Anda di halaman 1dari 8

Cuti Karena Alasan Penting

Dasar Hukum :

1. Undang-undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 ttg Manajemen Pegawai Negeri Sipil;
3. Peraturan Ka. BKN No. 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti Pegawai
Negeri Sipil

Cuti Karena Alasan Penting (Perka BKN No. 24 th 2017) :


Ketentuan Pemberian Izin Cuti Karena Alasan Penting adalah sebagai berikut :

a. PNS berhak atas cuti karena alasan penting, apabila:


o Ibu, bapak, isteri atau suami, anak, adik, kakak, mertua, atau menantu sakit
keras atau meninggal dunia;
o Salah seorang anggota keluarga meninggal dunia, dan menurut peraturan
perundang-undangan PNS yang bersangkutan harus mengurus hak-hak dari
anggota keluarganya yang meninggal dunia; atau
o Melangsungkan perkawinan.
b. Sakit keras dibuktikan dengan melampirkan surat keterangan rawat inap dari Unit
Pelayanan Kesehatan;
c. PNS laki-laki yang isterinya melahirkan/operasi caesar dapat diberikan cuti karena
alasan penting dengan melampirkan surat keterangan rawat inap dari Unit Pelayanan
Kesehatan;
d. Dalam hal PNS mengalami musibah kebakaran rumah atau bencana alam, dapat
diberikan cuti karena alasan penting dengan melampirkan surat keterangan paling
rendah dari Ketua Rukun Tetangga;
e. PNS yang ditempatkan pada perwakilan Republik Indonesia yang rawan dan/atau
berbahaya dapat mengajukan cuti karena alasan penting guna memulihkan kondisi
kejiwaan PNS yang bersangkutan;
f. Lama cuti karena alasan penting ditentukan paling lama 1 (satu) bulan;
g. Dalam hal yang mendesak, sehingga PNS yang bersangkutan tidak dapat menunggu
keputusan dari Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti, pejabat yang tertinggi di
tempat PNS yang bersangkutan bekerja dapat memberikan izin sementara secara
tertulis untuk menggunakan hak atas cuti karena alasan penting ;
h. Pemberian izin sementara harus segera diberitahukan kepada Pejabat Yang
Berwenang Memberikan Cuti, dimana setelah menerima pemberitahuan dimaksud,
maka Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti memberikan hak atas cuti karena
alasan penting kepada PNS yang bersangkutan;
i. Selama menggunakan hak atas cuti karena alasan penting, PNS yang bersangkutan
menerima penghasilan PNS, terdiri atas gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan
pangan, dan tunjangan jabatan sampai dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah
yang mengatur gaji, tunjangan, dan fasilitas PNS.

Dokumen Kelengkapan Ususlan :

1. Pengajuan permohonan dari pemohon secara tertulis disertai alasannya kepada kepala
OPD dengan catatan pertimbangan atasan langsung
2. Pengantar dari Kepala OPD
3. Fotocopy SK CPNS, PNS dan Pangkat terakhir (dilegalisir)
4. Fotocopy Surat Keterangan Kematian bila cuti karena alasan penting anggota
keluarga meninggal
5. Fotocopy Surat Keterangan Sakit dari Dokter bila cuti karena alasan penting anggota
keluarga sakit
6. Foto Copy Surat Keterangan Rawat Inap dari Unit Pelayanan Kesehatan bila cuti
Karena Alasan Penting untuk PNS Laki-laki yang istrinya melahirkan/operasi caesar;
7. Surat keterangan paling rendah dari Ketua Rukun Tetangga (RT) bila cuti karena
alasan penting untuk PNS mengalami musibah kebakaran rumah atau bencana alam;

Cuti Menikah
PERMINTAAN CUTI KARENA ALASAN PENTING

Bandung, 1 Desember 2020

Kepada
Yth. (Pejabat yang berwenang memberikan cuti)
di
tempat

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama                              : Billy Khaeruddin


NIP                                  : 123456789010
Pangkat/Gol. Ruang    : Pembina/IV/a
Jabatan                           : Guru
Satuan organisasi         : SDN Halimun

dengan ini mengajukan permintaan cuti karena alasan penting selama 5 ( lima ) hari terhitung
mulai tanggal 22 Desember s.d. 26 Desember, karena melangsungkan pernikahan.

Demikianlah permintaan ini saya buat untuk dapat dipertimbangkan sebagaimana mestinya.

Hormat saya,

Billy Khaeruddin
NIP 123456789010
Cuti Besar
Dasar Hukum :

1. Undang-undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 ttg Manajemen Pegawai Negeri Sipil;
3. Peraturan Ka. BKN No. 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti Pegawai
Negeri Sipil

Cuti Besar (Perka BKN No. 24 th 2017) :


Ketentuan Pemberian Izin Cuti Besar adalah sebagai berikut :

1. PNS yang telah bekerja paling singkat 5 (lima) tahun secara terus menerus berhak atas
cuti besar paling lama 3 (tiga) bulan;
2. PNS yang menggunakan hak atas cuti besar tidak berhak atas cuti tahunan dalam
tahun yang bersangkutan;
3. PNS yang telah menggunakan hak atas cuti tahunan pada tahun yang bersangkutan
maka hak atas cuti besar yang bersangkutan diberikan dengan memperhitungkan hak
atas cuti tahunan yang telah digunakan;
4. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dikecualikan bagi PNS yang masa
kerjanya belum 5 (lima) tahun untuk kepentingan agama, yaitu menunaikan ibadah
haji pertama kali;
5. Hak cuti besar dapat ditangguhkan penggunaannya untuk paling lama 1 (satu) tahun
apabila terdapat kepentingan dinas mendesak, kecuali untuk kepentingan agama;
6. PNS yang menggunakan cuti besar kurang dari 3 (tiga) bulan, maka sisa cuti besar
yang menjadi haknya hapus;
7. Selama menggunakan hak atas cuti besar, PNS yang bersangkutan menerima
penghasilan PNS, terdiri atas gaji pokok, tunjangan keluarga, dan tunjangan pangan
sampai dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah yang mengatur gaji, tunjangan,
dan fasilitas PNS.

Dokumen Kelengkapan Usulan :

1. Pengajuan permohonan dari pemohon secara tertulis kepada kepala OPD dengan
catatan pertimbangan atasan langsung
2. Pengantar dari Kepala OPD
3. Fotocopy SK CPNS, PNS , Jabatan bagi yang menduduki jabatan dan Pangkat
terakhir (dilegalisir)
4. Daftar Riwayat Hidup
5. Daftar Riwayat Pekerjaan
6. Fotocopy Bukti Pembayaran (Haji/umroh atau perjalanan religi lainnya)
7. Fotocopy Jadwal Pemberangkatan/Perjalanan (Haji/umroh atau perjalanan religi
lainnya)
8. Fotocopy Surat Keterangan ONH
9. Surat Keterangan dari Dokter/Bidan yang menyebutkan HPL (Hari Perkiraan Lahir)
PNS Wanita ybs dan keterangan lain yang diperlukan bila cuti besar dipakai sebagai
cuti bersalin untuk persalinan anak keempat dst
Contoh :

Salatiga, 14 Maret 2016


Kepada
Yth. Kepala BKD
Kota Salatiga
Di
SALATIGA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Nur Nita Sari,Amd.Keb
NIP :19880430 200902 2 003
Pangkat/Gol. Ruang : Penata Muda (III/a)
Jabatan : Pelaksana Kebidanan Puskesmas Tegalrejo
Satuan organisasi : Puskesmas Tegalrejo Kota Salatiga
dengan ini mengajukan permintaan cuti besar untuk tahun 2016 selama 3 (bulan) terhitung
mulai bulan April 2016s.d Juni 2016, karenasayatelahbekerjaselama 6 tahunberturutturut.
Selama menjalankan cuti alamat saya adalahNgablak Rt.01 Rw.07 Gladaksari, Ampel,
Boyolali
Demikianlah permintaan ini saya buat untuk dapat dipertimbangkan sebagaimana mestinya.

Hormat saya,

Nur Nita Sari,Amd.Keb


NIP. 19880430 200902 2 003

CATATAN PEJABAT KEPEGAWAIAN CATATAN/PERTIMBANGAN ATASAN


LANGSUNG:
Cuti yang telah diambil dalam tahun yang
bersangkutan:
1. Cuti Tahunan : hari
2. Cuti Besar : 3 bulan
3. Cuti Sakit : ...... hari
Kepala DinasKesehatan
4. Cuti Bersalin : ...... hari
Kota Salatiga
5. Cuti Karena Alasan Penting : ...... hari
6. Keterangan Lain-lain :
.............................................................................
.............................................................................
.......................... dr. SovieHaryanti, M.Kes
NIP. 19610802 198902 2 001
Cuti Bersalin 

Syarat-syarat Mengajukan Cuti Bersalin :

1. Untuk persalinan anak yang pertama, kedua, dan ketiga, Pegawai Negeri Sipil wanita berhak atas cuti
bersalin
2. Untuk persalinan anaknya yang keempat dan seterusnya, kepada Pegawai Negeri Sipil wanita
diberikan cuti diluar tanggungan Negara.
3. Lamanya cuti bersalin tersebut adalah 1 (satu) bulan sebelum dan 2 (dua) bulan sesudah persalinan
4. Untuk mendapatkan cuti bersalin, PNS yang bersangkutan harus mengajukan permintaan secara
tertulis kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti.
5. Cuti bersalin diberikan secara tertulis oleh pejabat yang berwenang memberikan cuti.
6. Selama menjalankan cuti bersalin PNS wanita yang bersangkutan menerima penghasilan penuh.

Kelengkapan berkas mengajukan Cuti Bersalin masing-masing rangkap 2 (dua), yaitu :

1. Surat Permohonan Cuti yang bersangkutan


2. Surat Pengantar dari Kepala Unit Kerja
3. Surat Keterangan Dokter
4. Foto copy SK pertama (CPNS)
5. Foto copy SK terakhir
6. Foto copy Kartu Keluarga
7. Foto copy DP3 terakhir

Cuti karena Istri Melahirkan


Kab. Bandung, 19 Desember 2020

Kepada
Yth. (Pejabat yang berwenang memberikan cuti)
di
tempat

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama                              : Lulu Firdaus


NIP                                  : 63263637236
Pangkat/Gol. Ruang    : Pembina/IV/a
Jabatan                            : Guru
Satuan organisasi        : SDN Sejahtera

Dengan ini mengajukan permintaan cuti karena alasan penting selama 4 (empat) hari
terhitung mulai tanggal 22 Desember s.d 25 Desember karena mendampingi istri melahirkan.
Alamat saya selama menjalankan cuti di Jalan Sukasedang No. III RT 05 RW 12, Kab.
Bandung.

Demikianlah permintaan ini saya buat untuk dapat dipertimbangkan sebagaimana mestinya.

  

Hormat saya,

Lulu Firdaus
NIP. 63263637236
Cuti di Luar Tanggungan Negara
Dasar Hukum :

1. Undang-undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 ttg Manajemen Pegawai Negeri Sipil;
3. Peraturan Ka. BKN No. 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti Pegawai
Negeri Sipil

Cuti di Luar Tanggungan Negara (Perka BKN No. 24 th 2017) :

Ketentuan Pemberian Izin Cuti di luar Tanggungan Negara adalah sebagai berikut :

1. PNS yang telah bekerja paling singkat 5 (lima) tahun secara terus menerus karena
alasan pribadi dan mendesak dapat diberikan cuti diluar tanggungan negara;
2. Alasan pribadi dan mendesak antara lain sebagai berikut:


o Mengikuti atau mendampingi suami/isteri tugas negara/tugas belajar di
dalam/luar negeri, dengan melampirkan surat penugasan atau surat perintah
tugas negara/tugas belajar dari pejabat yang berwenang;
o Mendampingi suami/isteri bekerja di dalam/luar negeri, dengan melampirkan
surat keputusan atau surat penugasan/pengangkatan dalam jabatan;
o Menjalani program untuk mendapatkan keturunan, dengan melampirkan surat
keterangan dokter spesialis;
o Mendampingi anak yang berkebutuhan khusus, dengan melampirkan surat
keterangan dokter spesialis;
o Mendampingi suami/isteri/anak yang memerlukan perawatan khusus, dengan
melampirkan surat keterangan dokter spesialis; dan/atau
o Mendampingi/merawat orang tua/mertua yang sakit/uzur, dengan
melampirkan surat keterangan dokter.

1. Cuti di luar Tanggungan Negara dapat diberikan untuk paling lama 3 (tiga) tahun;
2. Jangka waktu Cuti di luar Tanggungan Negara dapat diperpanjang paling lama 1
(satu) tahun apabila ada alasan-alasan yang penting untuk memperpanjangnya;
3. Cuti di luar tanggungan negara mengakibatkan PNS yang bersangkutan diberhentikan
dari jabatannya, dan Jabatan yang menjadi lowong karena pemberian cuti di
luar tanggungan negara harus diisi;
4. PPK tidak dapat mendelegasikan kewenangan pemberian cuti di luar tanggungan
negara;
5. Permohonan cuti di luar tanggungan negara dapat ditolak;
6. Selama menjalankan cuti di luar tanggungan negara, PNS yang bersangkutan tidak
berhak menerima penghasilan PNS dan tidak diperhitungkan sebagai masa kerja PNS.
7. PNS yang telah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara wajib melaporkan
diri secara tertulis kepada instansi induknya, dengan batas waktu laporan paling lama
1 (satu) bulan setelah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara;
8. Dalam hal PNS yang melaporkan diri , tetapi tidak dapat diangkat dalam jabatan
pada instansi induknya, disalurkan pada instansi lain;
9. PNS yang tidak dapat disalurkan dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun
diberhentikan dengan hormat sebagai PNS;
10. PNS yang tidak melaporkan diri secara tertulis dalam jangka waktu paling lama 1
(satu) bulan, diberhentikan dengan hormat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
11. PNS yang diberhentikan dengan hormat diberikan hak kepegawaian sesuai peraturan
perundang-undangan;
12. PNS yang telah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara dan telah
diaktifkan kembali sebagai PNS, dapat mengajukan cuti tahunan apabila telah bekerja
secara terus-menerus paling singkat 1 (satu) tahun sejak diaktifkan kembali sebagai
PNS.

Dokumen Kelengkapan Usulan :

1. Pengajuan permohonan dari pemohon secara tertulis kepada kepala OPD dengan
catatan pertimbangan atasan langsung
2. Pengantar dari Kepala OPD
3. Fotocopy SK CPNS, PNS , Jabatan bagi yang menduduki jabatan dan Pangkat
terakhir (dilegalisir)
4. Daftar Riwayat Hidup
5. Daftar Riwayat Pekerjaan
6. Ijin dari pejabat berwenang (Bupati)
7. Ijin/persetujuan dari BKN
8. Melampirkan surat penugasan atau surat perintah tugas negara/tugas belajar dari
pejabat yang berwenang apabila mengikuti atau mendampingi suami/isteri tugas
negara/tugas belajar di dalam/luar negeri;
9. Melampirkan surat keputusan atau surat penugasan/pengangkatan dalam jabatan
apabila mendampingi suami/isteri bekerja di dalam/luar negeri;
10. Melampirkan surat keterangan dokter spesialis apabila untuk menjalani program
untuk mendapatkan keturunan, mendampingi anak yang berkebutuhan khusus,
mendampingi suami/isteri/anak yang memerlukan perawatan khusus;
11. Melampirkan surat keterangan dokter apabila mendampingi/merawat orang
tua/mertua yang sakit/uzur;
CONTOH SURAT PERMINTAAN
CUTI DILUAR TANGGUNGAN NEGARA
…………….., tanggal............................

Kepada

Yth. ………………………………

melalui ……………………..

di

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
NIP :
Pangkat/golongan ruang :
Jabatan :
Satuan organisasi :

dengan ini mengajukan permintaan cuti diluar tanggungan Negara


selama ................ tahun terhitung mulai tanggal...................dengan alasan sebagai
berikut :
....................................................................................................................................
....................................................................................................
Selama menjalankan cuti di luar tanggungan Negara alamat saya adalah
di ...............................................................................................................
Demikianlah permintaan ini saya buat untuk dapat dipertimbangkan sebagaimana
mestinya.

Hormat saya,

(...................................)
NIP. ...........................
CATATAN PERTIMBANGAN
CATATAN PEJABAT ATASAN LANGSUNG :
KEPEGAWAIAN :

KEPUTUSAN PEJABAT YANG


BERWENANG MEMBERIKAN CUTI :

Anda mungkin juga menyukai