Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO 4

MULTIPEL TRAUMA
Seorang Laki-laki berusia 54 tahun diantar polisi ke IGD RS RSUD dengan penurunan
kesadaran paska terjatuh dari ketinggian saat bekerja di konstruksi bangunan.
Instruksi : Silahkan diskusikan langkah-langkah apa saja untuk melakukan
pertolongan korban tersebut di rumah sakit.
STEP 1
Penurunan kesadaran : gangguan kesadaran yang dapat menjadi indikasi gawat darurat medis
yang perlu penanganan segera, disebabkan karena gangguan RAS baik secara langsung
maupun tdk langsung yang menyebabkan seseorang menjadi tidak sadar
Penurunan kesadaran maksimal koma adalah tiada respon fisiologis terhadap stimulus
eksternal atau kebutuhan dalam diri sendiri.
Hilangnya kesadaran atau kurangnya kewaspadaan atau orientasi seseorang terhadap
lingkungan sekitarnya dan merupakan gangguan kesadaran yang dapat menjadi indikasi
gawat darurat medis yang perlu penanganan segera.
STEP 2
1. Apa saja yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran?
2. Bagaimana tatalaksana awal pada pasien trauma?
3. Apa prinsip transport yang harus diperhatikan ketika membawa pasien tsb dari tempat
kejadian ke IGD?
4. Apa saja kegawatdaruratan yang dapat terjadi pada pasien tersebut?
5. Bagaimana menilai penurunan kesadaran?
6. Bagaimana cara menentukan kegawatdaruratan yang mengancam jiwa?
STEP 3 & 4
1. Apa saja yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran?
Proses sentral : konsul ke ahli saraf
- Infeksi : encefalitis, meningitis, malaria cerebral
- Gangguan sirkulasi darah di otak
- Trauma : perdarahan epidural, subdural hematom
- Kejang : epilepsi
- Stroke
Proses metabolik : konsul ke ahli penyakit dalam
- Hipoglikemi
- Gangguan elektrolit : hiponatremia, hipernatremia, hiperkalemia, hipokalemia
- Intoksikasi : alkohol, opioid, karbonmonoksida,
- Infeksi : sepsis
- Neoplasma
- Ketoasidosis
- HHS
- Hipotermia
2. Bagaimana menilai penurunan kesadaran?
GCS
- Mata :
Membuka spontan 4
Bisa dg perintah 3
Dg rangsang nyeri 2
Tdk ada respon 1
- Motorik
Menuruti perintah 6
Dapat melokalisasi nyeri 5
Fleksi thdp nyeri 4
Fleksi abnormal 3
Ekstensi 2
Tdk ada respon 1
- Verbal :
Orientasi baik 5
Disorientasi 4
Kata2 kurang jelas atau inappropiate 3
Merintih kesakitan 2
Tdk ada respon 1

Derajat gangguan status mental


- Compos mentis : 14-15
- Apatis 12-13
- Letargi/somnolen 7-9
- Stupor 5-6
- Koma 3
Cedera kepala ringan : GCS 14-15
Cedera kepala sedang : somnolen 9-13
Cedera kepala berat : tdk bisa mengikuti perintah kurang dari sama dengan 8
Skala AVPU
Alert : sadar
Voice : reaksi terhadap suara
Pain : reaksi terhadap nyeri
Unconcious : tdk sadar
3. Bagaimana tatalaksana awal pada pasien penurunan kesadaran?
Tanda tanda trauma kepala
- Cek ABC
- Cek trauma pada leher
- O2 2-3liter per menit atau tdk
- Pasang IV line
- NaCl 0,9 RL, hindari dextrose
- Elevasi kepala 30 derajat
- Anamnesis (alloanamnesis)
- Px fisik dan neurologis
- Observasi trauma primer dan sekunder
- Bisa pasang NGT (hati-hati bila ada perdarahan di hidung)
- Kateter (hematuria atau untuk urinalisis)
- TD > 100 mmHg
- Berikan SA bila gelombang P kurang dari 45
- Suhu <37,5 celcius
- Lakukan px lab : DPL, urinalisis, AGD, elektrolit, GDS,
- Radiologi CT Scan
Tdk ada tanda trauma kepala
a. Neurologi focal : infark, hemoragic, neoplasma, abses/infeksi
b. Tanpa neurologi focal
- Rangsang meningeal positif : meningitis, PSA, meningoensefalitis
- Rangsang meningeal negatif : hipoksik iskemik, gangguan endokrin
(hipoglikemia, hiperglikemia, gangguan elektrolit), toksin, obat-obatan.

4. Bagaimana tatalaksana awal pada pasien trauma kepala?


Primary survey :
A : pada skenario ini kemungkinan cedera cervical jadi langsung difiksasi, lidah jatuh
ke belakang dikasih opa
Jika intubasi menggunakan flexible fiber optic untuk menghindari pergerakan dari
cervical
B : dipertimbangkan untuk pasien di skenario ini cedera pada thorax (pneumothorax,
hematothorax)  kompresi, kasih face mask  oksigenasi adekuat
C : perdarahan  resusitasi cairan
D
E

Secondary survey
- Alloanamnesis : untuk mengetahui mekanisme trauma
- Px fisik
- Diagnosis : bagian mana yang cedera
- Neurological test
- Cedera kepala : gold standart CT Scan
Hasil primary survey
KU tdk sadar
A : snoring +, gurgling –
B : nafas spontan 30x/menit dangkal, vesikuler +, ronkhi –
C : TD 180/110 mmHg
Nadi 123x/menit
SpO2 : 97%
D : GCS : E2V2M1
E : akral hangat, hematom di frontotemporal kanan, konjungtiva anemis
Px Lab
Hb : 7g/dl
Na : 140 meq/L
K : 3,2 meq/L
Angka leukosit 18000
AGD
pH: 7,36
HCO3: 21,2
PO2: 92
PCO2: 24
SO2: 98%
BE: -9
CT Scan Kepala
ICH frontoparietal dextra + diastesis sutura coronaria frontal dextra
Secondary survey
Identitas : Bapak Y, 54 tahun
RPS : tidak sadar setelah terjatuh dari bangunan setinggi 3 lantai atau sekitar 12 meter
RPD : Hipertensi 6 tahun lalu, minum obat amlodipin 10mg 1x1
RPK : hipertensi dan DM disangkal

5. Apa saja kegawatdaruratan yang dapat terjadi pada pasien tersebut?


Perdarahan subdural dan epidural (Perdarahan intrakranial)
Penekanan ke otak  peningkatan tekanan intrakranial  herniasi batang otak ke
foramen magnus
Tatalaksana : pembedahan untuk dekompresi sehingga tidak terjadi herniasi
6. Apa prinsip transport yang harus diperhatikan ketika membawa pasien tsb dari tempat
kejadian ke IGD?
Planning (GCS E2V2M1)

Personel
Properties
Procedure
Passage
Identifikasi risiko transfer pasien baik intrahospital atau interhospital
Lakukan stabilisasi pasien
- head up leher elevasi 15-30 derajat (posisi setengah duduk)
7. Bagaimana cara menentukan kegawatdaruratan yang mengancam jiwa?
STEP 5 (LO)
1. Interpretasi
2. Trauma kepala
3. Bagaimana cara menentukan kegawatdaruratan yang mengancam jiwa?
4. Pandangan islam (mengapa kalau di islam yang penting itu hati?)
5. Planning, personel, procedures, properties, passage
6. Safety system (Keselamatan Kerja/K3)

Anda mungkin juga menyukai