Maful Bih Dan Maful Mutlaq
Maful Bih Dan Maful Mutlaq
Makalah
Oleh:
Ma’adul Yaqien Makkarateng
NIM. 8010121407
Dosen Pemandu:
Prof. Dr. H. Syarifuddin Ondeng, M.Ag
Drs. H. Mawardi Jalaluddin, Lc, M.Ag, Ph.D
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam yang harus kita pegang teguh. Tentunya kita tidak mungkin
bahasa Arab, khususnya Ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf, karena keduanya
Islam . Bahasa Arab dan Islam adalah dua dari asumsi ini, sisi yang
diseluruh blahan dunia, karena sudah digunakan sejak dahulu kala, hingga
hari ini, bahasa Arab masih tetap eksis dan dipelajari baik sebagai bahasa
komunikasi maupun buadaya, lebih khusus sebagai bahasa kitab suci al-
Qur’an.2
bahasa lainnya. Bukan saja bahasa Arab yang memiliki nilai sastra yang
kepada Allah swt. yang berwujud dalam bentuk shalat, do’a dan
sebagainya.
masalah adalah ;
tanda nas}ab-nya?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Maf’u>l Bih
ِ اَلْم ْفعو ُل بِِه إِسم مْنصوب ي ُد ُّل علَى من وقَع علَي ِه الْ ِفعل الْ َف
اع ُل َو اَل َتَتغَِّيُر ُ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ٌ ُْ َ ٌ ْ ُْ َ
ِ
ص ْو َرةُ الْف ْع ِل
ُ ُ َم َعه.
4
Maf’u>l Bih adalah Isim manshub yang terletak pada fi’il dan fa>’il, dan
hukum i’rabnya adalah nas}ab. Dan Maf’u>l Bih adalah isim yang
مثل:
س َّ َب ُم َح َّم ٌد ا
َ لد ْر َ ََكت
*Penjelasan ;
Dari contoh kalimat diatas,
Menulis : Fi’il ( Pekerjaan )
Muhammad : Fa>’il ( Pelaku )
Pelajaran : Maf’u>l Bih ( Objek )
3
Mustafa Nuri, Al-‘Arabiyah al-Muyassarah, (Cet. I, Jakarta: Pustaka Arif, 2008), h. 91
4
Fuad Ni’mah, Mulah}h}as}} Qawa>id al-Lug}}ah al-‘Arabiyah. (Beirut: Da>r ats-
Tsaqa>fah al-Isla>miyah, t.t.), h. 66
4
ب ِ ضر
َ ب َعل ٌّي الْ َك ْل
َ ََ
( Ali memukul anjing )
َ َُسأَلْت
ك
( Aku bertanya kepadamu )
أ ََم ْر ُت ُه ْم
( Aku perintahkan kepada mereka )
ك
َ َُرأ َْيت
( Saya melihatmu )
5
A. Zakaria. Ilmu Nahwu Praktis Sistem belajar 40 Jam, h.123
6
A. Zakaria. Ilmu Nahwu Praktis Sistem belajar 40 Jam, h.123-124
5
م ْفعو ُل بِ ِه ) +فِعل فَ ِ
اع ٌل ( ٌْ َ ُْ
َم ْفعُ ْو ُل بِ ِه ) فِعل فَ ِ
اع ٌل ( ٌْ
رسو َل ِ
اهلل َ ُْ تَسأَلْ ُ
الْ َم َجلَّةَ تَقَرأْ ُ
) فِعل فَ ِ
اع ُل َم ْفعُ ْو ُل بِ ِه ( ٌْ
اع ُل َم ْفعُ ْو ُل بِ ِه()فِعل فَ ِ
ٌْ
كأ ََم ْرتُ َ
كَسأَلُ َ
أْ
فَ ِ
اع ٌل ) +فِ ْع ٌل َم ْفعُ ْو ٌل بِ ِه (
فَ ِ
اع ٌل ) فِ ْع ٌل َم ْفعُ ْو ٌل بِ ِه (
رسو ُل ِ
اهلل يِن
َ ُْ أ ََمَر ْ
يِن
ُستَاذٌ
أْ َسأَلَ ْ
م ْفعو ُل بِ ِه ( +فِعل فَ ِ
اع ٌل ) ٌْ َ ُْ
) فِعل فَ ِ
اع ٌل ( َم ْفعُ ْو ُل بِ ِه
ٌْ
َن ْعبُ ُد إِيَّ َ
اك
6
ُ أَ َك ْل
ت ُخْبًزا
س ِ
)Muhammad sedang mengulangi pelajaran(
َ يُ َذاك ُر حُمَ َّم ُد اَلد َّْر
)Anak itu telah menulis pelajaran( َّرس
ْ ب الْ َولَ ُد الد َ ََكت
)Guru itu telah memukul anak( ُستَاذُ َولَ ًدا
ْ ب اأْل
َ ضَر
َ
b. Jama’ Taksi>r
)Guru itu sedang mengajar para siswa( ب
َ ُستَاذُ الطُّاَّل
ْ يُ َعلِّ ُم اأْل
)Para tentara sedang membawa senjata( َحة ِ حَي ِمل اجْل نود اَأْل
َ َسلْ ُ ْ ُُ ُ ْ
)Fatimah sedang membawa pulpen-pulpen( اطمةُ اأْل َقْاَل َم ِ ِ
َ َحَتْم ُل ف
2. Tanda Nas}ab Kasrah
a. Jama’ Muannats Sa>lim
مجاَّل ِت ِ
)Para mahasiswi sedang membeli majalah( ُ َتَ ْشرَتِ ْي الطَّالب
َ ْات ال
ِ الْ ُكَّراس
)Para mahasiswa sedang mengumpulkan buku catatan( ات
َ ب ُ جَيْ َم ُع الطُّاَّل
ِ السيَّار ِ
)Ahmad sedang mencuci banyak mobil( ات
َ َّ َي ْغس ُل أَمْح َ ُد
3. Tanda Nas}ab Ya’
a. Mutsanna
7
Mustafa Nuri, Al-‘Arabiyah al-Muyassarah, h. 91-94
7
ِ ِ
َ س الْ ُم ْج ِرمنْي
)Polisi sedang menangkap para penjahat( ُ َِي ْقب
ُ ض الُْب ْولْي
)Para siswa itu sedang menunggu para hadirin ( اض ِريْن ِ ِ
َ َب احْل ُ َيْنتَظ ُر الطُّاَّل
)Direktur itu sedang berbicara dengan para pegawai( َ د ْير الْموظَِّفنْي ِ
َ ُ ُ يُ َكلِّ ُم الْ ُم
ص َد ْر) يُ ْذ َك ُر َم َعهُ لَِت ْوكِْي ِد ِه اَْو ِ ِ ِ - َالْم ْفعل الْمطْلَق هو إِسم مْنصو
َ ب م ْن لَ ْفظ الْف ْع ِل
ْ (م ٌ ُْ َ ُ ْ َُ ُ ُ ُ ُ َ
ِ لِبِي
.ان َن ْو ِع ِه أ َْو َع َد ِد ِهَ
8
9
.ب يُ ْذ َك ُر َب ْع َد فِ ْع ٍل ِم ْن لَ ْف ِظ ِه
ٌ ص ْو
ُ ص َدٌر َمْن
ْ اَلْ َم ْفعُ ْو ُل الْ ُمطْلَ ُق ُه َو َم
Maf’u>l Mut}laq adalah Isim Mans}u>b dari lafadz fi’il (Mas}dar)
jumlahnya.
Contoh:
8
Fuad Ni’mah, Mulah}h}as}} Qawa>id al-Lug}}ah al-‘Arabiyah, h. 69
9
Mustafa Nuri, Al-‘Arabiyyah al-Muyassarah, h.155
8
Penjelasan : Pada contoh diatas yang menjadi fi’il (kata kerja) adalah berhenti ,
yang menjadi fa>’il (pelaku) adalah Siswa, maka sebenar-benarnya berdiri
yang diambil dari kata kerja berdiri pada contoh diatas adalah sebagai Maf’u>l
Mut}laq.
Penjelasan : Pada contoh diatas yang menjadi fi’il (kata kerja) adalah membaca,
yang menjadi fa>’il (pelaku) adalah bapak, maka dua kali bacaan yang diambil
dari kata kerja membaca pada contoh di atas adalah Maf’u>l Mut}laq.
Penjelasan : Pada contoh di atas yang menjadi fi’il (kata kerja) adalah
membimbing, yang menjadi fa>’il (pelaku) adalah guru, maka bimbingan yang
diambil dari kata kerja membimbing pada contoh di atas adalah Maf ‘u>l
Mut}laq.
ِ ِ
س َف ْه ًما
َ ُّر ْو ُ فَه َم الطَّال
ُ ب الد
10
A. Zakaria, Ilmu Nahwu Praktis Sistem belajar 40 Jam, h.134
9
Penjelasan: Pada contoh di atas yang menjadi fi’il (kata kerja) adalah
memahami, yang menjadi fa>’il (pelaku) adalah siswa, maka pemahaman yang
sebenar-benarnya yang diambil dari kata kerja memahami pada contoh diatas
adalah sebagai Maf’u>l Mut}laq. Jadi dari kata pemahaman yang sebenar-
ف اِنْتِظَ ًارا
َ ر الضُُّي ْو-ُ َيْنتَ ِظُر الْ ُم ِد ْي
Direktur itu menunggu tamu dengan sebenar-benarnya menunggu
ِ ِ
ِ ان أَمام الْبي ِ
ت ُو ُق ْوفًا ْ َ َ َ َف الطَّالب
ُ يَق
Kedua siswa itu berdiri di depan rumah dengan sebenar-benarnya berdiri
ِ ) لِبي
ان الْ َع َد ِد
2. Sebagai penjelas bilangan/jumlah perbuatan. (
ََ
Contoh :
Penjelasan : Pada contoh di atas yang menjadi fi’il (kata kerja) adalah
mengetuk , yang menjadi fa>’il (pelaku) adalah tamu, maka tiga kali ketukan
10
yang diambil dari kata kerja mengetuk pada contoh diatas adalah sebagai
Maf’u>l Mutlaq. Jadi dari kata tiga kali ketukan itu adalah sebagai penjelas
pekerjaan;
Penjelasan : Pada contoh di atas yang menjadi fi’il (kata kerja) adalah
memukul, yang menjadi fa>’il (pelaku) adalah saya, maka pukulan yang keras
yang diambil dari kata kerja memukul pada contoh diatas adalah sebagai
Maf’u>l Mutlaq. Jadi dari kata pukulan yang keras itu adalah sebagai penjelas
jenis pekerjaan.
ت َسْيًرا َح َسنًا ِ
ُ س ْر
Saya berjalan dengan jalan yang baik
ُستَ ِاذ ِ ِ
ْ س األ
َ س الْ َولَ ُد أ ََم َام الضَّْيف ُجلُ ْو
ُ جَيْل
11
ُ َّالْ ُم َوظ
ِ ف َي ْقَرأُ الْ ُق ْرآ َن قَِراءَ َة الش
َّيخ
Pegawai itu membaca al-Qur’an seperti bacaan syeikh
Contoh:
Contoh :
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Maf’u>l Bih adalah Isim manshub yang terletak pada fi’il dan fa’il, dan
hukum I’rabnya adalah Nas}ab. Dan Maf’u>l Bih adalah isim yang
perbuatan.
DAFTAR PUSTAKA
14
Yogyakarta, 2009 M.
Atss\iqa>fah al-Isla>miyah.
H/2008 M
Zakaria, Aceng. Ilmu Nahwu Praktis Sistem Belajar 40 Jam, Garut, Ibn Azka
Press, 2004