JURNAL

PRAKTIKUM ANORGANIK

JUDUL:

Preparasi Na2S2O3.5H2O

DISUSUN OLEH:

Indah Maria Tioday Lumban Gaol ; 1813031033

Ida Ayu Ade Sri Anggraeni ;1813031035

I Wayan Suardinata ;1813031040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2021
1.1 Judul
Preparasi Na2S2O3.5H2O
1.2 Tujuan
1.2.1 Mensintesis Na2S2O3.5H2O dan mengolah / menangani hasil sintesis dan produk
samping/ sisa reaksinya dengan aman.
1.2.2 Mempelajari beberapa sifat belerang dari padatan Na2S2O3.5H2O.

1.3 Dasar Teori

Belerang merupakan unsur yang memiliki konfigurasi elektron terluar 3s 2 3p4. Hal ini
dapat menunjukkan bahwa belerang sudah memiliki orbital d yang dapat digunakan untuk
membentuk senyawa tetravalent dan heksavalen. Belerang disebut juga unsur kalkogen
(terdapat sebagai sulfida).
Belerang ditemukan sebagai unsur bebas maupun sebagai bijih sulfida, FeS 2, PbS,
ZnS, dan sebagai sulfat. Belerang sebagai unsur biasanya terdapat dalam lapisan kurang
lebih 150 m dibawah batu karang, pasir, atau tanah liat. Belerang dapat diproduksi dengan
cara Frasch. Pada proses ini pipa logam berdiameter 15 cm yang terdapat dua pipa
konsentrik yang lebih kecil ditanam sampai menyentuh lapisan belerang. Uap air yang
sangat panas dipompa dan dimasukkan melalui pipa luar, sehingga belerang meleleh.
Kemudian dimasukkan udara bertekanan tinggi melalui pipa kecil, sehingga terbentuk
busa belerang dan terpompa keatas melalui pipa ketiga. Pada permukaan, belerang cair
dikumpulkan dalam bak yang besar dan dibiarkan membeku, sehingga menghasilkan
belerang padat dengan kemurnian 99,5 % (Siregar,1999).

Gambar Proses Frasch (Sumber:Meongnium’s.blog)

Belerang memiliki beberapa senyawa yakni sulfit dan sulfat. Salah satu senyawa
belerang terkait dengan praktikum kali ini yakni natrium tiosulfat (Na2S2O3). Ion tiosulfat
mirip dengan ion sulfat , kecuali bahwa salah satu atom oksigen diganti dengan atom
 belerang (tio – merupakan awalan yang berarti belerang) . kedua atom belerang ini
mempunyai lingkungan yang sama sekali berbeda , “tambahan” atom belerang mirip
sebagai ion sulfida. Tingkat oksidasi bagi atom belerang pusat adalah +5, sedangkan bagi
atom belerang “tambahan” adalah -1. Natrium tiosulfat pentahidrat dapat dipreparasi
dengan mudah dengan mendidihkan belerang dalam larutan sulfit menurut persamaan
reaksi :
SO32- (aq) + S(s)→ S2O32-(aq)
Ion tiosulfat tidak stabil oleh pemanasan, mengalami disproporsionasi menjadi tiga
spesies dengan tingkat oksidasi belerang yang berbeda-beda yaitu sulfat, sulfida dan
belerang menurut persamaan reaksi :
4Na2S2O3(s)→3Na2SO4(s) + Na2S (s) + 4S (s)
∆
Tiosulfat bereaksi dengan asam membentuk endapan kuning belerang dan gas belerang
dioksidasi menurut persamaan reaksi :
S2O32- (aq) + 2H3O+(aq)→H2S2O3(aq) + 2H2O(l)
H2S2O3(aq)→H2O(l) + S(s) + SO2(g)
Senyawa dengan ikatan S-S yang terdapat pada tiosulfat ada dalam bentuk mesomer yang
berkesetimbangan. Energi vibrasi S-S teramati pada spektrum IR 1635cm-1. Pada
pembuatan tiosulfat, pemanasan larutan sulfit dan belerang dilakukan dalam waktu yang
cukup lama (2-3 jam). S8 pertama-tama bereaksi dengan sulfit membentuk oktasulfan-
monosulfonat.
S8 + SO32-→ H-SSSSSSS-SO3-
Selanjutnya dengan cepat H-SSSSSSS-SO3- bereaksi dengan SO32- membentuk H-
SSSSSS-SO3- dan S2O32- dan begitu seterusnya hingga semuanya menjadi S2O32-
(Karyasa,2011).

1.4 Alat dan Bahan

1.4.1 Alat – alat
No Nama alat Ukuran Jumlah Keterangan
1 Lumpang dan alu - 1 pasang Untuk menghaluskan zat .
2 Gelas ukur 10 dan 25 mL 2 buah Untuk mengukur volume
larutan.
3 Kaca arloji - 3 buah Untuk tempat zat yang
direaksikan.
 4 Pipet tetes - 2 buah Untuk mengambil caran atau
larutan dalam jumlah kecil
atau tetesan.
5 Pemanas/ heater - 1 buah Untuk memanaskan dan
mereaksikan larutan.
6 Gelas kimia 100 mL 3 buah Wadah atau tempat larutan.
7 Spatula - 2 buah Untuk mengambil zat.
8 Kertas saring 15 x 15 cm Secukupnya Untuk menyaring larutan.
9 Batang pengaduk - 1 buah Untuk mengaduk larutan .
10 Kulkas / - 1 buah Untuk mendinginkan hasil
pendingin reaksi.
11 Neraca analitik - 1 buah Untuk menimbang bahan
yang digunakan.
12 Corong - 1 buah Untuk tempat meletakan
kertas saring.
13 Termometer 0 - 100C 1 buah Untuk mengukur suhu
larutan.
14 Batang pengaduk - 1 buah Untuk menjaga suhu pada
magnetik larutan.
15 Labu erlenmeyer 100 mL , 150 4 buah Untuk tempat zat yang
mL direaksikan.

1.4.2 Bahan – bahan

no Nama bahan Konsentrasi Jumlah Keterangan
1 Padatan Na2SO3 - 6.2 gramm Digunakan sebagai oksidator
dan reduktor , bila dioksidasi
berubah menjadi sulfat.
2Na2SO3(s) + O2(g) →
Na2SO4(aq)
2 Padatan belerang - 3.2 gram Berbentuk kristal padat bisa
berupa lempengan atau
serbuk berwarna kuning agak
berbahaya. Debu atau uapnya

3 Air suling
4 Detergen
dapart menimbulkan nyala
api atau ledakan bila bereaksi
dengan udara.
- 40 mL Digunakan sebagai pelarut
- 1 tetes Digunakan sebagai
emulgator/ pengemulsi.

1.5 Prosedur Kerja

Preparasi Na2S2O3.5H2O
No Prosedur kerja Persamaan reaksi dan bahaya Hasil pengamatan
reaktan – produk
1 Sebanyak 6,2 gram padatan
Na2SO3 dn 3,2 gram belerang
dicampur dan ditumbuk sampai
halus. Serbuk halus tersebut
ditaruh dalam labu erlenmeyer
150 mL.
2 Kemudian campuran tersebut
dituangi 40 mL air suling dan 1
tetes detergen.
3 Labu erlenmeyer kemudian diisi
batu pengaduk magentik dan
ditutup dengan kaca arloji,
dipanaskan diatas pemanas
magnetik pada suhu 80-90C
selama 2-3 jam.
4 Hasil larutan tersebut kemudian
disaring dalam keadaan panas.
5 Belerang sisa hasil saringan
dikeringkan di udara dan
ditimbang.
6 Filtrat dipanaskan hingga
volume menjadi setengahnya ,
 lalu didinginkan di kulkas
sampai terbentuk kristal bening.
7 Kristal yang terbentuk diambil
dengan menyaringnya. Kristal
yang menempel pada kertas
diangin – anginkan kemudian
diambil dan ditimbang.

1.6 Pembahasan
1.7 Penutup
1.8 Pustaka Rujukan
Karyasa, I Wayan.2011.Buku Ajar Praktikum Anorganik Berwawasan
Lingkungan.Singaraja:Undiksha
Siregar, Manimpan dan Ida Bagus Nyoman Sudria.1999.Buku Ajar Kimia Anorganik I.
Singaraja:STKIP Singaraja