Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN ASUHAN GIZI (PAG)

ABORTUS INKOMPLIT
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh akibat – akibat
tertentu pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22
1. Pengertian
minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar
kandungan (Prawirohardjo,2006).
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada
usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram, sebelum janin mampu hidup diluar kandungan
(Nugroho,2010)

2. Asesmen/Pengkajian Melanjutkan hasil Skrining perawat atau bidan.


Antropometri Mengkaji data berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh.
Asesmen/Pengkajian Biokimia Pemeriksaan Hemoglobin dan Urine

Asesmen/Pengkajian
Tekanan darah, Respirasi, suhu, KU
Klinis/Fisik

Asesmen/Pengkajian Riwayat Riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, bentuk


Makan makanan, rata-rata asupan sebelum masuk RS, Alergi makanan.

Asesmen /Pengkajian Riwayat Riwayat sosial ekonomi, budaya, riwayat penyakit saat ini dan
penyakit keluarga, riwayat penggunaan suplemen makanan,
Personal status kesehatan mental serta status kognitif
3. Diagnosis Gizi (Masalah Gizi) a. Peningkatan kebutuhan energy dan protein agar membantu
penyembuhan luka bekas operasi
b. Peningkatan kebutuhan Zat besi (Fe)

4. Intervensi Gizi (Terapi Gizi)


a. Perencanaan Tujuan :
1. Memenuhi kebutuhan asupan zat gizi
2. Mempertahankan status gizi optimal
3. Mempercepat penyembuhan luka bekas Operasi
4. Terjadi peningkatan pengetahuan dan kepatuhan diet

Syarat-syarat diet TKTP adalah :


b. Implementasi
1.    Energi
a.    Bagi pasien dengan status gizi kurang diberikan sebanyak
40-45 kkal/kg BB.
b.   Bagi pasien dengan status gizi lebih diberikan sebanyak
10-25% di bawah kebutuhan energy normal.
c.    Bagi pasien dengan status gizi baikdiberikan sesuai
dengan kebutuhanenergi normal ditambah factor stress
sebanyak 15% dari AMB (Angka metabolism basal).
2.    Protein
a.   Bagi pasien dengan status gizi kurang, anemia, albumin
rendah (<2,5 mg/dl) diberikan protein tinggi 1,5-2,0 g/kg
BB.
b.   Bagi pasien dengan status gizi baik atau kegemukan
diberikan protein normal 0,8-1 g/kg BB.
3.    Lemak ckup, yaitu 15-25% dari kebutuhan energy total
4.   Karbohidrat cukup, sesuai dari sisa dari kebutuhan energy
total untuk menghindari hipermetabolisme.
5.    Vitamin cukup terutama vitamin B, C, dan K.
6. Tinggi Fe
6.    Pemberian edukasi dan konseling gizi kepada pasien, keluarga
c. Edukasi dan Konseling Gizi
pasien dan penunggu pasien (Care Giver) mengenai diet pre
eklampsia berat (PEB) baik jumlah, jadwal dan jenis makanan
yang dianjurkan

Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain yaitu


d. Koordinasi dengan tenaga
dengan dokter, perawat, apoteker, dan tenaga kesehatan lain
kesehatan lain terkait asuhan pasien
5. Monitoring danEvaluasi a. Status Gizi berdasarkan antropometri
b. Pemeriksaan fisik /klinis
c. Pemeriksaan biokimia
d. Asupan Makanan sesuai dengan kebutuhan gizi pasien

6. Re Asesmen (Kontrolkembali) Kontrol ulang untuk konseling gizi melihat keberhasilan


intervensi (terapi gizi) dan kepatuhan diet setelah pulang dari
rumah sakit
7. Indikator/Outcome 1. Asupan makan ≥80% dari kebutuhan
2. Status Gizi berdasarkan antropometri Berat badan, IMT
3. Peningkatan Pengetahuan dankepatuhan diet

1. Almatsier, S. 2004. Penuntun Diet: Jakarta PT. Gramedia


8. Kepustakaan Pustaka Utama
2. Pedoman Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)

Anda mungkin juga menyukai