Laporan Praktikum Mentega
Laporan Praktikum Mentega
Oleh :
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2)
sebagai makanan tunggal bagi mahluk yang baru dilahirkan dan mulai tumbuh,
susu mempunyai nilai gizi yang sempurna. Dalam susu terdapat semuia zat gizi
pemasaran dan transportasi, sekaligus meningkatkan nilai tukar dan daya guna
akan semakin banyak jenis produk susu yang dikenal. Hal ini sangat
Mentega adalah produk yang dibuat dari lemak susu dimana kedalamnya
dapat ditambahkan garam untuk mendapatkan rasayang lebih baik dan untuk
menjaga mutu. Warna kuning pada mentega disebabkan oleh zar warna β karoten
dalam krim.Nilai gizi mentega banyak tergantung pada kandungan lemak dan
Mentega susu (buttermilk), merupakan cairan yang tertinggal bula krim atau
susu dikocok (churned) dan telah diambil lemaknya, rasanya bias manis atau
asam. Mentega susu sangat mirip dengan susu krim, tetapi masih mengandung
(Winarno, 2004).
olahan susu dan telur dan menambah nilai ekonomis serta memperpanjang umur
simpan.
globula lemak dalam air susu menjadi emulsi air dalam lemak sehingga
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan Percobaan, (2) Alat
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain susu murni,
Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Hasil Pengamatan dan (2)
Pembahasan.
7. Gambar Produk
3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pada pembuatan mentega diapatkan berat
produk mentega adalah 40,2 gram dengan % produk adalah 20,1%. Produk
memiliki warna putih kekuningan, rasa tawar, aroma khas Mentega, tekstur yang
bertujuan untuk melarutkan susu skim dalam susu murni sehingga didapat larutan
yang homogen. Proses pendinginan bertujuan untuk menjaga suhu bahan didalam
botol, agar bakal mentega yang sudah mulai terbentuk tidak mencair. Proses
dari komponen lain seperti skim dan air, sehingga didapat bakal mentega. Proses
buttermilk. Proses pencucian dengan air garam bertujuan untuk memberi citarasa
pada bakal mentega dan berpengaruh pada tekstur mentega, di mana garam-garam
tersebut akan mengikat mantel air dari lemak susu sehingga tekstur yang
kompak, supaya garam terbagi rata, dan mengeluarkan sisa-sisa susu tumbuk.
Mentega dapat dibuat dari lemak susu yang manis (sweet cream) atau yang asam.
Mentega dari lemak yang asam mempunyai cita rasa yang kuat. Lemak susu dapat
dibiarkan menjadi asam secara spontan atau dapat diasamkan dengan penambahan
pupukan murni bakteri asam laktat pada lemak susu yang manis yang telah
(Anjarsari, 2010).
globula lemak akan lebih mudah pada saat penumbukan karena kandungan lemak
Garam berfungsi untuk cita rasa mentega, selain itu juga untuk membuat
massa mentega yang lebih kompak sehingga didapatkan konsistensi mentega yang
dimana tekstur menjadi padat pada suhu kamar, perubahan aroma, dan rasa, juga
titik didih yang meningkat. Pada perubahan kimia terjadi perubahan komponen
pada mentega, seperti kadar air yang berkurang, kandungan vitamin dalam
mentega. Pada perubahan biologis terjadi perubahan yang diakibatkan oleh bekteri
yang ada pada proses pembuatan mentega yaitu bakteri asam laktat Streptococcus
lactis yang mengakibatkan susu menggumpal dan lemak dapat terpisah dengan
susu dengan cara penumbukan hingga menyebabkan pemisahan lemak susu (bakal
mentega) dari komponen lain dari susu yaitu air dan skim. Churning dilakukan
supaya lemak lemak susu betul-betul dipisahkan dari bahan susu lainnya.
Churning dilakukan dengan alat churn (churner), yaitu sebuah panci besar
berbentuk drum silinder, atau kerucut yang dapat berputar pada kecepatan
pengocokan susu atau krim pada temperature yang cocok terus menerus dikocok
gumpalan-gumpalan lemak ini bagian-bagian padat lainnya dari susu juga air. Sisa
mengalami perubahan, yaitu krim kocok yang lembut, krim kocok yang agak
kaku, dan yang terakhir ialah perubahan secara mendadak dimana terjadi
pemisahan antara granula kuning dan bakal jadi mentega dalam buttermilk
(Anjarsari, 2010).
besar karena mudah digumpalkan. Hal tersebut terjadi karena pada saat proses
permukaan yang menahan emulsi kecil sehingga apabila terguncang akan mudah
lebih banyak terbentuk, karena tingkat pengadukan ditentukan juga oleh suhu
adukan. Bahwa lemak akan meleleh atau rusak dalam keadaan suhu yang tinggi.
Kecepatan oksidasi lemak akan bertambah dengan kenaikan suhu dan akan
Pencucian bakal mentega yang sudah jadi dilakukan dengan air dingin
sebanyak tiga kali dan pencucian yang terakhir ditambahkan gram sebanyak 7,5
gram. Pencucian dengan air dingin bertujuan untuk mencuci atau membersihkan
bakal mentega dari komponen susu lainnya seperti skim dan untuk lebih
ditambahakan dengan garam, hal ini bertujuan untuk memberi rasa pada bakal
mentega dan untuk menguatkan struktur bakal mentega karena garam dapat
panas, cahaya, oksigen, yang dapat mempengaruhi proses ketengikan pada lemak
juga agar bentuknya tidak berubah. Ketengikan terjadi diakibatkan oleh adanya
proses oksidasi oleh oksigen terhadap asam lemak tidak jenuh dalam lemak yang
terjadi pada suhu kamar atau saat proses pengolahan produk. Cahaya merupakan
akselator terhadap timbulnya ketengikan, dan kombinasi antara cahaya dan udara
daripada yang tidak digarami. Penambahan garam biasanya sekitar 2,5%. Mentega
yang tidak bergaram berasa manis, karena itu sering disebut sweet butter, sweet
Mentega yang baik harus mengandung lemak minimal 80%. Kadar air
CCP pada pembuatan mentega ada pada proses churning dimana jika
proses ini tidak dilakukan dengan benar maka tidak akan terbentuk bakan
mentega.
telah sesuai dengan syarat mutu karena mentega yang terbentuk memiliki bau,
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran
4.1. Kesimpulan
produk mentega adalah 40,2 gram dengan % produk adalah 20,1%. Produk
memiliki warna putih kekuningan, rasa tawar, aroma khas Mentega, tekstur yang
4.2. Saran
Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebaiknya pada saat proses
Winarno, F.G. 2004.Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.