STROKE
KELOMPOK 7
STROKE
DEFINISI
Stroke adalah gangguan peredaran
darah otak ang menyebabkan defisit
neurologis mendadak sebagai akibat
iskemia atau hemoragi sirkulasi saraf
otak (Sudoyo Aru). Istilah stroke
biasanya digunakan secara spesifik
untuk menjelaskan infark serebrum.
(Nurarif & Kusuma, 2015)
KLASIFIKASI
01 Stroke Iskemik (non hemoragik)
02 Stroke Hemoragik
stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh
darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik
terjadi pada penderita hipertensi
ETIOLOGI
Faktor-faktor yang menyebabkan stroke, yaitu:
Nyeri kepala Hebat, mulai dari pingsan Ringan atau sangat ringan,
sampai koma tergantung luasnya daerah
yang terkena.
2. CTScan,EEG,MRI
3. USG Doppler
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pengenalan dini untuk masyarakat awam terhadap tanda
dan gejala stroke
SEGERA KE RS
PENATALAKSANAAN MEDIS
Stroke Iskemik
• Antiplatelet
aspirin,clopidogrel, dipyridamole dan ticlopidine.
• Antikoagulan
heparin dan warfarin
Stroke Hemoragik
Terapi umum: Pasien stroke hemoragik harus
dirawat di ICU jika volume hematoma >30 mL,
Tekanan darah harus diturunkan sampai tekanan
darah premorbid atau 15-20% bila tekanan
sistolik >180 mmHg, diastolik >120 mmHg, MAP
>130 mmHg,
Nama Pengkaji : Ns. Melati
Pada pasien stroke biasanya terlihat pengembangan dada, teraba hembusan napas, pasien kesulitan saat bernapas,
BREATHING irama napas tidak teratur, terlihat adanya penggunaan otot bantu rongga dada dalam pernapasan, napas cepat dan pendek.
Pada pasien stroke biasanya TD: 230/110 mmHg, N = 92 x/menit, terdengar suara
CIRCULATIO jantung S1 dan S2 reguler, tidak ada bunyi jantung tambahan, cappilary refille kembali
N <3 detik, akral hangat.
Kesadaran pasien stroke biasanya sopor dengan GCS (E2,V2,M4), keadaan umum lemah,
DISABILITY pasien mengalami penurunan kesadaran, saat dirumah bicara pasien pelo.
1. System Neurologis:
b. Saraf II: disfungsi persepsi visual karena gangguan jaras antara sensorik primer
diantara mata dan korteks visual. Gangguan hubungan visual-spasial (mendapatka
hubungan dua atau lebih objek dalam area spasial) sering terlihat pada klien
dengan hemiplegia kiri. Klien mungkin tidak dapat memakai pakaian tanpa
bantuan karena tidak mampu mencocokkan pakaian kedalam tubuh.
c. Saraf III, IV dan VI. Apabila akibat stroke mengakibatkan paralisis sesisi otot-
otot okularis didapatkan penurunan kemampuan gerakan konjugat unilateral di sisi
yang sakit.
PENGKAJIAN b.
eksternus.
Saraf VII: persepsi pengecapan dalam batas normal, wajah asimetris, otot
wajah tertarik ke bagian sisi yang sehat.
c. Saraf VIII: tidak ditemukan adanya tuli konduktif dan tuli persepsi.
d. Saraf IX dan X: kemampuan menelan kurang baik, kesukaran membuka
mulut.
e. Saraf XI: tidak ada atrofi sternokleidomastoideus dan trapezius.
f. Saraf XII: lidah simetris, terdapat deviasi pada satu sisi dan fasikulasi. Indra
pengecapan normal.
1. System Respirasi:
a. Inspeksi didapatkan klien batuk, peningkatan produksi sputum, sesak napas
dan peningkatan frekuensi pernapasan.
b. Auskultasi bunyi napas tambahan seperti ronkhi pada klien dengan
peningkatan produksi secret dan kemampuan batuk yang menurun yang
sering didapatkan pada klien stroke dengan penurunan tingkat kesadaran
koma.
c. Pada klien dengan tingkas kesadaran komposmentis pada pengkajian inspeksi
pernapasan tidak ada kelainan. Palpasi thoraks didapatkan taktil premitus
seimbang kanan dan kiri. Auskultasi tidak didapatkan bunyi napas tambahan.
1. System Kardiovaskuler: didapatkan renjatan (syok) hipovolemik yang sering
terjadi pada klien stroke TD biasanya terjadi peningkatan dan bisa terdapat
adanya hipertensi massif >200 mmHg.
2. System Muskuloskeletal:
Inspeksi umum: didapatkan hemiplegia (paralisis pada salah satu sisi) karena lesi
pada sisi otak yang berlawanan.
E. Pengkajian Berkelanjutan
PENGKAJIAN
•Status hemodinamik
- CVP(Central venous pressure)
- Respiratory Rate (RR) adalah jumlah siklus pernafasan (inspirasi dan ekspirasi penuh)
yang dihitung dalam waktu 1 menit atau 60 detik (Perry & Potter, 2005). Normalnya untuk
orang dewasa 16-20 kali/menit.
- Tingkat penyerapan oksigen (SaO2)untuk memantau penyerapan oksigen dalam darah yang
diperoleh dari analisa gas darah.Tingkat penyerapan oksigen (SaO2) : 94-100%.
- TD (tekanan darah) normal pada orang dewasa berkisar 120/80 mmHg. Hipertensi dapat
memperburuk komplikasi berupa stroke.
- MAP (mean arterial pressure) adalah tekanan arteri rata-rata selama satu siklus denyutan
jantung yang didapatkan dari pengukuran tekanan darah systole dan diastole. Nilai normal
dari MAP berkisar antara 70-100 mmHg (Potter & Perry, 2005). Rumus MAP:
rata-rata: Anak-anak 10 tahun, dewasa yang lebih tua, dan manula: 60-100
denyut per menit (BPM) Atlet pro terlatih adalah 40-60 denyut per menit (BPM)
Capillary Refill Time (CRT) adalah tes yang dilakukan cepat pada daerah dasar
kuku untuk memonitor dehidrasi dan jumlah aliran darah ke jaringan (perfusi).
Area groca
Disfungsi N. X (vagus), N.
IX (glosofaringeus)
Disfungsi N.XI
Disfungsi (Asesorius)
N.VII da XII
Penurun refleks
menelan disertai batuk
Dx. Gangguan Penurunan Fungsi Dx. Deficit
Komunikasi Motoric dan Perawatan Diri
Muskuloskeletal Refluks
Verbal
Disfagia
Kelemahan pada
PTIK/herniasi Penekanan Satu/Empat
cerebral saluran Anggota Gerak Dx. Risiko Defisit
pernapasan Nutrisi
Penurunan
kesadaran Dx. Pola Hemiparesis/Plegi Dx. Gangguan
Napas Tidak Kanan dan Kiri Mobilitas Fisik
Efektif
Dx. Resiko
Aspirasi Tirah baring Luka tekan Dx. Kerusakan
lama dekubitus Integritas Kulit
Dx. Resiko
Jatuh
PATHWAY
INTERVENSI KEPERAWATAN
Bersihan Jalan Napas Manajemen Jalan Napas Buatan
Tidak Efektif D.0149 Penghisapan Jalan Napas
Pemantauan Respirasi
Gangguan Integritas
Perawatan Integritas Kulit
Kulit D.0129
Teknik Latihan Penguatan Otot
Pencegahan jatuh
Risiko Jatuh D.0143
Manajemen keselamatan lingkungan
Thank You
Editor by: @dandytulenan_