Edit Daftar Isi-1 LP Ca Mammae
Edit Daftar Isi-1 LP Ca Mammae
S
DENGAN POST OP TUMOR MAMAE (CA MAMAE DI RUANG
PUNTADEWA RSU ASTRINI WONOIRI
DISUSUN OLEH
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................i
Daftar isi.....................................................................................................................ii
B.Tujuan
A.Definisi.......................................................................................................11
B.Etiologi
C.Patofisiologi
D.Manifestasi Klinik
E.Pemeriksaan Penunjang
F.Komplikasi
G.Penatalaksanaan
A.Kesimpulan.................................................................................................19
B.Saran...........................................................................................................19
Daftar Pustaka
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Ancamankanker di Indonesia
semakinmeningkatseiringdenganperubahanpolahidupmasyarakat. Kanker yang
paling menakutkanbagiperempuanadalahkankerpayudara, karenaseringterjadi
pada hampirseluruhperempuan di dunia termasuk Indonesia. (Infodatin, 2016).
Menurut SofiAriani (2015) kankerpayudara stadium IIIB awalnyaadalah tumor
yang telahberkembangsehinggamenyusupkeluarpayudara, yaitukedinding dada,
kedalamkulitpayudara, hinggamenyebarkekelenjargetahbening, benjolanyang
semakinmembesarsehinggapecah dan mengalamiperdarahan. Infiltrasisel tumor
menyebabkankerusakanlapisan epidermis dan dermis yang
disebabkankarenadeposisiataupunproliferasiselganassehinggamembentukbenjola
ntidakberaturan dan menonjol yang disebutlukakanker. Ciri-ciribenjolan (nodul)
adalahkeras, menetap, mudahberdarah dan terinfeksi, mengeluarkancairan yang
berbautidaksedap, terasanyeri dan sulitsembuh. Selkanker yang
terusmengalamiproliferasi dan
deposisiakanmerusaklapisankulitmenyebabkanmuncullukakankerpayudarasehin
ggamengalami
kerusakanintegritaskulit. (Widasari dan Cristina, 2009).
Menurutorganisasi World Health Organitation (WHO) 8-9%
perempuanakanmengalamikankerpayudara.
Inimenjadikankankerpayudarasebagaijeniskanker yang paling banyakditemui
pada perempuan. Setiaptahunlebihdari 250.000
kasusbarukankerpayudaraterdiagnosa di Eropa dan kuranglebih 175.000 di AS
(Sofi Ariani, 2015). Pada tahun 2017 inidiprediksikan 2hampir 9 juta orang
meninggal di seluruh dunia akibatkanker dan akanterusmeningkathingga 13 juta
orang per tahun di 2030. Di Indonesia, prevalensipenyakitkanker juga
cukuptinggi. Menurut data Riskesdas 2013, prevalensikanker di Indonesia
adalah 1,4 per 100 pendudukatausekitar 347.000 orang(Kemenkes RI, 2017).
Menurut Pusat Data dan Informasi KementerianKesehatan RI pada tahun 2017,
pada rekapitulasideteksidinikankerservikdan payudarasampaidengantahun 2016,
Jumlahkankertertinggiberada padaProvinsiJawa Tengah, yaitu 20.548 penderita.
iv
Jumlahtertinggiberikutnyaberada pada ProvinsiJawa Timur dan Bali,
yaitusejumlah 17.824 penderitadan 12.653 penderita.
Estimasijumlahpenderitakankerpayudara di Indonesiapada tahun 2016,
diketahuibahwaProvinsiJawa Timurmerupakanurutanke2
jumlahcurigakankerpayudaraterbesar (Kemenkes RI, 2017).
Faktorbawaangenetikmenjadi salah
satupenyebabumumseseorangterserangkankerini. Selkankertidakmenurundari
orang tuakeanak, tapiseseorang yang memiliki gen tertentu (BRCA1 dan
BRCA2) memilikirisikolebihbesarterkenakankerpayudara.
Gejalamulaimunculkankerpayudaraadalahtimbul rasa sakit di sekitarpayudara
dan ketiak, munculnyaruammerah dan kerutan di kulitpayudara,
bentukputingpayudaramengerut danmengeluarkandarah, atauberubahnyaukuran
pada salah satuataukeduapayudara. Massa tumor yang
mendesakjaringankulitterusmenerus dan 3
menyebabkanpecahnyabenjolansehinggamengeluarkandarahataupun pusdan
bautidaksedap pada pasienkankerpayudara stadium IIIB.
Penangananmasalahkerusakanintegritaskulit pada pasienkankerpayudara
stadium IIIB adalahmencegah dan
mengontrolperdarahan,mengurangibautidaksedap,
mengatasicairanlukaberlebihan dan mengatasinyeri. Peran
perawatsebagaitenagamedissangatlahpentingdalammenanganimasalahgangguani
ntegritaskulit pada kankerpayudara stadiumIIIB
denganmemberikanasuhankeperawatansecaramenyeluruhmulaidaripengkajianma
salah, menganalisa data, menentukandiagnosakeperawatan,
membuatintervensi, implementasisertaevaluasikeperawatan pada
pasienkankerpayudara stadium IIIB. Perawatanluka yang terdapat pada
pasienkankerpayudara stadium IIIB
dengancaramemonitorkarakteristiklukasepertiwarna, ukuran dan bau,
membersihkandengancairan NaCl ataupembersih yang tidakberacun,
memberikanbalutanlukadengankasasesuaiukuranluka dan
mempertahankanteknikbalutansteriluntukmenghindariresikoinfeksiluka.
iv
B. Tujuan
Melaksanakan asuhan keperawatan paliatif pada pasien dengan ca
mammae
iv
Kankerpayudaramerupakanjumlahselkanker yangmuncul dan
berkembangtanpaterkendali, berasaldarikelenjar,
salurankelenjarsertajaringansekitarpayudara. (SofiAriani,
2015)Menurut dr. WawanSupriyanto (2015)
kankerpayudaraterjadikarena gen
pengaturpertumbuhanselberfungsiabnormal
sehinggapertumbuhanselpayudaratidakbisaterkontrol.
Normalnyaselpayudarabaruakantumbuhmenggantikansel lama yang
mati. Untukmempertahankanfungsipayudaramakadilakukanregenerasi
sel.
Jenis-JenisKankerpayudaratumbuhdalamkelenjar susu, saluran
susu,jaringanlemak sertajaringan ikat payudara. Berikutjenis-
jeniskankerpayudara: (Sofi ariani, 2015)
1. Karsinoma in situ
Karsinoma in situ adalahkankermasihmenetap,
belummenyusupkeluar dan meluasdariasaltumbuhnya.
2. Karsinoma ductal
Kanker yang tumbuh pada saluran yang melapisi yang
menujukeputting susu.
3. Karsinomalobuler
Kankertumbuh pada kelenjar susu biasanyadiderita
olehperempuan yang memasuki masa menopause.
4. Kanker invasive
Kanker yang sudahmenyebar dan merusakjaringanlain.
5. Karsinomameduler
Kanker yang tumbuh di kelenjar susu.
6. Karsinomatubuler
Kanker yang berasaldarikelenjar susu. (Sofi Ariani, 2015)
B. Etiologi
iv
Faktor etiologi kanker payudara yang pasti sampai saat ini belum
diketahui,namun dapat dicatat pula hubungan riwayat keluarga dengan
kejadian kanker payudara,usia haid pertama ada hubungan dengan
kejadian kanker payudara. Usia kehamilan pertama ada hubungan dengan
kejadian kanker payudara. ( jurnal faktor- faktor yang berhubungan denan
resiko kanker payudara wanita, Gusti Ayu Tirtawati, 2012)
C. Patofisiologi (Pathway)
Berdasarkanfaktorpredisposisi dan resikotinggikankerpayudara
yang sudahdijelaskansebelumnya,
bisamenyebabkanselkankerpayudarahiperplasiayaituperkembanganselseca
raterusmenerustanpaterkendalisehingga seabnormal
tersebutmendesakjaringansekitar, selsaraf, dan
pembuluhdarahdisekitarpayudara.Selmulaibermetastasisataumenyebarkeja
ringantubuh lain
yaitulimfe dan pembuluhdarah. Sel-selkanker yang
telahmetastasekejaringantubuh lain disebutneoplasmaganasataumaligna.
Apabilasistemimun di dalamtubuhgagalmenghacurkansel abnormal
dengancepatmenyebabkansel-seltumbuhbesar. Virus dan bakteri,
agenfisik, agenkimia, agen hormonal, dan
faktorgenetikmerupakanalatyang
berperansebagaitransportasimalignaataukarsinomagenesis.(Smeltzer,
2016)
MenurutonkologInggrismenerangkanbahwaneoplasmaadalahmasa
jaringan abnormal, tumbuhberlebih, tidakseimbangdenganjaringan
normal, dan selalutumbuh. Tumor terbentukkarenaproliferasi neoplastic
yang membuatmassaneoplasmamenimbulanpembengkakanataubenjolan di
jaringantubuh. Tumor dibedakanmenjadi tumor jinak dan ganas. Jika
tumor ganasitulah yang disebutkanker. (Padila, 2013)
iv
Selkankerpayudara yang invasivmembuatmassa tumor ganas
mendesakkejaringanluarsehinggabentukpayudaraasimetrikdengan
benjolan yang tidakteratur. Perfusijaringansekitarpayudara yang terdapat
tumor menjaditerganggusementara tumor
terusmembengkakkemudianpecah dan terjadipendarahan,
biasanyabercampurulkusataunanah yang
menimbulkanbaukurangsedap.Pecahnyabenjolanmembuatlukaterbuka
pada payudara yang
sangatmudahterkontaminasidenganbakterilingkunganmakamenimbulkan
jaringansekitarpayudaramenghitamataudisebutnekrosis. Daritahap-
tahapterjadinyakankerpayudaradarifaktorpenyebabatauetiologi dan proses
terbentuknyabenjolan yang membesar dan
pecahsehinggamunculmasalahkeperawatanyaitugangguanintegritaskulit.
D. ManifestasiKlinik
iv
Kankerpayudara pada stadium dinitidakmenimbulkankeluhanrasa
sakit. Salah satutanda yang diamati pada stadium diniadalah
10adanyabenjolankecildi payudara. Beberapakeluhanakandirasakanoleh
penderita pada stadium lanjut. (Sofi Ariani, 2015)
a. Jika dirabadengantangan, terasaadabenjolan di payudara.
b. Jika diamatibentukpayudaraberbedadengansebelumnya.
c. Ada luka dan eksim di payudara dan puting susu yang
tidakdapatsembuhmeskipuntelahdiobati.
d. Keluardarahataucairanencerdariputing susu.
e. Puting susu masukkedalampayudara.
f. Kulitpayudaradapatberkerutsepertibuahjeruk.
Gejalaawalberupasebuahbenjolan yang
biasanyadirasakanberbedadarijaringanpayudara di sekitarnya,
tidakmenimbulkannyeri danbiasanyamemilikipinggiran yang tidakteratur.
(Andar dan Yessie,2013)
a. Faseawalyaituasimtomatik, pada faseawal, jika di dorong
olehjaritangan, benjolanbisadigerakkandenganmudah di bawahkulit.
Tanda umumterdapatbenjolan/ penebalan pada payudara.
Tanda dan gejalalanjut:
1. Kulitcekung
2. Retraksi/ deviasi putting susu
3. Nyeri tekan/ raba
4. Kulittebal dan pori-porimenonjolsepertikulitjeruk
5. Ulserasi pada payudara
Tanda metastase:
1. Nyeri pada bahu, pinggang, punggungbawah11
2. Batukmenetap
3. Anoreksia
4. BB turun
5. Gangguanpencernaan
iv
6. Kabur
7. Sakitkepala
b. Stadium lanjut, benjolanbiasanyamelekat pada dinding dada
ataukulitdisekitarnya. Pada kanker stadium lanjut,
bisaterbentukbenjolan yang membengkakatauborok di kulitpayudara.
Kadangkulitdiatasbenjolanmengkerut dan tampaksepertikulitjeruk.
Tanda-tanda:
1. Terdapatmassautuhkenyal, biasa di kwadranatasbagiandalam, di
bawahketiakbentuknyatakberaturan danterfiksasi
2. Nyeri di daerahmassa
3. Adanyalekukankedalam, tarikan dan refraksi pada areamammae
4. Edema dengan peant d orange (keriputsepertikulitjeruk)
5. Pengelupasan papilla mammae
6. Adanyakerusakan dan retraksi pada area putting,
keluarcairanspontan, kadangdisertaidarah
7. Ditemukanlesi pada pemeriksaanmammografi
E. PemeriksaanPenunjang
a. Mammografi
Pemeriksaaninisangatdianjurkansecaraberkalasetiaptahun pada
semuaperempuan yang di atasusia 40 tahun, dan padaperempuan yang
mengalamitandagejalakankerpayudara. (dr.ImamRasjidi, SpOG (K)
onk, 2009)
b. USG (Ultrasonography)
Pemeriksaan USG dilakukanjika pada pemeriksaan
CBEterdapatbenjolan. USG
dilakukanuntukmembuktikanadanyamassakistik dan solid yang menuju
pada keganasan. (dr. ImamRasjidi, SpOG (K) onk, 2009)
c. MRI mammae
iv
Kemampuan MRI untukmendeteksikankerpayudara
(baikinvasifmaupun in situ)
secaralangsungberhubungandenganfotokualitastinggi,
sepertiresolusispasialdarigambar MRI. Untuk
21dapatmendeteksikankerpayudarasecaradiniseperti DCIS, fotopada
keduapayudarasecarabersamaandenganresolusispasialtinggisebaiknyad
ilakukan. (Andra dan Yessie, 2013)
d. Biopsi (aspirasi, eksisi)
Tindakan biopsy dilakukanuntukpengambilan sampleyang
hasilnyadigunakanuntukpemeriksaan histologic secarafroxen section.
Ada 2 macamtindakn biopsy yang
bisadilakukanyaitudenganmenggunakanjarum, Aspirasi biopsy
(FNAB) danTrue cut/care biopsy yaitudenganperlengkapan
stereotacticbiopsy. (Andra dan Yessie, 2013)
e. Monografi
Untukmenemukankankerinsito yang kecil yang
tidakdapatdideteksidenganpemeriksaanfisik. (Andra dan Yessie,2013)
f. Termografi
Pemeriksaantermografidilakukanuntukmenemukankelainan pada
payudaramenggunkansuhu. (Andra dan Yessie,2013)
g. Fototoraks
F. Komplikasi
Kankerpayudarabisamenjadi fatal
jikamenyebarkebagiantubuhlainnya, sepertiparu-paru, hati, otak, dan lain-
lain. Tindakanpengobatan juga
bisamenyebabkanefeksampingataukomplikasiyagmerugikantermasuk:
a. Infeksi pada lukaoperasi
iv
b. Pasien yang kelenjargetahbeningnya di
ketiakdiangkatmungkinakanmerasakanpembengkakanlengan, rasa
nyeri,rasa tidaknyaman, dan kekakuan di bahu.
c. Pasienmastektomi yang otot-ototdinding di
dadanyadiangkatmungkinakanmengalamiketerbatasangerak pada
lenganmereka.
d. Radioterapibisamenyebabkankemerahan dan rasa sakit dikulit, rasa
tidaknyaman dan pembengkakan pada payudara,ataukelelahan.
Gejala-
gejalainibisaberlangsungselamabeberapaminggupascaradioterapi.
e. Selamatindakankemoterapi,
pasienlebihrentanterhadapinfeksibakterikarenaadanyapelemahan pada
system kekebalantubuh. Tindakan pengobatanini juga
akanmenyebabkankerontokanrambut, muntah dan kelelahan,
dalamjangkawaktu yang singkat.
f. Terapi yang ditargetkanbiasanyamemilikiefeksamping yangringan,
namunbisamemengaruhifungsijantung pada kasustertentu yang
sangatjaranterjadi.
G. Penatalaksanaan
Ada 2 macamyaitukuratif (pembedahan) dan paliatif
(nonpembedahan).Penanganankuratifdenganpembedahan
yangdilakukansecaramastektomiparsial, mastektomi total,
mastektomiradikal, tergantungdariluas, besar dan penyebarankanker.
Penanganan non pembedahandenganpenyinaran, kemoterapi dan
terapi hormonal.
a. Terapikuratif:
Untukkanker mamma stadium 0, I, II, dan III
iv
1. Terapi Utama adalahmastektomiradikalmodifikasi,alternative
tomoorektomidiseksiaksila
2. TerapiAjuvan:
a) Radioterapipaskabedah 4000-6000 rads
b) Kemoterapiuntukpra menopause dengan
CMF(Cyclophosphamide 100 mg/m2dd po harike 1-
14,methtexate 40 mg/m2 IV hari ke-1 siklusdiulangtiap
4minggu dan flouroracil 600 mg/m2IV hari ke-1 ata
CAP(cyclophosphamide 500 mg/m2hari ke-1, Adriamycin
50mg/m2hari ke-1 dan flouroracil 500 mg/m2IV hari k-1 dan8
untuk 6 siklus.
c) Hormonterapiuntukpasca menopause dengantamoksifenuntuk
1-2 tahun
3. Terapibantuan, roboransia
4. Terapisekunderbilaperlu
5. Terapikomplikasipascabedahmisalnyagangguangeraklengan
(fisioterapi)
b. Terapipaliatif
Untukkanker mammae stadium III B dan IV
1. Terapiutama
a) Pramenopause, bilateral ovaridektomi
b) Pasca menopause:
1) Hormone reseptorpositif (tamoksifen)
2) Hormone reseptor negative (kemoterapidengan CMFatau
CAF)
2. Terapi adjuvant
a) Operable (mastektomi simple)
b) Inoperable (radioterapi)
3. Terapibantuan (roboransia)
4. Terapikomplikasi, bilaada:
iv
a) Patah, akandireposisi dan
fiksasiuntukmembatasipergerakansainitu juga
dilakukantindakanradioterapi.
b) Oedema lenganakandiberikandiuretikatauTindakan
operasitransposisikondoleon.
H. KonsepAsuhanKeperawatansesuaiKasus
KonsepAsuhanKeperawatan (menurutAndra dan Yessie 2013)
1. Pengkajian
Pengkajiantanggal : Jam :
MRS tanggal : No. RM :
DiagnosaMedis :
a. Identitas
Nama : Penanggung Jawab :
Usia : Nama :
JenisKelamin: Alamat :
Suku : HubunganKeluarga :
Agama : Telepon :
Pendidikan : Alamat :
b. Keluhan Utama
Saat MRS (alasanutamasepertiadabenjolan pada payudara danlain-
lain, dirasakansejakkapan)Saatpengkajian (yang paling
dikeluhkanklien)
c. Riwayat PenyakitSekarang
Klienperiksakerumahsakitbiasanyakarenamerasakanadabenjolan di
area yang menekanpayudara, adanyaulkus, kulitberwarnamerah,
memar dan mengeras, bengkak, dan merasakannyeri.
d. Riwayat PenyakitDahulu
Ada riwayatkeluarga yang
menderitakankerpayudaraataukankerjenis lain sebelumnya,
iv
riwayatbenjolanataupunkankerdibagiantubuhyang lain
sepertikanker ovarium atauservik,
seringmengkonsumsimakanantinggi lemak dan
mengandungbahanpengawet, pernahmengalamisakit di bagian dada
ataupernahmendapatpenyinaran dibagian dada.
e. Riwayat PenyakitKeluarga
Biasanyapernahadakeluarga yang
mengalamikankerpayudaraataukanker yang lain sangatberpengaruh
pada klien.
f. Pola Fungsi Kesehatan (Gordon)
1) Pola Persepsi dan Manajemen
Biasanyaklienmenganggapbenjolan di
payudaraadalahbenjolanbiasasehinggatidaklangsungmemeriksa
kankefasilitaskesehatan,jikasudahmembesarklienbarucuriga dan
memeriksakannya.
2) Pola Nutrisi dan Metabolik
Klienbiasanyamengalamianoreksiaatautidaknafsumakan,
muntahdan terjadipenurunn BB drastis, kebiasaan diet yang
burukjikaklienobesitas, seringkonsumsimakanan yang
mengandungbahanpengawetseperti MSG.
3) Pola Eliminasi
Perubahanpolaelminasi juga menjadimasalahkliennyerisaat
BABdan BAB bercampurdarah (melena),
konstipasiatausembelit dandistensi abdomen.
4) Pola Aktifitas dan Latihan
Apabilaklienanoreksia, kondisimelemah dan
merasakannyeriitusangatmenggangguaktivitas.
5) PersepsiKognitif
Klien yang terdiagnosiskenkerpayudarakebanyakankaget,
takut,syok, karenamasihharusbekerja dan
iv
memenuhikebutuhankeluarga.Ada juga yang
merasatakutkarenaefeksampingdariserangkaianpengobatanseper
tilukakanker yang semakinmeluas, bekasoperasi,dan
akibatkemoterapi yang menyebabkanrambutnyarontok.
(Enesnasia, 2018)
6) Istirahat dan Tidur
MenurutpenelitianLinawa et al. (2014)
menyimpulkanbahwahubunganantaradepresi dan nyeri pada
klienkankerpayudarasangatmempengaruhigangguanpolatidurser
taistirahat yang kurang.
7) Persepsi dan KonsepDiri
Klienseringkalimemikirkanaspekfisikjikakehilanganpayudarany
a,karenapayudaramerupakanidentitasperempuan yang
seutuhnya.Kehilanganpayudara salah satuakanmengubah body
imageperempuan.
Selainitumempengaruhidampakpsikologismendalammisalnya
stress, ansietas, depresi dan lain-lain setelahoperasi. (Dewi,et
al., 2004 dalam Sri Guntari&Suariyani, 2016)
8) Peran dan Hubungan
Terkadangklienmengalamikemunduran dan
ketidakpercayaandirisaatberintersaksidengan orang lain. Dan
cenderungpilih-pilihlawanyang akandiajakberkomunikasi.
9) Koping dan Toleransi stress
Sebagian klienbelumbisamenerimakeadaan dan ada juga
yangmenolakdenganmengurungdiri, menjauh, stress dan
merasasendiri.Jadi harusada yang selalumenasehati dan
menerimasegalakeluhkesahklien.
10)Nilai dan Keyakinan
Klienseharusnyadibiasakanuntukmelatihpikiran agar
positifterhadap Allah SWT seperti yang dikemukakan oleh
iv
Enesnasia (2018)berpikirpositifsupayaimanmerekakuat dan
menatap masa depanyang lebihbaik dan yakinsemua rasa sakit,
kesehatansertakesembuhanhanyadari Allah SWT.
g. PemeriksaanFisik
1) Kepala : ukuran dan bentuknormal, kepalategaklurus,
tulangkepalaumumnyabulatataulonjongdengan frontal
lebihmenonjol di bagian anterior dan oksipitaldibagian
posterior.
2) Rambut : tumbuhmeratatebal, tipis,
lurusataubergelombang,biasanyatidakterlaluberminyak dan
bersih.
3) Mata : skleraikterik, konjungtivatidakanemis,
kemungkinankonjungtivaanemisjikaklienmengalamipenurunan
hemoglobinnormalnyatidakjuling, penglihatanjelas.
4) Telinga : normalnyabentuk dan letaksimetris,
fungsipendengaranbaik, telingaluar dan dalambersih,
tidakadabenjolan dan tidakadatandainfeksi.
5) Hidung : bentukhidungsimetris, tidakadapolip,
nyeritekantidakada
6) Mulut : mulutsimetris, mukosabibirkeringbiasanyapecahpecah,
fungsiperasabaik
7) Leher :
kemungkinanadanyapembesarankelenjargetahbening(KGB),
tidakadanyeritekan
8) Dada : munculkelainankulitberupapeaudorange
(kerutansepertikulitjeruk), ulserasiatautanda-tandaradang,
pengeluarancairandari putting payudara,
perdarahanbercampurulkus
9) Hepar : Tidakadapembesaranhepar
iv
10)Ekstrimitas: biasanyaekstrimitas normal dan tidakadamasalah
h. PemeriksaanPenunjang
1) Scan (misalnya MRI, CT, Gallium) dan ultrasound.
Dilakukanuntukdiagnostic, identifikasimetastatik dan evaluasi.
2) Biopsi: untukmendiagnosisadanya BRCA1 dan BRCA2
3) Penanda Tumor
4) Mammografi
5) Sinar X dada
iv
ekstrem jenis luka
7. Faktor mekanis (mis: 6. Pertahankan teknik balutan
penekanan pada tonjolan steril ketika melakukan
tulang, gesekan) atau perawatan luka dengan tepat
faktor elektris 7. Periksa luka setiap kali
(elektrodiatermi, energy perubahan balutan
listrik bertegangan tinggi) 8. Bandingkan dan catat setiap
8. Efek samping terapi perubahan luka
radiasi 9. Dokumentasikan lokasi luka,
9. Kelembapan ukuran dan tampilan jaringan
10. Proses penuaan Gejala dan Tanda Mayor
11. Neuropati perifer a. Subjektif (tidak tersedia)
12. Perubahan pigmentasi b. Objektif
13. Perubahan hormonal Kerusakan jaringan dan/ atau
14. Kurang terpapar informasi lapisan kulit
tentang upaya Gejala dan Tanda Minor
mempertahankan/ a. Subjektif (tidak tersedia)
melindungi integritas b. Objektif
jaringan 1. Nyeri
Gejala dan Tanda Mayor 2. Perdarahan
a. Subjektif (tidak tersedia) 3. Kemerahan
b. Objektif 4. Hematoma
Monitor Tanda -tanda vital
Kerusakan jaringan dan/
1. Monitor tekanan darah, nadi,
atau lapisan kulit
suhu, dan status pernafasan
Gejala dan Tanda Minor
Rasional: Mengetahui
a. Subjektif (tidak tersedia)
keadaan status kondisi pasien
b. Objektif
secara umum
1. Nyeri
2. Monitor dan laporkan tanda
2. Perdarahan
dan gejala hipotermia dan
3. Kemerahan
hipertermia Rasional:
4. Hematoma
Memantau dan mencegah
adanya perubahan suhu secara
drastic
3. Monitor warna kulit, suhu,
dan kelembapan Rasional:
Mengetahui adanya tanda
-tanda perubahan yang terjadi
pada kulit
iv
4. Periksa secara berkala
keakuratan instrument yang
digunakan untuk perolehan
data pasien Rasional:
Memastikan instrument
pengukuran tidak rusak dan
hasil yang ditunjukanakurat.
4. ImplementasiKeperawatan
Menurut Gordon (1994) dalam Potter & Perry
(2011)mengemukakanbahwaimplementasikeperawatanadalahurutanTi
ndakan yang dilaksanakan oleh
perawatberdasarkanStandarOperasionaProsedur (SOP) yang
telahditetapkanuntukmembantukliendalammenghadapimasalahkesehat
annya, supayalebihbaik dan mendapatkanhasil yang
diharapkandenganberpedoman pada
kriteriahasil.Merupakanpengelolaandariperwujudanintervensimeliputik
egiatanyaituvalidasi, rencanakeperawatan,
mendokumentasikanrencana,memberikanaskepdalampengumpulan
data, sertamelaksanakanadvisdoktersesuaiketentuanrumahsakit.
5. EvaluasiKeperawatan
Sedangkanevaluasikeperawatan yang diungkapkan oleh Wijaya &Putri
(2013)
adalahkesimpulanterakhirberdasarkanperbandingansistematisdarirenca
natindakankeperawatan yang dilakukanberdasarkantujuan yang
sudahditetapkan, sehinggatercapainyakesembuhanpasien. Hal
tersebutkarenaketerlibatanpasien dan kerjasama yang baikdengan
sesame petugaskesehatan
iv
Kanker payudara menempati urutan nomer 2 terbanyak di Indonesia
dengan berbagai anifestasi dan gejala. Diperlukan asuhan perawatan
paliatif bagi pasien dan keluarga dalam menghadapi terminal illnes .
B. Saran
Sebagai mahasiswa program S1 keperawatan maka harus mampu untuk
memahami konsep teor asuhan keperawatan paliatif pada pasien denan
terminal illness Ca mammae sehinga nantinya dapat menerapkan teori yang
diperoleh di praktek klinik dan memberikan asuhan keperawatan yang
holistik pada klien.
Sebaai pasien dan keluara denan terminal illness maka harus memahami
konsep teori Ca mammae serta persiapan menjelang ajal.dengan demikian ,
maka dapat mencegah stress maupun depresi yang dapat dialami oleh pasien
maupun keluara terkait terminal illness.
DAFTAR PUSTAKA
iv
Andra, S.W., &Yessie, M.P., 2013, KeperawatanMedikalBedah:
Keperawatan.DewasaTeori dan ContohAskep, Yogyakarta, NuhaMedika.
Ariani, Sofi, 2015, Stop! Kanker, Yogyakarta, Istana Media.
Asmadi, 2008, Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta, EGC.
Bararah, T dan Jauhar, M, 2013, AsuhanKeperawatan Panduan
LengkapMenjadiPerawatProfesional, Jakarta, PrestasiPustakaraya.
Bulechek, Gloria, M, et al, 2013, Nursing Intervention Classification (NIC), edisiBahasa
Indonesia, EdisiKeenam, United States of America, Elsevier.
Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2017, Profil Kesehatan Kota Pasuruan 2017,Pasuruan.
Dudut, Elly &Hanny, 2007, PerbedaanEfektifitasPerawatan LukaMenggunakanMadu,
vol 11, no 2, hal 54-58.
Guntari Sri &Suariyani, 2016, Gambaran Fisik Dan
PsikologisPenderitaKankerPayudara Post Mastektomi Di RSUP Sanglah Denpasar
Tahun 2014, vol.3 no. 1: 24-35.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Data dan Informasi 2017 (ProfilKesehatan
Indonesia). Jakarta. 2017
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016, INFODATIN Pusat Data
danInformasi Kementerian Kesehatan RI BulanPeduliKankerPayudara,Jakarta.
Linawati et al., 2014, GangguanTidur Pada PasienKankerPayudara Di
RumahSakitDharmais Jakarta, vol. 13, no. 2, Juni 2014: hlm. 84-94.
Lindley, C., & L. B. Michaud, 2005, Breast Cancer, Pharmacotherapy: A
Pathophysiologic Approach. Sixth Edition. The McGraw-Hill Companies,United States
of America.
Mangan, Yellia, 2009, Cara bijakmenaklukkankanker, Jakarta, Agromedia.
Mardiana, Lina, 2009, Wanita dan Penyakitnya, Jakarta, Erlangga.
Moorhead, Sue, et al, 2013, Nursing Outcome Classification (NOC), Edisi
BahasaIndonesia, EdisiKeenam, United States of America, Elsevier.
Notoatmodjo, 2010, MetodologiPenelitian Kesehatan, Jakarta, RinekaCipta.
Nurarif, Amin, Huda & Kusuma, Hardhi, 2015,
AsuhanKeperawatanBerdasarkanDiagnosaMedis& NANDA, Yogyakarta,
MediactionPublishing.
iv
Nursalam, 2013, MetodologiPenelitianIlmuKeperawatan: PendekatanPraktis,Ediisi 3,
Jakarta, SalembaMedika.
Padila, 2013, AsuhanKeperawatanPenyakitDalam, Yogyakarta, NuhaMedika.
Potter & Perry, 2011, Fundamental of Nursing Fundamental KeperawatanBuku 3Edisi
7, Jakarta, SalembaMedika.
Rasjidi, Imam, 2009, deteksi Dini &Pencegahankanker Pada Wanita,
Jakarta,SagungSeto
Smeltzer & Bare, 2016, Buku Ajar KeperawatanMedikalBedah Bruner &SuddarthEdisi
8, Jakarta, EGC.
Sri Gitarja, Widasari& Christina Asmi SJ, 2007, PenatalaksanaanPerawatanLuka
Kanker, Indonesian Journal of Cancer, vol 1, no 3, hal 110-114.
Sugiyono, 2013, MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung,Alfabeta
CV.
Supriyanto, dr. Wawan, 2015, KANKER Deteksi Dini Pengobatan
danPenyembuhannya, Yogyakarta, PratamaIlmu.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017, StandarDiangnosaKeperawatan Indonesia:definisi
dan indikatordiagnostikedisi 1, Jakarta, Dewan Pengurus PPNI.
Tri dkk, 2015, Buku Ajar MetodologiPenelitianKebidanan, Yogykarta,Deepublish.
Wijaya & Putri, 2013, KeperawatanMedikalBedah, Yogyakarta, NuhaMedikaYayasan
Kanker Indonesia, 2017, PenyebabKankerPayudara, dilihat 13 Februari2019,
<http://yayasankankerindonesia.org>.
iv
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF PADA NY . S
DENGAN POST OP TUMOR MAMAE (CA MAMAE DI RUANG
PUNTADEWA RSU ASTRINI WONOIRI
DISUSUN OLEH
iv
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES ESTU UTOMO BOYOLALI
2021
No.Registrasi : 092517
PENGKAJIAN
I.BIODATA
1.IDENTITAS KLIEN
Umur : 54 Th
Agama : Islam
iv
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SLTP
Nama : Tn. S
Umur : 55 Th
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Genogram :
: Laki-laki
: penderita
: perempuan
iv
: dalam satu rumah
5. Riwayat Kesehatan Lingkungan : Lingkungan rumah klien selalu
dibersihkan tiap hari baik didalam rumah maupun luar rumah.
Keluhan - -
3. Pola Eliminasi
a. BAB
iv
Sebelum Sakit Sesudah Sakit
Keluhan - -
b. BAK
Frekuensi 3x 2x sehari
Keluhan - -
iv
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan/minum V
Mandi V
Toileting V
Berpakaian V
Berpindah V
Ambulasi/ROM V
iv
a. Gambaran diri/citra tubuh : klien tidak malu dengan luka yang
diderita dan yakin segera sembuh.
b. Ideal diri : klien merasa sebagai ibu rumah tangga telah
menjalankan fungsinya dengan baik.
c. Harga diri : klien merasa tidak berubah dalm dirinya meskipun
menderita penyakit tersebut.
d. Peran diri : klien merasa masih mampu bekerja sebagai ibu rumah
tangga meskipun menderita sakit.
e. Identitas diri : klien mengatakan sudah merasa memberikan tanggung
jawabnya sebagai ibu rumah tangga dengan maksimal.
8. Pola Hubungan Peran : klien sebagai ibu rumah tangga tetap akan
menjalankan fungsinya sebagai ibu rumah tangga yang baik.
9. Pola seksualitas reproduksi : klien telah mempunyai tiga anak yang sudah
dewasa ada yang sudah berkeluarga.
10. Pola Mekanisme Koping : jika ada masalah kesehatan dikeluarganya di
musyawarahkan bersama dan jika sampai masuk rumah sakit sudah tidak
kawatir lagi karena mempunyai kartu BPJS kesehatan.
11. Pola Nilai dan Keyakinan : klien beragama Islam dan selalu berdoa kepada
Allah SWT agar sakit yang diderita segera sembuh.
IV.PEMERIKSAAN FISIK
iv
Irama : teratur
4) Suhu : 37,5 °C
2. Kepala
a. Bentuk Kepala : meso cepal
b. Kulit Kepala : bersih
c. Rambut : hitam, rata, bersih
3. Muka
a. Mata
1) Palpebra : tidak oedem, normal
2) Konjungtiva : tidak anemis
3) Sclera : tidak icterik
4) Pupil : isokor
5) Diameter pupil ka/ki : 2 mm
6) Reflek terhadap cahaya : +/+
7) Penggunaan alat bantu penglihatan : tidak
b. Hidung : bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung
c. Mulut : bibir lembab, mukosa mulut lembab, tidak ada gigi berlubang.
d. Telinga : bersih, tidak ada gangguan pendengaran.
4. Leher
a. Kelenjar tiroid : normal,tidak ada pembesaran.
b. Kelenjar limfe : normal,tidak ada pembesaran.
c. JVP : normal, tidak ada peningkatan JVP.
5. Dada ( Thorak)
a. Paru-paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, ada balutan luka bekas operasi.
Palpasi : vocal frenicus kanan = kiri
Perkusi : sonor pada semua lapang paru.
Auskultasi : vesikuler pada seluruh area paru.
b. Jantung
Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : IC teraba di SIC V 2 cm LMCS
Perkusi : pekak, konfigurasi jantung dalam batas normal.
iv
Auskultasi : bunyi jantung 1-2 murni, murmur (-).
6. Abdomen
Inspeksi : warna kecoklatan, ada striae.
Auskultasi : bising usus 4x / menit.
Palpasi : supel, tidak nyeri tekan.
Perkusi : timpani.
7. Genetalia : bersih, tidak ada kelainan.
8. Rektum : normal, tidak ada kelainan.
9. Ektremitas :
a. Atas
Kanan Kiri
b. Bawah
Kanan Kiri
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
iv
Hari/tgl/jam Jenis Nilai Satuan Hasil Keterangan
pemeriksaan normal hasil
Rabu DARAH
LENGKAP
2-08-2017
Hb
14-18 Gr% 13,8 Normal
Al
3,5-10 Ribu/mm^3 7,96 Normal
Erytrocit
4,5-5,5 Juta/mm^3 4,72 Normal
Trombosit
150- Ribu/mm^3 315 Normal
Hct 450
Vol% 41 Normal
40-48
Rabu HEMATOLO
GI
2-08-2017 2-6 Menit 4 Normal
CT
1-3 Menit 1, 50 Normal
BT
2-6 % 0 Normal
Neutofil
20-40 % 29 Normal
Batang
2-8 % 7 Normal
Limfosit
1-3 % 3 Normal
Monosit
0-1 % 0 Normal
Eosinofil
50-70 % 61 Normal
Basofil
25-35 % 29.2 Normal
Neutrofil
Segmen 31-36 Gr/dl 33.4 Normal
iv
MCHC
SGOT
Non Non Normal
SGPT Reaktif Reaktif
SEROLOGI
HBSAG
20 tpm
RL Larutan
elektrolit
iv
C. Pengkajian tambahan
Pengkajian keperawatan pasien paliatif dan end of life
1. Assesment Sistematik (berilahtanda √ pada jawaban yang
sesuaidengankondisipasien)
Sistem respirasi
Gangguan Tidur V Batuk
General
Nyeri V Sputum
Gangguan Hemoptosis
Mobilisasi v
Disfagia Penurunan
Saluran cerna
Mual v Kesadaran
Muntah V Kebingungan
Konstipasi V Hilang memori
Diare V Halusinasi
Hematemesis V Mimpi buruk
Melena V
Psikologis
Gangguan v Depresi
kandungan v Cemas
Kateter
iv
Gatal v
Lainnya
Kulit Kemerahan
Mengetahui diagnosis Ya Ya
Mengetahui prognosis Ya Ya
Mengetahui tujuan perawatan Ya Ya
Kebutuhan akan dukungan spiritual
Ya Ya
Dukungan spiritual
pada pasien
Keagamaan/kebutuhan spiritual pada
Ya Ya
keluarga/lainnya
Kecemasan pasien/kerabat terhadap
Ya Ya
diri sendiriorang lain
Dukungan dari tim secara keseluruhan Ya Ya
Identifikasi tradisi keagamaan Ya Ya
Masalah psikologis :
iv
PenapisanPasienPaliative Care
Berikanjawaban pada kolomjumlahskorsesuaikondisipasien
1 Penyakit Dasar
a. Kanker
b. PPOKLanjutan
c. Stroke (denganpenurunanfungsional> 50%)
d. PenyakitGinjalKronis
e. PenyakitJantungberat : CHF, Severe CAD, CM (LVEF < 25%)
f. HIV/ AIDS
2 Penyakit Ko Morbiditas
a. Penyakithatikronis
b. Penyakitginjalmoderat
c. PPOK Moderat
d. Gagaljantungkongestif
e. Kondisi/ komplikasi lain: _____hipertensi
a. Tidakakanmenjalaniperngobatankuratif
b. Kondisipenyakitberat dan memilihuntuktidakmelanjutkanterapi
c. Nyeri tidakterbataslebihdari 24 jam
d. Memilikikeluhan yang tidakterkontrol (contoh: mual, muntah)
e. Memilikikondisipsikososial dan spiritual yang perluperhatian
f. Seringberkunjungke unit gawat/darurat di rumahsakit
g. Lebihdarisatu kali untuk diagnosis yang samadalam 30 hari
h. Memiliki lama perawatantanpakemajuan yang beremakna
i. Lama rawat yang panjang di ICU tanpakemajuan
j. Memiliki prognosis yang jelek
iv
Total Skor 5
Petunjukskoring:Lingkari/tulisskordengankriteria, kemudianskorsetiapkriteriadijumlahkan
Total Skor = 0-2 (Tidakperluintervensipaliatif)
Total Skor = 3 (Observasi)
Total Skor = 4 (PerluintervensiPaliatif)
Kesimpulan :
..
iv
menurun hanya perintah verbal perintah
berespon pada tapi verbal
stimuli nyeri tidak selalu
mampu
mengatakan
ketidaknyamanan
iv
D. Analisa Data
ANALISA DATA
DO:
- klien tampak
menyeringai jika
bergerak
- TD 150/100
mmHg
2. Kamis, DS: Resiko infeksi Invasi kuman
01-04- pada luka
klien mengatakan
2021 operasi
bekas luka operasai
terasa nyeri
DO:
- Terdapat balutan
luka operasi di
dada kanan,
balutan tampak
iv
basah karena darah
dan pus.
iv
Rencana AsuhanKeperawatan
Nama : Ny.S No CM : 092517
1.Mampu 5.Ajarkan
menggunakan terapi penggunaan metode
non farmakologis non farmakologik
untuk mengatasi dalam mengatasi
nyeri nyeri seperti
hypnosis, terapi
2.Melaporkan nyeri
music,
terkontrol
relaksasi,distraksi.
iv
3.Mampu VITAL SIGN
menggunakan terapi MONITORING
farmakologis
1.MonitorTTV.
dengan tepat
VITAL SIGN
MONITORING
1.Monitor tanda-
tanda vital.
iv
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
S:6
T:4-5 detik
2.Mengobservasi
tanda non verbal
nyeri:tampak
menyeringai
3.Menggunakan
komunikasi
iv
terapeutik.
4.Mengkolaborasi
penggunaan metode
farmakologi untuk
mengurangi
nyeri:minum obat
ketorolac 30mg/8
jam
5.Mengajarkan
penggunaan metode
non farmakologik
dalam mengatasi
nyeri: relaksasi nafas
dalam 3 kali sehari
atau bila nyeri
muncul
VITAL SIGN
MONITORING
1.Memonitor tanda
vital.
T: 100/70 mmHg
R:20x/mnt
N:80x/mnt
S:36,5°C
iv
insisi terhadap tanda diganti
infeksi.Dolor
(+),Calor (-),Tumor
(-),Rubor O: balutan
(-),Fungsioleisa (+) luka tampak
bersih.
2.Memonitorproses
penyembuhan luka.
3.Melakukan
perawatan luka
dengan tehnik
aseptik.
4.Mengajarkan
pasien dan keluarga
tentang perawatan
balutan dan luka saat
mandi.
5.Mengajarkan
pasien cara
perawatan luka dan
kenali tanda infeksi.
VITAL SIGN
MONITORING
1.Monitor tanda-
tanda vital.
T: 110/70 mmHg
R:20x/mnt
iv
N:80x/mnt
S:37°C
EVALUASI
iv
O: Luka tidak tampak ada tanda-tanda infeksi
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
iv