Anda di halaman 1dari 10

LIST SNL (STANDARDIZED NURSING LANGUAGE)

1. Abdomen (Perut)
2. Aksila (Ketiak)
3. Alopesia (Kebotakan)
4. Anterior (Bagian depan)
5. Anus (Dubur)
6. Artritis: Peradangan sendi
7. Atrium: Serambi jantung
8. Atropi: Berkurangnya ukuran suatu sel atau organ
9. Audiometri: Pemeriksaan untuk menentukan kemampuan pendengaran
10. Amnesia: kehilangan daya ingat
11. Anemia: Kekurangan sel darah merah dalam darah
12. Abduksio: Menjahui tubuh
13. Adduksio: Mendekati tubuh
14. Anterflexio: Membungkukkan ke depan
15. Angulus: Sudut
16. Apex: Puncak
17. Articulation: Persendian
18. Auricular: Telinga
19. Acid : Asam
20. Aneurisma: Pelebaran pembuluh darah
21. Anxietystate: Ketakutan
22. Atelektasis: Paru-paru tidak berkembang
23. A S D: Atrium
24. Anemnese: Wawancara
25. Auto Anamnese: Langsung jawab
26. Allowanamnese: Keluarganya
27. Antasida: Obat Euthanasia
28. Aterosklerosis: Pembuluh darah yang mengeras
29. Ascites Edema: Penumpukan cairan di perut
30. Anoreksia: Tidak mau makan
31. Anestesi: Pembiusan
32. Anusia: Tidak ada urine
33. Asepsis: Cuci tangan
34. Arterikleosis: Sekelompok penyakit khas ditandai dengan penebalan dan hilangnya
35. Anuria: Penekanan total pembentukan urine oleh ginjal
36. Angiografi: Pemeriksaan radiografi pembuluh darah setelah pemberian bahan kontras
37. Biopsi: Potongan dari salah satu jaringan tubuh
38. B 20 (HIV/AIDS): Menular lewat cairan tubuh, suntikan, transfuse darah
39. Batu Ginjal: Sering menahan BAK, sisa makanan lain, terlalu banyak duduk
40. BMI (Body Mass Index)
41. Burs: Luka Bakar
42. Benigna: Tumor Jinak

1
43. BP (bloodpreasor) : Biopsi (Pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan
laboratorium), Burrhole (Tindakan bedah berupa melubangi tengkorak)
44. Calor ( panas )
45. Colostomy: Pembuatan anus buatan
46. CT-SCAN (Capitytension – Scaning)
47. C S S (Central susunan spinal)
48. Coitus (Hubunga pasutri)
49. Chiropractor (Terapi alternatif  mendiagnosis dan mangobati seseorang melalui
manipulasi tulng belakang)
50. Cholangiogram: Pemeriksaan pencitraan kandung empedu
51. Colostomy: Operasi pembuatan lubang pengeluaran melalui usus besar
52. Dysuria (sakit pada waktu kencing/miksi)
53. Diversi urinarius: Salah satu dari beberapa prosedur pembedahan mengubah rute urine
54. Diare: Pengeluaran tinja berair dan berkali-kali yang tidak normal
55. Dementia (pelupa)
56. Dialisa (cuci darah)
57. Disfagi (susah nelan)
58. Dolor (nyeri)
59. Dialysis (Cuci darah)
60. Defibrilator: Terapi listrik kejut untuk memperbaiki gangguan irama jantung
61. Denervasi (Pemotongan persyarafan)
62. E E G (Elektro Encepalo Gram)
63. E T T (Endotrakhel Tube)
64. Efusi: Infeksi dalam lapisan terdapat lapisan /efusi pleura
65. Ereksi: Pembuluh darah yang melebar
66. Empisemia: Cairan dalam paru-paru
67. Efalopati: Ingin bunuh dari pada penderita DM
68. Echocardiography: Pemeriksaan jantung dengan tekhnik gelombang ultrasonik
69. Eksisi (pemotongan)
70. Electroencephalography: Pemeriksaan aktivitas saraf otak
71. Electrocheuter: Tekhnik medis untuk memotong bagian tubuh dengan pembakaran
72. Electrocorticography: Perekaman langsung dari korteks serebri selama pembedahan
dilaksanakan
73. Eliminasi: Pengeluaran zat sampah dari dalam tubuh
74. Elixir: Larutan obat yang sering dibuat manis atau harum
75. Embolus: Benda cair atau gelembung udara yang trbawa dalam aliran darah
76. Emesis: Muntah - muntah
77. Emmision (Ejakulasi)
78. Eveporate (Menguap)
79. Excrement (Feces)
80. Feces (Tinja)
81. Fat (Lemak)
82. fungsilasea (gangguan fungsi bila injuri berat)
83. FAM (fibro adenoma mamae)
84. foto pobia (takut cahaya)
85. flatus (kentut)

2
86. flatulence (pembentukan gas dalam jumlah belebihan dalam lambung)

87. Gondok (Strauma) 


88. Gastroendoritis (Diare)
89. Hipersalivasi: Air ludah berlebihan
90. Huknah: Air sabun di masukan ke anus
91. Hemiplegic (Lumpuh Sebelah)
92. HR (Heartred/Nadi)
93. Hipoksi: Kekurangan oksigen dalam otak
94. Hiperkalsemia: Kelebihan cairan dalam darah
95. HT (Hematokrit)
96. Hiperminore: Keluar banyak darah
97. Hernia: Turunnya usus ke inguinal / selangkangan hingga menjadi pembesaran
98. Haustral: Pembentukan haustran/ dinding yang dihasilkan melelui penyesuaian
99. Hemoroid: Dilatasi varikosus vena dari pleksus hemoroidal inferior/Superior
(ambeien)
100. Infeksi (saluran kemih): Infasi dan pembiakan mikroorganisme pada saluran kemih
101. Incontinensia urine: Ketidakmapuan untuk mengendalikan pembuangan urine
102. Impaksi (Keadaan Terjepit)
103. Inkontinansia Urine: Ketidakmampuan untuk mengendalikan pembuangan urine
104. ICU (Intensivecare Unit)
105. Isokor /anisokor (Sama/Tidak samanya)
106. Incubitus (Borok/Penekanan di tempat tidur)
107. Infark (Jaringan Mati)
108. Jowbone (Tulang Rahang)
109. Joint (Sendi)
110. Kidney (Ginjal)
111. Konstipasi (Susah BAB)
112. Keropos tulang (Kekurangan kalsium)
113. Konjungtivitas (Sakit Mata)
114. Labia (Bibir)
115. Leukoma: Bintik opague berwarna putih pada kornea
116. Ligate: Menjahit pembuluh darah
117. Lipid (Lemak)
118. Liquor (Larutan)
119. Longsighted (Rabun Dekat)
120. Lucid (Jernih)
121. Maligna (Tumor Ganas)
122. Mayo: Alat untuk mengganjal lidah
123. Narkose (Pembiusan local / Umum)
124. Neonate (Bayi Baru Lahir)
125. Neuro (Saraf)
126. Neuralgia (Nyeri Syaraf)
127. Oral (Mulut)
128. OMA (Otitis Media Akut)

3
129. OMP (Otitis Media Purulen)
130. Operasi Sito (Segera)
131. Operasi Elektif (direncanakan)
132. Obstruksi (Penyumbatan)
133. Oliguri (Urine berlebihan)
134. Os palatum/palatunol (Langit-langit)
135. Oliguria: Sekresi urine yang berkurang dalam hubungan dengan asupan cairan
136. Polyuria: Sekresi urine yang berlebihan (banyak kencing)
137. Pielogram Intravena: Adanya evek obduksi)
138. Pedikulosis (Kutuan)
139. Picu (Pechantrik ICU)
140. Paraehealisa (Kesemutan)
141. Polineritis (Radang Syaraf)
142. Poliuria (Banyak Kencing)
143. Pebris (Panas)
144. Pruritus (Gatal-gatal)
145. Paralisa: Kelumpuhan otot pernapasan
146. Pain (Nyeri)
147. Quicksiver (Air Raksa)
148. Rubor (Kemerahan)
149. Rectaltuse (Colok Dubur)
150. Repoir (Pengembalian Tendon)
151. RLS: Untuk melihat kemungkinan DBD
152. RJP (Respirasi Jantung)
153. RR (Respirasi Rate)
154. Rontgenogram Abdomen: Pemeriksaan radiologi bagian abdomen
155. Retensi Urine: Penghambatan saluran urine
156. Radius (Tulang Pengumpil)
157. Scan Ginjal: Gambaran visual gema ultrasonografi untuk memriksa bagian
organ Ginjal
158. Segmentasi Pembagian menjadi bagian yang sama atau pembelahan
scabies (budug)
159. Skorbut: (Barusuh/sariawan) akibat kekurangan vitamin A
160. Smallpox (Cacar Air)
161. SC (Sexiosecaria)
162. Sepsis (Infeksi berkelanjutan)
163. Sirkumsisi (Sunat)
164. Stenosispylorus: Penyempitan pada esophagus
165. Sinus Palsapa (Pangkal Arteri)
166. Stoma (Lubang)
167. Tumor (Bengkak)
168. T T I K (Tekanan Tinggi Intranial)
169. Trendlenburg: Posisi kepala lebih atas dari pada badan
170. Tisue (Jaringan)
171. Tibia (Tulang Kering)
172. Toksin(Racun)

4
173. Ureterostomi: Insisi ureter/pemotongan saluran ureter, pembentukan jalan keluar baru
untuk urine
174. Ureterusagmoidostomy/uretrou: Saluran fibromuskularyg mengalirkan urine dari
ginjal ke kandung kemih
175. USG ginjal: Gambaran struktur dalam tubuh dengan mencatat gema pulsa
ulkus dekubitus (punggung bolong)
176. UTI (Urinariustract Infeksi)
177. Ulna (Tulang Hasta)
178. VSD (Ventrikel Septum Defek)
179. Vervleger m(Suster)
180. Vulpa (Alat Genital Wanita)
181. Vesicostomy: Pembentukan lubang ke dalam kandung kemih /sistotomi
182. Vesicaurinaria (Saluran Kemih)
183. WSD (Water Still Drainage)
184. X-ray (Sinar X)
185. Zalus: Bagian yang melekatkan tulang
186. Asah: Tumbang anak dalam stimulasi mental
187. Asih: Tumbang anak dalam kasih sayang
188. Asuh: Tumbang anak dalam pemenuhan kebutuhan fisik
189. BBL (Bayi Baru Lahir)
190. BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah)
191. Introyeksi : Tipe identifikasi yang hebat dimana individu menyatukan kualitas atau
nilai-nilai orang lain atau kelompok ke dalam struktur egonya sendiri, salah satu
mekanisme terdini pada anak-anak, penting dalam pembentukan hati nurani)
192. Kompensasi: Proses dimana seseorang dengan citra diri yang kurang berupaya
menggantikannya dengan menekankan pada kelebihan lain yang dianggapnya sebagai
asset)
193. Denial/mengingkari: Menghindarkan realitas ketidaksetujuan dengan mengabaikan
atau menolak untuk mengenalinya, kemungkinan merupakan mekanisme pertahanan
paling sederhana dan paling primitive.
194. Displacement/ mengalihkan: Mengalihkan emosi yang seharusnya diarahkan pada
orang atau benda tertentu ke benda atau orang yang netral atau tidak membahayakan)
195. Disosiasi: Pemisahan dari setiap kelompok mental atau proses perilaku dari seluruh
kesadaran atau identitas
196. Identifikasi: Proses individu untuk menjadi seperti seseorang yang dikagumi oleh
individu tersebut dengan menirukan pikiran, perilaku atau kesukaannya
197. Intelektualisasi: Alasan/logika yang berlebihan yang digunakan untuk menghindari
perasaan-perasaan mengganggu yang dialami
198. Introyeksi: Tipe identifikasi yang hebat dimana individu menyatukan kualitas atau
nilai-nilai orang lain atau kelompok ke dalam struktur egonya sendiri, salah satu
mekanisme terdini pada anak-anak, penting dalam pembentukan hati nurani
199. Isolasi: Memisahkan komponen emosional dari pikiran, yang dapat temporer atau
jangka panjang

5
200. Projeksi: Mengkaitkan pikiran atau impuls dirinya, terutama keinginan yang tidak
dapat ditoleransi, perasaan emosional, atau motivasi kepada orang lain
201. Rasionalisasi: Memberikan penjelasan yang diterima secara sosial atau tampaknya
masuk akal untuk menyesuaikan impuls, perasaan, perilaku, dan motif yang tidak
dapat diterima
202. Reaksi formasi: Pembentukan sikap kesadaran dan pola perilaku yang berlawanan
dengan apa yang benar-benar dirasakan atau akan dilakukan oleh orang lain
203. Regresi: Menghindari stress terhadap karakteristik perilaku dari tahap perkembangan
lebih awal
204. Represi: Dorongan involunter dari pikiran yang menyakitkan atau konflik, atau
ingatan dari kesadaran, pertahanan ego yang primer, yang lebih cenderung
memperkuat mekanisme ego lainnya.
205. Splitting: Memandang orang dan situasi sebagai semuanya baik atau semuanya buruk,
gagal untuk mengintegrasikan kualitas negative pad positif seseorang
206. Sublimasi: Penerimaan tujuan pengganti yang diterima secara sosial karena dorongan
yang merupakan saluran normal ekspresi terhambat
207. Supresi: Suatu proses yang sering disebut sebagai mekanisme pertahanan diri, tetapi
benar-benar analogi represi
208. Undoing: Bertindak atau berkomunikasi yang secara sebagian meniadakan yang
sudah ada sebelumnya, mekanisme pertahanan diri primitive.   
209. Akseptor Lestari: Peserta KB, pasangan usia subur (PUS), yg menggunakan salah satu
alat/obat kontrasepsi
210. Akseptor Aktip: Pasangan usia subur ygpd saat ini sedang menggunakan salah satu
alat/obat kontrasepsi
211. Akseptor Baru: Pasangan usia subur yang baru menggunakan alat atau obat
kontrasepsi
212. Akseptor Dini: Para ibu yang menerima salah satu cara kontrasepsi dalam waktu
2 minggu setelah melahirkan atau abortus
213. Akseptor Dropout: Akseptor yang menghentikan alat kontrasepsi lebih dari 3 bulan
214. Akseptor Langsung: Para istri yang memakai salah satu cara kontrasepsi dalam waktu
40 hari setelah melahirkan atau abortus
215. Akseptor Lestari: Akseptor yang menggunakan alat kontrasepsi secara terus-menerus
dalam waktu sekurang-kurangnya 5 tahun
216. Aldosteron: Meningkatkan reabsorpsi NA+ di duktus kolektivus ginjal
217. amniotomi Auskulasi (Pemecahan ketuban)
218. Angka Kegagalan Kontrasepsi: Angka yang menunjukan banyak akseptor menjadi
hamil pada saat masih menggunakan kontrasepsi
219. Angka Kegagalan Spiral: Angka yang menunjukkan banyaknya peserta KB aktip
yang menggunakan IUD/AKDR menjadi hamil
220. Angka Kelangsungan/Continuation Rate: Angka yang menunjukkan proporsi akseptor
yang masih menggunakan alat kontrasepsi setelah suatu periode pemakaian tertentu
221. Angka Kemanatapan Spiral: Angka yang menunjukkan banyaknya spiral yang telah
dipasang dan masih ada dalam rahim (insitu) setelah waktu tertenntu sesudah
pemasangan
222. Auskulasi: Pemeriksaan dengan cara mendengar. Contohnya pemeriksaan denyut
jantung

6
223. Antenatal Care: Asuhan kebidanan pada masa kehamilan
224. Deteksi Ovulasi: Bagian integral pemeriksaan infertilitas karena kehamilan yang tidak
mungkin terjadi tanpa ovulasi)
225. Dysmenorea: Nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi)
226. Episotomi: Merobek atau menggunting antara anus dan vagina "verinium")
227. Estradiol: Estrogen yang paling kuat pada manusia)
228. filamen AKDR: Benang pada alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) sehingga alat
konrasepsi itu mudah dikontrol dan diangkat bila diperlukan
229. Galaktorea: Keluarnya air susu ibu spontan dan banyak, diluar masa laktasi, waktu
hamil/tidak hamil
230. Gemeli (Kembar)
231. Grandemultipara: Wanita yang telah melahirkan janin aterm lebih dari lima kali
232. Gravida (wanita yang sedang hamil)
233. Hematometra: Timbunan darah haid dlm vagina krn himen tertutup, genangan
darah/getah menstruasi dlm rongga rahim karena terhalang keluar melalui leher dan
mulut rahim
234. Hymenoplasty (operasi perbaikan himen)
235. Implant Kit: Suatu alat yang digunakan untuk memasang dan mencabut implant
236. Inseminasi: Proses penempatan sperma dalam organ reproduksi wanita dengan tujuan
untuk mendapatkan kehamilan
237. Insersi AKDR: Proses pemasukan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim/IUD)
kedalam rongga rahim, dengan menggunakan alat berbentuk tabung)
inspeksi (pemeriksaan dengan cara melihat. Contohnya memeriksa konjungtifa
pucat/tidak)
238. IUD Kit: Suatu alat yang digunakan untuk memasang dan mencabut IUD)
239. IUD Retentation: Presentasi kemantapan pemakaian AKDR/IUD setelah periode
tertentu
240. IUD Sasi: Menggalakanpemakain  AKDR/IUD dalam rangka menunjang usaha
penerimaan kontrasepsi yang efektip dan murah
241. Konsepsi: Pertemuan antara sel sperma dan sel telur yang menandai awal kelahiran
242. Kontrasepsi: Obat/alat untuk mencegah terjadinya konsepsi kehamilan)
243. kontrasepsi Alamiah: cara berKB tidak menggunakan alat/obat kontaspsi modern.
Seperti metode kalender dan metode panjang berkala
244. kontrasepsi Mantap: Metode operasi pada wanita/tubektomi dan metode operasi
pria/vasektomi
245. Kontrasepsi pil Progestin/minipil: Kontrasepsi yang diberikan secara oral dalam
bentuk pil yang mengandung hormon progentin atau dikenal dengan istilah minipil
246. Kryptomenorea: Darah haid tidak dapat keluar karena tertutupnya traktus genetis
247. Laparoskopi: suatu instrumen untuk melihat rongga peritoneum
248. Ligasi Tuba: sterilisasi permanen dengan pembedahan yang memotong dan mengikat
atau penyumbatan tuba/saluran telur dari ovarium ke rahim
249. Mastalgia: rasa nyeri dan pembesaran mamma yang merupakan gejala
250. Menarce: menstruasi pertama yg biasa trjddlm rentang usia 10-16 tahun atau pada
masa awal remaja
251. metode Amenorea Laktasi/MAL: metode kontrasepsi dengan mengandalkan
pemberian ASI secara eksklusif tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya)

7
252. Metode Kalender: menggunakan prinsip berKB dengan cara pantang berkala, dengan
tidak melakukan hubungan seksual pada masa subur istri)
metode Kontrasepsi (cara atau alat untuk menjarangakan atau mencegah terjadinya
konsepsi)
253. metode Kontrasepsi Efektif terpilih/MKET (metode kontrasepsi AKDR (IUD),
Implant (norplant/susuk KB) dan kontap (vasektomi, tubektomi))
254. metode Kontrasepsi Jangka Panjang/MKJP (metode kontrasepsi IUD, Implant/susuk
KB, Medis operasi pria dan wanita)
255. metode Kontrasepsi Pria: cara menjarakan atau mencegah terjadinya konsepsi yang
khusus digunakan oleh pria, misalnya kondom
256. Molimina menstruasi: sakit perut bawah pada saat menstruasi
257. Multipara: Wanita yang telah pernah melahirkan anak hidup beberapa kali, dimana
persalinan tersebut tidak lebih dari lima kali
258. Ooforektomi: mengeluarkan indung telur melalui pembedahan atau tindakan
menghancurkan indung telur
259. Ovarian reserve: cadangan sel telur pada ovarium
260. Palpasi: pemeriksaan dengan cara meraba. Contohnya memeriksa kepala dan bokong
janin
261. Palpasi Abdominal: Teknik pemeriksaan pada perut ibu bayi untuk menentukan posisi
letek janin
262. Para (wanita yang pernah melahirkan bayi aterm)
263. Perkusi: Pemeriksaan dengan cara ditekuk
264. pil KB: tablet yg diminum utk mencegah kehamilan, mengandung hormon estrogen
dan progesteron sintetik
265. PLKB/PKB Lulusan Bidan (penyuluh Lapangan KB yang berpendidikan Sekolah
Perawatan Bidan)
266. Prenatal: masa dari 28 minggu dalam kandungan sampai 77 hari setelah kelahiran
yang merupakan masa dalam proses tumbuh kembang anak khususnya kembang otak
267. Postnatal Care (asuhan kebidanan pasca persalinan)
268. Primigravida (wanita yang hamil untuk pertama kali)
269. Primivara (wanita yang sudah melahirkan aterm satu kali)
270. Pyosalphinx (timbunan nanah pada tuba falopi)
271. Salfingektomi (eksisi tuba uterina)
272. Tinggi FundusUteri: tinggi puncak tertinggi rahim sesuai usia kehamilan)
273. vaginitis (radang pada introitus vagina yang ditandai dengan leukore, rasa gatal,
merah dan bengkak
274. Vaginoplasty: operasi plastik untuk memperbaiki bentuk atau vagina
275. Gawat darurat/criticalcare: suatu keadaan yang terjadinya mendadak mengakibatkan
seseorang/banyak orang memerlukan penanganan/pertolongan segera dalam arti
pertolongan secara cermat, tepat dan cepat
276. keadaan darurat: keadaan yang terjadinya mendadak, sewaktu-waktu/kapan saja,
terjadi dimana saja, dan dapat menyangkut siapa saja sebagai akibat dari suatu
kecelakaan, suatu proses medik atau perjalanan suatu penyakit
277. pertolongan pertama: perlakuan sementara yang diberikan pada seseorang yang
mengalami kecelakaan atau sakit mendadak sebelum pertolongan definitif oleh dokter

8
dapat diberikan / dilakukan pencegahan agar tidak terjadi cedera yang lebih parah yang
diberikan oleh orang awam bukan dimasukkan dalam tindakan medik
278. perawatan kedaruratan: meliputi pertolongan pertama, penanganan transportasi yang
diberikan kepada orang yang mengalami kondisi darurat akibat rudapaksa, sebab
medik atau perjalanan penyakit di mulai dari tempat ditemukannya korban tersebut
sampai pengobatan definitif dilakukan di tempat rujukan
279. pasien gawat darurat: seseorang atau banyak orang yang mengalami suatu keadaan
yang mengancam jiwanya yang memerlukan pertolongan secara cepat, tepat dan
cermat yang mana bila tidak ditolong maka seseorang atau banyak orang tersebut dapat
mati atau mengalami kecacatan
280. pasien akut: pasien yang menderita sakit secara mendadak (onset waktu yang cepat)
yang membutuhkan pertolongan segera yang apabila tidak ditolong sakitnya akan
bertambah parah)
281. SPGDT (Sistim Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu)
282. Unit Gawat Darurat/UGD (Unit/bagian yang memberikan pelayanan gawat darurat
kepada masyarakat yang menderita penyakit akut atau mengalami kecelakaan)
283. Instalasi gawat darurat/IGD (salah satu sumber utama pelayanan kesehatan di rumah
sakit)
284. AACN (American AssociationofCriticalCareNurses)
285. ambulatorycare (bahkan pelayanan rawat jalan)
286. livesaving (menyelamatkan kehidupan penderita) 
287. firstaid (sering dimanfaatkan hanya untuk memperoleh pelayanan pertolongan
pertama)
288. Asses, plan, implementandevaluatecare in anindividualized, holisticmaner: melakukan
pengkajian, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi perawatan individu dan
perawatan secara menyeluruh
289. Coordinateandmanagedcare: melakukan koordinasi dan manajemen keperawatan
290. Gerontologi: cabang ilmu yang membahas tentang proses penuaan atau masalah yang
timbul pada orang lansia.
291. GuidePersonsofallagestoward a healthyagingprocess: membimbing orang pada segala
usia untuk mencapai masa tua yang sehat
292. Generate, support, useandparticipate in research: menerapkan hasil penelitian,
dan mengembangkan layanan keperawatan melalui kegiatan penelitian
293. Eliminateageism: menghilangkan perasaan takut tua
294. Educateto promoteself careand optimal independence: mengajarkan
untuk meningkatkan perawatan mandiri dan kebebasan yang optimal
295. Keperawatan gerontik: suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu
dan kiat/teknik keperawatan yang bersifat konprehensif terdiri dari bio-psikososio-
spritual dan kultural yang holistik, ditujukan pada klien lanjut usia, baik sehat
maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat (UU RI
No.38 tahun 2014)
296. Respect the tigh to folder adults and ensureo therdo the same: menghormati
hak orang dewasa yang lebih tua dan memastikan yang lain melakukan hal yang sama
297. Overse and promote the quality of service delivery: memantau dan
mendorong kualitas pelayanan

9
298. Open channels for continued growth: membuka kesempatan lansia supaya
mampu berkembang sesuai kapasitasnya.
299. Offer optimism, encourgement and hope: memberikan semangat, dukungan
dan harapan pada lansia
300. Notice and reduce risks to health and wellbeing: memperhatikan serta
mengurangi resiko terhadap kesehatan dan kesejahteraan
301. Nurture future gerontologica lnurses for advancement of the speciality:
membangun masa depan perawat gerontik untuk menjadi ahli dibidangnya
302. Teach and support care gives: mendidik dan mendorong pemberi
pelayanan kesehatan
303. Listern and support: mendengarkan semua keluhan lansia dan memberi dukungan
304. Link services with needs: memmberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
305. Implement restorative and rehabilititative measures: melakukan upaya
pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
306. Interelasi (saling keterkaitan)
307. Understand the uniqu ephysical, emotical, social, spritual aspect of each other:
saling memahami keunikan pada aspek fisik, emosi, sosial dan spritual
308. Recognize and encourge the appropriate managemen to fethical concern:
mengenal dan mendukung manajemen etika yang sesuai dengan tempat bekerja
309. Support and comfort through the dying process: memberikan dukungan
dan kenyamanan dalam menghadapi proses kematian
310. SPMSQ/ShortPortable Mental Status Questionaire: penilaian fungsi
intelektual lansia
311. MMSE /Mini Mental State Exam: menguji aspek kognitif dari fungsi mental,
orientasi, registrasi, perhatian dan kalkulasi, mengingat kembali dan bahasa
312. Clinical Judgment (Diagnosis keperawatan)
313. Vulnerability : (kondisi kesehatan atau proses kehidupan atau kerentanan)Diagnosis
berfokus pada masalah/diagnosis aktual (clinicaljudgment yang menggambarkan
respon yang tidak diinginkan klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan
baik pada individu, keluarga, kelompok dan komunitas)

10

Anda mungkin juga menyukai