. Kesimpulan
53
d. Daftar Pustaka
F. KESIMPULAN
G. RUBRIK PENILAIAN
Jenjan
Angka Deskripsi Kinerja
g
E < 46 Tidak mengerjakan laporan, tidak presentasi
Laporan tidak tepat dan tidak lengkap,
presentasi kurang baik, penguasaan materi
D 46 - 55
kurang, tim tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi
kurang baik, penguasaan materi kurang, ada
C 56 - 65
sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak
tepat waktu
BC 66 - 70 Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi
54
baik, penguasaan materi kurang, ada sebagian
tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi
B 71 -75 baik, penguasaan materi baik, semua tim aktif,
kehadiran tepat waktu
Laporan tepat dan lengkap, presentasi baik,
AB 76 - 80 penguasaan materi baik, semua tim aktif,
kehadiran tepat waktu
Laporan tepat dan lengkap, presentasi sangat
A >80 baik, penguasaan materi sangat baik, semua tim
aktif, kehadiran tepat waktu
Acara 12-13
Pokok Bahasan : Manajemen Pengadaan Bahan Makanan
Acara Praktikum : Manajemen Pengadaan Bahan Makanan
Tempat : Laboratorium Dietetika dan Gizi Kuliner
Alokasi Waktu : 1 x 120 menit
Dosen Pembimbing : Ratih Putri Damayati, S.Gz, M.Si
Ayu Febriyatna, S.ST, M.Gizi
Muhammad Iqbal, S.Gz, M.PH
Yohan Yuanta, S.ST, M.Gizi
Uun Ratriantari, SST, M.Gizi
55
2. Mampu membuat spesifikasi bahan makanan
B. DASAR TEORI
Manajemen pengadaan bahan makanan meliputi pemesanan,
pembelian, penyimpanan dan penyaluran bahan makanan.
Pemesanan bahan makanan dilakukan dengan menyusun atau
memperhitungkan kebutuhan bahan makanan yang diperlukan untuk
pengadaan bahan makanan institusi. Kegiatan penyediaan macam,
jumlah, dan spesifikasi bahan makanan merupakan serangkaian
kegiatan pembelian. Metode pembelian dapat dilakukan dengan
membeli sendiri di pasar atau dengan cara memasok bahan makanan.
Standar menu
Standar porsi
Jumlah klien
Jumlahpelayanan
56
Frekuensi pemakaian bahan makanan dalam 1 siklus x standar
porsi x jumlah putaran siklus x jumlah konsumen
b. bentuk
c. warna
e. jenis kemasan
57
3. Laptop
D. PROSEDUR KERJA
1. Mahasiswa membuat perencanaan kebutuhan makanan dalam satu
bulan sesuai dengan siklus menu kasus dengan konsumen 100
orang
2. Mahasiswa membuat spesifikasi bahan makanan sesuai dengan
bahan makanan yang ada pada siklus menu
58
F. KESIMPULAN
G. RUBRIK PENILAIAN
Jenjan
Angka Deskripsi Kinerja
g
E < 46 Tidak mengerjakan laporan, tidak presentasi
Laporan tidak tepat dan tidak lengkap,
presentasi kurang baik, penguasaan materi
D 46 - 55
kurang, tim tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
59
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi
kurang baik, penguasaan materi kurang, ada
C 56 - 65
sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak
tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi
baik, penguasaan materi kurang, ada sebagian
BC 66 - 70
tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi
B 71 -75 baik, penguasaan materi baik, semua tim aktif,
kehadiran tepat waktu
Laporan tepat dan lengkap, presentasi baik,
AB 76 - 80 penguasaan materi baik, semua tim aktif,
kehadiran tepat waktu
Laporan tepat dan lengkap, presentasi sangat
A >80 baik, penguasaan materi sangat baik, semua tim
aktif, kehadiran tepat waktu
DAFTAR PUSTAKA
60
Puckett RP. 2004. Food Service Manual for Health Care Institutions Third
Edition. San Francisco: Jossey-Bass A Wiley Imprint.
Rotua, M, Siregar R. 2015. Manajemen Sistem Penyelenggaraan
Makanan Institusi Dasar. Jakarta : EGC
Sethi M. 2004. Institutional Food Management. New Delhi: New Age
International (P) Limited Publisher
Bakri B, Intiyati A, Widartika. 2018. Bahan Ajar Gizi:Sistem
Penyelenggaran Institusi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
61