Anda di halaman 1dari 6

Famili Taeniidae

Taksonomi
Kerajaan : Animalia
Divisi : Platyhelminthes
Kelas : Cestoda
Ordo : Cylophyllidea
Famili : Taeniidae
Genus : Taenia
Spesies : Taenia solium

Gambar 1. Cacing Taenia solium

1. Morfologi
Strobila panjangnya 2-5 m dengan jumlah 800-1000 segmen. Skoleks berbentuk bulat,
berdiameter 1 mm. Rostelum yang pendek dipersenjatai dengan dua baris kaitan yang
berjumlah 10-25 buah. Panjang leher berukuran 5 mm dan tipis. Proglotid gravid
mempunyai percabangan uterus 5-10 cabang yang bercabang-cabang lagi pada satu sisinya
(<13). Proglotid matang (gravid) bentuknya persegi tidak sempurna dengan lubang
kelamin yang bilateral atau alternatif tidak teratur pada segmen-segmen berikutnya.
Ovarium berlobus tiga yang terdiri dari dua lobus lateral dan satu lobus kecil. Telur yang
berwarna kecoklatan berukuran 35 mikron, mempunyai garis-garis radial. Dalam telur
terdapat embrio heksakan. Telur Taenia solium tidak dapat dibedakan dengan telur Taenia
saginata.
Stadium larva dinamakan sistiserkus selulosa terdapat pada babi dan manusia. Dalam
sistiserkus ini mengandung cairan. Struktur sistiserkus terdiri dari dinding dan pada
dinding ini bertumbuh skoleks larva. Skoleks ini dilengkapi dengan batil isap dan kaitan-
kaitan. Perbedaan antara Taenia saginata dan Taenia solium dijelaskan pada tabel berikut.
Tabel 1. Perbedaan antara Taenia saginata dan Taenia solium

Ciri-ciri Taenia solium Taenia saginata


Kepala Mempunyai restelum Tidak mempunyai rostelum
dengan dua baris kaitan, 4 dan kaitan, 4 batil isap
batil isap yang lemah persegi empat yang kuat
Proglotid 800-900 1200-2000
Uterus 5-10 (<13) 15-30 (>13)
Sistiserkus Sistiserkus selulosa, banyak Sistiserkus bovis, sedikit
cairan cairan
Hospes perantara Babi Sapi
Tempat sistiserkus Otot, hati, paru-paru, otak, Hati, lidah, tenggorokan
bola mata diafragma
Sistiserkus pada manusia Relatif sering Sangat jarang
Cara infeksi Makan daging sapi Makan daging babi yang
mengandung cysticercus mengandung cysticercus
bovis. cellulose dan tertelan telur.

Gambar 2. Taenia solium Gambar 3. Morfologi

2. Siklus Hidup
Cacing dewasa hidup di lumen usus halus manusia menempel pada mukosa dengan
skoleks yang dilengkapi dengan 4 batil isap beserta kait-kaitannya. Proglotid matang lewat
ke anus yang mengandung sekitar 40.000 butir telur. Biasanya proglotid pecah dalam
saluran usus dan mengeluarkan telur-telurnya bila proglotid atau telur termakan oleh babi
maka embrio heksakan akan bebas di usus. Embrio heksakan akan menembus usus masuk
dalam pembuluh darah dan terbawa sampai ke jaringan-jaringan babi, biasanya pada otot-
otot serat melintang. Dalam waktu 9-10 minggu terbentuklah sistiserkus selulosa yang
berukuran 10 x 5 mm. Larva ini dapat bertahan dalam jaringan selama satu tahun.
Apabila manusia memakan daging babi yang tersebut yang tidak dimasak baik, maka
sistiserkus akan bebas dalam usus dan menjadi dewasa dalam waktu 8-10 minggu. Telur
Taenia solium tidak hanya menginfeksi babi tapi juga dapat menginfeksi manusia. Apabila
telur ini sampai di usus maka menetaslah embrio heksakan yang kemudian menembus
dinding usus dan mengikuti aliran darah kemudian terbawa ke berbagai jaringan dan
bertumbuh menjadi sistiserkus. Sistiserkus ini biasanya berdiam di jaringan subkutan,
otak, mata, otot, jantung, hati, paru-paru, dan rongga perut. Setelah satu tahun sistiserkus
akan mengapur.

Gambar 4. Daur hidup cacing pita babi, Taenia solium. Melalui reproduksi aseksual
proglotid skoleks dapat memproduksi suatu rangkaian sepanjang 6 meter yang
mengandung lebih dari 1000 proglotid. Setiap proglotid dapat dipandang sebagai
individu tersendiri. Pada proglotid terjadi reprodukdi secara seksual.
Gambar 5. Siklus hidup

3. Epidemiologi
Penyebaran Taenia solium berhubungan erat dengan kebiasaan menghidangkan
makanan, adat istiadat dan keagamaan yang berhubungan dengan daging babi. Frekuensi
parasit pada babi, di beberapa negara mencapai 25% adalah paling tinggi, tempat-tempat
dimana sanitasi yang buruk, pembuangan tinja disembarangan tempat. Karena itu
frekuensi Taeniasis solium di dunia berbeda-beda.

4. Kepentingan Klinis
 Infeksi usus
Kebanyakan infestasi Taenia solium adalah subklinis, tidak menunjukkan
gejala yang berarti. Mungkin ada gangguan pencernaan yang ringan dan menahun
seperti nafsu makan tidak tetap, saki kepala, sakit perut, diare dan konstipasi
bergantian. Penderita akan merasa cepat lapar. Peradangan mukosa usus yang
ringan terjadi karena iritasi mekanik oleh strobila dan perlekatan skoleks. Pada
anak dan orang yang daya tahan tubuh kurang (lemah) gejala-gejala ini mungkin
lebih nyata dan disertai kelelahan. Penyerapan hasil-hasil metabolisme cacing
menyebabkan lekositosis ringan dan kadang-kadang eosinofil ringan (6%-10%).
 Sistiserkosis
Sistiserkosis yang jumlahnya sampai beribu-ribu dapat tumbuh dalam tiap
jaringan atau alat tubuh manusia. Organ yang disenangi adalah otot bergaris dan
otak selain di jaringan subkutan, mata, jantung, paru-paru dan peritoneum.
Manifestasi berat terjadi pada sistiserksis otak yang biasanya disertai dengan
sistiserkosis umum yang tidak diketahui. Manifestasi lambat yang paling menonjol
adalah serangan epilepsy tipe Jackson yang berulang-ulang secara tidak teratur
yang dihubungkan dengan larva yang mengalami fibrosis dan telah mati atau
mengalami perkapuran. Mungkin ada gejala tumor otak meningitis, encephalitis,
hidrosefalus, dan sclerosis diseminata. Paresis yang kadang-kadang timbul, buta,
sakit kepala yang tiba-tiba, muntah dan mental yang terganggu mungkin
merupakan gejala utama. Di dalam mata sistikerkosis terletak di bawah retina taau
di dalam humour vitreum.

5. Pencegahan
 Pemakaian jamban keluarga, sehingga tinja manusia tidak di makan oleh babi dan
tidak mencemari tanah atau rumput.
 Pemelihara sapi atau babi pada tempat yang tidak tercemar atau sapi dikandangkan
sehingga tidak dapat pemeliharaan.
 Menghilangkan kebiasaan makan daging setengah matang atau mentah.
 Memasak daging sampai matang (diatas 570C dalam waktu cukup lama) atau
membekukan di bawah suhu 100C selama 5 hari.

DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Koes.2013.Parasitologi Medis.CV Alfabeta:Bandung
Levine, Norman D.1977.Parasitologi Veteriner.Gadjah Mada University Press:Yogyakarta
https://id.wikipedia.org/wiki/taenidae

Anda mungkin juga menyukai