PRAKTIKUM BLOK PROSES OPERASI INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN DAN PANGAN
DisusunOleh ANUGRAH PRATAMA PUTRA 18/19998/THP-STPK B
SARJANA TEKNOLOGI PENGOLAHAAN KELAPA SAWIT
DAN TURUNANNYA JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA 2020 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak dan Lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat dialam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar , contohnya dietil eter, kloroform dan hidrokarbon lainnya. Lemak dan Minyak dapat larut dalam pelarut yang disebut di atas karena lemak dan minyak mempunyai polaritas yang sama dengan pelarut tersebut. Kacang tanah adalah tanaman polong-polongan atau legum anggota suku Fabaceae yang dibudidayakan, serta menjadi kacang-kacangan kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Minyak kacang paling banyak digunakan di negara Asia, seperti Tiongkok, Vietnam, Laos, dan Kamboja untuk mengganti minyak goreng yang tinggi lemak jenuh. Jenis minyak ini memiliki keseimbangan kandungan yang sangat aman dan dapat meningkatkan kesehatan. Tanaman yang berasal dari benua Amerika ini tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dengan daun-daun kecil tersusun majemuk. Minyak kacang tanah merupakan minyak nabati yang dipergunakan untuk minyak goreng, bahan dasar pembuatan margarine mayonnaise, salad dressing dan mentega putih (shortening), dan mempunyai keunggulan bila dibandingkan dengan minyak jenis lainnya, karena dapat dipakai berulang-ulang untuk menggoreng bahan pangan. Selain itu minyak kacang tanah banyak digunakan dalam industri sabun, face cream, shaving cream, pencuci rambut dan bahan kosmetik lainnya. Dalam bidang farmasi minyak kacang tanah dapat digunakan untuk campuran pembuatan adrenalin dan obat asma. Tidak seperti minyak nabati lain, minyak kacang benar-benar bebas dari kolesterol. Kandungan fitosterol ini benar- benar dapat membantu penyerapan kolesterol dan menurunkan kadar kolesterol 10-15%. Minyak kacang juga mengandung asam lemak monounsaturated, seperti asam oleat, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol baik. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ekstraksi minyak secara mekanik kali ini yaitu: a. Mempelajari ekstraksi secara mekanik menggunakan kempa manual/ulir. b. Menghitung rendemen. 1.3 Manfaat Adapun manfaat dari praktikum ekstraksi minyak secara mekanik kali ini yaitu: a. Mengetahui cara kerja kempa manual/ulir. b. Mengetahui cara mencari rendemen. BAB II METODE PRAKTIKUM 2.1 Tanggal dan Tempat Praktikum. Praktikum ini dilakukan pada hari Jumat, 31 Januari 2020 di Pilot Plant, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Stiper Yogyakarta. 2.2 Alat dan Bahan. Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu timbangan, kempa manual, tabung reaksi dan oven. Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu kacang tanah. 2.3 Cara Kerja 2.3.1 Teoritis a. Menimbang kacang tanah 500 g sebanyak 2 kali (A dan B). Kacang tanah A dibiarkan utuh sedangkan kacang tanah B dihancurkan. b. Memasukkan keduanya kedalam oven dengan suhu 80oC selama 30 menit (sampai kacang tersebut kering). c. Menimbang masing-masing kacangyang telah kering. d. Melakukan pengempaan sampai minyaknya keluar semua dari bahan. e. Menghitung volume dan berat minyak yang diperolah dan ampasnya sebagai berat bahan akhir. f. Membandingkan berat minyak yang diperoleh dari kacang tanah A dan kacang tanah B. 2.3.2 Skematis
Ditimbang kacang tanah 500 g sebanyak 2 kali (A dan B).
Kacang tanah A dibiarkan utuh sedangkan kacang tanah B dihancurkan.
Dimasukkan keduanya kedalam oven dengan suhu 80oC
selama 30 menit (sampai kacang tersebut kering).
Ditimbang masing-masing kacangyang telah kering.
Dilakukan pengempaan sampai minyaknya keluar semua
dari bahan.
Dihitung volume dan berat minyak yang diperolah dan
ampasnya sebagai berat bahan akhir.
Dibandingkan berat minyak yang diperoleh dari kacang
tanah A dan kacang tanah B.
Gambar 1.Diagram Alir ekstraksi minyak secara mekanik.
BAB III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Pengamatan Adapun hasil pengamatan dari praktikum ekstraksi minyak secara mekanik kali ini yaitu: Tabel 1. Hasil Pengamatan Ekstraksi Minyak Secara Mekanik Parameter Kacang utuh (A) Kacang Pecah (B) Berat Awal (gram) 500 g 500 g Berat Bahan Kering (gram) 450 g 490 g Berat Ampas (gram) 360 g 370 g Berat Minyak (gram) 43,52 g 73,15 g Volume Minyak (ml) 47 ml 79 ml Rendemen 8,704 % 14,63 % Perhitungan A. Rendeman minyak kacang utuh (A) Ekstraksi bahan yang diambil a. Rendeman = × 100% berat total bahan 43,52 b. Kacang utuh = × 100% 500 = 8,702% B. Rendeman minyak kacang pecah (B) Ekstraksi bahan yang diambil a. Rendeman = × 100% berat total bahan 73,12 b. Kacang utuh = × 100% 500 = 14,63% 3.2 Pembahasan Ekstraksi merupakan kegiatan dalam teknologi pengolahan yang bertujuan untuk memperoleh ekstrak suatu bahan. Ekstraksi dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu ekstraksi secara mekanis (dengan menggunakan kempa manual), ekstraksi dengan pelarut dan kombinasi dari keduannya. Ekstraksi secara mekanis pada prinsipnya diawali dengan menurunkan viskositas dari komponen yang akan diekstrak (misalnya minyak), kemudian bahan diberikan tekanan, sehingga komponen tersebut dalam terekstrak dari bahan (Anonim, 2020). Lemak dan minyak adalah suatu trigliserida atau triasilgliserol. Perbedaan antara suatu lemak dan minyak adalah pada temperatur kamar lemak berbentuk padat dan minyak bersifat cair. Lemak tersusun oleh asam lemak jenuh sedangkan minyak tersusun oleh asam lemak tidak jenuh. Lemak dan minyak adalah bahanbahan yang tidak larut dalam air (Asih, 2006). Minyak kacang tanah merupakan salah satu bentuk pemanfaatan kacang tanah di Indonesia. Minyak kacang tanah diperoleh dari proses ekstraksi biji kacang tanah yang menghasilkan minyak dan bungkil. Minyak kacang tanah mengandung 41.3-67.4% asam oleat dan 13.9-35.4% asam linoleat. Kandungan asam lemak tidak jenuh yang tinggi menyebabkan minyak kacang tanah rentan terhadap kerusakan. Kerusakan pada bahan yang mengandung minyak umumnya terjadi melalui dua reaksi, yaitu reaksi hidrolitik dan reaksi oksidatif. Stabilitas minyak nabati sangat dipengaruhi oleh kandungan asam lemak bebas sebagai pemicu terjadinya kerusakan (Eni, 2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya minyak yang dihasilkan salah satunya luas permukaan kacang tanah semakin besar luas permukaan akan semakin banyak dihasilkan minyak/ekstrak dari suatu bahan,kedua semakin tinggi suhu maka semakin tinggi viskositas atau semakin tinggi suhu akan semakin sedikit miyak yang dihasilkan, tekanan pengepresan yang benar akan menghasilkan minyak yang banyak. Salah satu faktor terpenting yang harus dimiliki oleh minyak pelumas adalah viskositasnya. Jika viskositas minyak pelumas rendah maka minyak pelumas tersebut akan mudah terlepas akibat besarnya tekanan dan kecepatan dari bagianbagian yang bergerak dan saling bergesekan. Jika minyak pelumas terlepas berarti memperbesar gesekan dan mempercepat keausan dari bagianbagian yang bergerak tersebut (Hidayat, 2008). Untuk menghasilkan minyak tanah yang baik maka standart yang diberikan untuk kacang tanah digolongkan dalam 3 jenis mutu, mutu I mutu II dan mutu III. Syarat umum, bebas hama penyakit, bebas bau busuk, asam, apek dan bau asing lainnya. Bebas dari bahan kimia seperti insektisida dan fungisida dan memiliki suhu normal. Syarat khusus mutu kacang tanah biji (wose), pertama kadar air maksimum, mutu I 6%, mutu II 7%, mutu III 8%. Butir rusak maksimum, mutu I 0% mutu II 1% mutu III 2%. Butir belah maksimum, mutu I 1% mutu II 5% mutu III 10%. Butir warna lain maksimum, mutu I 0% mutu II 2% mutu III 3%. Butir keriput maksimum, mutu I 0% mutu II 2% mutu III 4%. Kotoran maksimum, mutu I 0%, mutu II 0,5%, mutu III 3%. Diameter mutu I minimum 8mm, mutu II minimum 7mm, mutu III 6mm maksimum, nomor SNI 01-3390-1992. Hasil pengamatan dari praktikum ekstraksi minyak secara mekanik ini yaitu berat awal kacang utuh dan juga kacang pecah yaitu 500 gram, berat bahan kering yang didapatkan setelah memasukkan bahan kedalam oven selama 30 menit yaitu, kacang utuh 450 gram sedangkan kacang pecah 490 gram. Berat ampas yang didapatkan setelah dilakukannya pengempaan dengan kempa manual yaitu kacang utuh 360 gram sedangkan kacang pecah 370 gram. Volume minyak yang didapatkan setelah dilakukannya pengempaan yaitu, untuk kacang utuh itu 47 ml sedangkan kacang pecah 79 ml, dan hasil yang kami dapatkan sesuai dengan teori dikarenakan kacang yang pecah luas permukaannya lebih besar, dan luas permukaan tersebut memperngaruhi seberapa banyak minyak yang bakalan didapatkan. Berat minyak yang kami dapatkan setelah dilakukannya perhitungan untuk mencarinya yaitu densitas dikali dengan volume minyak dimana densitas pada dasarnya sudah ditentukan yaitu 0,926 g/ml, maka hasil yang kami dapatkan untuk kacang utuh yaitu 43,52 gram dan kacang tanah pecah 73,15 gram. Dan hasil rendemen yang kami dapatkan setelah dilakukannya perhitungan berat ekstrak yang didapat dibagikan dengan berat awal dikaliakan 100 %, yaitu pada kacang utuh 8,704 % sedangkan kacang pecah 14,63 %. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari praktikum ekstraksi minyak secara mekanik adalah sebagai berikut : 1. Ekstraksi merupakan kegiatan dalam teknologi pengolahan yang bertujuan untuk memperoleh ekstrak suatu bahan. 2. Ekstraksi secara mekanis pada prinsipnya diawali dengan menurunkan viskositas dari komponen yang akan diekstrak (misalnya minyak), kemudian bahan diberikan tekanan, sehingga komponen tersebut dalam terekstrak dari bahan. 3. Perhitungan untuk mencai rendemen yaitu berat ekstrak yang didapat dibagikan dengan berat awal dikaliakan 100 %. 4. Hasil pengamatan rendemen yang kami dapatkan yaitu pada kacang utuh 8,704 % sedangkan kacang pecah 14,63 %. 5. Hasil pengamatan yang kami dapatkan yaitu, berat awal kacang utuh dan juga kacang pecah yaitu 500 gram. Berat bahan kering ang didapat yaitu kacang utuh 450 gram sedangkan kacang pecah 490 gram. Berat ampas yang didapat yaitu kacang utuh 360 gram sedangkan kacang pecah 370 gram. Volume minyak yag didapatkan yaitu, untuk kacang utuh itu 47 ml sedangkan kacang pecah 79 ml. Dan berat minyak yang didapatkan yaitu, kacang utuh yaitu 43,52 gram dan kacang tanah pecah 73,15 gram. 6. Nomor SNI untuk kacang tanah di Indonesia adalah 01-3390-1992. 4.2 Saran Saran saya untuk praktikum selanjutnya supaya Co. Ass supaya memperlengkap peralatannya lagi agar memepermudah kegiatan. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2020. Buku Panduan Praktikum Blok Proses OperasiIndustriHasil Perkebunan dan Pangan. Yogyakarta: Institut Pertanian Stiper Yogyakarta. Fitriani, A. 2006. Profil Asam Lemak Omega-3 Dalam Hati Ikan Manyung (Arius thallasinus) yang mengalami pemanasan pendahuluan (Blanching). Semarang: Skripsi. Fakultas MIPA, Jurusan Kimia Uiversitas Negeri Semarang. Ginting, E. dkk. 2009. Standar Mutu Kacang Tanah. Malang : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Hidayat, B. 2008. Teknik Perawatan, Pemeliharaan dan Reparasi Sepeda Motor. Yogyakarta: Absolut. Suryani, E. dkk. 2016. Karakteristik Fisik Kimia Minyak Kacang Tanah (Arachis Hypogaea) Hasil Pemucatan (Kajian Kombinasi Asdorben Dan Waktu Proses). Malang : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, FTP Universitas Brawijaya
Yogyakarta, 04 Februari 2020
Mengetahui,
Co. Ass Praktikan
(Lili Nuryanti) (Anugrah Pratama Putra)
LAMPIRAN
1. Kacang diamasukan dalam oven salama
30 menit dengan suhu 80 derajat dan setelah it ditimbang
2. Ditimbang setelah dioven
1. Kacang yang sudah dioven dan
ditimbang dibungkus dengan kain penyaring.
2. Setelah dibungkus dengan kain
penyaring masukan kedalam kempa ulir dan dilakukan pengempaan. 1. Hasil pengempaan tersebut didapat ekstrak kacang tanah dan ampas kacang tanah