Anda di halaman 1dari 49

PENGKAJIAN GERONTIK Ny.

K DENGAN MASALAH HIPERTENSI

DI DAERAH TUNGGALPAGER, KEC. PUNGGING

Dosen pembimbing : Bpk. Heri Triwibowo, SKM, Skep. M. Kes

Oleh :

LAILATUL NURAINI

NIM 201804067

D3 Kep / 3B

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

Tahun ajar 2020/2021


FORMAT PENGKAJIAN LANSIA
ADAPTASI TEORI MODEL CAROL A MILLER
D3 KEPERAWATAN STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

Tanggal Pengkajian : 07 Desember 2020

1. IDENTITAS :
KLIEN
Nama : Ny. K
Umur : 80 tahun
Agama : Islam
Alamat asal : Tunggalpager, Kec. Pungging, Mojokerto

2. DATA :
KELUARGA
Nama : Tn. F
Hubungan : Anak
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Tunggalpager, Kec. Pungging, Mojokerto . Telp :
081633637636
3. STATUS KESEHATAN SEKARANG :
a. Keluhan utama: Pasien mengatakan memiliki penyakit hipertensi, saat ini Ny. K
mengatakan sering terbangun pada malam hari jika ingin BAK sampai 4x, klien
mengatakan tidak pernah tidur siang karena tidak bisa tidur pada siang hari ,
klien mengatakan kakinya terkadang gemetar saat berjalan, klien mengatakan
nyri yang dirasakan terkadang mengganggu aktivitasnya, nyeri seperti
mencengkram, klien mengatakan nyeri bila lututnya ditekuk, nyeri yang
dirasakan hilang timbul, wajah klien tampak meringis saat menahan nyeri.
b. Pengetahuan, usaha yang dilakukan untuk mengatasi keluhan : Pasien
mengatakan jika merasa nyeri hanya dipijat sendiri
c. Obat-obatan : Saat ini Ny. K masih mengkonsumsi obat antihipertensi secara
rutin
4. AGE RELATED CHANGES (PERUBAHAN TERKAIT PROSES MENUA) :

FUNGSI FISIOLOGIS

1. Kondisi Umum
Ya Tidak
Kelelahan : ✔
Perubahan BB : ✔
Perubahan nafsu : ✔
makan
Masalah tidur : ✔
Kemampuan ADL : ✔
KETERANGAN : Pasien mengatakan sering merasa kelelahan saat
beraktifitas, nafsu makan masih normal tapi perubahan
berat badan dirasaka, mengeluh sulit tidur saat malam
hari karena aktivitas BAK pada malam hari meningkat.

2. Integumen
Ya Tidak
Lesi / luka : ✔
Pruritus : ✔
Perubahan pigmen : ✔
Memar : ✔
Pola penyembuhan : ✔
lesi
KETERANGAN : Pasien terlihat tidak memiliki
luka dan bekas luka , pasien
mengtakan mengalami
perubahan warna kulit jadi lebih
menggelap.

3. Hematopoetic
Ya Tidak
Perdarahan abnormal : ✔
Pembengkakan kel. : ✔
Limfe
Anemia : ✔
KETERANGAN : Pasien mengatakan memiliki Riwayat darah tinggi,
tidak pernah mengalami perdarahan, tidak ada
pembneggkakak kelenjar lomfe

4. Kepala
Ya Tidak
Sakit kepala : ✔
Pusing : ✔
Gatal pada kulit : ✔
kepala
KETERANGAN : Pasien mengatakan mengalami pusing dan sakit kepala saa
yang diderita kambuh, tidak merasa gatal didaerah kulit kepala

5. Mata
Ya Tidak
Perubahan : ✔
penglihatan
Pakai kacamata : ✔
Kekeringan : ✔
mata
Nyeri : ✔
Gatal : ✔
Photobobia : ✔
Diplopia : ✔
Riwayat infeksi : ✔
KETERANGA : Pasien mengatakan mengalami perubahan penglihatan, kalau m
N jarang yang lumayan agak jauh sudah agak kabur, pasien me
matanya menjadi berair, dan gatal, pasien mengatakan menggu
kacamata untuk membaca dan melihat objek yang jauh., pasie
mengtakan kalau tidak memiliki Riwayat infeksi pada matanya.

6. Telinga
Ya Tidak
Penurunan pendengaran : ✔
Discharge : ✔
Tinitus : ✔
Vertigo : ✔
Alat bantu dengar : ✔
Riwayat infeksi : ✔
Kebiasaan membersihkan : ✔
telinga
Dampak pada ADL : Terkadang kalau diajak untuk berkomunikasi
kurang bisa menagkap dikarenaka menurunnya
volume pendengaran.
KETERANGAN : Pasien mengatakan kalau pendengarannya
menurun, kalau diajak bicara kadang kurang jelas
menangkap informasi dari komunikasinya,
meskipun kurang jelas dalam mender saat
komunikasi pasien enggan untuk menggunakan
alat bantu dengar, pasien mengatakan
membersihkan telinga 3x dalam seminggu.

7. Hidung sinus
Ya Tidak
Rhinorrhea : ✔
Discharge : ✔
Epistaksis : ✔
Obstruksi : ✔
Snoring : ✔
Alergi : ✔
Riwayat infeksi : ✔
KETERANGAN : Pasien mengatakan kalu tidak memiliki keluhan tentang
hidungnya, tidak pernah mengalami mimisan, pasien mengatakan
memiliki alergi debu dan alergi dingin, saat udara dingin pasien
akan beringus dan bersin bersin.

8. Mulut, tenggorokan
Ya Tidak
Nyeri telan : ✔
Kesulitan menelan : ✔
Lesi : ✔
Perdarahan gusi : ✔
Caries : ✔
Perubahan rasa : ✔
Gigi palsu : ✔
Riwayat Infeksi : ✔
Pola sikat gigi : 2x sehari
KETERANGAN : Pasien mengatakan tidak memiliki keluhan pada saat
menelan, keadaan mulut dan gusi bagus tidak ada lesi, gigi
berlubang dan karies dan banyak yang sudah tanggal gigi
sehingga sulit untuk mengunyah makan yang keras, pasien
tidak memakai gigi palsu meskipun giginya sudah ompong,
pasien tidak memiliki riwayat infeksi pada mulut, gigi dan
gusi.

9. Leher
Ya Tidak
Kekakuan : ✔
Nyeri tekan : ✔
Massa : ✔
KETERANGA : Pasien mengatakan sering merasa pegal-pegal pada daerah leher
N kadang merasa nyeri, tidak teraba masa pada leher.

10. Pernafasan
Ya Tidak
Batuk : ✔
Nafas pendek : ✔
Hemoptisis : ✔
Wheezing : ✔
Asma : ✔
KETERANGA : Pasien mengeluh saat bernafas menjadi ngos-ngosan, pasien
N mengatakan kalau terkena debu asmanya akan kabuh.

11. Kardiovaskuler
Ya Tidak
Chest pain : ✔
Palpitasi : ✔
Dipsnoe : ✔
Paroximal nocturnal : ✔
Orthopnea : ✔
Murmur : ✔
Edema : ✔
KETERANGAN : Pasien tidak ada keluahan pada jatung, tidak
terdengar suara nafas tambahan pada jantung
pasien, dan tidak ada oedema.

12. Gastrointestinal
Ya Tidak
Disphagia : ✔
Nausea / vomiting : ✔
Hemateemesis : ✔
Perubahan nafsu : ✔
makan
Massa : ✔
Jaundice : ✔
Perubahan pola BAB : ✔
Melena : ✔
Hemorrhoid : ✔
Pola BAB : Kadang 2-3 hari sekali
KETERANGAN : Pasien tidak ada keluhan pada gaster, pola nafsu makan
juga masih sama, pasien mengatakan tidak memiliki
riwayat atau mengalami penyakit melen dan hemoroid,
pasien kadang mengeluh susah BAB.
13. Perkemihan
Ya Tidak
Dysuria : ✔
Frekuensi : .......................................................................................................
Hesitancy : ✔
Urgency : ✔
Hematuria : ✔
Poliuria : ✔
Oliguria : ✔
Nocturia : ✔
Inkontinensia : ✔
Nyeri : ✔
berkemih
Pola BAK : 4-5x saat malam hari
KETERANG : Pasien mengeluh sering BAK terutama pada malam hari, kadang
AN tertahankan.

14. Reproduksi (laki-laki)

Reproduksi
(perempuan)
Lesi : ✔
Discharge : ✔
Postcoital bleeding : ✔
Nyeri pelvis : ✔
Prolap : ✔
Riwayat menstruasi : Saat belum menoupose pasien mengatakan si
menstruasinya lancer
Aktifitas seksual : ✔
Pap smear : ✔
KETERANGAN : Pasien mengatakan tidak ada keluhan atau Riwayat peny
pada alat reproduksinya, pasien mengatakan saat be
menoupose siklus menstruasinya lancer

15. Muskuloskeletal
Ya Tidak
Nyeri Sendi : ✔
Bengkak : ✔
Kaku sendi : ✔
Deformitas : ✔
Spasme : ✔
Kram : ✔
Kelemahan otot : ✔
Masalah gaya berjalan : ✔
Nyeri punggung : ✔
Pola latihan : Setiap pagi selalu berjalan-jalan.
Dampak ADL : Pasien mengeluh akivitas harian pasien jadi terbengkalai
KETERANGAN : Pasien mengeluh nyeri pada sendi seperti dicengkr
pasien mengeluh nyeri lutut saat ditekuk atau berdiri
posisi duduk, pasien mengeluh kadang merasakan kram p
kaki atau tangan, pasien mengatakan sering tremor, dan g
berjalan pasien sedikit mebungkuk dan sedikit menyeret
berjalan.

16. Persyarafan
Ya Tidak
Headache : ✔
Seizures : ✔
Syncope : ✔
Tic/tremor : ✔
Paralysis : ✔
Paresis : ✔
Masalah memori : ✔
KETERANGAN : Pasien mengeluh kadang mengalami pusing berkun
kunang. Pasien mengeluh kadang merasa nyeri kep
pasien mengeluh tremor pada tangan sehingga tidak
untuk membawa sesuatu yang berat, keluarga pa
mengatakan bahwa pasien kadang lupa menaruh bar
kadang lupa kalau sudah melakukan pekerjaan sehin
dikerjakan lagi.

5. POTENSI PERTUMBUHAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL :


Psikososial YA Tidak
Cemas : ✔
Depresi : ✔
Ketakutan : ✔
Insomnia : ✔
Kesulitan dalam mengambil : ✔
keputusan
Kesulitan konsentrasi : ✔
Mekanisme koping : Saat merasa cemas akan sesuatu hal
biasanya pasien berdzikir
Persepsi tentang kematian : pasien mengatakan bahwa kematian adalah hal yang
pasti, semua oranag akan mengalaminya
Dampak pada ADL : pasien mengatakan cemas yang dirasakan tidak memiliki
dampak pada lingkungan

Spiritual
● Aktivitas ibadah : sesuai dngan keyakinan agama yang dianut oleh pasien,
pasien menjalankan sholat wajib dan sunnah, serta tidak lupa berdzikir dan
berdoa sehabis sholat.

● Hambatan : pasien mengeluh nyeri lutut saat dibuat untuk sujud dan
duduk tahiyat

KETERANGAN : pasien mengeluh nyeri pada lutut saat diguankan sujud dan
duduk tahiyat

6. LINGKUNGAN :

● Kamar : Lantai kamar tidur terbuat dari keramik, namaun percahayaan kamar
kurang.

● Kamar mandi : lantai terbuat dari keramik dan dinding terbuat dari ubin semen
kamar mandi cukup bersih, tidak licin,, toilet model jongkok, pencahayaannya
cukup

● Dalam rumah : dalam rumah tampak rapi, dan bersih dibagian ruang tamu,
pencahayaannya cukup kecuali di kamar tidur, terdapat 3 kamar tidur
● Luar rumah : klien tinggal di lingkungan yang mayoritas penduduknya sebagai
tani diluar rumah tampak bersih dan terdapat tanaman kacang-kacangan dan
kemangi

7. NEGATIVE FUNCTIONAL CONSEQUENCES

1. Kemampuan ADL
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
No Kriteria Dengan Mandir Skor
Bantuan i Yang
Didapat

1 Makan 5 10 10

2 Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur, atau 5-10 15 15


sebaliknya

3 Personal toilet (cuci muka, menyisir rambut, gosok 0 5 5


gigi)

4 Keluar masuk toilet (mencuci pakaian, menyeka 5 10 10


tubuh, menyiram)

5 Mandi 0 5 5

6 Berjalan di permukaan datar (jika tidak bisa, dengan 0 5 5


kursi roda )

7 Naik turun tangga 5 10 5

8 Mengenakan pakaian 5 10 10

9 Kontrol bowel (BAB) 5 10 10

10 Kontrol Bladder (BAK) 5 10 10


2. Aspek Kognitif

MMSE (Mini Mental Status Exam)

No Aspek Nilai Nilai Kriteria


Kognitif maksimal Klien
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
Tahun : 2020
Hari : Senin
Bulan : Desember
Tanggal : 07
2 Orientasi 5 5 Dimana sekarang kita berada ?
Negara: Indonesia
Propinsi: Jawa Timur
Kabupaten/kota : Mojokerto
3 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama obyek (misal : kursi, meja, kertas),
kemudian ditanyakan kepada klien, menjawab :
1) Kursi 2). Meja 3). Kertas
4 Perhatian 5 4 Meminta klien berhitung mulai dari 100 kemudia
dan kurangi 7 sampai 5 tingkat.
kalkulasi Jawaban :
1). 93 2). 86 3). 79 4). 72 5). 65
5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada
poin ke- 2 (tiap poin nilai 1)
6 Bahasa 9 9 Menanyakan pada klien tentang benda (sambil
menunjukan benda tersebut).
1). meja
2). Sepeda motor
3). Minta klien untuk mengulangi kata berikut :
“ tidak ada, dan, jika, atau tetapi )
Klien menjawab :
Tidak ada, dan, jika, atau tetapi
Minta klien untuk mengikuti perintah berikut yang
terdiri 3 langkah.
4). Ambil kertas ditangan anda
5). Lipat dua
6). Taruh dilantai.
Perintahkan pada klien untuk hal berikut (bila
aktifitas sesuai perintah nilai satu poin.
7). “Tutup mata anda”
8). Perintahkan kepada klien untuk menulis kalimat
dan
9). Menyalin gambar 2 segi lima yang saling
bertumpuk
Total nilai 30 29
Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat
Kesimpulan : tidak ada gangguan kognitif

3. Tes Keseimbangan
Time Up Go Test

No Tanggal Pemeriksaan Hasil TUG (detik)

1 10 Juli 2020 3 detik

Rata-rata Waktu TUG

Interpretasi hasil

Interpretasi hasil:
Apabila hasil pemeriksaan TUG menunjukan hasil berikut:
>13,5 detik Resiko tinggi jatuh

>24 detik Diperkirakan jatuh dalam kurun waktu


6 bulan

>30 detik Diperkirakan membutuhkan bantuan


dalam mobilisasi dan melakukan ADL

(Bohannon: 2006; Shumway-Cook,Brauer & Woolacott: 2000; Kristensen,


Foss & Kehlet: 2007: Podsiadlo & Richardson:1991)

4. Kecemasan, GDS
Pengkajian Depresi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 1 0
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 0 1
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 0 1
4. Anda sering merasa bosan 1 0
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 1 0
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan 1 0
sesuatu hal
10 Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0
.
11 Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1
.
12 Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0
.
13 Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1
.
14 Anda merasa tidak punya harapan 1 0
.
15 Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0
.
Jumlah 10
(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam
Gerontological Nursing, 2006)
Interpretasi :
Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi

5. Status Nutrisi

Pengkajian determinan nutrisi pada lansia:

No Indikators score Pemeriksa


1. Menderita sakit atau kondisi yang mengakibatkan perubahan 2 1
jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi
2. Makan kurang dari 2 kali dalam sehari 3 0
3. Makan sedikit buah, sayur atau olahan susu 2 0
4. Mempunyai tiga atau lebih kebiasaan minum minuman 2 0
beralkohol setiap harinya
5. Mempunyai masalah dengan mulut atau giginya sehingga tidak 2 1
dapat makan makanan yang keras
6. Tidak selalu mempunyai cukup uang untuk membeli makanan 4 0
7. Lebih sering makan sendirian 1 0
8. Mempunyai keharusan menjalankan terapi minum obat 3 kali 1 0
atau lebih setiap harinya
9. Mengalami penurunan berat badan 5 Kg dalam enam bulan 2 0
terakhir
10. Tidak selalu mempunyai kemampuan fisik yang cukup untuk 2 0
belanja, memasak atau makan sendiri
Total score 2
(American Dietetic Association and National Council on the Aging, dalam
Introductory Gerontological Nursing, 2001)

Interpretasi:

0 – 2 : Good

3 – 5 : Moderate nutritional risk

6≥ : High nutritional risk

6. Hasil pemeriksaan Diagnostik

No Jenis pemeriksaan Tanggal Hasil


Diagnostik Pemeriksaan

1. TTV 07 Desember TD : 160/90 mmHg


2020
S: 36,2 derajatcelcius

Nadi: 89x/mnt

RR : 22x/mnt

7. Fungsi sosial lansia

APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA

Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia

NO URAIAN FUNGSI SKOR


1. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman- ADAPTATION 2
teman) saya untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)saya PARTNERSHI 2
membicarakan sesuatu dengan saya dan mengungkapkan P
masalah dengan saya
3. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya GROWTH 2
menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan
aktivitas / arah baru
4. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya AFFECTION 1
mengekspresikan afek dan berespon terhadap emosi-emosi
saya seperti marah, sedih/mencintai
5. Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya RESOLVE 2
meneyediakan waktu bersama-sama
Kategori Skor: TOTAL 9
Pertanyaan-pertanyaan yang dijawab:
1). Selalu : skore 2 2). Kadang-kadang : 1
3). Hampir tidak pernah : skore 0
Intepretasi:
< 3 = Disfungsi berat
4 - 6 = Disfungsi sedang
> 6 = Fungsi baik
Smilkstein, 1978 dalam Gerontologic Nursing and health aging 2005
ANALISA DATA

No Data Fokus Etiologi Problem

1. DS : Ansietas Insomnia

1. Klien mengatakan memiliki


penyakiy hipertensi atau darah
tinggi

2. Saat ini Ny. K masih


mengkonsumsi obat
antihipertensi secara rutin

3. Klien mengatakan sering


terbangun pada malam hari jika
ingin BAK 4-5 kali

4. Klien mengatakan tidak pernah


tidur siang, karena tidak bisa
tidur pada siang hari

5. klien mengatakan mengalami


susah tidur, gelisah, tapi tidak
banyak pikiran

DO :

1. klien tampak tidak tidur pada


siang hari

2. TD : 160/90mmHg

2. DS : Proses penyakit Nyeri kronis

1. Klien mengatakan sering


pusing, masuk angin dan
merasa sakit pada bagian
tengkuk

2. Klien mengatakan rasa nyeri


yang dirasakan terkadang
mengaggu aktivitas

P: Klien mengatakan nyeri


dirasakan saat terlalu banyak
melakukan aktivitas

Q: nyeri terasa seperti


mencengkram

R: klien mengatakan nyeri


ditengkung

S: klien mengatakan skala nyeri


5

T: nyeri yang dirasakan hilang


timbul

DO :

1. Wajah klien tampak meringis


saat menahan nyeri

3. DS : Kesulitan gaya Resiko jatuh


berjalan
1. Klien mengatakan kakinya
kadang gemetar saat berjalan

DO :

1. Klien tampak gemetar saat


memegang gelas berisi susu
yang mau dipindahkan kekamar

2. Hasil postural hypotensi dari 20


mmHg pada tekanan diastolic

3. Pada saat diminta berdiri dan


mengangkat satu kaki klien
hanya melakukan sebentar dan
kembali duduk

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri kronis berhubungan dengan proses penyakit


2. Insomnia berhubungan denagn ansietas
3. Resiko jatuh berhubungan dengan kesulitan gaya berjalan
INTERVENSI

No Diagnose Tujuan Intervensi

1. Nyeri kronis Setelah dilakukan Tindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri


keperawatan selama 3x24jam secara komprehensif
nyeri berkurang dengan
2. Observasi reaksi non
Kriteria Hasil : verbal dari
ketidaknyamanan
1. Nyeri berkurang dari
skala 5 menjadi skala 2 3. Monitor TV
dengan menejemen
nyeri 4. Ajarkan tehnik non
farmakologi (relaksasi
2. Pasien merasa nyaman dengan nafas dalam dan
setelah nyeri berkurang senam ergonimis)

3. TTV dalam batas


normal Td sekutar
130/80 mmHg, N : 60-
100x/mnt R: 20-
24x/mnt, S: 36-37,5

2. Insomnia Setelah dilakukan Tindakan 1. Monitor TTV


keperawatan selam 3x24 jam,
diharapkan maslah insomnia 2. Lakukan penyuluhan
dapat teratasi dengan tentang tehnik relaksasi
otot progresif kepada klien
Kriteria Hasil :
3. Latih klien untuk
1. Klien tampak bergairah melakukan tehnik relaksasi
saat melakukan kegiatan otot progresif
pagi
4. Evaluasi tehnik relaksasi
2. Mata klien tidak tampak otot progresif yang
merah ( mengantuk) dilakukan oleh klien

3. Ny. K tidak terbangun


pada malam hari

4. Melaporkan secara
verbal bahwa insomnia
berkurang
3. Resiko jatuh Setelah dilakukan Tindakan 1. Berikan penyuluhan
keperawatan selam 3x24jam tentang apa saja bahaya
klien tidak mengalami jatuh lingkungan yang ad di
dengan sekitar yang dapat
menyebabkan resiko jatuh
Kriteria Hasil :
2. Anjurkan menggunakan
1. Mampu alat bantu jalan ( jika
mengidentifikasi bahaya dibutuhkan)
lingkungan yang dapat
meningkatkan cedera 3. Ajarkan Gerakan Latihan
keseimbangan
2. Mampu menggunakan
alat bantu untuk
menghindari cidera

3. Mampu mempraktikkan
Gerakan Latihan
kedeimbangan

IMPLEMENTASI

Diagnose Hari/tgl Jam implementasi

Nyeri Kronis 1. Mengkaji nyeri klien

2. Melatih relaksasi nafas dalam

3. Mengukue TTV

4. Evaluasi senam ergonomis

Insomnia 1. Eavliasi TTV

2. Mengajarkan klien tentang


relaksasi otot progresif

3. Mengevaluasi tentang tehnik


relaksasi otot progresif

Resiko Jatuh 1. Mengajarkan klien tentang


Latihan keseimbangan

2. Mengevaluasi Latihan
keseimbangan klien

EVALUASI

No Diagnose Evaluasi

1. Nyeri Kronis S : (P) klien mengatakan masih nyeri

(Q) nyeri tersa mencengkram

(R) nyeri ditengkuk

(S) skala 4

( T) hilang timbul

O: Td : 150/80 mmHg, N : 80x/mnt, RR:


22x/mnt

A: maslah nyeri kronis teratasi sebagian

P: kaji skala nyeri, evaluasi senam ergonomis

2. Insomnia S: klien mengatakan senag diajarkan senam


relaksasi otot progresif

O: klien tampak mempraktikkan relaksasi


otot progresif sesuai intruksi

A: maslah insomnia teratasi sebagian

P: motivasi klien untuk melakukan rileksasi


otot progresif setiap bangun tidur

3. Resiko Jatuh S: klien mengatakan senang diajarkan


tentang Latihan keseimbangan

O: klien tampak mampu mempraktekkan


Latihan keseimbangan, klilen masih mampu
berjalan tanpa menggunakan alat bantu

A: maslah kerarawatan resiko jatuh teratasi


sebagian

P: motivasi klien untuk melakukan Latihan


keseimbangan
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. A DENGAN GOUT
ARTRITIS (ASAM URAT) DI DAERAH TUNGGALPAGER, KEC.
PUNGGING

Dosen pembimbing : Bpk. Heri Triwibowo, SKM, Skep. M. Kes

Oleh :

LAILATUL NURAINI

NIM 201804067

D3 Kep / 3B

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

Tahun ajar 2020/2021


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. A DENGAN GOUT
ARTRITIS (ASAM URAT) DI DAERAH TUNGGALPAGER, KEC.
PUNGGING

A. PENGKAJIAN KELUARGA

DATA UMUM

Tgl pengkajian : 07-07-2020

Nama : Ny. A

Umur : 40 tahun

Alamat : Tunggalpager, Kec. Pungging

Pekerjaan : Wiraswasta (pedagang)

Pendidikan : SMA

Agama : Islam

Suku bangsa : Jawa

Komposisi keluarga :

No Nama JK Hub. dgn Usia Pendidikan Agama Pekerjaan


KK

1. Tn. L L Suami 50 SMA Islam Tukang


bangunan

2. Ny. A P Isteri 40 SMA Islam Pedagang

3. An. M L Anak 13 SMP Islam


GENOGRAM

Keterangan :

Laki-laki :

Perempuan :

Tinggal serumah :

Pasien :

Tipe keluarga : Keluarga inti

Status sosial ekonomi : Menengah kebawah

Aktivitas rekreasi keluarga : Keluarga Ny. A jarang mempunyai waktu luang


untuk rekreasi keluarga, karena sibuk bekerja untuk mencukupi kebutuhan
sandang dan pangan.
1. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1) Riwayat keluarga inti : Pada keluarga Ny. A (40 tahun) terdapat masalah
kesehatan yang dialami, Gangguan Mobilitas Fisik pada Ny. A dan
mengatakan sering mengalami nyeri lutut sebelah kanan, ia juga belum
memeriksakan asam uratnya dan belum pernah mendapatkan informasi
mengenai penyakit asam urat. Akibatnya Ny. A juga sulit untuk berdiri
apabila dari posisi duduk.

2) Riwayat keluarga sebelumnya : Menurut pangakuan keluarga, tidak pernah


mengalami sakit berat yang memungkinkan mereka perlu perawatan di
Rumah Sakit, dan dari riwayat keluarga Ny. A tidak ada yang memiliki
penyakit kronis ataupun keturunan.

3) Karakteristik rumah : Keluarga Ny. A tinggal dirumah kontrakan ,


berukuran 3x6m², fentilasi dan pencahayaan rumah cukup, lantai rumah
plester, kebersihan rumah bersih.

4) Karakteristik lingkungan : Lingkungan disekitar rumah keluarga Ny. A


bersih.

2. STRUKTUR KELUARGA

1) Pola komunikasi : Ny. A sifatnya ramah dan pola komunikasi dengan


keluarga cukup baik.

2) Struktur kekuatan keluarga : Kepala keluarga berperan dalam pengambilan


keputusan.

3) Struktur peran : Tn. L menjadi kepala keluarga, Ny. A sebagai seorang


isteri dan ibu ikut serta mencari nafkah untuk keluarga.

4) Struktur nilai/norma : Menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut dan


norma, Ny. A percaya penyakitnya tidak ada hubungannya dengan ilmu
sihir.

3. FUNGSI KELUARGA

1) Fungsi afektif : Ny. A saling menyayangi antar anggota keluarga.

2) Fungsi sosialisasi : Dalam keluarga terjalin hubungan yang harmonis dan


hubungan dengan masyarakat sekitarnya cukup baik.

3) Fungsi reproduksi : Suami dari Ny. A masih sehat, memiliki seorang putra
dan Ny. A tidak mempunyai keinginan untuk memiliki anak lagi.
4) Fungsi perawatan keluarga :

I. Ny. A tidak mengetahui tentang makanan yang sehat untuk dirinya.

II. Ny. A tidak mampu mengambil keputusan yang tepat untuk anggota
keluarga karena keterbatasan pengetahuan.

III. Bila ada anggota keluarga yang sakit biasa dibelikan obat diwarung saja
dan hanya disuruh istirahat.

IV. Kesehatan keluarga belum baik karena kurangnya pengetahuan.

5. STRESS DAN KOPING KELUARGA

1) Stressor jangka pendek dan panjang : Ny. A mengatakan tidak mengetahui


komposisi makanan yang tepat dan cara menyiasati gejala asam uratnya
yang sering kambuh. Tn. L dan An. M terlihat sehat.

2) Kemampuan keluarga merespon stressor : Keluarganya mengatasi dengan


memenuhi kebutuhan gizi semampunya dengan kondisi ekonomi yang
cukup.

3) Strategi koping yang digunakan : Ny. A membantu mengatasi keuangan


keluarga dengan ikut bekerja sebagai penjual makanan ringan.

6. PEMERIKSAAN FISIK

1) Tinggi badan : 155 cm

2) Berat badan : 54 kg

3) Tekanan darah : 120/80 mmHg

4) Respirasi : 24x/mnt

5) Kebutuhan biologis Ny. A (Gangguan Mobilitas Fisik)

Ny. A merasa agak susah berdiri jika sudah terlalu lama duduk, berjalan
agak pincang akibat rasa nyeri yang dialaminya.

7. HARAPAN KELUARGA

Dengan adanya petugas kesehatan yang datang kerumahnya menurutnya


mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan yang
dapat membantu Ny. A mengatasi asam uratnya.

8. ANALISA DATA
Data Subjek Data Objek

▪ Ny. A mengatakan bahwa ▪ Lutut Ny. A tampak kemerahan dan


dirinya sering mengalami nyeri membengkak
dilutut sebelah kanan
▪ Data tambahan :
▪ Ny. A mengatakan selama ini
belum pernah memeriksakan TTV :
asam uratnya dan belum pernah TD : 120/80 mmHg
mendapat informasi mengenai
penyakit asam urat RR : 24x/mnt

▪ Ny. A mengatakan nyeri lutut S : 36


yang dialaminya adalah hal
N : 100 x/mnt
biasa karena pengaruh usia

▪ Ny. A mengatakan tidak


mengetahui kadar asam urat
dalam darahnya tinggi

▪ Ny. A mengatakan akibat dari


nyeri lututnya ia jadi sulit untuk
berdiri apabila dari posisi duduk

No Data Problem

1. Ds : Nyeri Akut pada Ny. A

▪ Ny. A mengatakan bahwa dirinya


sering mengalami nyeri pada lutut
sebelah kanan

▪ Ny. A mengatakan selama ini


belum pernah memeriksakan asam
uratnya dan belum pernah
mendapat informasi tentang
penyakit asam urat

▪ Ny. A mengatakan tidak


mengetahui kadar asam urat dalam
darahnya tinggi

▪ Ny. A mengatakan akibat dari nyeri


lutut yang dialaminya menjadi sulit
untuk berdiri apabila dari posisi
duduk

Do :

▪ Nampak adanya tonjolan pada


bagian yang terkena asam urat

▪ P : ketika banyak melakukan


aktivitas.

▪ Q : seperti ditusuk tusuk jarum

▪ R : sekitar lutut kanan terasa nyeri

▪ S : 3 (nyeri sedang)

▪ T : selama 5-8 menit

▪ Lutut Ny. A tampak kemerahan dan


bengkak

2. Ds : Hambatan Mobilitas Fisik pada Ny.


A
▪ Ny. A dan keluarga tidak tahu
bagaimana cara merawat pasien
yang menderita asam urat

▪ Keluarga hanya mengatakan untuk


melarang Ny. A mengkonsumsi
makanan seperti jeroan

▪ Ny. A sering mengkonsumsi


makanan yang mengandung zat
purin seperti daun ubi

Do :

▪ Lutut kanan Ny. A terlihat


bengkak , dapat berjalan tapi agak
lemah

▪ Ny. A mengeluh kalau sendinya


terasa nyeri, kebas, dan sering
kesemutan

3. Ds : Defisit Pengetahuan pada Keluarga


Ny. A
▪ Ny. A mengatakan tidak
mengetahui kadar asam urat dalam
darahnya

▪ Keluarga tidak tahu dengan minum


air putih dapat menurunkan kadar
asam urat

Do :

▪ Ny. A dan keluarga tampak banyak


bertanya tentang penyakit yang
diderita Ny. A

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut pada Ny. A berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga


dalam merawat anggota keluarga yang sakit.

2. Hambatan mobilitas fisik Ny. A berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga.

3. Defisit pengetahuan pada keluarga Ny. A berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga.
C. SKORING PRIORITAS DIAGNOSA

1. Nyeri akut pada Ny. A berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit.
No Kriteria Score Bobot Skoring Pembenaran

1. Sifat masalah : 3 1 3/3 x 1 = Ny. A mengeluh nyeri


Aktual 1 pada lutut sebelah kanan,
sedangkan nyeri pada
bagian lutut, tanda dan
gejala tersebut seperti
asam urat, namun Ny. A
belum pernah
memriksakan asam
uratnya, bila tidak segera
ditangani akan menjadi
komplikasi lain.

2. Kemungkinana 1 2 ½x2= Keluarga Ny. A ingin


masalah untuk 1 mengetahui tentang
dicegah : Mudah penyakitnya Ny. A, tapi
masih terlihat ragu dengan
fasilitas yang ada.
Sehingga belum pernah
mengecek kadar asam
uratnya.

3. Potensial masalah 2 1 2/3 x 1 = Masalah masih dapat


untuk dicegah : 2/3 dicegah agar tidak
Cukup berlanjut ke komplikasi
lain, tapi Ny. A dan
keluaraga masih ragu
bagaimana merawat Ny. A
sedangkan Ny. A belum
pernah memeriksakan
asam uratnya, dan belum
pernah mendapat
informasi mengenai
penyakit asam urat yang
dialamainya.

4. Menonjol masalah 2 1 2/2 x 1 = Menurut keluarga,


: Harus segera 1 penyakit asam urat yang
diatasi dialami Ny. A harus
segera diatasi karena rasa
nyeri yang luar biasa dan
aktivitas juga menjadi
terganggu.

Jumlah 3 2/3

2. Hambatan mobilitas fisisk Ny. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


dalam mengenal masalah kesehatan keluarga.
No Masalah Score Bobot Skoring Pembenaran

1. Sifat masalah : 2 1 2/3 x 1 = Masalah mobilitas fisik yang


Ancama 2/3 dialami Ny. A asam urat yang
menyebabkan Ny. A sulit
berdiri apabila dari posisi
duduk dan menghambat
aktivitas Ny. A, sulit
melakukan pekerjaan rumah,
dan bila tidak segera ditangani
akan menimbulkan resiko
cedera pada keduanya.

2. Kemungkinan 1 2 ½ x 2 =1 Keluhan Ny. A yang sulit


masalah untuk berdiri menyebabkan sulit
diatasi : Mudah untuk bergerak dan
beraktivitas meskipun
keluarga Ny. A masih terlihat
ragu, namun kaingin tahuan
keluarga untuk mencegah
masalah dapat segera diatasi.

3. Potensial masalah 2 1 2/3 x 1 = Beberapa metode dan


untuk dicegah : 2/3 pengobatan dapat diterpakan
Cukup untuk mengatasi keterbatasan
gerak Ny. A namun perlu
waktu yang cukup lama untuk
memulihkan keadaan Ny. A.

4. Menonjol 2 1 2/2 x 1 Keluarga merasakan keluhan


masalah : Harus =1 tersebut sangat menggu
segera diatasi aktivitas dan pekerjaan rumah
menjadi terbengkalai,
sehingga bagi mereka sangat
diperlukan tindakan serius
untuk mengatasi masalah
mobilitas fisik Ny. A.

Jumlah 2 4/3

3. Defisit pengetahuan pada keluaraga Ny. A berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga.
No Kriteria Score Bobot Skoring Pembenaran

1. Sifat masalah : 3 1 3/3 x 1= Masalah kurangnya


Aktul 1 pengetahuan keluarga Ny. A
tentang beberapa penyakit
yang di derita anggota
keluarga sudah disadari Ny.
A dan anggota keluarga
lainnya, namun mereka
sangat ingin tau tentang
penyakit yang di alami
anggota keluarga mereka.

2. Kemungkinan 1 2 ½x2=1 Ketidak tahuan Ny. A dan


masalah untuk keluarga lainnya dapat
dicegah : Sebagian dicegah dengan memberikan
pengetahuan dan Pendidikan
kesehatan melalui
penyuluhan yang dilakukan
oleh tim kesehatan.

3. Potensial masalah 2 1 2/3 x 1 = Ny. A mengatakan bahwa


untuk dicegah : 2/3 selama ini belum pernah
Cukup memeriksakan keadaan asam
uratnya, dan belum pernah
mendapatkan informasi
tentang asam urat sehingga
diperlukan penyuluhan
tentang penyakit yang
diderita Ny. A dan anggota
keluarga lain.

4. Menonjol masalah 1 2 ½X1= Menurut Ny. A dan anggota


: Tidak segera ½ keluarga , tentang
diatasi ketidaktahuan mereka
dengan penyakit Ny. A dan
anggota keluarga lain tidak
harus segera diatasi.

Jumlah 2 7/6

D. PRIORITAS DIAGNOSA

Prioritas Diagnosa keperawatan Score

Nyeri akut pada Ny. A berhubungan dengan 3 2/3


ketidak mampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit.

Hambatan mobilitas fisisk Ny. A berhubungan 2 4/3


dengan ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal masalah kesehatan keluarga.

Defisit pengetahuan pada keluaraga Ny. A 2 7/6


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah kesehatan keluarga.

E. INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Nyeri akut pada Ny. A berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit.

No Tujuan Kriteria Standar Hasil Intervensi

Setelah Verbal - Keluarga dapat 1. Ajarkan keluarga


dilakukan pengetahuan menjawab bagaimana cara
tindakan pertanyaan yang perawatan bagi
keperawatan diberikan penderita asam urat
3x 24jam
diharapkan - Keluarga dapat 2. Ajarkan pada
nyeri teratasi, membawa keluarga keluarga Teknik
ditandai yang sakit ketempat relaksasi progresif,
dengan pasien pelayanan kompres hangat
tidak sering kesehatan pada bagian lutut
kesakitan pada - Keluarga mampu 3. Ajarkan keluaraga
lutut sebelah merawat anggota bagaiman cara
kanan keluarga yang sakit mengkaji skala
nyeri untuk
pencegahan dini
Khusus :

Keluarga
mengetahui
bagaimana
cara merawat
anggota
keluarga yang
sakit.

2. Hambatan mobilitas fisisk Ny. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam


mengenal masalah kesehatan keluarga.

NO Tujuan Kriteria Standar hasil intervensi

Setelah Verbal - Keluarga mampu 1. Berikan penjelasan


dilakukan menjawab pada pasien untuk
tindakan Sikap pertanyaan yamg untuk melatih
keperawatan 2 Psikomotor diberikan pergerakan sendi
x 24jam
diharapkan - Keluarga dapat 2. Ajarkan keluarga
pasien bisa memenuhi untuk memotivasi
banyak kebutuhan keluarga klien untuk
istirahat yang sakit melakukan aktivitas
yang mandiri
- Keluarga mampu
merawat anggota 3. Ajarkan kepada
Khusus : keluarga yang sakit keluarga cara
merawat pasien
Keluarga untuk memenuhi
dapat merawat kebutuhan dasarnya
dan memenuhi
kebutuhan 4. Anjurkan klien
dasar anggota untuk berobat ke
keluarga yang pelayanan kesehatan
sakit terdekat

3. Defisit pengetahuan pada keluaraga Ny. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


dalam mengenal masalah kesehatan keluarga.

No Tujuan Kriteria Standar hasil Intervensi


Setelah Verbal - Keluarga dapat 1. Jelaskan arti penyakit
dilakukan menjelaskan secara asam urat
tindakan lisan tentang
keperawatan penyakit asam urat 2. Diskuasikan tanda-
keluarga dapat tanda dan penyebab
mengenal dan - Keluarga dapat penyakit asam urat
mengerti menjelaskan
pengetian, tanda dan 3. Tanyakan kembali apa
penyakit asam yang telah
urat gejal penyakit asam
urat, serta didiskusikan
pencegahan dan (mengevaluasi
pengobatan penyakit kembali)
Khusus : asam urat secara
Keluarga lisan
mengenal
masalah
penyakit asam
urat setelah dua
kali kunjungan
rumah

F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

1. Nyeri akut pada Ny. A berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit.

Hari/ Tanggal pukul Impementasi Evaluasi

Senin, 07/12/2020 17.00 1. Ajarkan keluarga S: Keluarga Ny. A


bagaimana cara mengatakan mengerti
perawatan bagi apa yang telah
penderita asam urat didiskusikan
Bersama perawat
2. Ajarkan pada
keluarga Teknik
relaksasi progresif,
kompres hangat pada O: Ny. A mengatakan
bagian lutut pengetahuannya
tentang asam urat
3. Ajarkan keluaraga bertambah
bagaiman cara
mengkaji skala nyeri
untuk pencegahan A: Masalah teratasi
dini Sebagian
P: evaluasi pada
pertemuan berikutnya

2. Hambatan mobilitas fisisk Ny. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam


mengenal masalah kesehatan keluarga.

Hari/Tanggal Pukul Implementasi Evaluasi

Senin, 07/12/2020 18.00 1. Berikan penjelasan S: pasien


pada pasien untuk mengatakan
untuk melatih mengerti , dan
pergerakan sendi keluarga akan
mendukung
2. Ajarkan keluarga kesembuhan klien
untuk memotivasi dengan cara
klien untuk memenuhi
melakukan aktivitas kehidupan dasar
yang mandiri pasien
3. Ajarkan kepada
keluarga cara
merawat pasien O: klien mengatakan
untuk memenuhi senang setelah
kebutuhan dasarnya mendapat dukungan
dan motivasi dari
4. Anjurkan klien keluarga
untuk berobat ke
pelayanan kesehatan
terdekat
A: masalah teratasi
Sebagian

P: evaluasi pada
pertemuan
berikutnya

3.Defisit pengetahuan pada keluaraga Ny. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


dalam mengenal masalah kesehatan keluarga.

Hari/tanggal Pukul Implementasi Evaluasi

Senin, 07/12/2020 19.00 1. Jelaskan arti penyakit S: Klien mengerti


asam urat tentang penjelasan
perawat dampu
2. Diskuasikan tanda- menjawab dengan
tanda dan penyebab lisan
penyakit asam urat

3. Tanyakan kembali apa


yang telah O: Ny. A menerima
didiskusikan konsep dengan baik
(mengevaluasi
kembali)
A: masalah teratasi

P: motivasi
keluarga dan pasien
lebih intensif.
SATUAN ACARA PENYULUHAN DENGAN GOUT ARTRITIS (ASAM
URAT) DI DAERAH TUNGGALPAGER, KEC. PUNGGING

Dosen pembimbing : Bpk. Heri Triwibowo, SKM, Skep. M. Kes

Oleh :

LAILATUL NURAINI

NIM 201804067

D3 Kep / 3B

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

Tahun ajar 2020/2021


Topik : Artritis Gout (Asam Urat)

Sasaran : Masyarakat desa Windurejo

Hari/Tanggal : Senin / 07 Desember 2020

Jam : 08:00 WIB-selesai

Waktu : 20 menit

Tempat : Desa Windurejo

1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang Artritis Gout
(Asam Urat) di Desa Windurejo selama 20 menit, para peserta
diharapkan dapat mencegah penyakit Asam Urat serta mengetahui
jenis makanan apa saja yang boleh dikonsumsi dan dibatasi untuk
dikonsumsi.

b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Artritis Gout
(Asam Urat)di Desa Windurejo selama 20 menit, diharapkan seluruh
peserta dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian Artritis Gout (Asam Urat)
2. Gejala – Gejala dari Artritis Gout (Asam Urat)
3. Penyebab dari Artritis Gout (Asam Urat)
4. Penanganan dari Artritis Gout (Asam Urat)
5. Pencegahan dari Artritis Gout (Asam Urat) serta mengetahui jenis
makanan apa saja yang dibatasi untuk dikonsumsi.
2. MATERI
Terlampir

3. MEDIA
a. Materi SAP
b. Leaflet
c. Flip Chart

4. METODE
a. Penyuluhan
b. Tanya jawab
5. PENGORGANISASIAN
a. Protokol/Pembawa Acara
Uraian tugas :
1. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peseta
2. Mengatur proses dan lamanya penyuluhan
3. Menutup acara penyuluhan

b. Penyuluh
Uraian tugas :
1. Menjelaskan materi penyuluhan dengan bahasa yang mudah
dipahami.
2. Memotivasi peserta untuk tetap aktif
3. Memotivasi peserta untuk bertanya.

c. Fasilitator
Uraian tugas :
1. Ikut bergabung bersama peserta
2. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
3. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas

d. Observer
Uraian tugas:
1. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan
diri sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya
proses penyuluhan.
2. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
3. Dokumentasi

e. Kegiatan Pembelajaran

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 Pembukaan: Menjawab
2 menit 1. Memberi salam salam,
2. Menjelaskan tujuan mendengarkan
penyuluhan dan
memperhatikan
2 Pelaksanaan:
 Menjelaskan materi
penyuluhan:
 Pengertian Artritis
5 menit Gout (Asam Urat) Menyimak dan
 Gejala – Gejala dari memperhatikan
Artritis Gout (Asam
Urat)
 Penyebab dari
Artritis Gout (Asam
Urat)
 Diagosis dari Artritis
Gout (Asam Urat)
 Penanganan dari
Artritis Gout (Asam
Urat)
 Pencegahan dari
Artritis Gout (Asam
Urat) serta
mengetahui jenis
makanan apa saja
yang dibatasi untuk
dikonsumsi.

3 Evaluasi:
5 menit 1. Memberi Menyimak dan
kesempatan kepada mendengarkan
peserta untuk
mengulang
penjelasan dari
materi yang telah
disampaikan.
2. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya
4 Penutup:
1. Menyimpulkan
materi penyuluhan
5 menit yang telah Menjawab salam
disampaikan.
2. Menyampaikan
terimakasih atas
perhatian dan waktu
yang telah diberikan
kepada peserta.
3. Mengucapkan salam

6. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Desa Windurejo.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai.
c. Pesera dapat mengulangi materi yang telah disampaikan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
3. Evaluasi hasil
a. Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan
mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai
dengan tujuan.
Lampiran

1. Pengertian Artritis Gout (Asam Urat)

Gout merupakan istilah yang digunakan untuk sekelompok gangguan metabolik


yang ditandai oleh meningakatnya konsentrasi asam urat (hiperurisemia).Penyakit
gout disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi
asam urat yang mengalami penurunan

2. Gejala – Gejala dari Artritis Gout (Asam Urat)

Tanda dan gejala gout arthritis hampir selalu terjadi secara tiba-tiba, dan sering
terjadi di malam hari. Gejalanya termasuk:

 Nyeri sendi yang berat


 Ketidak-nyamanan yang tidak kunjung berakhir.
 Nyeri,bengkak, dan meradang pada bagian sendi terutama pada bagian
kaki
 Tingkat gerak terbatas
3. Penyebab dari Artritis Gout (Asam Urat)
Penyakit gout arthritis disebabkan oleh kelebihan asam urat dalam darah
atau hiperurisemia. Asam urat diproduksi dalam tubuh selama pemecahan
purin – senyawa kimia yang ditemukan dalam jumlah tinggi pada makanan
tertentu seperti daging, unggas, dan makanan laut. Biasanya, asam urat
dilarutkan dalam darah dan dikeluarkan dari tubuh melalui urine melalui
ginjal. Jika terlalu banyak memproduksi asam urat, atau tidak cukup
diekskresikan, asam urat dapat menumpuk dan membentuk kristal tajam
yang memicu peradangan dan nyeri pada sendi dan jaringan di sekitarnya
4. Penanganan dari Artritis Gout (Asam Urat)

Hindari makanan mengandung banyak purin

Sangat penting untuk menghindari banyak makanan yang mengandung purin


tinggi, untuk memastikan bahwa kadar asam urat dalam darah tidak menjadi
terlalu tinggi. Berikut adalah daftar makanan purin tinggi yang harus dihindari :

 Protein Hewani : Yang Mengandung tinggi purin . Kadar purin antara 150
– 800 mg/100 gr bahan makanan seperti : Hati,ginjal,jantung, limpa,otak,
ham,sosis,babat,usus, paru,sarden,kaldu daging,bebek ,burung,angsa,
remis dan ragi (tape dan hasil olahannya).
 Minuman : Semua minuman yang mengandung alkohol dan minuman
bersoda.

Makanan yang mengandung purin yang bisa dikonsumsi namun harus dibatasi :

 Protein hewani : Daging,ayam,ikan tongkol, tenggiri, bawal,bandeng


kerang, dan udang.
 Protein Nabati : Tempe, tahu, dan kacang-kacangan
 Sayuran : Bayam,buncis,daun/biji melinjo , kapri,kacang polong ,kembang
kol,asparagus,kangkung dan jamur
 Minuman : Kopi dan Teh
 Lain – Lain : Makanan yang berlemak dan penggunaan santan kental dan
makanan yang digoreng.

Makanan yang dianjurkan :

 Sumber Karbohidrat : Nasi


,bubur,bihun,roti,gandum,makaroni,pasta,jagung,kentang,ubi,talas,
singkong, dan havermout.
 Sumber protein hewani : Telur,susu skim/susu rendah lemak
 Sumber Sayuran : Wortel,labu siam, kacang
panjang,terong,pare,oyong,ketimun, labu air,selada air,tomat ,selada dan
lobak.
 Buah-buahan : Semua Jenis Buah-buahan
 Minuman : Semua macam minuman yang tidak beralkohol dan tidak
bersoda
 Lain – Lain : Semua macam bumbu secukupnya .

Rajin berkonsultasi dan Periksakan di dokter setiap saat kadar asam urat dan akan
diperiksa hasil laboratoriumnya .

5. Pencegahan dari Artritis Gout (Asam Urat)

Beberapa faktor penyebab gout arhtitis bisa dihindari yaitu dengan cara
menghindari sumber makanan yang tinggi purin. Selain itu :

 Minum banyak air (sekitar 2-4 liter sehari)


 Menghindari minuman beralkohol dan bersoda
 Menghindari makanan yang banyak mengandung purin.
 Beraktifitas fisik seperti berolahraga
 Mengonsumsi buah-buahan
 Turunkan berat badan. Banyak penderita gout yang memiliki kelebihan
berat badan. Jika berat badan mereka dikurangi, maka kadar asam urat
dalam darah biasanya akan kembali normal atau mendekati normal.
 Kurangi mengkonsumsi seperti gula.

Anda mungkin juga menyukai