0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan2 halaman
Pokja UKP membahas revisi SOP pendaftaran dan alur pelayanan sesuai pedoman situasi pandemi, evaluasi kejadian petugas terpapar covid-19, dan fokus re-akreditasi pada upaya peningkatan mutu seperti PPI, KP, dan mutu puskesmas serta PDCA dan PDSA. Pokja juga membahas evaluasi indikator mutu klinis sesuai SOP dan pelatihan staff serta pemisahan pedoman KP dari mutu klinis.
Pokja UKP membahas revisi SOP pendaftaran dan alur pelayanan sesuai pedoman situasi pandemi, evaluasi kejadian petugas terpapar covid-19, dan fokus re-akreditasi pada upaya peningkatan mutu seperti PPI, KP, dan mutu puskesmas serta PDCA dan PDSA. Pokja juga membahas evaluasi indikator mutu klinis sesuai SOP dan pelatihan staff serta pemisahan pedoman KP dari mutu klinis.
Pokja UKP membahas revisi SOP pendaftaran dan alur pelayanan sesuai pedoman situasi pandemi, evaluasi kejadian petugas terpapar covid-19, dan fokus re-akreditasi pada upaya peningkatan mutu seperti PPI, KP, dan mutu puskesmas serta PDCA dan PDSA. Pokja juga membahas evaluasi indikator mutu klinis sesuai SOP dan pelatihan staff serta pemisahan pedoman KP dari mutu klinis.
Nama Kegiatan : Pendampingan Re-Akreditasi oleh Provinsi
Narasumber : Drg. Wiwik
Hari, Tanggal : Senin, 23 Nopember 2020 Pokja : UKP (Bab 7, 8, dan 9) Notulen : 1. Pada Bab 7: Revisi SOP pendaftaran dan SOP Alur Pelayanan disesuaikan dengan pedoman yang diberikan oleh dinas terkait situasi pandemi. Pergunakan Permenkes No. 43, di review yang mana yang dapat digunakan di puskesmas. Buat SK yang menyatakan bahwa SK sebelumnya dibekukan selama masa pandemi, setelah pandemi, SK tersebut di non aktifkan. Evaluasi kejadian petugas terpapar covid19, analisa dimana terjadi kesalahan, evaluasi kepatuhan penggunaan apd petugas, evaluasi lingkungan kerja, evaluasi kepatuhan cuci tangan, evaluasi daftar pertanyaan skrinning pasien (recall 10 hari sebelum pasien datang ke puskesmas), evaluasi seluruh staff. Petugas di poli infeksius jika akan meninggalkan poli maka harus mendesinfeksi diri dengan mandi dan mengganti pakaian baru, baru meninggalkan poli, dan apabila akan kembali ke poli infeksius menggunakan apd yang baru. Untuk re-akreditasi berfokus pada upaya peningkatan mutu seperti PPI, KP, dan mutu puskesmas, serta PDCA yang ada dan berlanjut ke PDSA (Tindak lanjut dari PDCA, RTL di PDCA ada di PDSA, pengkajian lebih dalam, bila masalah sudah teratasi maka di PDSA dikaji agar masalah yang sudah berhasil diperbaiki tidak akan tejadi lagi). 2. Pada Bab 8 lanjutkan bagian evaluasi dan tindak lanjut 3. Pada Bab 9 : Bagian indikator mutu : untuk audit klinis sesuaikan dengan SOP, apakah sudah dikerjakan sesuai SOP, untuk pelatihan apakah staff sudah terpapar dan terlatih dengan pelatihan terbaru, hal ini untuk melihat kompetensi staff disesuaikan dengan ruangan ataupun ranah pekerjaan yang diampu. Indikator mutu tidak harus selalu diganti setiap tahun, bila kita tidak merasa tingkat keberhasilan indikator mutu sebelumnya memuaskan boleh diangkat atau digunakan di tahun berikutnya disertai dengana kajian atau analisa. Lakukan evalusi terkait audit klinis setelah staff terpapar covid19. Pedoman KP dibuat terpisah tidak menjadi satu dengan pedoman mutu klinis Tambahkan evaluasi tentang petugas di mutu klinis. Legian, 23 Nopember 2020
Mengetahui, PJ Pokja UKP
Kepala UPTD Puskesmas Kuta II
dr. Ni Made Tariani, M.Kes dr. Ni Made Ewik Septiani, S.Ked