Baju Arie Wibawa1, Kurnia Widiastuti2, Velma Nindita3, Ratri Septina S4 dan Ikhwanudin5
email: baju.ariwibawa@gmail.com, widya_unlam@yahoo.co.id
Universitas PGRI Semarang
Abstrak
Desa Wonosari Kec. Bonang, Kab. Demak merupakan desa yang memiliki industri pengolahan ikan yang sangat besar,
terutama yang berupa pemindangan dan pengasapan ikan. Proses pemindangan berbagai jenis ikan dilakukan dengan
cara tradisional atau sederhana. Saat ini terdapat sekitar 40 pengelola dengan kasitas sampai 1 ton per hari. Pengolahan
ikan pindang saai ini dilakukan di tengah lingkungan permukiman sebagai suatu home industri sehingga mengakibatkan
permasalahan pada higienitas hasil olahan, adanya pencemaran lingkungan, serta bercampurnya kegiatan rumah tangga
dengan usaha yang saling menggangu. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi permasalahan, identifikasi pelaku dan
kegiatan, analisis kebutuhan ruang dan membuat rancangan model ruang atau bangunan pemindangan ikan ikan.
Penelitian ini merupakan penelitian aplikatif dengan pendekatan kualitatif. Data pengukuran dan perekamanan visual
yang diambil secara primer, selanjutnya dianalisis dari beberapa aspek arsitekturalnya (pengguna, kegiatan, kebutuhan,
hubungan, dan konsep) untuk selanjutnya dibuat rancangan model bangunannya. Hasil dari penelitian ini adalah konsep
rancangan dan model bangunan pemindangan ikan. Denah ruang pemindangan harus dipisahkan antara ruang bersih
(kering) dengan ruang kotor (basah) sehingga kedua aktivitas yang memiliki fungsi dan sifat yang sangat berbeda dari
segi higienitas dan kelembabannya dapat dipisahkan dan tidak saling mengganggu. Pengelompokan ruang pemindangan
dalam suatu sentra bersama akan memberikan kemudahan dalam pengendalian dampak lingkungan melalui pembuatan
pengolah limbah sederhana individu atau IPAL bersama. Terkait dengan konsep bangunan sentra ini, maka desain
rancangan denah tipikal yang diberikan harus dapat digabungkan menjadi unit-unit bangunan dengan variasi jumlah
unit pemindangan sesuai kebutuhan tapak untuk dapat diterapkan dalam suatu sentra pemindangan ikan.
Abstract
Wonosari in the Districts of Bonang, Demak is a village with the biggest fish processing industry, especially for boiled
& salted fish and smoked fish. The process of boiling and salting (Tongkol, Banyar, Salem, etc.) is done traditionally.
At this moment, there are around 40 sellers with the capacity of about 10 tons of fish production a day. Boiled & salted
fish processing is now done in the middle of a crowded settlement area (home industry) which causes issues in the
hygiene of the products, environmental pollution, also the disturbance in the dwelling activities. In this research, we
aim to make an issue identification, perpetrators and activities identification, space requirement analysis, and also
making a space planning model of this fish production industry. The fish production is based on an applicative way
with a qualitative approach. The visual data analysis that will be done primarily, then will be analyzed in an
architectural way that includes human resources, activities, needs, communication, and concept. And next, we will
create the model planning of the building. The result of this research is the concept and model design. The floor plan of
the fish production building has to be separated, for the clean (dry) room and the dirty (wet) room. So both rooms’
activities which have different equipment and production results can be functionalized optimally. The separation of the
boiling and the salting room in this industry will give advantages in controlling the impacts and consequences by
creating the conjoined WWT (Wasted Water Treatment) in the individual or communal building. Regarding the concept
of this building, the typical floor plan has to be joined into building units with suitable variations so they could be
applied in a center for fish production.
241
SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN (SNHP)-VII ISBN 978-602-14020-5-4
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
SEMARANG, 26 OKTOBER 2017
1,15 x 3,50 m, jarak antara tungku dengan Dari ketiga kelompok ruang tersebut
bangku duduk berukuran 0,6 m. memiliki persyaratan ruang yang berbeda-beda,
Ukuran tungku pemindangan diperkirakan sehingga dalam perencanaan desain harus
sebesar 0,55 x 3,50 m, dengan tinggi tungku memperhatikan sifat masing-masing ruang dan
0,80m menjaga agar hubungan antar kelompok ruang
tersebut tidak saling mengganggu satu sama lain.
Analisis Hubungan dan Persyaratan Ruang
Analisis hubungan ruang merupakan suatu Konsep Rancangan Denah
pendekatan untuk dapat melakukan peletakan Konsep denah ruang yang dibentuk dari
danketerkaitan antar fungsi-fungsi ruang, analisis ruang yang telah dilakukan untuk tiap unit
sehingga secara sirkulasi akan tercipta efisiensi bangunan pemindangan dan pemindangan adalah
yang efektif dengan memperhatikan persyaratan sebagai berikut:
dari masing-masing ruang. Gambaran hubungan 1. Ruang basah dan kotor untuk aktivitas
dan persyaratan untuk kegiatan pemindangan ikan mencuci, memotong, menata dan menggarami
dapat dilihat sebagai berikut: ikan pindang.
Gambar 6: 2. Bagian kedua adalah bagian bersih dan kering
Hubungan Antar Aktivitas Pemindangan yang berfungsi untuk tempat mengukus ikan
pindang.
3. Bagian kotor dan kring untuk tungku
pengukusan.
246
SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN (SNHP)-VII ISBN 978-602-14020-5-4
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
SEMARANG, 26 OKTOBER 2017
PENUTUP
Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka
terdapat beberapa kesimpulan yang dapat ditarik
sebagai berikut:
1. Dalam merancang ruang-ruang pemindangan
ikan minimal harus dapat mewadahi 7 aktifitas
utama dalam proses produksi pemindangan
ikan yaitu: menyimpan bahan baku,
membersikan atau mencuci ikan, menata ikan,
menggarami, mengukus, mendinginkan dan
menyimpan hasil ikan pindang.
2. Beberapa aktifitas penunjang yang juga perlu
diwadahi dan disediakan ruangnya dalam suatu
sentra pemindangan ikan yaitu: membeli ikan,
tempat menyimpan bahan bakar, transaksi
bahan baku ikan, membuang hajad,
pengolahan limbah cair, aktivitas kerja kantor
pengelola, beribadah, melakukan pertemuan,
pengemasan produk dan pemasaran produk.
3. Dalam rancangan denah bangunan
pemindangan ikan harus dibagi menjadi 3 zona
atau kelompok ruang sebagai berikut:
a. Bagian basah dan bersifat kotor yang
merupakan kegiatan dari pencucian ikan
Bagian ini memiliki sifat yang selalu
basah, sehingga desain ruangnya harus
247
SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN (SNHP)-VII ISBN 978-602-14020-5-4
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
SEMARANG, 26 OKTOBER 2017
1. Semua bentuk rancangan bangunan yang Eddy Afrianto, Ir dan Evi Liviawaty, Ir -
dilakukan dalam penelitian ini adalah berbasis Pengawetan dan Pengolahan Ikan. PT
dari data dan bentuk pengolahan pemindangan Kanisius – Yogyakarta 1989
ikan yang ada di Desa Wonosari Demak.
Moloeng, Lexy, 1990, Metode Penelitian
Sebagai suatu karya arsitetektur, maka bentuk
rancangan ini akan dapat berbeda untuk lokasi Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya
lain dengan budaya/adat/model pengolahan Moeljanto. 1992. Pengawetan dan Pengolahan
yang berbeda pula. Penggunaan bahan bakar, Hasil Perikanan. Penebar Swadaya. Jakarta.
jenis ikan, cara mencuci ikan, cara (Times New Roman 11, Spasi 1, Spasi Setelah
memindang, bentuk tungku dan lain-lain Paragraf 12, Sistem Penulisan Daftar
adalah dapat berbeda sehingga tentunya akan Pustaka mengikuti Sistem Harvard).
berpengaruh pula pada bentuk rancangan suatu
bangunan pemindangannya. Namun demikian,
bentuk model bangunan ini dapat dipakai
sebagai referensi awal dan masukan-masukan
untuk dapat mempercepat proses desain.
Dengan kondisi ini, maka sebagai suatu model
rancangan bangunan pemindangan, maka dapat
saja dipakai sebagai suatu prototype, namun
dalam aplikasinya tetap harus memerlukan
penyesuaian terhadap kondisi dan model
pemindangan yang ada di lokasi setempat.
2. Bahwa dalam rancangan bangunan
pemindangan ini memerlukan kajian dari lintas
keahlian mulai dari arsitek, ahli lingkungan,
ahli struktur, ahli kesehatan, ahli teknologi
panga, ahli mekanikal-elektrikal dan lain-lain.
Kompleksnya permasalahan dalam desain
bangunan pemindangan memerlukan kajian
yang menyeluruh dan terpadu, sehingga akan
didapat rancangan bangunan pemindangan
ikan yang baik dan dapat diterapkan di
lapangan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas Siregar Djarijah, Ir – Ikan Asin. PT
Kanisius – Yogyakarta 1995
Adawyah, Rabiatul. 2007. Pengolahan dan
Pengawetan Ikan. Bumi Aksara. Jakarta.
A.S. Murniyati, Ir dan Sunarman, Ir - Pendinginan
Pembekuan dan Pengawetan Ikan. PT
Kanisisus Yogyakarta 2000
BPS Kabupaten Demak, Kabupaten Demak dalam
Angka, 2015
Hariwijaya, M, Metodologi dan teknik penulisan
skripsi, tesis, dan disertasi, elMatera
Publishing, Yogyakarta, 2007
Muhammad Syarif Budiman, Teknik
Pemindangan, 2014, Departemen Pendidikan
Nasional
249