Anda di halaman 1dari 4

19/4/2021 Hipersensitivitas - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hipersensitivitas
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan.
Informasi dalam artikel ini boleh digunakan hanya untuk penjelasan
ilmiah, bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan
diagnosis medis.
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau
nasihat medis. Wikipedia bukan pengganti dokter.
Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat, berkonsultasilah dengan
tenaga kesehatan profesional.

Hipersensitivitas (atau reaksi hipersensitivitas) Hipersensitivitas


adalah reaksi berlebihan, tidak diinginkan karena
Klasifikasi dan rujukan luar
terlalu senisitifnya respon imun (merusak,
menghasilkan ketidaknyamanan, dan terkadang Spesialisasi Alergi dan imunologi
berakibat fatal) yang dihasilkan oleh sistem imun. ICD-10 T78.4 (http://apps.who.int/classifi
cations/icd10/browse/2016/en#/T
Reaksi hipersensitivitas berdasarkan mekanisme dan
78.4)
waktu yang dibutuhkan untuk reaksi, dibagi menjadi
empat tipe: tipe I, tipe II, tipe III, dan tipe IV. Penyakit ICD-9-CM 995.3 (http://icd9.chrisendres.co
tertentu dapat dikarenakan satu atau beberapa jenis m/index.php?action=search&src
reaksi hipersensitivitas.[1] htext=995.3)
DiseasesDB 28827 (http://www.diseasesdatab
ase.com/ddb28827.htm)
Daftar isi MeSH D006967 (https://www.nlm.nih.go
Hipersensitivitas Tipe I v/cgi/mesh/2021/MB_cgi?field=ui
d&term=D006967)
Hipersensitivitas Tipe II
Hipersensitivitas Tipe III
Hipersensitivitas Tipe IV
Referensi
Pranala luar

Hipersensitivitas Tipe I
Artikel utama: Alergi

Hipersensitifitas tipe I disebut juga sebagai hipersensitivitas tipe


segera. Reaksi ini berhubungan dengan kulit, mata, nasofaring,
jaringan bronkopulmonari, dan saluran gastrointestinal. Reaksi ini
dapat mengakibatkan gejala yang beragam, mulai dari
ketidaknyamanan kecil hingga kematian. Waktu reaksi berkisar
antara 15-30 menit setelah terpapar antigen, tetapi terkadang juga
dapat mengalami keterlambatan awal hingga 10-12 jam.
Hipersensitivitas tipe I diperantarai oleh imunoglobulin E (IgE).
Komponen seluler utama pada reaksi ini adalah sel mast atau Tes alergi (hipersensitivitas tipe
basofil. Reaksi ini diperkuat dan dipengaruhi oleh trombosit, I) pada kulit.
neutrofil, dan eosinofil.

https://id.wikipedia.org/wiki/Hipersensitivitas 1/4
19/4/2021 Hipersensitivitas - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Uji diagnostik yang dapat digunakan untuk mendeteksi hipersensitivitas tipe I adalah tes kulit
(tusukan dan intradermal) dan ELISA untuk mengukur IgE total dan antibodi IgE spesifik terhadap
alergen (antigen tertentu penyebab alergi) yang dicurigai. Peningkatan kadar IgE merupakan salah
satu penanda terjadinya alergi akibat hipersensitivitas pada bagian yang tidak terpapar langsung oleh
alergen). Namun, peningkatan IgE juga dapat dikarenakan beberapa penyakit non-atopik seperti
infeksi cacing dan mieloma.

Pengobatan yang dapat ditempuh untuk mengatasi hipersensitivitas tipe I adalah menggunakan
antihistamin, penggunaan Imunoglobulin G (IgG), hyposensitization (imunoterapi atau
desensitization) untuk beberapa alergi tertentu.[1]

Hipersensitivitas Tipe II
Hipersensitivitas tipe II diakibatkan oleh antibodi berupa
imunoglobulin G (IgG) dan imunoglobulin M (IgM) terhadap
antigen pada permukaan sel dan matriks ekstraseluler. Kerusakan
akan terbatas atau spesifik pada sel atau jaringan yang secara
langsung berhubungan dengan antigen tersebut. Pada umumnya,
antibodi yang langsung berinteraksi dengan antigen permukaan sel
akan bersifat patogenik dan menimbulkan kerusakan pada target
sel.[2]
Pemfigus, contoh
Hipersensitivitas dapat melibatkan molekul komplemen yang hipersensitivitas tipe II pada
berikatan dengan antibodi sel sehingga dapat pula menimbulkan anjing.
kerusakan jaringan. Beberapa tipe dari hipersensitivitas tipe II
adalah:

Pemfigus (IgG bereaksi dengan senyawa intraseluler di antara sel epidermal),


Anemia hemolitik autoimun (dipicu obat-obatan seperti penisilin yang dapat menempel pada
permukaan sel darah merah dan berperan seperti hapten untuk produksi antibodi kemudian
berikatan dengan permukaan sel darah merah dan menyebabkan lisis sel darah merah)
Sindrom Goodpasture (IgG bereaksi dengan membran permukaan glomerulus sehingga
menyebabkan kerusakan ginjal).[3]

Hipersensitivitas Tipe III


Hipersensitivitas tipe III merupakan hipersensitivitas kompleks imun. Hal ini disebabkan adanya
pengendapan kompleks antigen-antibodi yang kecil dan terlarut di dalam jaringan. Hal ini ditandai
dengan timbulnya inflamasi atau peradangan. Pada kondisi normal, kompleks antigen-antibodi yang
diproduksi dalam jumlah besar dan seimbang akan dibersihkan dengan adanya fagosit. Namun,
kadang-kadang, kehadiran bakteri, virus, lingkungan, atau antigen (spora fungi, bahan sayuran, atau
hewan) yang persisten akan membuat tubuh secara otomatis memproduksi antibodi terhadap
senyawa asing tersebut sehingga terjadi pengendapan kompleks antigen-antibodi secara terus-
menerus. Hal ini juga terjadi pada penderita penyakit autoimun. Pengendapan kompleks antigen-
antibodi tersebut akan menyebar pada membran sekresi aktif dan di dalam saluran kecil sehingga
dapat memengaruhi beberapa organ, seperti kulit, ginjal, paru-paru, sendi, atau dalam bagian koroid
pleksus otak.[4]

Patogenesis kompleks imun terdiri dari dua pola dasar, yaitu kompleks imun karena kelebihan
antigen dan kompleks imun karena kelebihan antibodi. Kelebihan antigen kronis akan menimbulkan
penyakit serum (serum sickness) yang dapat memicu terjadinya artritis atau glomerulonefritis.
Kompleks imun karena kelebihan antibodi disebut juga sebagai reaksi Arthus, diakibatkan oleh
paparan antigen dalam dosis rendah yang terjadi dalam waktu lama sehingga menginduksi

https://id.wikipedia.org/wiki/Hipersensitivitas 2/4
19/4/2021 Hipersensitivitas - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

timbulnya kompleks dan kelebihan antibodi. Beberapa contoh sakit yang diakibatkan reaksi Arthus
adalah spora Aspergillus clavatus dan A. fumigatus yang menimbulkan sakit pada paru-paru pekerja
lahan gandum (malt) dan spora Penicillium casei pada paru-paru pembuat keju.[4]

Hipersensitivitas Tipe IV
Hipersensitivitas tipe IV dikenal sebagai hipersensitivitas yang
diperantarai sel atau tipe lambat (delayed-type). Reaksi ini terjadi
karena aktivitas perusakan jaringan oleh sel T dan makrofag. Waktu
cukup lama dibutuhkan dalam reaksi ini untuk aktivasi dan
diferensiasi sel T, sekresi sitokin dan kemokin, serta akumulasi
makrofag dan leukosit lain pada daerah yang terkena paparan.
Beberapa contoh umum dari hipersensitivitas tipe IV adalah
hipersensitivitas pneumonitis, hipersensitivitas kontak (kontak
dermatitis), dan reaksi hipersensitivitas tipe lambat kronis (delayed
type hipersensitivity, DTH).[5]

Hipersensitivitas tipe IV dapat dikelompokkan ke dalam tiga


kategori berdasarkan waktu awal timbulnya gejala, serta
penampakan klinis dan histologis. Ketiga kategori tersebut dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.[1]

Waktu Penampakan Perbesaran biopsi paru-paru dari


Tipe Histologi Antigen dan situs
reaksi klinis penderita hipersensitivitas
Limfosit, pneumonitis menggunakan
Epidermal (senyawa
diikuti mikrograf.
48-72 Eksem organik, jelatang atau
Kontak makrofag;
jam (ekzema) poison ivy, logam
edema
berat, dll.)
epidermidis
Pengerasan Limfosit, Intraderma
48-72
Tuberkulin (indurasi) monosit, (tuberkulin, lepromin,
jam
lokal makrofag dll.)
Makrofag, Antigen persisten
epitheloid atau senyawa asing
21-28
Granuloma Pengerasan dan sel dalam tubuh
hari
raksaksa, (tuberkulosis, kusta,
fibrosis etc.)

Referensi
1. ^ a b c (Inggris)Hypersensitivity Reactions (http://pathmicro.med.sc.edu/ghaffar/hyper00.htm).
Abdul Ghaffar.
2. ^ David K. Male, Jonathan Brostoff, Ivan Maurice Roitt, David B. Roth (2006). Immunology.
Mosby. ISBN 978-0-323-03399-2.
3. ^ (Inggris)Hypersensitivity (http://www.cehs.siu.edu/fix/medmicro/hyper.htm) Douglas F. Fix.
4. ^ a b Fritz H. Kayser (2004). Medical Microbiology. Thieme. ISBN 978-1-58890-245-0.
5. ^ (Inggris) Tak W. Mak, Mary E. Saunders, Maya R. Chaddah (2008). Primer to the immune
response. Academic Press. ISBN 978-0-12-374163-9..

Pranala luar
Templat:GPnotebook

https://id.wikipedia.org/wiki/Hipersensitivitas 3/4
19/4/2021 Hipersensitivitas - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hipersensitivitas&oldid=16235662"

Halaman ini terakhir diubah pada 29 November 2019, pukul 11.52.

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku.
Dengan menggunakan situs ini, anda menyetujui Ketentuan Penggunaan dan Kebijakan Privasi. Wikipedia® adalah
merek dagang terdaftar dari Wikimedia Foundation, Inc., sebuah organisasi nirlaba.

https://id.wikipedia.org/wiki/Hipersensitivitas 4/4

Anda mungkin juga menyukai