Disusun Oleh :
FILA DIANA NURHAYATI
NIM. SN191055
1
PADA Tn. Y DENGAN GASTROENTERITIS AKUT DEHIDRASI
SEDANG DIRUANG SAKURA 16 RS INDRIATI SOLO BARU
2
Pasien masuk di IGD tgl 18 november 2019 jam 17:45 dengan keluhan
BAB Cair 6x (tanggal 18 november 2019 dari jam 08:00 sampai jam
17:30), tidak ada ampas, mual dan muntah, pasien kondisi sangat
lemas, membran mukosa pucat dan kering, akral kaki dingin, turgor kulit
tidak elastis, pasien bedrest dirumah kurang lebih 2 minggu, pasien tidak
mau dibawa ke rumah sakit. Tensi 80/50 mmHg, nadi 100 x/menit, RR
26x/menit, SpO2 96%, suhu : 37 ̊ C.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mempunyai riwayat
hipertensi, asam urat, dan vocal cord injury. Pasien mengkonsumsi
amlodipine 5 mg tiap malam hari.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit
keturunan dalam keluarga.
Genogram
62
Thn
Keterangan :
: Pasien : Perempuan
: Keturunan : Pernikahan
3
: Meninggal
2. Kepala
1) Bentuk dan ukuran kepala : Kepala mesochepal, bentuk simetris.
2) Kulit kepala : Kulit kepala kotor.
3) Rambut : Rambut warna hitam, pendek, dan kotor.
3. Muka
a. Mata
1. Palebra : Tidak ada edema, tidak ada lesi, tidak ada benjolan.
2. Konjungtiva : Tidak pucat, warna merah.
3. Sclera : Warna putih, tidak kuning.
4. Pupil : Isokor.
5. Diameter Ka/Ki : 2/2
6. Reflek terhadap cahaya : +/+
4
7. Penggunaan alat bantu penglihatan : Pasien tidak
menggunakan alat bantu penglihatan
b. Hidung : Pasien mampu menghidu, hidung terpasang NGT.
c. Mulut : Membran mukosa pucat, mulut kotor, bibir kering.
d. Telinga : Pasien mampu mendengar, telinga kotor.
4. Leher
1)Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
2)Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
3)JVP : 5 cm.
5. Dada ( Thorax)
1) Paru-paru
a) Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi dada.
b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur.
c) Perkusi : Sonor dilapang paru.
d) Auskultasi : Vesikuler.
2) Jantung
a) Inspeksi : Bentuk kardiomegali dilihat dari rongten thoraks,
tampak ictus cordis.
b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,
c) Perkusi : Ictus cordis pada right ventricle enlargement
(RVE).
d) Auskultasi : bunyi jantung reguler, interval normal, denyut
jantung 100 x/ menit.
6. Abdomen
1) Inspeksi : Perut simetris, tidak ada jejas, tidak ada luka
operasi.
2) Auskultasi : Peristaltik usus 40 x/ menit.
3) Palpasi : ada nyeri tekan pada abdomen kiri bawah, ditandai
dengan sikap pasien melindungi perut.
4) Perkusi : Tymphani.
Punggung : Kulit kering dan mengelupas.
5
7. Genitalia : Kotor, terpasang Dower chateter no 16, urine berwarna
kuning keruh.
8. Rektum : Tidak ada hemoroid.
9. Ekstremitas :
a. Atas
Kanan Kiri
Kekuatan Otot 4 4
Rentang Gerak Rom aktif Rom aktif
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak edema Tidak ada edema
CRT < 3 detik <3 detik
Keluhan Tangan lemas, tidak Tangan lemas, tidak
parese parese.
b. Bawah
Kanan Kiri
Kekuatan Otot 4 4
Rentang Gerak Rom aktif Rom aktif
Akral Dingin Dingin.
Edema Tidak edema Tidak edema
CRT < 3 detik < 3 detik
Keluhan Kaki lemas, tidak Kaki lemas, tidak
parese. parese.
2. Pola Nutrisi/Metabolik
a. Pengkajian Nutrisi (ABCD) :
6
A : Tinggi badan : 160 cm, Berat badan : 70 kg, Berat badan
sebelumnya 75 kg, IMT : 27,3 Kg/ m².
B : Hb : 17,96 gr/dl, Ht : 53,70 %, Leukosit : 17.52 /Ul, Trombosit :
374 ribu.
C : Pasien tampak lemas, pasien selalu muntah setelah makan
ataupun minum obat.
D : Keluarga mengatakan bahwa pasien mendapat diet makan
lunak 1700 kalori, tetapi setiap selesai makan 1 sendok pasien
muntah.
b. Pengkajian Pola Nutrisi
3. Pola Eliminasi
a. BAB
b. BAK
7
Sebelum Sakit Saat Sakit
Frekuensi 4x sehari Terpasang dower
chateter.
Jumlah Urine 1000cc/ hari 1500cc/ hari
Warna Kuning jernih Kuning keruh.
Pancaran Kuat Tidak bisa dinilai
Perasaan Setelah Nyaman Nyaman
Berkemih
Total Produksi Urine 1000cc/ hari 1500cc/ hari
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Ket :
0: Mandiri; 1: dengan alat bantu; 2: dibantu orang lain; 3: dibantu orang
lain dan alat; 4: tergantung total.
Kesimpulan : Pola aktivitas dan latihan pasien masih tergantung total.
8
5. Pola Istirahat Tidur
c. Pengkajian Nyeri
Pasien masih bisa merasakan adanya rasa nyeri yang ditimbulkan.
P : Nyeri akibat agen cedera biologis.
Q : Nyeri seperti ditusuk.
R : Nyeri diperut kiri bawah.
S : Skala nyeri 2 (Menggunakan skala nyeri Wong Beker Pain
Scale).
9
T : nyeri hilang timbul, nyeri terjadi saat mau BAB.
10
Sebelum sakit : Keluarga mengatakan rutin menjalankan ibadah di
gereja
Selama sakit : Keluarga mengatakan selama sakit pasien tidak
beribadah ke gereja.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
11
2. Pemeriksaan Diagnostik
12
Paracetamol 3x500 Analgestik Mencegah
mg antipiretik demam dan
tablet rasa sakit.
Curcuma 3x20 Suplemen Meningkatkan
mg vitamin nafsu makan.
tablet
New diatab 3x600 Anti diare Mencegah
mg diare.
tablet
18 Zink 1x20 Mineral Mengobati
November mg defisiensi
2019 tablet zinc.
Urotractin 2x 400 Antibiotik Untuk
sampai
mg mengobati
21
tablet infeksi
November
saaluran
2019
kemih.
ANALISA DATA
13
mengatakan denga
pasien BAB cair malabsorbsi
kurang lebih 4x makanan.
dari jam 06:00
sampai jam 12:00.
DO : Bising usus
40x/ menit, BAB
cair tidak ada
ampas, ada nyeri
tekan di abdomen
kiri bawah.
14
pasien setiap kurang dari dari kebutuhan
selesai makan kebutuhan berhubungan
muntah dan hari tubuh. dengan asupan
ini muntah 2x. diet kurang.
DO : Muntah
400cc, ada nyeri
tekan pada
abdomen kiri
bawah, berat
badan turun dari
75 kg menjadi 70
kg, ada diare 4x,
bising usus 40x/
menit, membrane
mukosa pucat dan
kering,
4 19 Nov DS : Keluarga Defisit Kelemahan. Defisit
2019 mengatakan perawatan perawatan diri
pasien sudah diri (mandi)
bedres kurang (mandi) berhubungan
lebih 2 minggu dengan
dirumah. kelemahan.
DO : Kulit kepala
kotor, rambut
kotor, telinga
kotor, mulut
kotor, kulit
punggung kering
dan mengelupas,
genetalia kotor.
15
1. Diare berhubungan denga malabsorbsi makanan.
2. Defisien volume cairan tubuh berhubungan dengan kehilangan cairan
yang aktif.
3. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
asupan diet kurang.
4. Defisit perawatan diri (mandi) berhubungan dengan kelemahan.
16
RENCANA KEPERAWATAN
17
2019 Setelah dilakukan 1. Monitor intake dan
tindakan keperawatan output
selama 3 x 24 jam, 2. Observasi adanya
pasien diharapakan muntah.
volume cairan dan 3. Monitor status
elektrolit dalam tubuh hidrasi ( jumlah
seimbang (kurangnya urin, nadi, suhu)
cairan dan elektrolit 4. Laksanakan terapi
terpenuhi) sesuai program
Dengan kriteria 5. Ajarkan pada pasien
hasil : dan keluarga
1. Urine output (1- pentingnya
1,5 kebutuhan cairan
cc/kgBB/jam). 6. Kolaborasi
2. Suhu Normal : pemberian cairan
36,5-37 intravena , dan
3. Nadi 60-100 pemasangan NGT,
4. Turgor elastis serta pemeriksaan
5. Membran mukosa elektrolit.
lembab
6. Balance cairan
seimbang
19 3 NOC : Status NIC : Manajemen Fila
Nov Nutrisi : Asupan Nutrisi.
2019 Nutrisi. 1. Monitor asupan
Setelah dilakukan makanan dan kalori.
tindakan keperawatan 2. Monitor penurunan
3x24 jam, pasien dan peningkatan
diharapkan nutrisi berat badan.
dalam tubuh 3. Menentukan jumlah
seimbang. kalori yang
Dengan kriteria dibutuhkan.
hasil : 4. Berikan makanan
1. Pasien tidak yang mudah dicerna
muntah. oleh pasien dan
2. Nafsu makan
18
meningkat. toleransi ke pasien.
3. Status Nutrisi dan 5. Berikan makanan
Cairan adekuat. yang tinggi serat
untuk mencegah
konstipasi.
6. Berikan makanan
secara bertahap.
7. Ajarkan kepada
keluarga pentingnya
nutrisi pasien.
8. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemasangan NGT.
9. Kolaborasi dengan
dokter pemberian
anti emetic.
19
TINDAKAN KEPERAWATAN / IMPLEMENTASI
20
Nov gejala diare dan mengatakan pasien
2019 Memonitor konsistensi diare 4x.
13:00 feses. O: BAB Cair tidak
ada ampas.
21
3 dan peningkatan berat
16:00 badan. S : Keluarga pasien
Fila
mengatakan berat
badan pasien saat
Fila
ini 70 kg,
sebelumnya 75 kg.
Memonitor kebersihan
pasien dan integritas kulit
4 pasien.
16:20 S :-
Fila
O : kulit kepala
kotor, rambut kotor,
mulut kotor,
Fila
genetalia kotor.
Menyediakan peralatan
mandi.
4 Menutup ruangan pasien
16:25 dengan tirai. S:-
O : Peralatan mandi
22
Memberikan makanan
porsi kecil secara
2 bertahap dan rendah
17:00 serat, menganjurkan S:-
pasien untuk menghindari O : Tetesan cairan
makanan pedas dan tinggi infus lancar.
laktosa.
1,2,3
18:00 S : Keluarga pasien
Memonitor asupan mengatakan pasien
makanan dan kalori, muntah setelah
makan.
O : Pasien muntah
2x, kurang lebih
400 cc.
1 S :-
19:00 O : Obat anti diare
diminum pasien
tetapi dimuntahkan.
20 1 Memonitor tanda dan Keluarga pasien Fila
Nov gejala diare dan mengatakan pasien
2019 Memonitor konsistensi diare 2x.
13:00 feses. O: BAB Cair tidak
ada ampas.
23
kaki hangat.
24
O : Porsi makan
Memberikan makanan habis ½ porsi.
secara bertahap. Fila
3 S : Pasien sudah
18:15 mulai makan.
25
O : Pasien tampak
tenang.
Memberikan terapi S: -
1,2, 3 injeksi pumpisel 40mg O : Obat masuk Fila
16:00 dan ondansentron injeksi lancer, pasien tidak
8 mg intravena. muntah.
Melakukan pemberian
2 cairan intravena S:-
17:00 O : Tetesan cairan Fila
infus lancer.
Mengukur TTV dan
balance cairan.
1,2 S:- Fila
18:00 O : Suhu 36,5 ֯c,
nadi 84x/ menit, RR
20x/ menit, suhu
97%. Balance
Memberikan makan cairan : +100. Urine
1,3 secara bertahap. 1500 cc/ 24 jam. Fila
S : Keluarga pasien
18:05 mengatakan pasien
mau makan ¾ porsi.
O : Nafsu makan
mulai ada, pasien
tidak muntah, tidak
ada mual, tidak ada
diare
26
EVALUASI KEPERAWATAN
27
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
NIC: Manajemen Diare.
1. Monitor tanda dan gejala diare.
2. Monitor konsistensi feses.
3. Monitor turgor kulit.
4. Berikan makanan porsi kecil secara
bertahap dan rendah serat.
5. Bantu pasien untuk melakukan teknik
penurunan stress..
6. Anjarkan pasien untuk menghindari
makanan pedas dan tinggi laktosa.
7. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian obat anti diare.
P : Lanjutkan intrervensi.
28
pentingnya kebutuhan cairan
6. Kolaborasi pemberian cairan
intravena , dan pemasangan NGT,
serta pemeriksaan elektrolit.
P : Lanjutkan intervensi.
29
dimandikan.
O : Pasien tampak bersih, kepala bersih,
rambut bersih, kulit bersih, genetalia bersih,
pasien tidak berbau.
A : Defisit perawatan diri : mandi teratasi.
P : Hentikan intervensi.
1 20 Nov S : Keluarga pasien mengatakan pasien Fila
2019 masih diare 2x.
P : Lanjutkan intervensi.
30
P : Lanjutkan intervensi.
P : Lanjutkan intervensi.
31
pemasangan NGT.
9. Kolaborasi dengan dokter
pemberian anti emetic.
1 21 Nov S : Keluarga pasien mengatakan pasien Fila
2019 sudah tidak diare lagi.
A : Diare teratasi.
P : Hentikan intervensi.
2 21 Nov S : Keluarga pasien mengatakan pasien Fila
2019 sudah tidak diare lagi.
P : Hentikan intervensi.
3 21 Nov S : Keluarga mengatakan pasien sudah mau Fila
2019 makan.
P : Hentikan intervensi.
32
33
34
35