OLEH :
Ananda Diva Az-zahra, S.Kep
NIM : 3720190028
LAPORAN( KATIM)
PROGRAM PROFESI NERS
FIKes UIA
Manajemen Keperawatan
LAPORAN KATIM Ruang Wijaya Kusuma Instalasi Rawat Inap Gd.D RSUD Dr.
Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi 20 Agustus 2020
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan
Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI)
(SDKI)
Rasional
Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan - Monitor TTV - Mengetahui
pencedera tindakan keadaan umum
fisik (Post op Turp)keperawatan selama klien
3 x 24 jam maka - Identifikasi - Mengetahui
Data Subjektif : Tingkat Nyeri Menurun lokasi, seberapa jauh
- Klien mengatakan dengan KH karakteristik, intensitas nyeri
nyeri sudah : durasi, klien
berkurang - Keluhan nyeri frekuensi,
- Klien mengatakan menurun kualitas,
sekarang sudah - Mendemonstrasikan intesitas nyeri
bisa BAK dengan penggunaan intervensi - Identifikasi
lancar dan tidak terapeutik (teknik skala nyeri
relaksasi) - Identifikasi - Mengetahui
sakit lgi
- Ttv dalam batas respon nyeri perkembangan
- Skala nyeri 3
normal non verbal yang terjadi
- TD 120-130 / 80-90 - Identifikasi pasca operasi
mmHg TURP
karakteristik
- N 60-80 x/mnt Urin pada saat
- Salah satu cara
- S 36,5 o – 37,5 o C BAK pengalihan rasa
nyeri
- Ajarkan Klien
untuk
melakukan
teknik relaksasi
nafas dalam
pada saat - Setelah
merasakan pemberian obat
nyeri diharapkan yeri
- Kolaborasi berkurang dan
hilang
pemberian
terapi sesuai
indikasi
Data Objektif : - Rr 16-20 x/mnt
- Klien tampak
terpasang kateter
urin
- Urin klien masih
tampak merah
pekat
- Ku baik
- Kes : CM - GCS:
e4m6v5:
15
- TTV
Td : 110/ 70
mmHg
N : 80 x/mnt
Rr : 20 x/mnt
S : 36,5 oC
Terpasang infus
RL / 8 jam
3. Bed 4
a. Nama pasien : An. R
b. Diagnosa Medis : Fraktur Tibia Fibula dextra
c. Diagnosa keperawatan : Nyeri Akut b.d luka post op (ORIF tibia)
d. Masalah keperawatan : Nyeri akut
Rencana Tindak Keperawatan An. R
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI)
(SDKI)
Rasional
Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan - Monitor TTV - Mengetahui
luka post op tindakan keadaan umum
keperawatan selama klien
Data Subjektif : 3 x 24 jam maka - Identifikasi - Mengetahui
Klien mengeluh Tingkat Nyeri Menurun lokasi, seberapa jauh
- P : nyeri pada dengan KH karakteristik, intensitas nyeri
luka operasi : durasi, klien
- Q : nyeri - Keluhan nyeri frekuensi,
seperti teriris iris menurun kualitas,
- R : nyeri dikaki - Mendemonstrasikan intesitas nyeri
kanan mulai lutut penggunaan intervensi - Identifikasi
sampai terapeutik (teknik skala nyeri
kebawah relaksasi) - Identifikasi
- S : skala nyeri - Ttv dalam batas respon nyeri
5 normal non verbal
- T : nyeri hilang - TD 120-130 / 80-90 - Anjurkan - Agar tidak terjadi
timbul mmHg melakukan kekakuan pada
- N 60-80 x/mnt ROM pasif sendi dan otot
Data Objektif : - S 36,5 o – 37,5 o C mika miki - Relaksasi dapat
- Terdapat luka - Ajarkan klien membuat lebih
- Rr 16-20 x/mnt
post op di kaki teknik nyaman dan
kanan bagian relaksasi untuk mengurangi
tibia fibula mengurangi ketegangan
- Klien tampak nyeri - Setelah
meringis - Kolaborasi pemberian obat
menahan nyeri pemberian diharapkan yeri
- adanya rembesen berkurang dan
terapi sesuai
darah pada luka hilang
indikasi
perbannya
- Ku lemah -
Kes : CM - GCS:
e4m6v5:
15
- TTV
Td : 110/70
mmHg
N : 82 x/mnt
Rr : 20 x/mnt
S : 36,3 oC
Terpasang infus RL /
8jam
4. Bed 6
a. Nama pasien : Tn. T
b. Diagnosa Medis : Hidrocefalus Obstruktif (Tumor Otak)
c. Diagnosa keperawatan : Gangguan Perfusi Serebral tidak efektif b.d Tumor
otak
d. Masalah keperawatan : Gangguan perfusi serebral tidak efektif
e. Rencana Tindak Keperawatan
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI)
(SDKI) Rasional
Gangguan Perfusi Setelah dilakukan - Monitor tingkat - Mengetahui
Serebral tidak efektif tindakan kesadaran keadaan umum
b.d Tumor otak keperawatan selama (GCS) dam kesadaran
3 x 24 jam maka - Monitor tanda klien
Data Subjektif : perfusi tanda vital
- Keluarga klien serebral - Monitor status - Mengetahui
mengatakan tadi Meningkat dengan pernapasan : status
malam Tn. T
KH : AGD, kedalaman pernapasan klien
sudah dapat
- Ttv dalam batas napas, pola napas saat ini
diajak komunikasi
normal - Atur interval
namun masih
- TD 120-130 / 80- waktu
sedikit - Untuk
90 mmHg pemantauan
- Keluarga klien mengefisienkan
sesuai dengan
mengatakan Tn. T - N 60-80 x/mnt tindakan bagi
- S 36,5 o – 37,5 o C kondisi pasien
sudah bisa klien
membuka - Rr 16-20 x/mnt
matanya - Tingkat kesadaran
meningkat
Data Objektif :
- Ku lemah
- Kes : samnolen
- GCS: e3m4v1:
3 (total 10)
- Terpasang 10L
O2 NRM
- Terpasang NGT
- Terpasang kateter
DC - TTV
Td : 144/ 93
mmHg
N : 84 x/mnt
Rr : 20 x/mnt
S : 36,2 oC
Kesadaran CM
TTV:
TD :110/70 mmHg
N : 80x/mnt
RR :20x/mnt
S : 36,5 OC
PAGI / Diva S:
20
Agustus Klien mengatakan masih nyeri Untuk dinas Sore
2020
Skala : 2 - Obs. KU TTV klien
Pk. 12.30 - Bantu ADL
O: - Ajarkan teknik
relaksasi
Kesadaran CM
- anjurkan klien untuk
KU baik mika miki
- Iv RL/8 jam
Tampak meringis sesekali
TTV:
TD :110/70 mmHg
N : 82x/mnt
RR :20x/mnt
S : 36,2 OC
P : nyeri berkurang/hilang
Nama : Ananda Diva Az-zahra
Peran : KATIM
Ruangan : Wijaya Kusuma Kasus
Kamar 206 Bed 6 :
Tn. T 54th MRS dengan keadaan sudah tidak sadar didiagnosa dengan hidrosefalus, post op
vp shunt, operan dari ICU kesadaran sopor, GCS 5 E1M3V1. Klien memiliki riwayat
penyakit Tumor otak.
SHIFT / PPA CATATAN PERKEMBANGAN INSTRUKSI TTD
WAKTU PASIEN TERINTEGRASI (CPPT)
PAGI / Diva S:
20
Agustus Klien mengatakan namanya Tukino Untuk dinas Sore
2020
- Obs. KU TTV klien
Pk. 12.30 - Bantu ADL
O: - Diit Cair 4 x 250 cc
- Head Up 30o
Kesadaran samnolen - Tambahan terapi
NAC 1x25cc/dlm
GCS 10 E3M4V3 1 jam
Klien sudah dapat diajak komunikasi
dan dapat ditanyakan nama
TTV:
TD :144/80 mmHg
N : 88x/mnt
RR :20x/mnt
S : 36,5 OC
SPO2 : 88
A. Pengertian
Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai sekelompok
tenaga keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat
dan tenaga keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat
dan bertanggung jawab langsung langsung kepada karu.