Pemberian 6 gelas air dingin + soda ash + Larutan berwarna merah tetapi belum pewarna merata. Pemberian Coctic/soda api Campuran bahan dalam larutan belum tercampur merata, masih ada yang berbentuk bubuk padatan. Larutan terasa panas. Pemberian STTP Dalam larutan terdapat gelembung- gelembung busa. Pemberian Sodium Sulfat Terbentuk lagi gelembung-gelembung busa. Muncul warna semburat-semburat putih pada larutan. Pemberian Waterglass Terbentuk gumpalan seperti jelly pada larutan. Pengadukan larutan Larutan sudah tercampur tidak ada lagi bahan yang masih berbentuk bubuk ataupun jelly. Terbentuk larutan dengan warna merah agak muda. Larutan agak berbusa.
Tabel Perlakuan Bahan B
Perlakuan Hasil Percobaan
Pemberian CMC (belum ada hasil karena masih berwujud CMC bubuk) Pemberian marton Larutan berwujud kental tetapi belum tercampur merata. Pengadukan campuran bahan Larutan berwarna cokelat gelap dan sudah tercampur merata, serta semakin kental.
Tabel Perlakuan Keseluruhan
Perlakuan Hasil Percobaan
Penuangan bahan A ke bahan B Larutan seperti bubur dan agak encer. Warna menjadi agak kuning, tetapi belum tercampur merata Pengadukan bahan A + bahan B Warna larutan sudah merata menjadi warna orange. Larutan menjadi lebih kental. Teksturnya halus dan sudah seperti tekstur sabun colek Pemberian pewangi Sabun menjadi wangi Didiamkan beberapa saat Sabun colek semakin mengental.
Tabel Uji Kualitas
Macam uji Hasil uji
Uji kekentalan Kental dan halus Uji potensi busa Busa agak banyak dan sukar larut Uji mengeluarkan cairan Mengeluarkan cairan Uji menghilangkan noda Bersih, noda hilang
B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PERCOBAAN
Pada pembuatan sabun colek, hal yang pertama kali dilakukan adalah mencampur bahan-bahan A. Untuk mencampur bahan A, langkah pertama yang dilakukan adalam mencampurkan 6 gelas air dingin dengan soda ash. Pada saat pencampuran, sebaiknya air dingin dituang terlebih dahulu karena soda ash memiliki sifat yang agak keras. Pada saat penuangan air dingin, sebaiknya tidak terlalu banyak karena apabila terlalu banyak sabun colek akan menjadi encer. Setelah itu, barulah memasukkan soda ash. Kemudian masukkan coctic/soda api. Setelah itu, masukkan STTP (Sodium Tripolyphosphate). STTP adalah sebagai bahan penunjang sehingga apabila tidak ditambahkan juga boleh. Kemudian, masukkan Sodium Sulfat. Setelah itu masukkan waterglass/texapon untuk mengikat material yang ada dalam bahan. Setelah mencampur bahan-bahan A, dilanjutkan dengan mencampur bahan-bahan B. Langkah pertama yang dilakukan untuk mencampur bahan B yaitu masukkan CMC ke dalam wadah tanpa diberi air dingin. CMC ini berfugsi untuk pengental sehingga adonan bisa menjadi bubur yang kental. Selanjutnya, masukkan marton (ABS) sambil diaduk terus menerus. ABS berperan penting dalam pembuatan sabun colek sehingga kadar ABS sebaiknya lebih dari 9%agar sabun colek yang dihasilkan mempunyai penampakan yang halus dan busanya banyak. Langkah selanjutnya adalah mencampurkan bahan A ke bahan B sedikit demi sedikit sambil diaduk terus-menerus. Pada saat ini, terjadi reaksi yang disebut saponifikasi. Campuran antara bahan A dan bahan B in kemudian berwarna orange dengan tekstur yang lebih kental. Setelah panas hilang, tambahkan pewangi supaya harum. Jika sabun colek sudah tercamur semua, diamkan beberapa menit supaya adonan sabun colek semakin mengental. Sabun colek yang sudah jadi kemudian dilakukan beberapa uji, antara lain : a. Uji mengeluarkan cairan b. Uji potensi busa c. Uji kekentalan d. Uji menghilangkan noda Pada saat uji mengeluarkan cairan, sabun colek buatan kami setelah didiamkan beberapa menit mengeluarkan cairan. Hal ini disebabkan pada saat penambahan air terlalu banyak. Sedangkan sabun colek standar cenderung kering dan tidak mengeluarkan cairan. Pada saat uji potensi busa, sabun colek buatan kami cenderung menghasilkan busa yang banyak. Sabun colek yang baik adalah sabun colek yang menghasilkan busa lebih banyak. Selain itu, sabun colek buatan kami lebih sukar larut dalam air karena sabun buatan kami tidak diberi garam. Kelompok kami menggantinya dengan CMC sebagai pengental. Sedangkan sabun colek standar cenderung tidak terlalu banyak menghasilkan busa dan mudah larut. Pada saat uji kekentalan, sabun buatan kami kental dan bertekstur halus. Hal ini dipengaruhi oleh adanya kandungan bahan ABS/Alkyl Benzene Sulfonat (marton) dalam sabun colek buatan kami. Sedangkan sabun colek standar cenderung kasar dan sangat kental. Pada saat uji yang terakhir, yaitu uji menghilangkan noda, kelompok kami menuangkan saos di atas kain putih. Kemudian, sabun colek buatan kami, kami usapkan ke noda tersebut. Ternyata, noda saos pada kain putih hilang dan kain kembali bersih. Sabun colek buatan kami terbukti ampuh membersihakan noda. Hal tersebut dikarenakan adanya kandungan soda ash dan STTP pada sabun yang berfungsi untuk meluruhkan noda.