Anda di halaman 1dari 2

Praktikum Keperawatan Jiwa

Nama : Adisty Olyvia Hutagalung


NIM : 191101082
Kelompok : 2B
Dosen : Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep
Topik : Asuhan Keperawatan Kepada Klien Putus Asa

FASE ORIENTASI
Perawat : “Selamat pagi, perkenalkan nama saya ners Adisty Hutagalung, biasa dipanggil
ners Adisty, kalo boleh tau adek namanya siapa? suka di panggil apa?”
Perawat : “Adek, perkenalkan nama saya ners Adisty, adek namanya siapa?”
Perawat : “Ooh, namanya Budi, dek Budi hari ini kabarnya bagaimana?”
Perawat : “Adek Budi, suster nanya nih, lagi tidak enak badan ya? Kok diam saja?”
Perawat : “Ya sudah kalau dek Budi tidak mau berbicara sekarang, 10 menit lagi saya
kembali lagi, suster harap dek Budi sudah mau bicara”

10 menit kemudian

FASE KERJA
Perawat : “Dek Budi, saya datang lagi seperti janji saya tadi, apa kita sudah bisa bicara
sekarang?”
Perawat : “Loh kok kepalanya dibentur, jangan dek”
Perawat : (Berusaha menarik pasien dari tembok) “Siapa yang bilang mas dek Budi ini
tidak berguna?”
Perawat : “Di dunia ini tidak ada yang tidak berguna, semua yang di ciptakan oleh Tuhan
pasti ada manfaatnya. Terlebih lagi masih mempunyai tubuh yang lengkap”.
Perawat : “Begini saja mari saya ajak jalan-jalan ke taman, bagaimana?”
Perawat : “Biar pikiran tenang tidak marah-marah lagi.”

Di Taman

Perawat : “Bagaimana sudah bisa merasa tenang belum perasaannya sekarang?”


Perawat : “Kalau boleh suster tau sebenarnya ada apa? Mengapa mengatakan dek Budi itu
tidak berguna?”
Perawat : “ Kegagalan itu bukan akhir segalanya tapi kegagalan itu adalah keberhasilan yang
tertunda. Terlebih lagi masih banyak jalan lainnya yang dapat adek tempuh untuk masuk
perguruan tinggi”
Perawat : “Tenang ya dek, apa yang membuat adek kesal?”
Perawat : “Ooh, begitu. Dek Budi ini kesal kalau ada yang menanyakan tentang
ketidaklulusan itu ya, tapi sekarang coba dipikirkan, memukul seseorang yang tidak bersalah
itu perilaku yang baik atau tidak?”
Perawat : “Ya bagus. Itu perilaku yang tidak baik. Itu kan bisa melukai orang itu”
Perawat : “Baiklah, kalau begitu.. mari saya ajarkan cara untuk mencegah melakukan
kekerasan. Kalau timbul rasa kesal pada diri adek, sesegera mungkin tarik napas dalam.
Instruksikan diri untuk tenang. Ayo sekarang dicoba”

FASE TERMINASI
Perawat : “Ya bagus. Sekarang bagaimana perasaan dek Budi?”
Perawat : “Kalau dek Budi masih kesal, cobalah untuk mengekspresikannya ke hal lain yang
tidak bahaya. Melakukan pekerjaan seperti belajar misalnya yang bisa membuat adek lupa
akan kekesalan adek. Ayo sekarang dicoba”
Perawat : “Bagus. Begitu kan lebih baik. Dek Budi bisa mempraktikkan 2 cara tadi kalau
sedang kesal. Apakah sudah mengerti?”
Perawat : “Oke, saya yakin dek Budi bisa mengendalikan emosi dengan baik. Sekarang sudah
10 menit kita mengobrol, saya mau melanjutkan pekerjaan saya. Dek Budi bisa
mencari kesibukan yang lain.”
Perawat : “Besok saya akan datang lagi untuk menanyakan 2 cara yang tadi sudah saya
ajarkan, apakah sudah dek Budi kerjakan atau belum. Dek Budi mau kita bertemu kapan dan
dimana?”
Perawat : “Baik pagi jam 9, di taman ya. Sampai bertemu besok”

Anda mungkin juga menyukai