Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ilvia Nurhuri

Jurusan/Kelas/Smt : Ilmu Hadits/A/II


NIM : 1201060035
Tugas Mata Kuliah Metodologi Studi Islam

Resume Video Terkait Filologi.


Resume ini diambil dari Channel Youtube Naskah Nusantara yang berjudul “Sekilas Kajian Naskah
Kuno/Manuskrip/Filologi”
Filologi sudah ada sekitar abad ke-3, secara etimologi filologi berasal dari kata filo yang artinya
cinta kemudian logos yang artinya kata. Menurut Profesor Sharif Hidayat dari Universitas Padjajaran,
filologi itu adalah senang, senang belajar, senang ilmu, senang kesusastraan dan seterusnya. Sedangkan
secara istilah filologi adalah ilmu pengetahuan tentang sesuatu yang pernah diketahui orang, ada juga yang
berpendapat filologi itu adalah studi sastra secara ilmiah, kemudian ada juga yang berpendapat bahwasanya
filologi itu adalah studi bahasa (study linguistik). dan ada juga yang berpendapat filologi itu adalah study
text. Yang paling menarik adalah menurut Doktor Undang Ahmad Darsa, filologi itu adalah ilmu yang
mempelajari tentang sejarah budaya pengetahuan masa lalu melalui naskah, naskah itu adalah warisan
budaya yang merekam jejak budaya masa lalu, bentuk didalamnya ada tulisan, fungsinya beragam salah
satunya adalah sebagai perekam jejak masa lalu. Disisi lain naskah itu bagian dari warisan budaya, karena
bagian dari warisan budaya maka jelas dia sebagai identitas bangsa. Naskah-naskah kuno atau rekam jejak
masa lalu yang ditulis adalah bagian dari objek kajian filologi. Filologi itu sendiri turunan dari ilmu sosial
dan humaniora, jadi dibawah ilmu humaniora itu ada bahasa, ada ilmu sejarah, ada sastra, ada antropologi,
ada kajian budaya dan ada filologi, kemudian dibawah filologi akan dipelajari tentang naskah tulis tangan
(naskah yang ditulis dengan tangan) kemudian ada naskah cetak. Naskah tulisan tangan ada kodikologinya,
ada tekstologinya, ada otograf, ada arketip, ada hiparketip dan versi. Yang terekam dalam naskah itu tentang
masa lalu dan itu beragam, isinya bisa tentang kitab-kitab tasawuf, tentang fiqih, ada juga cerita-cerita
rakyat, ada syair, ada jimat, ada juga dalam berbentuk kitab-kitab suci, kemudian media yang digunakan
ada yang dibuat dari lontar, lontar itu ada yang menyebutnya siwalan ada juga yang menyebutnya lontara,
di Indonesia sendiri ada yang menggunakan dengan mulberry papiera (kulit pohon mulberry) biasa ada
yang menyebutnya dengan saeh (kertas saeh), di Jawa atau di Madura ada yang menyebutnya dengan
deluang.
Didalam filologi, kita bisa mengkaji apakah dalam naskah kitab suci itu ada kesalahan menulis,
apakah ada penomoran halaman, apakah ada paragraf yang hilang. Jika kitab-kitab agama bisa dengan
membandingkan antara satu naskah dengan naskah yang lainnya, untuk bisa membandingkan antara satu
naskah dengan naskah yang lain maka naskah yang juga harus ditemukan, cara menemukannya adalah
dengan cara naskah-naskah yang sudah terkumpul di Museum atau di perpustakaan ataupun diarsip
(lembaga-lembaga arsip, dan sampai saat ini masih tersimpaj rapi di masyarakat secara luas. Filologi ini
sangat perlu, karena untuk indentitas sebagai bangsa, apa dahulunya dan ini bisa dijadikak pemacu dalam
berbudaya dalam berbahasa. Tidak hanya itu semisal jika naskah astronomi itu tidak terbuka mungkin
teropong bintang itu belum tercipta, karena adanya naskah-naskah astronomi maka ilmu pengetahuan
berkembang. Dalam mempelajari ilmu filologi perlu kesabaran, ketelatenan, banyak membaca dan yang
paling penting adalah banyak terjun ke masyarakat, menelusuri jejak-jejak naskah yang masih tersisa di
masyarakat yang belum tersentuh, dan filolog perlu praktek.

Anda mungkin juga menyukai